TUJUAN INSTRUKSIONAL
Setelah mendapatkan materi ini maka peserta akan mampu: 1. Membedakan antara hartay ang haram dan hartayang halal 2. Memahami dan menjauhi sumber penghasilan yang haram, riba, judi dengan segala macamnya, dan tindak penipuan, yaitu dengan memberikan batasan/definisi dan menguraikannya 3. Memahami ancaman dan akibat buruk bila melakukan keempat tindakan tersebut, yaitu dengan menyebutkan dalilnya dalam Al-Quran dan Sunnah serta menguraikannya 4. Mencari dan mengelola/menggunakan hartanya dengan cara yang mulia untuk mendapatkan ridha Allah SWT
bila benda itu tidak berada di depan yang membeli. Berkaitan dengan perolehan dan pengelolaan/pembelajaan harta, tiap muslim harus memperhatikan hal-hal berikut: (i) meluruskan niat dalam mendapatkan, meninggalkan, menginfakkan, dan menahan, (ii) mengetahui tujuan harta mengapa ia diciptakan dan tidak memberikan perhatian melebihi batas yang selayaknya, (iii)menjaga jalur pendapatan dengan menghindari yang jelas-jelas haram, atau yang didominasi oleh yang haram, atau yang makruh, (iv) kuantitas yang diperoleh tidak terlalu banyak dan tidak kurang, tetapi sesuai dengan kadar yang wajib, dan ukurannya adalah kebutuhan dasar, yaitu sandang-pakaiantempat tinggal, dan kebutuhan bagi terlaksananya dengan baik aktivitasnya di jalan Allah SWT, dan (v) menjaga jalur pengeluaran dan ekonomis dalam pembelanjaan, tidak mubazir tetapi juga tidak kikir, meletakkan apa yang diperolehnya secara halal pada tempat yang berhak dan tidak meletakkannya di tempat yang tidak berhak, karena menyalurkanya secara tidak benar adalah dosa sebagaimana mendapatkannya secara tidak benar juga dosa.
POKOK-POKOK MATERI
1. Harta yang halal dan harta yang haram beserta contoh-contohnya berdasarkan AlQuran dan Sunnah 2. Larangan, ancaman, dan akibat memakan harta haram, melakukan judi, riba, dan tindak penipuan berdasarkan Al-Quran dan Sunnah 3. Kiat-kiat menjauhi dan memelihara diri dari sumber penghasilan yang haram, riba, judi dengan segala macamnya, dan tindak penipuan 4. Kiat-kiat mencari harta yang halal sesuai dengan ketentuan Allah SWT
MARAJI
Abu Bakr Jabir Al-Jazairi (1996). Pedoman Hidup Muslim (Terjemahan: Hasanudin dan Didin Hafidhuddin). Litera Antar Nusa, Bogor-Jakarta. An-Nawawy, Yahya bin Syarf (1987). Riadhus Shalihin (Terjemahan: Salim Bahreisj, buku II). Pt. Almaarif, Bandung. Said Hawwa (1999). Mensucikan Jiwa: Konsep Tazkiyatun-Nafs Terpadu (Terjemahan A.R. Shaleh Tamhid). Rabbani Press, Jakarta Yusuf Qardhawi (1982). Halal dan Haram dalam Islam (diterjemahkan oleh Muammal Hamidy). PT Bina Ilmu, Surabaya.
