Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan aktifitas akademis suatu kampus, dibutuhkan sebuah sistem informasi yang mampu mengakomodasi kebutuhan pengelolaan data yang ada. Untuk itu perlu dibangun sebuah sistem informasi akademik yang mampu memperlancar segala sesuatu dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kebutuhan akademis. Selain itu, harus terdapat pula media untuk mengakses sistem informasi tersebut yang mampu memberikan informasi secara akurat, stabil serta tepat waktu (real time). Inovasi di dalam teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi, mencari layanan yang fleksibel, serba mudah dan memuaskan serta mengejar efisiensi di segala aspek. Saat ini, penggunaan perangkat mobile (mobile device) seperti telepon seluler, pocket PC dan PDA (Personal Digital Assistant) sudah menjadi pemandangan biasa dalam kehidupan sehari-hari. Perangkat mobile yang umum digunakan, sebagian besar sudah mampu melakukan

komunikasi data melalui media internet. Tentu saja hal ini tidak lepas pula dari fitur perangkat itu sendiri serta fasilitas yang diberikan oleh operator penyedia jasa layanan komunikasi seluler.

Identifikasi Masalah Pada umumnya, akses suatu sistem informasi berbasis komputer, harus dan hanya dapat dilakukan melalui antar muka sebuah PC (personal computer) atau komputer yang terhubung ke jaringan penyedia sistem informasi, baik itu lokal ataupun internet. Untuk kemudahan user atau pengguna, dalam hal ini adalah mahasiswa yang akan mengakses sistem informasi akademik, selain menggunakan PC, perlu diberikan fasilitas akses melalui perangkat mobile melalui internet. Perangkat mobile antara lain telepon seluler yang mendukung WAP atau memiliki teknologi GPRS atau CDMA, serta PDA atau Pocket pc yang dapat memanfaatkan teknologi internet web mobile. 1.2 Perumusan Masalah Dari identifikasi di atas, dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut: Bagaimana cara mengimplementasikan teknologi web mobile internet untuk dapat mengakses informasi data akademik mahasiswa dari sebuah sistem informasi akademik (database akademik) secara online, agar dapat diakses melalui mobile device dan sekaligus memberi manfaat kepada mahasiswa dan civitas akademika STMIK ProVisi Semarang?

1.3 Batasan Masalah Ruang lingkup skripsi ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: 1. Teknologi internet yang dibahas adalah web mobile 2. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual Studio.NET (ASP.NET) dengan manajemen basis data menggunakan Microsoft Access.

3. Sistem informasi yang diakses adalah sistem informasi akademik STMIK ProVisi Semarang dan masih berupa prototipe. 4. Akses sistem informasi akademik melalui web mobile ini hanya berupa permintaan informasi (request). Data yang diminta yaitu informasi jadwal kuliah serta nilai mahasiswa, dan tidak bisa melakukan perubahan data, kecuali perubahan kata kunci sebagai fitur keamanan.. 5. Untuk pengujian, dilakukan akses menggunakan program simulasi telepon seluler OpenWave V7 Simulator, dan beberapa mobile device (mobile phone, Pocket PC/PDA) yang mendukung. 1.4 Tujuan Skripsi dengan judul Pemanfaatan Teknologi Web Mobile untuk Mengakses Data

Akademik dari Sistem Informasi Akademik STMIK ProVisi Semarang bertujuan merancang prototipe aplikasi internet, dengan klien berbasiskan perangkat telepon seluler dan PDA atau pocket PC, menggunakan teknologi web mobile.

1.5 Manfaat Manfaat pembuatan skripsi ini, bagi civitas akademik STMIK ProVisi adalah untuk menambah layanan akademik yang ada, berupa layanan akses informasi akademik melalui teknologi web mobile. Selain itu bagi mahasiswa, akan diperoleh manfaat berupa kemudahan untuk dapat mengakses informasi akademik kapan saja dan di mana saja menggunakan mobile device, sebagai salah satu media akses ke dalam sebuah sistem informasi akademik.

