Anda di halaman 1dari 4

Surat Persia, karya Montesquieu Roman ini menceritakan tentang perjalanan dua

bangsawan dari Persia yang bernama Usbek dan Rica ke Perancis. Isfahan adalah nama kampung halaman mereka, yang mereka tinggalkan pada 14 Maret 1711. Perjalanan studi dua orang Persia, dilatarbelkangi oleh keinginan Usbek yang ingin pergi ke daerah Barat, yaitu ingin mengetahui bagaimana dunia barat, serta ingin menjauh dari masalah yang ada di negaranya yang menyebabkan ia mempunyai banyak musuh. Kemudian Rica, teman yang ikut berpergian, adalah seorang yang periang dan humoris. Dua bangsawan ini mempunyai kepribadian yang berbeda, bahkan ketika akan pergi melaksanakan perjalanannya, Usbek merasa berat meninggalkan lima istrinya, lain hal dengan Rica yang bebas dan leluasa untuk pergi kemana pun yang ia mau. Perjalanan studi ini dimulai dari negara kampung halaman mereka, yaitu Persia, kemudian ke Turki, Itali hingga akhirnya tiba di Paris pada tahun 1772. Petualangan mereka dimulai ketika mereka mengetahui bagaimana dunia politik, kebiasaan masyarakat hingga tradisi keagamaan di daerah barat. Hingga hal-hal tersebut membuat prasangka-prasangka mereka terhadap bagaimana dasardasar yang ada dimasyarakat barat, yang mereka tuangkan dalam tulisan. Setelah sekitar delapan tahun tinggal di barat, cerita dua bangsawan Persia ini dituangkan dalam 161 surat dengan beberapa bagian penting yang merupakan hal-hal yang berpengaruh dimasanya. Dalam hal ini, Usbek sendiri berkecimpung dalam dunia politik, agama, ekonomi bahkan sosiologi masyarakat. Hingga ia dapat mengenal orang-orang seperti Mhmet Ali, Rhdi, Mirza, dll. Yang memperkenalkannya dalam berbagai bidang, seperti contoh dengan Rhdi, ia lebih mengenal budaya dan seni. Hal-hal tersebut bahkan memberi mereka manfaat, seperti contoh dalam hal pertukaran berita tentang negara mereka masing-masing. Akan tetapi, Usbek dan Rica mempunyai jalan yang berbeda. Rica lebih memilih jalan yang ironi dan kemeriahan dalam humor, sedangkan Usbek memilih berjalan dalam hal-hal kebijaksaan yang ia temukan. Bahkan, Usbek mempunyai keinginan menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi di masyarakat. Hingga pada akhirnya, situasi kronis di Pernacis menutup akhir masa pemerintahan Louis XIV.

La Chute, karya Albert Camus Salah satu roman hasil karya Albert Camus ini menceritakan tentang seseorang mantan pengacara asal Paris yang mempunyai watak seseorang yang pandai berbicara mengenai sebuah kemuliaan, perempuan dan berbagai hal-hal yang dibicarakan, bernama Jean-Baptiste Clamence, yang diawali dengan masa keemasannya, sebagai orang yang dibutakan karena cinta pada dirinya sendiri. Setelah beberapa kejadian yang mengubah hidupnya, dirinya sekarang tinggal di Amsterdam. Roman ini menceritakan kisah Clamence dalam beberapa bagian yang disebut hari, yang terbagi kedalam enam bagian. Berawal dari percakapan di sebuah bar, Mexico-City, antara Clamence dengan seorang Yahudi yang membicarakan tentang Belanda, tanah, mimpi, sejarah hingga cerita mengenai peperangan Nazi. Ia merasa bahwa ia merupakan orang yang paling mulia. Namun, hal tersebut berubah dengan cepat ketika dirinya tidak dapat menyelamatkan seorang wanita muda yang akan tenggelam di bawah jembatan yang terletak di sungai Seine, Paris. Perlahan demi perlahan dirinya mulai sadar akan perilaku-perilaku masa lalunya. Hingga akhirnya Clamence mengingat peristiwa-peristiwa gelap, seperti kutukan akan masa lalunya, seperti contoh kenangan kematian seorang sesama tawanan di Kamp di Afrika Utara, kenangan pelecehan-pelecehan dan keegoisan terhadap perepempuan. Hal itu lah yang menyebabkan Clamence pergi ke Amsterdam, agar ia ingin lepas dari tekanan masa laluna hingga menyadari kesalahan dari dirinya sendir dan akhirnya menemukan arti kebebasan.

Trois Contes karya Gustave Flaubert. Roman yang berjudul Trois Contes hasil karya Gustave Flaubert yang dibuat pada tahun 1876 ini menceritakan tentang seorang pria bernama Julien, seorang bangsawan muda yang kuat, kejam, bersemangat, serta penuh dengan hasrat dan kepandaian dalam berburu. Suatu hari ketika berburu, serasa bermimpi, ia bertemu dengan rusa raksasa yang kemudian meramalkan bahwa Julien akan membunuh ayah dan ibunya sendiri dikarenakan di terlalu berhasrat membunuh dalam berburu. Julien pun tak percaya, kemudian ia pergi untuk melarikan diri. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk berkelana dalam sebuah petualang militer. Dalam perjalanannya tersebut ia diselamatkan oleh seorang kaisar, yang kemudian menikahkan ia pada putrinya, putri yang tinggal di sebuah istana, yang kemudian menjadi tempat tinggal juga untuk Julien. Namun suatu hari, ayah dan ibu Julien berkujnjung ke tempat tinggal istrinya. Kemudian orang tuanya tersebut menginap di kamar istrinya. Ketika Julien pulang, ia melihat sepasang pria dan wanita sedang tidur diranjang istrnya. Pada saat itu pula Julien geram, tanpa pikir panjang ia lantas membunuh sepasang pria dan wanita tersebut. Hingga akhirnya ia baru menyadari bahwa yang telah dibunuhnya tersebut adalah orangtuanya sendiri. Julien pun kemudian melarikan diri. Sampai akhirnya ia menjadi seorang pengemis hingga menetap dipinggir sebuah sungai yang kumuh dan menjadi seorang tukang perahu. Dan hingga suatu hari ia diselamatkan oleh Jsus, seorang penderita kusta, yang memberikannya makan, minum, tempat tinggal dan kehangatan, hingga pada akhirnya ia dibawa ke Surga.

Anda mungkin juga menyukai