Anda di halaman 1dari 56

No.

Kode Satker 2

No./TGL. LAPORAN 3

JENIS AUDIT KODE KODE 4 7 8 9 5 6 Oprasional Pencatatan Pengelolaan Kondisi audit dan barang-barang tersebut Pengelolaan persediaan I disebabkan Barang-Barang barang habis karena : Persediaan I pakai dan Barang Habis pencatatannya Pakai Belum kedalam sistem Diselenggarak aplikasi belum an Dengan dilaksanakan. Baik

JUDUL TEMUAN

MATERI TEMUAN

PENYEBAB

STATUS TINDAK REKOMENDASI ODE LANJUT K 10 11 12

KODE 13

Kondisi tersebut terlihat dari :

Terhadap permasalahan tersebut, kami rekomendasika n kepada Kepala BP3TKI Tanjung Pinang selaku KPA agar menugaskan pegawai secara khusus untuk menangani pengelolaan / penatausahaan barang-barang persediaan termasuk melakukan pencatatan dalam sistem aplikasi barang persediaan.

Buku persediaan yang mencatat seluruh barang persediaan hasil pengadaan tahun 2010 belum diselenggarakan, baik secara manual maupun pencatatan dalam sistem aplikasi barang persediaan, sehingga saldo (nilai dan jumlah) barang-barang tersebut sampai dengan 31 Mei 2010 belum diketahui,

masih kurangnya pemahama n dari pimpinan mengenai pengelolaa n barangbarang persediaan I barang habis pakai dan pencatatan nya ke dalam sistem aplikasi,

Dokumen distribusi penggunaan barang persediaan kepada para

terbatasny a jumlah SDM sehingga belum ada pegawai yang ditugaskan secara khusus untuk menangani pengelolaa n I penatausa haan barangbarang persediaan termasuk melakukan pencatatan dalam sistem aplikasi barang persediaan .

pegawai sebagai bukti pemakaian barang tidak dibuat.

2. RealisasiBerdasarkan Fisik KegiatanLaporan Realisasi Maupun Anggaran maupun Keuangan bukti-bukti Sampai Denganpengeluaran yang Bulan Mei 2010sudah MasihRendah dipertanggungjawa bkan sampai dengan bulan Mei 2010, realisasi keuangan baru sebesar Rp 640.505.008,00 atau mencapai 12,81 % dari dana yang tersedia dalam DIPA sebesar Rp 4.999.156.000,00.

Kondisi tersebut disebabkan :

Terhadap permasalahan tersebut, kami rekomendasika n kepada Kepala BP3TKI Tanjung Pinang agar segera melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwall rencana kegiatan yang telah ditetapkan.

1) beberapa kegiatan dengan pagu anggaran / dana cukup besar sampai dengan bulan Mei 2010 belum dilaksanakan kegiatannya, antara lain :

Kegiatan Pengadaan Tanah dengan nilai pagu DIPA sebesar Rp 587.950.000 ,00,

Pengadaan Kendaraan Dinas Roda 2 (dua) sebesar Rp 200.000.000 ,00. 2) tim pengelola keuangan belum sepenuhnya memahami mekanisme pengelolaan dan pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan dan keuangan, termasuk dalam melakukan pengadaan barang dan jasa di lingkungan BP3TKI Tanjung Pinang. 3. SuratDalam tahun Keputusan anggaran 2010, Pelaksanaan Kepala BP3TKI KegiatanBelumTanjung Pinang I Sesuai Kuasa Pengguna Ketentuan Anggaran membuat YangBerlaku beberapa Surat Keputusan yang berkaitan dengan pembayaran honorarium kegiatan, yaitu:

1) Surat Keputusan Nomor KEP.145/BP3TKITpi/AlIIl/2010 tanggal 5 Maret 2010 tentang Penunjukan I Penetapan Panitia Pengadaan dan Panitia Penerimaan Barang dan Jasa pada BP3TKI Tanjung Pinang Tahun 2010, 2) Surat Keputusan Nomor KEP.B.272/BP3TK llTpi/AlIV/2010 tanggal 3 April 2010 tentang Revisi Penunjukan dan Penetapan Pejabat Pengelola Keuangan DIPA BP3TKI Tanjung Pinang. Besaran I tarif pembayaran honor atas pelaksana kegiatan tersebut, melebihi besaran I tarif yang ditetapkan dalam Satuan Biaya Umum tahun 2010, yaitu :

1) Untuk SK Panitia Pengadaan Barang/Jasa, penetapan honorarium sebesar Rp 340.0001 paket lebih besar dari SBU tahun 2010 yang hanya sebesar Rp 275.000,00 untuk nilai paket pengadaan sebesar Rp 50 juta s.d. Rp 100 juta,

2) Untuk SK Pengelola DIPA, penetapan honorarium untuk Stat Pengelola Keuangan sebesar Rp 375.000 1 orang 1 bulan (untuk 3 orang) lebih besar dari ketentuan SBU sebesar Rp 320.0001 orang 1 bulan. Atas SK tersebut, telah dibayarkan honornya kepada Pengelola DIPA sampai bulan April 2010, termasuk pembayaran kepada Stat Pengelola Keuangan yang baru ditetapkan pada bulan April 2010.

Honorarium kepada panitia pengadaan barang dan jasa sampai dengan bulan Mei 2010 belum dibayarkan.

4. Terdapat Pengangkatan Anggota Panitia Berdasarkan Pengadaan Barang I Jasa Keputusan KPA BP3TKI Tanjung BP3TKI Pinang No. Tanjung Pinang Belurn KEP.145 /BP3TKITpi/A/III/2010 Sesuai tanggal 5 Maret Ketentuan 2010, dibentuk Panitia Pengadaan Barang / Jasa BP3TKI Tanjung Pinang Tahun 2010. Dalam susunan Panitia tersebut, terdapat anggota panitia atas nama Mulyo Basuki, SH. dan Yohan Mariana Gideon Endro, SH., yang status kepegawaiannya masih sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Kondisi tersebut disebabkan ketidakcerm atan Kuasa Pengguna Anggaran dalam menetapkan besaran honorarium Tim Pengelola DIPA dan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa. Kondisi tersebut terjadi karena ketidakcer matan Kuasa Pengguna Anggaran BP3TKI Tanjung Pinang dalam memahami ketentuan Keppres no. 80 tahun 2003.

Atas permasalahan tersebut direkomendasi kan kepada KPA agar segera melakukan revisi SK tersebut diatas, sehingga besaran honor yang diberikan sesuai dengan SBU tahun 2010.

