Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN DK 1 BLOK MRP II Paired T-Test

Tutor : dr. Diah Krisnansari, M.Si Disusun Oleh: Kelompok 7 Aditya Novita Verra Hermania T Rachma Dewi Astari Virgiana Putri Astari Annisa Fildza H Angga Aswi Yanda Ika Suhartati Ayuningtyas CH Novania Indriasari Renata Nadhia MP Puji Ayu Leta G1A008007 G1A008016 G1A008036 G1A008057 G1A008090 G1A008095 G1A008099 G1A008103 G1A008117 G1A008127 G1A006095

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEDOKTERAN PURWOKERTO 2011

TOPIK: paired t-test Dokter Elmo melakukan suatu penelitian untuk mengetahui perbedaan ukuran lingkar pinggang pada penderita obesitas sentral yang tidak berolah raga, yang berolah raga lari, dan yang berenang. Jumlah sampel yang diambil sebesar 90 orang, yang terbagi rata pada ketiga kelompok subyek, yaitu kelompok yang tidak berolah raga, kelompok yang berolah raga lari, dan yang berenang. Dokter Elmo melakukan pengukuran lingkar pinggang satu kali pada setiap subyek untuk mendapatkan data yang diperlukan. Diperiksa ukuran lingkar pinggang ketiga kelompok subyek tersebut. Hasil pemeriksaan yang didapat sebagai berikut: Rerata ukuran lingkar pinggang penderita obesitas sentral (cm) Tidak berolah raga (n=30) Kelompok A 94,5 (SD 9,2) Lari (n=30) Kelompok B 87,3 (SD 9,7) Berenang (n=30) Kelompok C 85,8 (SD 11,2)

Dokter Elmo melakukan uji t antara kelompok A dan B (p = 0,044), antara kelompok A dan C (p = 0,046) dan antara kelompok B dan C (p = 0,096). Pertanyaan 1. Desain penelitian apakah yang digunakan oleh dokter Elmo? Jelaskan! 2. Sebutkan variabel-variabel penelitian yang digunakan oleh dokter Elmo! 3. Apakah skala pengukuran dari variabel-variabel tersebut? Jelaskan! 4. Apakah hipotesis dari penelitian yang dilakukan oleh dokter Elmo? 5. Apakah uji statistik yang digunakan oleh dokter Elmo sudah tepat? a. Bila sudah tepat, jelaskan alasannya! b. Bila belum tepat, apa alasannya? Jelaskan metode uji statistik yang tepat! 6. Apa interpretasi dari hasil uji statistik yang dilakukan oleh dokter Elmo? Jawaban Pertanyaan

1. Desain penelitian yang di pakai adalah analitik observasional dengan pendekatan

Cross Sectional. Pendekatan Cros Sectional dengan alasan :


Pengukuran hanya satu kali dan pada saat itu saja. Mengukur prevalensi penyakit .

Pengukuran paparan dan akibat yang ditimbulkannya dibuat pada waktu yang sama (secara simultan) pada populasi tertentu
Tidak dilakukan follow up

Memberikan informasi tentang frekuensi dan karakteristik suatu penyakit dengan memotret populasi pada satu saat tertentu Sangat tepat untuk penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan variabel dan pola distribusinya
Dapat digunakan untuk menilai suatu hubungan

Predictor and outcome

ditentukan oleh hipotesis peneliti Penelitian Analitik adalah melakukan identifikasi serta pengukuran variable, juga mencari hubungan antar variable untuk menerangkan kejadian atau fenomena yang diamati. Penelitian Observasional adalah peneliti hanya melakukan pengukuranpengukuran saja, tidak memberi perlakuan atau tindakan atau intervensi ( Greenberg, 2001 ). Penelitian Cross Sectional Keuntungan: a. Relatif mudah, cepat dan murah untuk dikerjakan b. Berguna untuk menemukan pemapar yang terkait erat dengan karakteristik individu, seperti suku bangsa, status sosial ekonomi, golongan darah, dll.
c. Merupakan langkah pertama yang paling praktis untuk menemukan penyebab

penyakit . Kelemahan:
a. Sulit untuk menjelaskan alasan yang menjelaskan adanya hubungan .

b. Sulit menentukan apakah paparan terjadi lebih dahulu atau setelah terjadinya akibat (penyakit) 2. Variabel-variabel dalam penelitian
1. Variabel bebas (independen, prediktor, risiko atau kausa) variabel yang bila berubah

akan mengakibatkan perubahan variabel lain.


2. Variabel tergantung (dependen, efek, hasil, outcome, response atau event) merupakan

variabel yang berubah akibat perubahan variabel bebas.


3. Variabel Perancu (Counfounding) jenis variabel yang berhubungan dengan variabel

bebas dan variabel tergantung, tetapi bukan merupakan variabel antara . Sangat perlu diidentifikasi karena akan dapat membuat kesalahan dalam pembuatan kesimpulan (Sastroasmoro, 2002). Pada penelitian ini variabel independent yaitu penderita obesitas sentral dengan tidak berolahraga, olahraga lari dan olahraga renang. Sedangakan untuk variable dependent yaitu lingkar pinggang. Kemudian yang merupakan variable perancu adalah IMT, Obat, Jenis kelamin, Exersice, Usia, BB, Life style. 3. Skala Pengukuran Di bagi menjadi 2 yaitu skala kategorikal ( Ordinal dan Nominal ) dan skala Numerik ( Ratio dan Interval ). 1. Skala nominal adalah pengelompokkan atau pengkategorisasian kejadian atau fenomena ke dalam kelas-kelas atau kategori, sehingga masuk dalam satu kelas atau kategori adalah sama dalam hal atribut atau sifatnya. Contoh skala nominal adalah pemberian label 1 dan 2 untuk variable jenis kelamin dimana laki-laki kita beri label 1 dan perempuan diberi label 2, warna, golongan darah, suku, kota.
2. Pengukuran dengan skala ordinal berasumsi bahwa nilai suatu variable dapat di urut

