Anda di halaman 1dari 22

Perempuan hamil membutuhkan berbagai macam vitamin dan suplemen agar kandungannya menjadi kuat dan si ibu tetap

bisa beraktivitas. Tapi sebaiknya ibu hamil lebih memperhatikan asupan vitamin A karena jika dosisnya terlalu tinggi akan berbahaya bagi janin yang dikandungnya. Vitamin A adalah salah satu vitamin yang larut dalam lemak dan disimpan dalam hati. Vitamin ini penting bagi bayi dalam proses perkembangan embrionya, pertumbuhan sel mata, jantung, telinga, memberikan kesehatan kulit, melawan infeksi serta membantu pertumbuhan tulang dan metabolisme lemak. Sedangkan bagi ibu hamil, Vitamin A dapat membantu perbaikan berbagai jaringan setelah melahirkan serta mempertahankan penglihatan normal dan membantu ibu melawan infeksi. Selama kehamilan seorang ibu membutuhkan vitamin A sekitar 770 mikrogram (2,565 IU/international unit) setiap harinya. Sementara itu jika sedang menyusui kebutuhannya meningkat menjadi 1.300 mikrogram (4,330 IU) setiap harinya. Mendapatkan vitamin A secara alami bisa berasal dari daging, susu, ikan, telur, sereal serta sebagian besar buah-buahan dan sayuran dalam bentuk beta-karoten. Nutrisi ini nantinya oleh tubuh akan dikonversikan menjadi vitamin A. Tapi hal paling penting yang harus dilakukan oleh ibu hamil adalah memperhatikan kandungan vitamin A dalam suplemen yang dikonsumsinya. Karena asupan vitamin A yang sangat berlebihan atau dalam dosis tinggi bisa berbahaya bagi janin yaitu menyebabkan bayi lahir cacat dan toksisitas hati (keracunan hati). Seperti dikutip dari Babycenter, Selasa (8/12/2009), ini adalah salah satu alasan penting bagi ibu hamil agar tidak mengonsumsi vitamin ganda atau yang tidak dianjurkan oleh dokter. Karena sebagian besar vitamin yang dijual bebas mengandung vitamin A dosis tinggi. Risiko bayi lahir cacat akibat terlalu banyak mengonsumsi vitamin A menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh ibu hamil atau perempuan yang sedang berusaha untuk hamil agar menjauhi obat-obatan jerawat yang mengandung isotretionin atau yang berhubungan dengan retinol. Karena jika dikonsumsi dalam dosis tinggi tepat sebelum pembuahan atau selama kehamilan bisa membuat bayi lahir cacat. Sangat mudah untuk mendapatkan nutrisi yang mengandung vitamin A. Karena itu bagi Anda yang berencana ingin hamil atau sedang hamil sebaiknya hindari mengonsumsi suplemen atau obat yang mengandung vitamin A dosis tinggi. Tapi bisa diganti dengan makanan yang mengandung beta karoten atau vitamin seperti produk susu, daging, telur, sayur dan buah-buahan yang jauh lebih aman. Artikel Terkait :

Manfaat Pisang, Baik untuk Ibu Hamil Makanan yang Boleh dan Tak Boleh untuk Ibu Hamil Tiap Trimester 3 Gizi Penting saat Hamil Mengkonsumsi Banyak Ikan Selama Kehamilan Membuat Anak menjadi Cerdas Menciptakan Anak Pintar Ala Yahudi

Leave a comment Posted in Kehamilan Tagged akibat kelebihan vitamin A pada ibu hamil, akibat kelebihan vitamin A pada janin, asupan vitamin A ibu hamil, dosis multivitamin ibu hamil, dosis tepat suplemen ibu hamil, dosis tepat vitamin A, efek samping Vitamin A, kebutuhan harian vitamin A ibu hamil, kebutuhan vitamin bagi ibu hamil, konsumsi harian vitamin ibu hamil, makanan sumber vitamin A, manfaat vitamin A untuk ibu hamil, overdosis vitamin A pada ibu hamil, sumber beta karoten alami https://babyorchestra.wordpress.com/tag/kebutuhan-vitamin-bagi-ibu-hamil/

Nutrisi bagi Ibu Hamil


April 12th, 2011 admin

Melahirkan bayi yang normal dan sehat adalah harapan bagi semua calon ibu. Karena itu, penting untuk memperhatikan kebutuhan ibu dan janin dalam kandungan selama masa kehamilan. Ibu hamil harus secara rutin mengontrol berat badan selama masa kehamilan. Karena pertambahan berat badan membantu menunjukkan kondisi kesehatan Ibu dan janin. Pertambahan berat badan yang normal adalah sekitar 10-13 kg bagi wanita yang sebelum hamil telah memiliki berat badan ideal. Pola gizi yang baik pada Ibu hamil memegang peranan penting untuk kesehatan Ibu dan janin selama perkembangan di dalam kandungan. Kekurangan sejumlah senyawa penting yang diperlukan ibu selama kehamilan dapat berdampak buruk bagi perkembangan janin. Berikut adalah vitamin dan yang selayaknya dikonsumsi ibu hamil: Zat Besi: Selama masa kehamilan, kebutuhan Ibu akan Zat Besi akan meningkat. Hal ini karena janin yang sedang berkembang mengambil sejumlah zat besi dari Ibunya hingga 5-6 bulan terakhir. Sangat disarankan mengonsumsi makanan yang menjadi sumber zat besi setiap hari. Zat besi terbanyak didapatkan pada sumber hewani seperti daging merah. Folat: Bila calon Ibu tidak mengonsumsi zat ini selama masa kehamilan, bayi yang dikandungnya akan mempunyai resiko terkena cacat tabung syaraf (neural tube defect) seperti spina bifida. Asam folat yang dikonsumsi dapat mencegah 7 dari 10 kasus cacat tabung syaraf. Sumber asam folat yang paling baik didapatkan dari asparagus, brokoli, bayam, jeruk, gandum, kacag polong, bahkan kenari. Vit B6: Apabila ibu mual dan muntah selama awal kehamilan, ada baiknya untuk mengkonsumsi Vit B6. Menurut beberapa penelitian diduga dengan mengonsumsi vitamin B6 akan mengurangi rasa mual dan muntah ibu hamil. Vitamin B6 dapat diperoleh dari berbagai variasi makanan seperti pisang, kentang, sereal, ayam, ikan, gandum, jagung dan kacang-kacangan.