Atas permasalaha n tersebut, kami rekomendasik an kepada KPA BP3TKI Tanjung Pinang agar segera melakukan revisi atas SK Penunjukan Panitia Pengadaan dan Panitia Penerimaan Barang dan Jasa pada BP3TKI Tanjung Pinang Tahun 2010 supaya sesuai ketentuan Keppres No. 80 tahun 2003.

5. Pembukuan yang Bendaharawan diselenggarakan Pengeluaran oleh Belum Bendaharawan Sepenuhnya Pengeluaran dan Melakukan Bendaharawan Pembukuan Pengeluaran Sesuai Pembantu (BPP) Ketentuan Yang Berlaku belum

dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku sebagaimana terlihat dari kondisi sebagai berikut :

Terhadap 1) Pada tahun pemasalahan 2010, Hal tersebut, kami Bendaharawan tersebut rekomendasik Pengeluaran disebabkan an kepada telah membuat KPA, PPK Kepala Buku Kas Umum dan BP3TKI dan melakukan Bendahara Tanjung pencatatan wan Pinang/KPA penerimaan dan Pengeluara agar pengeluaran ke n belum meningkatkan dalam Buku Kas sepenuhny pengawasan Umum atas a terhadap seluruh dana mengetahu kinerja PPK, DIPA yang i Bendaharawa berada dibawah mekanisme n pengelolaannya. pencatatan Pengeluaran Namun demikian , dalam pencatatan yang pembukua mengelola dilaksanakan ke n, administrasi dalam Buku Kas pertanggun keuangan. Umum belum gjawaban dilakukan secara keuangan tertib sesuai sesuai dengan tanggal dengan transaksi peraturan/k peneriman dan etentuan pengeluaran yang uang, berlaku. 2) Atasan langsung bendaharawan belum pernah melakukan opname kas sekurang-kurangnya

3) Dari hasil pemeriksaan fisik kas (kas opname) yang ada pada bendaharawan pengeluaran, terdapat selisih lebih saldo kas dibandingkan dengan saldo Buku Kas Umum sebesar Rp 2.527.519,00, yang disebabkan karena adanya uang pihak lain yang dititipkan pada brankas bendahara tanpa dibuat berita acara/bukti penitipan uangnya.

KET 14

ame kas sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali,

PEMANTAUAN/MONITORING TINDAK LANJUT TEMUAN HASIL AUDIT INSPEKTORAT BNP2TKI SATKER: BP3TKI Nunukan No. KODE No./TGL. JENIS AUDIT JUDUL TEMUAN MATERI TEMUAN SATKER LAPORAN 1 1. 2 214

KODE PENYEBAB KODE REKOMENDASI 8 9 10 Kepala BP3TKI Nunukan agar mematuhi ketentuan PP 92 tahun 2000 dan segera menetapkan ketentuan pembayaran DP3TKI sebesar USD 15 per TKI.

KODE

3 4 5 6 7 No.15/INSP Laporan Hasil Penerimaan Selama tahun 0350 /LHP/VI/200 Post Audit DP3TKI pada 2007, BP3TKI 8, tanggal T.A. 2007 BP3TKI Nunukan Nunukan telah 30 Juni Tahun 2007 Tidak melakukan 2008 sesuai dengan penempatan TKI ke Peraturan luar negeri Pemerintah sebanyak 72.015 Nomor 92 Tahun orang, namun tidak 2000. seluruhnya membayar DP3TKI sebesar USD 15 per TKI. Berdasarkan data yang ada, DP3TKI yang disetorkan ke Kas Negara hanya sebesar Rp.349.818.850 atau USD 37.695 yang dipungut dan disetorkan dari 2.513 TKI atau hanya 3,50 % dari jumlah seharusnya sebanyak 72.015

KODE KET STATUS TINDAK LANJUT 11 12 13 14 500401 Temuan Berdasark Pemeriksaan an LHM Tidak Dapat TL dan Ditindaklanjuti. LHP (TPTD) Nomor: ND.02/INS P/I/2010 Tanggal: 06 Januari 2010

2.

Pembayaran Berdasarkan hasil 0350 Premi Asuransi pemeriksaan yang TKI pada BP3TKI kami lakukan Nunukan Belum terhadap Sesuai Ketentuan. kepatuhan PPTKIS dalam membayar kewajiban asuransi TKI ditemukan kondisi bahwa pembayaran premi asuransi TKI belum sesuai ketentuan. Berdasarkan data yang ada selama tahun 2007, PPTKIS hanya mengikutsertakan TKI dalam program asuransi dengan membayar premi Asuransi Pra Penempatan sebesar Rp.50.000/orang dan premi Asuransi Purna Penempatan sebesar Rp.50.000/orang, sedangkan Asuransi Pasa Masa Penempatan sebesar Rp.30.000/0rang tidak dibayarkan preminya, sehingga dari jumlah 72.015 orang TKI yang ditempatkan selama tahun 2007, hanya dibayarkan premi asuransi sebesar 72.015 TKI X Rp.100.000 = Rp.7.201.500.000,0 0

Kepada Kepala BP3TKI Nunukan agar mematuhi ketentuan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per -23/Men/V/2006 tentang Asuransi Tenaga Kerja Indonesia dan segera menetapkan ketentuan dimaksud di lingkungan BP3TKI Nunukan.

500401 Tuntas

Berdasark an LHM TL dan LHP Nomor: ND. 02/INSP/I/ 2010 Tanggal: 06 Januari 2010

3.

Atasan Langsung Kepala BP3TKI 0420 Bendaharawan selaku Atasan Pengeluaran Langsung Belum Pernah bendaharawan melakukan pengeluaran belum Pemeriksaan Kas pernah melakukan pemeriksaan terhadap saldo kas dan bank (kas opname) dan melakukan pencocokan/rekonsi liasi dengan saldo Buku Kas Umum yang diselenggarakan oleh bendaharawan. Kondisi ini dibuktikan dari tidak adanya Berita Acara Pemeriksaan Kas yang pernah dilakukan oleh atasan langsung bendaharawan

Kepala BP3TKI Nunukan setuju untuk melakukan pemeriksaan kas dan membuat Berita Acara sekurangkurangnya 3 bulan sekali sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.

700401 Tuntas

Berdasark an Berita Acara Monitoring TL Surat Tugas No: SP.59/INS P/X/2008, Tanggal 20 Oktober 2008, Berita Acara Tanggal 1 Nopember 2008

4.

