Anda di halaman 1dari 3

PENJELASANNYA : Sumber energi utama bagi semua kehidupan di bumi adalah energi cahaya matahari.

Dan hanya tumbuhan hijau yang dapat memanfaatkan energi matahari untuk aktivitas hidupnya melalui proses fotosintesis. Energi pertama kali di terima oleh organisme autotrof (tumbuhan yang berklorofil)atau produsen, energi yang diterima dari cahaya matahari tersebut, kemudian diolah dan diubah menjadi energy kimia dalam proses fotosintesis. Kemudian akan terjadi siklus rantai makanan, dimana produsen (tumbuhan berklorofil ) akan dimakan oleh konsumen 1 (herbivora), menyebabkan energi yang terdapat di produsen tadi akan berpindah ke konsumen 1 (herbivora), energi tersebut akan berpindah lagi ketika konsumen 1 (herbivora), di makan oleh konsumen 2 (karnivora) dan seterusnya sampai di uraikan oleh dekomposer atau mikrobe tanah kemudian akan di mineralisasikan oleh mikrobe tanah yang selanjutnya akan menjadi bahan mineral yang siap di serap oleh tumbuhan atau produsen, selama terjadi perpindahan energi tersebut baik itu dari: produsen(tumbuhan berklorofil) kosumen 1 (herbivora) konsumen 2 ( karnivora kecil) konsumen 3 (karnivora besar) dekomposer. Energi tersebut akan di rubah menjadi energi kinetik dan panas yang di lakukan dalam proses metabolisme sel, yang akan menghasilkan aliran energi dan daur materi dalam suatu ekosistem. Energi tersebut akan terus mengalir mulai dari matahari sampai kembali ke alam. II.) Proses yang terjadi dalam mempengaruhi terjadinya limiting factor dari bagan no 1, adalah yang pertama yaitu Cahaya Matahari, cahaya matahari merupakan faktor lingkungan yang sangat penting, karena sebagai sumber energi utama bagi seluruh ekosistem. Struktur dan fungsi dari suatu ekosistem sangat ditentukan oleh radiasi matahariyang sampai pada ekosistem tersebut. Cahaya matahari, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak dapat menjadi faktor pembatas bagi organisme tertentu.faktor yang kedua terjadinya perpindahan sikus energi, dimana energy ini tidak dapat diciptakan dan tidak dapat pula dimusnahkan, tetapi dapat berubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lainnya, berdasarkan dari bagan no 1, perubahan energi energi yang terjadi sedikit demi sedikit akan hilang dalam bentuk panas, hal ini disebabkan karena adanya perpindahan energi dari satu mata rantai ke mata rantai berikutnya,. Berdasarkan hal tersebut maka energi matahari yang telah digunakan oleh makhluk hidup tidak akan kembali ke matahari lagi, tetapi akan lepas ke alam bebas karena peristiwa radiasi dan tidak dapat dimanfaatkan oleh kehidupan,sehingga di sini perjalanan energi tersebut akan berhenti atau terputus.

III.) Keterkaitan dampak yang terjadi dari limiting factor unsur biotik dan abiotik di bumi dalam terbentuknya hujan asam. Factor abiotik yaitu Cahaya Matahari, matahari merupakan faktor lingkungan yang sangat penting, karena sebagai sumber energi utama bagi seluruh ekosistem. Struktur dan fungsi dari suatu ekosistem sangat ditentukan oleh radiasi matahari yang sampai pada ekosistem tersebut. Cahaya matahari, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak dapat menjadi faktor pembatas bagi organisme tertentu, jika cahaya matahari menyinari permukaan bumi tersebut memacu unsur yang membentuk terjadinya hujan asam, maka hujan asam akan menjadi penghambat pertumbuhan ekosistem. Serta akan melepaskan zat kimia beracun seperti aluminium, yang akan bercampur didalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini dimakan oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, selebihnya pohon-pohon akan terserang penyakit, kekeringan dan mati. Pencemaran udara telah menghambat fotosintesis dan immobilisasi hasil fotosintesis dengan pembentukan metabolit sekunder yang potensial beracun. Sebagai akibatnya akar kekurangan energi, karena hasil fotosintesis tertahan di tajuk. Sebaliknya tahuk mengakumulasikan zat yang potensial beracun tersebut. Dengan demikian pertumbuhan akar dan mikoriza terhambat sedangkan daunpun menjadi rontok. Pohon menjadi lemah dan mudah terserang penyakit dan hama.