Vit B12: Senyawa ini berperan dalam menjaga sel agar berfungsi secara normal sehingga perkembangan janin dalam kandungan ibu menjadi optimal. Vitamin ini banyak terdapat pada olahan produk fermentasi seperti tempe, tauco, kecap dan oncom. Vit C : Vitamin ini ikut andil besar dalam proses penyembuhan luka serta daya tahan tubuh terhadap infeksi. Akan sangat baik bagi Ibu hamil karena membantu melindungi janin yang sedang dikandungnya. Sumber vitamin ini banayak terdapat pada buah-buahan segar seperti jeruk, pepaya, kiwi, dan tomat. Vit D : Kekurangan mengkonsumsi Vit D selama masa kehamilan ternyata dapat menyebabkan bayi yang dilahirkan memiliki tulang yang lemah. Ibu hamil yang cukup mendapat sinar matahari dan mengonsumsi suplemen Vit D akan melahirkan bayi dengan kepadatan dan kadar mineral tulang yang tinggi. Vitamin dan makanan diatas dapat dikonsumsi secukupnya saja dan tidak perlu berlebihan. Calon ibu sangat tidak dianjurkan untuk diet selama masa kehamilan. Untuk itu ibu harus menghindari minum-minuman seperti jamu, kafein dan alkohol karena berbahaya bagi keselamatan janin. Jika ibu hamil hendak berolahraga, alangkah baiknya bila dilakukan dengan pengawasan dokter. Dapat melihat bayi anda lahir normal dan sehat akan sangat menyenangkan, bukan?

Incoming search terms for the article: vitamin yang baik dikonsumsi ibu hamil,vitamin untuk penyembuhan luka pasca melahirkan,JAMU YANG BERBAHAYA BAGI IBU HAMIL,sumber nutrisi bagi ibu hamil,apakah asam folat dapat menghindari agar bayi yang dikandung tidak cacat,pola nutrisi untuk bu hamil normal,sumber zat besi terbanyak,vitamin buat perencanaan hamil,Vitamin untk ibu hamil agar bayi normal dan sehat,vitamin yg dikonsumsi selama kehamilan,penelitian yang mengonsumsi kangkung yang mengurangi mual dan muntah?,nutrisi yang bagus buat ibu hamil supaya tidak lemes,nutrisi selama hamil,bagaimana mengontrol berat badan ketika masa kehamilan,cara minum obat B6 pada ibu hamil,hamil yang normal,kandungan dari kangkung yang bisa mengurangi rasa mual pada wanita hamil,kebutuhan ibu hamil normal akan vitamin,minum vitamin janin ideal,nutrisi bagi ibu bersalin http://cantik-mandiri.com/nutrisi-bagi-ibu-hamil/

Pentingnya Nutrisi dan Vitamin bagi Ibu Hamil


08-03-2011 diposkan oleh melindacare
Seorang ibu yang sedang hamil wajib mempertahankan pola makan yang sehat dan seimbang, karena kini ia harus "memberi makan" dua orang secara tidak langsung. Bukan hanya untuk kepentingan si ibu hamil sendiri, namun juga untuk kesehatan janin yang sedang dikandungnya. Bila seorang ibu hamil kekurangan nutrisi dan vitamin, maka hal tersebut akan berdampak negatif secara langsung pada dirinya sendiri sekaligus mengganggu proses perkembangan si jabang bayi. Masalah-masalah berikut merupakan alasan mengapa nutrisi dan vitamin sangat penting bagi ibu yang sedang hamil. Kekurangan Vitamin A Saat kebutuhan bayi yang sedang dikandung meningkat, terutama pada trimester terakhir fase kehamilan, seorang ibu yang sedang hamil memiliki resiko kekurangan vitamin A. Untuk itulah asupan vitamin A sangat penting agar tidak menimbulkan masalah perkembangan paru-paru pada janin serta agar nantinya sang bayi memiliki penglihatan yang normal. Kekurangan Vitamin B12 Seorang ibu yang sedang mengandung bayi kemungkinan besar akan kehabisan cadangan vitamin B12 dalam tubuhnya. Maka dari itu, seorang ibu yang sedang hamil dianjurkan mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung vitamin B12 agar kehamilannya tidak mengalami komplikasi yang dapat mengganggu proses perkembangan janin dalam rahimnya. Vitamin B12 sendiri sangat diperlukan dalam proses pembentukan RNA, DNA, lemak, serta beberapa hormon dan protein yang berguna saat pembentukan sel darah merah, sekaligus menjaga sistem syaraf untuk bekerja secara optimal. Kekurangan Vitamin D dan Kalsium Saat hamil, seorang ibu harus mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin D serta kalsium, karena mereka berpotensi untuk kekurangan vitamin D serta kalsium bila tidak ditambah asupannya. Vitamin D dan kalsium sangat diperlukan selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan gigi dan tulang jabang bayi dalam kandungan. Bila asupan vitamin D dan kalsium dari sang ibu tidak mencukupi, maka bayi akan mengambilnya dari tulang sang ibu sehingga ibu tersebut berpotensi mengalami osteoporosis. Di sisi lain, kekurangan vitamin D dan kalsium juga akan membuat sang janin beresiko mengalami infeksi pernafasan. Kekurangan Asam Folat Seorang ibu yang sedang hamil memerlukan tambahan asupan asam folat, karena saat mereka hamil kebutuhan asam folat akan meningkat setiap harinya dibandingkan dengan

saat kondisi tubuh normal. Asam folat tersebut dibutuhkan untuk mendukung produksi darah dan sel-sel darah pada awal kehamilan, selain juga membantu tubuh untuk memproduksi dan mempertahankan sel-sel baru. Kebutuhan asam folat ini harus dipenuhi oleh seorang ibu hamil untuk menghindari sang bayi dari kelahiran prematur serta mengalami cacat tabung syaraf. Kekurangan Zat Besi Selama masa kehamilan, volume darah seorang ibu akan meningkat sebesar 35 hingga 40%, terutama memasuki minggu ke-30 kehamilan. Sel-sel darah mengandung protein hemoglobin yang akan mentransfer oksigen ke sel-sel tubuh ibu dan sang calon bayi, sementara protein hemoglobin sendiri membutuhkan zat besi. Jika kadar zat besi yang dimiliki seorang ibu hamil rendah, maka akan membuat janin yang dikandungnya kekurangan asupan zat besi yang dapat membuat sang bayi beresiko lahir dengan berat badan kurang. Selain itu, ibu yang sedang hamil pun akan beresiko tinggi terkena anemia atau kekurangan pasokan darah.

