Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST.,MT
BabIV
Istilah steady dan seragam (uniform) akan digunakan secara luas pada bab ini, oleh karena itu adalah sangat penting untuk mengetahui pengertiannya. Steady berarti tidak berubah terhadap waktu,
31
kebalikannya adalah unsteady atau transient. Uniform mempunyai pengertian tidak berubah terhadap lokasi dalam region yang ditentukan. Pembahasan lebih lanjut mengenai prinsip konservasi massa dan energi pada volume atur akan dijelaskan di bawah ini. Prinsip Konservasi Massa Untuk sistem tertutup, prinsip konservasi massa adalah telah jelas karena tidak ada peru bahan massa dalam kasus tersebut. Tetapi untuk volume atur, karena dalam kasus ini massa dapat melintasi bata s sistem, jumlah massa yang masuk dan keluar sistem harus diperhitungkan.
atau
mi me = mCV
(4-1)
dimana subskrip i, e dan CV menunjukkan inlet, exit dan control volume. Persamaan diatas dapat juga dituliskan dalam bentuk rate , membagi dengan satuan waktu. Kecepatan Aliran Massa dan Volume (Mass dan Volume Flow Rates) Jumlah massa yang mengalir melintasi sebuah seksi perunit waktu dengan
& disebut mass flow rate dan dinotasikan dengan m . Jika zat cair atau gas
mengalir masuk dan keluar sebuah volume atur melalui pipa atau saluran, massa yamg masuk adalah proporsional terhadap luas permukaan A dari pipa atau saluran, densitas dan kecepatan dari fluida. Mass flow rates melalui differensial dA dapat dituliskan :
& dm = Vn dA
yang melalui pipa atau saluran dapat diperoleh
(4-2) dengan
32
& m = Vn dA
A
(kg/s)
(4-3)
& V=
(4-4) Sehingga :
Vn dA = V av A
(m 3/s)
V v
Persamaan konservasi energi untuk sebuah volume atur ketika menjalani suatu proses dapat diungkapkan seperti :
Q W + E in Eout = E CV
Jika tidak ada massa yang masuk dan keluar volume atur, maka suku kedua dan ketiga akan hilang, sehingga persamaan menjadi persamaan untuk sistem tertutup. Dalam volume atur seperti juga dalam sistem tertutup, dalam interaksinya dimungkinkan bekerja lebih dari satu bentuk kerja pada waktu yang bersamaan. Misalnya : kerja listrik, kerja poros untuk sebuah sistem compressibel dan lain -lain. Dan untuk sebuah volume atur yang diisolasi maka heat transfer adalah nol
33
Kerja Aliran (Flow Work) Energi yang diperlukan untuk mendorong fluida memasuki volume atur disebut kerja aliran (flow work atau flow energi). Untuk memperoleh hubungan kerja aliran, perhatikan elemen fluida dari sebuah volume V, seperti gambar di samping (Gb. 42). atur; yang
Gambar 4-2. Kerja Aliran
disini dilakukan oleh sebuah piston imajiner. Jika tekanan fluida P dan luas permukaan elemen fluida adalah A, maka gaya yang bekerja pada elemen fluida
F = PA
(4-6)
Untuk mendorong seluruh elemen ke volume atur, gaya menempuh melalui sebuah jarak L. Sehingga kerja yang dilakukan ketika mendorong elemen fluida memasuki batas sistem adalah
W flow = FL = PAL = PV
atau dalam persatuan massa :
(kJ)
(4-7)
w flow = Pv
Energi Total Aliran
(kJ/kg)
(4-8)
Seperti pada pembahasan sebelumnya, energi total dari sebuah sistem sederhana fluida kompresibel terdiri dari tiga bagian : energi dalam, kinetik dan potensial, yang dalam unit massa :
e = u + ke + pe = u +
V2 + gz 2
(kJ / kg)
(4-9)
34
dimana V
terhadap titik acuan . Fluida yang memasuki dan keluar volume atur memiliki bentuk energi tambahan ---(energi aliran Pv ). massa dari fluida yang mengalir adalah : Sehingga total energi perunit (4-10)
= Pv + e = Pv + (u + ke + pe)
sehingga persamaan total energinya menjadi :
= h + ke + pe = h +
V2 + gz 2
( kJ / kg)
(4-11) disebut
Profesor J. Kestin memulai pada tahun 1966 bahwa istilah dengan methalpy. 4.2 PROSES ALIRAN STEADI
