Anda di halaman 1dari 25

Panduan Penyusunan Proposal Dana Insentif Akreditasi

BERMUTU
(Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading)
IDA CREDIT NO.4349-IND/IBRD LOAN NO.7478-IND DAN HIBAH TF-090794

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Maret 2008

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................1 1. Latar Belakang........................................................................................................................2 2. Dana Insentif Akreditasi dalam Program BERMUTU...........................................................2 3. Kategori, Besaran Hibah, dan Kriteria Pengusul....................................................................4 Eligibilitas untuk Hibah Kategori A Batch-1 (Tahun 2008)...................................................4 Eligibilitas untuk Hibah Kategori B Batch-1 (Tahun 2008)...................................................4 4. Indikator Komitmen Institusi .................................................................................................5 5. Komponen biaya ....................................................................................................................5 (1). Pengembangan Staf..........................................................................................................5 (2). Peralatan dan Furniture....................................................................................................6 (3). Tenaga Ahli......................................................................................................................6 (4). Koleksi Perpustakaan.......................................................................................................6 (5). Pengembangan Program...................................................................................................6 (6). Hibah Pengajaran.............................................................................................................6 (7). Hibah Penelitian...............................................................................................................7 (8). Insentif Karya Ilmiah .......................................................................................................7 (9). Manajemen Penyelenggaraan Program............................................................................7 6. Mekanisme dan Kriteria Seleksi.............................................................................................7 7. Indikator Kinerja...................................................................................................................10 8. Rencana Implementasi..........................................................................................................10 9. Format Dokumen Usulan Program Pengembangan..............................................................11 10. Administrasi Hibah ............................................................................................................14 Lampiran 1: Contoh halaman judul/cover............................................................................15 Lampiran 3: Contoh Format Usulan Aktivitas......................................................................17

1. Latar Belakang Kualitas pendidikan di Indonesia menghadapi masalah yang cukup serius. Data yang ada menunjukkan bahwa siswa-siswa Indonesia hanya memperoleh peringkat rendah pada berbagai assesment internasional, terutama terkait dengan kesiapan diri untuk kelangsungan hidup di masa depan, daya saing ekonomi, ketangkasan matematik, dan kemampuan membaca untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan baik. Bahkan, setelah komponen status sosial ekonomi diabaikan, hasil yang diperoleh siswa-siswa Indonesia masih lebih rendah dari negara-negara tetangganya. Salah satu faktor yang diduga berkontribusi terhadap kelemahan ini adalah bahwa guru kurang memberikan pengalaman belajar kepada siswasiswanya. Sampai dengan tahun 2005, persyaratan kualifikasi akademik guru SD adalah jenjang D-2. Namun, sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan, pada bulan Desember 2005, Indonesia telah menerbitkan undang-undang tentang guru dan dosen (UU No. 14/2005) yang mensyaratkan guru (termasuk guru SD): (i) mempunyai kualifikasi akademik minimum S-1 atau D-4; (ii) lulus uji sertifikasi yang menguji kecakapan empat kompetensi dasar: pedagogi, profesional, pribadi dan sosial, dalam rangka memperoleh sertifikat pendidik . Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Departemen Pendidikan Nasional cq. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) telah memperluas izin penyelenggaraan program studi S-1 PGSD di sejumlah Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Sejak tahun 2002 sampai dengan 2005, hanya 7 (tujuh) LPTK telah diberikan izin untuk melaksanakan program S-1 PGSD sebagai rintisan. Pada tahun 2006, Ditjen Dikti memperluas izin penyelenggaraan program S-1 PGSD menjadi 30 LPTK, dan kemudian pada tahun 2007 meningkat menjadi 50 LPTK. Namun, karena tidak semua LPTK tersebut mempunyai kapasitas yang memadai untuk memenuhi standar mutu nasional, maka pada beberapa tahun terakhir Ditjen Dikti telah mengenalkan skema dana kompetitif (Program Hibah Kompetisi, PHK) untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan. Pada tahun 2006, Ditjen Dikti meluncurkan PHK S-1 PGSD A dan B, khusus ditargetkan untuk mendukung pengembangan pendidikan guru SD di LPTK. Namun demikian, hingga akhir 2007, belum satupun program studi S-1 PGSD yang mendapatkan status akreditasi formal dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Undang-undang No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ayat 60 dan 61, dan Peraturan Pemerintah No.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dengan tegas menyatakan bahwa semua program harus terakreditasi, dimana BAN-PT adalah institusi yang bertanggungjawab untuk melakukan evaluasi akreditasi dan menentukan status akreditasi. 2. Dana Insentif Akreditasi dalam Program BERMUTU Pada awal tahun anggaran 2008, Ditjen Dikti meluncurkan program BERMUTU untuk meningkatkan kualitas pendidikan guru di LPTK, khususnya pendidikan guru sekolah dasar dan menengah melalui pemberian Dana Insentif Akreditasi (DIA). DIA dikompetisikan untuk LPTK penyelenggara program studi S-1 PGSD yang memenuhi syarat. Proses seleksi dilakukan atas dasar proposal yang diajukan oleh LPTK, didasarkan pada pengalaman Ditjen Dikti dalam mengelola dana bantuan kompetitif yang telah dilakukan sejak tahun 1996. Dana semacam ini mempunyai manfaat ganda, yakni mendukung pembiayaan multi-lateral dan meningkatkan kemampuan Ditjen Dikti dalam mengelola dan mengalokasikan dana melalui penerapan kebebasan institusi pendidikan tinggi untuk menentukan program pengembangan dan menetapkan kebutuhan anggaran secara mandiri. Hal ini merupakan suatu mekanisme pengaturan kelembagaan yang dilakukan sesuai kebutuhan. Evaluasi selama beberapa tahun, telah memberikan gambaran tentang keterbukaan dan integritas yang tinggi dalam proses penentuan pemenang. Ditjen Dikti telah 2