http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=1088_PentingnyaNutrisi-dan-Vitamin-bagi-Ibu-Hamil

Calon ibu sehat, bayi pun sehat. Begitu kira-kira kalimat yang menggambarkan pentingnya asupan berkualitas saat hamil. Setiap wanita pasti menginginkan hadirnya seorang anak yang sehat dan cerdas. Sehat tidaknya bayi yang dilahirkan salah satunya dipengaruhi oleh asupan gizi calon ibu sebelum dan saat ia hamil. Maka, tak salah jika orang bilang, Your baby is what you eat. Bukan tanpa alasan jenis makanan sangat berpengaruh terhadap perkembangan janin. Kekurangan nutrisi bisa menyebabkan tumbuh kembang janin menjadi terhambat dan akan melahirkan bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau berat badan lahir rendah (BBLR). Padahal, berat badan bayi waktu lahir sangat penting bagi daya tahan fisiknya. Menurut Dr. Peni Hedi P., MKM (Gz) , selama masa kehamilan, kebutuhan kalori dan protein wanita hamil akan meningkat. Komposisinya, 60 persen karbohidrat, 15 persen protein, dan sisanya lemak.

Seorang wanita hamil membutuhkan tambahan energi sebesar 280-300 kalori dari kalori harian wanita tidak hamil, dengan range usia 25-45 tahun. Atau, sebesar 2250 kalori per harinya. Jadi, penambahan berat badan wanita hamil 0,5 kg per minggu merupakan sesuatu yang normal dan akan berlangsung hingga pertengahan trimester ketiga, katanya. Protein dan Kalori Wanita hamil dengan berat badan kurang akan membutuhkan penambahan kalori yang lebih besar. Energi ini bisa diperoleh dari karbohidrat dan lemak yang merupakan sumber energi. Ekstra kalori juga dapat diperoleh dari bahan makanan seperti ikan, telur, daging, unggas, susu dan produk olahan susu. Makanan sumber karbohidrat bisa diperoleh dari nasi, kentang, jagung, roti, singkong dan sejenisnya, sementara lemak dari minyak santan, kacang-kacangan yang gurih, margarin dan sebagainya. Selain kalori, protein juga sangat penting. Protein merupakan zat utama untuk membangun jaringan bagian tubuh. Seiring perkembangan dan pertumbuhan janin, kebutuhan protein pada waktu hamil pun meningkat. Kekurangan protein dalam makanan yang dikonsumsi seorang wanita hamil bisa berakibat bayi lahir lebih kecil dari normal. Kekurangan tersebut juga mengakibatkan pembentukan air susu ibu dalam masa laktasi kurang sempurna. Sumber zat protein yang berkualitas tinggi misalnya susu. Susu merupakan minuman yang berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan wanita hamil terhadap zat gizi karena

mengandung protein, kalsium, fosfor, vitamin A, serta vitamin BI dan B2. Sumber lain misalnya daging, ikan, unggas, telur, kacang-kacangan, tahu, tempe, dan sebagainya. Wajib Sarapan Lantas, pola makan seperti apa yang perlu diperhatikan selama masa kehamilan? Pola makan wanita hamil sebetulnya tidak terlalu banyak berbeda dengan sebelum hamil, yaitu 3 kali makan utama, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam, disertai 2-3 kali snack time , jelas pendiri Prima Diet Catering ini melanjutkan. Sarapan merupakan pola makan yang sangat penting. Sayangnya, lesu dan mual menyerang wanita hamil pada pagi hari. Ini disebabkan oleh menurunnya kadar gula pada pagi hari karena perut kosong berjam-jam. Jadi, hindari makanan yang mengandung asam (misalnya jeruk) dan makanan berlemak. Peni melanjutkan, jenis makanan yang disarankan dan tidak disarankan sangat tergantung kondisi ibu hamil. Yang penting, semua asupan gizi terpenuhi. Secara umum, ibu hamil sebaiknya menghindari makanan yang diawetkan, karena kandungan zat aditif yang ada di dalamnya bisa berbahaya bagi janin, ujarnya. Perlukah Susu Hamil? Seringkali, wanita hamil menemui kesulitan memenuhi kebutuhan gizinya karena rasa mual yang kerap mendera. Salah satu solusinya adalah dengan mengonsumsi susu hamil. Susu hamil mengandung beberapa zat gizi yang dibutuhkan, seperti asam folat, FOS (frukto-oligosakarida), GOS (galakto-oligosakarida), kalsium, protein, lemak, dan sebagainya, kata Hersanti Sulistyaningrum S.Gz. Ada pula yang ditambahkan formula anti hiperemesis yang dapat mencegah terjadinya hiperemesis (mual dan muntah berlebih). Namun tentu saja, bukan berarti menggantikan makanan padatnya. Susu hamil yang sudah difortifikasi (ditambahkan) dengan zat-zat tambahan ini sangat bermanfaat membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu yang akan berpengaruh pada pertumbuhan janin. Folat sangat berguna dalam pembentukan organ janin. Kandungan FOS dan GOS membantu memperlancar pencernaan dan penyerapan (termasuk mengurangi sembelit yang terjadi pada ibu hamil). Selain itu FOS dan GOS juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh secara alami. Mitos Makanan Tak Baik Air Es Air dingin atau air es katanya bisa bikin bayi besar. Padahal mengonsumsi air dingin saat hamil tidak berhubungan dengan janin besar. Yang benar, ibu hamil disarankan mengurangi konsumsi air dingin berlebihan, karena dapat memperlambat proses

