Anda di halaman 1dari 7

MATEMATIKA SEDEKAH RUMUS SEDEKAH Hidup kita tidak pernah lepas dari krisis dan masalah, baik dalam

m skala kecil maupun besar.Musibah yang menimpa diri kita bisa jadi kumpulan dosa kecil yang tidak kita sadari dimasa lampau. Kita jauh dari Alloh, jarang melakukan kebaikan dan kerapa melakukan maksiat sehingga saat ini kita bisa tertimpa salah satu atau.lebih masalah-masalah seperti diatas.Telah datang janji kebenaran dari Sang Rabb alam semesta, bahwa Dia akan melapangkan yang sempit, memudahkan yang sulit, menghadirkan yang tak ada, menambahkan yang kurang memperbanyak yang sedikit dll dengan cara sedekah. Tidak ada keraguan sedikitpun akan janji-janji Sang Rabb bagi orang-orang yang dalam dadanya tumbuh subur keimanan, menghayati firman-firman Sang Rabb didalam Al Quranul Qarim terutama ayat-ayat mengenai shodaqoh/sedekah. Sedekah akan menumbuhkan, melimpahkan dan memberkahi harta yang kita punyai, sedakah adalah kuanta yang memicu pelipatgandaan harta kita dengan sangat mengagumkan, sedekah dapat menghindarkan bujukanbujukan setan agar kita tidak terjerumus dalam lobang kemusyrikan dalam pencarian harta, sedekah adalah suatu hal yang membuat kita sadar akan sebuah kebesaran, kemurahan, kasih sayang dan keberadaan Sang Rabb yang kadang kita merasa Dia jauh padahal sedekat urat leher. Masih banyak manusia yang lupa untuk bersyukur, padahal mereka telah mendapatkan banyak anugerah dari Alloh SWT. Salah satu cara bersyukur yang tepat dan nyata adalah dengan bersedekah. Bersedekah akan menyadarkan kita, bahwa harta yang terdapat pada diri kita sesungguhnya tidak seluruhnya merupakan hak kita, namun ada hak orang lain. Harta yang menjadi hak orang lain itu perlu disampaikan kepada yang berhak dengan cara sedekah. Setiap persendian manusia wajib disedekahi, setiap hari yang padanya matahari terbit. Beliau bersabda antara dua orang yang (berselisih adalah sedekah), membantu seseorang dalam masalah kendaraanya lalu menaikannya ke atas kendaraanya atau mengangkat barang bawaannya ke atas kenadaraannya adalah sedekah. Beliau bersabda, Mengucapkan kalimat yang baik adalah sedekah, setiap langkah yang dia berjalan menuju masjid unuk shalat adalah sedekah, dan menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah. (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Matematika Dasar Sedekah Dari matematika sederhana di bawah ini? ~ 10 1 = 19 ~ Pertambahan ya? Bukan pengurangan? ~ Kenapa matematikanya begitu? ~ Matematika pengurangan darimana? ~ Koq ketika dikurangi, hasilnya malah lebih besar? ~ Kenapa bukan 10-1 = 9 ??? Inilah kiranya matematika sedekah, dimana ketika kita memberi dari apa yang kita punya, Alloh SWT justru akan mengembalikan lebih banyak lagi. Matematika sedekah di atas, matematika sederhana yang diambil dari QS. 6: 160, dimana Alloh SWTmenjanjikan balasan 10x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik. Jadi, ketika kita punya 10, lalu kita sedekahkan 1 di antara yang sepuluh itu, maka hasil akhirnya, bukan 9. Melainkan 19. Sebab yang satu yang kita keluarkan, dikembalikan Allah sepuluh kali lipat. Hasil akhir, atau jumlah akhir, bagi mereka yang mau bersedekah, tentu akan lebih banyak lagi, tergantung Kehendak Alloh SWT. Sebab Alloh SWT juga menjanjikan balasan berkali-kali lipat lebih dari sekedar sepuluh kali lipat. Dalam QS. 2: 261, Alloh SWT menjanjikan 700x lipat. Tinggallah kita yang kemudian membuka mata, bahwa pengembalian Alloh SWT itu bentuknya apa? Bukalah mata hati, dan kembangkan ke-husnudzdzanan, atau positif thinking ke Alloh SWT. Bahwa Alloh SWT pasti membalas dengan balasan yang pas buat kita, bisa Semakin Banyak Memberi akan Semakin Banyak MenerimaDengan mempelajari matematika dasar sedekah, berarti setiap kita bersedekah Alloh SWT menjanjikan minimal pengembalian sepuluh kali lipat (walaupun ada di ayat lain yg Allah menyatakan akan membayar 2x lipat). Atas dasar ini pula, kita coba menghayati matematika sedekah yang mengagumkan. Bahwa semakin banyak kita bersedekah, ternyata betul Alloh SWT akan semakin banyak juga memberikan gantinya, Dengan ilustrasi matematika berikut ini: Pada pembahasan sebekumnya bahwa angka 10 1 = 19 Maka, ketemulah ilustrasi matematika sedekah berikut ini:

