Anda di halaman 1dari 1

PKB yang Menampilkan Keindahan tapi Tidak Sepenuhnya Indah

Pada hari Jumat, 10 Juni 2011 diselenggarakan lagi Pesta Kesenian Bali (PKB) yang ke -33, yang agak menggelitik keinginan saya adalah pada PKB kali ini Pemerintah Daerah menggagas bahwa PKB kali ini harus berbeda dari yang sebelumnya. Ada wacana dari gubernur bahwa PKB tidak boleh ada transaksi langsung disana. PKB harus mengedepakan nilai dari seni yang ditampilkan kalau mau ada jual-beli bisa di luar arena PKB saja begitu katanya. Hal inilah yang mendorong saya untuk datang mengunjungi pesta tahunan ini lagi. Pada hari pembukaan saya berencana datang tapi tidak jadi, akhirnya saya putuskan untuk datang pada hari Sabtu, 11 Juni 2011 pada saat Pawai Pembukaannya saja. Aksi yang ditampilkan memang menarik dan mempunyai ciri khas dari masing-masing kabupaten/kota atau pun kontingen lain yang mengikuti PKB ini, sesuai dengan temanya tahun ini. Akan tetapi disini saya tidak ingin menyoroti dari segi budaya atau seni yang sudah sangat bagus tapi ingin melihat dari pengelolaan acara pawai itu sendiri. Tidak ada keistimewaan yang saya lihat malah justru sebaliknya. Pengaturan parkir yang tidak tertata dengan baik. Demikian juga tempat acara yang berdesak-desakkan, tidak ada kenyamanan untuk menikmati dan memahami nilai seni dan budaya yang ditampilkan. Ketertiban masyarakat yang menyaksikan pawai itu sendiri juga sangat tidak baik. Alangkah nyaman dan indahnya kalau PKB yang menampilkan pagelaran seni budaya yang indah tersebut, juga diikuti oleh kita semua, masyarakat penikmatnya,dengan mengatur dan menjaga keindahan dan kenyamanan pada saat menyaksikan Pesta Kesenian ini. Smoga acara pawai di tahun mendatang bisa lebih baik. (KST)

Anda mungkin juga menyukai