Anda di halaman 1dari 13

Prinsip-Prinsip Ekonomi dalam Usahatani

By Luh Putu Suciati

Definisi Usahatani
Mosher : USTAN (farm) suatu tmp dimana pertanian diselenggarakan oleh petani baik sbg pemilik, penyakap atau manajer. Di USA farm management usahatani organisasi dari alam, kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian. Prinsip-2 ekonomi adalah seperangkat aturan main yang bila dipilih akan menjamin membuahkan keuntungan maksimum.

Aplikasinya akan meliputi tiga tahap:


(1) Keberadaan data fisik & biologis, serta pengolahannya menjadi informasi tentang bentuk fungsi produksi, (2) Keberadaan data harga & mengolahnya menjadi informasi tentang fungsi biaya, (3) Menerapkan pengambilan keputusan yang mutakhir di bidang ekonomi agar diperoleh keuntungan maksimum termasuk penggunaan analisa marjinal.

Fungsi Produksi
Fungsi produksi menunjukan berapa output yang dapat diperoleh dg menggunakan sejumlah variabel input yang berbeda. Fungsi produksi dapat dilukiskan sebagai berikut Y = f (x1 ,x2, x3,, xn) Dimana : Y = hasil produksi x1 xn = faktor-faktor produksi Contoh faktor produksi : tanah, modal, tenaga kerja, pupuk dll

Gambar fungsi produksi


180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Variabel Input X

20 15

Output Y

10 5 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

-5 10

TPP

Variabel Input X

PP PP

Misal : Hubungan antara produksi kopi (y) dan tenaga kerja (x) , maka faktor produksi lain (modal, tanah) dianggap konstan TPP=Total Physical Product APP = Average Physical Product MPP = Marginal Physical Product

Hasil Produksi dan Biaya Produksi


Efisiensi ustan banyaknya hasil produksi fisik yang diperoleh dari satu satuan faktor produksi (input) Jika penerimaan (revenue) > biaya (cost) maka ustan makin efisien Biaya produksi ustan a. biaya tunai (misal : upah tenaga kerja,biaya pembelian saprodi dll) b. biaya in-natura (misal :iuran ulu2, bagi hasil dll) Biaya tetap biaya yang besar kecilnya tdk tergantung produksi, misal sewa lahan, pajak Biaya variabel nilainya berhubungan langsung dg besarnya produksi, ex : bibit, biaya persiapan, saprodi biaya rata2 (AC) biaya produksi total dibagi jml produksi biaya marginal (MC) biaya tambahan yang harus dikeluarkan utk menghasilkan satu satuan tambahan hasil produksi

(C) Biaya

MC

AC M AVC A

AFC Y2 Y1 0 Sumber: Suplemen Tutorial Ekonomi Mikro, Yuli Hariyati, 2004.

Kurva AFC terus menurun, karena biaya tetap persatuan output semakin kecil dengan meningkatkan output. Walaupun demikian, kurva AFC tidak pernah menjadi nol Kurva AC polanya sama dengan kurva AVC, mulamula menurun, akan tetapi kemudian meningkat, akan tetapi tidak pernah Y(Produksi) berpotongan (asomatik). Pola ini berkaitan dengan hukum the law of diminishing return.

Kurva biaya marjinal (MC) mula-mula menurun, kemudian meningkat dan akan berpotongan dengan kurva biaya variabel rata-rata (AVC) dan biaya total rata-rata (AC) pada saat AVC dan AC.

Intensifikasi Pertanian dan Hukum Kenaikan Hasil Yang Makin Berkurang Intensifikasi >< ekstensifikasi Intensifikasi : penggunaan lbh byk faktor produksi utk Ekstensifikasi : perluasan lahan pertanian Hukum kenaikan Hasil Yang Makin Berkurang (law of deminishing return) diilustrasikan melalui tahapan2 produksi

Tahapan proses produksi


C

output
B

PT

Hasil produksi
A EP >1 1>EP >0 EP<1

Faktor produksi

output
Tahap II Tahap I Tahap III

1). Tk produksi antara titik 0 dan A, dg penambahan input, PT (produk total) bertambah atau naik mengikuti increasing return smp titik balik yi A, nilai PM juga naik& mencapai max pada A, PR jg smk tinggi dg pemakaian input. EP>1 krn PM > PR 2) Tk produksi di titik A, mrp titik balik kurva PM dr bentuk increasing ke btk descreasing, EP>1 krn PM>PR

PM Maks
A

PR Maks
B

C
0
MP = 0

PR PM

3) Tk produksi antara A & B.bila input terus digunakan, PT cenderung increasing stl titik balik A, Faktor PM turun, PR naik smp max produksi di titik B. EP>1 krn PM > PR

output
B

PT

4)Tk produksi B, PR maksimumdan PR = PM, shg elastisitas =1 5)Tk produksi antar B & C.bila input terus ditambah, PT meningkat sampai max di titik C,kurva produksi mengikuti descreasing return. PM terus menurun & mencapai 0 pd titik C, PR juga terus turun, 0<EP>1, PR > PM 6)Tk produksi di titik C,kurva PT mencapai max, PT =0, besarnya EP=0 7)Tk produksi stl C. PT menurun, PM terus menurun & bernilai negatif,

Hasil produksi
A EP >1 1>EP >0 EP<1

Faktor produksi

output
Tahap II Tahap I Tahap III

PM Maks
A

PR Maks
B

C
0
MP = 0

PR PM Faktor produksi

Berdasarkan elastisitas produksi, dibagi 3 daerah


C

output
B

PT

Hasil produksi
A EP >1 1>EP >0 EP<1

Faktor produksi

1) Daerah produksi I, EP>1, produksi tdk raasional krn penambahan input sebesar 1% menyebabkan penambahan produk>1%, pendptan blm max krn msh dpt diperbesar dg menambah input variabel 2) Daerah produksi II dg 0<EP>1, penambahan input sebesar 1% akanmenyebabkanpenamba han komoditas paling tingi 1% & paling rendah 0%, pendptan dicapai max rasional

output
daerah II daerah I daerah III

PM Maks
A

PR Maks
B

C
0
MP = 0

PR PM

3) Daearh produksi III dg EP<0,penambahaninput Faktor menyebabkan penurunan produksi produksi total tdk rasional

Kombinasi Hasil-Hasil Produksi : Hubungan Fisik Antar Komoditi


1. 2. Komoditi Gabungan Dua atau lebih komoditi bersamasama keluar dari suatu proses produksi Komoditi yang bebas bersaing (substitute) komoditikomoditi yang bersangkutan berdiri sendiri dan bahkan saling bersaing, misal pilihan antara tanam tebu & padi Komoditi komplementer kenaikan produksi satu komoditi tidak menurunkan melainkan menaikkan produksi lainnya, ex: penanaman krotolaria di lahan sawah, rotasi tanaman Komoditi Suplementer diantara sifat hubungan yang bersaingan dan komplementer,berarti bahwa produksi satu komoditi dapat ditambah tanpa mempunyai pengaruh mengurangi atau menambah produksi komoditi lain. Petani yang sekaligus beternak

3.

4.

Ekonomi dan Besarnya Usahatani : Skala Produksi


Output Output Output

Input

Input

Input

Gambar 2 Gambar 1 Increasing Return to Scale Constant Return to Scale

Gambar 3 Decreasing Return to Scale

Gbr A : jika FP ditambah hasil produksi akan meningkat efisiensi skala produksi yang menaik Gbr 2 : efisiensi skala produksi yang sebanding Gbr 3 : efisiensi skala produksi yang menurun

Anda mungkin juga menyukai