mempunyai pengalaman dengan peer review secara mandiri, dengan mekanisme pemilihan pemenang secara bertahap, dimulai dari evaluasi diri untuk mengidentifkasi kekuatan dan kelemahan institusi. Evaluasi pada pertengahan kegiatan, dilakukan secara internal oleh institusi yang bersangkutan, untuk meningkatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan guna meningkatkan mutu, efisiensi, hasil dan dampak positif. Melalui mekanisme kontrak, Ditjen Dikti dapat mengikat institusi penerima hibah untuk memenuhi pencapaian target yang disetujui. Mekanisme yang diterapkan, mempersyaratkan adanya usulan kegiatan yang dilandasi oleh perencanaan pengembangan institusi jangka panjang, dengan menyertakan masukan dari stakeholders, termasuk dari kelompok guru dan perhimpunan masyarakat sipil. Proses ini dapat merefleksikan skala prioritas institusi, regional, dan nasional. Mekanisme yang diterapkan juga mensyaratkan kesungguhan dan komitmen institusi penerima hibah melalui penyediaan dana pendamping dengan aktivitas spesifik yang menjamin keberlangsungan program dalam jangka panjang. Dalam program DIA proses review akan dilaksanakan dengan koordinasi antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dan BAN-PT. Review administratif akan dilakukan oleh unit manajemen, sedangkan review substanstif akan dilakukan oleh reviewer gabungan DPT dan BAN-PT yang hasilnya digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan oleh Dirjen Dikti. Proses seleksi pemenang dan evaluasi kemajuan pelaksanaan program merupakan bagian dari pengawasan bi-annual yang akan dilaksanakan oleh Bank Dunia. Pembayaran termin hibah tidak berbasis pada keberhasilan pembelanjaaan barang (input) tetapi mendasarkan pada 3 (tiga) hal berikut: 1. penandatanganan kontrak setelah lolos proses seleksi 2. laporan desk review dan site visit oleh tim reviewer gabungan DPT dan BAN-PT, yang dilakukan pada akhir tahun pertama setelah penandatanganan kontrak, yang menyatakan bahwa LPTK pemenang telah melakukan implementasi dengan benar dan sesuai dengan proposal yang diajukan dan telah menunjukkan kemajuan dalam pencapaian target akreditasi 3. adanya surat resmi dari BAN-PT yang menyatakan bahwa semua program studi yang dimasukkan dalam program DIA telah mencapai tingkat akreditasi minimal yang dijanjikan. Pembayaran termin 1 dilakukan setelah penandatanganan kontrak. Pembayaran termin 2 bergantung pada hasil evaluasi yang dilakukan oleh tim reviewer gabungan dari DPT dan BAN-PT, yang memberikan penilaian kualitas kemajuan program ke arah pencapaian target akreditasi. Pembayaran termin 3 ditentukan oleh kesuksesan program studi dalam memperoleh peringkat akreditasi sesuai target yang dijanjikan. Dalam kasus tertentu, pembayaran termin 3 dapat dibagi menjadi dua sub-termin yang bergantung pada pencapaian target akreditasi setelah pembayaran termin 2. Jumlah pembayaran termin 2 dan 3 dapat dikurangi atau ditunda, bahkan kontrak dapat dihentikan apabila institusi tidak mencapai target sesuai rencana yang telah disetujui.

Tabel-1. Mekanisme Pembayaran


TERMIN 1 Kategori Hibah (lihat penjelasan kategori) A B Setelah penandatanganan kontrak USD 72,000 USD 40,000 TERMIN 2 Setelah menerima Laporan Kemajuan dan hasil evaluasi tim reviewer gabungan DIKTI dan BAN-PT USD 108,000 USD 60,000 TERMIN 3 Setelah menerima Laporan Kemajuan dan hasil evaluasi tim reviewer gabungan DIKTI dan BAN-PT USD 72,000 USD 40,000 Setelah menerima Laporan Kemajuan dan hasil evaluasi tim reviewer gabungan DIKTI dan BAN-PT USD 108,000 USD 60,000

TOTAL

USD 360,000 USD 200,000

3. Kategori, Besaran Hibah, dan Kriteria Pengusul Dana Insentif Akreditasi (DIA) akan diberikan dalam 3 (tiga) kali penyelenggaraan kompetisi (batch). Batch pertama ditawarkan mulai tahun 2008 dengan jumlah 4 (empat) hibah untuk kategori A dan 3 (tiga) hibah untuk kategori B. Eligibilitas untuk Hibah Kategori A Batch-1 (Tahun 2008) Pagu anggaran total untuk proposal kategori A adalah USD 360,000 per LPTK. Hibah ini akan diberikan kepada institusi yang memenuhi persyaratan: (1) memiliki izin penyelenggaraan S-1 PGSD dari Ditjen Dikti yang minimal telah berumur 2 tahun pada saat kompetisi dilaksanakan, (2) pernah menerima PHK S-1 PGSD A atau B dan mempunyai track record yang baik pada saat implementasi hibah kompetisi Ditjen Dikti, (3) telah mempunyai sistem administrasi keuangan sesuai dengan standar yang ditetapkan, seperti ketersediaan laporan audit keuangan institusi, minimal pada 1 (satu) tahun terakhir, dan (4) telah menyampaikan laporan evaluasi program studi berdasarkan evaluasi diri minimal 2(dua) semester terakhir. LPTK pengusul diwajibkan mengajukan minimum 2 (dua) program studi, salah satunya adalah program studi S-1 PGSD dan program studi lain yang merupakan program studi kependidikan yang menghasilkan guru sekolah menengah dan/atau Pendidikan Luar Biasa (PLB). Program studi lain tersebut harus sudah mempunyai peringkat akreditasi B dan kondisi untuk menerima DIA adalah bila ditargetkan untuk menjadi A sebelum status akreditasi kedaluwarsa, sedangkan target untuk S-1 PGSD adalah terakreditasi. Eligibilitas untuk Hibah Kategori B Batch-1 (Tahun 2008) Pagu anggaran total untuk proposal kategori B adalah USD 200,000 per LPTK. Hibah ini akan diberikan kepada institusi yang memenuhi persyaratan: (1) memiliki izin penyelenggaraan S-1 PGSD dari Ditjen Dikti yang minimal telah berumur 2 tahun pada saat kompetisi dilaksanakan, (2) belum menerima PHK S-1 PGSD A atau B dari Ditjen Dikti namun mempunyai track record institusi yang baik, (3) telah mempunyai sistem administrasi keuangan sesuai dengan standar yang ditetapkan, seperti ketersediaan laporan audit keuangan institusi, minimal pada 1 (satu) tahun terakhir, dan (4) telah menyampaikan laporan evaluasi program studi berdasarkan evaluasi diri minimal 2(dua) semester terakhir. LPTK pengusul diwajibkan mengajukan minimum 2 (dua) program studi, salah satunya adalah program studi S-1 PGSD dan program studi lain yang merupakan program kependidikan yang menghasilkan guru sekolah menengah dan/atau Pendidikan Luar Biasa (PLB). Program studi lain tersebut harus sudah mempunyai peringkat akreditasi C, dan kondisi untuk menerima DIA adalah bila program studi tersebut ditargetkan untuk mencapai peringkat akreditasi yang lebih tinggi sebelum status akreditasi kedaluwarsa, sedangkan target untuk S-1 PGSD adalah terakreditasi.