berdasarkan tingkatan atribut atau sifat yang dimiliki oleh variable yang ada pada unit observasi. Pengukuran dengan skala ordinal dapat dilakukan bila perbedaan atau jumlah atribut dapat dideteksi. Data yang diperoleh dengan pengukuran skala ordinal disebut

dengan data ordinal, yaitu data berjenjang di mana jarak antara satu data dengan data yang lain tidak sama. Contoh : tingkat penghasilan, tingkat pendidikan.
3. Skala Interval merupakan skala pengukuran yang banyak digunakan untuk mengukur

fenomena/gejala sosial, dimana pihak responden diminta melakukan rangking terhadap preferensi tertentu sekaligus memberikan nilai (rate) terhadap preferensi tersebut. Contoh : Suhu, Ketinggihan.
4. Skala Rasio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal,

ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur. Contoh data skala rasio , pengukuran terhadap besarnya gaji pegawai atau karyawan, pengukuran panjang benda, pengukuran berat benda, pengukuran intelegensi, dan lainlain. Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini untuk variable bebas (penderita obesitas sentral dengan tidak berolahraga, olahraga lari dan olahraga renang) adalah skala Kategorikal-Nominal, sedangkan variable terikat (lingkar pinggang) yaitu Numerik-Rasio. Untuk skala pengukuran pada variable perancu yaitu: IMT Obat Sex : Numerik-Ratio : Kategorikal-Nominal : Kategorikal-Nominal

Exercise : Kategorikal-Nominal/Ordinal Life style : Kategorikal-Nominal


4. Hipotesis sangat penting bagi suatu penelitian karena dengan hipotesis ini maka

penelitian diarahkan. Hipotesis dapat membimbing (mengarahkan) dalam pengumpulan data. Secara garis besar hipotesis dalam penelitian mempunyai peranan sebagai berikut:
1. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian.

2. Memfokuskan perhatian dalam rangka pengumpulan data. 3. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuain dalam fakta atau data. 4. Membantu mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti

(diamati). Berdasarkan penelitian yang dilakukan dokter elmo hasil hipotesis nya Terdapat perbedaan ukuran lingkar pinggang pada penderita obesitas sentral yang tidak berolahraga, olahraga lari dan yang berolah raga berenang Uji hipotesis nya menggunakan hipotesis komparatif , terdapat lebih dari 2 variabel yang skala numerik tidak berpasangan. Uji hipotesis komparatif ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara 3 kelompok tersebut.

5. Pada Uji hipotesis pada penelitian ini sudah tepat karena menggunakan T test, tetapi belum tepat karena memakai paired T tes seharusnya dengan unpaired T tes ( Budiarto, 2002). Syarat uji T test paired syaratnya sebagai berikut: a.
b. c. d.

2 kelompok Variabel terikat nya dengan skala numerik Jenis data dapat berpasangan ataupun tidak berpasangan Jenis hipotesis nya komparatif Uji diagnostik ANOVA syarat nya sebagai berikut: a. Lebih dari 2 kelompok
b. Variabel terikatnya skala numerik c. Jenis hipotesis nya komparatif

d. Tidak berpasangan atau berpasangan

6. Dalam penelitian yang dilakukan oleh dokter Elmo menunjukkan hubungan yang bermakna antara perbedan lingkar pinggang pada penderita obesitas sentral yang tidak berolahraga, yang berolahraga lari dan yang berenang. Hasil yang di dapat nilai P nya antara kelompok A dan B (p=0,044), antara kelompok A dan C (p=0,046) dan kelompok B dan C (p=0,096) hal ini dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel terdapat hubungan yang bermakna karena nilai p<0,05. Nilai P adalah batas kemaknaan uji hipotesis peluang dimana bermakna dan tidak bermakna antar variabel. Nilai P bermakna jika P < 0,05. Menurut parameter Saphirowilk kriteria data atau sebaran data dikatakan normal apabila nilai P >0,05 ( Notoatmojo, 2005).

KESIMPULAN
1. Pada penelitian ini menggunakan desain penilitian Analitik Observasional

dengan pendekatan Cross Sectional.


2. Variabel Independent yaitu penderita obesitas sentral dengan tidak

berolahraga, olahraga lari dan olahraga renang. Sedangakan untuk variable dependent yaitu lingkar pinggang. 3. Skala pengukuran yang digunakan untuk variable bebas adalah skala Kategorikal-Nominal, sedangkan variable terikat yaitu Numerik-Rasio. 4. Hipotesisnya adalah terdapat perbedaan ukuran lingkar pinggang pada penderita obesitas sentral dengan tidak berolahraga, olahraga lari dan olahraga renang. 5. Uji hipotesis dengan menggunakan Unpaired T-Test. 6. Hasil dan distribusi data pada penelitian ini bermakna.

DAFTAR PUSTAKA Budiarto, Eko. 2002. Biostatika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Greenberg, R.S., S.R. Daniels, W.D. Flanders, J.W. Eley and J.R. Boring. 2001. Medical Epidemiology. 3rd ed. Lange Medical Books/McGrawHill. New York, USA. Hennekens, C. H. and J. E. Buring. 1987. Epidemiology in Medicine. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia, USA. Notoatmodjo, Soekijo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Sastroasmoro, S dan S. Ismael. 2002. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. CV Sagung Seto. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai