Anda di halaman 1dari 12

TENAGA KERJA DALAM PRODUKSI PERTANIAN

By Luh Putu Suciati

Tenaga Kerja adalah


Suatu alat kekuatan fisik dan otak manusia, yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan pada usaha produksi Penduduk dalam usia kerja (15 64 tahun) merupakan penduduk potensial yang dapat bekerja untuk memproduksi barang dan jasa

Dlm ustan TK keluarga, seringkali tdk dinilai dengan uang Ada sifat sambat sinambat/ gotong royong

Beberapa pandangan terhadap TK:


Pada permulaan abad pertengahan, bagi bangsawan dan perwira Eropa Barat, tenaga kerja produksi dianggap hina, tetapi tenaga untuk berperang adalah terhormat Bagi masyarakat lapisan atas (ekonomi kuat), tenaga kerja fisik dianggap kurang baik daripada tenaga kerja otak Bagi masyarakat sosialis dianggap tenaga kerja fisik lebih tinggi nilainya daripada masyarakat kapitalis

Kerja manusia dipengaruhi oleh: (a) Umur (b) Pendidikan (c) Keterampilan (d) Pengalaman (c) Tingkat kecukupan (f) Tingkat kesehatan (g) Faktor alam seperti iklim kondisi lahan usahatani

Tenaga Kerja dalam kegiatan usahatani: Dalam Keluarga Pada Pertanian Rakyat tidak dinilai dengan uang Petani sebagai TK dan Manajer Luar Keluarga Pertanian skala besar TK luar keluarga diperoleh dengan cara : (a) Upahan Tenaga kerja upahan itu bervariasi, bervariasi berdasar tempat, jenis pekerjaan, jenis kelamin (b) Sambatan tolong menolong di antara para petani (c) Arisan Tenaga Kerja Setiap peserta arisan akan mengembalikan dalam bentuk tenaga kerja dengan anggota lainnya

Ukuran Yang digunakan untuk menilai kebutuhan kerja Jam Kerja (Hari Kerja) : 8 jam sehari Kelemahannya: keahlian, kekuatan dan pengalaman masing-masing TK berbeda Ukuran yang lain Faktor Konversi atau disetarakan dengan pria : 1 pria = 1 hari kerja pria 1 wanita = 0,8 hari kerja pria 1 anak-anak = 0,5 hari kerja pria Faktor Konversi berlaku apabila pekerjaan itu menggunakan kekuatan fisik/Daya Tahan Tubuh

 Syarat
 

untuk menjamin efisiensi penggunaan TK maksimal, antara lain:


Persediaan tanah harus cukup AlatAlat-alat pertanian, mesin-mesin dan TK mesinharus cukup IPTEK harus cukup Manajemen Usahatani harus bagus

 

 Produktivitas

TK

Output/HKP

Peningkatan Mutu Tk Pendidikan dan latihan yang bersifat:


   

Teknis Fisik Mental Manajemen

Pengaruh TK terhadap Produksi tergantung usaha Produksi : Padat karya atau padat modal

Mobilitas dan Efisiensi TK


Tujuan ekonomis mobilitas: 1. Sebagai suatu cara mengurangi perbedaan tingkat pendapatan antara desa dan kota. 2. Sebagai suatu cara untuk meningkatkan efisiensi Produksi Pertanian

Transmigrasi dan Migrasi Sebagai Perluasan Lapangan Kerja Persoalan transmigrasi dpt ditinjau dari 4 segi: a. Pemecahan masalah penduduk pada umumnya b. cara untuk memperluas areal tanah pertanian c. Cara memperluas kesempatan kerja d. Cara membantu pembangunan daerah

 Transmigrasi ditinjau dari segi mikro


 Transmigrai terjadi bila produktivitas marginal TK di daerah baru jauh lebih tinggi daripada produktivitas marginal TK di daerah lama dengan memperhitungkan biaya pindah dari daerah lama ke daerah baru

 Transmigrasi ditinjau dari segi makro


 Transmigrasi adalah salah satu alokasi investasi biasa yang bayak bersifat produktif bila hasilnya melebihi biaya investasi itu

Faktor Pendorong:
  

Kemiskinan Persaingan Kerja Meningkatkan Penghasilan

Faktor Penarik:


Gambaran usaha yang menjanjikan di daerah baru

Anda mungkin juga menyukai