Sejumlah peralatan-peralatan keteknikan seperti turbin, kompresor dan nosel dioperasikan untuk periode yang lama dan dalam kondisi yang sama. Peralatan yang demikian disebut dengan peralatan aliran stedi. Proses aliran stedi mempunyai pengertian sebuah proses dimana aliran fluida ketika melalui sebuah volume atur tidak mengalami perubahan terhadap waktu. Sebuah proses aliran steadi bisa dikarakteristikkan sebagai berikut : 1. Tidak ada properti dalam volume atur yang berubah terhadap waktu, seperti volume V, massa m dan total energi E . 2. Tidak ada properti pada batas volume atur yang berubah terhadap waktu. Artinya tidak ada perubahan terhadap waktu properti pada inlet dan exit. 3. Interaksi panas dan kerja antara sistem aliran steadi dan lingkungan tidak berubah terhadap waktu. Beberapa peralatan siklus, seperti mesin atau kompresor
reciprocating, sebenarnya tidak bisa memenuhi ketentuan di atas karena alirannya berpulsa dan tidak stea di. Tetapi hal tersebut dapat dianalisa
Program Semi Que IV Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
35
sebagai proses steadi dengan menggunakan nilai rata -rata dalam interval waktu tertentu pada seluruh batas sistem. Konservasi Massa Selama proses aliran stead i, hal yang terpenting untuk dianalisa
aliran stead i dengan multi inlet dan exit dapat diekspresikan bentuk rate adalah sebagai berikut :
mi = me & &
dimana sub skrip i dan e menunjukkan inlet dan exit. Untuk hampir semua peralatan keteknikan seperti nosel, difuser, turbin dan kompresor umumnya hanya mempunyai satu aliran (hanya satu saluran masuk dan keluar), sehingga umumnya hanya disimbolkan dengan subskrip 1 untuk aliran masuk dan 2 untuk aliran keluar.
& & m1 = m2
atau
(kg/s)
(4-12)
1 V1 A1 = 2 V2 A2
atau
(4-13)
1 1 V1 A1 = V2 A2 v1 v2
dimana = densitas, kg/m 3
(4-14)
36
Sehingga perubahan total energi selama proses adalah nol ( ECV = 0 ) . Sehingga jumlah energi yang memasuki sebuah volume atur dalam semua bentuk (panas, kerja, transfer massa) harus sama dengan energi yang keluar untuk sebuah proses aliran stead i.
Energi total melintasi batas sbg panas & kerja perunit waktu
atau
(4-15)
V2 V2 & & Q W = me ( he + e + gze ) mi (hi + i + gzi ) & & 2 144 244 3 4 2 4 1442443
untuksetiap keluar untuksetiap masuk
(KW)
(4-16) untuk sistem aliran tunggal (satu inlet dan satu exit) persamaan di atas menjadi :
(kW )
(4-17)
(k W )
(4-18)
& Q (panas perunit massa, kJ/kg) & m & W (kerja perunit massa, kJ/kg) & m
37
4.3
BEBERAPA PERALATAN KETEKNIKAN DENGAN ALIRAN STEADI Nosel dan Difuser Nosel dan difuser pada umumnya digunakan pada mesin jet, pesawat udara dan lain-lain. Nosel adalah alat untuk
4.3.1 roket,
meningkatkan kecepatan fluida dan menurunkan tekanan. Difuser adalah kebalikan dari nosel yaitu sebuah alat untuk menaikkan tekanan dan menurunkan kecepatan fluida. Luas penampang nosel mengecil dengan arah lairan dan sebaliknya luas penampang difuser membesar dengan arah aliran fluida. Nosel dan difuser di atas adalah untuk fluida dengan kecepatan sub sonik, jika untuk kecepatan super sonik maka bentuknya merupakan kebalikannya. Hal-hal penting yang berhubungan dengan persamaan energi untuk nosel dan difuser adalah sebagai berikut :
& W = 0. Kerja untu k nosel dan difuser tidak ada, karena bentuknya
hanya berupa saluran sehingga tidak melibatkan kerja poros ataupun kerja listrik. ke 0. Kecepatan yang terjadi dalam nisel dan difuser adalah sangat besar, sehingga perubahan energi kinetik tidak bisa diabaikan. pe 0. Pada umumnya perbedaan ketinggian ketika fluida mengalir melalui nosel dan difuser adalah kecil, sehingga perubahan energi potensial dapat diabaikan.
