Anda di halaman 1dari 16

BAB

1

A.
Gejala
Gelombang
B.
C.
D.




















A. Pengertian Gelombang









1. Jenis-jenis gelombang
Gelombang dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis sesuai sifat
kemiripannya, yaitu :



a. Berdasarkan mediumnya
Berdasarkan mediumnya, gelombang juga dapat dibagi menjadi dua.
Gelombang mekanik yaitu gelombang yang membutuhkan media dalam
merambat. Contohnya gelombang tali dan bunyi. Gelombang yang tidak
1. Terbentuknya Gelombang
Konsep gelombang banyak diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Gelombang bunyi,
gelombang cahaya, gelombang radio, dan
gelombang air merupakan beberapa contoh
bentuk gelombang. Coba kalian buat getaran dan
letakkan getaran itu pada air. Apa yang terjadi?
Gejalanya dapat kalian lihat pada Gambar 1.1.

Pada air itu akan terjadi gelombang. Jadi sebuah gelombang akan terjadi bila
ada sumber yang berupa getaran dan ada yang merambatkannya. Gelombang
bergerak melintasi jarak yang jauh, tetapi medium (cair, padat, atau gas) hanya
bisa bergerak terbatas. Dengan demikian, walaupun gelombang bukan merupakan
materi, pola gelombang dapat merambat pada materi. Sebuah gelombang terdiri
dari osilasi yang bergerak tanpa membawa materi bersamanya.

a. Berdasarkan arah rambat dan arah
getar
Berdasarkan arah rambat dan arah
getarnya, gelombang dapat dibagi menjadi
dua. Pertama, gelombang transversal yaitu
gelombang yang arah rambat tegak lurus
pada arah getarnya. Contohnya gelombang
air, tali dan cahaya. Kedua, gelombang
longitudinal yaitu gelombang yang arah
rambat dan arah getarnya sejajar. Contohnya
gelombang pegas dan bunyi. Perbedaan
kedua gelombang ini dapat kalian lihat pada
Gambar 1.2.
membutuhkan media dalam merambat dinamakan gelombang elektromagnetik.
Contohnya adalah cahaya, gelombang radio dan sinar-X.

b. Berdasarkan amplitudonya
Berdasarkan amplitudonya, terdapat dua jenis gelombang, yaitu gelombang
yang amplitudonya tetap yaitu gelombang berjalan dan gelombang yang
amplitudonya berubah sesuai posisinya yaitu gelombang stasioner.

2. Besaran-besaran pada gelombang
Gelombang sebagai rambatan energi getaran memiliki besaran-besaran yang
sama dan ada beberapa tambahan. Diantaranya adalah frekuensi dan periode.



















Atau .(1.2)

Persamaan 1.2 dikenal sebagai persamaan dasar gelombang. Dari
persamaan ini tampak bahwa ada kemiripan antara getaran dan gelombang.
Keduanya memiliki besaran periode, frekuensi dan amplitudo. Perbadaannya
Frekuensi gelombang adalah banyaknya
gelombang yang terjadi tiap detik. Sedangkan
periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk
satu gelombang.

(1.1)


dengan f = frekuensi (Hz)
T = periode (s)
N = banyaknya gelombang
t = waktu (s)
Untuk satu gelombang dapat di tentukan
besaran berikutnya yang perlu diketahui

adalah panjang gelombang dan cepat rambat gelombang. Perhatikan Gambar
1.3. Panjang gelombang yang disimbulkan merupakan panjang satu
gelombang atau jarak yang ditempuh untuk satu kali gelombang.

adalah gelombang memiliki besaran panjang gelombang, sedangkan getaran
tidak.

3. Karakteristik Gelombang
Karakteristik utama suatu gelombang ditunjukkan oleh beberapa besaran
yang penting, yang digunakan untuk mendeskripsikan gelombang sinusoida
periodik, seperti diperlihatkan pada Gambar 1.4.