0821 Administrasi Pencatatan Pencatatan, keuangan yang Pengelolaan dan diselenggarakan Pertanggungjawa oleh bendahara ban Keuangan belum dilaksanakan Belum dengan baik. dilaksanakan demikian pula dengan baik. dalam pengelolaan dan pertanggung jawaban keuangannya belum dilakukan secara tertib, sebagaimana terlihat dari kondisi sebagai berikut : 1) Pencatatan ke dalam Buku Kas Umum tidak dilaksanakan secara tertib sesuai dengan tanggal transaksi penerimaan dan pengeluaran uang, namun sebagian besar pencatatannya baru dilaksanakan pada akhir tahun anggaran. 2) Bendahara Pengeluaran tidak menyelenggarakan buku-buku pembantu antara lain : Buku Bank 3) Buktibukti transaksi / dokumen pertanggungjawaba n keuangan belum diadministrasikan secara tertib, baik dari segi penomoran bukti, kelengkapan dokumen dan penyimpanannya sehingga menyulitkan dalam melakukan

6005501 Tuntas Terhadap permasalahan tersebut, kami rekomendasikan kepada Kepala BP3TKI Nunukan agar :

- menegur secara tertulis Bendaharawan atas kelalaiannya dalam mengelola/meny elenggarakan administrasi keuangan meningkatkan pengawasan terhadap Bendaharawan dalam mengelola administrasi keuangan.

Berdasark an Berita Acara Monitoring TL Surat Tugas No: SP.59/INS P/X/2008, Tanggal 20 Oktober 2008, Berita Acara Tanggal 1 Nopember 2008

5.

Administrasi/Penc Dari hasil 0820 atatan Barang- pemeriksaan barang Inventaris terhadap belum administrasi/pencat diselenggarakan atan barang-barang dengan baik. inventaris ternyata belum diselenggarakan dengan baik, sebagaimamana terlihat dari kondisi sebagai berikut : Barang-barang inventaris seperti gedung kantor dan kendaraan bermotor tidak dicatat dalam Kartu Inventaris Barang (KIB). - Dari hasil pemeriksaan fisik, ternyata barangbarang inventaris yang ada belum seluruhnya diberi nomor registrasi/kode barang. - Seluruh ruangan yang ada belum memiliki Daftar Inventaris Ruangan (DIR). Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme pengendalian /pengawasan terhadap penatausahaan barang-barang

8000301 Tuntas Terhadap permasalahan tersebut kami rekomendasikan kepada Kepala BP3TKI Nunukan supaya tertib administrasi dengan cara : a. menginstruksika n pengelola barang inventaris supaya melakukan pencatatan terhadap seluruh inventaris hasil pengadaan barang/jasa b. membuat KIB dan menctat seluruh aktiva tetap berupa gedung/bangun an, tanah dan kendaraan c. membuat DIR pada setiap ruangan d. menambah jumlah personel (SDM) yang melaksanakan tugas-tugas pengelolaan/pe natausahaan barang-barang inventaris.

Berdasark an Berita Acara Monitoring TL Surat Tugas No: SP.59/INS P/X/2008, Tanggal 20 Oktober 2008, Berita Acara Tanggal 1 Nopember 2008

1.

214 No. Laporan Hasil 31/INSP/LH Operasional P/XI/2008 Audit T.A. tgl. 3 2008 November 2008

Penerimaan Selama periode 0350 DP3TKI pada Januari sampai BP3TKI Nunukan dengan September Tahun 2008 tidak 2008, BP3TKI sesuai dengan Nunukan telah Peraturan melakukan Pemerintah No.92 penempatan TKI ke Tahun 2000. luar negeri sebanyak 26.957 orang, namun tidak seluruhnya membayar DP3TKI sebesar USD 15 per TKI. Berdasarkan data yang ada, DP3TKI yang disetorkan ke Kas Negara hanya sebesar USD 70.740 yang dipungut dan disetorkan dari 4.716 TKI atau hanya 17,49% dari jumlah seharusnya sebanyak 26.957 orang TKI. Kondisi ini merupakan pengulangan temuan tahun lalu sekalipun ada perbaikan atau peningkatan prosentase pembayaran yakni dari penempatan sebanyak 72.015 orang hanya 2.513 orang (3,5%) yang membayar DP3TKI.

Rekomendasi ulang kepada Kepala BP3TKI Nunukan agar mematuhi ketentuan PP 92 tahun 2000 dan segera menerapkan ketentuan pembayaran DP3TKI sebesar USD 15 per TKI secara tegas dan konsekuen.

500401 Tuntas

Berdasark an LHM TL dan LHP Nomor: ND. 02/INSP/I/ 2010, Tanggal 6 Januari 2010

2.

Indikator Kinerja BP3TKI Nunukan 1040 sebagai ukuran belum memiliki keberhasilan Indikator kinerja kinerja kantor sebagaimana BP3TKI Nunukan dimaksud dalam Belum Disusun. Peraturan Menteri BP3TKI Nunukan Pendayagunaan belum memiliki Aparatur negara Indikator kinerja Nomor: sebagaimana PER/09/M.PAN/200 dimaksud dalam 7 tanggal 31 Mei Peraturan Menteri 2007 Bab II pasal Pendayagunaan 3. Indikator kinerja Aparatur negara diperlukan dalam Nomor: mengkuantifisir PER/09/M.PAN/20 suatu program 07 tanggal 31 Mei dalam perencanaan 2007 Bab II pasal dan juga berfungsi 3. Indikator kinerja sebagai alat ukur diperlukan dalam dalam evaluasi mengkuantifisir keberhasilan suatu program pelaksanaan dalam program-program perencanaan dan yang direncenakan, juga berfungsi yang dapat sebagai alat ukur digunakan sebagai dalam evaluasi masukan dalam keberhasilan penyusunan pelaksanaan perencanaan di program-program masa depan. yang Indikator kinerja direncenakan, wajib ada dalam yang dapat penyusunan digunakan Laporan sebagai masukan Akuntabilitas dalam Instansi penyusunan Pemerintah. perencanaan di masa depan. Indikator kinerja wajib ada dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi

Meminta kepada Biro Perencanaan agar memberikan bimbingan sepenuhnya sehingga dapat tersusun indikator kinerja yang dapat digunakan sebagai: 1)Alat ukur kinerja BP3TKI Nunukan; dan 2)Alat untuk melakukan evaluasi atas perencanaan yang telah dibuat, sehingga dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam penyusunan perencanaan berikutnya.

800201 Tindak Lanjut dalam Proses

Berdasark an LHM TL dan LHP Nomor: ND.02/INS P/I/2010 Tanggal: 06 Januari 2010

3.