Bagi institusi yang saat ini sedang mendapatkan dana PHK, termasuk PHK S-1 PGSD A dan B, maka institusi tersebut tetap dapat mengajukan DIA, selama program/aktivitas yang diajukan tidak saling tumpang tindih. LPTK bertanggungjawab sepenuhnya dalam mempersiapkan proposal dengan mengintegrasikan dana dari berbagai sumber dan mengajukan rencana kegiatan yang jelas, sehingga institusi tersebut dapat menunjukkan sinergi maksimum antar sumber dana dengan menghindari terjadinya tumpang tindih. Pada kasus yang khusus, dimana semua program studi kependidikan (di luar S-1 PGSD) di satu institusi sudah mencapai peringkat akreditasi A, dan hanya S-1 PGSD yang belum terakreditasi, maka institusi masih dapat mengajukan DIA untuk S-1 PGSD, namun total dana dibatasi maksimum USD 100,000. 4. Indikator Komitmen Institusi Hibah ini bertujuan untuk menyediakan insentif bagi LPTK untuk mengembangkan program pendidikan guru dan mempercepat proses peningkatan kualitas, ditunjukkan melalui hasil akreditasi oleh BAN-PT. LPTK diwajibkan membiayai sendiri proses akreditasi, sedangkan DIA hanya mendukung pelaksanaan aktivitas program pengembangan untuk mencapai peringkat akreditasi yang ditargetkan. DIA tidak dapat digunakan untuk membiayai proses akreditasi, meskipun indikator utama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan program adalah pencapaian/peningkatan peringkat akreditasi. Untuk menggambarkan komitmen institusi dalam mendukung pelaksanaan rencana implementasi program, maka setiap LPTK yang terpilih diwajibkan menyediakan dana pendamping sebesar 10% dari total anggaran yang disetujui. Dana pendamping ini dapat digunakan untuk membiayai manajemen program, monitoring dan evaluasi internal, serta memenuhi biaya operasional lain untuk mendukung pelaksanaan aktivitas, terutama untuk kebutuhan yang tidak dapat didukung oleh komponen biaya DIA. Secara teknis, penyediaan dana pendamping baru diperlukan setelah penandatanganan kontrak, namun komitmen institusi untuk menyediakan dana tersebut harus terlihat jelas dalam proposal, termasuk rencana detail penggunaannya. 5. Komponen biaya Komponen biaya yang diperlukan akan bergantung pada usulan kegiatan yang akan dilakukan. Selain itu, komponen biaya yang diajukan harus dapat dilihat kaitannya dengan usulan kegiatan yang diajukan dan disertai dengan justifikasi dan argumentasi yang kuat. Dana yang diusulkan sudah termasuk pajak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. DIA ditujukan untuk memfasilitasi pengembangan yang diperlukan untuk penyusunan/ peningkatan akreditasi bagi program studi yang diusulkan. DIA tidak dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan rutin sehari-hari unit pengusul, seperti honor dan tambahan gaji bagi staf institusi. Berikut disampaikan pengelompokkan komponen biaya yang diperbolehkan dalam DIA. (1). Pengembangan Staf Pengembangan staf dapat berupa program pendidikan non-gelar dalam negeri, yang terkait dengan arah dan program pengembangan sumber daya manusia di program studi yang diusulkan. Program non-gelar dapat berupa pelatihan singkat atau magang yang diikuti di institusi lain yang memiliki tingkat kualitas yang diakui secara nasional. Biaya maksimum untuk pendidikan non-gelar adalah Rp7.000.000,- (tujuh juta rupiah) per orang per bulan, untuk jangka waktu maksimum 2 (dua) bulan dan minimum 1 (satu) bulan. Semua biaya ini belum termasuk transportasi untuk pergi-pulang ke tempat pendidikan 5

yang besarnya disesuaikan dengan harga dan aturan yang berlaku (at cost). Program pengembangan staf hanya boleh diikuti oleh staf pengajar tetap di institusi pengusul. (2). Peralatan dan Furniture Komponen ini dapat digunakan untuk meningkatkan peralatan yang ada (upgrade), pengadaan komponen untuk memperbaiki peralatan yang usang, atau membeli peralatan baru, termasuk software, yang terkait dengan proses pendidikan, dan semuanya harus sesuai dengan program pengembangan (aktivitas/kegiatan) yang diusulkan. Pembelian peralatan/furniture baru harus disertai dengan justifikasi yang kuat tentang penggunaannya dalam proses pendidikan serta skema pemeliharaannya setelah DIA berakhir. Alokasi dana maksimum untuk peralatan dan furniture adalah 45% dari total anggaran yang diusulkan. (3). Tenaga Ahli Komponen ini dapat digunakan untuk mendatangkan tenaga ahli domestik yang secara khusus ditugaskan untuk memberikan bimbingan dalam suatu bidang kegiatan tertentu, antara lain: penyusunan akreditasi program studi/institusi, pengembangan kurikulum, metodologi pembelajaran, sistem manajemen internal, pengelolaan perpustakaan, pengelolaan laboratorium, dan kegiatan lainnya yang secara langsung menunjang program pendidikan di program studi yang diusulkan. Tenaga ahli yang didatangkan diberikan imbalan maksimum Rp5.000.000,- (lima juta rupiah) per minggu untuk waktu tinggal minimum satu minggu dan maksimum satu bulan (di luar akomodasi, konsumsi, dan transportasi). Pengusul dapat mengajukan maksimum dua tenaga ahli dalam satu tahun, dengan menyertakan TOR (terms of reference) yang rinci dan spesifik serta dilengkapi curriculum vitae calon tenaga ahli. (4). Koleksi Perpustakaan Komponen ini dapat digunakan untuk meningkatkan mutu koleksi perpustakaan (buku, jurnal, on-line journal dan/atau software) yang kesemuanya sesuai dengan program pengembangan (aktivitas/kegiatan) yang diusulkan dalam proposal. Khusus untuk jurnal, pengadaan sebatas pada pembelian back-issues (bukan untuk berlangganan). Koleksi perpustakaan mencakup keragaman material pustaka yang berupa multi-media dan bukubuku teks kepustakaan yang menunjang proses pembelajaran. (5). Pengembangan Program Pengembangan program dimaksudkan untuk memperkuat kapasitas manajemen program studi dan memfasilitasi implementasi program-program yang diprioritaskan. Aktivitas untuk memperkuat kapasitas manajemen, dapat berupa lokakarya dan policy study, sedangkan aktivitas yang dapat dilakukan untuk pengembangan program prioritas di program studi dapat berupa pengembangan akreditasi, pengembangan/perbaikan/ perubahan kurikulum, merintis, dan menciptakan hubungan (linkage) dengan sekolah mitra atau institusi lain yang relevan untuk pengembangan keterampilan tertentu guna meningkatkan peringkat akreditasi. Dana maksimum untuk Policy Study adalah Rp15.000.000,- (lima belas juta rupiah) per study, sedangkan dana untuk lokakarya dan pelatihan internal masing-masing Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per program. Peserta pelatihan atau lokakarya tidak diperbolehkan mendapatkan honorarium. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa kombinasi antara lokakarya, policy study, atau lainnya, selama tidak melebihi 3 (tiga) kegiatan per tahun dan masing-masing dilengkapi dengan TOR. (6). Hibah Pengajaran Hibah pengajaran diarahkan untuk memberikan insentif bagi tenaga pengajar yang ingin berinovasi untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Besarnya dana maksimum adalah Rp20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) per hibah untuk jangka waktu satu tahun. 6