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Setelah mendapatkan materi ini maka peserta akan mampu: 1. Mengetahui dan memahami tentang zakat dan kewajiban membayarnya dengan memberikan definisi dan menguraikan ketentuannya dalam membayar zakat serta hikmah perintah membayar zakat. 2. Memahami keutamaan menabung dengan menguraikan kemanfaatan menabung dan menguraikan keburukan tindakan boros/berlebih-lebihan dalam memanfaatkan/membelanjakan harta 3. Menjauhi tindakan boros/berlebih-lebihan 4. Mencari harta yang halal dan cukup sehingga mampu menjadi muzakki dan mengelola harta secara cermat dan hemat sehingga mampu menabung sebagai upaya mencapai ridha Allah SWT
sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah SWT, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji, dan puasa di bulan Ramadhan. Hikmah diwajibkannya zakat diantaranya adalah: (i) mensucikan jiwa manusia dari kejinya kikir, rakus, dan tamak, (ii) membantu fakir miskin dan meringankan beban mereka yang kesusahan, (iii)membiayai kepentingan masyarakat yang bertalian dengan kehidupan ummat dan kebahagiaan mereka, dan (iv) membatasi bertumpuknya kekayaan pada orang-orang tertentu saja. Orang yang menolak membayar zakat maka kufurlah ia, sedang yang kikir membayar zakat padahal ia tahu itu merupakan kewajiban, maka berdosalah ia. Terhadap mereka, zakat dapat dipungut secara paksa. Bahkan kalau mereka membangkang, diperbolehkan diperangi agar mereka tunduk kepada perintah Allah SWT. Rasulullah bersabda: Aku diperintahkan untuk memerangi manusia, sehingga mereka meyakini bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah SWT, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Agar seorang muslim dapat menunaikan kewajibannya membayar zakat secara benar, hendaknya ia secara aktif mempelajari atau menanyakan kepada ahlinya perihal apa saja benda atau aktivitas yang wajib dizakati, syarat nisab jumlah dan nisab waktunya, serta kepada siapa zakat dapat disalurkan.
POKOK-POKOK MATERI
1. Kewajiban membayar zakat, hikmah diwajibkannya, dan ancaman bagi yang tidak menunaikan atau kikir membayar zakat beserta dalil-dalil dalam Al-Qur'an dan Sunnahpendukungnya 2. Benda/harta atau aktivitas yang wajib dizakati, ketentuan perihal nisab jumlah dan nisab waktu, dan fihak-fihak yang berhak menerima zakat 3. Perilaku boros dan keutamaan menghindarinya 4. Kemanfaatan menabung yang dimungkinkan melalui pembelanjaan/penggunaan harta secara cermat dan hemat, sebagai lawan dari perilaku boros.
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Berikan pengantar bahwa topik yang dibahas adalah kewajiban membayar zakat dan keutamaan menabung walaupun sedikit dan sampaikan tujuan pembelajaran materi ini. Pancing peserta mengemukakan pendapat dan pengetahuannya tentang zakat, hikmah diwajibkannya, ancaman bagi yang tidak menunaikan atau kikir membayarnya, benda/harta atau aktivitas yang wajib dizakati, ketentuan perihal nisab jumlah dan nisab waktu, dan fihak-fihak yang berhak menerima zakat. Luruskan dan lengkapi tanggapan peserta tentang hal-hal tersebut beserta dalil-dalil AlQur'an dan Sunnahpendukungnya. Kemukakan kisah sahabat dll seperti kisah khalifah Abu Bakr ra. memerangi kaum muslim yang enggan membayar zakat sepeninggal Rasulullah saw. Luruskan dan lengkapi tanggapan peserta tentang hal-hal tersebut beserta dalil-dalil Al-Qur'an dan Sunnahpendukungnya. Pancing peserta mengemukakan pendapat dan pengetahuannya tentang perilaku boros, perilaku hemat, dan keutamaan menabung. Pancing peserta mengemukakan kiat-kiat mengelola harta dengan cermat dan hemat untuk menjauhi perilaku boros agar dapat menunaikan kewajiban berzakat dan dapat memetik kemanfaatan menabung walaupun sedikit dalam rangka meraih ridha Allah SWT. Lengkapi tanggapan peserta tentang kiat-kiat tersebut sesuai target yang ditetapkan