pencernaan makanan. Pasalnya, tubuh mengeluarkan energi untuk membuat suhu air dingin sama dengan suhu tubuh. Akibatnya, zat gizi tidak seluruhnya disimpan dan diserap tubuh, namun ada yang terbuang untuk aktivitas penstabilan suhu tadi. Durian Buah durian disebut tidak baik bagi wanita hamil jika dikonsumsi terlalu banyak. Alasannya, buah durian yang mengandung alkohol dapat mengakibatkan berat badan lahir (bayi) rendah dan mempengaruhi psikis bayi. Jika ibu hamil banyak mengonsumsi makanan maupun meminum minuman beralkohol, peluang melahirkan anak yang temperamental semakin besar. Jadi, boleh saja makan durian, namun tidak dalam jumlah yang berlebihan. Makanan Setengah Matang Mengonsumsi makanan setengah matang, apalagi mentah, sangat tidak dianjurkan pada wanita hamil. Sebab pada makanan setengah matang, seperti telur dan daging merah, dikhawatirkan terdapat bakteri yang belum mati seperti salmonella, e.coli dan toksoplasma. Ketiga bakteri ini dapat masuk dan menembus plasenta serta menginfeksi janin, sehingga dapat menyebabkan keguguran serta kelainan pada janin. Yang Boleh dan Tidak Boleh Makanan yang sebaiknya dihindari selama kehamilan Makanan berkalori tinggi yang mengandung banyak gula dan lemak, sehingga kurang mengandung zat gizi. Minuman bersoda dan beralkohol. Minuman dengan kadar kafein tinggi seperti kopi. Makanan yang dimasak setengah matang atau sayuran mentah, karena potensi mikroba yang ada di dalamnya. Camilan Buah-buahan sehat bagi wanita hamil:

http://www.mantapp.com/tag/ibu-hamil/

Kebutuhan Zat Nutrisi Bagi Ibu Hamil

Seorang ibu harus segera memikirkan makanan apa yang harus dikonsumsi ketika ia pertama kali mengetahui bahwa dirinya hamil. Mulai dari masa pembentukan janin hingga kelahiran, seluruh bagian tubuh bayi (tulang, otot, organ, sel darah, kulit, dan jaringan lainnya) dibuat dari zat gizi yang dikonsumsi oleh sang ibu. Selama masa kehamilan, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya. Bila makanan ibu terbatas, janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu bisa menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain. Demikian pula bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Aturan umum yang sebaiknya dijalankan oleh ibu hamil adalah mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, jangan melewati waktu makan, minum air dalam jumlah cukup, dan menghindari kafein serta alkohol. Air Tubuh yang kekurangan air atau dehidrasi dapat berakibat fatal, karena bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu hamil yang dapat berpengaruh buruk bagi janinnya. Oleh karena itu sebaiknya anda minum minimal 10 gelas air putih setiap hari. Sebagai variasi, anda dapat mengganti air putih dengan jus buah atau yoghurt. Asam folat

Zat gizi yang berasal dari makanan yang anda konsumsi berperan penting untuk pertumbuhan janin, bahkan zat gizi yang anda konsumsi sebelum hamil. Sebelum anda hamil, sangat penting untuk mengkonsumsi asam folat dalam jumlah cukup. Asam folat yang dikonsumsi satu bulan sebelum hamil dan kemudian diteruskan dikonsumsi selama trimester pertama sangat baik untuk kesehatan bayi dalam mencegah terjadinya cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin. Asam folat membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang belakang. Kebutuhan asam folat pada 12 minggu pertama kehamilan meningkat, yaitu 800 mikrogram per hari. Kekurangan zat gizi ini dapat menyebabkan gagalnya pembentukan otak yang sempurna, sehingga menimbulkan cacat bawaan pada susunan saraf pusat dan otak calon bayi. Sumber: asam folat banyak terdapat pada kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol, asparagus, kedelai dan brokoli. Pada buah-buahan, asam folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel dan tomat. Atau dapat juga mengkonsumsi makanan yang diperkaya oleh asam folat seperti cereal. Kalori Kebutuhan kalori ibu hamil lebih besar dari kebutuhan kalori orang normal. Selama trimester kedua, kebutuhan kalori bertambah 340 kalori sehari, sedangkan pada trimester ketiga kebutuhan kalori bertambah 450 kalori sehari. Ibu hamil dengan berat badan kurang akan membutuhkan penambahan kalori yang lebih besar. Ekstra kalori tersebut sebaiknya didapat dari bahan makanan seperti ikan, telur, daging, unggas, susu dan produk olahan susu. Kalori yang tidak cukup dapat mengganggu proses tumbuh kembang janin dan berbagai perubahan dalam tubuh ibu. Selain itu, konsumsi kalori (karbohidrat dan lemak) yang rendah akan menyebabkan banyak protein terbuang sebagai sumber energi. Protein Kebutuhan protein selama hamil adalah 25 mg per hari lebih banyak dari kebutuhan normal. Zat protein diperlukan untuk pembangunan sel-sel baru janin dan untuk pembentukan semua bahan pengatur, seperti hormon ibu dan janin. Protein juga menjadi struktur dasar bagi pembentukan organ-organ dalam tubuh. Maka dari itu, ibu hamil dianjurkan mengonsumsi ekstra protein sebanyak 12 gram sehari atau setara dengan dua butir telur ukuran besar setiap hari. Protein hewani dapat diperoleh pada daging sapi, unggas, ikan, telur, susu serta produk olahan susu seperti keju. Protein nabati dapat diperoleh pada kacang-kacangan serta produk olahannya seperti tempe, tahu atau pidakas (mentega kacang).

