PENGENALAN
Seorang ahli struktur geologi, akan memusatkan pemahamannya pada Apa itu Geologi Struktur?, Kapan struktur itu berkembang? dan Kondisi fisik bagaimana yang dapat menyebabkan
terbentuknya Struktur Geologi?. Secara umum, pertanyaan pertama harus dijawab pertama kali, karena sangat penting untuk mendeskripsi bentuk dan ukuran tubuh batuan.
APA ITU GEOLOGI STRUKTUR ? ? Kajian mengenai batuan, termasuk asal-usulnya, geometri dan kinetiknya. Kajian tentang proses-proses geologi dan mekanisma
pembentukan struktur geologi seperti Kekar, Sesar dan Lipatan. Semua struktur ini terbentuk sebagai respons daripada pergerakan dan interaksi kerak bumi.
APA KEPENTINGANNYA ? Memahami bagaimana struktur dalam suatu batuan yang telah terbentuk untuk membantu dan mengetahui sejarah yang pernah dilalui oleh batuan itu. Hal ini membantu dalam
72
73
pemahaman proses pemerangkapan sumber daya alam seperti Minyak Bumi, Gas Bumi, dan mineral lain, termasuk Air. Mengetahui wujud struktur pada suatu batuan, sehingga kita dapat mengetahui keadaan batuan itu serta seberapa besar pengaruh tektonik yang masih aktif atau tidak serta mengetahui arah gaya dari struktur yang berkembang. Dengan mengetahui jenis struktur yang ada, seperti adanya lipatan atau sesar, kita dapat memahami keadaan bentuk muka bumi dengan lebih baik. Dan hal ini akan membantu kita untuk mengetahui kestabilan suatu kawasan untuk pembangunan struktur bangunan.
74
Petrologi dan Geokimia membantu dalam pengenalan asal-usul struktur. Pengetahuan geomorfologi penting untuk mengetahui aktivitas struktur geologi yang berkembang pada saat Resen. Geofisika, Oseanografi dan Geologi Bawah Permukaan sangat membantu dalam kajian Struktur Bawah Tanah dan Struktur Dasar Laut. Kesimpulannya, Geologi Struktur sangat berkaitan dengan cabang geologi yang lain.
PEMAHAMAN DASAR
Struktur batuan, terbagi atas tiga, yaitu : 1. Struktur Primer, yaitu struktur yang terjadi pada saat proses pembentukannya, struktur ini biasanya dikenal sebagai struktur sediment. contohnya : Graded Bedding (bersamaan dengan pembentukan).
Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003
75
Parallel Lamination (bersamaan dengan pembentukan) 2. Struktur Sekunder, yaitu struktur yang terjadi setelah batuan terbentuk, struktur ini bisa biasanya dihasilkan oleh interaksi batuan dengan batuan, batuan dengan mahluk hidup, batuan dengan erosi dan dengan sedimentasi, serta batuan dengan proses tektonik. Bioturbation (batuan-mahluk hidup). Load Cast (batuan-batuan) Flute Cast (batuan-erosi-sedimentasi) Sesar,Lipatan, Kekar (batuan-tektonik) Geologi Struktur dalam kajiannya akan mempelajari struktur sekunder batuan yang terbentuk sebagai akibat interaksi batuan dengan tektonik, walaupun tidak semua struktur geologi terbentuk akibat interaksi ini. Interaksi batuan dengan Tektonik (dalam hal ini pergerakan antar lempeng), akan menyebabkan suatu batuan tersebut terdeformasi. Deformasi adalah perubahan dalam tempat dan/atau orientasi dari tubuh batuan. Deformasi secara definisi dapat dibagi menjadi : Distortion, yaitu perubahan bentuk. Dilatation, yaitu perubahan volume. Rotation, yaitu perubahan orientasi. Translation, yaitu perubahan posisi. Ada dua cara suatu batuan terdeformasi, yaitu : Defomasi Brittle (getas/pecah) dan Deformasi Ductile (kenyal).
76
Dalam menghadapi suatu gejala deformasi beserta akibatnya pada kerak bumi, maka kita akan berhadapan dengan suatu Gaya.
