Anda di halaman 1dari 7

A.

Rasio Likuiditas

Analisis Rasio Lancar

Rumus

2007

2008


2009
 

 


Rasio Cepat

 

Rasio Likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. 1. Rasio Lancar ( current ratio ) : kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban

jangka pendek. Rumusnya aktiva lancar : kewajiban lancar


y y y

Tahun 2007 = 564.787 : 79.642 = 7,09 Tahun 2008 = 660.532 : 84.482 = 7,82 Tahun 2009 = 780.488 : 123.198 = 6,34

Dari hasil perhitungan pada tahun 2009 diperoleh rasio lancar sebesar 6,34

, nilai tersebut bisa

diinterprestasikan bahwa untuk setiap satu rupiah kewajiban dijamin dengan 6,34 rupiah aktiva lancar . Dari perbandingan dengan beberapa periode menunjukan ketidakstabilan rasio an tahun karena ketika pada tahun tar 2009 mengalami penurunan rasio lancar. Rasio lancar yang terlalu besar menunjukan bahwa pengelolaan aktiva lancar kurang bagus karena masih banyak aktiva yang menganggur.

2.

Rasio Cepat ( quick ratio) : kemampuan aktiva lancar ( minus persediaan ) untuk membayar kewajiban

lancar. Rumusnya ( kas + piutang usaha bersih ) : kewajiban lancar

y y y

Tahun 2007 = (44.200 + 450.930 ) : 79.642 = 6,22 Tahun 2008 = ( 60.938 + 519.307 ) : 84.482 = 6,87 Tahun 2009 = ( 230.843 + 444.393 ) : 123.198 = 5,48

Rasio cepat mengukur kemampuan aktiva lancar minus persediaan untuk membayar kewajiban lancar . Penghalang persediaan ini karena persediaan memerlukan jangka waktu yang agak lama untuk dikonversi menjadi kas. Dari hasil perhitungan diperoleh rasio cepat untuk tahun 2009 sebesar 5,48 yang bisa diartikan bahwa untuk setiap satu rupiah hutang dijamin dengan 5,48 aktiva yang cepat diuangkan. Jika dilihat dari perhitungan terdapat penurunan rasio cepat menunjukan bahwa kinerja perusahaan menurun, na un dari segi m

kualitas aktiva yang cepat diuangkan masih cukup memadai untuk membayar kewajiban jatuh tempo dalam jangka pendek.

3. lancer

Modal Kerja Bersih ( net working capital ). Rumusnya ( aktiva lancar kewajiban lancar ) : kewajiban

Rasio modal kerja bersih digunakan untuk mengetahui rasio modal bersih . Rasio modal kerja bersih adalah seberapa besar modal kerja bersih yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan kewajiban lancar. Dalam perhitungan dapat dilihat bahwa rasio berturut turut sebesar 6.09, 6,82 , 5,34 bearti manajemen kurang efisien dalam mengelola banyaknya aktiva yang menganggur.
y y y

Tahun 2007 = ( 564.787 - 79.642 ) : 79.642 = 6,09 Tahun 2008 = ( 660.532 - 84.482 ) : 84.482 = 6,82 Tahun 2009 = ( 780.488 - 123.198 ) : 123.198 = 5,34

B. STRUKTUR MODAL & SOLVABILITAS PT AQUA GOLDEN MISISSIPI

Anali sis Total Debt to Equity Long Term Debt to Equity

Rumus

2007

2008

2009

      

A.

Debt to Equity Ratio

Yaitu rasio total kewajiban terhadap Ekuitas. Rasio ini menunjukan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinajaman . Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rasio DER sebesar :
y y y

2009 : 73 % 2008 : 70 % 2007 : 74 %

Semakin tinggi rasio maka akan semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oeh pemegang l saham . Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang , semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya B. Debt to Asset Ratio

Yaitu rasio total kewajiban terhadap aset. Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang.Total utang terhadap aktiva (debt to asset ratio). Yaitu rasio total kewajiban terhadap asset . Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rasio DAR sebesar :

y y y

2009 : 42% 2008 : 41% 2007 : 42,3%

Jika terjadinya penurunan dalam DAR menunjukan bahwa kinerja perusa haan semakin meningkat dengan semakin menurunnya porsi hutang dalam pendanaan aktiva. Dengan semakin kecilnya nilai rasio DAR menunjukan bahwa sebagian besar investasi didanai oleh modal sendiri.

C.

Times Interest Earned

Laba sebelum pajak dan biaya bunga dibagi biaya bunga. Rasio ini menunjukan kemampuan laba dalam menutup biaya bunga.
y y y

2009: 158 2008: 14 2007: 142 Rasio times interest earned sebesar 142 menunjukan bahwa keuntungan yang tersedia untuk

membayar biaya bunga adalah 142 kali dari jumlah biaya bunga yang harus dibayar. Terjadi kenaikan nilai sari menunjukan adanya peningkatan kinerja perusahaan untuk menutup biaya bunga . Semakin tinggi rasio ini menunjukan bahwa laba yang tersedia untuk membayar biaya bunga semakin besar.

