Anda di halaman 1dari 2

SHOLAT DHUHAA Sholat Dhuhaa, ialah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu pagi hari mulai matahari

naik setinggi tombak sampai dengan menjelang waktu Sholat Dhzuhur. Dan yang lebih utama dilakukan setelah 1/4 (seperempat) siang yaitu ketika anak unta sudah mulai kepanasan. Sebagaimana telah diriwayatkan dalam Hadits Muslim, Kitabu Sholah dari Qosim Asy-Syaibani, sesungguhnya Zaid bin Arqom, melihat koum mengerjakan Sholat Dhuhaa (masih terlalu pagi), ia (Zaid) berkata: Yang artinya: "Bukankah mereka itu sudah tahu bahwa sholat yang dikerjakan pada waktu selain sekarang ini adalah lebih utama, sesungguhnya Rosulullohi Shollallohu 'Alaihi wasallam, bersabda: "Sholatnya orang-orang yang ahli bertaubat (mak: Sholatnya orang-orang iman, yaitu Sholat Dhuhaa bukan Sholat Taubat), yaitu ketika anak-anak unta sudah merasa mulai kepanasan (sekitar pukul 9, 10, 11 menjelang siang). Sholat Dhuhaa ini boleh dikerjakan 2 (dua) roka'at, 4 (empat) roka'at, 6 (enam) roka'at, 8 (delapan) roka'at, atau 12 (dua belas) roka'at dengan mempunyai keutamaan masingmasing. Sekurang-kurangnya boleh dikerjakan 2 (dua) roka'at tanpa Witir. Di dalam Hadits Tirmidzi, juz 1 hal 296, telah diriwayatkan dari Abi Darda' dan Abi Dzar, dari Rosulullohi Shollallohu 'Alaihi Wasallam, dari Alloh Yang Maha Barokah dan Maha Tinggi, sesungguhnya Alloh, berfirman: Yang artinya: "Hai anak Adam apabila engkau mengerjakan sholat empat roka'at pada waktu pagi hari (mak: Sholat Dhuhaa, 2 roka'at salam, 2 roka'at salam), maka Aku akan mencukupi (kebutuhan) mu hingga sore". (HR. Tirmidzi, juz 1 hal 296). Adapun prakteknya adalah pada saat Anda akan mengerjakan Sholat Dhuhaa tidak usah membaca: "Ushollii Sunnatadh Dhuhaa Rokataini/..Lillaahi Taalaa, Alloohu Akbar(u)" Niat Sholat Dhuhaa, cukup dibaca dalam hati saja, dan selesai mengerjakan Sholat Dhuhaa tidak ada petunjuk dari Rosululloh tentang dzikir sebagaimana dzikir selesai sholat fardhu, begitu juga do'anya. Tetapi, diperbolehkan membaca do'a berikut: "Alloohumma Innadhuhaa-a Dhuhaa-uka Wal Bahaa-a Bahaa-uka Waljamaala Jamaaluka Wal Quwwata Quwwatuka Wal Qudrota Qudrotuka Wal Ishmata Ishmatuka. Alloohumma In Kaana Rizqii Fis Samaa-i Fa-anzilhu Wa In Kaana Fil Ardhi Fa-akhrijhu Wa In Kaana Musiron Fayassirhu Wa In Kaana Baiidan Faqooribhu Wa In Kaana Qoliilan Fakats-tsirhu Wa In Kaana Harooman Fathohhirhu Bihaqqi Dhuhaa-ika Wabahaa-ika Wajamaalika Waquwwatika Waqodrotika Aatinii Maa Ataitu Ibaadakash Shoolihuun(a)." Yang artinya: "Ya Alloh, sesungguhnya waktu Dhuha itu adalah waktu Dhuha-Mu, dan kewibawaan itu adalah kewibawaan-Mu, dan keindahan itu adalah keindahan-Mu, dan kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, dan kekuasaan itu adalah kekuasaan-Mu, dan penjagaan itu adalah penjagaan-Mu. Ya Alloh, jika rezekiku masih ada di dalam langit

maka turunkanlah, dan jika masih ada di dalam bumi maka keluarkanlah, jika masih ada kesulitan maka mudahkanlah, dan jika masih ada di tempat yang jauh maka dekatkanlah, dan jika adanya hanya sedikit maka banyakkanlah, dan jika adanya masih harom maka bersihkanlah dengan haqnya waktu Dhuha-Mu, dan kewibawaan-Mu, keindahan-Mu, dan kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah padaku apa-apa yang telah Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang sholeh". (HR. Ad-Daru Quthni). Yang artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan Sholat Dhuhaa secara rutinitas / continue / langgeng maka Alloh akan mengampuni dosa-dosanya meski sebanyak buih / busa lautan". (HR. Tirmidzi, juz 2 hal 241). Yang artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan Sholat Dhuhaa dua belas roka'at maka Alloh membangunkan rumah tingkat dari emas untuknya di dalam surga". (HR. Tirmidzi, juz 2 hal 241). Di dalam Hadits Abu Daud, juz 1 hal 295, telah diriwayatkan dari Abi Dzar, dari Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: Yang artinya: "Di pagi hari setiap persendian (tingkah laku) dari anak Adam adalah shodaqoh, ucapan salamnya kepada orang yang ia jumpai adalah shodaqoh, dan ammar ma'ruf (menyuruh berbuat baik) nya adalah shodaqoh, dan nahi anil munkar (melarang berbuat buruk) nya adalah shodaqoh, dan membuang kotoran (duri) dari jalan adalah shodaqoh, dan menggauli istrinya adalah shodaqoh, namun dengan mengerjakan Sholat Dhuha dua roka'at sudah bisa mencukupi semua amalan tersebut". (HR. Abu Daud, juz 1 hal 295).

Anda mungkin juga menyukai