Lemak esensial Asam lemak esensial merupakan salah satu zat gizi yang cukup penting untuk ibu hamil. Asam lemak esensial (omega-3 dan omega-6) penting untuk perkembangan janin, terutama perkembangan otak. Sumber bahan makanan omega-3 adalah minyak sayur, daging, dan telur. Sedangkan sumber bahan makanan omega-6 adalah kacang kedelai, ikan tuna, ikan sardin, ikan makarel dan salmon. Vitamin A Vitamin A berperan pada pertumbuhan sel dan jaringan, pertumbuhan gigi dan pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit, rambut dan mencegah kelainan bawaan. Kebutuhan vitamin A ibu hamil 200 RE / hari lebih tinggi daripada ibu tidak hamil. Meskipun kebutuhan vitamin A meningkat selama kehamilan, suplemen vitamin A jarang direkomendasikan untuk wanita hamil karena dapat menyebabkan cacat lahir. Kelebihan vitamin A dapat mengakibatkan cacat tulang wajah dan kepala, otak, dan jantung. Ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi bahan kosmetik yang mengandung vitamin A dosis tinggi. Sumber vitamin A banyak terdapat pada minyak ikan, kuning telur, wortel, sayuran berwarna hijau dan buah-buahan berwarna merah. Hati mengandung vitamin A yang terlalu tinggi dan hal ini berhubungan dengan cacat lahir, sehingga konsumsi hati selama kehamilan sebaiknya dihindari. Vitamin B6 Penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh. Vitamin B6 juga diberikan untuk mengurangi keluhan mual-mual pada ibu hamil. Ibu hamil memerlukan vitamin B6 sejumlah 1,9 mg setiap hari yang membantu untuk membentuk antibodi, sel darah merah, dan neurotrasmiter. Sumber: daging, ikan dan unggas (itik, ayam, dll.) merupakan sumber utama vitamin B6. Terdapat juga dalam pisang, sereal, kentang, ikan, ayam, gandum, jagung, kacangkacangan, sayur berwarna hijau dan buah berwarna ungu. Hampir semua jenis ikan mengandung vitamin B lengkap, terutama B6 dan B12. Vitamin B12 Vitamin B12 merupakan zat gizi penting untuk perkembangan syaraf dan fungsi otak janin. Beberapa sumber vitamin B12 adalah daging, ikan, telur, produk olahan susu. Ibu hamil vegetarian perlu menambahkan suplemen khusus vitamin B12 setiap hari atau mengkonsumsi makanan yang telah ditambahkan/difortifikasi dengan vitamin B12 untuk

mencegah

kelainan

syaraf

dan

otak.

Sumber: banyak diperoleh pada hasil ternak dan produk olahannya. Hasil nabati atau sumber yang berasal dari tumbuh-tumbuhan umumnya bukan merupakan sumber vitamin B12, kecuali beberapa produk fermentasi seperti tempe, tauco, kecap dan oncom. Vitamin C Jika kekurangan / defisiensi vitamin C dapat mengakibatkan keracunan kehamilan, ketuban pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah. Fungsi lain dapat mengakibatkan absorbsi zat besi non hem, meningkatkan absorbsi suplemen besi dan profilaksis perdarahan post partum. Kebutuhannya 10 mg/hari lebih tinggi dari ibu tidak hamil. Vitamin D Vitamin D diperlukan oleh ibu hamil untuk membantu penyerapan dan penggunaan kalsium, mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan fosfor, mineralisasi tulang dan gigi. Kekurangan vitamin D akan mengakibatkan penyakit riketsia pada janin dan osteomalasia pada ibu hamil. Bila terjadi kekurangan vitamin D, gigi tidak normal dan lapisan luar gigi anak buruk. Dianjurkan untuk berjemur di bawah sinar matahari secara teratur dan mengkonsumsi makanan yang ditambahkan (difortifikasi) dengan vitamin D seperti margarin dan susu untuk memenuhi kebutuhan vitamin D selama kehamilan. Sumber: ikan yang berlemak banyak, seperti sardines, mackerel, tuna atau salmon, minyak ikan, telur, susu fullcream, atau mentega. Vitamin E Jarang terjadi defisiensi. Berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan dan integrasi sel darah merah. Dianjurkan dikonsumsi melebihi 2 mg/hari. Pada binatang percobaan defisiensi vitamin E menyebabkan keguguran. Sumber: banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi. Sebaliknya, lemak hewani seperti butter dan susu hampir tidak mengandung vitamin E. Vitamin K Jarang terjadi defisiensi. Bila terjadi kekurangan dapat mengakibatkan gangguan perdarahan pada bayi.

Sumber: makanan yang mengandung vitamin K adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak, sayuran sejenis kobis (kol) dan susu. Zat besi Zat besi dibutuhkan oleh ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan sel darah merah yang meningkat dan untuk memenuhi kebutuhan plasenta dan janin. Zat besi yang dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia (kurang darah). Suplementasi zat besi setiap hari selama trimester kedua dan ketiga sangat dianjurkan. Persediaan zat besi yang cukup sangat diperlukan, karena volume darah Ibu selama hamil akan meningkat sampai 30 persen. Jadi, jika kekurangan zat besi, maka ibu hamil dapat menderita anemia. Bukan hanya itu, proses melahirkan pun akan terganggu. Zat besi paling baik dikonsumsi diantara waktu makan bersama jus jeruk, sedangkan kopi, teh dan susu dapat mengurangi absorbsi zat besi. Sumber: banyak terdapat pada daging merah, hati, ikan, unggas, kacang-kacangan, kerang, sea food, sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), dan lain-lain. Kalsium (Ca) Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari osteoporosis. Sumber kalsium adalah susu dan produk olahan susu seperti keju, yoghurt, ice cream, brokoli, dan kacang-kacangan. Susu merupakan sumber utama kalsium. Susu menjadi salah satu menu wajib bagi ibu hamil., karena selain kalsium, susu juga merupakan sumber pemenuhan kebutuhan protein, vitamin, dan mineral yang lain. Jumlah Ca janin sekitar 30 gram, terutama diperlukan pada 20 minggu terakhir kehamilan. Rata-rata setiap hari penggunaan Ca pada ibu hamil 0,08 gram dan sebagian besar untuk perkembangan tulang janin. Bila ibu hamil kurang mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium, janin akan mengambil persediaan kalsium yang ada dalam tulang ibu. Akibatnya ibu akan menderita kerapuhan tulang (osteoporosis). Metabolisme Ca memerlukan vitamin D yang cukup. Namun demikian, ibu yang sering hamil cenderung terjadi defisiensi, akibatnya janin menderita kelainan tulang dan gigi. Sumber kalsium terdapat pada susu dan produk susu (yoghurt, keju), ikan, kacangkacangan, tahu, tempe dan sayuran berdaun hijau. Konsumsi Ca yang dianjurkan untuk ibu hamil sebanyak 900-1200 mg/hari. Fosfor Fosfor berhubungan erat dengan Ca. Fosfor berfungsi pada pembentukan rangka dan gigi

