Anda di halaman 1dari 45

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

STRUKTUR KELUARGA MAHASISWA ITS (SEMENTARA)

MUBES

KONGRES

MPM

MM ITS

UKK

LSM

LMB

BEM ITS MTF DOP BEM F

LM ITS

LM F

HMJ

MAHASISWA ITS

Keterangan Garis : 1. 2. 3. 4. 5. 6. : Koordinatif : Aspiratif : Instruktif Koordinatif : Kontrol : Rekomendasi / Rujukan : Pertanggungjawaban

KONSTITUSI DASAR KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS)

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

BAGIAN PERTAMA MUKADIMAH

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan karunia dan bukanlah sebuah ruang hampa sehingga harus diisi dengan pembangunan manusia dan masyarakat Indonesia secara paripurna. Mahasiswa ITS sebagai bagian integral dari mahasiswa Indonesia selaku pemilik sah kedaulatan Republik Indonesia, berperan aktif dalam menentukan perjalanan sejarah kehidupan dan masa depan bangsa dan negara. Sebagai generasi muda terdidik dan kader penerus bangsa, selalu berusaha menempa diri dan mengembangkan potensi yang dimiliki agar dapat memberikan dharma bakti terbaik pada masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan Tri Darma perguruan Tinggi dan wawasan almamater. Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan kesadaran akan peran dan hakekat mahasiswa maka dibentuklah keluarga mahasiswa sebagai sistem yang menaungi organisasi kemahasiswaan yang mandiri, profesional, demokratis dan proaktif sebagai institusi unggulan yang dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai kejuangan Sepuluh Nopember serta nilai kerakyatan untuk mewujudkan kesempurnaan pendidikan dalam rangka membentuk pribadi mahasiswa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki integritas pribadi, moralitas, sikap kecendekiawanan, sikap kemandirian, sikap kepemimpinan, sikap keteladanan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berdaya saing tinggi, serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan,

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


BAGIAN KEDUA PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN KELUARGA MAHASISWA (KM) ITS

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Keluarga Mahasiswa ITS yang selanjutnya disebut KM ITS ialah sistem yang menaungi seluruh aktifitas organisasi kemahasiswaan dalam lingkup institusi pendidikan ITS.

Pasal 2 KM ITS didirikan di Surabaya pada tanggal 1 September 2001 hingga waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 3 KM ITS berkedudukan di kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Pasal 4 KM ITS diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa ITS.

Pasal 5 KM ITS terdiri dari Organisasi Kemahasiswaan yang meliputi Eksekutif Mahasiswa, Legislatif Mahasiswa, Yudikatif Mahasiswa, Lembaga Minat Bakat, Lembaga Swadaya Mahasiswa, Daerah Otonomi Politeknik, dan Unit Kegiatan Kerohanian.

Pasal 6 Kedaulatan tertinggi KM ITS berada di tangan mahasiswa ITS dan dilaksanakan menurut Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS.

Pasal 7 Visi KM ITS: Mewujudkan Keluarga Mahasiswa ITS yang mandiri, professional, dan dinamis yang dilandasi oleh nilai niai ketuhanan YME, nilai kejuangan sepuluh nopember serta nilai 3

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


kerakyatan dalam rangka mempelopori pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi kesejahteraan masa depan umat dan bangsa.

Misi KM ITS: 1. Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi segenap mahasiswa. 2. Membina kebersamaan dan kekeluargaan diantara seluruh mahasiswa dengan dilandasi sikap keterbukaan dan kemitraan. 3. Membentuk mahasiswa yang memiliki sikap kecendekiawanan dan integritas pribadi yang dilandasi kebenaran dan keadilan. 4. Membangun sikap kepemimpinan, keorganisasian, dan kemampuan manajerial bagi seluruh mahasiswa. 5. Melaksanakan kebebasan dan mimbar akademik dalam rangka penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. 6. Menumbuhkembangkan rasa peka dan peduli terhadap masalah-masalah sosial kemasyarakatan. 7. Meningkatkan potensi penalaran, minat, bakat dan kegemaran mahasiswa. 8. Mengembangkan potensi kreatif, keilmuan, seni dan budaya mahasiswa. 9. Mempelopori pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi kesejahteraan masa depan umat dan bangsa.

BAB II EKSEKUTIF MAHASISWA

Pasal 8 Eksekutif Mahasiswa 1. Eksekutif Mahasiswa ITS terdiri atas Himpunan Mahasiswa Jurusan, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas, dan Badan Eksekutif Mahasiswa ITS 2. Eksekutif Mahasiswa ITS wajib menjunjung tinggi Konstitusi Dasar KM ITS.

Pasal 9 Badan Eksekutif Mahasiswa ITS 1. Badan Eksekutif Mahasiswa ITS yang selanjutnya disebut BEM ITS ialah lembaga eksekutif tertinggi di KM ITS

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


2. BEM ITS terdiri dari presiden sebagai pimpinan eksekutif, departemen, dan kelengkapan yang dianggap perlu 3. BEM ITS dan LMB saling berkoordinasi dalam menunjang keselarasan pelaksanaan program kerja.

Pasal 10 Tugas BEM ITS 1. Mengesahkan anggota MM ITS berdasarkan hasil penilaian uji kelayakan oleh LM ITS. 2. Melakukan koordinasi dan instruksi terhadap HMJ dan BEM Fakultas.

Pasal 11 Hak dan Wewenang BEM ITS Menyampaikan keberatan atas RUU yang disampaikan oleh LM ITS. 1. BEM ITS menaungi aktifitas kemahasiswaan dalam bidang Sosial politik 2. Mewakili KM ITS keluar atas persetujuan LM ITS. 3. Mengambil keputusan-keputusan yang dianggap perlu dalam menerjemahkan GBHK yang telah ditetapkan dalam Kongres.

Pasal 12 Presiden BEM ITS 1. Presiden BEM ITS dipilih langsung oleh mahasiswa ITS dengan masa jabatan selama satu periode kepengurusan dan setelah itu tidak dapat dipilih kembali. 2. Presiden BEM ITS mengkoordinasikan aktifitas kemahasiswaan di lingkup KM ITS. 3. Presiden BEM ITS bertanggung jawab kepada mahasiswa ITS melalui Kongres ITS. 4. Syarat-syarat tentang Calon Presiden BEM ITS ditetapkan dalam perundang-undangan. 5. Jika presiden tidak dapat melaksanakan tugasnya maka Kongres Luar Biasa ITS menunjuk pejabat sementara sebagai pelaksana sisa kepengurusan.

Pasal 13 Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas 1. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disebut BEM Fakultas, ialah lembaga eksekutif mahasiswa di tingkat fakultas. 2. BEM Fakultas berfungsi mengkoordinasikan HMJ di lingkup fakultas.

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


3. BEM Fakultas terdiri atas pimpinan BEM Fakultas dan perangkat kelengkapan lain yang dianggap perlu.

Pasal 14 Tugas dan Wewenang 1. Melaksanakan GBPK yang ditetapkan di MTF. 2. Melakukan koordinasi terhadap HMJ dalam menguatkan basis pada bidang sosial masyarakat dan kesejahteraan mahasiswa dalam lingkup fakultas. 3. Melakukan penguatan daya dukung terhadap BEM ITS. 4. Bertanggung jawab memberikan laporan pertanggung jawaban kepada pimpinan HMJ di Forum MTF.

Pasal 15 Ketua BEM Fakultas 1. 2. Ketua BEM Fakultas dipilih oleh pimpinan HMJ di Fakultas tersebut melalui Musyawarah Tingkat Fakultas. Jika Ketua BEM fakultas tidak dapat melaksanakan tugasnya, maka diadakan Musyawarah Tingkat Fakultas untuk menunjuk pejabat sementara sebagai pelaksana sisa kepengurusan.

