Anda di halaman 1dari 5

TERMINOLOGY PROTEKSI GANGGUAN MOTOR

April 21, 2011

A. PENGARUH SUMBER ATAU SYSTEM Kegagalan Phasa (Phasa Terbuka) Yaitu gangguan Hilangnya keseimbangan, kegagalan isolasi perubahan tegangan dari jala-jala (phasa) yang akan disuplaikan terhadap motor sehingga mengakibatkan ketidakstabilan pada Motor. Kegagalan Phasa sering diakibatkan oleh terlukanya isolasi ataupun longgarnya penyambungan-penyambungan rekatan terhadapap terminal motor, sehingga mengakibatkan hubung singkat atau bahkan spark yang muncul akibat phasa terbuka tersebut dan akan mengakibatkan kerusakan pada motor.

Tegangan Lebih (Over Voltage) Tegangan lebih yang terjadi pada sistem tenaga listrik dapat disebabkan oleh berbagai hal antara lain : External over voltage (tegangan lebih luar). Tegangan lebih yang disebabkan peristiwa yang terjadi di atmosfir bumi, dalam hal ini tegangan lebih yang terjadi tidak mempunyai hubungan langsung dengan tegangan kerja. External overvoltage ini dapat terjadi disebabkan oleh : 1. Sambaran kilat langsung (direct lightning stroke) 2. Induksi tegangan petir disebabkan oleh pelepasan muatan yang terjadi antara awan dengan tanah dekat dengan bangunan listrik 3. Induksi tegangan yang disebabkan perubahan kondisi atmosfir transmisi. 4. Induksi tegangan statis yang disebabkan oleh awan yang bermuatan. 5. Induksi tegangan statis yang disebabkan oleh gesekan-gesekan partikel-partikel kecil di awan. sepanjang kawat

Tegangan Kurang (under Voltage) Yaitu Terjadinya drop tegangan yang disuplay terhadap motor, sehinnga mengakibatkan ganguan terhadap sinkrosnisasi, putaran ataupun putaran pada motor. Jika peristiwa kurangya tegangan pada motor terus-menerus terjadi dan dipaksakan akan
1

Oleh : BOY ROGER | NIM : 0805031011 POLITEKNIK NEGERI MEDAN

TERMINOLOGY PROTEKSI GANGGUAN MOTOR

April 21, 2011

merusak belitan pada stator dan juga belitan penguat dan juga akan merusak magnetmagnet permanen yang dijadiakan kutup pada motor.

Pembalikan Phasa Yaitu Pergantian input untuk urutan phasa terhadap terminal motor, dimana biasanya hal ini akan mengakibatkan perubahan arah putaran motor. Hal ini bisa terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja. Untuk mendapat arah putaran untuk revers dan forwar dari suatu motor induksi 3 fasa pensaklaran dibuat untuk pergantian urutan phasa pada motor. Misalnya jika forward maka dibuat L1 -> U L2 -> V L3 -> W Dan untuk mendapat putaran reversnya maka dapat dilakukan dengan menyilang penyambungan phsasa terhadap terminal Motor misalnya L1 -> U L2 -> W L3 -> V Tetapi, perubahan phasa dapat juga terjadi tanpa diinginkan, yaitu karena gangguan tertentu, misanya pada terminal salah urutan penyambungan.

Kondisi Kehilangan Sinkronisasi akibat dari System Yaitu gannguan yang mengakibatkan motor menjadi kehilangan kestabilan terhadap putaran sinkronya, dimana karena gannguan yang muncul dari system motor tersebut (Internal / Eksternal ) sehingga mengakibatkan medan magnet yang muncul tidak dapat berpadu dengan medan yang ditimbulkan oleh kutub magnet motor tersebut walaupun dicoba untuk menguatkan medan , tetapi tidak dapat mengimbangi putaran medan magnet dari suplay. Hal ini akan menyebapkan keausan pada belitan-belitan motor karena selalu dipaksa untuk mengkondisikan kesinkronan tetepi selalu dihalangi oleh gangguan yang muncul.
2

Oleh : BOY ROGER | NIM : 0805031011 POLITEKNIK NEGERI MEDAN

TERMINOLOGY PROTEKSI GANGGUAN MOTOR

April 21, 2011

B. PENGARUH MOTOR Pengaruh Isolasi Yaitu Gangguan gagalnya isolasi isolasi dari kabel suplay, isolasi terminal

ataupun isolasi email pada belitan stator ataupun belitan magnet dari motor tersebut. Gangguan ini pastinya akan mengakibatkan kerusakan yang sangat fatal apabila tidak cepatnya respon dari proteksi proteksi yang diberikan. Umunya jika

terjadi kegagalan isoalasi pada suatu motor akan mengakibatkan spark karena hubung singkat (short circuit) dari kegagalan isolasi tersebut , dan istilah

awamnya biasa disebut motor terbakar.

