Anda di halaman 1dari 1

Pasien diantar ke UGD RS Sanglah oleh keluarganya karena bicara kacau sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit

dan melempar batu pada orang orang yang lewat sejak 5 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien dikatakan memang sudah sering seperti ini dan rutin kontrol ke psikiater dan dikatakan mengalami gangguan bipolar. Saat handphone salah satu saudaranya berdering, tiba-tiba pasien mengamuk sambil menghentakkan kakinya sambil

mengatakan,Dalem Prabu nantangin tiang seluruh Bali antasira ratu. Pasien juga berkata,Raksasa gunung pang dingin ajak wartawan. Pasien lalu berkata, Brahma Wisnu Siwa. Sambil menggetrakan tangannya. Pasien sudah sakit sejak 30 tahun yang lalu sejak ia masih muda. Pasien pernah dirawat di dokter SpKJ dan RSU Wangaya. Pasien selalu kontrol di dokter Panteri, SpKJ dan minum obat teratur. Setelah dokter Panteri meninggal, pasien juga sempat kontrol ke dokter Indriany, SpKJ selama 2 tahun. Saat itu menurut keluarga tidak membaik karena masih kumat. Pasien lalu kontrol ke dr Robert, SpKJ sejak 3 tahun yang lalu, namun dikatakan obatnya tidak cocok. Terakhir kontrol 1 minggu SMRS. Pasien dikatakan pernah beberapa kali mengalami gejala depresi dimana pasien merasa putus asa, merasa tidak berguna, terlihat murung yang terjadi biasanya selama 3 bulan. Pasien juga dikatakan terkadang bicara ngawur dan beraktivitas yang berlebihan yang biasanya terjadi hanya 1-2 minggu saja. Pasien dikatakan bisa bekerja seperti biasa. Pasien adalah kepala sekolah SD no 38 Kediri. Sejak diangkat menjadi kepala sekolah pasien lebih sering kumat. Pasien mengatakan sekolah pasien menjadi sampel untuk pemeriksaan. Pasien juga menjadi bendahara di banjarnya. Saat di UGD pasien mengatakan,Saya ndak ada korupsi, yang korupsi itu teman saya. Saat di ruangan, pasien berkata, Dalem Prabu,

Anda mungkin juga menyukai