Anda di halaman 1dari 11

NEGARA HUKUM

Oleh: Kelompok 3

Edo Bastian (12) Le Petra Wicaksono (20) Liza Octaviarne Sri Perdana (21) Rieszka Wellyan (31) Tegar Wicaksono (35)

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TANGERANG 2011

PENDAHULUAN

Banyak negara di dunia menyatakan berdasarkan pada hukum, termasuk di dalamnya adalah negara Indonesia. Namun seperti apakah konsep negara hukum itu dan bagaimanakah pelaksanaannya di Indonesia? Hal ini perlu dikaji untuk memperdalam pemahaman kita mengenai negara hukum itu sendiri. Sebagaimana telah menjadi pengetahuan bersama, gagasan negara hukum merupakan gagasan modern yang mempunyai banyak perspektif dan boleh dikatakan selalu aktual. Istilah negara hukum merupakan terjemahan langsung dari istilah (Rechstaat). Dalam memberikan pengertian mengenai gagasan negara hukum ini, setiap orang dapat memberikan bobot penilaian baik terhadap kata negara maupun kata hukum. Patut dipahami seperti apapun pengertiannya, seharusnya konsep negara hukum tersebut bertujuan untuk mencapai suatu keadilan bagi masyarakat tanpa adanya suatu diskriminasi dan menjunjung tinggi hak-hak individu setiap masyarakat. Tim penulis mengkaji materi negara hukum ini dengan tujuan membuka pikiran kita mengenai konsep dari hukum itu yang sesungguhnya.

Pengertian Negara Hukum

Negara hukum merupakan terjemahan dari Rechsstat atau Rule of Law yang dapat dikatakan sebagai bentuk perumusan yuridis dari gagasan konstitusionalisme. Yang dimaksud negara hukum adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum. Di dalamnya pemerintah dan lembagalembaga lain dalam melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi dengan hukum. Dalam negara hukum, kekuasaan menjalankan pemerintahan berdasark kedaulatan an hukum (supremasi) dan bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum (Mustafa Kamal, 2003). Negara berdasar atas hukum menempatkan hukum sebagai hal yang tertinggi (supreme) sehingga ada istilah supremasi hukum. Supremasi hukum tidak boleh mengabaikan 3 ide dasar hukum, yaitu keadilan, kemanfaatan, dan kepastian (Ahmad Ali, 2002). Apabila negara berdasar atas hukum, pemerintah negara juga harus berdasar atas suatu konstitusi atau UUD sebagai landasan penyelenggaraan pemerintahan. Konstitusi dalam negara hukum adalah konstitusi yang bercirikan gagasa

konstitusinalisme yaitu adanya pembatasan atas kekuasaan dan jaminan hak dasar warga negara. Negara Indonesia adalah negara hukum. Hal ini tertuang dalam pasal 1 A (3); Negara Indonesia adalah negara hukum. Artinya, NKRI adalah negara yang berdasar atas hukum (rechstaat)ntidak berdasar kekuasaan belaka (machtstaat), dan pemerintahan berdasarkan sistem konstitusi (hukum dasar), bukan absolutisme (kekuasaan tanpa batas).

Negara Hukum Formal dan Negara Hukum Materiil Jika dikaitkan dengan trias politica dalam konsepsi Montesquie, tugas pemerintah terbatas pada tugas eksekutif, yaitu melaksanakan undang-undang yang

dibuat oleh parleme. Aliran ini disebut liberalisme yang dirumuskan dalam dalil the least government is the best government (pemerintah yang paling sedikit mengatur adalah pemerintah yang baik). Konsepsi negara yang demikian adalah negara hukum dalam arti sempit atau disebut Negara Hukum Formal, negara baru bertindak apabila hak-hak warga negara dilanggar atau ketertiban umum terancam. Negara hukum formal dikecam, karena mengakibatkan kesenjangan ekonomi yang amat mencolok. Gagasan bahwa pemerintah dilarang campur tangan dalam ekonomi dan sosial lambat laun menjadi gagasan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat, dan karenanya harus aktif mengatur kehidupan ekonomi dan sosial. Gagasan baru ini disebut dengan welfare state atau Negara Kesejahteraan. Sebagai konsep hukum disebut Negara Hukum Materiil atau negara hukum dalam arti kata luas. Pemerintah dalam hal ini diberi tugas membangun kesejahteraan umum si berbagai lapangan kehidupan.