MARAJI
Abu Bakr Jabir Al-Jazairi (1996). Pedoman Hidup Muslim (Terjemahan). Litera Antar Nusa, Bogor-Jakarta. An-Nawawy, Imam Abu Zakaria Yahya bin Syarf (1987). Riadhus Shalihin: Buku II (Terjemahkan). PT Almaarif, Bandung. Husein Syahatah (1998). Ekonomi Rumah Tangga Muslim (terjemahan). Gema Insani Press, Jakarta. Said Hawwa (1999). Mensucikan Jiwa: Konsep Tazkiyatun-Nafs Terpadu (Terjemahan). Rabbani Press, Jakarta. Yusuf Qardhawi (1982). Halal dan Haram dalam Islam (Terjemahan). PT Bina Ilmu, m Surabaya. Hasan al Banna, wajibatul akh ash shadiq
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Setelah mendapatkan materi ini maka peserta akan mampu: 1. Mengetahui hak orang lain yang berkaitan dengan diri kita, yaitu dengan menyebutkan setidaknya empat macam 2. Memahami hak orang lain yang berkaitan dengan diri kita, yaitu dengan menguraikan tiap macam hak orang lain tersebut serta madharat atau ancaman bila menunda memenuhi hak tersebut atau bahkan bila tidak memenuhinya 3. Memenuhi hak orang lain dengan segera untuk menghindari kemurkaan Allah SWT dan memperoleh ridha-Nya.
POKOK-POKOK MATERI
1. Dalil-dalil dalam Al-Qur'an dan Sunnah tentang tidak menunda dalam melaksanakan hak orang lain
2. Dampak dan ancaman menunda melaksanakan hak orang lain 3. Macam hak orang lain dan keutamaan bersegera memenuhinya
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Berikan pengantar bahwa topik yang dibahas adalah tidak menunda melaksanakan hak orang lain dan sampaikan tujuan pembelajaran materi ini. Pancing peserta mengemukakan pendapat dan pengetahuannya tentang hak orang lain dan macamnya. Luruskan dan lengkapi tanggapan peserta tentang hal-hal tersebut dan keutamaan bersegera memenuhinya beserta dalil-dalil Al-Qur'an dan Sunnahpendukungnya sesuai target yang ditetapkan. Perkaya wawasan peserta dengan mengemukakan kisah sahabattabiin-salafus-shaleh yang berkaitan dengan tidak menunda melaksanakan hak orang lain, diantaranya adalah kisah Rasulullah yang mengembalikan titipan milik orang lain sebelum hijrah ke Madinah
MARAJI
Abu Bakr Jabir Al-Jazairi (1996). Pedoman Hidup Muslim (diterjemahkan oleh Hasanudin dan Didin Hafidhuddin). Litera Antar Nusa, Bogor-Jakarta. An-Nawawy, Imam Abu Zakaria Yahya bin Syarf (1987). Riadhus Shalihin (diterjemahkan oleh Salim Bahreisj, buku II). PT Almaarif, Bandung. Yusuf Qardhawi (1982). Halal dan Haram dalam Islam (diterjemahkan oleh Muammal Hamidy). PT Bina Ilmu, Surabaya. Hasan al Banna, wajibatul akh ash shadiq
IV. ZAKAT
TUJUAN INTRUKSIONAL
Setelah mendapatkan materi ini maka peserta akan mampu: 1. Membayar zakat dengan baik (muwashafat 4: 5) 2. Mengetahui fadhilah dan urgensi zakat 3. Mengetahui hukum zakat (tinjauan fiqh) 4. Mengetahui adab dalam berzakat 5. Mengetahui jenis-jenis zakat
POKOK-POKOK MATERI
1. 2. 3. 4. 5. Dalil-dalil Al-Quran dan hadits Nabawi tentang zakat Fiqih zakat Adab dalam berzakat Fadhilah dan Urgensi zakat Jenis-jenis zakat
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Berikan pendahuluan tentang kondisi kesenjangan di masyarakat karena ketiadaan rasa peduli dari si kaya terhadap si miskin. Di sinilah Islam memberi solusi dengan menetapkan kewajiban zakat. Sampaikan bahwa seorang muzakki posisinya tidak lebih mulia dari mustahiq, karena dalam Islam, harta yang dimiliki muzakki memang termasuk hak yang harus diberikan untuk si mustahiq. Setelah itu jelaskan sekilas tentang fiqhu zakat. Uraikan juga adab yang harus dipenuhi dalam zakat. Dan terakhir, ceritakan bagaimana kesenjangan sosial dan problematika ekonomi, akan berkurang bila zakat dilakukan oleh setiap muslim.