janin serta kenaikan metabolisme kalsium ibu. Jika jumlah didalam tubuh tidak seimbang sering mengakibatkan kram pada tungkai. Seng (Zn) Berkaitan dengan pembentukan tulang selubung syaraf tulang belakang. Hasil study menunjukkan bahwa rendahnya kadar Zn pada ibu ditemukan padapersalinan abnormal dan BBLR (berat bayi lahir rendah <2500gram). Sumber Zn terdapat pada kerang dan daging. Kadar Zn yang dibutuhkan pada bumil yaitu sebanyak 20mg/hari atau lebih besar 5 mg dari pada kadar wanita dewasa yang hanya 15 mg/hari. Fluor Dalam air minum sebenarnya cukup mengandung fluor. Fluor diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Bila kurang dari kebutuhan gigi tidak terbentuk sempurna. Dan jika kadar fluor berlebih warna dan struktur gigi tidak normal. Yodium Defisisensi yodium mengakibatkan kretinisme. Jika kekurangan terjadi kemudian, pertumbuhan anak akan terhambat. Tambahan yaodium yang diperlukan sebanyak 25 ug/hari. Natrium Kebutuhan natrium meningkat sejalan dengan meningkatnya kerja ginjal. Memegang peranan penting dalam metabolisme air dan bersifat emngikat cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh pada ibu hamil. Natrium pada ibu hamil bertambah sekitar 3,3 gram per minggu sehingga ibu hamil cenderung menderita edema. Serat Kekurangan serat akan menyebabkan ibu hamil mengalami sembelit atau sukar buang air besar. Sumber: terdapat pada sayur-sayuran dan buah-buahan, beras merah, atau tepung terigu yang tidak disosoh (whole wheat flour). http://www.smallcrab.com/kesehatan/865-kebutuhan-zat-nutrisi-bagi-ibu-hamil

Pentingnya Protein bagi Ibu Hamil Salah satu peran protein bagi tubuh adalah dalam pembentukan sel-sel darah, sebagaimana yang terjadi pada ibu hamil yang sedang mengalami proses dalam mengembangkan sel-sel baru dalam untuk pertumbuhan janin serta memproduksi antibodi yang dapat melawan infeksi. Kebutuhan protein pada ibu hamil terus meningkat seiring dengan pertumbuhan janin bahkan mencapai 68% dari sebelum hamil. Jumlah kebutuhan protein yang seharusnya tersedia sampai pada akhir kehamilan belum pasti tetapi diperkirakan kebutuhannya mencapai 925 gram yang terlokasikan pada jaringan ibu, plasenta serta janin. Suatu penelitian menunjukkan bahwa bayi yang menderita KEP (kekurangan energi protein) berat memiliki berat otak 15-20% lebih ringan daripada bayi normal. Bahkan dapat mencapai 40% apabila defisit protein terjadi sejak masih di dalam janin. Sehingga anak yang menderita KEP memiliki kecenderungan tingkat kecerdasan yang rendah. Tingginya kebutuhan akan protein pada ibu hamil sebaiknya konsumsi makanan sumber protein sebaiknya 2/3 nya yang bernilai biologi tinggi yaitu seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu, serta hasil olahannya. Sedangkan protein dengan nilai biologi rendah yaitu yang berasal dari tumbuh-tumbuhan cukup 1/3 kebutuhan.

Berikut ini beberapa peran penting dari protein pada masa kehamilan: 1. Membangun laju pertumbuhan badan calon bayi dari pembentukan sel sampai menjadi tubuh utuh. 2. Berperan dalam pembentukan ari-ari sebagai saluran makanan bagi janin. Apabila kebutuhan protein tidak terpenuhi maka pembentukan ari-ari menjadi tidak sempurna sehingga pasokan makanan bagi janin menjadi terhambat dan akan berpengartuh kepada perkembangan organ-organ tubuh janin. 3. Pembentukan cairan ketuban yang merupakan tempat bagi janin. Cairan ketuban mengandung banyak protein. 4. Menambah jaringan tubuh ibu seperti jaringan pada payudara dan rahim. 5. Pembentukan darah. Pada proses melahirkan, seorang ibu akan kehilangan darah sebanyak 300-500 ml sehingga membutuhkan protein untuk pembentukan darah kembali. Selain itu yang perlu juga mendapat perhatian adalah jangan sampai kelebihan protein. Sebab jika kelebihan protein dapat mengganggu kerja ginjal. Ginjal akan bekerja lebih keras untuk menyaring darah yang mengandung protein dalam jumlah besar akibatnya jika keadaan ini terus berlanjut dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.