77
Arah dari gaya yang bekerja pada atau dalam kulit bumi dapat bersifat : a. Berlawanan arah tetapi bekerja dalam satu garis. Gaya seperti ini dapat bersifat: Tarikan (tension) dan Tekanan (compression). b. Berlawanan, tetapi bekerja dalam satu bidang (couple) c. Berlawanan, tetapi bekerja pada kedua ujung bidang (torsion). d. Gaya yang bekerja dari segala jurusan terhadap suatu benda, yang pada umumnya berlangsung dalam kerak bumi (tekanan Lithostatis).
78
Strain atau keterakan : perubahan-perubahan yang terjadi, baik dalam wujud bentuk maupun volume, yang terjadi pada suatu bahan (batuan) yang diakibatkan oleh adanya tegasan. Pada garis besarnya terdapat dua gejala tegasan yang dapat terjadi di alam, yaitu berupa tarikan dan tekanan.
Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003
79
UNSUR STRUKTUR GEOLOGI Unsur struktur geologi, berdasarkan pengertian geometrinya terbagi atas: Struktur Bidang (3D atau 2D) dan Struktur Garis (2D). Beberapa unsur struktur yang termasuk struktur bidang adalah : 1. Bidang Sumbu Lipatan. 2. Bidang Kekar. 3. Bidang Sesar. Beberapa unsur struktur yang termasuk struktur garis adalah: 1. Sumbu Lipatan. 2. Gores Garis (Striation) pada Cermin Sesar (Slicken Side). 3. Lineasi Mineral (Contohnya Foliasi pada Gneiss)
PENGUKURAN UNSUR STRUKTUR
A. Pengukuran Strike Strike adalah garis arah yang terbentuk oleh perpotongan bidang miring perlapisan dengan bidang horizontal. Langkah-langkah pengukuran Strike: 1. Buka Kompas Geologi. 2. Letakkan sisi kompas E (East) pada bidang yang akan diukur strikenya. 3. Atur posisi kompas sedemikian rupa dengan bantuan bull eyes sehingga keadaan horizontal. 4. Baca arah jarum Utara, dan catat nilainya. Angka yang dibaca adalah nilai jurus perlapisan atau strike.
80
B. Pengukuran Dip Dip adalah sudut yang dibentuk bidang perlapisan dengan bidang horizontal. Langkah-langkah mengukur dip: 1. Tempelkan sisi W (West) kompas geologi dengan tegak lurus pada garis yang dibuat pada langkah terakhir pengukuran strike (lihat gambar b). 2. Atur klinometer sehingga gelembung pengatur horizontal terletak di tengah. Kemudian baca angka yang ditunjuk (kompas dapat diangkat). Angka yang dibaca adalah nilai dip atau kemiringan.
81
STRUKTUR GEOLOGI
Struktur Geologi terbagi mencakup berbagai skala dan dimensi, dari mulai microstructures sampai megastructures. Struktur geologi yang dikenal secara umum adalah: 1. Sesar /patahan (fault). 2. Lipatan (fold). 3. Kekar (joint).
SESAR
Sesar atau patahan adalah rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran yang berarti pada bidang rekahnya. Suatu sesar dapat berupa bidang sesar (Fault Plain) atau rekahan tunggal. Tetapi sesar dapat juga dijumpai sebagai semacam jalur yang terdiri dari beberapa sesar minor. Jalur sesar atau jalur penggerusan, mempunyai dimensi panjang dan lebar yang beragam, dari skala minor sampai puluhan kilometer. Kekar yang memperlihatkan pergeseran bisa juga disebut sebagai sesar minor. Rekahan yang cukup besar akibat regangan, amblesan, longsor, yang disebut Fissure, tidak termasuk dalam definisi sesar. Beberapa indikasi umum adanya sesar : 1. Kelurusan pola pengaliran sungai. 2. Pola kelurusan punggungan. 3. Kelurusan Gawir. 4. Gawir dengan Triangular Facet. 4. Keberadaan mata air panas.
Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003
82
5. Keberadaan zona hancuran. 6. Keberadaaan kekar. 7. Keberadaan lipatan seret (Dragfolg) 8. Keberadaan bidang gores garis (Slicken Side) dan Slicken Line. 9. Adanya tatanan stratigrafi yang tidak teratur.
