Anda di halaman 1dari 18

Teknik Kimia ITATS

PEMBUATAN VCO DENGAN METODE AERASI

Mengetahui
Dosen Pembimbing

Didik Purwanto, ST.MT.


Nip. 02 11 32

Latar Belakang


 

Tanaman kelapa (coconut) merupakan komoditas penting dan coconut) paling besar dibanding tanaman perkebunan lainnya di Indonesia. Indonesia. Daerah penghasil kelapa utama di Indonesia adalah Sulawesi Utara. Utara. VCO banyak digunakan sebagai alternatif untuk mengobati berbagai penyakit dan juga bersifat anti mikrobia. mikrobia. Dari penelitian terdahulu: terdahulu:  H.Asep Rachmat M.S dan Agrabinata (2004) 2004)  Bambang Setiadji (2006) 2006)  Reni (2006) ITATS 2006)  (Dwi, 2008). ITATS 2008)
Teknik Kimia ITATS

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh variabel waktu operasi, rasio air dengan parutan, ukuran lubang pada sperger dan jumlah sperger terhadap yield VCO yang diperoleh melalui metode aerasi. aerasi.

Teknik Kimia ITATS

Teknik Kimia ITATS

Tinjauan Pustaka

Virgin Coconut oil (VCO)


VCO adalah Proses olahan dari daging kelapa segar dalam bentuk cair yang dihasilkan tanpa melalui suatu proses pemanasan yang dikenal dengan nama minyak perawan / minyak kelapa murni, yang mengandung asam lauratnya tinggi (lebih murni, besar dari 50%) dan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai 50% penyakit degeneratif, misalnya kanker, darah tinggi, kolesterol, degeneratif, kanker, tinggi, kolesterol, jantung dan virus HIV. HIV.

Teknik Kimia ITATS




Emulsi

Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Emulsi dapat pecah dengan adanya aerasi. Adanya gelembung yang berlebih menyebabkan molekul minyak menjadi semakin kecil dan permukaan minyak akan semakin besar, sehingga protein yang ada tidak cukup untuk menyelubungi semua molekul dan minyak yang tidak terselubungi akan keluar dari emulsi dan terpisah.

Teknik Kimia ITATS

Kandungan Asam Lemak minyak kelapa


Asam lemak jenuh
Asam Kaproat Asam Kaprilat Asam Kaprat Asam Laurat Asam Miristat Asam Palmitat Asam Stearat Asam Arachidat

Rumus molekul
C5H11COOH C7H15COOH C9H19COOH C11H23COOH C13H27COOH C15H31COOH C17H35COOH C19H39 COOH

Jumlah (%)
0,0 0,8 5,5 - 9,5 4,5 - 9,5 44,0 52,0 13,0 19,0 7,5 10,5 1,0 3,0 0,0 0,4

Asam Lemak Tak Jenuh


Asam Palmitoleat Asam Oleat Asam Linoleat

Rumus Molekul
C15H29COOH C17H31COOH C19H33COOH

Jumlah ( % )
0,0 1,3 5,0 8,0 1,5 2,5

Teknik Kimia ITATS


              

Manfaat VCO

Manfaat dari produk VCO adalah sebagai berikut:


Meningkatkan daya tahan tubuh Melembutkan kulit dan merawat rambut Mencegah kanker Menyembuhkan penyakit jantung, kolesterol, hipertensi dan stroke Menyembuhkan Diabetes Menyembuhkan Osteroporosis dan rakhitis Menyembuhkan pembengkakan prostat Mencegah penyakit kantung empedu Mengatasi kegemukan Menghambat pertumbuhan virus HIV / Aids Menyembuhkan penyakit hepatitis Menyembuhkan penyakit akibat jamur Menyembuhkan penyakit akibat bakteri Menyembuhkan penyakit akibat parasit Merupakan gizi yang baik bagi bayi.

Teknik Kimia ITATS

Berbagai proses pembuatan VCO

Proses Pembuatan Virgin Coconut Oil bermacam-macam sesuai bermacammetode yag berbeda, diantaranya : 1. Proses Pembuatan Dengan Cara Pemanasan. 2. Proses Pembuatan Dengan Cara Fermentasi. 3. Proses Dengan Cara Pancingan. 4. Proses Dengan Cara Pengadukan. 5. Proses Dengan Cara Aerasi.