Pasal 16 Himpunan Mahasiswa Jurusan 1. Himpunan Mahasiswa Jurusan yang selanjutnya disebut HMJ ialah lembaga yang menaungi aktifitas kemahasiswaan di tingkat jurusan. 2. HMJ mempunyai kewenangan untuk mengatur rumah tangga organisasinya sendiri. 3. Pimpinan HMJ bertanggung jawab langsung kepada anggotanya melalui mekanisme internal masing-masing HMJ tersebut. 4. HMJ wajib melaksanakan instruksi dari BEM ITS.

Pasal 17 Hak dan wewenang 1. 2. HMJ menaungi aktivitas kemahasiswaan di bidang keprofesian sesuai jurusan masingmasing. HMJ berhak nengadakan aktifitas di luar keprofesian dalam lingkup jurusan.

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


BAB III DAERAH OTONOMI POLITEKNIK Pasal 18 Daerah Otonomi Politeknik 1. Daerah Otonomi Politeknik yang selanjutnya disebut DOP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari KM ITS dan mempunyai kewenangan penuh untuk mengatur rumah tangga organisasinya sendiri. 2. DOP terdiri dari lembaga-lembaga yang menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif di tingkat fakultas terhadap lembaga-lembaga mahasiswa jurusan di politeknik. 3. Lembaga-lembaga yang menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif di tingkat Fakultas dalam DOP bertanggung jawab pada anggotanya melalui mekanisme internal. 4. Eksekutif DOP wajib melaksanakan instruksi dari BEM ITS.

BAB IV LEGISLATIF MAHASISWA

Pasal 19 1. 2. Legislatif Mahasiswa terdiri dari Legislatif Mahasiswa ITS dan Legislatif Mahasiswa Fakultas Legislatif Mahasiswa wajib menjunjung tinggi Konstitusi Dasar KM ITS.

Pasal 20 Legislatif Mahasiswa ITS 1. 2. 3. Legislatif Mahasiwa ITS yang selanjutnya disebut LM ITS merupakan lembaga legislatif tertinggi di KM ITS yang bersifat representatif terhadap mahasiswa ITS. LM ITS bertanggung jawab kepada massa pemilihnya. LM ITS merupakan anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa.

Pasal 21 LM ITS terdiri dari ketua yang berfungsi sebagai koordinator dan anggota.

Pasal 22 Tugas 1. Melakukan kontrol tehadap kinerja BEM ITS. 7

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


2. LM ITS berkoordinasi dengan LMF. 3. Mengesahkan draft RUU menjadi RUU. 4. Mengajukan RUU kepada BEM ITS untuk disahkan menjadi Undang-Undang. 5. Penjaringan dan penilaian kandidat anggota MM ITS. 6. Menyelenggarakan Musyawarah Mahasiswa ITS dan kongres ITS. 7. Melakukan penjaringan dan penilaian kandidat anggota Komisi Pemilihan Umum. 8. Memberikan laporan keaktifan dan hasil kinerja masing-masing di forum MTF secara periodik sebagai wujud pertanggungjawaban kepada massa pemilihnya.

Pasal 23 Hak dan Wewenang 1. Meminta penjelasan kepada presiden BEM ITS atas kebijakan-kebijakan yang diambil oleh BEM ITS. 2. Menyampaikan memorandum kepada Presiden BEM ITS. 3. Memberikan usulan-usulan kepada BEM ITS dengan memperhatikan aspirasi mahasiswa ITS dan LMF.

Pasal 24 Keanggotaan dan Masa Jabatan 1. Anggota LM ITS dipilih secara langsung melalui Pemilu dengan sistem distrik kuota fakultas. 2. Anggota LM ITS tidak diperkenankan merangkap jabatan sebagai pengurus ormawa yang lain. 3. Syarat tentang kriteria calon anggota LM ITS ditetapkan dalam aturan selanjutnya. 4. LM ITS memegang jabatannya dalam satu periode yang berlangsung selama satu tahun. 5. Keanggotaan LM ITS berakhir apabila : a) mengundurkan diri b) periode jabatannya berakhir. c) Mengalami mekanisme pergantian anggota.

Pasal 25 Legislatif Mahasiswa Fakultas 1. Legislatif Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disebut LM Fakultas merupakan lembaga legislatif di tingkat fakultas yang bersifat representatif terhadap mahasiswa fakultas. 8

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


2. LM Fakultas terdiri dari wakilwakil mahasiswa yang didelegasikan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan. 3. LM Fakultas bertanggung jawab kepada HMJ yang mendelegasikan.

Pasal 26 Tugas 1. Melakukan kontrol tehadap kinerja BEM Fakultas. 2. Menyelenggarakan Musyawarah Tingkat Fakultas. 3. LM Fakultas berkoordinasi dengan LM ITS. 4. Memberikan laporan keaktifan dan hasil kinerja masing-masing anggotanya secara periodik keapada HMJ sebagai wujud pertanggungjawaban kepada mahasiswa ITS. 5. Membentuk kelengkapan pemilihan umum fakultas.

BAB V YUDIKATIF MAHASISWA Pasal 27 Yudikatif Mahasiswa ITS 1. Yudikatif Mahasiswa ITS yang kemudian dinamakan Mahkamah Mahasiswa ITS dan selanjutnya disebut MM ITS menjalankan fungsi yudikatif mahasiswa ITS yang bersifat normatif dan memegang kekuasaan kehakiman. 2. MM ITS wajib menjunjung tinggi Konstitusi Dasar KM ITS.

Pasal 28 Struktur MM ITS terdiri dari ketua dan anggota-anggota.

Pasal 29 Keanggotaan 1. 2. 3. Kriteria anggota MM ITS diatur dalam undang-undang. Jumlah maksimal anggota MM ITS ialah 11 orang. MM terdiri atas Ketua MM dan perangkat kelengkapan lain yang dianggap perlu.

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


Pasal 30 Masa Jabatan Anggota MM ITS memegang jabatannya dalam satu periode kepengurusan.

Pasal 31 Tugas 1. Melakukan interpretasi terhadap perundang-undangan KM ITS berkaitan dengan penafsirannya jika terjadi konflik pemahaman antar lembaga. 2. Melakukan hak uji materi terhadap undang-undang, hasil pemilu dan aturan-aturan yang dianggap bertentangan dengan KDKM ITS. 3. Mengadili baik kepada personal ataupun lembaga terhadap penyimpangan perundangundangan KM ITS. 4. Melakukan perumusan substansi hukum positif yang ditetapkan untuk menjaga dan menegakkan norma maupun etika yang ada dalam KM ITS. 5. Menyampaikan laporan kronologis dan hasil putusan persidangan kepada mahasiswa ITS dalam rangka mewujudkan mekanisme peradilan yang adil dan transparan. 6. Memberikan fatwa atas laporan KPU ITS 7. Mengesahkan LSM sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

BAB VI LEMBAGA MINAT DAN BAKAT

Pasal 32 Lembaga Minat Bakat ITS 1. Lembaga Minat dan Bakat yang selanjutnya disebut sebagai LMB ialah lembaga mahasiswa yang mengkoordinasikan unit kegiatan mahasiswa dalam bidang penalaran, minat, bakat, dan kegemaran di ITS. 2. LMB dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih melalui mekanisme internal LMB. 3. LMB wajib menjunjung tinggi Konstitusi Dasar KM ITS dalam setiap aktifitasnya. 4. Perwakilan LMB merupakan anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa.