Sedangkan

secara umum

skripsi

ini diharapkan dapat

memberikan manfaat

pengembangan ilmu dan pengetahuan serta teknologi komputer. Diharapkan pula skripsi ini akan memberikan ide untuk pengembangan sistem menuju sistem informasi akademik yang lebih baik.

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau peripheral yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. (Tanenbaum, 2002) 1. Konsep Client-Server Pada dasarnya, semua transaksi atau perpindahan data di jaringan komputer tidak terlepas dari konsep client-server. Perpindahan data ini berlangsung karena adanya permintaan (request) dari salah satu komputer ke komputer lain yang menyimpan data. Sebagai tanggapan permintaan data ini, maka komputer penyimpan data akan memberikan tanggapan (response).

Tanggapan ini berupa pengiriman data yang ingin diakses oleh komputer yang melakukan permintaan data. Dalam konsep client-server, komputer peminta data dinamakan sebagai client dan komputer pemilik data dinamakan sebagai server. Datanya sendiri dapat berupa antara lain file, web, email dan lain-lain. Implementasi dari konsep client server ini adalah program yang memiliki fungsi seperti dideskripsikan pada konsep tersebut. Contohnya sebuah program web client berfungsi mengajukan request berupa data web, sementara program yang berfungsi sebagai web server berfungsi menunggu permintaan dan mengirimkan data web kepada peminta data web.

Sumber : www.ilmukomputer.com

Gambar 2.1. 2. Protokol Jaringan

Konsep Client-server

Protokol adalah Suatu kesepakatan mengenai bagaimana komunikasi akan dilakukan (Tanenbaum, 2002). Dalam dunia komunikasi data komputer di dalam suatu jaringan, protokol mengatur bagaimana sebuah komputer berkomunikasi dengan komputer lain. Dalam jaringan komputer dapat digunakan banyak macam protokol tetapi agar dua atau lebih komputer dapat berkomunikasi, keduanya perlu menggunakan protokol yang sama. Protokol berfungsi mirip dengan bahasa.

Untuk mempermudah pengertian, penggunaan, desain serta agar terjadi penyeragaman di antara perusahaan pembuat peralatan jaringan komputer, Internasional Standard Organization (ISO) mengeluarkan suatu model lapisan jaringan yang disebut Open Systems Interconnection (OSI). Di dalam model OSI ini, proses pengolahan data dibagi dalam tujuh lapisan (layer) dimana masing-masing lapisan mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Model OSI tidak membahas secara detail cara kerja dari tiap-tiap lapisannya. Selain model OSI, ada juga model TCP/IP (Transmission Control

Protocol/Internet Protocol) yang dikeluarkan oleh Department of Defense America (DOD). Jika OSI terdiri dari tujuh lapisan maka TCP/IP hanya terdiri dari empat lapisan. Komputer-komputer yang terhubung ke jaringan dapat saling berkomunikasi karena menggunakan protokol yang sama, yaitu protokol TCP/IP. Perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Komputer dengan sistem operasi Windows dapat berkomunikasi dengan komputer Macintosh atau dengan Sun SPARC yang menjalankan Solaris. 3. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) HTTP adalah suatu metode atau protokol untuk men-download file ke komputer. Protokol ini berbasis hyper text, sebuah format teks yang umum digunakan di Internet. (Maseleno, 2003). Sebuah alamat internet akan berawalan protokol ini. Sebagai contoh untuk mengakses situs yahoo, maka pada URL (uniform resource locator) atau alamat internet ditulis dengan http://www.yahoo.com Sedangkan halaman situs yang dibuka umumnya akan berupa file HTML (Hyper Text Markup Language)

