Anda di halaman 1dari 5

Analisa Efektifitas Desain Tata Letak Ritel Tata letak ritel (retail layout) didasarkan pad aide bahwa

penjualan dan keuntungan bervariasi bergantung kepada produk yang dapat menarik perhatian pelanggan. Jadi, banyak manajer operasi ritel mencoba untuk memperlihatkan produk-produk kepada pelanggan sebanyak mungkin. Penelitian menunjukan bahwa semakin besar produk dapat dilihat oleh pelanggan, maka penjualan akan semakin tinggi, dan tingkat pengembalian investasi juga semakin tinggi. Manajer operasi dapat mengubah keduanya, baik dengan pengaturan toko keseluruhan maupun alokasi tempat bagi beragam produk dalam pengaturan toko tersebut. Lima ide yang sangat berguna dalam menentukan pengaturan toko secara keseluruhan: 1. tempatkan barang -barang yang sering dibeli oleh pelanggan di sekitar

batas luar toko. Itulah sebabnya mengapa sering ditemukan produk yang berbahan dasar susu pada satu bagian supermarket bersebelahan dengan produk roti dan kue -kue. 2. gunakan lokasi yang strategis untuk barang-barang yang menarik dan

memiliki nilai keuntungan besar, seperti peralatan rumah tangga, kosmetik dan shampoo. 3. distribusikan yang dikenal oleh pedagang sebagai produk yang kuat

yaitu barang-barang yang menjadi alasan utama pengunjung be rbelanja pada kedua sisi lorong, dan letakkan mereka tersebar untuk menjadikan pengunjung melihat lebih banyak barang yang lain. 4. gunakan lokasi di ujung lorong karena mereka memiliki tingkat eksposur

yang tinggi. 5. sampaikan misi toko dengan memilih posisi bagian yang akan menjadi

perhentian pertama bagi pelanggan. Setelah tata letak ritel telah diputuskan, produk -produk harus diatur untuk dijual. Banyak pertimbangan dalam pengaturan ini. Walaupun demikian, tujuan utama tata letak ritel adal ah untuk memaksimalkan keuntungan luas lantai per kaki

persegi (atau, pada beberapa toko, pada panjang rak). Barang -barang yang berharga mahal mungkin dapat menghasilkan penjualan yang lebih besar, tetapi keuntungan per kaki persegi mungkin saja lebih rend ah. Karena itu terdapat biaya penempatan yang yang dibayar oleh produsen untuk menempatkan produk mereka pada rak di rantai toko eceran ataupun supermarket. Karena posisi di rak tersebut dapat mempengaruhi pendapatan. Sebagai contohnya, mini market yang saat ini dapat dengan mudah dijumpai, karena dengan sistem franchising laba dari mini market ini dapat dinikmati siapa saja. Tapi jika kita perhatikan, tata letak produk di setiap mini market (pada perusahaan yang sama khususnya) memiliki kesamaan. Pada pembahasan kali ini saya mengambil contoh dari perusahaan Indomaret, salah satu perusahaan franchise pada bisnis ritel penyedia kebutuhan pokok sehari-hari. Yang dikelola oleh PT Indomarco Prismatama.

penataan produk pada Indomaret yang akan ditemui sama di setiap cabangnya.

Sebagai contoh Indomaret, diawal kita memasuki area toko maka yang pertama kali terlihat adalah barang -barang unggulan, dan promo yang dilakukan dalam minggu atau bulan tersebut. Tinggi rak tidak lebih dari 1,4 m agar mempermudah konsum en melihat produk yang dijual. Dengan urutan rak yang hampir sama di setiap cabangnya, minuman-makanan ringan, permen dan sejenisnya, kosmetik pada baris depan, dan pada baris kedua dimulai dari sembako, bumbu masak dan makanan instana, dan yang terakhir, sabun dan peralatan kebersihan lain.