Standar Operasi BP3TKI Nunukan 1040 dan Prosedur telah membuat (SOP) dalam SOP penempatan penyelenggaran TKI namun belum Pelayanan Publik cukup Belum Memadai. menggambarkan atau menyajikan informasi yang sederhana dan mudah dilihat, sehingga para Calon TKI atau masyarakat pada umumnya tidak memperoleh informasi yang jelas mengenai pelayanan penempatan TKI. Sedangkan SOP perlindungan secara umum dan SOP penanganan kasus TKI ilegal yang sangat tinggi di Nunukan belum

Kepala BP3TKI Nunukan agar segera menyempurnak an SOP Pelayanan Penempatan dan memuat SOP Perlindungan TKI yang berfungsi sebagai :

900501 Tindak Lanjut Dalam Proses

Berdasark an LHM TL dan LHP Nomor: ND. 02/INSP/I/ 2010 Tanggal: 06 Januari 2010

a. Petunjuk kerja bagi pemberi b. Informasi bagi penerima pelayanan c. Media publikasi secara terbuka pada semua unit kerja pelayanan mengenai prosedur pelayanan kepada penerima pelayanan. d. Pendorong terwujudnya sistem dan mekanisme kerja yang efektif dan

e. Pengendali (control) dan acuan bagi masyarakat dan aparat pengawasan untuk melakukan penilaian/ pemeriksaan terhadap konsistensi pelaksanan kerja.

4.

0520 Terdapat Terdapat Perikatan pengadaan Pengadaan Barang/Jasa yang Barang/Jasa yang tidak sesuai Tidak Sesuai Keppres 80 tahun Keppres 80 tahun 2003 Kondisi 2003 Terdapat pengadaan Barang/Jasa yang tidak sesuai Keppres 80 tahun 2003, sebagai berikut:1) Perjanjian Kerjasama Nomor 01/BP3TKI/NNK/II/ 2008, tanggal 1 Februari 2008 tentang penggunaan Ruang Kelas untuk pembekalan akhir (PAP) CTKI yaitu a/n Andi Syamsudin Jalan Gajah Mada Rt.09 Kabupaten Nunukan Tengah 2) Surat Perintah Kerja Nomor Print.02/BP3TKI14/NNK/PB/2008, tanggal 5 Mei 2008 untuk pekerjaan Pengadaan Snack, minum dan makan TKI a/n Lilianti La'bi (Pemilik Rumah makan Nunukan) Jalan Cut Nyak Dien Rt. 10 Kelurahan Nunukan Tengah Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan Perjanjian Kerjasama tersebut diatas belum mencantumkan

Kepada Kepala BP3TKI Nunukan kami reomendasikan agar menegur secara tertulis Pejabat Pembuat Komitmen dan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa atas Kelalaian dalam membuat perikatan pengadaan barang/jasa

900501 Tuntas

Berdasark an LHM, Evaluasi, dan Cheking Tindak Lanjut Temuan Hasil Pemeriksa an Pengawas an Nasional Nomor: ND80/INSP/X II/2008 Tanggal: 10 Desember 2008

Terdapat Dalam pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan perjalanan kegiatan kegiatan dinas yang Perjalanan Dinas dilaksanakan oleh oleh kepala jajaran BP3TKI BP3TKI Nunukan Nunukan tidak dan pegawainya dibuat Laporan tidak membuat Perjalanan laporan perjalanan Dinasnya sehingga Dinas tujuan dan hasil dari perjalanan dinas yang dilakukan tidak dapat dinilai atau diyakini manfaat/hasilnya

Kepada Kepala BP3TKI Nunukan kami reomendasikan agar seluruh kegiatan perjalanan dinas yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan oleh jajarannya harus membuat Laporan Perjalanan Dinas selambatlambatnya 7 hari setelah pelaksanaan Perjalanan Dinas

Tuntas

Berdasark an LHM, Evaluasi, dan Cheking TL Temuan Hasil Pemeriksa an Pengawas an Nasional Nomor: ND80/INSP/X II/2008 Tanggal: 10 Desember 2008

Kebijakan dan Pada tahun 2008 SOP Koordinasi pemerintah antar Instansi Malaysia Untuk memprogramkan Penanganan TKI pemberantasan Bermasalah tenaga kerja ilegal belum ada yang kebanyakan merupakan warga negara Indonesia. Ada dua kemungkinan implikasi dan program pemberantasan tenaga kerja ilegal yaitu (1) melengkapi dokumen keimigrasian daan ketenagakerjaan bagi tenaga kerja yang memenuhi syarat dan (2) pemulangan tenaga kerja yang tidak memenuhi syarat ke kampung halamannya. Kepala BNP2TKI telah menerbitkan peraturan Nomor PER33/KA/VII/2008 tentang Prosedur Penempatan TKI dari Nunukan Kaltim yang Akan bekerja Kembali ke Sabah Malaysia Timur. Sedangkan kebijakan dan SOP antar Instansi untuk pemulangan tenaga kerja yang tidak memenuhi syarat ke kampung halamannaya belum ada. Menurut peraturan kepala BNP2TKI Nomor PER33/KA/VII/2008 pelengkapan dokumen keimigrasian dan ketenagakerjaan dilaksanakan di Nunukan yang berarti para TKI harus kembali ke

Kepada Kepala BP3TKI Nunukan kami rekomendasikan untuk melaporkan permasalahan diatas kepada Kepala BNP2TKI dan meminta kebijakan standar dan prosedur penanganan mantan TKI ilegal di Nunukan dari Kepala BNP2TKI

Penyajian BP3TKI Nunukan Laporan telah membuat Keuangan Belum Laporan Keuangan Memenuhi tahunan dan Prinsip Akurat smesteran secara lengkap, selain juga membuat laporan laoran realisasi anggaran perbulan berupa Print Out dari SAI Namun penyajian Laporan Laporan Keuangan BP3 Nunukan belum mmenuhi prinsip akurat sebagai berikut: 1) Pada Ringkasan Eksekutif terjadi kesalahan dalam dalam mencantumkan Nilai penunjuk (high light) Realisasi Keuangan Jumlah Aset. Jumlah Aset, Jumlah Kewajiban dan jumlah ekuitas yang tidak sama dengan angka dalam uraian (angka dalam uraian sama dengan angka dalam penjelasan pos dan rincian pos) sehingga membingungkan pembaca laporan keungan mengenai angka yang benar 2) Target dan realisasi penerimaan pajak dan PNBP belum dilaporkan 3) Neraca tahun 2008 belum mencakup

Kepada Kepala BP3TKI Nunukan kami rekomendasikan untuk segera memperbaiaki penyajian laporan keuangan sehingga memnuhi prinsip akurat dan dapat dipercaya

Tindak lanjut dalam proses

Berdasark an LHM, Evaluasi, dan cheking TL temuan Hasil Pemeriksa an Pengawas an nasional Nomor: ND80/INSP/X II/2008 Tanggal: 10 Desember 2008

Terdapat Bukti Pada saat Pengeluaran yang pemeriksaan buktitidak dibubuhi bukti pengeluaran Materai yang tidak dibubuhi dengan materai sesuai peraturan yang berlaku yaitu: 1) Kwitansi Nomor 140/DIPA/2008, an CV. AVMS dengan nilai RP. 1.000.000,2) Kwitansi Nomor 05/DIPA/2008 an. UD Sumba Jaya dengan nilai Rp. 458.800,3) Kwitansi Nomor 27/DIPA/2008 an UD UD Jaya Motor dengan nilai Rp.648.000,4) Kwitansi Nomor 28/DIPA/2008 an Pinang Motor dengan nilai Rp. 900.000,5) Kwitansi Nomor 29/DIPA2008 an Axier Motor dengan nilai Rp. 980.000,6) Kwitansi Nomor 053 DIPA/2008 an CV Cahaya Nunukan dengan nilai Rp. 400.000 7) Kwitansi Nomor 54/DIPA/2008 an an. Abadi Motor dengan nilai Rp.