KLASIFIKASI SESAR
a) Slip (pergeseran relatif) Pergeseran relatif pada sesar, diukur dari jarak blok pada bidang pergeseran titik-titik yang sebelumnya berhimpit. Jarak total dari pergeseran disebut dengan Net Slip. Slip Fault terbagi atas: a. Strike Slip Fault, sesar yang arah pergerakannya relatif paralel dengan strike bidang sesar. (Pitch 00 - 100). Sesar ini disebut juga sebagai Sesar Mendatar. Sesar mendatar terbagi lagi atas : 1. Sesar Mendatar Sinistral, yaitu sesar mendatar yang blok batuan kirinya lebih mendekati pengamat. 2. Sesar Mendatar Dextral, yaitu sesar mendatar yang blok batuan kanannya lebih mendekati pengamat.
83
b. Dip Slip Fault, sesar yang arah pergerakan nya relatif tegak lurus strike bidang sesar dan berada pada dip bidang sesar. (Pitch 800 - 900). Dip Slip Fault terbagi lagi atas : 1. Sesar Normal, yaitu sesar yang pergerakan HangingWallnya relatif turun terhadap Foot-Wall. 2. Sesar Naik, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif naik terhadap Foot-Wall.
84 STRIKE
NORTH
DIP ANGLE
HANGING WALL
SESAR NAIK
3. Strike-Dip Slip Fault atau (Oblique Fault), yaitu sesar yang vektor pergerakannya terpengaruh arah strike dan dip bidang sesar. (Pitch 100 - 800). Strike-Dip Slip Fault terbagi lagi atas kombinasi-kombinasi Strike Slip Fault dan Dip Slip Fault, yaitu:
85
a) Sesar Normal Sinistral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif turun dan sinistral terhadap Foot-Wall. b) Sesar Normal Dextral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif turun dan dextral terhadap Foot-Wall. c) Sesar Naik Sinistral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif naik dan sinistral terhadap Foot-Wall. d) Sesar Naik Dextral, yaitu sesar yang pergerakan Hanging-Wallnya relatif naik dan dextral terhadap FootWall. b) Separation (Pergeseran Relatif Semu) Bila pitch tidak dapat ditemukan, maka pergeseran tidak dapat ditentukan, maka pergeseran disebut separation.
UNSUR-UNSUR STRUKTUR SESAR Unsur-unsur struktur sesar terdiri dari : 1. Bidang Sesar, yaitu bidang rekahan tempat terjadinya pergeseran yang kedudukannya dinyatakan dengan jurus dan kemiringan. 2. Hanging-Wall, yaitu blok bagian terpatahkan yang berada relatif diatas bidang sesar. 3. Foot-Wall, yaitu blok bagian terpatahkan yang relatif berada dibawah bidang sesar.
86
4. Throw, yaitu besarnya pergeseran vertikal pada sesar. 5. Heave, yaitu besarnya pergeseran horizontal pada sesar. 6. Pitch, yaitu besarnya sudut yang terbentuk oleh perpotongan antara gores garis (Slicken Line) dengan garis horizontal (garis horizontal diperoleh dari penandaan kompas pada bidang sesar saat pengukuran Strike bidang sesar).
Bidang Strike
87
Bidang Sesar
Hanging Wall
Foot Wall
88
LIPATAN
Terdapat beberapa definisi lipatan menurut ahli geologi struktur, antara lain: 1. Hill (1953). Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya disebabkan oleh dua proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat). Pada gejala buckling, gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan,
sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan lapisan. 2. Billing (1960) Lipatan merupakan bentuk undulasi atau suatu gelombang pada batuan permukaan. 3. Hob (1971) Lipatan akibat bending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus terhadap bidang lapisan, sedangkan pada proses buckling, terjadi apabila gaya penyebabnya sejajar dengan bidang lapisan. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada proses buckling terjadi perubahan pola keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang suatu rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan) sedangkan pada bagian bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi yang menghasilkan Shear Joint. Kondisi ini akan terbalik pada sinklin.