Dalam kurun waktu tersebut hasil hibah harus sudah diterapkan selama satu semester dan sudah dievaluasi tingkat keberhasilannya. Jumlah hibah yang dapat diusulkan adalah maksimum 4 (empat) hibah per tahun atau maksimum 25% dari jumlah staf tetap. Hibah diberikan melalui proses kompetisi internal dengan tingkat kompetisi 1:3. (7). Hibah Penelitian Hibah penelitian diarahkan untuk membantu terselenggaranya penelitian bersama antara dosen dan mahasiswa yang terkait dengan karya atau proyek akhir mahasiswa sebagai syarat kelengkapan program pendidikan yang ditawarkan. Besarnya hibah adalah maksimum Rp30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) untuk jangka waktu satu tahun. Hibah ini harus melibatkan 3-5 orang mahasiswa yang dalam keikutsertaannya harus menyelesaikan karya/proyek akhir secara tepat waktu (sesuai dengan kurikulum). Hibah ini bersifat kompetitif dan pada setiap tahunnya dapat diusulkan sejumlah hibah yang banyaknya tidak melebihi 10% dari jumlah staf pengajar yang berwenang untuk membimbing tugas/karya akhir atau maksimum 6 (enam) hibah per tahun. Hibah ini dapat dipergunakan untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang sederhana dengan melibatkan mahasiswa praktikan, guru SD, dan dosen pembimbing. Hibah Penelitian juga dapat dikaitkan dengan penyelesaian skripsi, namun dibatasi hanya dengan topik dalam lingkup kependidikan. (8). Insentif Karya Ilmiah Dana ini diberikan sebagai bantuan bagi staf yang sudah berhasil mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi oleh Dikti dan/atau jurnal internasional. Jumlah dana yang diberikan adalah Rp2.000.000,- untuk jurnal nasional dan Rp5.000.000,- untuk jurnal internasional. Dana hanya diberikan untuk publikasi ilmiah di jurnal yang diterbitkan pada 1 (satu) tahun terakhir dengan jumlah artikel maksimum 3 (tiga) judul per dosen tetap yang berasal dari progam studi yang diusulkan. (9). Manajemen Penyelenggaraan Program Komponen ini ditujukan untuk mendukung penanganan dan administrasi penyelenggaraan DIA (termasuk diantaranya adalah honorarium untuk pengurus inti pelaksana program, bahan habis pakai, komunikasi, dan perjalanan yang terkait dengan pelaksanaan program) dan seluruhnya berasal dari dana pendamping, yang jumlahnya 10% dari total dana DIA yang diajukan institusi. 6. Mekanisme dan Kriteria Seleksi a. Mekanisme Seleksi Proposal DIA yang masuk ke Direktorat Ketenagaan Ditjen Dikti pada batas waktu yang telah ditetapkan akan diproses lebih lanjut, namun proposal yang dikirim melampaui tanggal yang telah ditentukan tidak akan diproses. Proses seleksi dilakukan melalui 2 tahap yaitu : (1) Evaluasi dokumen proposal (desk evaluation) (2) Kunjungan lapangan (site visit) Terhadap proposal yang masuk akan dilakukan desk evaluation oleh reviewer gabungan DPT dan BAN-PT. Pada tahap ini akan dinilai mengenai kesesuaian program pengembangan yang diusulkan berdasarkan hasil evaluasi diri untuk mendukung tercapainya peningkatan peringkat akreditasi program studi. Selain itu juga dihitung angka akreditasi awal oleh reviewer BAN-PT sebagai dasar untuk menghitung besarnya selisih dengan angka akreditasi minimal untuk peringkat akreditasi yang lebih tinggi. Proposal yang berhasil pada tahap ini akan mengalami seleksi lanjutan melalui site visit. Tahap ini reviewer gabungan DPT dan BAN-PT mengunjungi masing-masing program studi di LPTK pengusul untuk memverifikasi kesesuaian informasi yang ditulis di 7

dalam proposal dengan kondisi di lapangan. Proposal yang berhasil pada tahap seleksi site visit ini akan diumumkan melalui website Ditjen Dikti (www.dikti.org atau www.dikti.or.id) maupun melalui surat ke setiap LPTK pengusul. Di dalam pengumuman itu juga disertakan mengenai rencana waktu dan tempat untuk penyelesaian penandatanganan kontrak. Adapun jadwal proses seleksi proposal DIA disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Jadwal Proses Seleksi Proposal DIA Tahun 2008 Tahap Kegiatan (1) Pemberitahuan ke LPTK (2) Sosialisasi program DIA (3) Pemasukan proposal dan dokumen akreditasi BAN-PT (borang akreditasi, evaluasi diri, dan portofolio) (4) Evaluasi proposal (5) Pengumuman site visit (6) Pelaksanaan site visit (7) Pengumuman penerima DIA (8) Penyusunan RIP (9) Pemasukan RIP (10) Verifikasi RIP (11) Penyelesaian dokumen kontrak b. Kriteria Seleksi Proposal DIA terdiri atas dua jenis dokumen, yaitu Dokumen Akreditasi BAN-PT dan Dokumen Usulan Program Pengembangan. Seleksi proposal dilakukan atas dasar kelengkapan dokumen akreditasi dan kualitas usulan program pengembangan yang dapat mendukung tercapainya peningkatan peringkat akreditasi program studi yang diusulkan. Oleh sebab itu, semua dokumen terkait harus disiapkan sesuai panduan dan format pengajuan akreditasi program studi yang ditentukan oleh BAN-PT. Kriteria penilaian yang diadopsi adalah: (1). Dokumen akreditasi BAN-PT dengan bobot penilaian sebesar 40%. Program studi S-1 PGSD. Pengusul diwajibkan untuk menyampaikan dokumen akreditasi program studi S-1 PGSD yang disusun berdasarkan format BAN-PT. Penyusunan dokumen ini dilakukan oleh program studi S-1 PGSD bekerjasama dengan program studi lain yang diusulkan. Hasil evaluasi terhadap dokumen akreditasi ini digunakan oleh reviewer BAN-PT untuk menentukan skor akreditasi awal. Program studi lain yang diusulkan. Pengusul diwajibkan untuk menyerahkan kembali (resubmitting) seluruh dokumen akreditasi terakhir yang pernah diserahkan ke BAN-PT pada saat mengusulkan status akreditasi. Surat Keputusan Akreditasi BAN-PT yang dilampiri skor dan peringkat akreditasi program studi yang diusulkan, harus dilampirkan bersama semua dokumen tersebut. Dalam hal status akreditasi telah diperoleh lebih lama dari 1 tahun, maka dokumendokumen tersebut harus diperbarui. Hal ini penting bagi program studi untuk menyusun usulan program pengembangan secara lebih tepat. Waktu 31 Maret 2008 8 11 April 2008 6 Juni 2008 10 Juni 17 Juni 2008 24 Juni 2008 1 10 Juli 2008 17 Juli 2008 18 31 Juli 2008 1 Agustus 2008 8 10 Agustus 2008 10 Agustus 2008