Gambar 1.4 Karakteristik gelombang kontinu satu frekuensi

Titik-titik tertinggi pada gelombang disebut puncak gelombang, sedangkan
titik-titik terendah disebut lembah gelombang. Amplitudo adalah perpindahan
maksimum, yaitu ketinggian maksimum puncak, atau kedalaman maksimum
lembah, relatif terhadap posisi kesetimbangan. Makin besar amplitudo, makin
besar energi yang dibawa. Ayunan total dari puncak sampai ke lembah sama
dengan dua kali amplitudo. Jarak dua titik berurutan pada posisi yang sama
disebut panjang gelombang ( ). Panjang gelombang juga sama dengan jarak
antardua puncak yang berurutan. Frekuensi ( f ), adalah jumlah puncak atau
siklus lengkap yang melewati satu titik per satuan waktu. Sementara itu, periode
(T ), adalah waktu yang diperlukan untuk sekali osilasi, yaitu waktu yang berlalu
antara dua puncak berurutan yang melewati titik yang sama pada ruang.

Contoh 1.1 :
Seorang nelayan merasakan perahunya dihempas gelombang sehingga
perahu bergerak naik-turun. Waktu yang diperlukan untuk bergerak dari puncak
ke lembah adalah 3 s. Nelayan juga mengamati bahwa jarak antarpuncak
gelombang adalah 12 meter. Berapa waktu yang diperlukan oleh gelombang
untuk mencapai pantai yang jauhnya 100 meter ?


Jawab :

Waktu dari puncak P ke dasar D adalah setengah periode, sehingga

sekon
Jarak antar puncak gelombang adalah satu gelombang, sehingga
Cepat rambat




m/s
Untuk jarak s = 100 m diperlukan waktu





Dengan demikian waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk mencapai pantai
yang jauhnya 100 meter adalah 50 sekon.

4. Istilah-istilah pada Gelombang Transversal








Gambar 1.5 Grafik simpangan posisi
Pada gelombang yang merambat di atas permukaan air, air bergerak naik dan
turun pada saat gelombang merambat, tetapi partikel air pada umumnya tidak
bergerak maju bersama dengan gelombang. Gelombang seperti ini disebut
gelombang transversal, karena gangguannya tegak lurus terhadap arah rambat.

Berikut ini dijelaskan beberapa istilah yang berlaku pada gelombang
transversal, berdasarkan pada Gambar 1.5.
a. Puncak gelombang, yaitu titik-titik tertinggi pada gelombang (misalnya titik a
dan e).
b. Dasar gelombang, yaitu titik-titik terendah pada gelombang (misalnya titik c
dan g).
c. Bukit gelombang, yaitu lengkungan o-a-b atau d-e-f.
d. Lembah gelombang, yaitu lengkungan b-c-d atau f-g-h.
e. Amplitudo (A), yaitu perpindahan maksimum (misalnya: a'a dan c'c).
f. Panjang gelombang ( ), yaitu jarak antara dua puncak berurutan (misalnya a-
e) atau jarak dua dasar berurutan (c-g).
g. Periode (T ) yaitu waktu yang diperlukan untuk menempuh a-e atau c-g.

5. Istilah-istilah pada Gelombang Longitudinal











Panjang gelombang, frekuensi, dan kecepatan gelombang merupakan besaran-
besaran yang berlaku dalam gelombang longitudinal. Panjang gelombang
menunjukkan jarak antara rapatan yang berurutan atau renggangan yang
berurutan. Sementara itu, frekuensi adalah jumlah tekanan yang melewati satu
titik tertentu per sekon.
Pada gelombang transversal, yang merambat adalah bentuk bukit dan bentuk
lembah. Perambatan bukit atau lembah hanya dapat terjadi pada zat yang kenyal
Pada gelombang longitudinal panjang gelombang didefinisikan dengan
menggunakan istilah pusat rapatan dan pusat regangan. Rapatan adalah daerah
sepanjang gelombang longitudinal yang memiliki tekanan dan kerapatan
molekul-molekulnya lebih tinggi dibandingkan saat tidak ada gelombang yang
melewati daerah tersebut. Sementara itu, daerah dengan tekanan dan kerapatan
molekul-molekulnya lebih rendah dibandingkan saat tidak ada gelombang yang
melewatinya disebut renggangan. Gelombang longitudinal ini ditunjukkan oleh
Gambar 1.6.