Pasal 33 Tugas 1. LMB menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif terhadap UKM. 10

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


2. Ketua LMB bertanggungjawab kepada presidium UKM melalui mekanisme internal LMB. 3. LMB dan BEM ITS saling berkoordinasi untuk menunjang keselarasan program kerja yang akan dilaksanakan.

BAB VII LEMBAGA KEROHANIAN MAHASISWA

Pasal 34 Lembaga Kerohanian Mahasiswa ITS 1. Uni Kegiatan Kerohanian yang selanjutnya disebut dengan UKK adalah Unit kegiatan mahasiswa yang menaungi aktivitas kerohanian mahasiswa. 2. UKK memiliki kewenangan untuk mengatur mekanisme internal. 3. UKK wajib menjunjung tinggi KDKM ITS.

BAB VIII LEMBAGA SWADAYA MAHASISWA

Pasal 35 Lembaga Swadaya Mahasiswa ITS 1. Lembaga Swadaya Mahasiswa yang selanjutnya disebut LSM ialah komunitas mahasiswa dan LMB yang tumbuh dan berkembang di ITS. 2. LSM wajib menjunjung tinggi konstitusi dasar KM ITS dalam setiap aktifitasnya 3. LSM mempunyai kewenangan untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Pasal 36 1. Pendirian LSM dilakukan atas inisiatif internal komunitas mahasiswa ITS 2. LSM tidak boleh mengeluarkan pernyataan sikap politik keluar.

11

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


BAB IX FORUM KM ITS

Pasal 37 Forum Mahasiswa ITS 1. Forum KM ITS terdiri Musyawarah Tingkat Fakultas, Presidium BEM ITS, Musma ITS, Kongres ITS dan MUBES ITS 2. Pelaksanaan Forum KM ITS wajib menjunjung tinggi Konstitusi Dasar KM ITS..

Pasal 38 Musyawarah Tingkat Fakultas Musyawarah Tingkat Fakultas yang selanjutnya disebut MTF diselenggarakan oleh LM Fakultas sekurang-kurangnya satu kali dalam periode kepengurusan

Pasal 39 Tugas dan Wewenang 1. Menetapkan Garis-garis Besar Program Kerja yang selanjutnya disebut GBPK bagi BEM Fakultas. 2. Mengukuhkan Ketua BEM Fakultas. 3. Melakukan penilaian terhadap kinerja Presiden Fakultas. 4. MTF berfungsi sebagai forum pertanggung jawaban BEM Fakultas dan LM ITS dari fakultas masing masing. 5. Menetapkan kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu di tingkat fakultas. 6. Menetapkan aturan tentang pemilihan presiden di tingkat fakultas.

Pasal 40 Kepesertaan 1. Peserta MTF terdiri dari semua elemen HMJ, dan LM Fakultas. 2. Peserta penuh mempunyai hak bicara dan hak suara terdiri dari seluruh anggota LM Fakultas dan Pimpinan HMJ. 3. Peserta peninjau mempunyai hak bicara terdiri dari satu orang perwakilan HMJ dan Kepala departemen BEM Fakultas. 4. Selain peserta penuh dan peserta peninjau terdapat undangan-undangan.

12

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


Pasal 41 Presidium BEM ITS 1. Presidium BEM ITS adalah Forum koordinasi presiden BEM ITS dengan pimpinan BEM Fakultas, HMJ dan DOP. 2. Presidium BEM ITS melaksanakan Rapat Kerja Tahunan sekali dalam setahun pada awal masa kepengurusan BEM ITS. 3. Presidium BEM ITS melakukan koordinasi setiap tiga bulan sekali melalui Rapat Kerja Tri Wulan dalam rangka evaluasi kerja yang telah dilaksanakan dan melakukan penyesuaian program kerja yang akan dijalankan. 4. Apabila ada hal-hal yang mendesak, Presiden BEM ITS dapat mengadakan forum Presidium BEM ITS sewaktu-waktu. 5. Anggota Presidium BEM ITS terikat kepada kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan pada rapat kerja tahunan dan rapat kerja Tri Wulan. 6. Forum Presidium BEM ITS dapat melakukan proses pengambilan kebijakan yang akan dijalankan oleh BEM Fakultas, DOP dan HMJ.

Pasal 42 Majelis Permusyawaratan Mahahasiswa 1. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa yang disebut dengan MPM merupakan majelis yang bertugas untuk menyelenggarakan Kongres dan Musma ITS. 2. MPM Terdiri dari Anggota LM ITS dan perwakilan LMB.

Pasal 43 Musyawarah Mahasiswa ITS 1. Musyawarah Mahasiswa ITS yang selanjutnya disebut MUSMA ITS diselenggarakan oleh MPM ITS sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun. 2. MUSMA ITS dihadiri oleh semua elemen Ormawa. 3. MUSMA ITS berfungsi sebagai wadah penjaringan dan komunikasi aspirasi bagi semua potensi KM ITS untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam lingkup KM ITS. 4. MUSMA ITS berhak mengusulkan kepada Kongres ITS untuk diselenggarakannya MUBES ITS.

Pasal 44 Kongres Mahasiswa ITS

13

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


Kongres Mahasiswa ITS yang selanjutnya disebut Kongres ITS merupakan forum musyawarah wakil-wakil mahasiswa yang duduk dalam LM ITS, perwakilan BEM ITS, perwakilan BEM Fakultas, perwakilan HMJ dan perwakilan LMB.

Pasal 45 Tugas dan Wewenang 1. Menetapkan Tata Tertib Kongres ITS. 2. Menetapkan Garis-garis Besar Program Kerja yang selanjutnya disebut GBPK bagi BEM ITS dan LMB ITS. 3. Mengukuhkan Presiden BEM ITS dan Presiden LMB ITS untuk kepengurusan selanjutnya. 4. Melakukan penilaian terhadap kinerja Presiden BEM ITS 5. Menerima pelaporan dari Ketua LMB ITS. 6. Kongres ITS diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. 7. Menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu.

Pasal 46 Kepesertaan 1. Peserta Kongres ITS terdiri dari peserta penuh dan peserta peninjau. 2. Peserta penuh mempunyai hak bicara dan hak suara terdiri dari MPM 3. Peserta peninjau mempunyai hak bicara terdiri dari satu orang perwakilan HMJ, BEM F, DOP, BEM ITS, Perwakilan LMB dan UKM-UKM.

Pasal 47 Kongres Luar Biasa Mahasiswa ITS 1. Kongres Luar Biasa mahasiswa ITS yang selanjutnya disebut KLB ITS dapat diselenggarakan apabila presiden BEM ITS tidak mampu melaksanakan tugasnya. 2. KLB ITS diselenggarakan oleh MPM. 3. Syarat-syarat pelaksanaan KLB ITS ditetapkan dalam aturan selanjutnya.

Pasal 48 Musyawarah Besar Mahasiswa ITS Musyawarah Besar Mahasiswa ITS yang selanjutnya disebut MUBES ITS merupakan forum musyawarah tertinggi wakil-wakil lembaga dalam lingkup KM ITS.

14

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


Pasal 49 Mekanisme Penyelenggaraan 1. MUBES ITS diselenggarakan oleh BEM ITS. 2. MUBES ITS diselenggarakan berdasarkan rujukan dari Kongres ITS . 3. Tim Penyusun materi MUBES ITS dibentuk oleh MPM. 4. Penetapan Tim Penyusun materi dilakukan dalam Kongres ITS. 5. MUBES ITS diselenggarakan minimal lima (5) tahun sekali.

Pasal 50 Tugas dan Wewenang 1. Menetapkankan tata tertib MUBES ITS. 2. Menetapkan amandemen Konstitusi Dasar KM ITS dan Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswaan KM ITS. 3. Menetapkan pembubaran KM ITS.