Teknik Kimia ITATS

Metodologi penelitian
Kulit bagian luar Serabut Tempurung Dagin buah Kulit dagin buah Air Kelapa

Bahan baku yang digunakan


1. Kelapa

2. Aquades

Teknik Kimia ITATS

Alat yang digunakan

Teknik Kimia ITATS

Variabel Penelitian
: 1 Jam, 1 Jam, dan 2 Jam 1 : 1 : 1 ( 5 lt Air : 5 kg Parutan ) 2 : 1 ( 10 lt Air : 5 kg Parutan)

1. Waktu Operasi 2. Rasio Air dengan Santan

3. Ukuran Lubang dan banyaknya Sperger : 1 Sperger dan 2 Sperger pada Lubang Besar (4 mm) 1 Sperger dan 2 Sperger pada Lubang Kecil (2 mm)

P r o s e d u r K e r j a
Air dan blondo dibuang

Kelapa tua

Dikupas dan diparut Air ( sesuai dengan komposisi variable)

Ampas

Diperas

Santan

Endapkan sampai terpisah 1/3 lapisan kanil

Air dibuang

2 Lapisan, air dan kanil

Kanil di aerasi

Didiamkan

Lapisan 3 bagian (air, blondo, dan minyak)

Minyak disedot atau dipisahkan

Minyak disaring

Minyak dianalisa

Hal 31

Hasil Penelitian
Pengaturan Sperger
Sperger I Lubang 2 mm Sperger I Lubang 4 mm

T aerasi
( jam )

Volume minyak
(ml)

Yield VCO
(%)
12 16 12 10.8 14.8 8 7.6 7 14.2 15.4 13 12.4

1 1.5 2 1 1.5 2

600 800 600 540 740 400 380 350 710 770 650 620

Sperger II Lubang 2 mm

1 1.5 2

Sperger II Lubang 4 mm

1 1.5 2

Tabel Untuk Perbandingan 1 : 1

Teknik Kimia ITATS

1.

Grafik hubungan antara Waktu Aerasi dengan Yiald VCO yang dihasilkan dengan perbandingan 1 : 1 (5 lt air : 5 kg parutan kelapa)
18 16 14 Yield VCO (%) 12 10 8 6 4 2 0 0 0.5 1 1.5 2 2.5

T aerasi (jam ) Sperger I Lubang 2 mm Sperger II Lubang 2 mm Sperger I Lubang 4 mm Sperger II Lubang 4 mm

Hal 37

Pengaturan Sperger Sperger I Lubang 2 mm

T aerasi
( jam )
1 1.5 2

Volume Minyak
(ml)
320 500 610 370 400 670
gagal gagal gagal gagal gagal gagal

Yield VCO
(%)
6.4 10 12.5 7.4 8 13.4 -

Sperger I Lubang 4 mm

1 1.5 2

Sperger II Lubang 2 mm

1 1.5 2

Sperger II Lubang 4 mm

1 1.5 2

Tabel Untuk Perbandingan 2 : 1

Teknik Kimia ITATS

2. Grafik hubungan antara Waktu Aerasi dengan Yiald VCO yang dihasilkan dengan perbandingan 2 : 1 (5 lt air : 5 kg parutan
kelapa)
16 14 12 10 8 6 4 2 0 0 0.5 1 1.5 2 2.5 T aerasi (jam) Sperger I Lubang 2 mm Sperger II Lubang 2 mm Sperger I Lubang 4 mm Sperger II Lubang 4 mm

Yield VCO (%)

Hal 38

Teknik Kimia ITATS

Kesimpulan


Dari hasil penelitian dapat disimpulkan :




 

Semakin lama waktu operasi aerasi VCO akan semakin banyak terpisah, namun ada batas dimana penambahan waktu ini justru akan menurunkan perolehan VCO. VCO. Penempatan 2 sperger justru akan menurunkan perolehan VCO Semakin kecil ukuran lubang pada sperger, VCO yang diperoleh akan semakin banyak

Anda mungkin juga menyukai