Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. Sasaran pembangunan nasional meliputi seluruh bidang kehidupan yaitu pembangunan dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Salah satu bidang yang mendapatkan perhatian serius adalah bidang ekonomi, karena berkaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat. Permasalahan ekonomi yang menonjol saat ini berupa kemiskinan dan eksploitasi oleh yang kuat terhadap yang lemah, tidak meratanya pemilikan sumber dana, sumber daya dan sumber informasi. Individu dan kelompok tertentu dalam masyarakat lebih mementingkan diri sendiri. Tidak jarang mereka mengorbankan kepentingan orang banyak demi kepentingan pribadi. Untuk itulah dibutuhkan suatu bentuk badan usaha yang memiliki asas kekeluargaan dan bersamaan menurut adat istiadat bangsa Indonesia, serta sesuai dengan tujuan negara. Badan usaha yang sesuai dengan alasan tersebut di atas adalah koperasi. Koperasi merupakan wahana membangun dan mengembangkan potensi ekonomi yang dimiliki oleh anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonominya serta dapat mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat. Dalam menjalankan kegiatannya koperasi selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip koperasi yang digunakan sebagai landasan pokok dan pedoman koperasi dalam menjalankan usahanya. Prinsip-prinsip tersebut adalah prinsip kemandirian, keanggotaan bersifat terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis, pembagian sisa hasil usaha dilakukan secar adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, pemberian balas jasa yang terbatas pada modal, pendidikan perkoperasian dan kerjasama antar koperasi. Apabila prinsip-prinsip kopersai tersebut dapat 1

2 dilaksanakan dengan baik maka koperasi akan tumbuh dan berkembang dengan baik.Sebagai lembaga ekonomi rakyat yang menggerakkan perekonomian rakyat dalam memacu kesejahteraan masyarakat, maka pertumbuhan koperasi dan pertumbuhan bisnisnya perlu ditingkatkan sehingga koperasi menjadi bagian substantif dalam perekonomian nasional. Perjalanan koperasi yang sebenarnya sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia justru perkembangannya tidak menggembirakan. Koperasi yang dianggap sebagai anak kandung dan tulang punggung ekonomi kerakyatan justru hidupnya timbul tenggelam sekalipun pemerintah telah berjuang menghidupkan dan memberdayakan koperasi ditengah-tengah masyarakat. Begitu banyak kemudahan yang diperoleh melalui berbagai fasilitas namun tidak banyak mengubah kehidupan koperasi itu sendiri. Tidak sedikit koperasi yang terpaksa tutp karena ditinggalkan oleh anggotanya. Seseorang akan menjadi anggota dan berpartisipasi dengan koperasi apabila memperoleh keuntungan yang lebih besar daripada dengan usaha sendiri atau masuk badan usaha lain. Keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuan tergantung dari aktivitas para anggotanya, apakah mereka mampu melaksanakan kerjasama, memiliki kegairahan kerja, dan mentaati segala ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian usaha meningkatkan taraf hidup anggota tergantung pada aktivitas anggota sendiri. Peran serta anggota secara menyeluruh dalam merumuskan kebijakan dan penetapan keputusan tentang apa yang akan dilakukan dan bagaimana keterlibatan anggota dalam mengawasi jalannya usaha, permodalan usaha dan menikmati keuntungan-keuntungan usaha serta usaha anggota dalam mengevaluasi hasil kegiatan koperasi yang telah dijalankan. Terwujud atau tidaknya bentuk peran serta anggota sangat berkaitan erat dengan pandangan dan kepercayaan para anggota, apakah koperasi dapat memperjuangkan dan melayani kebutuhan mereka. Kurang adanya kepercayaan bahwa koperasi merupakan wahana yang mampu memperbaiki keadaan ekonomi merupakan faktor pokok yang dapat menjelaskan rendahnya peran aktif anggota dalam kegiatan usaha koperasi. Kegiatan usaha yang dijalankan koperasi tergantung pada kesepakatan