38
4.3.2
Turbin dan Kompresor Dalam pembangkit listrik tenaga uap, gas dan air, alat yang
menggerakkan generator listrik adalah turbin. Ketika fluida mengalir melalui turbin maka kerja akan melawan sudu yang tertempel pada poros. Sebagai hasilnya, poros berputar dan turbin menghasilkan kerja. Kerja yang dihasilkan turbin adalah positif karena dilakukan oleh fluida. Kompresor, sama seperti pompa, kipas dan blower adalah alat untuk meningkatkan tekanan fluida. Kerja harus disuplai dari sumber eksternal melalui poros yang berputar. Karena kerja dilakukan kepada fluida, maka kerja pada kompresor adalah negatif. Untuk turbin dan kompresor hal-hal penting yang berhubungan dengan persamaan energi :
& W
39
Misalnya katup-katup umum, tabung-tabung kapiler, hambatan berpori (porous) dan lain-lain . Alat-alat tersebut umumnya relatif kecil, dan aliran yang melalui dianggap adiabatis ( 0). Tidak ada kerja yang terlibat ( w = 0 ) q . Perubahan energi kinetik san gat kecil (ke 0) dan perubahan energi potensial juga sangat kecil (pe 0), maka persa maan energinya menjadi : h2 h1 (4-19) atau (kJ/kg)
u1 + P v1 = u 2 + P2 v2 1
atau Energi dalan + Energi aliran = konstan
(4-20)
Oleh karena iru peralatan tersebut umumnya disebut dengan alat isoenthalpi . Perlu diingat bahwa untuk gas ideal, maka h = h(T), enthalpi selama proses tetap, maka dapat dipastikan temperaturnya juga tetap. 4.3.3.a Mixing Chamber Dalam aplikasi keteknikan, percampuran dua aliran tidak jarang terjadi. Suatu tempat/ruang dimana proses percampuran terjadi dinamakan ruang pencampuran ( ixing chamber). Contoh sederhana m adalah T-elbow atau Y-elbow untuk percampuran aliran panas dan dingin. Mixing chamber biasanya diisolasi sempurna ( q 0 ) dan tidak melibatkan kerja ( w = 0). Juga energi kinetik dan energi potensial dapat diabaikan ( ke 0, pe 0), sehingga persamaan konservasi massa dan energi adalah sebagai berikut : Persamaan konservasi massa jika bahwa
& & mi = me
40
atau
mi hi = me he & &
4.3.3.b Penukar Panas (Heat Exchanger) Penukar panas adalah sebuah alat dimana dua aliran fluida saling bertukar panas tanpa keduanya bercampur. Contoh yang paling sederhana dari alat penukar panas adalah alat penukar panas tabung ganda (tube and shell), yang terdiri dari dua pipa konsentrik dengan diameter yang berbeda. Panas ditranfer dari fluida panas ke fluida dingin melalui dinding pipa yang memisahkan. Persamaan konservasi massa pada kondisi steadi adalah jumlah rate massa yang memasuki sistem sama dengan rate massa yang keluar sistem. Persamaan konservasi energi dari alat penukar panas pada umumnya tidak melibatkan interaksi ke rja ( w = 0), energi kinetik dan energi potensial diabaikan ( ke 0, pe 0) untuk setiap aliran fluida. Pertukaran panas yang berhubungan dengan alat penukar panas tergantung bagaimana volume atur yang dipilih (batas sistem). Pada umumnya batas yang dipilih adalah bagian diluar shell, hal tersbut untuk mencegah pertukaran panas fluida dengan lingkungan.
atau
mi hi = me he & &
Program Semi Que IV Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
41
4.4
PROSES ALIRAN TIDAK STEADY (Unsteady flow processes) Proses tidak stedi atau proses transien adalah kebalikan dari proses
stedi dimana properti dalam volume atur berubah dengan waktu, interaksi panas dan kerja antara sistem aliran steadi dan lingkungan juga berubah terhadap waktu.