Gambar 1.6 Gelombang berjalan pada slinki
(elastic). Oleh karena itu, gelombang transversal hanya dapat merambat melalui
zat padat.
Pada gelombang longitudinal, yang merambat adalah bentuk rapatan dan
regangan. Rapatan dan regangan dapat terjadi pada semua zat. Oleh karena itu,
gelombang longitudinal dapat merambat pada semua wujud zat (padat, cair, atau
gas).

B. Gelombang Berjalan dan Gelombang Stasioner
Selain mengelompokkan berdasarkan perlu atau tidaknya medium perambatan
dan berdasarkan arah merambat gelombang terhadap arah getarnya, gelombang
juga bisa dikelompokkan berdasarkan berubah atau tidaknya amplitude
gelombang atas : gelombang berjalan dan gelombang stasioner. Gelombang
berjalan adalah gelombang yang merambat dengan amplitudo tetap, sedangkan
gelombang stasioner adalah gelombang yang merambat dengan amplitudo
berubah.

1. Gelombang Berjalan







waktu perjalanannya. Jika O bergetar t detik berarti titik p telah bergetar tp detik
dengan hubungan :


dan simpangan di titik p memenuhi

sin


sin


sin

sin ......(1.3)

Gelombang berjalan memiliki sifat pada
setiap titik yang dilalui akan memiliki amplitudo
yang sama. Perhatikan gelombang berjalan dari
sumber O ke titik p yang berjarak x pada Gambar
1.4. Bagaimana menentukan simpangan pada
titik p? Simpangan tersebut dapat ditentukan dari
simpangan getarannya dengan menggunakan

Gambar 1.7 Gelombang
Berjalan

dengan : yp = simpangan dititik p (m)
A = amplitudo gelombang (m)
= frekuensi sudut
k = bilangan gelombang
x = jarak titik ke sumber (m)
t = waktu gelombang (s)
Nilai dan k juga memenuhi persamaan berikut.


Dan


Dengan substitusi persamaan di atas pada persamaan 1.3 dapat diperoleh bentuk
lain simpangan getaran.

A sin

..(1.4)
Perhatikan syarat berlakunya persamaan 1.3 dan 1.4 pada penjelasan penting di
samping. Coba kalian cermati. Dengan syarat-syarat yang ada maka akan berlaku
persamaan berikut.

A sin

..(1.5)
Fase gelombang dapat didefinisikan sebagai bagian atau tahapan gelombang.
Perhatikan persamaan 1.5. Dari persamaan itu fase gelombang dapat diperoleh
dengan hubungan seperti berikut.

(1.6)
Dari fase gelombang dapat dihitung juga sudut fase yaitu memenuhi persamaan
berikut.
..(1.7)
Contoh 1.2
Gelombang merambat dari sumber O melalui titik p. Simpangan getar gelombang
dititik p memenuhi : y = 0,02 sin 10 (2t - ). Semua besaran dalam satuan SI.
Tentukan :
a. amplitudo gelombang
b. periode gelombang
c. frekuensi gelombang
d. panjang gelombang
e. cepat rambat gelombang
Jawab :
sin


sin


sin


Jadi dapat diperoleh :
a. Amplitudo : A = 0,02 m
b. Periode :


c. Frekuensi:


d. Panjang gelombang :
e. Cepat rambat gelombang :

2. Gelombang Stasioner
Gelombang stasioner disebut juga gelombang berdiri atau gelombang tegak,
merupakan jenis gelombang yang bentuk gelombangnya tidak bergerak melalui medium,
namun tetap diam. Gelombang ini berlawanan dengan gelombang berjalan atau
gelombang merambat, yang bentuk gelombangnya bergerak melalui medium dengan
kelajuan gelombang. Gelombang diam dihasilkan bila suatu gelombang berjalan
dipantulkan kembali sepanjang lintasannya sendiri. Berdasarkan ujung pemantulnya
gelombang stasioner dapat dibagi menjadi dua yaitu ujung terikat dan ujung
bebas.













arah pulsa masuk. Dapat dikatakan bahwa pulsa masuk direfleksikan di titik ujung
tetap tali, di mana pulsa direfleksikan kembali dengan arah pergeseran transversal