Ciri-Ciri Negara Hukum

Fredrich Julius Stahl dari kalangan ahli hukum Eropa Kontinental memberikan ciri-ciri Rechtsstaat sebagai berikut: 1. Hak asasi manusia 2. Pemisahan antara pembagian kekuasaan untuk menjamin HAM yang biasa dikenal sebagai Trias Politika 3. Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan 4. Peradilan administrasi dalam perselisihan AV Dicey dari kalangan ahli hukum Anglo Saxon memberikan ciri-ciri Rule of Law sebagai berikut:

1. Supremasi hukum, dalam arti tidak boleh ada kesewenang-wenangan, sehingga seseorang hanya boleh dihukum jika melanggar hukum 2. Kedudukan yang sama di depan hukum, baik bagi rakyat biasa maupum bagi pejabat 3. Terjaminnya hak-hak manusia dalam undang-undang atau keputusan pengadilan Ciri-ciri Rechsstaat dan Rule of Law di atas masih dipengaruhi oleh konsep Negara hukum formal atau Negara hukum dalam arti sempit. Sebuah komisi para juris yang tergabung dalam International Commision of Jurits pada konferensinya di Bangkok tahun 1965 merumuskan ciri-ciri pemerintahan yang demokratis di bawah Rule of Law yang dinamis. Ciri-ciri tersebut adalah: 1. Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi selain menjamin hakhak indvidu harus menentukan pula cara procedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin 2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak 3. Kebebasan untuk menyatakan pendapat 4. Pemilihan umum yang bebas 5. Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi 6. Pendidikan civics (kewarganegaraan)

Negara Hukum Indonesia

1. Landasan Yuridis Negara Hukum Indonesia Konstitusi kita, UUD 1945 secara nyata menyatakan Indonesia sebagai negara hukum yiatu pada pasal 1 ayat (3) UUD 1945 berbunyi : Negara Indonesia negara hukum. Selain itu, dalam Penjelasan Umum UUD 1945 tentang Sistem Pemerintahan Negara, dijelaskan bahwa:

Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechtstaat) tidak berdasar atas kekuasaan belaka (Machtstaat);

Sistem konstitusional. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat absolutisme (kekeuasaan yang tidak terbatas). Rumusan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa:

a) Negara Indonesia berdasar atas hukum, bukan berdasarkan kekuasaan semata; b) pemerintah negara berdasar atas suatu konstitusi dengan kekuasaan pemerintah terbatas, tidak absolut. Konsepsi negara hukum Indonesia adalah konsep negara hukum materiil atau negara hukum arti luas, yang berarti pemerintah berperan aktif membangun kesejahteraan umum di berbagai lapangan kehidupan. Bukti Indonesia menggunakan konsep negara hukum materiil adalah sebagai berikut: 1) Pembukaan UUD 1945 Alinea IV, yang berbunyi: ... memajukan kesejhteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut elaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial ....; 2) Pasal 33 dan 34 UUD 1945, yang menegaskan bahwa negara turut aktif dan bertanggung jawab atas perekonomian negara dan kesejahteraan rakyat.

2. Perwujudan Negara Hukum Indonesia Di dalam negara hukum, setiap aspek tindakan pemerintahan baik dalam dalm lapangan pengaturan maupun dalam lapangan pelayanan harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan atau berdasarkan pada legalitas. Artinya, pemerintah tidak dapat melakukan tindakan pemerintahan tanpa dasar

kewenangan. Unsur-unsur yang berlaku umum bagi setiap negara hukum yakni sebagai berikut: 1) adanya suatu sistem pemerintahan negara yang didasarkan atas kedaulatan rakyat; 2) bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya haus berdasar atas hukum atau perundang-undangan; 3) adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia (warga negara); 4) adanya pembagian kekuasaan dalam negara; 5) adanya pengawasan dari badan-badan peradilan (rechterlijke controle) yang bebas dan mandiri, dalam arti lembaga peradilan tersebut benar-benar tidak memihak dan tidak berada di bawah pengauh eksekutif; 6) adanya peran nyata dari anggota-anggota masyarakat atau warga negara untuk turt serta mengawasi perbuatan dan pelaksanaan yang dilakukan oleh pemerintah; 7) adanya sistem perekonomian yang menjamin pembagian yang merata sumberdaya yang diperlukan bagi kemakmuran warga negara. Unsur-unsur negara hukum ini biasanya terdapat dalam konstitusi. Oleh karena itu, perwujudan secara operasional dari konsep nagara hukum adalah konstitusi negara tersebut. Operasional dari konsep negara hukum di Indonesia dituangkan dalam konstitusi negara, yaitu UUD 1945. UUD 1945 merupakan hukum dasar negara yang menempati posisi sebagai hukum negara tertinggi dalam tertib hukum (legal order) Indonesia. Di bawah UUD 1945 terdapat berabagi

aturanpeundang-undangan yang bersumber dan berdasarkan pada UUD 1945. UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan menjelaskan jenis dan hierarkis perturan perundang -undanganan di Indonesia, yaitu sebagai berikut: 1) Undang-undang dasar 1945;