Kepada Kepala BP3TKI Nunukan Sebagai berikut : 1) membuhi materai pada seluruh bukti/kuitansi dimaksud dengan total materai Rp. 21.000,2) Memberi teguran tertulis kepada Bendahara atas kelalaian

Tuntas

Berdasark an LHM, Evaluasi, dan Cheking TL temuan hasil pemeriksa an pengawas an nasional Nomor: ND80/INSP/X II/2008 Tanggal: 10 Desember 2008

Terdapat Indikasi Pada pelaksanaan Pemecahan Paket Bimbingan Teknis yang tidak sesuai Petugas Pelayanan dengan Kepres 80 Penempatan tahun 2003 Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri tahun 2008 terdapat kegiatan pengadaan konsumsi dan akomondasi sebagai berikut a. Pengadaan Konsumsi dan akomondasi a/n PT. Alfira Jaya Indah Nomor Kontrak: Print.001/BP3TKI14/NNK/IX/2008 tanggal 23 September 2008 senilai Rp. 23.971.000,- yang dilaksanakan tanggal 08 Oktober s/d 10 Oktober 2008 b. Pengadaan Konsumsi dan akomondasi a/n PT. Alfira Jaya Indah, Nomor Kontrak : Print.012/BP3TKI14/NNK/IX/2008, tanggal 29 September 2008 senilai Rp. 23.971.000 yang dilaksanakan tanggal 11 Oktober s/d 13 Oktober 2008 c. Pengadaan Konsumsi dan akomodasi a/n Alfira Jaya Indah, Nomor Kontrak Print.013/BP3TKI14/NNK/IX/2008, tanggal 06 Oktober 2008 senilai Rp. 23.971.000,- yang dilaksanakan tanggal 14 Oktober

Kepada Kepala BP3TKI Nunukan kami rekomendasikan agar menegur secara tertulis Pejabat Pembuat Komitmen dan Panitia Pengadaan barang dan jasa atas kelalaian dalam membuat perikatan pengadaan barang/jasa

Tuntas

Sesuai dengan LHM, Evaluasi, dan Cheking TL temuan hasil pemeriksa an pengawas an nasional Nomor: ND80/INSP/X II/2008 Tanggal: 10 Desember 2008

Realisasi Anggaran tersedia Pelaksanaan dalam DIPA (penyerapan Dana BP3TKI Nunukan dan Kinerja) per Tahun Anggaran 30 September 2008 sebesar Rp. 2008 masih 6.623.349.000,sangat rendah dengan target penempatan sebanyak 85.050 TKI. Sampai dengan dengan 31 September 2008 (75% tahun anggaran), realisasi keuangan baru mencapai Rp. 2.537.471.309 atau sebesar 38,31% dari total anggaran dan realisasi penempatan 26.957 orang (31,69%) sedangkan pencapaian kinerja/progres fisik secara keseluruhan keseluruhan belum dihitung karena keterbatasan

Untuk mengatasi masalah tersebut kami rekomendaskan Kepada Kepala BPTKI Nunukan untuk melakukan penjadwalan penjadwalan kembali dan segera merealisasikan kegiatan yang belum dilaksanakan

Tindak lanjut dalam proses

Berdasark an LHM Evaluasi, dan Cheking TL Hasil Pemeriksa an Pengawas an Nasional Nomor: ND80/INSP/X II/2008 Tanggal: 10 Desember 2008

Laporan Hasil Audit Kinerja Tahunan (Post Audit) T.A. 2008 No: 83.A/INSP/ LHP/III/200 9 Tgl. 31 Maret 2009

Penatausahaan Pengelolaan dan keuangan yang Pertanggungjawa diselenggarakan ban Keuangan oleh bendahara Belum belum sepenuhnya dilaksanakan dilaksanakan dengan baik. dengan baikmal, sebagaimana terlihat dari kondisi sebagai berikut :secara opti dan tertib. Demikian pula pengawasan yang dilakukan oleh pejabat Pembuat Komitmen dan Kuasa Pengguna Anggaran belum dilakukan

Terhadap permasalahan tersebut, kami rekomendasik an kepada Kepala BP3TKI Nunukan agar : Menegur secara tertulis Bendaharawa n atas kelalaiannya dalam mengelola/me nyelenggaraka n administrasi keuangan. Meningkatkan pengawasan terhadap Bendaharawa n dalam mengelola administrasi keuangan.

Tuntas

Berdasark an LHM TL dan LHP Nomor: ND.02/INS P/I/2010 Tanggal: 06 Januari 2010

Penggunaan Terhadap Aset / Barang penggunaan dan Milik Negara dan pemanfaatan aset Fasilitas Kantor dan fasilitas di BP3TKI Nunukan lingkungan kantor oleh perusahaan BP3TKI Nunukan, Asuransi Tanpa Perikatan / ternyata terdapat ruangan/banguna Kontrak.

n yang digunakan oleh 3(tiga) perusahaan asuransi, yaitu :

Membicarakan permasalahan tersebut dengan pihak asuransi dan membuat Surat Perjanjian Kerja/Kontrak Sewa penggunaan ruangan,

Tuntas

Berdasark an LHM, TL dan LHP Nomor: ND. 02/INSP/I/ 2010 Tanggal: 06 Januari 2010

PT. Jasa Advisindo Sejahtera (JAS)

Asuransi TKI Mitra Sejahtera PT Paladin Internasional (Konsorsium Proteksi) Pengunaan aset tersebut oleh pihak asuransi belum pernah dipungut sewanya, demikian pula biaya-biaya operasional lainnya seperti biaya penggunaan listrik, biaya keamanan, biaya kebersihan, dan penggunaan air. Biayabiaya tersebut seharusnya menjadi beban pihak asuransi, namun dalam pelaksanaannya masih menjadi tanggungan BP3TKI Nunukan.

