Anda di halaman 1dari 6

LINE BALANCING (KESEIMBANGAN LINI)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURYAKANCANA CIANJUR

APA ITU LINE BALANCING??


Line balancing merupakan metode penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan/berhubungan dalam suatu lintasan atau lini produksi sehingga setiap stasiun kerja memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus dari stasiun kerja tersebut. Menurut Gasperz (2000), line balancing merupakan penyeimbangan penugasan elemen-elemen tugas dari suatu assembly line ke work stations untuk meminimumkan banyaknya work station dan meminimumkan total harga idle time pada semua stasiun untuk tingkat output tertentu, yang dalam penyeimbangan tugas ini, kebutuhan waktu per unit produk yang di spesifikasikan untuk setiap tugas dan hubungan sekuensial harus dipertimbangkan

TUJUAN LINE BALANCING


Tujuan line balancing adalah untuk memperoleh suatu arus produksi yang lancar dalam rangka memperoleh utilisasi yang tinggi atas fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan melalui penyeimbangan waktu kerja antar work station, dimana setiap elemen tugas dalam suatu kegiatan produk dikelompokkan sedemikian rupa dalam beberapa stasiun kerja yang telah ditentukan sehingga diperoleh keseimbangan waktu kerja yang baik. Atau secara garis besar tujuan line balancing adalah untuk mendapatkan lintasan produksi yang seimbang

Sedangkan tujuan dari lintasan produksi yang seimbang adalah sebagai berikut:
1.

2. 3.

Menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada setiap workstation sehingga setiap workstation selesai pada waktu yang seimbang dan mencegah terjadinya bottle neck. Bottle neck adalah suatu operasi yang membatasi output dan frekuensi produksi. Menjaga agar pelintasan perakitan tetap lancar. Meningkatkan efisiensi atau produktifitas.

METODE LINEBALANCING
Dalam penyelesaian soal dengan menggunakan line balancing, dikenal 3 metode, yaitu : 1. Metode Heuristic, yaitu suatu metode yang berdasarkan pengalaman, intuisi atau aturan-aturan empiris untuk memperoleh solusi yang lebih baik daripada solusi yang telah dicapai sebelumnya, yang terdiri atas: a. Ranked Positional Weight/Hegelson and Birine b. Kilbridge`s and Waste/Region Approach c. Large Candidate Rule d. Al Arcu`s 2. Metode Analitic atau matematis, yaitu metode penggambaran dunia nyata melalui simbol-simbol matematis berupa persamaan dan pertidaksamaan. Yang termasuk metode ini adalah Branch and Bound. 3. Metode Simulasi, yaitu metode yang meniru tingkah laku sistem dengan mempelajari interaksi komponen-komponennya. Karena tidak memerlukan fungsi-fungsi matematis secara eksplisit untuk merelasikan variabel-variabel sistem, maka model-model simulasi ini dapat digunakan untuk memecahkan sistem kompleks yang tidak dapat diselesaikan secara matematis. a. CALB (Computer Assembly Line Balancing or Computer Aided Line Balancing) b. ALBACA (Assembly Line Balancing and Control Activity) c. COMSOAL (Computer Method or Saumming Operation for Assemble)

METODE YANG DIGUNAKAN


Metode yang digunkan dalam praktikum adalah metode heuristic:
1. 2. 3.

Large Candidate Rule Kilbridge`s and Waste/Region Approach Ranked Positional Weight/Hegelson and Birine

Anda mungkin juga menyukai