Gambar 1.8Refleksi sebuah
pulsa di ujung tetap sebua
tali
a. Ujung terikat
Gambar 1.8 menunjukkan refleksi sebuah
pulsa gelombang pada tali dengan ujung tetap.
Ketika sebuah pulsa sampai di ujung, maka pulsa
tersebut mengarahkan semua gaya yang arahnya
ke atas pada penopang, maka penopang
memberikan gaya yang sama tapi berlawanan
arahnya pada tali tersebut (menurut Hukum III
Newton). Gaya reaksi ini menghasilkan sebuah
pulsa di penopang, yang berjalan kembali
sepanjang tali dengan arah berlawanan dengan

yang dibalik. Pergeseran di setiap titik merupakan jumlah pergeseran yang
disebabkan oleh gelombang masuk dan gelombang yang direfleksikan.
Karena titik ujung tetap, maka kedua gelombang harus berinterferensi secara
destruktif di titik tersebut sehingga akan memberikan pergeseran sebesar nol di
titik tersebut. Maka, gelombang yang direfleksikan selalu memiliki beda fase 180o
dengan gelombang masuk di batas yang tetap. Dapat disimpulkan, bahwa ketika
terjadi refleksi di sebuah ujung tetap, maka sebuah gelombang mengalami
perubahan fase sebesar 180o. Hasil superposisi gelombang datang (y1), dan
gelombang pantul (y2), pada ujung tetap, berdasarkan persamaan y = 2A sin kx
cos t adalah:
y = 2A sin kx cos t
y = Ap cos t.....................................................................................(1.8)
Ap = 2A sin kx .................................................................................. (1.9)

a. Ujung Bebas
Gelombang stationer ujung bebas dapat digambarkan seperti pada Gambar
1.7.

Gambar 1.9 Gelombang Stasioner ujung bebas
Gelombang stationer ujung bebas juga terbentuk dari dua gelombang berjalan
yaitu gelombang datang dan gelombang pantul. Hasil superposisi gelombang
datang dan gelombang pantul pada ujung bebas adalah:

sin

sin


cos sin ..(1.10)

sin .(1.11)

cos ...(1.12)


Letak simpul dan perut
Letak simpul dari ujung bebas merupakan kelipatan ganjil dari seperempat
panjang gelombang, yaitu :

(1.13)


sedangkan letak perut dari ujung bebas merupakan kelipatan genap dari
seperempat panjang gelombang, yaitu :

..(1.14)


C. Gejala Gejala Gelombang
Ada beberapa gejala gelombang yang berlaku umum, baik untuk
gelombangmekanikmaupun gelombang elektromagnetik. Gejala-gejala
gelombang tersebut adalah : dispersi, pemantulan, pembiasan, difraksi,
interferensi, dan polarisasi.

1. Dispersi
Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan campuran
beberapa panjang gelombang menjadi komponen-komponennya karena
pembiasan. Dispersi terjadi akibat perbedaan deviasi untuk setiap panjang
gelombang, yang disebabkan oleh perbedaan kelajuan masingmasing gelombang
pada saat melewati medium pembias. Apabila sinar cahaya putih jatuh pada salah
satu sisi prisma, cahaya putih tersebut akan terurai menjadi komponen-
komponennya dan spektrum lengkap cahaya tampak akan terlihat.

2. Pemantulan Gelombang
Pemantulan (refleksi) adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian
dari suatu berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan
bidang batas antara dua medium. Suatu garis atau permukaan dalam medium dua
atau tiga dimensi yang dilewati gelombang disebut muka gelombang. Muka
gelombang ini merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mengalami gangguan
dengan fase yang sama, biasanya tegak lurus arah gelombang dan dapat
mempunyai bentuk, misalnya muka gelombang melingkar dan muka gelombang
lurus, seperti yang terlihat pada Gambar 1.10.





























Dalam hal ini, arah gelombang membelok sehingga perambatannya lebih
hampir tegak lurus terhadap batas. Jadi, sudut pembiasan (

