Vvideo porno berdurasi enam sampai delapan menit akhir-akhir ini bermunculan di internet. Tidak jarang pelakunya adalah guru, pegawai negeri pula. (peristiwa)
Rahasia di sekolah, bahan rahasia jadi tontotonan di ruang guru. Etika guru, moralitas. Bagaimana guru merespon pornografi di internet yang masuk ke sekolah? Bagaimana ada kasus anak membawa pornografi, hukuman atau edukatif? Bagaimana respon awal? Anak di bawah umur? Aman, sehat. Sensitivitas guru terhadap anak yang mungkin jadi korban. Pendidikan seksualitas seks itu tabu munafik
GURU. Merupakan ciri kurangnya perhatian pemerintah terhadap guru, dengan meninggalkan pembekalan akhlak/moral guru. Maka dalam mencari (rekruitmen) guru harus menggunakan akal dan hati nurani. Banyak GURU direkruit berdasarkan kemampuan MEMBAYAR bukan pada KEMAMPUAN BERKARYA. Selain itu, permasalahan yang sejak awal sudah ada dalam rekruitmen pegawai negeri sipil (khususnya Guru PNS) selalu saja ada pungli, terlebih jika quota yang disiapkan oleh pemerintah Kota maupun Daerah minim sedangkan minat dari masyarakat sangatlah tinggi. (1 : 6.000) 1 posisi diperebutkan oleh 6 ribu para pencari kerja akan semakin membuka praktik NEPOTISME & KORUPSI bahkan di komunitas guru mereka memberikan julukan ANGKATAN 75 dan 80 (tujuh puluh lima dan delapan puluh juta) Dengan kenyataan yang demikian peliknya, maka si miskin dengan segala keinginannya untuk mengabdi kepada negara akan semakin jauh(jauh panggang dari api) Akibat dari perbedaan pandangan dan kepekaan politis yang mendominasi jalan berpikir masing-masing, banyak yang lebih penting yang bersifat tersisa, tersisihkan atau bahkan terabaikan. Persoalan dimaksud, terutama yang bersifat eksistensial, berbanding dengan yang bersifat sangat situasional. Akibat selanjutnya ialah pemerintah pusat dan daerah di satu pihak dan generasi guru pencari kerja ataupun yang berdedikasi sebagai guru bangsa di lain pihak, lebih sering terjebak untuk mempertengkarkan seribu satu persoalan yang tidak fundamental bagi kelangsungan masa depan yang terhormat bagi bangsa ini. Harapan masyarakat yang besar dan disandarkan kepada dunia PENDIDIKAN akan semakin pupus dan pendidikan berkualitas serta berkeadilan dengan sukarela meninggalkan negeri ini, sebab pendidikan yang diselenggarakan atas dasar kemampuan MEMBAYAR akan menghasil sampah rumah tangga.. Miris memang tetapi begitulah keadaannya.
DIPERLUKAN ORGANISASI GURU YANG INDEPENDEN UNTUK MENGAWASI REKRUITMEN GURU (PNS). Tangerang, 7 Desember 2010 ADE AJI F. SGT