Pasal 51 Kepesertaan 1. Peserta MUBES ITS ialah wakil-wakil mahasiswa dalam lingkup KM ITS. 2. Peserta MUBES ITS terdiri dari peserta penuh dan peserta peninjau. 3. Peserta penuh mempunyai hak bicara dan hak suara terdiri dari anggota-anggota LM ITS, presiden BEM ITS, satu orang perwakilan setiap BEM Fakultas, satu orang perwakilan setiap HMJ, satu orang perwakilan setiap UKM, satu orang perwakilan LMB dan satu orang perwakilan Eksekutif DOP. 4. Peserta peninjau mempunyai hak bicara terdiri dari kepala-kepala departemen BEM ITS, LM Fakultas, satu orang perwakilan setiap HMJ, satu orang perwakilan setiap LMJ, dua orang perwakilan setiap BEM Fakultas, dan panitia penyusun materi. 5. Selain peserta penuh dan peninjau terdapat undangan-undangan.

BAB X TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN Pasal 52 Tata urutan perundang-undangan yang berlaku di KM ITS ialah : 1. Ketetapan MUBES. 2. Ketetapan Kongres ITS. 15

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


3. Undang-Undang. 4. Keputusan Presiden BEM ITS.

BAB XI KEANGGOTAAN

Pasal 53 Anggota Anggota KM ITS ialah mahasiswa ITS.

Pasal 54 Hak dan Kewajiban Anggota 1. Anggota KM ITS berhak berserikat, berkumpul dan menyampaikan pendapat baik secara lisan dan tulisan yang diatur dalam perundang-undangan. 2. Anggota KM ITS berhak melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan konstitusi dasar KM ITS dan peraturan pelaksana di bawahnya. 3. Anggota KM ITS berhak dan wajib memahami, menghayati, serta melaksanakan segala sesuatu yang telah diputuskan sebagai perundang-undangan KM ITS. 4. Anggota KM ITS wajib menjaga nama baik KM ITS.

Pasal 55 Hilangnya Status Keanggotaan Anggota KM ITS gugur status keanggotaannya apabila yang bersangkutan kehilangan status kemahasiswaannya.

BAB XII PERBENDAHARAAN

Pasal 56 Keuangan Keuangan KM ITS dapat diperoleh dari usaha-usaha yang dianggap sah, halal, dan tidak mengikat.

16

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


BAB XIII LAMBANG DAN ATRIBUT

Pasal 57 Hal Lambang dan atribut akan diatur dalam undang-undang.

BAB XIV ATURAN TAMBAHAN

Pasal 58 Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa Nilai-nilai pengembangan sumberdaya mahasiswa ITS berpedoman pada ketetapan Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa.

Pasal 59 Pembubaran KM ITS 1. Hal pembubaran KM ITS ditetapkan melalui MUBES ITS setelah didahului referendum yang diselenggarakan oleh LM ITS dan legislatif LMB. 2. Hasil referendum untuk pembubaran KM ITS dapat dianggap sah apabila sekurangkurangnya 2/3 dari jumlah mahasiswa ITS menggunakan hak pilihnya dan 2/3 dari jumlah tersebut menyatakan setuju.

Pasal 60 Amandemen Konstutusi Dasar KM ITS dan Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa ITS Amandemen terhadap Konstitusi Dasar KM ITS dan Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa ITS dilakukan pada MUBES ITS.

BAB XV ATURAN PERALIHAN

Pasal 61 Seluruh Organisasi Kemahasiswaan dan peraturan-peraturan yang ada masih berlaku hingga diadakan sistem dan peraturan yang baru menurut hasil MUBES IV ITS. 17

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Pasal 62 Dalam waktu tiga bulan sesudah MUBES IV ITS berakhir, ORMAWA periode 2011/2012 mengatur dan menyelenggarakan segala hal yang ditetapkan dalam MUBES IV ITS.

18

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


BAGIAN KETIGA PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN ORMAWA DI ITS

BAB I PEMILIHAN UMUM Pasal 1 Asas Prinsip dasar yang harus diterapkan dan dipegang teguh dalam pelakaksanaan pemilihan umum ialah : 1. Langsung, artinya setiap pemilih yang memenuhi kriteria menggunakan haknya secara langsung tidak diwakilkan. 2. Umum, artinya proses pemilihan dapat diikuti secara umum oleh mahasiswa ITS. 3. Bebas, artinya pemilih bebas menentukan pilihan sesuai haknya tanpa mendapat tekanan. 4. Rahasia, artinya dalam menggunakan haknya setiap pemilih dijamin kerahasiaannya. 5. Jujur, artinya dilakukan sesuai dengan kebenaran dan hati nurani. 6. Adil, artinya berpihak pada kebenaran dan aturan main yang berlaku. 7. Transparan, artinya proses dan hasilnya dapat diketahui oleh semua pihak. 8. Rasional, artinya memberikan pendidikan politik untuk menciptakan rasionalitas pemilihnya.

Pasal 2 Sifat 1. Pemilihan anggota LM ITS dan Presiden BEM ITS bersifat serentak di lingkup ITS. 2. Pemilihan dan pembentukan badan kelengkapan di luar ayat 1 diserahkan pada lembaga yang bersangkutan.

Pasal 3 Hak Memilih 1. Anggota KM ITS memiliki hak untuk memilih dalam proses Pemilihan Umum. 2. Pemilih berhak menggunakan haknya dalam proses Pemilihan Umum terhadap calon anggota LM ITS dan calon presiden BEM ITS.

Pasal 4 Hak Dipilih 19

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


1. Anggota KM ITS yang memenuhi kriteria, memiliki hak untuk dipilih menjadi calon anggota LM ITS dan calon Presiden BEM ITS. 2. Kriteria calon anggota LM ITS dan calon presiden BEM ITS diatur dalam ketetapan Kongres ITS.

Pasal 5 Pelaksanaan Pemilihan Umum 1. Proses Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu dalam penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab Presiden BEM ITS. 2. Perangkat Pemilu terdiri dari Komisi Pemilihan Umum, Badan pemeriksa Dana Kampanye, Panitia Pemilihan Umum, Panitia Pengawas Pemilihan Umum dan Pemantau Pemilihan Umum.

Pasal 6 Komisi Pemilihan Umum 1. Komisi Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut KPU bertugas sebagai panitia pengarah pada proses pemilu. 2. KPU bertugas membuat aturan-aturan Pemilu sesuai dengan ketentuan undangan yang berlaku. 3. KPU bertugas menetapkan hasil akhir proses Pemilu. 4. Anggota KPU ialah mahasiswa ITS berjumlah maksimal 11 orang. 5. Proses pemilihan anggota KPU melalui mekanisme uji kelayakan oleh LM ITS dan disahkan oleh Presiden BEM ITS. 6. KPU dipimpin oleh seorang koordinator yang dipilih oleh anggota KPU lainnya. 7. KPU melaporkan hasil Pemilu kepada BEM ITS, MM ITS dan seluruh mahasiswa ITS tentang hasil kerja yang dilakukan. 8. KPU berwenang memberikan sanksi kepada peserta Pemilu atas setiap pelanggaran yang terjadi. 9. KPU berwenang mengangkat anggota Panitia Pemilihan Umum dan Panitia Pengawas Pemiihan Umum. perundang-

Pasal 7 Badan Pemeriksa Dana Kampanye 1. 2. 3. 20 Proses pemeriksaan dana kampanye calon presiden BEM dilakukan oleh BPDK Jumlah anggota BPDK PEMILU ITS sebanyak-banyaknya sejumlah 5 orang. Penjaringan anggota BPDK PEMILU ITS dilakukan oleh LM ITS.

