Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Pekerjaan Penyusunan Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL) Pelabuhan Maumere di Pulau Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 1. LATAR BELAKANG Pengoperasian pelabuhan Maumere memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan dan pertumbuhan perekonomian dalam pembangunan di Kabupaten Maumere dan Nusa Tenggara Timur pada umumnya, pertumbuhan jumlah penumpang dan barang menunjukkan angka yang terus meningkat. Pelabuhan secara umum bertujuan terutama untuk memberikan bagi penyediaan fasilitas penyeberangan baik penumpang ataupun barang baik hasil pertanian dari Kabupaten Maumere dan sekitarnya akan tetapi juga bagi arus kedatangan barang untuk keperluan yang harus didatangkan dari luar daerah. Pengoperasian Pelabuhan selain memberikan dampak positif yang terus selalu dikembangkan disatu sisi maka juga pada sisi lain pengoperasian pelabuhan juga dapat menimbulkankan dampak negatif terhadap lingkungan geobiofisik kimia dan sosial ekonomi dan budaya yang terus dilakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Penyusunan Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan adalah mengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (PermenLH No. 12 / 2007 tentang Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Bagi Usaha dan/ atau Kegiatan Yang Tidak Memiliki Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup. 2. TUJUAN PENYUSUNAN DOKUMEN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN. Tujuan penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan adalah untuk melengkapai operasi pelabuhan dengan dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang berisi tentang informasi dan data mengenai operasi pelabuhan Maumere serta kajian evaluasi tentang dampak dari operasi pelabuhan Maumere yang telah berjalan

terhadap lingkungan hidup serta memuat langkah langkah pengelolaan dan pemantauan lingkungan untuk mencegah terjadinya pencemaran dan / atau pengrusakan lingkungan. 3. LOKASI PEKERJAAN Lokasi studi Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan berada di Pelabuhan Maumere pada telukMaumere di Pulau Flores, Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur tepatnya pada posisi geografi 08 37 08 LS dan 112 13 00 BT. 4. RUANG LINGKUP PENYUSUNAN Ruang lingkup penyusunan Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL) meliputi Daerah Lingkungan Kerja (DLKR) Daratan dan Perairan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKP) Pelabuhan Maumere. Adapun ruang lingkup studi secara keseluruhan yang harus dikerjakan Konsultan adalah sebagai berikut: 4.1.1. Survey Pendahuluan Survey pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara umum wilayah studi dan digunakan sebagai dasar penyusunan 4.2. dokumen Pengelolaan dan pemantauan lingkungan selanjutnya. Pengumpulan Data Data sekunder terkait dengan pengoperasian pelabuhan Maumere, konsultan harus mencari data data terkait yang berasal dari pihak Pelabuhan Maumere meliputi pergerakan barang, arus penumpang, data data teknis kepelabuhan dan data data terkait termasuk adalah data data sosial, ekonomi dan budaya yang diperoleh dari pihak Pemerintah Kabupaten Maumere, baik dari Dinas teknis atau dari Dinas dan atau Instansi / Kantor terkait, guna mendapatkan data dan informasi yang berhubungan sosial ekonomi yang terkait dengan data pengembangan wilayah setempat. Data data sekunder sosial ekonomi dan budaya tersebut meliputi data demografi kependudukan, barang dan pertumbuhan Jasa, serta ekonomi rencana (Pertanian, Perternakan, Perikanan, Kelautan, Pertambangan, Industri, distribusi 4.2.1. Pengumpulan Data Sekunder

pengembangan tata ruang daerah yang tertuang dalam RDTRK, RUTRK atau RTRW. 4.2.2. Data Hidrooceanografi. Data hidrooceanografi diperoleh dari studi studi yang pernah ada dan atau yang pernah dilaksanakan baik pihak pelabuhan Maumere dan berhubungan dengan kondisi hidooceanografi / perairan di Pelabuhan Maumere Nusa Tenggara Timur. Data Hidrooceanografi ini meliputi: Angin Gelombang Pasang Surut Arus Alur masuk Hidrologi Kualitas Fisik Kimia Air Laut

4.2.3. Data Hidrologi Data hidrologi yang harus diambil konsultan dapat berupa data sekunder terhadap kondisi hidrologi dari kajian yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu meliputi: ukuran penampang sungai, kecepatan arus sungai, sedimentasi, dan data data fisik kimia, biologi air sungai untuk selanjutnya dianalisa di laboratorium untuk mengetahui kualitas air sungai baik fisik dan kimiawi. Data sekunder juga dapat diperoleh konsultan dari Dinas Pengeiran setempat, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Dinas / Instansi terkait yang berhubungan Dokumen Pengelolaan dan dengan penyusunan Lingkungan Pemantauan

Pelabuhan Maumere Nusa Tenggara Timur. Data sekunder dimaksud diatas dapat berupa; data klimatologi, Peta DAS, peta Topografi, Peta Tata Guna Lahan, Peta Rupa Bumi, dan data data yang dapat dianggap berhubungan dan mendukung dengan studi ini. 4.2.4. Data Operasional Pelabuhan Data operasi pelabuhan yang dibutuhkan meliputi: Data trafict kunjungan kapal, dan produksinya Data fasilitas pelabuhan dan kinerja pelabuhan

Data bongkar muat kargo dan naik turun penumpang di pelabuhan Maumere NTT.