MARAJI
Imam An-Nawawi, Kitab Riyadhus shalihin Imam Ghazali, Ihya Ulumudin Said Hawwa, Mensucikan Jiwa Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, Qardhawi, Yusuf, DR, Fiqhu Zakat Yusuf Qardhawi, al Ibadah fil Islam
V. HUKUM ZAKAT
Kode: 2A04.14 | Sarana:
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Setelah mendapatkan materi ini, maka diharapkan peserta akan mampu: 1. Memahami hukum zakat. 2. Menjelaskan pengertian zakat infaq dan shadaqah dan macam-macamnya. 3. Menjelaskan hukum zakat dan ketentuannya pandangan Islam. 4. Menyebutkan tiga dalil tentang hukum zakat dalam Al Quran dan Hadits 5. Menyebutkan tiga hikmah zakat bagi kehidupan seorang mukmin. 6. Melaksanakan kewajiban zakat pada hartanya sesuai dengan kadar yang ditetapkan ajaran Islam minimal dari penghasilannya setiap bulan.
POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian zakat secara bahasa dan istilah serta anjuran untuk menunaikannya. 2. Hukum zakat. 3. Jenis harta yang wajib dizakatkan a) Zakat maal b) Zakat perniagaan c) Zakat tanaman d) Zakat ternak e) Zakat rikaz f) Zakat profesi g) Zakat fitrah 4. Orang yang berhak menerima zakat. 5. Hikmah zakat dalam kehidupan orang mukmin. a) Dibersihkan hartanya dari kotoran-kotorannya. b) Terhindar dari tamak dan rakus pada harta benda. c) Mempertebal jiwa sosial dan menyanyangi sesama terutama mereka yang tidak punya. d) Mensyukuri anugerah yang diberikan Allah SWT. e) Menguatkan keimanan pada Allah SWT dan hari akhir.
MARAJI
1. Sayid Sabiq, Fikih Sunnah 2. DR. Yusuf Qardhawi, Fiqhuz Zakat 3. Kifayatul Akhyar
TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. 1. Mengetahui dasar-dasar kekuatan perekonomian 2. 2. Memahami urgensi kekuatan ekonomi dalam Islam 3. 3. Mengetahui landasan-landasan Islam dalam pengembangan usaha
harus memiliki proyek-proyek ekonomi. Penguasaan ekonomi yang dilakukan orang non muslim mengakibatkan krisis ekonomi. Hal ini disebabkan mereka tidak menggunakan landasan Islam dalam berusaha/mengembangkan ekonomi. RIBA. Hikmah diharamkannya riba antara lain adalah: (i) memelihara harta kaum muslim agar tidak dimakan dengan cara yang batil, (ii) mengarahkan kaum muslim mengembangkan hartanya dengan usaha yang bersih, (iii)menutup kemungkinan timbulnya kesulitan dan kebencian diantara sesama muslim, (iv) menjauhkan kaum muslim dari semua yang menyebabkan kehancuran, dan (v) membuka pintu-pintu kebaikan kaum muslim untuk memperoleh bekal di akhirat. MENABUNG. Membelanjakan harta secara cermat dan hemat sehingga dapat menabung walaupun sedikit, merupakan lawan dari sikap boros. Allah SWT berfirman bahwa pemboros adalah saudara syaitan, dan memerintahkan kita berpaling dari para pemboros untuk memperoleh ridha-Nya (QS 17: 27, 28). Allah SWT membenci tindakan memboroskan harta, sebagaimana sabda Rasulullah: Sesungguhnya Allah SWT Taala suka bagimu tiga