1. 10 2= 282. 10 3= 373. 10 4= 464. 10 5= 555. 10 6= 646. 10 7= 737. 10 8= 828. 10 9= 919. 10 10= 100 Dengan meihat hasil akhirnya,dapat disimpulkan bahwa semakin banyak kita memberi maka akan semakin banyak hasil yang akan diterima. Sehingga semakin banyak kita bersedekah, semakin banyak penggantian dari Alloh SWT.Mudah-mudahan Alloh SWT senantiasa memudahkan kita untuk bersedekah, meringankan langkah untuk bersedekah, dan membuat balasan Alloh SWT tidak terhalang sebab dosa dan kesalahan kita. 2.5 % Cukupkah? Contoh berikut ini, adalah contoh seorang karyawan yang punya gaji 1jt. Dia punya pengeluaran rutin sebesar 2jt. Kemudian dia bersedekah 2,5% dari penghasilan yang 1jt itu. Maka kita dapat perhitungannya sebagai berikut: 2,5% dari 1.000.000 = 25.000 Maka, tercatat di atas kertas: 1.000.000 25.000 = 975.000 Nilai sebesar 975.000 bukanlah hasil akhir, Alloh SWT akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau sebesar 250.000. Sehingga dia bakal mendapatkan tambahan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar: 975.000 + 250.000 = 1.225.000 Dengan hasil akhir dari perhitungan sedekah 2,5% dari 1jt =Rp. 1.225.000,-. Jadi jika pengeluarannya bulanan sebesar Rp. 2jt. Maka dengan sedekahnya 2,5%, akan masih mencoba untuk mencari sisa 775.000 untuk menutupi kebutuhannya. Dengan Sedekah 10 %Dengan sedekahn10% dari 1.000.000 = 100.000 Maka, tercatat di atas kertas: 1.000.000 100.000 = 900.000 Kita lihat, memang kurangnya semakin banyak, dibandingkan dengan kita bersedekah 2,5%. Tapi kita belajar, bahwa 900.000 itu bukanlah hasil akhir. Alloh SWT akan mengembalikan lagi yang 10 % yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar 1.000.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar: 900.000 + 1.000.000 = 1.900.000 Dengan perhitungan ini, maka penghasilannya mendekati angka pengeluaran yang 2jt nya. Dia cukup butuh 100rb tambahan lagi, yang barangkali Alloh SWT yang akan menggenapkan. 2.5 % itu cukup, apabila Setiap perbuatan, pasti ada balasannya. Dan satu hal yang saya kagumi dari matematika Alloh SWT, bahwa Spiritual Values, ternyata selalu punya keterkaitan dengan Economic Values. Kita akan bahas pelan-pelan sisi ini, sampai kepada pemahaman yang mengagumkan tentang kebenaran janji Alloh SWT tentang perbuatan baik dan perbuatan buruk.Kita sedang membicarakan bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Mestinya, begitu saya ajukan dalam tulisan terdahulu, sedekah kita, haruslah minimal 10%. Dengan bersedekah 10%, insya Allah kebutuhan-kebutuhan kita, yang memang kita hidup di dunia pasti punya kebutuhan, akan tercukupi. Dari ilustrasi diatas, ilustrasi bahwa ketika seorang karyawan bersedekah 2,5% dari gajinya yang 1jt, maka pertambahannya menjadi Rp. 1.225.000. Yakni didapat dari Rp.975.000, sebagai uang tercatat setelah dipotong sedekah, ditambah dengan pengembalian sepuluh kali lipat dari Allah dari 2,5% nya. Bila sedekah 2,5% ini yang dia tempuh, sedangkan dia punya pengeluaran 2jt, maka kekurangannya teramat jauh. Dia masih butuh Rp. 775.000,-. oleh karena itu usahakan melakukan sedekah jangan hanya pada nilai 2,5%, tapi lebihkan. Misalnya 10%. Sedekah kita yang 2,5% itu sebenarnya tetap akan mencukupi kebutuhan-kebutuhan kita, di dunia ini, maupun kebutuhan yang lebih hebat lagi di akhirat, kalau kita bagus dalam amaliyah lain selain sedekah. Misalnya, bagus dalam mengerjakan shalat. Shalat dilakukan selalu berjamaah. Shalat dilakukan dengan menambah sunnah-sunnahnya; qabliyah badiyah, hajat, dhuha, tahajjud. Bagus juga dalam hubungan dengan orang tua, dengan keluarga, dengan tetangga, dengan kawan sekerja, kawan usaha. Terus, kita punya maksiat sedikit, keburukan sedikit. Bila ini yang terjadi, maka insya Allah, cukuplah kita akan segala hajat kita. Alloh SWT akan menambah poin demi poin dari apa yang kita lakukan. Hanya sayangnya, kita-kita ini justru orang yang sedikit beramal, dan banyak maksiatnya. Jadilah kita orang-orang yang merugi. Skor akhir yang sebenarnya sudah bertambah, dengan sedekah 2,5% itu, malah harus melorot, sampai dengan harus tekor, sebab kita tidak menjaga diri dari perbuatan