89
4. Park (1980) Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan (curve) dari suatu bidang lapisan batuan.
BEBERAPA UNSUR LIPATAN 1. Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada bidang vertikal. 2. Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan. 3. Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai pada antiklin 4. Pitch atau Rake, sudut antara garis poros dan horizontal, diukur pada bidang poros. 5. Depresion, daerah terendah dari puncak lipatan. 6. Culmination, daerah tertinggi dari puncak lipatan. 7. Enveloping Surface, gambaran permukaan (bidang imajiner) yang melalui semua Hinge Line dari suatu lipatan.
90
8. Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin), atau Updip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin). Sayap lipatan dapat berupa bidang datar (planar), melengkung (curve), atau bergelombang (wave). 9. Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri. 10. Back Limb, sayap yang landai. 11. Hinge Point, titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan. 12. Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu perlapisan yang sama. 13. Hinge Zone, daerah sekitar Hinge Point. 14. Crestal Line, disebut juga garis poros, yaitu garis khayal yang menghubungkan titik-titik tertinggi pada setiap permukaan lapisan pada sebuah antiklin. 15. Crestal Surface, disebut juga Crestal Plane, yaitu suatu permukaan khayal dimana terletak di dalamnya semua garis puncak dari suatu lipatan. 16. Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin. 17. Trough Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik terendah ada setiap permukaan lapisan pasa sebuah sinklin. 18. Trough Surface, bidang yang melewati Trough Line.
91
19. Axial Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan. 20. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap-sayap lipatannya.
92
KLASIFIKASI LIPATAN
1. Klasifikasi lipatan berdasarkan unsur geometri, antara lain: A. Berdasarkan kedudukan Axial Plane, yaitu: Upright Fold atau Simetrical Fold (lipatan tegak atau lipatan setangkup). Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan tak simetri) Inclined Fold atau Over Fold (lipatan miring atau lipatan menggantung). Recumbent Fold (lipatan rebah)
2. Klasifikasi lipatan berdasarkan bentuknya, antara lain: Concentric Fold Similar Fold. Chevron Fold. Isoclinal Fold. Box Fold Fan Fold. Closed Fold Harmonic Fold Disharmonic Fold. Open Fold Kink Fold, terbagi lagi atas : a. Monoklin. b. Homoklin. c. Terrace.
Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003
93
Axial Plane
Limb
Limb
94
95
KEKAR
Kekar adalah struktur rekahan pada batuan dimana tidak ada atau relatif sedikit sekali terjadi pergeseran. Kekar merupakan salah satu struktur yang paling umum pada batuan.
KLASIFIKASI KEKAR. Secara genetik, kekar terbagi atas: 1. Kekar Gerus (Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi akibat stress yang cenderung mengelincir bidang satu sama lainnya yang berdekatan. 2. Kekar Tarikan (Tensional Joint), yaitu kekar yang terbentuk dengan arah tegak lurus dari gaya yang cenderung untuk memindahkan batuan (gaya tension). Hal ini terjadi akibat dari stress yang cenderung untuk membelah dengan cara
menekannya pada arah yang berlawanan, dan akhirnya kedua dindingnya akan saling menjauhi. 3. Kekar Hibrid (Hybrid Joint), yaitu merupakan campuran dari kekar gerus dan kekar tarikan dan pada umumnya rekahannya terisi oleh mineral sekunder. a. Kekar Gerus. Ciri-ciri dilapangan : Biasanya bidangnya licin. Memotong seluruh batuan. Memotong komponen batuan. Bidang rekahnya relatif kecil.
Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003
96
b. Kekar Tarikan Ciri-ciri dilapangan : Bidang kekar tidak rata. Bidang rekahnya relatif lebih besar. Polanya sering tidak teratur, kalaupun teratur biasanya akan berpola kotak-kotak. Karena terbuka, maka dapat terisi mineral yang kemudian disebut vein. Kekar tarikan dapat dibedakan atas: 1. Tension Fracture, yaitu kekar tarik yang bidang rekahannya searah dengan tegasan. 2. Release Fracture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat hilangnya atau pengurangan tekanan,
orientasinya tegak lurus terhadap gaya utama. Struktur ini biasanya disebut STYLOLITE.
Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003
97
Gambar Kekar