perkara dan membenci bagimu tiga perkara. Suka kalau kamu menyembah kepada-Nya dan tidak menyekutukan Dia dengan sesuatu apapun. Dan supaya kamu berpegang teguh dengan Quran tali ikatan Allah SWT dengan kamu semuanya. Dan jangan bercerai berai. Dan membenci daripadamu banyak bicara dan banyak bertanya serta memboros harta. Menabung bukanlah menimbun harta, karena menabung dimaksudkan untuk menahan harta menghadapi kebutuhan sewaktu-waktu dan menanti saat-saat yang baik untuk mengeluarkannya. Rasulullah telah bersabda: Allah SWT akan memberikan rahmat kepada seseorang yang berusaha dari yang baik, membelanjakan uang secara sederhana, dan dapat menyisihkan kelebihan untuk menjaga saat dia miskin dan membutuhkannya. Hendaknya tiap muslim menumbuhkan etos kerja yang tinggi dalam upaya memperoleh harta yang halal agar dapat menunaikan kewajiban membayar zakat dengan sebaik-baiknya. Hendaknya pula tipa muslim mengelola/mem-belajakan hartanya dengan cermat dan hemat, serta menjauhi tindakan boros, sehingga dapat menabung walaupun sedikit.
POKOK-POKOK MATERI
Prinsip-prinsip yang harus digunakan dalam mangembangkan usaha: 1. Menjauhi sumber penghasilan yang haram. 2. Menjauhi riba. 3. Menjauhi judi dengan segala macamnya. 4. Menjauhi penipuan. 5. Membayar zakat. 6. Menabung meskipun sedikit. 7. Tidak menunda dalam melaksanakan hak orang lain. 8. Menjaga kepemilikan orang lain. 9. Menjaga kepemilikan khusus.
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Proses pemberian Madah Alat untuk mengevaluasi pencapaian materi ini, yaitu dengan keterlibatannya mereka dalam mengurus kegiatan zakat di masjid tempat tinggalnya. Dan mau berinfaq semampunya untuk kegiatan dakwah.
MARAJI
Yusuf Qardlawi, DR. Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam
Kode: 1.D21.2 | Sarana: Daurah Setelah mendapatkan materi ini, maka kader akan: 1. Memahami dan meyakini bahwa risalah Islam mencakup dan meliputi seluruh kehidupan dan keberadaan manusia, dimana ekonomi merupakan bagian dari kehidupan tersebut, serta meyakini bahwa Islam mempunyai konsep tentang ekonomi; 2. Memahami bahwa Islam mempunyai konsep ekonomi yang berbeda dengan konsep
ekonomi yang ada (konvensional); 3. Memahami bahwa rizki itu datang dari Allah SWT dengan syarat diupayakan melalui kerja yang halal dan thayib; 4. Mempunyai keinginan yang kuat untuk menjadi pembayar zakat yang besar; 5. Memahami bahwa bunga bank adalah riba dan mempunyai kemauan untuk menghindarinya.
POKOK-POKOK MATERI
1. Risalah Islamiah yang syamil, mutakamil, komplit dan lengkap terhadap kehidupan; 2. Faktor dan aktifitas ekonomi yang utama adalah kerja, dan manusia adalah faktor produksi utama; 3. Peranan ekonomi dalam membangun rumah tangga dan masyarakat Islami; 4. Hukum, pengertian, dan jenis-jenis riba; 5. Konsep dan pengertian zakat sebagai tiang perekonomian individu dan masyarakat.