Membebankan sebagian biaya operasional seperti biaya penggunaan listrik, biaya keamanan, biaya kebersihan, dan penggunaan air kepada pihak asuransi sesuai dengan porsinya.

Tuntas

Berdasark an LHM, TL dan LHP Nomor: ND. 02/INSP/I/ 2010 Tanggal: 06 Januari 2010

Realisasi Dalam tahun Penempatan TKI 2008 BP3TKI ke Luar Negeri Nunukan pada Tahun 2008 menetapkan Masih Rendah. target

penempatan TKI ke Luar Negeri sebesar 75.050 orang, sedangkan dalam POK Tahun Anggaran 2008, untuk biaya PAP dianggarkan untuk 85.050 orang. Realisasi penempatan TKI ke luar Negeri selama tahun 208 hanya tercapai sebanyak 29.111 orang atau hanya tercapai 38,79%.

Memerintahkan Kepala Seksi Penyiapan Penempatan untuk lebih aktif dalam melakukan sosialisasi kepada PPTKIS untuk melakukan rekrut kepada CTKI

Tuntas

Berdasark an LHM TL dan LHP Nomor: ND.02/INS P/I/2010 Tanggal: 06 Jakarta 2010

Melakukan evaluasi terhadap kinerja PPTKIS dalam melakukan rekrut CTKI.

Dalam proses

Terdapat Berdasarkan Kekurangan Fisik pemeriksaan fisik Pengadaan atas pengadaan Generator 72,5 Generator 72,5 KVA. KVA dengan merek Mitsubishi sesuai dengan Surat Perintah Kerja Nomor : Print.024/BP3TKI14/NNK/XII/2008 tgl. 9 Desember 2008 dengan pelaksana CV Sumber Mulya Nunukan senilai Rp.214.900.000,ditemukan kondisi :

Memerintahkan Rekanan CV.Sumber Mulya untuk melengkapi kekurangan fisik barang berupa Air Filter dan Exhaust sesuai dengan gambar spesifikasi Generator yang terlampir dalam Kontrak.

Tuntas

Berdasark an LHM TL dan LHP Nomor: ND.02/INS P/I/2010 Tanggal: 06 Jakarta Dalam pelaksana an audit kinerja BP3TKI Nunukan TA 2009, SPT No. 26 tanggal 19 April 2010

Generator telah dipasang, dan telah diujicoba sesuai dengan Hour Meter yang menunjuk pada angka 50 jam
Segera membuat instalansi listrik supaya dapat memanfaatkan generator tersebut. Tuntas Berdasark an LHM TL Dan LHP Nomor: ND. 02/INSP/I/ 2010 Tanggal: 06 Januari

Sejak serah terima tgl.15 Desember 2008, sampai dengan saat pemeriksaan fisik dilakukan pada tgl. 18 Maret 2009, generator tersebut belum difungsikan, karena belum tersedianya instalansi listrik dari Generator ke instalasi gedung. Terdapat perbedaan antara gambar di spesifikasi pengadaan dengan realisasinya, dimana tidak ada 2(dua) buah tabung filter dan exhaust di atas Generator, sehingga kekurangan tersebut harus segera dilengkapi.

Sebagai bahan Penyusunan Laporan Tidak evaluasi pelaksanaan Akurat.

Laporan Hasil Audit Kinerja Interim T.A. 2009 No.201/LH P/INSP/VIII/ 2009 Tgl. 14 Agustus 2009.

kegiatan, BP3TKI Nunukan telah membuat Laporan Paripurna Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2008. Namun data yang disajikan masih terdapat beberapa kekurangan dan informasi yang disajikan kurang informatif, antara lain tidak adanya laporan mengenai penerimaan PNBP berupa DP3TKI sehingga tidak ada penjelasan mengenai adanya selisih jumlah TKI yang mengikuti PAP dengan jumlah TKI berdasarkan penyetoran Realisasi Anggaran yang Pelaksanaan tersedia dalam (Penyerapan DIPA BP3TKI Dana dan Kinerja) Nunukan Tahun per 31 Juli 2009 Anggaran 2009 masih sangat sebesar rendah. Rp.4.807.101.000,dengan target penempatan sebanyak 40.000 TKI. Sampai dengan 31 Juli 2009 (58,33% periode tahun anggaran 2009), realisasi keuangan baru mencapai Rp.1.601.410.327,atau sebesar 33,31% dari total sedangkan pencapaian kinerja/progres fisik belum dihitung.

Kepala BP3TKI Nunukan telah membuat surat teguran kepada Sdr. Pardamean Siahaan selaku Bendahara Pengeluaran dengan No. Surat Rhs.03/BP3TKI14/NNK/IV/2009 .

Tuntas

Berdasark an LHM TL dan LHP Nomor: ND. 02/INSP/I/ 2010 Tanggal: 06 anuari 2010

Melakukan penjadwalan kembali dan segera merealisasikan kegiatan yang belum dilaksanakan.

Tuntas

Berdasark an LHM TL dan LHP Nomor: ND.02/INS P/I/2010 Tanggal: 06 Januari 2010

Penerapan Pengendalian Kepegawaian Belum Optimal.

BP3TKI Nunukan menyelenggarakan Daftar Hadir untuk memantau ketaatan pegawai terhadap jam kerja. Namun penetapannya masih belum optimal yang terlihat dari daftar hadir yang diminta auditor pada hari Kamis pagi tanggal 06 Agustus 2009 menunjukkan halhal sebagai berikut:

Kepal BP3TKI agar menerapkan sistem pengendalian intern secara konsisten terutama dalam mengisi daftar hadir secara lengkap sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Tuntas

Berdasark an LHM TL dan Laporan Hasil Pemeriksa an Nomor: ND.02/INS P/I/2010 Tanggal 06 Januari 2010

Terdapat pegawai yang belum mengisi daftar hadir sejak tanggal 05 Agustus 2009, sekalipun yang bersangkutan hadir di kantor Jam masuk pagi dan jam keluar siang pada daftar hadir bulan Januari s.d Juli tidak pernah diisi Terdapat pegawai yang sudah menandantangan dan mengisi jam pulang siang hari Kamis tanggal 06 Agustus 2009. Terdapat Penempatan Tanpa Dilengkapi KTKLN.
Pada periode Januari sampai dengan Juli 2009 BP3TKI Nunukan telah merealisasikan penempatan TKI sebanyak 5.973 orang, namun dari jumlah tersebut terdapat 429 orang TKI yang tidak memiliki Kartu Tenaga Kerja Luar Berkoordinasi dengan BNP2TKI Pusat, untuk meningkatkan pelayanan kepada TKI dan memastikan bahwa setiap TKI yang berangkat ke LN memiliki KTKLN. Tuntas Berdasark an LHM TL dan LHP Nomor: ND.02/INS P/I/2010 Tanggal: 06 Januari 2010