3 bersama dan disesuaikan dengan kebutuhan anggota. Kegiatan koperasi dapat meliputi usaha dibidang produksi, konsumsi, distribusi barang-barang, dan usaha pemberian jasa seperti usaha simpan pinjam, angkutan, asuransi dan perumahan. Koperasi digunakan sebagai salah satu wadah utama untuk membina kemampuan usaha golongan ekonomi lemah. Tujuan pendirian koperasi dapat dicapai melalui karya dan jasa masingmasing anggota yang disatukan dalam koperasi. Keikut sertaan anggota dalam menyumbangkan hasil karya dan jasanya sesuai dengan kemampuan masingmasing, hal ini kemudian tercermin dalam pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU). Pembagian sisa hasil usaha secara adil pada koperasi merupakan dasar falsafah keadilan pada koperasi. Dalam pembagian sisa hasil usaha, anggota yang satu tidak boleh memperoleh keuntungan dari kerugian anggota yang lain, dan terhadap anggota yang tidak berpartisipasi tidak layak menerima dan memperoleh pembagian sisa hasil usaha kalau memang ada. Sisa hasil usaha yang diperoleh sebagai keuntungan usaha dibagi-bagikan secara adil berdasarkan perimbangan penggunaannya, misalnya untuk mengembangkan usaha koperasi agar koperasi dapat memberikan pelayanan lebih baik bagi para anggotanya, untuk kepentingan seluruh anggota koperasi yang merupakan keluarga besar yang bergabung dalam organisasi, dan dibagikan kepada seluruh anggota berdasarkan jasa masing-masing anggota. Keuntungan koperasi juga diatur dalam anggaran dasar masing-masing koperasi, yang ditetapkan ketika koperasi tersebut didirikan. Sisa hasil usaha koperasi selalu dilihat darimana datangnya keuntungan tersebut. Semakin besar volume usaha koperasi semakin besar pula anggota yang dilayani termasuk anggota masyarakat yang tinggal di daerah sekitar daerah kerjanya. Akibatnya keuntungan yang diperoleh ada yang berasal dari transaksi dengan anggota dan ada pula transaksi yang berasal dari bukan anggota. Keuntungan yang berasal dari transaksi dengan anggota dapat dibagikan kepada anggota dan untuk keperluan lainnya, misalnya biaya-biaya yang dikeluarkan untuk operasional koperasi. Sedangkan keuntungan yang berasal dari transaksi bukan anggota digunakan untuk biaya penanganan usaha koperasi dan untuk cadangan modal koperasi tahun

4 berikutnya. Sisa hasil usaha yang diterima oleh anggota koperasi besarnya sama dengan jasa yang telah diberikan oleh anggota tersebut kepada koperasi, untuk koperasi konsumsi jasa anggota berasal dari jumlah pembelian yang dilakukan oleh anggota, untuk koperasi produksi jasa anggotanya berasal dari jumlah produksi yang diserahakan anggota koperasi, sedangkan jasa anggota dalam koperasi simpan pinjam ditentukan dari jumlah pinjaman, semakin besar jumlah pinjaman maka sisa hasil usaha yang diperoleh akan semakin besar. Koperasi Serba Usaha Sinar Mentari merupakan koperasi primer yang terletak di Kabupaten Karanganyar, yang anggotanya adalah masyarakat sekitar. Koperasi tersebut mempunyai beberapa bidang usaha diantaranya unit simpan pinjam, toko atau senkuko, SPBU, unit syariah dan Investasi pada RS PKU Muhammadiyah Jatipuro. Masing-masing unit tersebut terpisah dalam menjalankan usahanya dan dipimpin oleh seorang manajer. Masing-masing unit usaha mempunyai kontribusi dalam menghasilkan Sisa Hasil Usaha. Pada unit simpan pinjam pendapatan berasal dari pendapatan bunga pinjaman yang dilakukan oleh anggota. Pada unit toko pendapatan berasal dari laba penjualan baik secara tunai maupun kredit. Pendapatan pada unit SPBU berasal dari laba penjualan Bahan Bakar Minyak. Pendapatan dari unit kospin syariah berasal dari pendapatan bagi hasil atas transaksi keuangan yang dilakukan anggota. Dan untuk investasi pada RS PKU Muhammadiyah Jatipuro pendapatan berasal dari jasa pengobatan yang diberikan. Penelitian yang penulis lakukan terbatas pada unit simpan pinjam dan unit toko saja. Sampai saat ini usaha koperasi Sinar Mentari sudah berjalan hampir sepuluh tahun dan mengalami perkembangan yang cukup baik, sisa hasil usaha yang diperoleh secara keseluruhan selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pendapatan tersebut merupakan kontribusi dari masing-masing unit khususnya unit simpan pinjam yang dijalankan. Unit ini mengalami perkembangan yang sangat bagus, Kontribusi pendapatan unit simpan pinjam lebih besar jika dibandingkan dengan pendapatan unit toko, yang kontribusinya kecil.