buruk kita yang akhirnya memakan perbuatan baik kita. maka langjah terbaik adalah dengan terus menambah amaliyah kita, dan kurangi terus maksiat kita. Asumsi..Sedekah 10% dari 2jt (bukan dari gajinya yang 1jt), maka akan didapat angka sedekah sebesar Rp. 200rb. Gaji pokok sebesar 1jt, dikurang 200rb, menjadi tinggal 800rb. Angka matematisnya tercatatnya tambah mengecil, menjadi tinggal 800.000. Tapi di sinilah misteri sedekah yang ajaib. Yang 200rb yang disedekahkan, akan dikembalikan sepuluh kali lipat oleh Alloh SWT, atau menjadi 2jt. sehingga skor akhirnya bukan 800rb, melainkan 2,8jt. Dengan perhitungan di atas, kebutuhannya yang 2jt, malah terlampaui. Dia lebih 800rb.Apalagi kalau kemudian dia betul-betul mau memelihara diri dari maksiat dan dosa, dan mempertahankan perbuatan baik, maka lompatan besar akan terjadi dalam hidupnya. Sebuah perubahan besar, sungguh-sungguh akan terjadi. Baik kemuliaan hidup, kesehatan, kekayaan, hingga keberkahan dan ketenangan hidup. Subhanallah. Hitungan sedekah, secara matematis memang bisa kita buat seperti yg diutarakan diatas, tapi kita harus berhati-hati, jangan sekali-kali kita hitung-hitungan dengan Allah Swt, dan hati-hati tujuan bersedekah jangan sampai merusak, Tujuan bersedekah bukan untuk melipat gandakan harta kita, tapi sebagai wujud ketaqwaan kepada perintah Allah SWT dengan harapan mendapat ridho-Nya.

ZAKAR PENDAPATAN DALIL WAJIB ZAKAT PROFESI/PENDAPATAN Firman Allah : Hai orang-orang yang beriman, keluarkanlah/nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu (Surat Al-Baqarah 2 : 267). Dalam ayat tersebut, Allah menjelaskan bahwa segala hasil usaha yang baik-baik wajib dikeluarkan zakatnya. Termasuk pendapat para pekerja dari gaji atau pendapatan dari profesi sebagai dokter, konsultan, seniman, akunting, notaris, dan sebagainya. Imam Ar-Razi berpendapat bahwa konsep "hasil usaha" meliputi semua harta dalam konsep menyeluruh yang dihasilkan oleh kegiatan atau aktivitas manusia. Sabda Rasulullah s.a.w. : "Menjadi suatu kewajiban bagi setiap orang muslim berzakat (bersedekah)". Mereka bertanya, "Hai Nabi Allah, bagaimana yang tidak mempunyai harta ?". Rasulullah menjawab. Bekerjalah untuk mendapat sesuatu untuk dirinya, lalu bersedekah". Mereka bertanya, "Kalau tidak mempunyai pekerjaan ?". Rasul bersabda, "Tolonglah orang meminta pertolongan". Mereka bertanya lagi. "Bagaimana bila tak kuasa ?". Rasulullah menjawab, "Kerjalah kebaikan dan tinggalkanlah kejahatan, hal itu merupakan sedekah". SYARAT WAJIB ZAKAT PENDAPATAN 1. Islam 2. Merdeka 3. Milik Sendiri 4. Hasil usaha yang baik sebagai sumber zakat. Hasil usaha tersebut termasuk pendapatan, yang terdiri dari kumpulan Honor, Gaji, Bonus, Komisi, Pemberian, pendapatan profesional, Hasil sewa dan sebagainya. Para Fuqoha menerangkan bahwa semua pendapatan tersebut sebagai "Mal Mustafad" yaitu perolehan baru yang termasuk dalam sumber harta yang dikenakan zakat. 5. Cukup Nisab. Nisab bagi zakat pendapatan/profesi ini merujuk kepada nilai 85 gram emas, dengan harga saat ini. Biasanya pendapatan/gaji selalu diterima dalam bentuk mata uang, untuk itu zakatnya disandarkan kepada nilai emas. 6. Cukup Haul. Kontek haul dalam zakat pendapatan adalah jarak masa satu tahun adalah merupakan jarak pengumpulan hasil-hasil yang diperoleh dari berbagai sumber selama satu tahun. Sebab roh yang sangat penting dari zakat pendapatan ini dilihat dari harta perolehan atau penghasilan dan bukannya persoalan harta uang simpanan. Jadi makna haul disini adalah jarak pengumpulan pendapatan selama satu tahun dan bukannya lamanya menyimpan selam setahun seperti zakat harta simpanan.