MARAJI
HS. Zuardin Azzaino, SE Ekonomi Ilahiah, Pustaka Al-Hidayah, 1992; Malik Bin Nabi Membangun Dunia Baru Islam, Mizan, 1994; Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, UI Press, 1988 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, Litera Antar Nusa, 1993; Yusuf Qardhawi, Karakteristik Islam, Risalah Gusti, 1995; Yusuf Qardhawi, DR. Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, Rabbani Press, 1997;
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Setelah mendapatkan materi ini maka peserta akan mampu: 1. Menyumbangkan sebagian hartanya untuk amal Islami 2. Memahami bahwa berinfaq adalah salah satu ibadah maliyah 3. Menyadari besarnya peranan infaq dalam mensukseskan amal Islamy 4. Meyakini fadhilah infaq
seseorang dari azab api neraka? Maka berimanlah kamu kepada Allah SWT dan Rasul SAW dan berjuanglah di jalan Allah SWT dengan harta dan jiwamu (QS. 61: 10-11)
POKOK-POKOK MATERI
1. 2. 3. 4. 5. Mana quwatul maal dalam Islam Anjuran berinfaq Fadhilah berinfaq Peran infaq dalam amal Islami Quwatul maal dan keseimbangan sosial
MARAJI
Mamarrat II hal: 49 Fiqh Shirah
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Setelah mendapatkan materi ini, maka kader akan 1. Memahami cara mengelola harta yang benar. Dia tidak boros serta konsumtif. Tidak sering membelanjakannya untuk kebutuhan sekunder apalagi tertier. Begitu pula tidak kikir dan terlalu mengirit. Dia hanya membelanjakannya untuk urusan yang benar dan tidak menyalahi syariat. 2. Mengutamakan produk-produk Islam ketika berbelanja dan tidak membelinya di toko-toko non muslim meskipun harganya lebih murah. 3. Mengkondisikan diri dan lingkungannya untuk konsisten dengan adab-adab Islam dalam mengelola harta dan membelanjakannya
POKOK-POKOK MATERI
1. 2. 3. 4. Mengelola harta secara efisien dan produktif Kebutuhan hidup manusia, primer, skunder, tersier Mengutamakan produk umat Islam Tidak berbelanja kepada non muslim
MARAJI
1. Al-Banna, Risalah Talim: /wajibat no. 4, 19, 20, 22, 23 2. Al-Banna, Nizham iqtishadi:: hal. 268 3. Ekonomi Rumah Tangga
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Setelah mendapatkan materi ini, maka kader akan 1. Memahami bahwa ekonomi rumah tangga sebagai pilar dawah
2. Memahami bahwa kuatnya iman berhubungan erat dengan kemauan bekerja; 3. Memahami bahwa salah satu penyokong kekuatan kepribadian individu dan masyarakat Islami adalah dengan melalui kuatnya perekonomian yang sesuai dengan risalah Islam; 4. Mempunyai etos kerja yang tinggi dan kemauan mencari peluang pekerjaan dan usaha (tidak malu kerja apapun yang halal); 5. Memahami bahwa Islam memerintahkan umatnya untuk bekerja secara prefesional (adil dan ihsan); 6. Mempunyai pemahaman bahwa kuatnya perekonomian besar pengaruhnya terhadap tingkat kemajuan peradaban individu dan masyarakat; 7. Mempunyai pemahaman bahwa kuatnya perkekonomian merupakan salah satu sarana pernunjang kesuksesan dawah.
POKOK-POKOK MATERI
1. 2. 3. 4. Kewirausahaan (entrepreneurship); Etos kerja dan kemajuan masyarakat; Ekonomi rumah tangga dan dawah; Perhitungan keuangan rumah tangga muslim;.
MARAJI
1. DR. Husein, Syahatah Ekonomi Rumah Tangga Muslim,, GIP, 1998; 2. DR. Yusuf Qardhawi, Peran nilai dan moral dalam perekonomian Islam,, Rabbani Press, 1997; 3. Hasan Al-Banna, Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin,, Intermedia, 1997.