5 Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik meneliti dan menyusun skripsi dengan judul: KONTRIBUSI PENDAPATAN UNIT SIMPAN PINJAM DAN UNIT TOKO TERHADAP SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2004-2006 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang ada di Koperasi serba Usaha Sinar Mentari sebagai berikut: 1. Penempatan pegawai pada koperasi belum sesuai dengan bidang keahliannya. 2. Kurangnya tambahan modal yang dimiliki dalam mengembangkan usaha koperasi. 3. Rendahnya peran aktif anggota dalam usaha simpan pinjam, mengakibatkan pendapatan yang diperoleh menurun. 4. Kurangnya tenaga ahli dalam mengelola penjualan pada unit toko sehingga laba yang diperoleh belum maksimal. 5. Pendapatan unit simpan pinjam dan unit toko masih rendah sehingga sisa hasil usaha yang diperoleh belum maksimal. C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini terarah dan tidak menyimpang dari masalah yang sebenarnya, maka perlu adanya pembatasan masalah. Kejelasan arah permasalahan merupakan salah satu hal untuk menghindari kesimpangsiuran dalam menguraikan masalah sekaligus dapat memberikan kajian yang lebih mendalam terhadap permasalahan. Untuk itu peneliti membatasi masalah pada: 1. Unit simpan pinjam adalah unit usaha yang kegiatan utamanya menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman untuk anggota. 2. Unit toko adalah unit usaha yang mengusahakan kebutuhan sehari-hari dengan tujuan agar anggota dapat membeli barang-barang konsumsi

6 dengan kualitas baik dan harga yang layak. 3. Sisa hasil usaha merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. D. Perumusan Masalah Sesuai dengan masalah yang peneliti hadapi, maka perumusan masalahnya adalah sebagi berikut: 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara pendapatan unit simpan pinjam terhadap sisa hasil usaha Koperasi Serba Usaha Sinar Mentari Karanganyar tahun 2004-2006? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara pendapatan unit toko terhadap sisa hasil usaha Koperasi Serba Usaha Sinar Mentari Karanganyar tahun 2004-2006? 3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara pendapatan unit simpan pinjam dan unit toko secara bersama-sama terhadap sisa hasil usaha Koperasi Serba Usaha Sinar Mentari Karanganyar tahun 2004-2006? E. Tujuan Penelitian Penelitian merupakan bentuk metode ilmiah dalam rangka memecahkan masalah atau membuktikan hipotesis. Untuk memberikan arah dalam pelaksanaan, maka perlu ditetapkan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh yang signifikan antara pendapatan unit simpan pinjam terhadap sisa hasil usaha Koperasi Serba Usaha Sinar Mentari Karanganyar tahun 2004-2006. 2. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh yang signifikan antara pendapatan unit toko terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Sinar Mentari Karanganyar tahun 2004-2006. 3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh yang signifikan antara pendapatan unit simpan pinjam dan unit toko secara bersama-sama

7 terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Sinar Mentari Karanganyar tahun 2004-2006. F. Manfaat Penelitian Dalam suatu penelitian diharapkan mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, sehingga dalam penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Menambah dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan serta lebih mendukung teori-teori yang telah ada sehubungan dengan masalah yang diteliti 2. Dapat digunakan 3. Dapat digunakan untuk meningkatkan sebagai bahan usaha koperasi sehingga pertimbangan pengambilan keuntungan yang diperoleh bisa optimal. kebijaksanaan dalam mengelola usaha agar keuntungan yang diperoleh bisa meningkat.

Anda mungkin juga menyukai