Anda di halaman 1dari 1

Sel pneumosit tipe II adalah sel bergranula yang berbentuk kuboid.

Sel ini dapat ditemukan di alveolar-septal junction dan menutupi < 5% dari permukaannya. Meskipun hanya < 5%, jumlah sel pneumosit II lebih banyak daripada pneumosit I.11 Perkembangan sel ini dimulai pada minggu ke-24 gestasi, dan mengeluarkan sedikit surfaktan. Surfaktan tidak disekresi pada jumlah yang adekuat hingga sekitar minggu ke-35 gestasi. Itulah sebabnya mengapa insidensi infant respiratory distress syndrome (gagal napas karena defisiensi surfaktan pada paru) berkurang secara drastis pada usia gestasi di atas 35 minggu.11 Sel tipe II tersebar di antara sel-sel alveolus tipe I. Kedua jenis sel ini saling melekat melalui taut kedap dan desmosom. Sel tipe II berbentuk bundar yang biasanya berkelompok dengan jumlah 2 atau 3 di sepanjang permukaan alveolus di tempat pertemuan dinding alveolus yang membentuk sudut. Sel ini, yang berada di atas membrane basal adalah bagian dari epitel, dam mempunyai asal yang sama dengan sel tipe I yang melapisi dinding alveolus. Sal-sel ini membelah dengan cara mitosis untuk mengganti populasinya sendiri dan juga mengganti populasi sel tipe I. pada sediaan histologi, sel-sel tipe II menampilkan cirri sitoplasma bervesikel yang khas atau berbusa. Vesikel ini disebabkan adanya badan lamelayang tetap terpelihara dan terdapat dalam jaringan yang dipersiapkan untuk studi mikroskop elektron. Sel ini bertanggungjawab pada produksi dan sekresi surfaktan (yang sebagian besar komponennya merupakan

dipalmitoylphosphatidylcholine), sebuah group fosfolipid yang mengurangi tegangan permukaan alveolar. Fosfolipid surfaktan disimpan oleh sel penumosit II di dalam badan lamellar, yang merupakan vesikel khusus.
11

Dengan demikian, surfaktan menstabilkan diameter alveoli dan

mecegah kolaps alveoli selama respirasi dengan meminimalkan kekuatan kolaps. Selama perkembangan fetal, surfaktan cukup disekresi oleh sel alveolar besar selama beberapa minggu terakhir kehamilan 28 sampai 32. Selain menghasilkan surfaktan, sek alveolar besar dapat membelah dan berfungsi sebagai sel induk bagi sel alveolar gepeng.

Anda mungkin juga menyukai