CARA MENGHITUNG ZAKAT PENDAPATAN A. Mengunakan Cara Menghitung Pendapatan Kotor. Zakat dikeluarkan dengan menghitung semua jumlah pendapatan kotor yang diterima dari semua sumber dalam setahun. Kadar zakatnya adalah 2.5 % dari total pendapatan kotor. Contoh: Jumlah pendapatan kotor dari semua sumber pendapatan setahun sebanyak Rp. 6.000.000,- ( sama dengan Rp. 500.000,- per-bulan). Maka zakatnya adalah Rp. 6.000.000,- X 2.5 % = Rp. 150.000,-. (catatan nisabnya adalah 85 gram emas X Rp. 42.000,- = Rp. 3.570.000,-) B. Mengunakan Cara Menghitung Pendapatan Bersih. C. Saham adalah hak pemilikan tertentu atas kekayaan suatu perseroan terbatas (PT) atau atas penunjukan atas saham tertentu. Tiap saham merupakan bagian yang sama atas kekayaan itu. D. Obligasi adalah kertas berharga (semacam cek) yang berisi pengakuan bahwa bank, perusahaan, atau pemerintah berhutang kepada pembawanya sejumlah tertentu dengan bungan tertentu pula E. Saham dan Obligasi adalah kertas berharga yang berlaku dalam transaksi-transaksi perdagangan khusus yang disebut BURSA EFEK. F. Cara menghitung zakat Saham dan Obligasi adalah 2.5 % atas jumlah terendah dari semua saham/obligasi yang dimiliki selama setahun, setelah dikurangi atau dikeluarkan pinjaman untuk membeli saham (jika ada).

Rahasia sedekah sudah dijelaskan oleh nabi Muhammad saw, sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah dalam al-Quran, jauh sebelum literatur-literatur lainnya memberikan keterangan mengenai rahasia yang terkandung di balik praktik sedekah. Adalah ustadz Yusuf Mansyur yang memopulerkan bahasan mengenai rahasia sedekah ini dalam ceramah-ceramah yang diberikannya kepada masyarakat, bahkan buku mengenai rahasia sedekah sudah bisa kita temukan di toko buku. Lantas, apa saja rahasia yang terkandung di balik sedekah ini? Beberapa di antaranya adalah:

A. Rahasia sedekah: Kematian Rasulullah saw bersabda: Sedekah dapat menolak kematian yang buruk. (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 2) Imam Jafar Ash-Shadiq (sa) berkata: Pada suatu hari orang yahudi lewat dekat Rasulullah saw, lalu ia mengucapkan: Assam alayka (kematian atasmu). Rasulullah saw menjawab: Alayka (atasmu). Lalu para sahabatnya berkata: Ia mengucapkan salam atasmu dengan ucapan kematian, ia berkata: kematian atasmu. Nabi saw bersabda: Demikian juga jawabanku. Kemudian Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya orang yahudi ini tengkuknya akan digigit oleh binatang yang hitam (ular dan kalajengking) dan mematikannya. Kemudian orang yahudi itu pergi mencari kayu bakar lalu ia membawa kayu bakar yang banyak. Rasulullah saw belum meninggalkan tempat itu yahudi tersebut lewat lagi (belum mati). Maka Rasulullah saw bersabda kepadanya: Letakkan kayu bakarmu. Ternyata di dalam kayu bakar itu ada binatang hitam seperti yang dinyatakan oleh beliau. Kemudian Rasulullah saw bersabda: Wahai yahudi, amal apa yang kamu lakukan? Ia menjawab: Aku tidak punya kerjaan kecuali mencari kayu bakar seperti yang aku bawa ini, dan aku membawa dua potong roti, lalu aku makan yang satu potong dan satu potong yang lain aku sedekahkan pada orang miskin. Maka Rasulullah saw bersabda: Dengan sedekah itu Allah menyelamatkan dia. Selanjutnya beliau bersabda: Sedekah dapat menyelamatkan manusia dari kematian yang buruk. (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)