Penilaian dokumen akreditasi dilakukan atas dasar: (i). Kelengkapan data (borang). Semua data yang diperlukan harus ditampilkan secara lengkap sesuai borang akreditasi. Kelengkapan data merupakan salah satu kriteria untuk menentukan skor awal akreditasi. (ii). Evaluasi diri. Evaluasi diri merupakan analisa menyeluruh tentang kondisi program studi pada saat ini. Ketajaman analisis yang dilakukan, didukung oleh data dan informasi yang lengkap, sahih, serta handal, sangat menentukan kualitas usulan program. Kemampuan program studi untuk menentukan skala prioritas permasalahan yang ingin diselesaikan, merupakan aspek penting penilaian. (iii).Portofolio. Portofolio adalah dokumen yang menyajikan posisi strategis masing-masing program studi untuk bersaing. Portofolio ini disusun oleh institusi induk program studi, yaitu fakultas. Portofolio memuat hal-hal penting terkait dengan posisi strategis dan kemampuan tumbuh berkembangnya program studi S-1 PGSD dan program studi kependidikan lain yang diajukan dibandingkan dengan program studi lain di lingkungan fakultas. (2). Dokumen Usulan Program Pengembangan, dengan bobot penilaian sebesar 60% Dokumen usulan program pengembangan disusun berdasarkan hasil evaluasi diri. Masing-masing program studi yang diusulkan, diwajibkan untuk menyampaikan usulan program pengembangan sesuai format yang diminta dengan uraian rinci tentang usulan penggunaan dana. Penilaian dokumen usulan program dilakukan berdasarkan: (1) Logika usulan program pengembangan terkait dengan hasil evaluasi diri. Bagian ini menggambarkan mengenai kesesuaian antara program pengembangan yang diusulkan program studi berdasarkan hasil evaluasi diri yang memuat kekuatan dan kelemahan institusi untuk memperoleh peningkatan peringkat akreditasi. (2) Kesesuaian indikator kinerja. Indikator kinerja diidentifikasi berdasarkan pada usulan program pengembangan yang sesuai dengan kriteria akreditasi yang ditetapkan oleh BAN-PT. (3) Kebolehjadian keberhasilan program. Bagian ini memberikan gambaran mengenai tingkat probabilitas ketercapaian peningkatan peringkat akreditasi dari kondisi awal ke arah yang lebih tinggi dengan dukungan program pengembangan yang diusulkan. Pada bagian ini perlu ditekankan mengenai program tertentu yang bersifat dinamis yang sangat potensial untuk mendongkrak peningkatan peringkat akreditasi program studi yang diusulkan. Semua proposal yang diajukan oleh tiap LPTK dinilai sebagai satu kesatuan. Pagu anggaran untuk dua atau lebih program studi adalah sesuai dengan Tabel 1. Proporsi anggaran untuk masing-masing program studi yang diusulkan, diserahkan kepada institusi pengusul. Strategi dan rencana investasi utama yang akan dilakukan untuk mempercepat pencapaian/peningkatan akreditasi program studi yang diusulkan, harus disampaikan secara cermat. Uraian yang dimaksud menjelaskan keterkaitan antara kondisi program studi saat ini dengan kriteria akreditasi yang ditetapkan oleh BAN-PT untuk memenuhi persyaratan akreditasi yang dijanjikan oleh program studi pengusul.

7. Indikator Kinerja Indikator kinerja utama diidentifikasi berdasarkan usulan program pengembangan sesuai dengan kriteria akreditasi yang ditetapkan oleh BAN-PT. Kriteria akreditasi yang disusun oleh BAN-PT terdiri atas 14 komponen akreditasi program studi, yakni (1) visi, misi, tujuan, dan sasaran, (2) mahasiswa, (3) sumber daya manusia, (4) kurikulum, (5) sarana dan prasarana, (6) pendanaan, (7) tata pamong, (8) pengelolaan program, (9) proses pembelajaran, (10) suasana akademik, (11) sistem informasi, (12) sistem jaminan mutu, (13) lulusan, dan (14) karya ilmiah, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Masing-masing program studi yang diusulkan kemungkinan akan memulai pengembangan dari tahap yang berbeda. DIA dimaksudkan untuk memfasilitasi pencapaian/peningkatan status akreditasi program studi tersebut. Oleh sebab itu, perolehan angka akreditasi dari BAN-PT pada saat penandatangan kontrak digunakan sebagai nilai dasar. Berdasarkan nilai dasar ini, maka institusi harus mengidentifikasi selisih angka yang diperlukan untuk mencapai peringkat akreditasi yang lebih tinggi. Pemenuhan selisih angka tersebut harus diperhitungkan dalam menyusun rencana program pengembangan guna mencapai status akreditasi yang ditargetkan. Pembayaran termin ke 2 hanya dapat dilaksanakan bila telah terjadi peningkatan perolehan angka akreditasi minimal 25% dari selisih yang ditemukan. Pembayaran termin ke 3 akan dilaksanakan bila program studi yang diusulkan telah mencapai tingkat akreditasi yang dijanjikan. Khusus untuk kondisi tertentu yang disepakati (dimana akreditasi yang dijanjikan belum dapat dicapai pada akhir tahun ke 3) maka angsuran pembayaran dapat diberikan 4 kali selama empat tahun anggaran. Hal ini dapat dilaksanakan apabila pencapaian indikator kunci yang direncanakan telah mencapai 50% dari target untuk angsuran pembayaran DIA pada tahun ke 3. Perlu dipahami bahwa pemenuhan selisih angka yang dijanjikan berlaku bagi masing-masing program studi yang diusulkan dalam proposal DIA. Dengan demikian, jika pada saat evaluasi salah satu program studi yang diusulkan tidak berhasil mencapai indikator selisih angka yang dijanjikan, maka institusi yang bersangkutan dinilai gagal dan tidak berhak untuk mendapatkan pembayaran termin selanjutnya. 8. Rencana Implementasi Di tingkat universitas, program ini disarankan untuk diselenggarakan oleh unit pelaksana khusus BERMUTU yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor. Contoh struktur organisasi pelaksana BERMUTU disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur organisasi pelaksana program BERMUTU 10

