Anda di halaman 1dari 9

MINERAL-MINERAL PADA BATUAN SEDIMEN

KELOMPOK 2: Riza Alfina Sari (11.2010.1.00246)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan HidayahNya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Adapun maksud penulisan untuk menambah pengetahuan di badang Kristal Mineral. Dalam menulis makalah ini penulis mengambil judul MINERAL-MINERAL PADA BATUAN SEDIMEN. Dengan harapan makalah ini menambah nilai pengetahuan. Dalam pengungkapan makalah ini penulis juga berusaha membahas dan menganalisa dengan kemampuan yang ada, akan tetapi penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Bersama dengan terselesainya makalah ini penulis juga menyadari bahwa semuanya tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan saran dari Ibu Heni Siska Wiyanti,ST. Karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih. Akhirnya tidak banyak yang diharapkan dari makalah ini kecuali memberikan manfaat bagi penulis dari ilmu yang terkait.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH 1.2. RUMUSAN MASALAH 1.3. TUJUAN MAKALAH 1.4. MANFAAT MAKALAH BAB II: PEMBAHASAN 2.1. GENESA BATUAN SEDIMEN DAN MINERAL 2.2. SIFAT FISIK MINERAL BATUAN SEDIMEN 2.3. JENIS BATUAN SEDIMEN DAN MINERAL 2.4. GAMBAR BATUAN SEDIMEN DAN MINERAL BAB III: PENUTUP DAN KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Mineral merupakan sumberdaya alam yang proses pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun dan sifat utamanya tidak terbarukan. Mineral dapat kita definisikan sebagai bahan padat anorganik yang terdapat secara alamiah yang terdiri dari unsure-unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu , dimana atom-atom didalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang sistimatis. Mineral dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam industri atau produksi. Dalam hal demikian mineral lebih dikenal sebagai bahan galian. Betapa pentingnya kedudukan bahan galian di Indonesia, bahan galian dibagi menjadi 3 golongan : y Bahan galian strategis terdiri dari : minyak bumi, bitumen cair, lilin beku, gas alam, antrasit, batubara, uranium radium, nikel, kibalt, timah. y Bahan galian vital : besi, mangan, khrom, bauksit, tembaga, zirkon, kriolit, brom, klor, belerang, barit. y Bahan galian non strategis dan non vital : nitrat, nitrit, fosfat, asbes, talk, mika, grafit, magnesit, pasir kuarsa, batu permata, gypsum, obsidian, dolomite, kalsit, granit, andesit, basalt. Bahan galian industri sebagian besar termasuk bahan galian non strategis dan non vital, walaupun beberapa jenis termasuk dalam bahan galian golongan yang lain. Secara geologi bahan galian industri terdapat dalam ketiga jenis batuan yang ada dialam yaitu terdapat dalam batuan beku, batuan sedimen ataupun batuan metamorf, mulai dari yang berumur Pra Tersier sampai Kuarter.

1.2.

Rumusan Masalah

Sebelum membicarakan mineral penyusun batuan sedimen, ada baiknya kita menoleh kembali pada macam-macam batuan sedimen. Tentang macam-macam batuan sedimen, secara sangat sederhana telah kita bicarakan sekilas di dalam posting Batuan 1 tentang klasifikasi batuan. Tetapi, pengelompokan batuan yang sangat sederhana tersebut masih sulit bagi kita untuk memahami tentang komposisinya. Agar lebih jelas, sebaiknya kita meninjau klasifikasi batuan sedimen berdasarkan asal usulnya atau genesanya. Berdasarkan genesanya, batuan sedimen dapat kita klasifikasikan menjadi: 1. 2. 3. 4. Batuan sedimen terrigen: batuan sedimen yang berasal dari hasil erosi batuan di daratan. Batuan sedimen volkanogenik: batuan sedimen hasil erupsi letusan gunungapi. Batuan sedimen biogenik: batuan sedimen hasil aktifitas biologi. Batuan sedimen hidrogenik: batuan sedimen hasil reaksi kimia anorganik di dalam air laut. Batuan ini disebut juga batuan sedimen autigenik. Batuan sedimen kosmogenik: batuan sedimen yang berasal dari luar angkasa.

5.

Dari kelima kelompok batuan sedimen tersebut, bila kita lihat berdasarkan klasifikasi batuan sedimen yang membedakan batuan sedimen menjadi batuan sedimen klastik dan non-klastik, maka jenis batuan sedimen nomor 1 dan 2 masuk ke dalam batuan sedimen klastik, sedang nomor 3 dan 4 masuk kelompok batuan sedimen non-klastik. Untuk yang nomor 5, tidak dapat dimasukkan dalam skema klasifikasi yang hanya membedakan antara sedimen klastik dan non-klastik. Tetapi kita tidak perlu risau karena material yang berasal dari ruangkasa itu amat sangat sedikit dan tidak pernah dijumpai membentuk tubuh batuan tersendiri, sehingga dapat kita abaikan dalam pembicaraan ini.

1.3.

Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari tentang mineral yang terdapat pada batuan sedimen. Serta untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh pembuat makalah.

1.4.

Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

2.1. GENESA BATUAN SEDIMEN DAN MINERAL

BATUAN SEDIMEN

Secara garis besar, genesa batuan sedimen dapat dibagi menjadi dua, yaitu : Batuan Sedimen Klastik dan Batuan Sedimen Non-klastik.

Batuan sedimen klastik Batuan yang terbentuk dari hasil rombakan batuan yang sudah ada (batuan beku, metamorf, atau sedimen) yang kemudian diangkut oleh media (air, angin, gletser) dan diendapkan disuatu cekungan. Proses pengendapan sedimen terjadi terus menerus sesuai dengan berjalannya waktu sehingga endapan sedimen semakin lama semakin bertambah tebal. Beban sedimen yang semakin tebal mengakibatkan endapan sedimen mengalami kompaksi. Sedimen yang terkompaksi kemudian mengalami proses diagenesa, sementasi dan akhirnya mengalami lithifikasi (pembatuan) menjadi batuan sedimen. Batuan sedimen Non-klastik Batuan sedimen yang genesanya (pembentukannya) dapat berasal dari proses kimiawi, atau sedimen yang berasal dari sisa-sisa organisme yang telah mati.

MINERAL

Anda mungkin juga menyukai