B. Rahasia sedekah: Bertambahnya rezeki Rasulullah saw bersabda:

Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian. (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)

C. Rahasia sedekah: Bahaya Rasulullah saw bersabda: Mulai pagi harimu dengan sedekah, barangsiapa yang memulai pagi harinya dengan sedekah ia tidak akan terkena sasaran bala. (Al-Wasail 6: 257, hadis ke 15)

D. Rahasia sedekah: Keimanan Imam Jafar Ash-Shadiq (sa) berkata: Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba sehingga ia melakukan empat hal: Berakhlak baik, bersikap dermawan, menahan karunia dari ucapan, dan mengeluarkan karunia dari hartanya. (Al-Wasail 6: 259, hadis ke 21)

E. Rahasia sedekah: Perang Uhud Imam Jafar Ash-Shadiq berkata bahwa Allah Swt berfirman: Segala sesuatu Aku wakilkan pada orang selain-Ku untuk menggenggamnya kecuali sedekah, Aku sendiri dengan tangan-Ku yang mengambilnya, sekalipun seseorang bersedekah dengan satu biji korma atau sebelah biji korma. Kemudian Aku menambahkan baginya sebagaimana ia menambahkan sebelum meninggalkan. Kemudian saat ia datang pada hari kiamat ia mendapat pahala seperti pahala perang Uhud bahkan lebih besar dari pahala perang Uhud. (Al-Wasail 6: 265, hadis ke 7)

F. Rahasia sedekah: Penjagaan Allah Sepanjang Hari Imam Jafar Ash-Shadiq (sa) berkata: Awali pagi harimu dengan sedekah, gemarlah bersedekah. Tidak ada seorang mukmin pun yang bersedekah karena mengharapkan apa yang ada di sisi Allah untuk menolak keburukan yang akan turun dari langi ke bumi pada hari itu, kecuali Allah menjaganya dari keburukan apa yang akan turun dari langit ke bumi pada hari itu. (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 3)

G. Rahasia sedekah: Merubah Takdir Rasulullah saw berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib (sa): Wahai Ali, sedekah itu dapat menolak takdir mubram (yang telah ditetapkan). Wahai Ali, silaturahim dapat menambah umur. Wahai Ali, tidak ada sedekah ketika keluarga dekatnya membutuhkan. Wahai Ali, tidak ada kebaikan dalam ucapan kecuali disertai perbuatan, dan tidak ada sedekah kecuali dengan niat (karena Allah). (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)

H. Rahasia sedekah: Penolak Hari Nahas

Imam Jafar Ash-Shadiq (sa) berkata: Antara aku dan seseorang punya perhitungan tentang bumi. Orang itu ahli nujum, ia sengaja keluar rumah untuk suatu urusan pada saat Al-Suud (bulan berada di manazil Al-Suud), dan aku juga keluar rumah pada hari nahas. Lalu kami menghitungnya, lalu keluarlah untukku dua perhitungan yang baik. Kemudian orang itu memukulkan tangan kanannya pada tangan kirinya, kemudian berkata: Aku belum pernah sama sekali melihat hari seperti hari ini. Aku berkata: Celaka hari yang lain dan hari apa itu? Ia berkata: Aku ahli nujum, aku datang padamu pada hari nahas, aku keluar rumah pada saat Al -Suud, kemudian kami menghitung, lalu keluarlah untuk Anda dua perhitungan yang baik. Ketika itulah aku berkata kepadanya: Tidakkah aku pernah menyampaikan suatu hadis yang disampaikan padaku oleh ayahku? Yaitu Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari hari nahas, maka hendak mengawali harinya dengan sedekah, niscaya Allah menyelamatkannya dari hari nahas itu. Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari malam nahas, maka hendaknya mengawali malamnya dengan sedekah niscaya ia diselamatkan dari malam nahas itu. Kemudian aku berkata: Sesungguhnya aku mengawali keluar rumah dengan sedekah; ini lebih baik bagimu daripada ilmu nujum. (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 1)