Pengaruh Bearing Kerusakan bearing merupakan peristiwa yang biasa terjadi dari sejak manusia mengenal mesin sampai saat kini, tetapi kadang kita lupa mencari sebab mengapa kerusakan itu lebih cepat dari yang kita perkirakan. sebab itu yang seharusnya kita Mencari

kerjakan, kemudian bagaimana cara

mencegahnya. y Pelumasan => Kerusakan bearing sangat erat hubungannya dengan pelumasan. Pelumasan saat ini sangat banyak jenis, grade, merk , sintetis, non sintetis. dan cara atau system pelumasan merupakan pengetahuan tersendiri yang harus di kuasai.

Apa sebetulnya fungsi pelumas ?

Kita dapat menyimpulkan sbb:

Membuat lapisan tipis ( oil film ) antara permukaan bagian bearing yang sliding Menyebar Mencegah ratakan pengkaratan dan panas dan juga bearing rolling mendinginkan dan poros

permukaan

Mencegah masuknya kotoran/benda kedalam sistem. Kita mengenal pelumas oil dan grease (gemok). y Penyebab dan Perbaikanya Kerusakan atau penurunan performance mesin2 merupakan masalah penting yang selalu harus dicegah di setiap pabrik dimanapun. Dari riset maupun histori pemeliharaan menyimpulkan bahwa lebih dari 50 persen
Oleh : BOY ROGER | NIM : 0805031011 POLITEKNIK NEGERI MEDAN 3

TERMINOLOGY PROTEKSI GANGGUAN MOTOR

April 21, 2011

kerusakan mesin2 rotasi yang terutama memakai ball-bearing disebabkan oleh kerusakan bearing. Kerusakan bearing jika tidak segera diatasi dapat menimbulkan kerusakan bagian lain yang lebih besar dan bahkan berakibat fatal yang harus dibayar mahal. Maka upaya mempelajari sebab2 kerusakan, mengapa terjadi

kerusakan premature, meneliti ciri kerusakan, mencari sebab kerusakan, sehingga mampu mentukan cara perbaikan dan pencegahannya.

Klasifikasi Sebab Kerusakan sbb y y y y y y y y y y y y Terlalu berat beban Overload Terlalu panas Overheating Pukulan setempat False brinelling Pukulan True brinelling Kelelahan normal Normal Fatigue Failure Pembebanan terbalik Reverse loading Kontaminasi lubrikasi Contamination Kerusakan lubrikan Lubricant failure Korrosi Corrosion Misaligment Misalignment Kendor Loose fits Kekencangan Tight fits

Pengaruh Mekanis Yaitu Ganguan yang muncul dari spek mekanis mesin ataupun rancang bangun motor itu sendiri. Stator, rotor, case, bearing dan elemen lain yang membangun suatu motor dapat juga menimbulkan gangguan terhadapa stabilitas terhadap kinerja motor tersebut. Contoh kecilnya, kelonggaran penguncian baut ataupun mur pengunci casing terhadap body motor berdampak kritis.
4

Oleh : BOY ROGER | NIM : 0805031011 POLITEKNIK NEGERI MEDAN

TERMINOLOGY PROTEKSI GANGGUAN MOTOR

April 21, 2011

Untuk Motor Sinkron kehilangan Medan Yaitu gangguan tidak mampunya magnet kutup untuk mengikuti frekuensi sinkron dari suuplay, sehingga mengakibatkan putaran rotor tidak sanggup mengikuti putaran medan Statornya. Jika hal ini terus-menerus dibiarkan maka lama-kelamaan akan muncul keausan pada belitan penguat medan yang juga merusak isolasi email belitanya. Pada umunya motor kehilangan medan karena tidak sanggunya motor tersebut untuk menguatkan medan sinkron terhadap kutupnya, sehingga medan rotor selau lebih lemah dari medan statornya. Motor kehilangan medan juga bisa muncul karena kuran baiknya AVR (automatic Voltage Regulation) atau pengregulasian tegangan pada mesin tersebut.

Tingkat Kontaminasi yang Tinggi Gangguan kontaminasi bisa bersumber internal atau eksternal mesin itu sendiri. Gangguan kontaminasi zat kimia yang biasanya mengakibatkan korosi pada bagian bagian tertentu pada motor. Dimana, korosi ini bisa menghambat kinerja dari motor. Biasanya korosi terjadi di bagian bearing ataupun shaft motor, sehingga merusak bagian tersebut. Efek kontaminasi juga dapat terjadi dari kesalahan atau ketidak sesuaian cairan pelumas, kadar atau toleransi keadaan kimia sekitarr, tingkat kelembapan daerah sekitar dan berbagai gannguan kimia lainya.

Temperatur Ambient yang terlalu DIngin Perubahan suhu sekitar akan mempengaruhi tingkat kinerja suatu motor, jika suhu tersebut melewati batas toleransi untuk Motor tersebut baik terlau panas ataupun terlalu dingin. Suhu ambient yang terlalu dingin memungkin untuk membuat cairan pelumas menjadi kaku, ini diidentifikasikan ketika akan starter awal motor. Semisalnya cairan pelumas antara bearing dan shaft menjadi lebih kaku karena suhu yang ekstrim dingin dari suhu ambient atau sekitarnya.

Oleh : BOY ROGER | NIM : 0805031011 POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Anda mungkin juga menyukai