Usulan Program Pengembangan harus menjelaskan tentang mekanisme dan kriteria pemilihan pelaksana program. Informasi ini merupakan bahan pertimbangan dalam proses evaluasi. Curriculum vitae setiap anggota pelaksana program yang menunjukkan pengalaman dan kompetensi masing-masing sebaiknya disertakan. Transparansi dalam implementasi program harus diperhatikan oleh semua pihak terkait. 9. Format Dokumen Usulan Program Pengembangan Dokumen usulan program pengembangan terdiri atas dua bagian utama, yaitu Ringkasan Laporan Evaluasi Diri dan Usulan Program Pengembangan. Dokumen ditulis dalam Bahasa Indonesia dengan spasi tunggal dan menggunakan font standar (Times New Roman 12 point). Struktur proposal disarankan mengikuti format berikut: (1). Halaman judul/cover. Halaman ini memuat informasi tentang nama institusi, seperti contoh pada Lampiran 1. (2).Halaman identifikasi Halaman ini berisi informasi ringkas tentang nama dan alamat lengkap perguruan tinggi, nama dan alamat e-mail Ketua Pelaksana program di tingkat perguruan tinggi, program studi yang diusulkan (salah satunya adalah S-1 PGSD), seperti contoh pada Lampiran 2. (3).Halaman pengesahan Halaman ini berisi pernyataan singkat dari pimpinan perguruan tinggi tentang penyampaian proposal dan bahwa perguruan tinggi pengusul sanggup menyediakan dana pendamping yang diwajibkan, memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan, dan pernyataan kesediaan untuk mengikuti aturan pemerintah terkait dengan pengadaan dan pengelolaan/pelaporan keuangan. (4).Daftar isi (5).Ringkasan eksekutif (maksimum 1 halaman) Bagian ini memuat intisari proposal secara keseluruhan, khususnya kesimpulan hasil evaluasi diri dan strategi yang dipilih dan diajukan untuk pengembangan perguruan tinggi, serta kaitannya dengan rencana pengembangan perguruan tinggi secara keseluruhan (6) Bagian 1. Ringkasan Laporan Evaluasi Diri (maksimum 10 halaman) Ringkasan Laporan Evaluasi Diri merupakan uraian ringkas yang menggambarkan tentang kondisi riil institusi sebagai dasar untuk menyusun rencana strategis pengembangan institusi secara menyeluruh dan keterkaitannya dengan program pendidikan guru yang meliputi S-1 PGSD dan program studi kependidikan lain yang diusulkan. Uraian yang disampaikan harus dapat menjelaskan strategi utama institusi untuk mencapai/meningkatkan akreditasi pada program studi yang diusulkan. Bila universitas pengusul pernah menerima beberapa dana bantuan hibah yang mendukung pengembangan program pendidikan guru, khususnya untuk PGSD, baik dari Ditjen Dikti ataupun dari sumber lain, maka hal ini juga harus diuraikan dalam Laporan Evaluasi Diri. Secara umum, Ringkasan Laporan Evaluasi Diri harus dapat memberikan gambaran tentang kekuatan dan kelemahan institusi secara menyeluruh, dengan penekanan utama pada program studi yang diusulkan. Terkait dengan DIA, maka evaluasi diri yang disusun harus mampu menemukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman untuk peningkatan akreditasi pada program studi yang diusulkan. Institusi diharapkan mampu menemukan komponen-komponen yang tepat (dari 14 komponen evaluasi akreditasi BAN-PT - lihat buku Borang Akreditasi Program Studi) yang dapat ditingkatkan secara 11

signifikan dalam kurun waktu 2-3 tahun periode DIA. Dengan demikian, program DIA dapat dipergunakan secara efektif dan tepat sasaran. Format penulisan Ringkasan Laporan Evaluasi Diri mengacu pada urutan komponen evaluasi BAN-PT, sebagai berikut: a. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Uraikan singkat mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran program studi yang dikaitkan dengan usaha peningkatan peringkat akreditasi program studi. b. Mahasiswa Evaluasi mengenai profil mahasiswa, terutama yang terkait dengan jumlah mahasiswa reguler/non-reguler, jumlah mahasiswa yang mendaftar dan yang diterima yang melambangkan tingkat keketatan seleksi, mahasiswa pindah ataupun DO (drop out) beserta alasannya, dsb. c. Sumber Daya Manusia Evaluasi mengenai jumlah dosen tetap dan tidak tetap yang mengajar pada program studi yang diusulkan, kualifikasi dosen, kesesuaian keahlian dengan mata kuliah yang diasuh, jumlah sks/semester, jumlah pertemuan yang direncanakan dan dilaksanakan. Ketersediaan SDM untuk fungsi pelayanan (pustakawan, petugas ruang pustaka/baca, laboran/teknisi, administrasi, dll) juga perlu diungkapkan terkait dengan pendidikan dan/atau latar belakang pendidikannya. d. Kurikulum Evaluasi mengenai perencanaan dan pelaksanaan kurikulum pada program studi, jumlah SKS minimum untuk kelulusan mahasiswa, mata kuliah wajib dan pilihan, jenis mata kuliah lain yang diberikan, serta evaluasi, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum. e. Sarana dan Prasarana Evaluasi mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki program studi meliputi sarana dan prasarana administrasi, peralatan laboratorium, media pembelajaran, perpustakaan, media audiovisual, ruang kuliah, ruang diskusi, ruang dosen, laboratorium microteaching, dan laboratorium lainnya. f. Pendanaan Evaluasi mengenai pengelolaan dana di institusi/program studi, mekanisme pengalokasian, pelaporan, dan evaluasi penggunaan dana. g. Tata Pamong Evaluasi mengenai tata pamong pada tingkat institusi dan program studi yang diusulkan, dilengkapi dengan uraian evaluasi fungsi dan wewenang yang jelas. h. Pengelolaan Program Evaluasi mengenai keterlibatan pimpinan dalam pengelolaan program serta evaluasi distribusi penugasan pada tingkat program studi. i. Proses Pembelajaran Evaluasi mengenai jumlah tatap muka minimal tiap semester, frekuensi kehadiran dosen di kelas dan laboratorium, tingkat kehadiran mahasiswa, metode perkuliahan, aktualitas materi kuliah, kesesuaian materi yang diajarkan dengan kurikulum, media pembelajaran yang digunakan, persyaratan untuk mengikuti ujian akhir, frekuensi pemberian tugas, sistem penilaian yang digunakan, sanksi bagi dosen dan mahasiswa yang tidak hadir, dsb. j. Suasana Akademik Evaluasi mengenai suasana akademik meliputi hubungan antara dosen-dosen, dosenmahasiswa, dosen-tenaga administrasi, mahasiswa-tenaga administrasi, mahasiswamahasiswa, administrasi-mahasiswa, sarana untuk komunikasi.

