Dan bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti batu dan tembaga untuk seni patung, cat untuk lukisan dan bunyi untuk seni music. Tetapi harus disadari bahwa bahasa bukan benda mati seperti batu melainkan ciptaan manusia dan mempunyai berbagai muatan budaya linguistic dari kelompok pemakai bahasa tertentu. Untuk melihat bahasa yang khas pada sastra kita harus membedakan bahasa sastra dan bahasa sehari-sehari, serta bahasa ilmiah. Dalam hal ini, bahasa sastra berusaha mempengaruhi, membujuk dan pada akhirnya mengubah sikap pembaca. member kesatuan pada bahan bakunya.
2 1
Karya sastra merupakan system tanda . karya sastra itu merupakan sturktur makna atau sturktur yang bermakna. Untuk menganalisis struktur system tanda ini. Analisis structural merupakan prioritas pertama sebelum yang lain2 (Teeuw 1983)3, tanpa itu kebulatan makna intrinsic yang hanya dapat digali dari karya itu sendiri, tidak akan tertangkap. Makna unsur2 karya sastra hanya dapat dipahami dan dinilai spenuhnya atas dasar pemahaman
Rene Wellek&Austin Warren, teori kesusatraan, (Jakarta : Gramedia, 1995) hal. 1415 2 Ibid hal. 15 3 Prof,. Rachmat Djoko Pradopo, beberpa teori sastra, metode kritik dan penerapannya(Yogyakarta : pustaka pelajar, 2009) hal. 141, cet. 6