C. PROFITABILITAS
Analisis ROA Rumus 2007 2008 2009

 
ROE

   

Net Profit Margin Gross profit margin Cash Turnover

 

TINGKAT PENGEMBALIAN INVESTASI


A. Return On Asset Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah aset yang digunakan . Dengan mengetahui rasio ini kita bisa menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan.
y 2009 : 13,34% y 2008 : 11,63% y 2007 : 9,45%

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai ROA sebesar 13,34 %, 11,63%, 9,45% . Arti angka 0,13 bahwa untuk setiap seratus rupiah aktiva yang dimiliki perusahaan, perusahaan mendapatkankeuntungan sebesar 13 rupiah untuk tahun 2009, 11 rupiah untuk tahun 2008 , 9 rupiah untuk tahun 2007 . Untuk menilai kinerja ,rasio ROA akan dibandingkan dengan rata rata suku bunga simpanan atau dengan tingkat kembalian pada industri yang sama. Jadi persen suku bunga simpanan harus lebih dari keuntungan perusahaan agar dinilai kinerja perusahaan tersebut bagus.

B. Return On Equity Rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai ROE sebesar :
y

2009 : 23,26%

y y

2008 : 20,27% 2007 : 16,46%

Dari hasil perhitungan tahun 2009 diperoleh ROE sebesar 0,23 yang bearti untuk setiap seratus investasi pemegang saham , perusahaan memberikan kembalian sebesar 23 rupiah . Rasio ini menunjuakn kesuksesan manajemen dalam memaksimalkan tingkat kembalian pada pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik karena memberikan tingkat krmbalian yang lebih besar pada pemegang saham . Sebagai pembanding untuk rasio ini adalah tingkat suku bunga bebas risiko, misalnya sertifikat Bank Indonesia. Dengan membandingkan suku bunga simpanan saat ini yang sebesar 6,5% bisa disimpulakn bahwa perusahaan memberikan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi pada pemeg ang saham dibandingkan dengan investasi pada deposito atau tabungan.

KINERJA OPERASI
A. Gross profit Rasio ini berguan untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual . Jadi dengan mengetahui rasio ini , kita bisa tahu bahwa untuk setiap satu barang terjual ,perusahaan memperoleh keuntungan kotor sebesar x rupiah. Pada perhitungan tahun 2009 diperoleh 0,66 yaitu bearti bahwa setiap satu rupiah penjualan , perusahaan mendapatkan margin kotor sebesar 0,66 rupiah . Diliahat bahwa ke t hun 2009 a terdapat peningkatan bearti ada peningkatan manajemen dalam menghasilkan margin penjualan . B. Margin laba bersih (net profit margin) Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan . Rasio ini menggambarkan besarnya persentase keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan untuk setiap penjualan karena memasukan semua unsur pendapatan dan biaya. Berdasarkan perhitungan diperoleh NPM untuk tahun 2009 sebesar 0,03 yang bearti untuk setiap s eratus rupiah penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 3 rupiah. Dari tahun 2007 ke tahun 2008 terdapat kenaikan kinerja , namun menuju ke tahun 2009 terdapat penurunan kinerja 0,04 . Jika di bandingkan dengan rata -rata industri terlihat bahwa nilai rasio ini terlalu rendah karena kurang dari 10 %.
y y y

2009 : 3,55% 2008 : 3,59% 2007 : 3,42%

D. RASIO AKTIVITAS
Cash Turnover


Acc. Receivable Turnover Total Asset Turnover

  

PEMANFAATAN ASET (ASSET UTILIZATION)


A. Perhitungan Perputaran kas (cash turnover) PT AGM yang semakin tinggi rasio bearti memberikan dampak yang baik bagi perusahaan AGM.
y y y

2009 : 24,409% 2008 : 20,818% 2007 : 17,43%

B. Perputaran piutang usaha (account receivable turnover) Penjualan bersih dibagi rata-rata piutang dagang. Rasio ini menggambarkan kualitas piutang perusahaan dan kesuksesan perusahaan dalam penagihan piutang yang dimiliki. Semakin tinggi rasi bearti kemampuan perusahaan dalam menagih piutang yang dimiliki . Akan tetapi , rasio yang terlalu tinggi dapat menyebabkan ketidaksukaan pelanggan sehingga menyebabkan pelanggan lari karena kebijakan kredit yang terlalu ketat.
y y y

2009 : 5,77 2008 : 4,92 2007 : 4,123 Dari hasil menunjukan bahwa tahun 2009 rasio meningkat terus, dan pada tahun 2009

sejumlah 24,49 maka rasio tersebut diartikan bahwa pada tahun 2009perusahaan mampu mengkonversi piutang menjadi kas nsebanyak 5,77 kali . Untuk melihat lebih jauh dalam tentang umur piutang yang dimiliki oleh perusahaan maka rasio idel untuk perputaran maksimal 6 kali dalam setahun. Dibawah angka tesebut bearti manajemen kurang efisien dalam mengelila aktiva karena lamanya umur pitang . Padahal piutang adalah aktiva yang menganggur yang tidak memberikan keuntungan bagi perusahaan C. Perputaran total asset (total asset turnover) Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan . Berdasarkan perhitungan , perusahaan dapat menghasilkan 2,69 yang bearti untuk satu rupiah aktiva , perusahaan menghasilkan 2,69 penjualan. Total asset tersebut menurut kami sudah efektif karena nilai produktifnya sudah di atas satu.

y y y

2009 : 2,69 2008 : 2,29 2007 : 1,92

Anda mungkin juga menyukai