12

k. Sistem Informasi Evaluasi mengenai pemanfaatan teknologi informasi dalam mendukung proses perkuliahan, pemanfaatan untuk pelayanan mahasiswa, pemanfaatan internet oleh dosen dan mahasiswa, ketersediaan e-library, ketersediaan e-journal, dsb. l. Sistem Jaminan Mutu Evaluasi mengenai ketersediaan standar prosedur operasional (SPO) untuk tiap aktivitas di program studi, penilaian dosen terhadap mahasiswa, penilaian mahasiswa terhadap dosen, penilaian rekan sejawat dosen, dsb. m. Lulusan Evaluasi mengenai jumlah lulusan tiap tahun, lama studi, waktu tunggu lulusan, hasil tracer study, IPK lulusan, gaji pertama yang diperoleh, dsb. n. Karya Ilmiah, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat Evaluasi mengenai publikasi terkait dengan jumlah, skala (lokal atau nasional atau internasional), dan kesesuaian dengan bidang keahlian dosen. (7) Bagian 2. Usulan Program Pengembangan (maksimum 30 halaman) Sinopsis usulan program pengembangan: Bagian ini merupakan uraian ringkas tentang strategi dan rencana investasi utama yang akan dilakukan institusi untuk mempercepat pencapaian/peningkatan akreditasi, terutama pada program studi yang diusulkan. Bagian ini juga memberikan penjelasan ringkas tentang keterkaitan antara kondisi institusi saat ini (yang telah diuraikan secara detail dalam Laporan Evaluasi Diri) dengan kriteria akreditasi yang ditetapkan oleh BAN-PT. Uraian disampaikan secara ringkas, padat informasi, dan memberikan gambaran tentang roadmap rencana pengembangan institusi untuk memenuhi persyaratan akreditasi yang ditargetkan. Penekanan spesifik sebaiknya diberikan pada program studi yang diusulkan. Pengelolaan internal implementasi program: Bagian ini menjelaskan tentang rencana pengelolaan dan organisasi internal di tingkat institusi yang bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi internal dan menjamin ketercapain tujuan program, yakni untuk mencapai/meningkatkan status akreditasi program studi yang diusulkan. Secara spesifik, bagian ini menggambarkan tentang bagan/struktur organisasi internal, deskripsi kerja masing-masing komponen, mekanisme koordinasi internal yang akan dilakukan, komunikasi dan konsultasi dengan para stakeholders, jalur dan cara pelaporan, serta metoda monitoring dan evaluasi internal yang akan diterapkan. Uraian rinci rencana pengembangan di masing-masing program studi yang diusulkan: Bagian ini menjelaskan tentang rencana program pengembangan yang akan dilakukan di masing-masing program studi yang diusulkan, diwujudkan dalam bentuk rencana aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penulisan setiap usulan aktivitas diharapkan mengikuti struktur berikut: Judul aktivitas Latar belakang Rasional Tujuan Indikator kinerja utama Mekanisme dan rancangan Sumber daya yang diperlukan Jadwal implementasi Keberlanjutan Penanggung jawab program Contoh format untuk deskripsi masing-masing aktivitas dapat dilihat pada Lampiran 3.

13

(8) Rekapitulasi Anggaran Rekapitulasi anggaran merupakan usulan anggaran total institusi yang didasarkan atas usulan anggaran di setiap aktivitas yang diajukan oleh semua program studi. Rekapitulasi anggaran disarankan dibuat seperti pada Lampiran 4, 5, dan 6. (9) Lampiran. Bagian ini memuat dokumen-dokumen yang dianggap penting untuk disampaikan, TOR untuk pelaksanaan kegiatan, serta curriculum vitae singkat semua anggota task force. Dokumen yang diperlukan untuk pengajuan akreditasi (termasuk isian borang akreditasi) disampaikan dalam buku terpisah. 10. Administrasi Hibah Jika dinyatakan menang, hibah akan diberikan melalui suatu kontrak antara institusi (cq. Wakil Rektor bidang Akademik) dengan Direktur Ketenagaan Ditjen Dikti. Selanjutnya, proposal harus diterjemahkan menjadi dokumen Rencana Implementasi Program (RIP) menurut format standar yang ditetapkan. RIP merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari kontrak yang ditandatangani oleh kedua pihak. Pembayaran hibah akan dilakukan melalui transfer langsung ke rekening pemenang yang telah dipersiapkan secara khusus untuk keperluan ini. Institusi pemenang diwajibkan untuk menyediakan dana pendamping minimum sebesar 10% dari total dana yang akan diterima. Dana pendamping harus sudah ada dalam rekening termaksud sebelum pembayaran hibah pada setiap termin. Evaluasi kinerja akan dilakukan oleh tim reviewer gabungan dari DPT dan BAN-PT pada setiap akhir tahun setelah penandatanganan kontrak. Bila institusi menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan, maka jumlah hibah untuk tahap selanjutnya dapat ditunda, dikurangi, atau bahkan dihentikan. Dokumen proposal harus sudah diterima oleh Direktorat Ketenagaan Ditjen Dikti paling lambat tanggal 6 Juni 2008 jam 16.00 wib. Proposal yang diterima setelah batas waktu tersebut, tidak akan diproses lebih lanjut. Oleh sebab itu, sangat disarankan agar institusi pengusul dapat memasukkan proposalnya jauh sebelum batas waktu yang ditetapkan. Proposal yang diserahkan merupakan dokumen final. Tambahan informasi yang disampaikan setelah pemasukan proposal, tidak akan dipertimbangkan untuk evaluasi. Proposal diserahkan sebanyak 5 (lima) rangkap dilengkapi dengan file elektronik dalam 1 (satu) CD bebas virus ke: Direktorat Ketenagaan up. Subdit Profesi Pendidik dan Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Gedung D, Lantai 5 Departemen Pendidikan Nasional Jl. Pintu I Senayan, Jakarta Pusat Telephone : 021-57946052 Fax. : 021-57946052

14

Lampiran 1: Contoh halaman judul/cover.

PROPOSAL
DANA INSENTIF AKREDITASI (Kelompok A/B1)

BERMUTU
(Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading)
IDA CREDIT NO.4349-IND/IBRD LOAN NO.7478-IND DAN HIBAH TF-090794

<nama institusi pengusul>

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Juni 2008


1

. Pilih salah satu.

