Anda di halaman 1dari 28

SISTEM EKSKRESI PADA HEWAN & MANUSIA

EKSKRESI adalah Pengeluaran sisa metabolisme

yang jumlahnya sudah melebihi batas yang dibutuhkan oleh tubuh.


Fungsi sistem ekskresi :

Menjaga Homeostasis (kesetimbangan) tubuh dengan cara Osmoregulasi. Osmoregulasi adalah mekanisme untuk mengatur konsentrasi bahan terlarut dalam cairan tubuh.

A. SISTEM EKSKRESI PADA PLANARIA


Cairan tubuh sel-sel api
Terjadi proses filtrasi

saluran ekskresi

nefridiofor

Zat sisa akan terdorong masuk ke saluran ekskresi karena gerakan dari silia sel api

B. SISTEM EKSKRESI PADA CACING TANAH


Pada setiap segmen cacing tanah terdapat sepasang ginjal yang disebut NEFRIDIUM kecuali pada tiga segmen pertama dan tiga segmen terakhir. Setiap nefridium mempunyai corong yang terbuka dan bersilia disebut dengan NEFROSTOM. Ujung nefridium yang lain disebut Nefridiofor.

Yang masih berguna diedarkan oleh kapiler darah Cairan tubuh di tarik oleh nefrostom NEFRIDIUM Disini terjadi reabsorbsi zatzat yang bermanfaat Yang tidak berguna di buang melalui Nefridiofor

D. SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA


ALAT EKSKRESI PADA MANUSIA TERDIRI DARI :
GINJAL PARU-PARU HATI KULIT URINE CO2 + H2O EMPEDU KERINGAT

PERANAN & FUNGSI GINJAL


Mengekskresikan zat sisa seperti urea, asam urat,

kreatinin, kreatin dan zat lain.


Mengatur volume plasma darah dan jumlah air dalam

tubuh.
Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur

ekskresi garam-garam.
Mengatur pH plasma dengan mengekskresikan urine

yang bersifat basa atau asam.


Menjalankan fungsi sebagai kelenjar penghasil hormon.

POSISI GINJAL

STRUKTUR GINJAL
1.Bagian luar ( Korteks ) 2.Bagian dalam(Medulla) Pada bagian dalam terdapat rongga ginjal (pelvis) dan nefron (satuan fungsional dan struktural terkecil). Pada manusia terdapat sekitar 1 juta nefron.

NEFRON TERDIRI DARI :


BADAN MALPHIGI yaitu gabungan dari Glomerulus (kumpulan kapiler drh) dan Kapsul Bowman. TUBULUS KONTORTUS PROKSIMAL (pembuluh yang dekat badan malphigi) LENGKUNG HENLE ( terdiri dari saluran naik dan turun) TUBULUS KONTORTUS DISTAL (pembuluh yang jauh dari badan malphigi)

PROSES PEMBENTUKAN URINE

1.FILTRASI :
Terjadi pada badan malphigi yaitu perpindahan cairan dari pembuluh darah (glomerulus) menuju ke kapsul bowman dengan menembus membran filtrasi. Hasil filtrasi disebut sebagai urine primer yang mengandung ion-ion positif maupun negatif (Cl-, HCO3-), glukosa, garam, Na, K dan asam amino

2. REABSORPSI
Terjadi pada Tubulus kontortus proksimal sampai ke lengkung Henle. Penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan seperti glukosa, asam amino, protein, vitamin dll Hasilnya disebut dengan Urine Sekunder

AUGMENTASI
Terjadi pada Tubulus kontortus distal. Adalah proses penambahan zat-zat yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh ke dalam urine. Zat yang ditambahkan antara lain asam urat, sisa obat, ion H (penting untuk menjaga kesetimbangan pH dalam darah), ion K, hormon dll.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PEMBENTUKAN URINE :


Faktor Internal 1. Hormon Antidiuretik (ADH) Hormon ini mempengaruhi kesetimbangan air dalam darah, ia mengatur reabsorpsi air pada tubulus kontortus distal. 2. Hormon Insulin Hormon ini mempengaruhi kadar glukosa dalam darah, ia mengatur reabsorpsi glukosa jika kadar insulin rendah maka gula darah akan meningkat Faktor Eksternal Jumlah air yang diminum, banyak minum menyebabkan konsentrasi air dalam darah >, konsentrasi protein <ADH < filtrasi berkurang < penyerapan air < sehingga urine yang dihasilkan meningkat dan encer.