Aliran energi
Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, ke konsumen primer (herbivora), ke konsumen tingkat tinggi (karnivora), sampai ke saproba[1], aliran energi juga dapat diartikan perpindahan energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan berikutnya. Pada proses perpindahan selalu terjadi pengurangan jumlah energi setiap melalui tingkat trofik makan-memakan. Energi dapat berubah menjadi bentuk lain, seperti energi kimia, energi mekanik, energi listrik, dan energi panas. Perubahan bentuk energi menjadi bentuk lain ini dinamakan transformasi energi.[2][3]

Produktivitas ekosistem
Sumber energi utama bagi kehidupan adalah cahaya matahari. Energi cahaya matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen (organisme fotoautotropik) yang diubah menjadi energi kimia tersimpan di dalam senyawa organik. Energi kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai tingkat tropik melalui jalur rantai makanan. Energi kimia tersebut digunakan organisme untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kemampuan organisme-organisme dalam ekosistem untuk menerima dan menyimpan energi dinamakan produktivitas ekosistem. Produktivitas ekosistem terdiri dari produktivitas primer dan produktivitas sekunder. [3]

[sunting] Produktivitas primer

Produktivitas primer adalah kecepatan organisme autotrof sebagai produsen mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia dalam bentuk bahan organik. Hanya sebagian kecil energi cahaya yang dapat diserap oleh produsen. Produktivitas primer berbeda pada setiap ekosistem, yang terbesar ada pada ekosistem hutan hujan tropis dan ekosistem hutan bakau. Produktifitas primer dibagi menjadi dua yaitu produktivitas primer kotor (PPk) dan produktivitas primer bersih (PPB). [3]
y

Produktivitas primer kotor (PPk) adalah seluruh bahan organik yang dihasilkan dari proses fotosintesis pada organisme fotoautotrof. Lebih kurang 20% dari PPK

digunakan oleh organisme fotoautotrof untuk respirasi, tumbuh dan berkembang. [3]
y

Produktivitas primer bersih (PPB) adalah sisa energi produktifitas primer kotor yang baru disimpan. Biomassa organisme autotrof (produsen) diperkirakan mencapai 50%90% dari seluruh bahan organik hasil fotosintesis. Hal ini menunjukkan simpanan energi kimia yang dapat ditransfer ke trofik selanjutnya melalui hubungan makan dimakan dalam ekosistem. [3]

[sunting] Produktivitas sekunder & Efisiensi ekologi


Produktivitas sekunder (PS) adalah kecepatan organisme heterotrof mengubah energi kimia dari bahan organik yang dimakan menjadi simpanan energi kimia baru di dalam tubuhnya. Energi kimia dalam bahan organik yang berpindah dari produsen ke organisme heterotrof (konsumen primer) dipergunakan untuk aktivitas hidup dan hanya sebagian yang dapat diubah menjadi energi kimia yang tersimpan di dalam tubuhnya sebagai produktivitas bersih. [3] Demikian juga perpindahan energi ke konsumen sekunder dan tersier akan selalu menjadi berkurang. Perbandingan produktivitas bersih antara trofik dengan trofik-trofik di atasnya dinamakan efisiensi ekologi. Diperkirakan hanya sekitar 10% energi yang dapat ditransfer sebagai biomassa dari trofik sebelumnya ke trofik berikutnya. [3]

Anda mungkin juga menyukai