Terdapat 2.652 Berdasarkan data Calon TKI dan laporan yang berangkat ke Luar diterima Tim Audit Negeri Tanpa dan Seksi Diikutsertakan Penyiapan program asuransi. Penempatan BP3TKI Nunukan, pada bulan Januari dan Februari 2009 terdapat 2.652 Calon TKI yang ditempatkan ke luar negeri tanpa diikutsertakan Program Asuransi. Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: PER20/MEN/X/2007. Berdasarkan data dan laporan yang diterima Tim Audit dari Seksi Penyiapan Penempatan BP3TKI Nunukan, pada bulan Maret sampai dengan Juni 2009 terdapat 4.124 orang Calon TKI yang ditempatkan ke luar negeri hanya diikutsertakan Program Asuransi Pra dan Purna Penempatan. Hali ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Memberikan teguran tertulis kepada Perusahaan Jasa TKI agar mengikutsertaka n Calon TKI program Asuransi.

Tuntas

Berdasark an LHM TL dan LHP Nomor: ND.02/ISN P/I/2010 Tanggal 06 Januari 2010

Terdapat 4.124 Berdasarkan data Calon TKI dan laporan yang berangkat ke Luar diterima Tim Audit Negeri hanya dari Seksi diikut sertakan Penyiapan BP3TKI program asuransi Nunukan, pada Pra dan Purna. bulan Maret sampai dengann TKI yang ditempatka Juni 2009 terdapat 4.124 orang calon TKI yang ditempatkan ke luar negeri hanya diikut sertakan Program Asuransi Pra dan Purna Penempatan. Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pelaksanaan Pelaksanaan prosedur Pengadaan Barang Belum pengadaan Sepenuhnya barang/jasa belum Sesuai dengan dilaksanakan dengan Keppres 80 tahun sesuai 2003. ketentuan. Hal ini terlihat dari belum ditetapkan HPS untuk setiap Terdapat Indikasi Dari hasil Pembayaran Yang pemeriksaan Daftar Melebihi dari Hadir peserta Jumlah Peserta Pembekalan Akhir Pembekalan Akhir Pemberangkatan Tahun Pemberangkatan (PAP) (PAP). Anggaran 2009 dan pertanggungjawaba n belanja ditemukan indikasi kelebihan pembayaran konsumsi dan Sewa ruang kelas

Kepada Kepala BP3TKI Nunukan kami rekomendasikan agar memberikan teguran tertulis kepada Perusahaan Jasa TKI agar mengikutsrtakan Calon TKI program Asuransi.

Perintahkan Pejabat pengadaan/pa nitia Pengadaan untuk melengkapi HPS


Memberi teguran tertulis kepada PPK dan Bendahara atas kelalaiannya.

Tuntas

Dalam Proses

Berdasark an LHM TL dan LHP Nomor: ND.02/INS P/I/2009 Tanggal: 06 Januari 2010 Berdasark an LHM TL dan LHP Nomor: ND. 02/INSP/I/ 2010 Tanggal: 06 Januari 2010

Meneliti kembali dokumen daftar hadir PAP sejak akhir bulan Desember 2008 hingga pembayaran terakhir Juni 2009. Bila ada kelebihan pembayaran agar disetor kekas Negara (terutama karena adanya kekeliruan di bulan Mei), copy bukti setor agar disampaikan kepada Inspektorat BNP2TKI.

Tuntas

Berdasark an LHM TL dan LHP Nomor: ND. 02/INSP/I/ 2010 Tanggal: 06 Januari 2010

Terdapat Dalam Pelaksanaan pelaksanaan Kegiatan kegiatan Perjalanan perjalanan dinas Dinas oleh yang Kepala BP3TKI dilaksanakan oleh dan Pegawainya jajaran BP3TKI tidak membuat Nunukan tidak Laporan dibuat laporan Perjalanan perjalanan dinas Dinas. dan adanya pertanggungjawa ban tiket dan hotel belum dipenuhi, sehingga tujuan dan hasil dari pekerjaan dinas yang dilakukan tidak mendapat hasil yang maksimal. Kekurangan bukti pertanggungjawa ban sebesar Rp.10.156.00,yang terdiri atas pertanggung jaaban Hotel di Tarakan 1 malam, Hotel di Jakarta 3 malam dan Tiket Semarang Jakarta (3 orang) serta pegawai Zuni Ariffianto tidak melampirkan bukti pertanggung jawaban Tiket, Penginapan dan membuat laporan perjalanan dinas dengan dana yang diterima sebesar Rp.5.374.500,-

Memerintahkan pegawai dimaksud melengkapi Tiket dan Laporan Perjalanan Dinas.

Tuntas

Berdasark an LHM TL dan LHP Nomor: ND. 02/INSP/I/ 2010 Tanggal: 06 Januari 2010

Terdapat rjalanan dinas yang Pelaksanaan dilaksanakan oleh Kegiatan jajaran BP3TKI Perjalanan Dinas Nunukan tidak oleh Kepala dibuat laporan BP3TKI dan perjalanan dinas Pegawainya tidak dan adanya membuat Laporan pertanggungjawaba Perjalanan Dinas. n tiket dan hotel sehingga tujuan belum dipenuhi, dan hasil dari sehingga tujuan pekerjaan dinas dan hasil dari yang dilakukan pekerjaan dinas tidak mendapat yang dilakukan hasil yang tidak mendapat maksimal. hasil yang Kekurangan bukti maksimal. pertanggungjawab Kekurangan bukti an sebesar pertanggungjawaba Rp.10.156.00,n sebesar yang terdiri atas Rp.10.156.00,pertanggung yang terdiri atas jaaban Hotel di pertanggung jaaban Tarakan 1 malam, Hotel di Tarakan 1 Hotel di Jakarta 3 malam, Hotel di malam dan Tiket Jakarta 3 malam Semarang - dan Tiket Jakarta (3 orang) Semarang - Jakarta serta pegawai (3 orang) serta Zuni Ariffianto pegawai Zuni tidak melampirkan Ariffianto tidak bukti pertanggung melampirkan bukti jawaban Tiket, pertanggung Penginapan dan jawaban Tiket, membuat laporan Penginapan dan perjalanan dinas membuat laporan dengan dana yang perjalanan dinas diterima sebesar dengan dana yang Rp.5.374.500,diterima sebesar

Memerintahkan pegawai dimaksud melengkapi Tiket dan Laporan Perjalanan Dinas.