2) Undang-undang dan Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang (Perpu); 3) Perturan Pemerintah (PP); 4) Peraturan Presiden (Perpres); 5) Peraturan Daerah (PD). Materi muatan, yaitu materi yang dimuat dalam peraturan perundangundangan sesuai dengan jenis, fungsi, dan hierarki peratuan perundangundangan, dari peraturan perundang-undangan di atas dapat dijabarkan seperti berikut ini: a) UUD 1945, merupakan hukum dasar penjabaran dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara RI yang memuat atau meliputi: (1) hak-hak asasi manusia; (2) hak dan kewajiban warga negara; (3) pelaksanaan dan penegakkan kedaulatan negara serta pembagian kekuasaan negara; (4) wilayah negara dan pembagian daerah; (5) kewarganegaraan dan kependudukan; (6) keuangan negara.

b) Undang-undang/Peraturan (Perpu).
y

Pemerintah

Pengganti

Undang-undang

Undang-undang

adalah

Peraturan

Perundang-undangan

yang

dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden. (pasal 20 ayat 1 dan 2 UUD 1945).
y

Peraturaan Pererintah Pengganti Undang-undang (Perpu) diatur dalam pasal 22 UUD 1945. Perpu dibuat oleh Presiden untuk menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa pemerintah untuk bertindak lekas dan cepat, dengan ketentuan:

(1) Perpu harus diajukan kepada DPR dalam persidangan yang berikut; (2) DPR dapat menerima atau menolak Perpu dengan tidak mengadakan perubahan; (3) Jika DPR menerima maka Perpu menjadi UU, bila menolak maka Perpu ersebut harus dicabut.

c) Peraturan Pemerintah (PP), materi muatan PP berisi materi untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya.

d) Peraturan Presiden, materi muatan Perpres berisi materi yang diperintahkan oleh UU atau materi untuk melaksanakan PP.

e) Peraturan Daerah adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh dewan perwakilan rakyat daerah dengan persetujuan bersama kepala daerah.terdiri atas Peraturan Daerah Provinsi, Peraturan Daerah Kota/Kabupaten, dan Peraturan desa (Perdes).

Materi muatan Perda adalah seluruh materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otda dan tugas pembantuan, dan rnenampung kondisi khusus Daerah serta penjabaran Lebih lanjut PPu yang Lebih tinggi. Materi muatan Perdes/yang setingkat adalah seluruh materi dalam rangka penyelenggaraan urusan desa atau yang setingkat serta penjabaran lebih lanjut PPu yang lebih tinggi.

3. Prinsip-prinsip Negara Hukum Indonesia Negara hukum Indonesia menurut UUD 1945 mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut: a) Norma hukumnya bersumber pada Pancasila sebagai dasar dan adanya hierarki jenjang norma hukum.

b) Sistem konstitusional, yaitu UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan di bawahnya membentuk kesatuan sistem hukum. c) Kedaulatan rakyat atau prinsip demokrasi. Hal ini tampak pada Pembukaan UUD 1945: kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan dan pasal 1A ayat 2 UUD 1945: kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar. d) Prinsip persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan (pasal 27A ayat (1) UUD 1945). e) Adanya organ pembentuk undang-undang (DPR dan Presiden). f) Sistem pemerintahannya adalah presidensiil. g) Kekuasaan kehakiman yang bebas dari kekuasaan lain (eksekutif). h) Hukukm bertujuan melindungi untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. i) Adanya jaminan akan hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia (pasal 28A28J UUD 1945).

DAFTAR PUSTAKA

Asshiddiqie, Jimly.20--. Gagasan Negara Hukum. Diunduh dari http://jimly.com/makalah/namafile/57/Konsep_Negara_Hukum_Indonesia.pdf/11/06 /2011 Kamaludin, Rusman. 20--.Modul Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Tangerang: Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Supiatnoko. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Penaku.

Anda mungkin juga menyukai