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


4. 5. 6. 7. 8. 9. Calon anggota BPDK PEMILU ITS wajib mengikuti uji kelayakan oleh LM ITS. Keanggotan BPDK PEMILU ITS terdiri atas seorang Ketua merangkap anggota dibantu seorang wakil ketua merangkap anggota dan para anggota. Ketua dan wakil ketua BPDK PEMILU ITS dipilih dari dan oleh anggota. Setiap anggota BPDK PEMILU ITS mempunyai hak suara yang sama. Masa keanggotaan BPDK PEMILU ITS adalah sampai dengan disahkannya hasil Pemilu oleh Presiden BEM ITS. Tata kerja dan teknik pelaksanaan BPDK PEMILU ITS disusun dan ditetapkan oleh LM ITS.

Pasal 8 Panitia Pemilihan Umum 1. Panitia Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut PPU, berfungsi sebagai fasilitator pada proses pemilu dan bertanggungjawab kepada KPU. 2. Anggota PPU ialah mahasiswa ITS yang merupakan perwakilan tiap tiap HMJ dengan jumlah yang sama. 3. Anggota PPU ditetapkan oleh KPU dengan difasilitasii oleh BEM ITS.

Pasal 9 Panitia Pengawas Pemilu Umum 1. Panitia Pengawas Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Panwaslu berfungsi melakukan pengawasan terhadap jalannya Pemilu 2. Anggota Panwaslu terdiri dari dua orang perwakilan tiaptiap HMJ. 3. Panwaslu berhak memberikan peringatan kepada PPU dan pelaku pelanggaran secara langsung apabila terjadi pelanggararan terhadap ketentuan Pemilu. 4. Panwaslu berhak mengeluarkan rekomendasi yang didasarkan atas fakta kronologis yang ditemukan kepada KPU sebagai pertimbangan pengambilan keputusan. 5. Panwaslu wajib melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada KPU.

Pasal 10 Pemantau Pemilu 1. Pemantau Pemilu berfungsi melakukan pengawasan terhadap jalannya proses Pemilu. 2. Pemantau Pemilu ialah pengawas pemilu independen. 3. Pemantau pemilu bersifat non struktural dan keberadaannya disahkan oleh BEM ITS setelah terlebih dahulu melalui mekanisme pemberitahuan dan verifikasi. 4. Pemantau pemilu berhak mengeluarkan rekomendasi yang didasarkan atas fakta kronologis yang ditemukan kepada KPU sebagai pertimbangan pengambilan keputusan . 21

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


BAB II MEMORANDUM Pasal 11 Memorandum merupakan hak legislatif untuk meminta keterangan kepada pihak eksekutif. Pasal 12 Mekanisme jatuhnya memorandum 1. Memorandum I dijatuhkan apabila presiden diduga menyimpang Konstitusi Dasar KM ITS, Ketetapan Kongres ITS, Undang-Undang dan GBPK. 2. Apabila dalam jangka waktu satu bulan tidak ditanggapi atau respon yang diberikan tidak memenuhi harapan, maka LM ITS dapat menjatuhkan Memorandum II. 3. Apabila dalam jangka waku dua minggu setelah memorandum II jatuh, tidak ditanggapi atau tidak memenuhi harapan, maka LM ITS dapat memutuskan untuk menyelenggarakan KLB ITS.

BAB III MEKANISME PERGANTIAN ANGGOTA LEGISLATIF MAHASISWA ITS Pasal 13 1. LM ITS mencabut keanggotaan yang bersangkutan dan menggantinya dengan calon dari distrik yang sama berdasarkan rekomendasi yang diterima dari HMJ atau DOP. 2. Pimpinan HMJ atau pimpinan eksekutif DOP mengirimkan surat rekomendasi pergantian anggota LMITS dari distriknya apabila didukung oleh minimal 10 % dari jumlah anggota distrik.

BAB IV KELENGKAPAN KERJA LEGISLATIF MAHASISWA ITS Pasal 14 Dalam menjalankan tugasnya LM ITS dibantu kelengkapan kerja yang dapat berupa staf, staf ahli, badan pekerja dan lain-lain yang keberadaannya merupakan kewenangan LM ITS.

BAB V FORMALITAS PROSES LEGISLATIF Pasal 15 1. Draft RUU yang telah disahkan menjadi RUU oleh LM ITS diajukan kepada BEM ITS 2. RUU disahkan menjadi UU setelah mendapat persetujuan dari Presiden BEM ITS. 22

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


BAGIAN KEEMPAT PENJELASAN BAGIAN PERTAMA MUKADIMAH Mukadimah Pedoman Dasar Pengembangan Organisasi Kemahasiswaan di ITS merupakan serangkaian pernyataan kehendak (State of Purposes) mahasiswa ITS. Mahasiswa sebagaimana disebutkan mengandung pengertian dan penegasan terhadap keberadaan dirinya dalam dunia kemahasiswaan di Indonesia. Dengan memandang peran dan hakikat yang terkandung dalam sebuah kebesaran arti seorang mahasiswa dan lingkungan akademisnya, maka diyakini mahasiswa sebagai generasi muda terdidik dan kader penerus bangsa. Sehingga sebuah pernyataan atas dasar kesadaran untuk membentuk suatu sistem yang mampu menaungi segala potensi dalam lingkup kemahasiswaan ITS berupa Keluarga Mahasiswa untuk mencapai visi dan misi bersama, menjadi sesuatu hal yang dimaktubkan alenia terakhir mukadimah. BAGIAN KEDUA PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN KELUARGA MAHASISWA (KM) ITS BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Telah Jelas Pasal 2 Telah Jelas Pasal 3 Telah Jelas Pasal 4 Telah Jelas Pasal 5 Telah Jelas Pasal 6 Telah Jelas

23

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Pasal 7 Telah Jelas

BAB II EKSEKUTIF MAHASISWA


Pasal 8 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas Pasal 9 1. Telah Jelas 2. Kelengkapan yang dianggap perlu semisal Divisi, Staff ahli, dan lain-lain 3. Telah Jelas Pasal 10 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas Pasal 11 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas Pasal 12 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas 4. Telah Jelas 5. Telah Jelas Pasal 13 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas Pasal 14 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas

3. Menguatkan daya dukung terhadap BEM ITS dalam hal koordinasi antar HMJ dan pengembangan Sumber Daya Mahasiswa 4. Telah Jelas

24

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Pasal 15 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas Pasal 16 1. Telah Jelas 2. Masing-Masing Hmj Memiliki Kewenangan Utk Mengatur Internal Organisasi Semisal Penamaan, Syarat Keanggotaan, dan Mekanisme Kepengurusan. 3. Telah Jelas. 4. Instruksi sesuai dengan ranah masing-masing. Pasal 17 1. Keprofesian adalah Penerapan dan pengembangan ilmu sesuai jurusan masing-masing. 2. Aktifitas di luar keprofesian misalnya minat bakat berupa jurnalistik, seni, dan olahraga.

