Anda di halaman 1dari 11

TEKNOLOGI ANTENA GRID BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang dengan pesat. Hal ini menuntut penyesuaian dari berbagai segi dalam dunia pendidikan. Tanpa adanya penyesuaian dan pembenahan, pendidikan di Indonesia akan selalu tertinggal bila dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, apalagi bila dibandingkan dengan pesatnya kemajuan teknologi itu sendiri yang biasanya diprakarsai oleh negara maju. Salah satu faktor utama yang menentukan kemajuan teknologi adalah kualitas pendidikan. Tidak akan berhasil mentransfer teknologi maju jika masyarakat pemakai teknologi tersebut belum menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendasarinya. Hal ini dapat diraih jika kualitas pendidikan ditingkatkan. Salah satunya antena yang merupakan sebuah perangkat yang digunakan memancar dan/atau menerima gelombang elektromagnetik secara efisien. Sebagai contoh penggunaan antena yaitu; a. Komunikasi Tanpa Kabel (Wireless Communication) berupa sistem komunikasi personal (PCS), sistem Global Positioning Satellite (GPS), Wireless Local Area Netrworks (WLAN), Direct Broadcast Satellite (DBS) Television, Mobile Communications, Telephone Microwave/Satellite Links, Broadcast Television dan Radio, dan lain lainnya. b. Penginderaan jauh (Remote Sensing) berupa: Radar [Penginderaan Jauh aktif yang bekerja meradiasi dan menerima gelombang], Pemakaian untuk militer sebagai pencari target dan tracking, radar cuaca, pengaturan lalu lintas udara, deteksi kecepatan mobil, pengatur lalu lintas (magnetometer), ground penetrating radar (GPR), pemakaian untuk pertanian. Radiometry [Penginderaan jauh pasif yang bekerja dengan cara menerima emisi gelombang. Penggunaan militer dalam bentuk perlakuan gelombang dan penggabungan sinyal.

B. Tujuan Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para mahasiswa jurusan sistem komputer, jurusan tehnik informatika dan fakultas ilmu komputer di Universitas Putra Indonesia YPTK Padang agar bisa diterapkan oleh mahasiswa sebagai pelatihan atau media penelitian untuk meningkatkan dan mengembangkan skill mahasiswa.

BAB II PEMBAHASAN

1.1. DASAR DASAR RADIASI ANTENA. Antenna adalah interface antara saluran transmisi dan ruang terbuka (space), antenna adalah piranti pasif; artinya, power (daya) yang di-radiasi-kan tidak bisa lebih besar daripada power yang berasal dari transmitter. Sebuah antena dapat dibayangkan sebagai sebuah jaringan setara (matching network) antara sebuah perangkat pandu gelombang (saluran transmisi, pandu gelombang) dan media di sekitarnya.

Antena Pemancar Masukan Pandu gelombang

Antena

Keluaran Gelombang Tidak Terpandu.

Antena Penerima Masukan gelombang tidak terpandu

Antena

Keluaran Pandu Gelombang.

Antena sebagai sebuah terminal sebuah saluran transmisi, gambaran ini dapat dilihat pada gambar 1.1 dibawah ini.

Gambar 1.1. Antena sebagai Terminal Pandu Gelombang.

Rangkaian terbuka saluran transmisi tidak dapat meradiasikan gelombang secara efektif karena arus pada saluran transmisi sama dan berlawanan (dan saling menutupi satu sama lain). Medan radiasi arus arus ini cenderung untuk menghilangkan satu dengan lainnya. Arus pada lengan antena dipol diatur pada arah yang sama sehingga medan medan radiasi ini akan terjadi kecenderungan untuk saling menambahkan dan membuat dipole sebagai radiator yang efisien. Antena sebagai terminasi pandu gelombang.

(a)

(b)

Gambar 1.2. Antena sebagai terminal : a. Bagian akhir pandu gelombang persegi., b. Bagian akhir pandu gelombang persegi dengan sebuah antena piramid horn.

Pada bagian akhir pandu gelombang akan meradiasikan gelombang, tetapi tidak efisien seperti bagian akhir pandu gelombang dengan menggunakan antena horn. Impedansi gelombang didalam pandu gelombang tidak akan sama dengan media disekitarnya yang membentuk sebuah ketidak-sesuaian pada bagian akhir terbuka pandu gelombang tersebut. Maka, bagian gelombang yang berjalan dipantulkan kembali kedalam pandu gelombang. Antena horn bekerja sebagai sebuah rangkaian setara, dengan sebuah perpindahan secara gradual dalam impedansi gelombang dari pandu gelombang menuju media disekitar pandu gelombang tersebut. Dengan terminal yang sesuai pada pandu gelombang, gelombang yang dipantulkan dapat diminimalisasikan dan medan radiasi dapat dimaksimalkan.