http://www.medicalera.com/arsip.php?thread=1945

Sumber vitamin A dan manfaatnya


Submitted by haidar on 17 July 2010 - 11:03pm Share Sumber vitamin A, hanya terdapat dalam makanan yang berasal dari hewani. Misal, daging, hati, telur, atau minyak ikan. Yang dari tumbuhan sebenarnya bukan sumber vitamin A, tapi sumber provitamin A; bahan pembentuk vitamin A yang dikenal dengan betakaroten. Biasanya terdapat pada sayuran yang berwarna merah kekuningan seperti wortel atau tomat. Betakaroten tidak berfungsi bagi tubuh kecuali sebagai antioksidan. Pengubahan dari provitamin A ke vitamin A dilakukan di hati dengan bantuan lemak. Jadi, kalau ibu hamil banyak mengkonsumsi wortel atau tomat, tapi kurang lemak, maka betakaroten tidak bisa digunakan tubuh. Selanjutnya, vitamin A akan berguna jika diangkut oleh retinol-binding protein (protein pengikat retinol atau vitamin A) melalui darah menuju ke tempat tujuan yang sesuai dengan fungsinya, baik menuju mata atau jaringan kulit. "Nah, kalau sudah berada di tempat dengan fungsinya masing-masing, barulah vitamin ini berguna." SEIMBANG DAN BERVARIASI Konsumsi makanan, saran Dadang, jangan cuma mementingkan gizi seimbang, tapi sebaiknya juga bervariasi. Sebab, setiap makanan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Demikian pula dalam mengkonsumsi vitamin A. "Kita tahu sumber pangan tertentu banyak mengandung vitamin A, tapi, ya, jangan dikonsumsi terus menerus. Selain bosan, makanan tersebut pasti mempunyai kekurangan zat-zat tertentu lainnya. Sehingga kalau zat makanan itu melulu yang dikonsumsi, mungkin kebutuhan vitamin A terpenuhi, tapi zat gizi lainnya tidak. Bukan malah hasil baik yang didapat, kan? Lain halnya kalau makanannya bervariasi, maka akan saling melengkapi. "Misal, nasi dilengkapi lauk tempe. "Nasi adalah sumber karbohidrat dan protein nabati. Tapi, kualitas protein nabatinya rendah karena terdapat asam amino esensial yang kurang yaitu nisin. Sebaliknya, metioninnya banyak. Sedangkan pada tempe, metioninnya kurang, tapi nisinnya banyak. Jadi, bisa saling melengkapi, kan?" Sering terjadi kesalahpahaman pada ibu hamil. Karena tahu daging dan hati adalah sumber vitamin A, lantas banyak mengkonsumsi makanan tersebut tanpa diimbangi

sayuran dan makanan lainnya. "Padahal makanan, kan, tidak ada yang sempurna. Akibatnya ada gizi yang kelebihan dan kekurangan." Sebaiknya, Bu, perhatikan komposisinya setiap kali makan. Misal, terdapat sumber karbohidrat (nasi, kentang, atau roti), protein hewani (ikan, telur, daging), protein nabati (tempe), sayur-sayuran, buahbuahan, dan susu. JIKA KEKURANGAN VITAMIN A Kekurangan vitamin A sangat jarang terjadi di era sekarang ini. "Kekurangan vitamin A hanya terjadi pada ibu hamil yang malnutrisi. Karena bagi orang yang malnutrisi, maka tubuhnya akan kekurangan protein dan lemak. Otomatis ia juga akan kekurangan vitamin dan mineral," ujar Dadang. Namun bila ibu hamil normal-normal saja, maka ia tak akan kekurangan vitamin. Memang, aku Dadang, ibu hamil yang mengalami morning sickness hebat bisa mengalami kekurangan vitamin A. "Tapi biasanya bukan hanya vitamin A yang kurang, zat gizi lainnya pun pasti akan kurang. Jadi, sangat jarang hanya vitamin A yang kurang." Kekurangan vitamin A pada orang dewasa sangat sulit ditemukan gejalanya. "Justru pada anak kecil akan lebih terlihat, yaitu terjadi keratin atau kornea mata mengering dan mengalami penandukan; seperti ada kerak. Pertumbuhan badannya juga tak kunjung naik." Makanya, kan, ada kampanye pemberian suplemen vitamin A pada balita. Namun, tidak ada kampanye serupa buat ibu hamil karena memang mereka tak membutuhkan tambahan suplemen vitamin A. "Kalau diberi suplemen, nanti malah kebanyakan. Kan, malah bahaya." Kalau ibu mengalami kekurangan, bukan tak mungkin janin pun terkena dampaknya. "Pertumbuhan jaringan juga tidak akan terbentuk, misalnya, sehingga kulitnya pun jadi keriput setelah ia lahir kelak. Matanya pun bisa jadi rabun." MANFAAT VITAMIN A Perlu diketahui, Bu, fungsi vitamin A ada 3, yaitu untuk kesehatan mata, kesehatan alat reproduksi, dan pertumbuhan sel-sel embrio. Saat hamil, vitamin A sangat penting terutama bagi pertumbuhan sel dan jaringan embrio janin. Seperti diketahui, sel bayi akan tumbuh berlipat ganda dalam kecepatan yang tinggi. Kendati sarat manfaat, bukan berarti ibu hamil harus banyak makan makanan sumber vitamin A, lo. Seperti sudah dijelaskan, segala sesuatu yang berlebihan belum tentu positif hasilnya. "Apalagi kalau sampai ditambah mengkonsumsi suplemen khusus vitamin A," tukas Dadang. Lalu, lanjut Dadang, "Yang dibutuhkan ibu hamil adalah mengkonsumsi gizi seimbang sesuai kebutuhan kehamilannya." Maksudnya, sesuai dengan umur, jenis kelamin, dan aktivitas ibu hamil. "Karena berkaitan dengan sistem metabolisme". Jadi, tiap ibu hamil akan mempunyai kebutuhan gizi yang berbeda-beda tergantung ketiga hal tersebut. "Selama makanannya mengandung gizi seimbang, tidak dibutuhkan suplemen vitamin A karena sudah tercukupi dari makanan." Memang, aku Dadang, kebutuhan gizi ibu hamil tidak sama dengan ibu yang tidak hamil, kendati usia dan aktivitasnya sama. "Ibu hamil biasanya membutuhkan tambahan energi

