Anda di halaman 1dari 4

Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada hari Rabumendesak pemerintah untuk menerbitkan peraturan untukmengendalikan penangkapan ikan

ilegal di perairan Indonesiayang telah menjadi penyebab untuk perhatian utama.

"Kerugian yang diakibatkan oleh penangkapan ikan ilegal sangat besar, mencapai hampir US $ 5 miliar per tahun perairan Indonesia. surga bagi nelayan asing. Itu` sebabnya DPRmendesak pemerintah untuk men geluarkan Peraturan Pengganti Undang-undang untuk menghentikan penangkapan ikan ilegal diIndonesia air, "kata Wakil Ketua Komisi IV DPR Mindo Sianipar.

"Sebagai kuantitas ikan dicuri sangat besar, sekarang tepat bagipemerintah untuk menerbitkan peraturan sebelum hukum yang adaterkait dengan masalah ini direvisi,"katanya.

Dia mengatakan pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah konkrit untuk mencegah illegal fishing oleh, antara lain,meningkatkan alokasi anggaran untuk pengadaan peralatan untuk memonitor perairan Indonesia.

Ironisnya, nelayan asing yang tertangkap oleh badan-badan keamanan atas tuduhan penangkapan ikan ilegal dibebaskan olehpengadilan. "Hal ini telah membuat marah nelayan di berbagainegara dan akibatnya, mereka membakar disita kapal penangka p ikan asing,"katanya.

Dia menyarankan bahwa kapal ikan tangkapan dan memancingdisita didistribusikan antar a nelayan setempat. "Jadi, itu akansalah jika kapal-kapal nelayan yang disita untuk negara Akan lebih baik jika mereka didistribusikan di antara nelayan lokal,."katanya.

Ia menyatakan penyesalan atas jumlah yang lebih tinggi nelayanasing dibebaskan dari illegal fishing atau menerima hukumanringan.

Untuk mencegah nelayan asing dari perburuan ikan dalam negeri`s air, mereka harus dihukum lebih berat dan kapal mereka harusdisita untuk negara. "Kapalkapal harus langsung disita dan anggota kru mereka harus dibawa ke pengadilan,"katanya.

Tidak hanya pemerintah daerah tetapi juga pusat harus bertanggung jawab untuk mengendalikan penangkapan ikan ilegal di tampilan teknologi tinggi diperlukan untuk menjaga perairanIndonesia, katanya.

Illegal fishing mengacu pada kegiatan:

dilakukan oleh kapal nasional atau asing di perairan di bawah yurisdiksi suatu Negara, tanpa izin dari yang Negara, atau bertentangan dengan hukum dan peraturan; dilakukan oleh kapal-kapal yang mengibarkan bendera Negara yang merupakan pihak manajemen perikanan yang terkait daerah organisasi, tetapi beroperasi di bertentangan dengan tindakan konservasi dan pengelolaan yang disetujui oleh organisasi dan oleh mana Amerika terikat, atau ketentuan yang relevan dari hukum internasional yang berlaku; atau melanggar hukum nasional atau kewajiban internasional, termasuk yang dilakukan dengan bekerja sama Negara untuk sebuah organisasi pengelolaan perikanan yang terkait daerah.

Perikanan yang tidak dilaporkan adalah kegiatan penangkapan ikan: yang belum dilaporkan, atau telah misreported, kepada otoritas nasional yang relevan, dalam bertentangan dengan hukum dan peraturan nasional; atau dilakukan di bidang kompetensi organisasi pengelolaan perikanan yang terkait daerah yang

belum dilaporkan atau telah misreported, bertentangan dengan prosedur pelaporan yang organisasi.

Memancing tak diatur mengacu pada kegiatan penangkapan ikan: di bidang penerapan organisasi pengelolaan perikanan yang terkait daerah yang dilaksanakan oleh kapal tanpa kewarganegaraan, atau oleh mereka yang mengibarkan bendera suatu Negara yang bukan pihak bagi organisasi itu, atau oleh memancing entitas, dengan cara yang tidak konsisten denganatau bertentangan dengan konservasi dan pengelolaan ukuran organisasi yang, atau di daerah atau untuk stok ikan dalam kaitannya dengan mana tidak ada berlaku konservasi atau manajemen tindakan dan dimana kegiatanpenangkapan ikan tersebut dilakukan dengan cara konsisten dengan tanggung jawab Negara untuk konservasisumber daya laut yang hidup di bawah internasional hukum.
Source: FAO 2001, Articles 3.1 3.3.

Anda mungkin juga menyukai