BAB III DAERAH OTONOMI POLITEKNIK


Pasal 18 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas 4. Telah Jelas

BAB IV LEGISLATIF MAHASISWA


Pasal 19 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas Pasal 20 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas Pasal 21 Telah Jelas Pasal 22 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas

25

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


3. Telah Jelas 4. Telah Jelas 5. Telah Jelas 6. Telah Jelas 7. Telah Jelas 8. Telah Jelas Pasal 23 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas Pasal 24 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas 4. Telah Jelas 5. Telah Jelas Pasal 25 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas

Pasal 26 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas 4. Telah Jelas 5. Telah Jelas

BAB V YUDIKATIF MAHASISWA Pasal 27


1. Normatif adalah berpegang teguh pada norma atau pada kaidah yang berlaku. 2. Telah Jelas

Pasal 28
Telah Jelas

Pasal 29

26

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas Pasal 30 Telah Jelas Pasal 31
1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas 4. Hukumpositif yaitu sanksi yang bersifat moril. 5. Telah Jelas 6. Telah Jelas 7. Telah Jelas

BAB VI LEMBAGA MINAT DAN BAKAT


Pasal 32 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas 4. Telah Jelas Pasal 33 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas

BAB VII LEMBAGA KEROHANIAN MAHASISWA


Pasal 34 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas

BAB VIII LEMBAGA SWADAYA MAHASISWA


Pasal 35 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas

27

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


3. Telah Jelas Pasal 36 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas

BAB IX FORUM KM ITS


Pasal 37 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas Pasal 38 Telah Jelas Pasal 39 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas 4. Telah Jelas 5. Telah Jelas 6. Telah Jelas Pasal 40 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas 4. Telah Jelas Pasal 41 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas 4. Telah Jelas 5. Telah Jelas 6. Telah Jelas Pasal 42 1. Telah Jelas 2. Perwakilan LMB terdiri dari 2 orang pada masing-masing bidang di LMB Pasal 43

28

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas 4. Telah Jelas Pasal 44 Telah Jelas Pasal 45 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas 4. Telah Jelas 5. Telah Jelas 6. Telah Jelas 7. Telah Jelas Pasal 46 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas Pasal 47 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas Pasal 48 Telah Jelas Pasal 49 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas 4. Telah Jelas 5. Telah Jelas Pasal 50 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas Pasal 51

29

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas 4. Telah Jelas 5. Telah Jelas Pasal 52 Telah Jelas

BAB XI KEANGGOTAAN
Pasal 53 Mahasiswa ITS adalah mahasiswa D3, D4 Politeknik dan S1 baik reguler maupun extension. Pasal 54 Telah Jelas Pasal 55 Telah Jelas

BAB XII PERBENDAHARAAN


Pasal 56 Telah Jelas

BAB XIII LAMBANG DAN ATRIBUT


Pasal 57 Telah Jelas Pasal 58 Telah Jelas Pasal 59 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas Pasal 60 Telah Jelas

Pasal 61 Telah Jelas

30

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

Pasal 62 Telah Jelas

BAGIAN KETIGA PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN ORMAWA DI ITS BAB I PEMILIHAN UMUM Pasal 1 Telah jelas Pasal 2 1. Yang dimaksud serentak ialah dilakukan bersama-sama. 2. Telah jelas Pasal 3 Telah jelas Pasal 4 Telah jelas Pasal 5 Telah jelas Pasal 6 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Telah jelas Telah jelas Telah jelas Telah jelas Telah jelas Telah jelas Presiden BEM ITS mengesahkan hasil pemilu setelah mendapat fatwa dari MKM ITS tentang keabsahan pemilu. 8. Telah jelas 9. Telah jelas Pasal 7 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas

31

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


4. Telah Jelas 5. Telah Jelas 6. Telah Jelas 7. Telah Jelas 8. Telah Jelas 9 Telah Jelas. Pasal 8 1. Fasilitator ialah perangkat pemilu yang bertugas sebagai pelaksana teknis terhadap keseluruhan proses pemilu. 2. Telah jelas 3. Telah jelas Pasal 9 Telah jelas Pasal 10 1. Telah jelas 2. Yang dimaksud pengawas pemilu independen ialah perseorangan atau sekelompok orang diluar Panwaslu. 3. Yang dimaksud dengan verifikasi ialah suatu proses evaluasi terhadap kelengkapan administratif Pemantau Pemilu 4. Telah jelas

BAB II MEMORANDUM Pasal 11 Telah jelas Pasal 12 1. Telah jelas 2. Telah jelas 3. Yang dimaksud dengan tidak ditanggapi ialah Tidak memberikan penjelasan ( hadir atau tidak ) atau tidak memperbaiki ( mengubah atau mencabut ) sesuatu yang dianggap keliru

32

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


BAB III MEKANISME PERGANTIAN ANGGOTA LEGISLATIF MAHASISWA ITS Pasal 13 1. Telah jelas 2. Dukungan dibuktikan dengan pengumpulan tanda tangan BAB IV KELENGKAPAN KERJA LEGISLATIF MAHASISWA ITS Pasal 14 Yang dimaksud dengan staf ialah anggota KM ITS yang diangkat untuk menangani permasalahan teknis operasional. Yang dimaksud dengan staf ahli ialah anggata KM ITS yang karena kemampuannya diangkat untuk memberikan sumbangan pemikiran. Yang dimaksud dengan badan pekerja ialah sekelompok anggota KM ITS yang diangkat untuk mengkaji dan membahas permasalahan tertentu. BAB V FORMALITAS PROSES LEGISLATIF Pasal 15 Telah jelas

33

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


HALUAN DASAR PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MAHASISWA Pengantar Atas Berkat Tuhan Yang Maha Esa, Keluarga Mahasiswa ITS menyusun sistem kemahasiswaan yang dihasilkan melalui sebuah proses dinamika kemahasiswaan. Dengan berpijak pada visi misi Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dimana perlunya aktivitas proaktif dan partisipatif dalam pengembangan sumber daya mahasiswa, elemen-elemen KM ITS dituntut mampu bergerak pada ranah masing-masing dalam pengembangan diri/individual mahasiswa menuju generasi yang berkualitas dalam bidang manajerial, keilmiahan, ataupun minat bakat. Maka dari itu, lahirlah Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa disingkat HD-PSDM sebagai aturan umum pengembangan sumber daya mahasiswa yang berisikan aspek dasar pengembangan, pola, tujuan, dan proses pencapaiannya. Aspek-aspek yang tertuang dalam HD-PSDM adalah aspek-aspek pengembangan mahasiswa yang berlandaskan tri dharma perguruan tinggi dan diselaraskan dengan Visi Misi ITS yang selanjutnya diaplikasikan secara kongkrit dalam peran serta organisasi mahasiswa pada KM ITS dalam mengembangkan mahasiswa, sesuai bidang masing-masing. Diharapkan dengan adanya HD-PSDM ini, proses pengembangan sumber daya mahasiswa di ITS ini lebih teratur dan terkonsep secara jelas, bukan berdasarkan kepentingan-kepentingan diluar ITS, namun lebih mengedepankan visi misi KM ITS, yang bersinergi dengan visi ITS dari pemerintahan birokrasi di ITS ini. Diharapkan elemen KM ITS juga proaktif dan partisipatif dalam mengembangkan mahasiswa, namun tetap berlandaskan pada HD-PSDM

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Deskripsi Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa yang selanjutnya disebut HDPSDM adalah sebuah aturan umum yang berisi aspek-aspek pengembangan sumber daya mahasiswa, meliputi : dasar pengembangan, pola pengembangan, tujuan pengembangan, dan

34

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


pencapaian dalam pengembangan sumber daya mahasiswa. HD-PSDM ini juga merupakan bagian dari sistem yang menaungi mahasiswa ITS, yang berorientasi pada pengembangan diri mahasiswa menuju generasi yang berkualitas dalam segi manajerial, keilmiahan, ataupun minat bakat. HD-PSDM ini bersifat mengikat secara umum pada seluruh elemen Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember, yang merujuk pada cita-cita besar pendidikan demi menghasilkan generasi-generasi penerus yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, dengan tetap menjunjung tinggi asas tri dharma perguruan tinggi.