2.1.2 Internet Internet adalah kepanjangan dari Interconnection network, merupakan

interkoneksi antara komputer-komputer (node) di seluruh dunia yang membentuk sebuah jaringan komputer global. Internet adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk menunjuk jaringan (Network) tingkat dunia yang terdiri dari komputer dan layanan atau servis untuk pemakai komputer, dan bermacam-macam sistem informasi termasuk e-mail (surat elektronik), FTP (File Transfer Protocol)dan World Wide Web /www. Saat ini teknologi internet sudah merambah ke hampir seluruh kalangan masyarakat. Internet digunakan untuk mencari dan menempatkan data dan atau informasi, berkomunikasi dan juga bersosial secara elektronis. 2.1.3 Komunikasi Nirkabel(Wireless) Komunikasi tanpa kabel diawali dengan adanya radio broadcasting tahun 1920, Motorola meluncurkan produk wireless communication yang komersial yaitu berupa pager pada tahun 1974. Layanan seluler pertama adalah teknologi AMPS ( Advanced Mobile Phone Service) pada tahun 1992. Saat ini komunikasi tanpa kabel sudah sangat umum, dengan adanya telepon seluler yang mampu melakukan komunikasi baik suara maupun data. Dengan teknologi GSM, produk layanan komunikasi seluler ini mampu diterima masyarakat luas dengan baik. Namun tingkat kebutuhan komunikasi data menggunakan perangkat nirkabel terus meningkat.(Prasetyo, 2005). Berikut adalah beberapa teknologi komunikasi tanpa kabel yang telah berkembang.

a. GSM (Global System for Mobile Communication)

GSM adalah teknologi seluler digital atau standar komunikasi yang digunakan di seluruh dunia. GSM pertama kali diperkenalkan tahun 1991 dan pada tahun 1997 sudah dipakai secara luas di lebih dari 100 negara, dan telah menjadi suatu standar telekomunikasi seluler bagi Asia dan Eropa. GSM menggunakan frekuensi radio 900 MHz dan 1800 MHz di Eropa, Asia dan Australia. Di Amerika Utara dan Amerika latin, frekuensi yang digunakan adalah 1900 Mhz. Teknologi GSM memungkinkan sampai dengan 8 (delapan) panggilan secara simultan pada frekuensi yang sama dan menggunakan jalur data narrowband Time Division Multiple Access (TDMA). TDMA sendiri adalah teknologi yang digunakan untuk mengelola transmisi digital seperti sinyal bergerak pada mobile phone dan BTS (Base Transceiver System). Dalam TDMA, sebuah pita frekuensi dipecah-pecah menjadi beberapa channel, atau time slot, yang ditumpuk (stack) menjadi beberapa unit waktu yang lebih pendek. Pemecahan ini memungkinkan adanya pembagian sebuah channel dipakai oleh beberapa panggilan (call). b. WAP (Wireless Application Protocol) WAP adalah standar protokol untuk aplikasi nirkabel atau wireless (seperti yang digunakan telepon seluler/mobile phone). WAP merupakan hasil kerjasama antara industri untuk membuat sebuah standar yang terbuka (open standard). WAP berbasis pada standar Internet, dan beberapa protokol yang sudah

dioptimasi untuk lingkungan wireless, seperti kebutuhan kompresi data, long latency dan keterbatasan bandwidth, serta keterbatasan perangkat wireless. Desain dari informasi yang dikirimkan melalui WAP biasanya menggunakan format WML (Wireless Markup Language). WML ini mirip HTML, hanya lebih spesifik

untuk perangkat wireless yang memiliki keterbatasan seperti di atas. (Maseleno, 2003). c. GPRS (General Packet Radio Service) GPRS adalah layanan komunikasi berbasis paket, tanpa kabel sebagai media komunikasi. Layanan ini diperuntukkan bagi komputer jinjing (notebook) dan telepon seluler model-model saat ini. Dasar dari GPRS adalah komunikasi GSM (Global System for Mobile Communication). Kecepatan yang ditawarkan mulai dari 56 Kbps sampai dengan 114 Kbps, memungkinkan untuk mengakses Internet dengan lebih cepat. (Maseleno, 2003). Sedangkan menurut Cisco (www.cisco.com), GPRS dapat diuraiakan sebagai berikut : GPRS adalah Sebuah teknologi paket terhubung yang menyediakan internet nirkabel dan komunikasi lain pada jaringan GSM. GPRS ditujukan untuk pengiriman dan penerimaan data dalam ukuran kecil. GPRS tidak ada hubungannya dengan GPS (Global Positioning System), sebuah teknologi berdasarkan frekuensi sejenis komunikasi mobile, dikhususkan untuk teknologi yang sensitif terhadap lokasi (LBS/Location Base System & GIS/Geographical Information System). Dengan GPRS, informasi dapat dikirim atau diterima dengan cepat, seolah pengguna dalam kondisi selalu terhubung, tidak seperti pada koneksi dial-up modem, yang membutuhkan koneksi terus menerus. Keuntungan dari penggunaan teknologi GPRS antara lain kecepatan transmisi data yang tinggi; kemampuan untuk mobile; persiapan koneksi yang instan; koneksi ke banyak sumber data di dunia; serta kompatibel dengan banyak protokol termasuk IP (Internet Protocol); dan GPRS merupakan langkah awal

