Anda di halaman 1dari 3

Vine Snake (Ular Pucuk)

Rudy idur Rahadian* Vine/ Whip Snake atau di indonesia dikenal dengan nama Ular pucuk, adalah salah satu ular yang termasuk dalam famili colubridae dan spesiesnya cukup sering ditemui di Indonesia. Tidak terlalu sulit membedakan ular ini dengan ular yang lainnya karena bentuknya yang cukup unik. Badannya sangat langsing dan bentuk kepalanya yang berbentuk segitiga yang cukup runcing, seperti mata anak panah, memiliki warna yang menyerupai daun-daunan atau batang pohon, variasi warnanya biasanya antara hijau terang, kuning, abu-abu hingga cokelat. satu lagi yang unik dari ular ini adalah bola matanya yang horizontal. Hal ini memungkinkan mereka melihat dengan jarak pandang yang cukup jauh, sehingga sangat berguna dalam mecari mangsanya. Ular ini memiliki taring bisa ditengah, namun begitu, bisanya tidak berbahaya bagi manusia. Ular pucuk termasuk ular yang banyak beraktifitas di siang hari (diurnal) dan hidup di pepohonan (arboreal). Makanan utamanya adalah Kadal, bunglon, dan burung. Mereka biasa ditemukan diberbagai tempat dari dataran rendah hingga ketinggian 2100 mdpl. Bisa mencapai panjang kurang lebih 2 meter. Berkembang biak secara ovovivipar, biasanya menghasilkan 4-10 anak ular sekali berkembang biak. Dalam keadaan marah, hampir setengah badannya akan membentuk huruf "S", dan agak mengembang, sehingga terlihat sisik bagian dalamnya yang berwarna hitam dan putih. Ini merupakan mode pertahanan klasik dari binatang, mereka akan membuat dirinya nampak lebih besar dan berbahaya bagi lawannya. Didunia ada 3 Genus yang mengacu pada nama Vine Snake dengan morfologi yang serupa, yaitu Ahaetulla, Oxybelis, Thortonis. Ahaetulla biasanya dinamakan Asian Vine Snake, Oxybelis disebut American Vine Snake, sedangkan Thortonis adalah African Vine Snake.Ketiga genus ini memiliki ciri dan bentuk yang mirip, hanya saja pada Oxybelis bola matanya bulat, tidak horizontal.

Artikel : Vine Snake (Ular Pucuk) |Jakarta. Kamis, 16 Juni 2011 | Rudy Rahadian, Ketua Sioux Indonesia rudyrahadian@gmail.com | www.ularindonesia.com

Ahaetulla memiliki 8 spesies dan 4 sub spesies pada Ahaetulla prasina : Gnther's Vine Snake or Indian Bronzeback, Ahaetulla dispar (Gnther, 1864) Speckle-headed Whipsnake, Ahaetulla fasciolata (Fischer, 1885) Burmese Vine Snake, Ahaetulla fronticincta (Gnther, 1858) Malayan Green Whipsnake, Ahaetulla mycterizans (Linnaeus, 1758) Long-nosed Whip Snake, Ahaetulla nasuta (La Cpde, 1789) Western Ghats Bronzeback, Ahaetulla perroteti (Dumril & Bibron, 1854) Oriental Whipsnake or Asian Vine Snake, Ahaetulla prasina (Shaw, 1802) Ahaetulla prasina prasina (Boie, 1827) Ahaetulla prasina medioxima (Lazell, 2002) Ahaetulla prasina preocularis (Taylor, 1922) Ahaetulla prasina suluensis (Gaulke, 1994) Brown-speckled Whipsnake, Ahaetulla pulverulenta (Dumril & Bibron, 1854)

Spesies yang hidup di Indonesia adalah Ahaetulla fasciolata (Sumatera, Natuna, Kep.Riau dan Kalimantan ), Ahaetulla prasina (Sumatera, Mentawai, Kep. Natuna, Bangka, P. Belitung, P.Sibutu, Kalimantan, Jawa dan Bali), Ahaetulla mycterizans (Sumatera dan Jawa) Genus Oxybelis hidup dibeberapa wilayah di Benua Amerika, Amerika serikat, Amerika tengah dan Amerika Selatan. Ada 4 Spesies dari Genus ini, diantaranya : Mexican Vine Snake, Oxybelis aeneus (Wagler, 1824) Cope's Vine Snake, Oxybelis brevirostris (Cope, 1861) Green Vine Snake, Oxybelis fulgidus (Daudin, 1803) Roatan Vine Snake, Oxybelis wilsoni (Villa & McCranie, 1995) Sedangkan pada Genus Thelotornis yang hidup di Afrika ada 3 Spesies, yaitu : Thelotornis capensis (Smith, 1849) Thelotornis kirtlandii (Hallowell 1844) Thelotornis usambaricus (Broadley, 2001) Walaupun ketiga Genus ini serupa tetapi tidak ditemukan adanya hubungan antara ketiga genus tersebut, dan ini menjadi salah satu contoh dari apa yang dinamakan "Convergent Evolution"

Artikel : Vine Snake (Ular Pucuk) |Jakarta. Kamis, 16 Juni 2011 | Rudy Rahadian, Ketua Sioux Indonesia rudyrahadian@gmail.com | www.ularindonesia.com

Banyak diskusi yang menyebutkan (terutama di Indonesia), ada spesies Ahaetulla yang berbisa mematikan (high venom), tapi saya sendiri belum pernah menemukan referensi yang mengarah ke salah satu spesies dari genus Ahaetulla tersebut. Salah satu mitos yang cukup berkembang mengenai spesies ini, tidak hanya di Indonesia, tapi hampir di semua kawasan asia lain adalah ular ini sangat berbisa dan mematikan. Bisa jadi, pandangan ini dikarenakan Ahaetulla sekilas cukup mirip dengan ular jenis viper pohon dari genus Cryptelytrops (trimeresurus), paria atau popeia yang berbisa tinggi. Sehingga kesalahan identifikasi ini berkembang dari mulut ke mulut, terutama setelah ada kasus kematian dikarenakan gigitan ular viper tersebut.

Referensi Das, Indraneil (2010): A Field Guide to The Reptiles of Southeast Asia. New Holland Publisher. London http://en.wikipedia.org/wiki/Ahaetulla www.reptile-database.org

Artikel : Vine Snake (Ular Pucuk) |Jakarta. Kamis, 16 Juni 2011 | Rudy Rahadian, Ketua Sioux Indonesia rudyrahadian@gmail.com | www.ularindonesia.com

Anda mungkin juga menyukai