Pasal 2 Tujuan Setelah adanya proses pengembangan sumber daya mahasiswa, yang direalisasikan melalui aktivitas yang meliputi interaksi subyek, obyek, dan lingkungan dengan berpegang pada nilai-nilai tri dharma perguruan tinggi, maka HD-PSDM ini bertujuan : - Membentuk mahasiswa yang berkualitas dalam segi manajerial, keilmiahan, ataupun minat bakat. - Membentuk mahasiswa yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritua. - Membentuk mahasiswa yang mampu mengaktualisasikan dirinya atau berkontribusi sesuai dengan potensi yang dimiliki, pada berbagai bidang di masyarakat.

Pasal 3 Manfaat HD-PSDM ini diharapkan dapat memberikan sebuah arahan yang jelas dalam pengembangan sumber daya mahasiswa di ITS, baik dari segi dasar, pola, tujuan, dan proses pencapaiannya. Pasal 4 Sasaran Sasaran penggunaan HD-PSDM ini adalah ditujukan kepada mahasiswa ITS secara umum, dengan tidak memandang segala perbedaan dan kemajemukan yang ada.

35

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


BAB II Aspek Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa

Pasal 5 Unsur potensi dasar individu mahasiswa 1. Aspek jasmani dan rohani (spiritual) 2. Aspek intelektual 3. Aspek sosial (moralitas dan emosional)

Pasal 6 Unsur potensi dalam skala kemampuan : 1. Potensi Intrakurikuler Akademis (Penalaran ilmiah)

2. Potensi Ekstrakurikuler Manajemen Talenta (minat bakat)

Pasal 7 Asas pengembangan sumber daya mahasiswa adalah prinsip pokok yang harus diterapkan dan dipegang teguh dalam proses yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh sistem Keluarga Mahasiswa ITS. Asas- asas pengembangan sumber daya mahasiswa : 1. Asas Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; bahwa segala usaha dan kegiatan kemahasiswaan ITS dijiwai, dilaksanakan dan dilandaskan pada nilainilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam upaya membentuk kerangka spiritual, moral, dan etika aktivitas kemahasiswaan. 2. Asas Kejuangan Sepuluh Nopember; bahwa dalam penyelenggaraan aktivitas kemahasiswaan ITS harus memiliki mental, tekad, jiwa dan semangat pengabdian, ketaatan dan kedisiplinan berlandaskan nilai-nilai kejuangan Sepuluh Nopember, demi kepentingan ITS serta bangsa dan negara.

36

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


3. Asas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; bahwa agar aktivitas kemahasiswaan dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi mahasiswa ITS dan seluruh rakyat Indonesia, maka dalam penyelenggaraannya perlu menerapkan nilai-nilai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebebasan akademik dalam upaya mendorong pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab dengan memperhatikan norma-norma agama. 4. Asas Manfaat ; bahwa segala usaha dan aktivitas kemahasiswaan ITS harus dapat bermanfaat sebesar-besarnya bagi kemanusiaan, kesejahteraan seluruh mahasiswa, pengembangan kepribadian mahasiswa, serta mendukung terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 5. Asas Demokrasi; bahwa aktivitas kemahasiswaan ITS adalah dari, oleh dan untuk mahasiswa. Dalam setiap proses pelaksanaan aktivitas harus dilandasi semangat musyawarah untuk mufakat, keterbukaan, kesetaraan serta partisipasi aktif dari seluruh mahasiswa ITS. 6. Asas Kebersamaan dan kekeluargaan; bahwa dalam upaya mencapai tujuan pendidikan dan pengembangan keluarga mahasiswa ITS dilingkupi oleh suasana kebersamaan dan kekeluargaan yang bercirikan kesetiakawanan, gotong-royong, persatuan dan kesatuan yang positif dari masyarakat kampus ITS. 7. Asas Kemandirian dan Kepercayaan pada Diri Sendiri; bahwa segala keputusan dan aktivitas dalam Keluarga Mahasiswa ITS dilaksanakan berdasarkan kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri yang bersendikan tradisi akademis,

kecendikiawanan, profesionalisme, dan kepribadian bangsa tanpa terpengaruh atau tergantung dari pihak luar. 8. Asas Keseimbangan, Keserasian dan Keselarasan; bahwa dalam pengembangan kemahasiswaan ITS harus ada keseimbangan, keserasian dan keselarasan antara kepentingan dunia dan akhirat, material dan spiritual, jiwa dan raga, individu dan umum, ITS dan bangsa negara. 9. Asas Hukum; bahwa dalam penyelenggaraan aktivitas kemahasiswaan, seluruh mahasiswa dalam Keluarga Mahasiswa ITS harus menegakkan hukum yang berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan serta kesepakatan bersama.

37

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


10. Asas Kesadaran dan Tanggung Jawab; bahwa dalam proses beraktivitas oleh mahasiswa ITS haruslah dilandasi rasionalitas beerpikir, kesadaran dalam bergerak untuk mewujudkan tindakan yang bertanggung jawab.

Pasal 8 Model mahasiswa ideal dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Mahasiswa sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa haruslah senantiasa

mensyukuri karunia yang diberikan sebagai wujud keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dengan dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa diharapkan tercipta keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam segenap aktivitasnya dengan adanya sinergisitas rohaniyah dalam diri masing-masing mahasiswa. 2. Kapasitas pemikiran intelektual yang memadai Mahasiswa selaku kader penerus bangsa yang dipundaknya terpikul amanah masa depan bangsa haruslah mempunyai pemikiran intelektual dan wawasan yang luas, dengan demikian generasi penerus diharapkan mampu berpikir jauh ke depan dalam rangka memberikan sumbangsih bagi masyarakat 3. Kecerdasan emosional Kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai pengaruh dalam berinteraksi dengan publik dan hubungan sosial yang baik. Apabila mahasiswa pandai menyesuaikan diri dengan individu yang lain atau dapat berempati, mahasiswa tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri/ beradaptasi dengan lingkungannya. 4. Integritas diri Sebagai aset bangsa maka mahasiswa haruslah memiliki integritas diri yang utuh. Hanya dengan dilandasi nilai-nilai moral yang senantiasa dipegang teguh maka

mahasiswa akan memiliki sebuah integritas pribadi yang utuh ketika harus berperan sebagai apapun di masyarakat. Dengan kondisi seperti itu maka diharapkan mahasiswa akan senantiasa menjadi sosok yang dapat dijadikan panutan dan teladan masyarakat

38

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


5. Tanggung jawab dalam pengamalan tri dharma perguruan tinggi Kesungguhan mahasiswa dalam melaksanakan implementasi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat menunjukkan tanggung jawab yang berorientasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai bentuk kontribusi bagi bangsa dan negara.

BAB III Pola Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa

Pasal 9 (1) Pola kegiatan pengembangan sumber daya mahasiswa merupakan penjabaran tahapan yang ditempuh guna mencapai tujuan pola pengembangan sumber daya mahasiswa ITS. Untuk itu pola kegiatan pengembangan sumber daya mahasiswa harus ada tahapan yang jelas, terukur, dapat dicapai, dan relevan untuk dilaksanakan. (2) Tahapan yang dipakai dari pola kegiatan pengembangan SDM adalah sebagai berikut : a). Tahap Pengenalan Merupakan tahap mengenalkan terhadap lingkungan baru agar mahasiswa dapat beradaptasi pada kehidupan kampus dengan memberikan materi dasar

kemahasiswan dan pengembangan diri serta basic keilmuan jurusan masingmasing b). Tahap Pengembangan Merupakan tahap untuk melakukan implementasi nilai-nilai dengan melakukan peran sesuai bidang yang dipilih. c). Tahap Pengabdian Merupakan tahap pematangan personal dengan memberikan kontribusi pada bidang yang dipilih dan manfaat/ pemberdayaan bagi lingkungan sekitar sebagai aplikasi ilmu yang telah diperoleh, sehingga tercipta suatu tindakan yang mencerminkan bentuk dari nilai pengabdian.