dan protein dibandingkan ibu yang tak hamil dengan usia sama. Nah, tentunya kebutuhan vitaminnya juga bertambah." Saat hamil, terang Dadang, ibu ibaratnya sedang stres secara fisiologis. "Karena itulah, maka metabolismenya meningkat. Dengan demikian ia membutuhkan penambahan energi dibandingkan wanita dengan umur yang sama tapi tak sedang hamil." Seberapa banyak kebutuhan vitaminnya, patokannya sesuai dengan pertumbuhan berat badan tiap trimester kehamilannya. "Jadi, kalau tidak sesuai standar, entah itu kekurangan atau kelebihan berat badan, berarti kemungkinan besar vitaminnya pun mengalami kekurangan atau kelebihan." JANGAN TAMBAH DOSIS Ibu hamil, jelas Judi, membutuhkan vitamin A sebanyak 800-2100 IU (International Unit). "Jika asupan vitamin A lebih dari 10 ribu IU per hari, maka ia memiliki risiko 5 kali cacat bayi dibandingkan bila konsumsinya kurang dari 5000 IU per hari." Karena itu, multivitamin yang diberikan dokter untuk dikonsumsi wanita hamil masih tergolong aman karena mengandung vitamin A sebanyak 5000 IU. Jadi, jangan justru menambah dosis yang sudah diberikan dengan cara menambah multivitamin sejenis. Malah, bahaya, kan? http://www.anak-ibu.com/panduan/sumber-vitamin-dan-manfaatnya

Kebutuhan Gizi Ibu Hamil


Kehamilan menyebankan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolosme tubuh ibu. Pada dasarnya penambahan semua zat gizi dibutuhkan oleh ibu hamil, namun yang sering kali menjadi kekurangan adalah energi, protein dan beberapa ineral seperti zat besi dan kalsium. Menurut Nasution (1988) yang dikutip oleh Lubis, kebutuhan energi untuk kehamilanyang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil. Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Kemusian sepanjang trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi tambahan selam trimester II diperluakan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus dan payudara serta penumpukan lemak. Selama trimester III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta (Lubis,2003:2). Sama halnya dengan energi, kebutuhan wanita hamil akan protein juga meningkat, bahkan mencapai 68 % dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia selama

akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta serta janin. Kecukupan Gizi Ibu Hamil Kebutuhan akan energi dan zat-zat gizi bergantung pada berbagai factor seperti umur, gender, berat badan, aktifitas fisik dan lain-lain. (Sunita Almatsier, 2001 : 296). Untuk mengetahui tingkat kecukupan gizi pada seseorang maka ditetapkan Angka Ketetapan Gizi Indonesia yang disusun oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), risalah Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI, 1998. hlm. 877. Adapun angka cakupan gizi pada wanita tidak hamil dengan sedikit tambahan. Dengan mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam tersebut, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu dapat dilengkapi oleh zat gizi dari makanan lainnya. Makanan yang beraneka ragam memberikan manfaat besar terhadap kesehatan ibu hamil karena makin beragam yang dikonsumsi makin baik mutu makanannya. Bahaya Kekurangan Gizi Masa hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam keadaan biasa. Disamping untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya sendiri, berbagai zat gizi itu juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada dalam kandungan (Sjahmien Moehji, 2003 : 15). Apabila kebutuhan gizi itu tidak dipenuhi maka akan terjadi berbagai gangguan baik pada ibunya sendiri maupun pada janinnya. a. Pada Ibu Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan dengan kandungan zat-zat gizi yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan perkembangan janin. Tambahan makanan untuk ibu hamil dapat diberikan dengan cara meningkatkan baik kualitas maupun kuantitas makanan ibu hamil sehari-hari, bias juga dengan memberikan tambahan formula khusus untuk ibu hamil. Apabila makanan selama hamil tidak tercukupi maka dapat menngakibatkan kekurangan gizi sehingga ibu hamil mengalami gangguan. Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu hamil, antara lain anemia, berat badan tidak bertambah secara normal dan terkena infeksi. Pada saat persalinan gizi kurang dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), perdarahan setelah persalinan, serta operasi persalinan. b. Pada Anak Untuk pertumbuhan janin yang baik diperlukan zat-zat makanan yang adekuat, dimana peranan plasenta besar artinya dalam transper zat-zat makana tersebut. Suplai zat-zat makanan ke Janin yang sedang tumbuh tergantung pada jumlah darah darah ibu yang mengalir melalui plasenta dan zat-zat makanan yang diangkutnya. Gangguan suplai makanan dari ibu mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran (aborts), bayi lahir mati (kematian neonatal), cacat bawaan, lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

Kurang

Energi

Kronis

(KEK)

Pada

Ibu

Hamil

Menurut Depkes RI (1995) dalam Program Perbaikan Gizi Makro menyatakan bahwa Kurang Energi Kronis merupakan keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu. KEK dapat terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil (bumil). Pada ibu hamil lingkar lengan atas digunakan untuk memprediksi kemungkinan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan lahir rendah. Ibu hamil diketahui menderita KEK dilihat dari pengukuran LILA, adapun ambang batas LILA WUS (ibu hamil) dengan resiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi lebih rendah (BBLR). BBLR mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak. Lingkar lengan atas merupakan indicator status gizi yang digunakan terutama untuk mendeteksi kurang energi protein pada anak-anak dan merupakan alat yang baik untuk mendeteksi wanita usia subur dan ibu hamil dengan resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Hal ini sesuai dengan Depkes RI (1994) yang dikutip oleh I Dewa Nyoman Supariasa, bahwa pengukuran LILA pada kelompok wanita usia subur (WUS) adalah salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat awam, untuk mengetahui kelompok beresiko kekurangan energi kronis (KEK). Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam janka pendek. Pengukuran LILA digunakan karena pengukurannya sangat mudah dan cepat. Hasil Pengukuran LILA ada dua kemungkinan yaitu kurang dari 23,5 cm dan diatas atau sama dengan 2323,5 cm. Apabila hasil pengukuran <> 23,5 cm berarti tidak berisiko KEK. Diposkan oleh derry nuary Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz Label: Gizi, Kebidanan Fisiologis, Kesehatan Ibu Hamil (untuk UMUM SELENGKAPNYA di: Kebutuhan Gizi Ibu Hamil askep askeb | asuhan-keperawatankebidanan.co.cc http://www.asuhan-keperawatan-kebidanan.co.cc/2010/02/kebutuhan-gizi-ibu-hamil.html

Anda mungkin juga menyukai