Mengetahui
Dosen Pembimbing
Latar Belakang
Tanaman kelapa (coconut) merupakan komoditas penting dan coconut) paling besar dibanding tanaman perkebunan lainnya di Indonesia. Indonesia. Daerah penghasil kelapa utama di Indonesia adalah Sulawesi Utara. Utara. VCO banyak digunakan sebagai alternatif untuk mengobati berbagai penyakit dan juga bersifat anti mikrobia. mikrobia. Dari penelitian terdahulu: terdahulu: H.Asep Rachmat M.S dan Agrabinata (2004) 2004) Bambang Setiadji (2006) 2006) Reni (2006) ITATS 2006) (Dwi, 2008). ITATS 2008)
Teknik Kimia ITATS
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh variabel waktu operasi, rasio air dengan parutan, ukuran lubang pada sperger dan jumlah sperger terhadap yield VCO yang diperoleh melalui metode aerasi. aerasi.
Tinjauan Pustaka
Emulsi
Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Emulsi dapat pecah dengan adanya aerasi. Adanya gelembung yang berlebih menyebabkan molekul minyak menjadi semakin kecil dan permukaan minyak akan semakin besar, sehingga protein yang ada tidak cukup untuk menyelubungi semua molekul dan minyak yang tidak terselubungi akan keluar dari emulsi dan terpisah.
Rumus molekul
C5H11COOH C7H15COOH C9H19COOH C11H23COOH C13H27COOH C15H31COOH C17H35COOH C19H39 COOH
Jumlah (%)
0,0 0,8 5,5 - 9,5 4,5 - 9,5 44,0 52,0 13,0 19,0 7,5 10,5 1,0 3,0 0,0 0,4
Rumus Molekul
C15H29COOH C17H31COOH C19H33COOH
Jumlah ( % )
0,0 1,3 5,0 8,0 1,5 2,5
Manfaat VCO
Proses Pembuatan Virgin Coconut Oil bermacam-macam sesuai bermacammetode yag berbeda, diantaranya : 1. Proses Pembuatan Dengan Cara Pemanasan. 2. Proses Pembuatan Dengan Cara Fermentasi. 3. Proses Dengan Cara Pancingan. 4. Proses Dengan Cara Pengadukan. 5. Proses Dengan Cara Aerasi.
Metodologi penelitian
Kulit bagian luar Serabut Tempurung Dagin buah Kulit dagin buah Air Kelapa
2. Aquades
Variabel Penelitian
: 1 Jam, 1 Jam, dan 2 Jam 1 : 1 : 1 ( 5 lt Air : 5 kg Parutan ) 2 : 1 ( 10 lt Air : 5 kg Parutan)
3. Ukuran Lubang dan banyaknya Sperger : 1 Sperger dan 2 Sperger pada Lubang Besar (4 mm) 1 Sperger dan 2 Sperger pada Lubang Kecil (2 mm)
P r o s e d u r K e r j a
Air dan blondo dibuang
Kelapa tua
Ampas
Diperas
Santan
Air dibuang
Kanil di aerasi
Didiamkan
Minyak disaring
Minyak dianalisa
Hal 31
Hasil Penelitian
Pengaturan Sperger
Sperger I Lubang 2 mm Sperger I Lubang 4 mm
T aerasi
( jam )
Volume minyak
(ml)
Yield VCO
(%)
12 16 12 10.8 14.8 8 7.6 7 14.2 15.4 13 12.4
1 1.5 2 1 1.5 2
600 800 600 540 740 400 380 350 710 770 650 620
Sperger II Lubang 2 mm
1 1.5 2
Sperger II Lubang 4 mm
1 1.5 2
1.
Grafik hubungan antara Waktu Aerasi dengan Yiald VCO yang dihasilkan dengan perbandingan 1 : 1 (5 lt air : 5 kg parutan kelapa)
18 16 14 Yield VCO (%) 12 10 8 6 4 2 0 0 0.5 1 1.5 2 2.5
T aerasi (jam ) Sperger I Lubang 2 mm Sperger II Lubang 2 mm Sperger I Lubang 4 mm Sperger II Lubang 4 mm
Hal 37
T aerasi
( jam )
1 1.5 2
Volume Minyak
(ml)
320 500 610 370 400 670
gagal gagal gagal gagal gagal gagal
Yield VCO
(%)
6.4 10 12.5 7.4 8 13.4 -
Sperger I Lubang 4 mm
1 1.5 2
Sperger II Lubang 2 mm
1 1.5 2
Sperger II Lubang 4 mm
1 1.5 2
2. Grafik hubungan antara Waktu Aerasi dengan Yiald VCO yang dihasilkan dengan perbandingan 2 : 1 (5 lt air : 5 kg parutan
kelapa)
16 14 12 10 8 6 4 2 0 0 0.5 1 1.5 2 2.5 T aerasi (jam) Sperger I Lubang 2 mm Sperger II Lubang 2 mm Sperger I Lubang 4 mm Sperger II Lubang 4 mm
Hal 38
Kesimpulan
Semakin lama waktu operasi aerasi VCO akan semakin banyak terpisah, namun ada batas dimana penambahan waktu ini justru akan menurunkan perolehan VCO. VCO. Penempatan 2 sperger justru akan menurunkan perolehan VCO Semakin kecil ukuran lubang pada sperger, VCO yang diperoleh akan semakin banyak