I. Rahasia sedakah: Sedekah di Malam hari dan Siang hari Imam Jafar Ash-Shadiq (sa) berkata: Sesungguhnya sedekah di malam hari dapat memadamkan murka Allah, menghapus dosa besar dan mempermudah perhitungan amal; sedekah di siang hari dapat me numbuhkan harta dan menambah umur. (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 2)

J. Rahasia sedekah: Ali bin Abi Thalib Imam Ali bin Abi Thalib (sa): Sesungguhnya tawassul yang paling utama adalah bertawasul dengan keimanan kepada Allah , dengan silaturrahim karena hal ini dapat menumbuhkan harta dan menambah umur; dengan sedekah yang tersembunyi karena hal ini dapat menghapuskan kesalahan dan memadamkan murkan Allah Azza wa Jalla; dengan amal-amal yang maruf (kebajikan) karena hal ini dapat menolak kematian yang buruk dan menjaga dari pertarungan kehinaan (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 4)

K. Sedekah itu mensucikan jiwa Allah Ta`ala berfirman: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka , dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka , dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya dia kamu itu ( menjadi ) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka, Dan Allah Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS At-Taubah: 103)

Matematika Dasar Sedekah Menurut Yusuf Mansyur, seorang ustadz yang memopulerkan bahasan rahasia sedekah, sedekah mempunyai perhitungan matematisnya sendiri, seperti yang diuraikan sebagai berikut: Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini? 10 1 = 19

Ya, di sana kita akan melihat keganjilan hitungan matematis. Sebuah pengurangan yang justru menghasilkan penambahan. Kenapa begitu? Kenapa bukan 10-1 = 9? Inilah matematika sedekah, kita memberi dari apa yang kita punya, dan Allah akan mengembalikan lebih banyak lagi. Matematika sedekah di atas, diambil dari Quran Surat Al-An`am ayat 160, Allah menjanjikan balasan 10X lipat bagi mereka yang mau berbuat baik (sedekah), bahkan dalam Quran Surat AlBaqarah ayat 261, Allah menjanjikan hingga 700X lipat. Sebelumnya, kita sudah mengetahui, bahwa: 10 - 1 = 19 Maka, ketemulah ilustrasi matematika ini: 10 - 2= 28 10 - 3= 37 10 - 4= 46 10 - 5= 55 10 - 6= 64 10 - 7= 73 10 - 8= 82 10 - 9= 91 10 - 10= 100 Sedekah 2.5 % Tidaklah Cukup Dengan infak 2,5% yang biasa kita berikan, jika kita telaah lebih jauh ternyata tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Misalnya, seorang karyawan yang mempunya gaji 1 juta. Dia punya pengeluaran rutin 2 juta, kemudian dia bersedekah 2,5% dari penghasilan yang 1 juta itu. Maka perhitungannya adalah: 2,5% dari 1.000.000 = 25.000. Maka yang tercatat: 1.000.000 25.000 = 975.000. Angka 975.000 bukan hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dikeluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau sebesar 250.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar: 975.000 + 250.000 = 1.225.000. Jadi, hasil akhir dari perhitungan sedekah 2,5% dari 1 juta, hanya Rp. 1.225.000,-. Angka ini masih jauh dari pengeluaran dia yang sebesar 2 juta. Jadi, jika dia sedekahnya 2,5%, dia harus mencari sisa Rp. 775.000 untuk menutupi kebutuhannya. Maka sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Hasilnya akan lebih besar bila sedekah 10%. perhitungannya adalah: 10% dari 1.000.000 = 100.000. Maka yang tercatat : 1.000.000 100.000 = 900.000. Ingatlah, angka 900.000 itu bukanlah hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar 1.000.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar: 900.000 + 1.000.000 = 1.900.000. Dengan perhitungan ini, dia berhasil mengubah penghasilannya mendekati angka pengeluaran yang 2 juta. Dia hanya butuh 100 ribu tambahan lagi, yang barangkali Allah yang akan menggenapkannya. Katakanlah kepada hamba-hambaku yang telah beriman: Hendaklah mereka mendirikan Shalat, menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-teranganan sebelum datang hari ( kiamat ) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan. (QS Ibrahim: 31)

Anda mungkin juga menyukai