1.2. POLA POLA RADIASI ANTENA. Pola radiasi antena merupakan sebuah gambar grafik yang melambangkan perangkat radiasi antena sebagai sebuah fungsi posisi pada koordinat spheris (koordinat bola). Jenis jenis umum pola radiasi antena berupa Pola Daya yang menggambarkan normalisasi daya terhadap

posisi koordinat spheris, dan Pola Medan yang menggambarkan normalisasi medan |E| dan |H| terhadap posisi koordinat spheris.

 Jenis jenis Medan Antena : a. Medan Reaktif yang merupakan bagian karakteristik medan antena akibat gelombang berdiri yang melambangkan energi yang tersimpan. b. Medan Radiasi yang merupakan bagian karakteristik medan antena akibat radiasi gelombang (propagasi) yang melambangkan energi dipancarkan oleh antena.

 Daerah daerah medan antena : a. Daerah medan dekat reaktif yang merupakan daerah yang berada disekitar antena dimana medan raktif sangat dominan (energi tersimpan gelombang berdiri). b. Daerah medan dekat Fresnel yang merupakan daerah antara medan dekat reaktif dan medan jauh dimana radiasi medan sangat dominan dan distribusi medan tergantung jarak dari antena. c. Daerah medan jauh Fraunhofer merupakan daerah paling terjauh dari antena dimana distribusi medan secara esensial berdiri sendiri dari jarak antena sumber (propagasi gelombang).

 Definisi definisi pola radiasi antena a. Pola isotropis adalah pola sebuah antena didefinisikan sebagai radiasi serba sama ke segala arah, pola ini dibentuk oleh sebuah radiator isotropis (sumber titik, sebuah antena non-fisik yang tidak mempunyai arah). b. Pola keterarahan merupakan sebuah pola dikarakterisasi oleh beberapa radiasi yang efisien dalam satu arah dibandingkan arah lainnya (secara fisik antena yang dapat direalisasikan adalah antena pengarah saja). c. Pola omnidirectional merupakan sebuah pola yang serba sama dalam pemberian ruang radiasinya. d. Pola bidang utama yaitu pola bidang E dan bidang H dari sebuah polarisasi linier antena. Bidang E adalah bidang yang terdiri vektor medan elektrik dan arah radiasinya

maksimum. Bidang H adalah bidang yang terdiri vektor medan magnetik dan arah radiasinya maksimum.

1.3. MACAM-MACAM ANTENA GRID :

1. Antena Grid Engenius EAG-2424 2.4Hz 24dB

Antena Grid produksi Engenius dengan gain 24dB dan sudut sebar sinyal 10derajat. Cocok untuk koneksi wifi jarak jauh.

Spesifikasi : ..Model: EAG-2424 ..Freq. Range -MHz: 2400~ 2483 ..Bandwidth -MHz: 83 ..Gain -dBi: 24 dB ..3dB Beam width 10 14 ..F/ B Ratio-dB: 30 dB ..VSWR: 1.5 ..Nominal Input Impedance- : 50& ..Polarization: Vertical or Horizontal ..Max Power-W: 100w ..Connector: N Female ..Dimension-m: 0.4m 0.9m ..Weight-kg: 2.5Kg ..Rated Wind Velocity -m/ s: 60m/ s

2. Grid TPLink TL-ANT2424B 2.4-2.5GHz 24dB

Antena Grid produksi TPLink dengan kehandalan menyamai Grid produksi Kenbotong dengan harga yang lebih murah. Kualitas bahan bagus dan tebal, bobot lebih berat dari Grid Kengbotong. Range frekwensi 2.4 - 2.5Ghz (support Superchannel 2.5Ghz). Frequency Range Impedance ( ) Gain VSWR Horizontal Beamwidth Vertical Beamwidth F/B Ratio Polarization 2.4GHz ~ 2.5GHz 50 24dBi 1.5 14 10 30Db Vertical or Horizontal

Maximum Input Power Connector Application Mount Style Antenna Dimension Weight

100W N Female Outdoor Pole Mount / Wall Mount 6001000 mm 3.5 +/-0.15 KG

Mounting Mast Diameter 30~50 mm Rated Wind Velocity 216 Km/h

3. Grid Kenbotong 5.8GHz 27dB TDT-5800SPL6

Antena Grid yang bekerja pada frekwensi 5.8Ghz. Gain 27dB dengan sudut sebar 8derajat mampu menembus jarak yang sangat jauh. Sangat cocok digunakan untuk koneksi Point to Point maupun Point to Multipoint. Applications :
y y y y y y y y y

5.7 - 5.8 GHz ISM Band IEEE 802.11a Wireless LAN WiFi Systems Long-range Directional Applications Point to Point Systems Point to Multi-point Systems Wireless Bridges Backhaul Applications Wireless Video Systems