Penataan

seperti ini

sudah diseragamkan selain untuk

mempermudah

konsumen, sehingga pada setiap cabang dari indomaret walau bebrbeda daerah, kota, bahkan provinsi, konsumen akan dengan mudah menemukan kebutuhan mereka. Selain itu penataan seperti ini sudah tertanama di benak masyarakat, sebagai penataan paling nyaman untuk toko sejenis. Hal tersebut juga berkenaan dengan servicescape, yaitu dimana lingkungan fisik di mana jasa dilakukan, dan bagaimana lingkungan in mem enuhi pelanggan dan karyawan. Indoaret menjadai salah satu peruahaan franchise dan retail yang cukup besar apabila dilihat dari cabangnya yang tersebar di

berbagai tempat. Karakteristik lingkungan juga di setting untuk menjadi seragam, seperti suhu, pencahayaan, bahkan bau. suara, Yang

membuat konsumen lebih nyaman dengan keadaan seperti ini sehingga dapat mendorong mereka untuk membeli lebih banyak. Apalagi jika didukung oleh pola sirkulasi konsumen dan karakteristik lorong retail yang dibuat senyaman mu ngkin untuk konsumen, baik dalam keadaan ramai maupun sepi. Didukung oleh symbol -simbol, seprti promosi bulan ini, maskot yang menarik, sehingga selain membuat konsumen tertarik untuk berbelanja ke tempat itu, hal itu juga mendorong seberapa lama konsumen berada di gedung tersebut, dan secar otomatis dapat mendorong konsumen utnuk berbeanja lebih banyak.

Desai

ata letak ruang pribadi

Ji

, j , i li i t: ti t t t l i l l it

ti t t t i t i

i li. K i

i l i i i

i i l ti 0

t , . i l i

K t

l li

t . S i

l t i t i l t

i ti

t l t

j i t i ti

t l t,

i. S t ti t l l .

i t i i i

li

ti ti

j ,t t i

il

t j l j 00x60 i

i i l i it t

i i. j j l j l j i ij t li . S l i i l j it fi i , t i

tempat, dan juga efisiensi gerak jika dalam melakukan suatu pekerjaan khususnya tugas kuliah, saya dapat langsung mengambil buku yang diperlukan. Di samping meja belajar terdapat komputer. Komputer adalah jantung segala kegiatan saya yang berhubungan dengan tugas kuliah, maupun organisasi, serta berhubungan dengan dunia maya. Saya meletakkannya bersebelahan persis dengan meja belajar juga dengan efisiensi waktu dan gerak, jika saya memerlukan untuk menulis sesuatu, ataupun mengambil buku yang terletak di meja belajar. Mobilisasi yang terjadi jika sedang mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan sangat penting. Karena itu saya menggunakan kursi beroda, selain untuk faktor kenyamanan ketika mengerjakan sua tu pekerjaan, kursi beroda ini juga mendukung mobilisasi gerak saya dalam ruangana (antara meja komputer, meja belajar, dan lemari) Jarak antara meja-meja tempat saya bekerja, meja belajar dan meja komputer, telah saya perhitungkan jaraknya dengan tempat t idur. Tidak terlalu jauh, sehingga ketika telah lelah bekerja, dapat mengistirahatkan fisik dengan mudah. Tetapi jaraknya pun tidak terlalu dekat, agar tidak mengganggu mobilitas saat bekerja. Lemari digunakan untuk menyimpan pakaian dan perlatan lainnya, meja

tamabahan digunakan untuk meletakkan peralatan ibadah. Meja rias juga diperlukan karena sebagai perempuan memrlukannya untuk menjaga

penampilan. Diletakkan antara tempat tidur dan pintu memiliki dua fungsi yaitu selain menjadi tempat meletakkan alarm, untuk mendapat suara yang optimal, dan juga mendukung ketika terburu -buru tetapi tetap dapat menjaga penampilan Menurut saya, yang berprofesi sebagai mahasiswa aktif, desain kamar ini adalah desain kamara yang paling optimal. Karena mendukung pergerakan d an kenyamanan ketika melakukan pekerjaan, dan komunikasi dengan dunia luar tidak terganggu.

Anda mungkin juga menyukai