), lebih kecil
daripada sudut datang (

).
Gelombang yang datang dari medium 1 ke medium 2 mengalami
perlambatan. Muka gelombang A, pada waktu yang sam t di mana

merambat

Gambar 1.10 muka
gelombang (a)gelombang
melingkar (b) gelombang
datar
Gambar 1.11 Pemantulan
gelombang oleh bidang
Pada jarak yang sangat jauh dari suatu sumber
dalam medium yang seragam, muka gelombang
merupakan bagian-bagian kecil dari bola dengan
jari-jari yang sangat besar, sehingga dapat
dianggap sebagai bidang datar. Misalnya, muka
gelombang sinar matahari, yang tiba di Bumi
merupakan bidang datar. Misalnya, muka
gelombang sinar matahari, yang tiba di Bumi
merupakan bidang datar.
Pada peristiwa pemantulan, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1.11, berlaku suatu
hukum yang berbunyi:
a. sinar datang, sinar pantul, dan garis normal
terhadap bidang batas pemantul pada titik
jatuh, semuanya berada dalam satu bidang,
b. sudut datang ( i ) sama dengan sudut pantul (
r ).
Hukum tersebut dinamakan Hukum Pemantulan.
3. Pembiasan Gelombang
Perubahan arah gelombang saat gelombang
masuk ke medium baru yang mengakibatkan
gelombang bergerak dengan kelajuan yang
berbeda disebut pembiasan. Pada pembiasan
terjadi perubahan laju perambatan. Panjang
gelombangnya bertambah atau berkurang sesuai
dengan perubahan kelajuannya, tetapi tidak ada
perubahan frekuensi. Peristiwa ini ditunjukkan pada
Gambar 1.12. Pada gambar tersebut kecepatan
gelombang pada medium 2 lebih kecil daripada
medium 1.

Gambar 1.12 Pembiasan
gelombang
sejauh

, terlihat bahwa

merambat sejauh

. Kedua segitiga
yang digambarkan memiliki sisi sama yaitu a. Sehingga :
sin

sin


Dari kedua persamaan tersebut diperoleh :

.(1.15)
Perbandingan

menyatakan indeks nias relatif medium 2 terhadap 1, n


sehingga :

.....(1.16)
Dari persamaan (1.15) dan (1.16) akan diperoleh :

..(1.17)
Atau

sin

sin

....(1.18)
Persamaan (1.18) merupakan pernyataan Hukum Snellius.

4. Difraksi














Gambar 1.13 Difraksi
gelombang (a) pada celah
lebar (b) pada celah sempit
Difraksi merupakan peristiwa
penyebaran atau pembelokan
gelombang pada saat gelombang
tersebut melintas melalui bukaan atau
mengelilingi ujung penghalang.
Besarnya difraksi bergantung pada
ukuran penghalang dan panjang
gelombang, seperti pada Gambar 1.13.
Makin kecil panghalang dibandingkan
panjang gelombang dari gelombang itu,
makin besar pembelokannya.
5. Interfrensi
Interaksi antara dua gerakan
gelombang atau lebih yang
memengaruhi suatu bagian medium
yang sama
sehingga gangguan sesaat pada gelombang paduan merupakan jumlah vektor
gangguan-gangguan sesaat pada masing-masing gelombang merupakan penjelasan
fenomena interferensi. Interferensi terjadi pada dua gelombang koheren, yaitu
gelombang yang memiliki frekuensi dan beda fase sama.
Jika dua buah gelombang bergabung sedemikian rupa sehingga puncaknya
tiba pada satu titik secara bersamaan, amplitudo gelombang hasil gabungannya
lebih besar dari gelombang semula. Gabungan gelombang ini disebut saling
menguatkan (konstruktif ). Titik yang mengalami interferensi seperti ini disebut
perut gelombang. Akan tetapi, jika puncak gelombang yang satu tiba pada suatu
titik bersamaan dengan dasar gelombang lain, amplitude gabungannya minimum
(sama dengan nol). Interferensi seperti ini disebut interferensi saling
melemahkan (destruktif).



















6. Polarisasi
Polarisasi merupakan proses
pembatasan getaran vektor yang
membentuk suatu gelombang transversal
sehingga menjadi satu arah.
Polarisasi hanya terjadi pada gelombang
transversal saja dan tidak dapat terjadi pada
gelombang longitudinal. Suatu gelombang
transversal mempunyai arah rambat yang
tegak lurus dengan bidang rambatnya.
Apabila suatu gelombang memiliki sifat
bahwa gerak medium dalam bidang tegak
lurus arah rambat pada suatu garis lurus,
dikatakan bahwa gelombang ini
terpolarisasi linear.