HATI (LIVER)

FUNGSI HATI
1.Jika sel tubuh mengalami kelebihan asam amino akan terjadi Deaminasi yaitu pemindahan gugus amin (-NH) dari asam amino, proses ini mengakibatkan terkumpulnya racun amonia dalam darah. Hati dengan bantuan enzim arginase akan mengubah arginin (asam amino esensial) menjadi ornitin dan urea. Urea akan dibuang lewat ginjal, ornitin akan mengikat racun amonia dan membuangnya ke empedu dan urine.

FUNGSI HATI :
2. Menghasilkan empedu sebanyak krg lbh 1 ltr setiap hari, dengan cara menghancurkan haemoglobin dari eritrosit yang sdh mati. Selain Fe, Hemin dan Globulin dalam empedu juga terdapat air, asam empedu, garam empedu, kolesterol, fosfolipid (lesitin) dan beberapa ion,
Fe dikembalikan ke sel tulang untuk membentuk eritrosit yang baru Biliverdin Memberi warna Hemin pada urine Bilirubin dan feses. Globin Digunakan untuk pembentukan eritosit yang baru.

Haemoglobin

PARU-PARU (LUNG)

REAKSI REVERSIBEL DALAM ERITROSIT

C6H12O6 O2 O2 PO2 < PO2 >

O2

Hb + O2
Alveolus

Hb(O2)4

Oksihemoglobin

PCO2 < PCO2 > CO2 CO2

CO2 + H2O

H2CO3
Asam Karbonat

Energi + CO2 + H2O

Enzym Karbonat anhidrase

FUNGSI KULIT :
Sebagai pengatur suhu tubuh Penyimpan air Alat indera Pelindung organ tubuh bagian dalam Sebagai alat ekskresi

STRUKTUR KULIT
Epidermis (Kutikula) terdiri dari beberapa lapisan yaitu : 1. Stratum Korneum / lapisan tanduk : selalu mengelupas 2. Stratum Lusidum :tak berpigmen & tak berinti. 3. Stratum granulosum : berpigmen melanin yg dihslkan oleh sel melanosit) 4. Stratum germinativum : pembentuk sel-sel baru (proliferasi) dan pembentuk zat tanduk (keratinisasi).

Dermis ( Korium) di dalamnya terdpt : 1. Akar rambut 2. Pembuluh darah 3. Kelenjar : Kelenjar minyak (sebacea) Kelenjar keringat (sudorifera) 4. Syaraf Syaraf puccini (tekanan) Syaraf meissner (sentuhan)

PENYAKIT & KELAINAN GINJAL


UREMIA / GAGAL GINJAL : disebabkan karena adanya kebocoran pada salah satu saluran dalam nefron, hal ini dapat menyebabkan nefritis, pendarahan, fungsi jantung berhenti, anuria (tdk terbentuk urin), edema atau pembengkakan pada kaki atau bagian tubuh yang lain. NEFRITIS / RADANG NEFRON : disebabkan oleh bakteri Streptococcus yang masuk melalui saluran pernafasan ke ginjal, infeksi ini menyebabkan penyaringan protein pada urina primer tdk terjadi sehingga protein ikut keluar bersama urine.

KELAINAN & PENYAKIT GINJAL :


DIABETES INSIPIDUS :disebabkan kekurangan hormon ADH sehingga ekskresi urine meningkat, sehingga penderita cenderung dehidrasi, selalu ingin minum dan makan makanan yang banyak mengandung garam. DIABETES MELITUS : disebabkan kekurangan hormon insulin sehingga urine mengandung glukosa. KENCING BATU : disebabkan kekurangan parathormon, kurang minum atau sering menahan buang air kecil, akibatnya terjadi pembentukan kristal kalsium karbonat pada saluran urine

THE END

Anda mungkin juga menyukai