Gambar 4-3. Aliran tidak stedi (the harging of rigid vessel from supply line
Contoh yang paling tepat untu k menggambarkan sebuah proses aliran tidak stedi adalah bejana/tangki pembuangan/pemasukan dari saluran suplai (the charging of rigid vessel from supply line), yang berfungsi untuk memasukkan atau membuang fluida dari sebuah bejana bertekanan (Gb. 4-3). Contoh lainnya adalah proses pemompaan ban/balon dan pressure cooker dan lain-lain Perbedaan lain dari proses aliran stedi dan tidak stedi adalah untuk proses aliran stedi umumnya tempat, ukuran dan bentuk yang tetap. Sedangka n untuk proses aliran tidak sted i tidak selalu demikian , karena memungkinkan ada pergeseran batas sistem/kerja akibat pergeseran batas sistem. Konservasi massa Tidak seperti proses aliran steadi, jumlah massa dalam volume atur mengalami perubahan terhadap waktu. Besarnya perubahan tersebut tergantung jumlah massa yang masuk dan keluar sistem. Perhatikan contoh sebuah bathtub , dimana massa didalam bathtub awalnya adalah m 1 = 150 kg, kemudian ada massa yang masuk sebesar mi = 50 kg ,
Program Semi Que IV Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
42
massa yang keluar melalui saluran drainase me = 30 k g , sehingga massa akhir dari bathtub adalah :
mi me = ( m1 m2 )bathtub
50 kg - 30 kg = m2 150 k g
m 2 = 170 kg
sehingga prinsip konservasi massa adalah
mi me = mCV mi me = (m2 m1 ) CV
menunjukkan kondisi awal dan akhir volume atur. Dalam bentuk umum persatuan waktu : (kg/s)
(4-21) (4-22)
dimana subskrip i dan e menunjukkan inlet dan exit dan subskrip 1 dan 2
& & m e m e =
atau dalam bentuk integral :
dmCV dt
(kg / s)
(4-23)
V
A
Konservasi Energi
dA i
d Vn dA = dV A e dt v
Perhatikan contoh sebuah bathtub, dimana energi dalam volume atur (bathtub) awalnya adalah E1 = 500 kJ, kemudian ada panas yang keluar ke tanah sebesar Q = -150 kJ. Jika ketinggian air dalam bathtub naik, berarti sistem melakukan kerja, katakan sebesar Wb = 10 kJ dan energi yang masuk sistem akibat pertambahan massa katakan sebesar
Program Semi Que IV Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas Brawijaya
43
i = 300 k J dan energi yang keluar akibat massa yang terbuang melalui
saluran drainase katakan sebesar e = 100 k J , maka persamaan energi sistem :
Q W + i e = ( E2 E1 ) bathtub
-50 kJ - 10 kJ + 300 kJ + 100 kJ = E 2 - 500 kJ
E2 = 640 k J
Sehingga persamaan konservasi energi untuk sebuah volume atur selama proses tidak stedi selama interval waktu t adalah :
Total Energy melintasi batas sbg panas & kerja selama t waktu
atau
Q W + i e = ECV
(4-24)
dimana menunjukkan total energi ditransfer bersama massa yang masuk dan keluar volume atur. Jika persamaan diatas dituliskan dalam bentuk persatuan waktu :
(kW)
(4-25)
Energi total dari suatu fluida yang mengalir untu massa m adalah
V i = i mi = h i + i + gzi mi mi mi 2
atau
(4-26)
44
(4-27)
dECV + dt
(4-29)
Kasus Khusus : Proses Aliran Seragam (Uniform-Flow Processes) Proses aliran tidak stedi pada umumnya sulit untuk dianalisa karena integrasi persamaan sebelumnya sulit untuk dilakukan. Sehingga untuk proses aliran tidak stedi akan lebih mudah jika disederhanakan dengan memodelkan sebagai suatu proses aliran seragam. Sebuah proses aliran seragam adalah sebuah proses idealisasi untuk memudahkan dalam sebuah analisa : 1. Pada waktu tertentu selama proses, state dari volume atur adalah seragam. State dari VA bisa merubah terhadap waktu, tetapi harus seragam. Konsekuensinya, state dari massa yang keluar VA pada setiap saat adalah sama dengan massa yang masuk VA. (Asumsi ini bertentangan dengan asumsi aliran stedi yang state dari VA berubah terhadap lokasi tetapi tidak berubah terhadap waktu. 2. Properti fluida mungkin berbeda dari satu inlet yang satu ke exit yang lain. Tetapi aliran fluida pada inlet dan exit seragam dan stedi. Untuk idealisasi tersebut, integrasi dari persamaan sebel mnya dapat u lebih mudah dilakukan, sehingga persamaan konservasi energi :
45
Q W = m e he mi hi + (m 2 u 2 m1 u1 ) CV
(4-31)
Meskipun proses stedi dan uniform merupakan sebuah idealisasi, tetapi beberapa proses aktual dapat diperkirakan dengan alasan diatas dengan hasil yang memuaskan. Mengenai derajad keakuratan dan derajad kevalidan tergantung kepada asumsi yang dibuat.
46