Gambar 1.14 Gelombang
terpolarisasi linier
RANGKUMAN

y Gelombang adalah getaran yang merambat melalui medium.
y Berdasarkan arah rambatnya, gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu
gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Sementara itu, berdasarkan
medium perantaranya dibedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik.
y Gelombang berjalan adalah gelombang mekanik yang memiliki intensitas
gelombang konstan di setiap titik yang dilalui gelombang.
y Dua gelombang dikatakan sefase jika keduanya mempunyai frekuensi sama dan
titik-titik yang bersesuaian berada pada tempat yang sama selama osilasi pada saat
yang sama.
y Prinsip superposisi menyatakan bahwa simpangan resultan merupakan jumlah
aljabar dari simpangan, baik positif maupun negatif dari masing-masing
gelombang.
y Persaman gelombang berjalan dinyatakan dengan:
y = A sin (kx t), untuk gelombang sinus yang merambat ke kanan (x positif ),
y = A sin (kx + t), untuk gelombang sinus yang merambat ke kiri (x negatif ).
y Gelombang stasioner adalah gelombang yang terjadi dari hasil perpaduan dua
gelombang yang memiliki amplitudo dan frekuensi sama, tetapi arah rambatnya
berlawanan.
y Persamaan gelombang stasioner adalah: y = 2A sin kx cos t.
Amplitudo gelombang stasioner pada tali dengan ujung tetap: AP = 2A sin kx.
Amplitudo gelombang stasioner pada tali dengan ujung bebas: AP = 2A cos kx.
y Gelombang memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. refleksi (pemantulan) d. interferensi (perpaduan)
b. refraksi (pembiasan) e. dispersi
c. difraksi (pelenturan) 6. polarisasi









UJI KOMPETENSI BAB 1



































1. Suatu gelombang permukaan air yang
frekuensinya 500 Hz merambat
dengan kecepatan 350 ms-1. Jarak
antara dua titik yang berbeda fase 60o
adalah sekitar ....
A. 64 cm D. 21 cm
B. 42 cm E. 12 cm
C. 33 cm
2. Berdasarkan nilai amplitudonya,
gelombang dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu ....
A. gelombang mekanik dan gelombang
stasioner
B. gelombang elektromagnetik dan
gelombang stasioner
C. gelombang berjalan dan gelombang
mekanik
D. gelombang berjalan dan gelombang
stasioner
E. gelombang berjalan dan gelombang
transversal
3. Suatu gelombang dinyatakan dengan
persamaan y = 0,20 sin 0,40 (x
60t). Bila semua jarak diukur dalam
cm dan waktu dalam sekon, maka
pernyataan berikut ini:
1.panjang gelombang bernilai 5 cm
2.frekuensi gelombangnya bernilai 12
Hz
3.gelombang menjalar dengan
kecepatan 60 cm s-1
4.simpangan gelombang 0,1 cm pada
posisi x = 35/12 cm dan saat t =
1/24 sekon yang benar adalah
nomor .
A. 1, 2, 3 dan 4 D. 2 dan 4

B. 1, 2 dan 3 E. 4
C. 1 dan 3
4. Seutas tali yang panjangnya 4 m
kedua ujungnya diikat erat-erat.
Kemudian pada tali ditimbulkan
gelombang sehingga terbentuk 8
buah perut, maka letak perut kelima
dari ujung terjauh adalah ....
A. 1,50 m D. 2,25 m
B. 1,75 m E. 2,50 m
C. 2,00 m
5. Kecepatan rambat gelombang
dalam dawai tegang dari bahan
tertentu dapat diperkecil dengan ....
A. memperpendek dawai
B. memperbesar massa dawai per
satuan panjang
C. memperbesar luas penampang
dawai
D. memperbesar tegangan dawai
E. memperkecil massa jenis dawai
6. Kawat untuk saluran transmisi
listrik yang massanya 40 kg diikat
antara dua menara tegangan tinggi
yang jaraknya 200 m. Salah satu
ujung kawat dipukul oleh teknisi
yang berada di salah satu menara
sehingga timbul gelombang yang
merambat ke menara yang lain. Jika
gelombang pantul terdeteksi setelah
10 sekon, maka tegangan kawat
(dalam newton) adalah ....
A. 40 D. 320
B. 60 E. 420
C. 80

Anda mungkin juga menyukai