Features :
y y y y y y y

Superior performance Cast aluminum construction UV stable light gray powder coat finish All weather operation 12 inch coax lead Easy to assemble Gain: 27 dBi

y y y y y y y y y y y

Horizontal Beamwidth: 6 Vertical Beamwidth: 9 F/B Ratio: >25dB VSWR: < 1.5 Impedance: 50ohm Polarization: Vertical or Horizontal Max Power: 100W Connector: N Female Dimension: 0.4*0.6m Weight: 4.5kg Rated Wind Velocity: 60 m/s Specifications

Model Frequency Range-MHz Bandwidth-MHz Gain-dBi Vertical Beamwidth- Horizontal Beamwidth- F/B Ratio-dB VSWR ImpedancePolarization Maximum Power-W Connector Dimensions-m Weight-Kg Mounting Mast Diameter-mm

TDJ-5800SPL9 5725-5850 125 30 6 4 25 1.5 50 Vertical or Horizontal 100 N Female 0.60.9 4.5 40 to 50

4. Antena Grid Kenbotong TDJ-2325 2.4Ghz 24dB (Support Superchannel)

Antena grid ini support SuperChannel (2.3 s/d 2.5GHz) jika dipasangkan dengan AP yang suport SuperChannel. Connect this Kenbotong Grid Antenna 2.4 GHz 24 dBi to any of your Indoor or Outdoor Wireless Access Points. This 2.4Ghz Grid Antenna works great for connecting two locations wirelessly, sharing data, or using a VoIP wireless link. With the appropriate coax cable you will be able to connect this 2.4GHz antenna to any Minitar, Linksys, Cisco, D-Link, Senao, Zcom or other Wireless Access Point for increased signal strength Spesifikasi Teknis Gain: 24dBi, Frequency range: 2300~2500MHz, Polarization: Linear, VSWR: <2, Front back ratio: >30dB, 3dB beamwidth: E-plan 9, H-plan 11, Connector: N-Female, Weight: 5Kg.
5. Antena Grid Parabolic SpeedLink 5.8Ghz 32.5dBi

Antena grid yang bekerja pada frekwensi 5.8Ghz. Gain 32.5dBi sangat cocok untuk koneksi Point to Point puluhan kilometer. Bentuknya parabolic menjadikan antena ini sangat focus pancaran sinyalnya.

6. Antena Grid RMI 2.4GHz 24 dBi (rakitan lokal lisensi Korea)

Antena Grid rakitan lokal (lisensi RMI Korea) yang handal dan ekonomis untuk kebutuhan koneksi wifi Anda. Support berbagai tipe access point 2.4GHz seperti JAHT, Minitar, Linksys, Cisco, D-Link, Senao, Zcom dan lainnya.

Spesifikasi Teknis Gain: 25 dBi Type: Grid Polarization: Linear Beamwidth Degree: Horizontal: 10, Vertical: 13 VSWR: <=1.3 Frequency: 2400-2485 MHz Connector: N-female Size Width: 530mm Length: 740 mm Weight: 2500 g Mount: Mounting hardware fits 35-50 mm mast tubes Material: Reflector-11mm aluminium

BAB III PENUTUP KESIMPULAN Berdasarkan analisa dan hasil penelitian dalam perancangan, perakitan dan pembuatan antena grid ini, yang berpedoman pada buku-buku yang berhubungan dengan antena grid, serta permasalahan yang timbul selama ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan pemanfaatan antena grid bisa digunakan sebagai antenna wifi sehingga bisa menekan biaya yang diperlukan. Sehingga terjadinya komunikasi yang dilakukan diantara 2 atau lebih tempat yang berdekatan atau pun berjauhan yang menghasilkan informasi bisa berupa suara percakapan (voice), musik (audio), gambar diam (photo), gambar bergerak (video), atau data digital yang mana kita ketahui bahwa komunikasi adalah saling menyampaikan informasi kepada tujuan yang diinginkan. SARAN-SARAN Berdasarkan percobaan-percobaan yang dilakukan dalam merancang sistem ini, tentunya ditemukan berbagai kendala dan permasalahan, baik dalam hal perancangan rangkaian elektronika, maupun pencarian konponen, maupun perancangan program aplikasi. Berikut akan dipaparkan beberapa saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca yang mungkin berminat untuk mengembangkan sistem ini. 1. Penguasaan terhadap ilmu elektronika dan komunikasi data yang memadai sangat diperlukan ketika akan merancang sebuah sistem, sehingga nantinya tidak akan mengalami kesulitan yang cukup berarti dalam perancangan sistem. 2. Dalam pembuatan rangkaian, sebaiknya menggunakan komponen yang berkualitas bagus sehingga hasil yang dicapai maksimal.

Anda mungkin juga menyukai