39

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


Pasal 10 Bidang-bidang pengembangan mahasiswa: (1) Pola pengembangan sumber daya mahasiswa ITS terdiri dari 3 bidang, yaitu : a). Bidang Keilmiahan b). Bidang Manajerial c). Bidang Minat dan Bakat

Pasal 11 Bidang Keilmiahan (1). Pola pengembangan sumber daya mahasiswa ITS bidang keilmiahan berisi sebuah alur keilmiahan yang berfungsi sebagai pedoman ideal mahasiswa ITS dalam menumbuh kembangkan potensinya di bidang keilmiahan untuk terwujudnya budaya ilmiah mahasiswa ITS (2). Tahapan pada bidang keilmiahan : a). Tahap Pengenalan. Pada tahap ini, mahasiswa ITS akan diperkenalkan dengan kegiatan kemahasiswaan dalam bidang keilmiahan. Pengenalan disini meliputi pengenalan wadah bidang keilmiahan di ITS, wawasan keilmiahan, serta pelatihan dasar karya tulis. Tujuannya adalah mengenalkan keilmiahan kepada mahasiswa ITS dan pembentukan pola pikir ilmiah keilmiahan. b).Tahap Pengembangan. Pada tahap ini, mahasiswa ITS setelah mendapatkan bekal dasar keilmiahan diarahkan untuk mengaktualisasikan potensi keilmiahannya dengan mengikuti serangkaian lomba keilmiahan yang di selenggarakan oleh ITS. Tujuan dari tahap ini adalah aktualisasi dasar keilmiahan yang diperoleh, mengembangkan potensi keilmiahan yang dimiliki dan mulai mengukir prestasi di bidang keilmiahan. c). Tahap Pengabdian. Mahasiswa ITS yang sudah mengembangkan dan memahami dalam bidang keilmiahan, dituntut untuk menularkan ilmu dan pengalaman yang diperoleh kepada seluruh mahasiswa ITS serta mendukung upaya penanaman budaya ilmiah di ITS. Tujuan dari tahap ini adalah berlangsungnya transfer ilmu keilmiahan berdasarkan pengalaman dan prestasi keilmiahan yang diperoleh.

40

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


Pasal 12 Bidang Manajerial (1). Pola Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa ITS Bidang Manajerial dirancang dengan tujuan memberikan sebuah alur kaderisasi yang ideal bagi mahasiswa ITS dalam

mengembangkan potensi diri dalam bidang manajerial. (2) Tahapan pada bidang manajerial : a). Tahap Pengenalan. Pada tahap ini, mahasiswa baru ITS secara umum akan diberi pengenalan awal kehidupan kampus, pembinaan character building (mental dan spiritual), wawasan integralistik, pelatihan manajemen diri dan manajemen kegiatan, dan diharapkan memiliki sense of belongings yang tinggi terhadap almamater ITS, bangsa dan negara. b).Tahap Pengembangan. Pada tahap ini adalah tahun pembelajaran, dimana mahasiswa ITS yang pada tahun pertama telah mendapatkan asupan wawasan dan pelatihan yang diharapkan cukup, maka perlu diadakannya aktualisasi, sehingga pada tahun kedua ini mahasiswa ITS dapat melakukan pembelajaran awal, yaitu menjadi bagian dari kepengurusan suatu organisasi kemahasiswaan. c). Tahap Pengabdian. Pada tahap ini, mahasiswa ITS diharapkan mampu mengaktualisasikan diri dengan berkontribusi lebih pada suatu ormawa, salah satunya menduduki bagian strategis dalam KM-ITS dan mampu menyalurkan ilmunya pada generasi selanjutnya.

Pasal 13 Bidang Minat Dan Bakat (1).Pola Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa ITS Bidang Minat Bakat dirancang dengan tujuan memberikan sebuah alur yang jelas bagi mahasiswa ITS dalam mengembangkan potensi diri dalam bidang minat dan bakat. (2) Tahapan pada bidang minat dan bakat : a). Tahap Pengenalan. Pada tahap ini, mahasiswa ITS secara umum akan diberikan gambaran mengenai kegiatan kemahasiswaan dalam bidang minat bakat. Pengenalan yang dimaksud meliputi pengenalan wadah (organisasi) bidang minat bakat beserta aktifitasnya sekaligus fasilitas-fasilitas bidang minat bakat yang ada di ITS. b).Tahap Pengembangan. Pada tahap ini mulai ada pembagian titik berat dalam

41

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS


pengembangan potensi diri bidang minat bakat. Secara garis besar hasil yang diharapkan adalah mahasiswa ITS mampu mengetahui potensi diri dan bakatnya serta mulai mecoba mengembangkan potensi tersebut. c). Tahap Pengabdian. Pada tahap ini, setelah melalui Tahap Pengembangan, mahasiswa ITS diharapkan mampu mengembangakan potensi diri yang dimiliki dan mencetak prestasi di tingkat yang lebih tinggi. Hal tersebut menjadi sebuah sarana untuk mengaplikasikan bekal yang sudah dijalani sebelumnya. Bab IV Pencapaian Pasal 14 Pelaksanaan kegiatan bidang pengembangan sumber daya mahasiswa dilakukan oleh

elemen elemen KM ITS yang bergerak di bidang manajerial , keilmiahan, dan minat bakat sesuai dengan peran dan fungsinya masing masing.

Pasal 15 Kegiatan Pengembangan sumber daya mahasiswa di ITS bersifat terbuka untuk seluruh mahasiswa ITS, berdasarkan pada kesadaran, tanggung jawab pribadi bukan pemaksaan serta tidak melanggar hak asasi manusia

Pasal 16 Bentuk kegiatan pengembangan sumber daya mahasiswa dirumuskan secara bersama oleh perangkat sistem yang ada pada KM ITS berdasarkan alur masing masing pola

pengembangan sumber daya mahasiswa sesuai standardisasi metodologi yang berlaku.

42

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

BAGAN BIDANG KEILMIAHAN


Tahap 1 (Pengenalan)

Pengenalan Tokoh / Ideologisasi

Pelatihan Dasar Keilmiahan

Kepanitiaan

Tahap 2 (Pengembangan) Partisipasi Even / Lomba Pengembangan Keilmiahan

Pendampingan

Tahap 3 (Pengabdian)

EVENTUAL (Konseptor) PERSONAL (Pengembangan Individu) FORUM/LEMBAGA (Membentuk perkumpulan ilmiah)

Inisiator Ide Keilmiahan

Implementasi

43

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

BAGAN BIDANG MANAJERIAL

Tahap 1 (Pengenalan) Pelatihan Dasar Manajemen Diri & Kegiatan Wawasan Integralistik, Dan Pemetaan

Orientasi Tata Kehidupan Kampus

Tahap 2 (Pengembangan) Aktualisasi sebagai bagian dari organisasi kemahasiswaan

Pelatihan Manajemen Organisasi Dan Pembimbingan

Tahap 3 (Pengabdian) Implementasi berupa kontribusi pada elemen masing-masing

Menjadi bagian strategis dari KMITS

44

DRAFT MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS

BAGAN BIDANG MINAT DAN BAKAT

Tahap 1 (Pengenalan) Pengenalan aktifitas kemahasiswaan bidang minat bakat beserta fasilitasnya Event pengenalan wadah minat bakat, aktifitas minat bakat dan fasilitasnya

Tahap 2 (Pengembangan)

Clustering bidang minat bakat

Pemetaan tingkat dasar melalui event internal minat bakat

Tahap 3 (Pengabdian) Aktualisasi dan orientasi berprestasi bidang minat bakat Pembekalan tingkat lanjut, event regional dan nasional

45

Anda mungkin juga menyukai