15

Lampiran 2: Contoh halaman identifikasi

Nama Perguruan Tinggi Alamat Perguruan Tinggi

: ........................................................................................ : ........................................................................................ ........................................................................................ ........................................................................................

Nama Penanggung Jawab Program : ....................................................................................... Ketua Pelaksana Nama Alamat yang mudah dihubungi : ....................................................................................... : ....................................................................................... ....................................................................................... ....................................................................................... ........................................................................................ : ....................................................................................... ....................................................................................... ....................................................................................... ....................................................................................... : ....................................................................................... : ....................................................................................... : ....................................................................................... : ...................................................................................... : (1) S-1 PGSD Peringkat akreditasi yang ditargetkan ......................... (2) ................................................................................. Peningkatan peringkat akreditasi dari ...... menjadi ..... (n) ................................................................................. Peningkatan peringkat akreditasi dari ...... menjadi .....

Alamat surat menyurat

Telepon kantor Telepon cellular Faximile Alamat e-mail Program studi yang diusulkan

< Tempat, tanggal..> Penanggung Jawab, < pemimpin perguruan tinggi >

(......................................................) 16

Lampiran 3: Contoh Format Usulan Aktivitas

<Judul Aktivitas> (1).Latar Belakang Bagian ini berisi penjelasan mengenai akar permasalahan atau potensi yang telah berhasil diidentifikasi pada evaluasi diri, yang akan diselesaikan atau dikembangkan dengan melaksanakan aktivitas ini sebagai upaya untuk mencapai/meningkatkan peringkat akreditasi. Nomor halaman dalam Laporan Evaluasi Diri yang membahas tentang masalah atau potensi tersebut , harus dicantumkan. (2).Rasional Jelaskan argumentasi (alasan) tentang pentingnya usulan aktivitas ini sebagai pilihan yang tepat untuk mencapai/meningkatkan peringkat akreditasi sesuai dengan kriteria penilaian akreditasi BAN-PT. (3).Tujuan Uraikan tujuan spesifik yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kegiatan ini dan dampak yang diharapkan terhadap pencapaian/peningkatan peringkat akreditasi. Penetapan tujuan harus dapat dijabarkan menjadi indikator kinerja yang terukur yang mengarah pada pencapaian/peningkatan peringkat akreditasi. (4).Mekanisme dan Rancangan Uraikan rincian tahapan dan langkah-langkah aktivitas (sub-aktivitas) yang akan dilaksanakan, secara ringkas dan jelas dalam bentuk narasi untuk mencapai tujuan yang ditargetkan. Sub-aktivitas bukan merupakan kegiatan investasi. (5).Sumberdaya yang dibutuhkan Berdasarkan mekanisme dan rancangan, jelaskan sumberdaya beserta sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk melakukan setiap sub-aktivitas.
Rencana Aktivitas 3 tahun <sub-aktivitas a> <sub-aktivitas b> <sub-aktivitas n> Total
K = komponen pembiayaan

Tahun 1
K1 K2 ... Kn K1

Tahun 2
K2 ... Kn K1

Tahun 3
K2 ... Kn

Total

(6).Jadwal Pelaksanaan Tentukan rincian jadwal yang realistik dan logis sesuai dengan tahapan pelaksanaan kegiatan sebagaimana diuraikan dalam mekanisme dan rancangan.
Rencana Aktivitas 3 tahun <sub-aktivitas a> <sub-aktivitas b> <sub-aktivitas n> Q= Quartal Tahun 1
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

Tahun 2
Q2 Q3 Q4 Q1

Tahun 3
Q2 Q3 Q4

(7).Indikator Keberhasilan Aktivitas o Indikator keberhasilan aktivitas adalah ukuran pencapaian tujuan. o Cantumkan kondisi awal dan target indikator kinerja setiap tahun, yang menuju pada pencapaian/peningkatan perolehan nilai akreditasi program studi dan secara spesifik terkait dengan usulan aktivitas ini 17

Indikator Kinerja <indikator 1> <indikator 2> <indikator 3>

Baseline

Akhir Tahun 1

Akhir Tahun 2

Akhir Tahun 3

(8).Keberlanjutan Jelaskan bagaimana aktivitas ini dapat terus berlanjut setelah proyek selesai. Implikasi finansial, alokasi sumberdaya dan komitmen manajemen perlu disampaikan pada bagian ini. (9).Penanggungjawab Aktivitas <sebutkan nama penanggungjawab aktivitas>

18

Lampiran 4. Rekapitulasi Total Usulan & Persentase Anggaran (2008 - 2010) Dana Insentif Akreditasi (DIA) Universitas:

No 1 2 3 4 5 6

Komponen Biaya Pengembangan Staf Peralatan Tenaga Ahli Koleksi Perpustakaan Pengembangan Program Hibah Pengajaran
19

Lampiran 5. Rekapitulasi Usulan Anggaran per Program Studi (2008 - 2010) Dana Insentif Akreditasi (DIA) (dalam juta rupiah) Universitas:

No 1 2 3 4 5 6

Komponen Biaya Pengembangan Staf Peralatan Tenaga Ahli Koleksi Perpustakaan Pengembangan Program Hibah Pengajaran
20

PS PG

Lampiran 6. Ringkasan Usulan Anggaran per Program Studi Tahun 2008 Dana Insentif Akreditasi (DIA) Universitas:

21

Lampiran 7. CHECK LIST Kelengkapan Dokumen Proposal DIA Bermutu No 1 Dokumen Dokumen Akreditasi BAN-PT (program studi S-1 PGSD) a. Borang b. Evaluasi Diri c. Portofolio 2 Copy Dokumen Akreditasi BAN-PT (program studi kependidikan lain .. 1)* a. Borang b. Evaluasi Diri c. Portofolio 3 Copy Dokumen Akreditasi BAN-PT (program studi kependidikan lain n)* a. Borang b. Evaluasi Diri c. Portofolio SK BAN-PT tentang hasil akreditasi program studi kependidikan lain yang diusulkan Proposal DIA Bermutu program studi S-1 PGSD Proposal DIA Bermutu program studi kependidikan lain .1 Proposal DIA Bermutu program studi kependidikan lain ....n Ada Tidak

4 5 6 7

Catatan: * Apabila status akreditasi yang diperoleh lebih dari 1 tahun, maka dokumen-dokumen tersebut harus diperbarui.

22

Lampiran 8. Dokumen Akreditasi Program Studi* Lampiran 8, terdiri dari 4 (empat) bagian yakni: 8a. Borang Akreditasi Program Studi LPTK 8b. Panduan Pengisian Borang Akreditasi Program Studi LPTK 8c. Panduan Evaluasi Diri Program Studi 8d. Panduan Penyusunan Portofolio Program Studi

* Dokumen ini diletakan terpisah dari panduan penyusunan proposal DIA

23

Anda mungkin juga menyukai