teknologi menuju layanan 3G. GPRS menyediakan fasilitas download file yang cepat, dan pencarian di internet yang efektif, karena pengguna GPRS hanya dikenai biaya berdasarkan besarnya data yang dikirm atau diterima, bukan berdasarkan lamanya waktu koneksi. d. CDMA (Code Division Multiple Access) CDMA adalah sebuah metode transmisi wireless di mana sinyal-sinyal dirubah menjadi kode menggunakan urutan yang acak, untuk mendefinisikan sebuah channel. CDMA memberikan efisiensi yang lebih baik pada transmisi sinyal analog, karena memungkinkan lebih banyak penggunaan ulang frekuensi. Karakteristik sistem CDMA antara lain mampu mengurangi putusnya transmisi panggilan (call), lebih hemat energi dan memberikan kemanana yang lebih baik. Teknologi CDMA pada awalnya adalah oleh sebuah teknologi militer yang digunkana pada masa perang dunia ke dua. Karena perusahaan Qualcomm Inc. berhasil menciptakan chip komunikasi CDMA, maka teknologi komunikasi ini menjadi paten dan hak privat perusahaan Qualcomm dan telah dikomersialkan. (editors@wirelessdevnet.com,2002) Menurut Qualcomm, pengertian CDMA adalah sebgai berikut CDMA bekerja dengan cara mengkonversi suara menjadi informasi digital, yang kemudian di transmisikan sebagai sinyal radio pada jaringan nirkabel. Dengan menggunakan kode yang unik untuk menutup setiap panggilan yang berbeda. CDMA dapat melayani lebih banyak pengguna untuk berbagi gelombang radio pada saat yang sama tanpa saling ganggu dan kesalahan sambungan komunikasi. (Cualcomm Inc, 2002)

2.1.4 Web Mobile Web Mobile adalah sebuah teknologi baru telah mengakomodasi kebutuhan akan akses internet melalui perangkat mobile (bergerak). Jika sebelumnya web atau internet hanya dapat diakses melalui komputer (PC /Personal Computer), maka dengan adanya teknologi web mobile, sebuah web akan dapat diakses melalui perangkat bergerak seperti telepon seluler (mobile phone) dan atau PDA/Pocket PC . Wireless web atau internet web mobile memungkinkan pengguna untuk mencari informasi melalui peralatan wireless atau mobile device miliknya. 2.1.5 Mobile device Sebuah perangkat bisa dikatakan sebagai mobile device jika memenuhi kriteria seperti mampu dibawa ke mana (ringkas); bisa menyediakan sumber energi sendiri (dalam jangka waktu tertentu) seperti baterai atau energy cell yang lain. Kriteria berikutnya adalah mampu menjalankan fitur komunikasi dan atau komputasi, seperti komunikasi suara, teks, maupun data. Mobile device yang dimaksud dalam skripsi ini adalah telepon seluler (mobile phone) dan atau Pocket PC atau PDA (personal digital assistant). Untuk PDA dan Pocket PC, fitur komunikasi data lewat internet sudah merupakan fasilitas standar, di mana semua tipe PDA dan Pocket PC pasti mendukung serta menyertakan mini browser atau mobile browser dalam fitur-fiturnya. Sedangkan untuk telepon seluler, belum semua tipe mampu mendukung fasilitas browsing internet. Umumnya, hanya tipe-tipe dengan kelas menengah ke atas dan atau terbaru yang menyediakan fitur ini.

Anda mungkin juga menyukai