4.2.5. Inventaris Studi Yang Pernah Ada Inventaris studi yang pernah ada yang terkait dengan potensi daerah 4.3. dan rencana rencana pemerintah dan rencana rencana internal dari PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III. Analisa Informasi dan Evaluasi Dampak Dari data data primer dan sekunder yang didapatkan, konsultan harus menganalisa untuk mengetahui informasi informasi kegiatan Pelabuhan Maumere NTT yang telah berjalan baik tahapan konstruksi sampai dengan pelabuhan. 4.3.2. Evaluasi Dampak Lingkungan Konsultan selanjutnya melakukan kajian evaluasi dampak lingkungan yang terjadi dari pelabuhan Maumere NTT pengelolaan dan tahap konstruksi dan operasi lingkungan yang dapat dan membuat langkah langkah operasi 4.3.1. Analisa informasi data primer dan sekunder

pemantauan

mencegah terjadinya atau timbulnya pencemaran dan atau pengrusakan lingkungan. 4.3.2. Alternatif Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Berdasarkan kajian evaluasi dampak terhadap lingkungan dari kegiatan dan atau usaha yang telah berjalan dari tahap konstruksi hingga operasi pelabuhan konsultan diharapkan membuat langkah langkah pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang secara teknis dapat dilaksanakan dan bersifat operasional sehingga dapat dicegah timbulnya pencemaran lingkungan dan atau pengrusakan lingkungan. 5. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN STUDI DPPL Jangka hari waktu penyusunan tidak Dokumen Pengelolaan waktu dan Pemantauan Lingkungan (DPPL) adalah 90 (sembilan puluh) kalender termasuk lamanya tunggu mendapat pengesahan dari Pejabat Berwenang Jadwal pelaksanaan pekerjaan secara umum dapat dilihat dalam Tabel 1. Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan DPPL Pelabuhan Maumere NTT.

N o 1. 2. 3. 4. 5.

Uraian Kegiatan Persiapan Laporan Pendahuluan Survey Lapangan Laporan Antara Analisa Data dan Evaluasi Dampak serta Langkah Pengelolaan dan Pemantauan Draft Laporan Akhir Asistensi dan Rekomendasi Laporan Akhir dan Serah Terima Pekerjaan 1

Bulan Ke I 2 3 4

Bulan Ke II 2 3 4

Bulan Ke III 2 3 4

6. 7. 8.

6.

KUALIFIKASI DAN KEBUTUHAN PERSONIL Jumlah dan jenis tenaga ahli dan personil beserta kualifikasi yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan studi DPPL adalah sebagai berikut dapat dilihat dalam Tabel 2. : Tabel 2. Kualifikasi dan Kebutuhan Personil
Lama Waktu (Bln)
3 3 3 3

No.
1 2 3 4

Tenaga Ahli
Ketua Tim Ahli Geofisika Ahli Lingkungan Ahli Sosekbud Kesmas

Jumlah (Orang)
1 1 1 1

Kualifikas i
Ahli Kepala Ahli Ahli Ahli

Pendidika n
S2/S1 S1 S1 S1

Pengalaman
10 5 5 5

Untuk tenaga ahli tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Ketua Tim: Ketua tim adalah seorang Sarjana berpendidikan minimal S2/S1 dan bersertifikat AMDAL serta sudah berpengalaman sebagai Ketua Tim dalam penyusunan Amdal/DPPL/UKL UPL, dengan pengalaman bidangnya minimal 10 tahun

2. Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Lingkungan adalah Sarjana Teknik Lingkungan, berpendidikan minimal S1 dengan keahlian di bidang kajian lingkungan dan sudah berpengalaman dalam bidangnya selama minimal 5 tahun. 3. Ahli Geofisik Ahli Geofisik adalah Sarjana Sumberdaya Alam, berpendidikan minimal S1 dengan keahlian di bidang kajian lingkungan dan sudah berpengalaman dalam bidangnya selama minimal 5 tahun. 4. Ahli Sosekbud Kesmas Ahli Sosial/Kesehatan Masyarakat, berpendidikan minimal S1 dengan keahlian di bidang kajian lingkungan dan sudah berpengalaman dalam bidangnya selama minimal 5 tahun. 7. PELAPORAN Untuk berkomunikasi dengan pemberi pekerjaan, konsultan wajib menyerahkan pelaporan hasil pengkajian yang terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu: a. Laporan Draft DPPL Laporan Draft Akhir ini merupakan laporan untuk materi pembahasan yang berisi analisa, evaluasi dampak dan pengelolaan serta pemantauan lingkungan atas kegiatan dari tahap konstruksi pelabuhan dan operasi pelabuhan. Laporan ini dibuat dalam Bahasa Indonesia dan digandakan sebayak 5 eksemplar. b. Laporan Akhir DPPL. Laporan Akhir secara substantive isinya sama dengan laporan draft akhir, namun ada beberapa masukan revisi sesuai dengan hasil pembasan dengan tim teknis. Laporan dibuat dalam Bahasa Indonesia dan digandakan sebanyak 10 eksemplar. 8. BIAYA PENYUSUNAN DOKUMEN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (DPPL). Pelaksanaan penyusunan Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL) Pelabuhan Maumere Nusa Tenggara Timur dibuat dalam satu paket dan dibiayai oleh anggaran internal PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III.

Surabaya,

Mei 2009 SI

SM. Pengembangan Usaha dan

(MOCH. CHAIROEL ANWAR)

Anda mungkin juga menyukai