Tuntas

Berdasark an LHM TL dan LHP Nomor: ND. 02/INSP/I/ 2010 Tanggal: 06 Januari 2010

Laporan Hasil Audit Kinerja Tahunan (Post Audit) T.A. 2008 No: 151/LHP/IN SP/V/2010, 7 Juni 2010

1. Administrasi Dari hasil Keuangan Tidak pemeriksaan Didukung Dengan terhadap buktiBukti-Bukti bukti Pertanggungjawa pertanggungjawa ban Yang ban keuangan Lengkap dan yang dilakukan Akurat

secara sampling, ditemukan kondisi bahwa dokumen pertanggungjawa ban keuangan atas beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan tidak sepenuhnya lengkap dan akurat, sebagaimana terlihat dari halhal sebagai berikut : 1) persyaratan administrasi yang dilampirkan dalam dokumen pengadaan barang dan jasa tidak lengkap.

Terhadap permasalahan tersebut, kami rekomendasik an kepada KPA agar memerintahka n PPK supaya :

1) Mempertanggu ngjawabkan bukti-bukti asli atas pengeluaran pengeluaran yang belum dilengkapi dengan bukti pendukung yang cukup dengan melengkapi kekurangankekurangan yang telah diidentifikasi

2) Biaya perjalanan dinas tidak didukung dengan ticket/bording pass dari perusahaan angkutan, dan atau laporan hasil perjalanan dinas

2) Menginstruksik an kepada para pegawai yang telah melakukan Perjalanan Dinas segera membuat laporan hasil perjalanan dinasnya,

Rincian lebih lanjut mengenai permasalahan tersebut terlampir 1. SOP untuk Berdasarkan penanganan pemeriksaan TKI bermasalah terhadap telah dibuat, penyelesaian namun belum tugas pokok dan cukup untuk fungsi yang dapat berada di digunakan lingkungan sebagai acuan BP3TKI Nunukan, dalam kami temukan penangan TKI beberapa bermasalah permasalahan yang dapat kami sampaikan antara lain sebagai berikut:

Kepada Kepala BP3TKI kami sarankan agar segera melengkapi SOP penanganan TKI bermasalah dengan menyusun Standar Baku dan kriteriakriteria mengenai penggunaan dana untuk penanganan TKI bermasalah

Tidak ada prosedur baku yang mengatur besaran dana yang dapat dikeluarkan dalam rangka pemberian santunan terhadap TKI yang bermasalah seperti sakit, mengalami pelecehan seksual, gagal test dan gagal medical chek ulang yang dipulangkan dari Negara penempatan Tidak ada pedoman tertulis yang dapat digunakan sebagai kriteria untuk pengeluaran anggaran dalam rangka memfasilitasi mediasi antara TKI yang bermasalah dengan PPTKIS yang mengirimkannya

Pada periode Januari sampai dengan Desember 2009 BP3TKI Nunukan telah merealisasikan penempatan TKI sebanyak 6.554 orang, namun dari jumlah tersebut terdapat . 938 orang TKI yang tidak memiliki Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri 1. Terdapat Pada periode Penempatan Januari sampai Tanpa dengan Dilengkapi Desember 2009 KTKLN BP3TKI Nunukan telah merealisasikan penempatan TKI sebanyak 6.554 orang, namun dari jumlah tersebut terdapat . 938 orang TKI yang tidak memiliki Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri Kepada Kepala BP3TKI Nunukan kami rekomendasik an agar berkoordinasi dengan BNP2TKI Pusat, untuk meningkatkan pelayanan kepada TKI dan memastikan bahwa setiap TKI yang berangkat ke LN memiliki KTKLN.

1. Terdapat Berdasarkan data 2.410 Calon dan laporan yang TKI berangkat diterima Tim Audit ke Luar Negeri dari Seksi Tanpa Penyiapan dilindungi Penempatan dengan BP3TKI Nunukan, program pada bulan asuransi. Januari s.d Desember 2009 terdapat 2.410 Calon TKI yang ditempatkan ke luar negeri tanpa diikutsertakan Program Asusransi. Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: PER20/MEN/X/2007.

Kepada Kepala BP3TKI Nunukan kami rekomendasik an agar memberikan teguran tertulis kepada Perusahaan Jasa TKI agar mengikutserta kan Calon TKI dalam program Asuransi.

1. Administrasi Penempatan TKI Asuransi TKI ke Luar Negeri sebagai bagian yang dari upaya diberangkatkan perlindungan dari BP3TKI TKI masih Nunukan lemah sebanyak 6.554 orang. Hal ini menunjukan jumlah KTKLN dan Rekomendsi BFLN yang diterbitkan dalam tahun 2009 sebanyak 6.554. Dari pantauan kami, pembayaran premi asuransi sebagai salah satu syarat diterbitkannya BFLN, telah di penuhi, namun belum diadministrasikan secara baik oleh BP3TKI Nunukan.

Atas masalah tersebut direkomendasi kan kepada Kepala BP3TKI Nunukan Propinsi Kalimantan Timur agar:

Administrasi yang menunjukkan bahwa setiap TKI yang berangkat dari BP3TKI Nunukan telah didukung oleh perusahaan asuransi secara detail belum dibuat

1. memberikan pengarahan dan memerintahka n kepada petugas yang melayani penempatan TKI dan perlindungan untuk berkoordinasi dalam mengadministr asikan asuransi TKI secara memadai dalam upaya memberikan perlindungan TKI secara maksimal. 2. Membangun sitem pengendalian manajemen yang memadai sehingga dapat menjamin terlayaninya perlindungan TKI dengan baik.

Atas masalah BP3TKI Nunukan tersebut menyelenggaraka direkomendasika n Daftar Hadir n kepada Kepala untuk memantau BP3TKI ketatan pegawai Nunukan terhadap jam Propinsi kerja. Namun Kalimantan penerapannya Timur agar: masih belum optimal yang terlihat dari halhal sebagai berikut:

Kepala BP3TKI Nunukan kami rekomendasik an untuk menerapkan sistem pengendalian intern secara konsisten terutama dalam mengisi daftar hadir secara lengkap sesuai dengan keadaan sebenarnya.

1. 1) Pengawasan memberikan atasan langsung pengarahan dan terhadap memerintahkan kehadiran kepada petugas pegawai yng yang melayani berada pada penempatan TKI rentang dan kendalinya masih perlindungan kurang. Hal ini untuk terlihat dari berkoordinasi penandatanganan dalam daftar hadir oleh mengadministra atasan sikan asuransi langsungnya TKI secara belum dilakukan memadai dalam secara rutin. upaya Sebagian besar memberikan daftar hadir yang perlindungan ada belum TKI secara ditandatangani maksimal. oleh atasan langsungnya.

2. 2) Atasan Membangun Langsung belum sitem menandatangani pengendalian daftar hadir, manajemen terdapat pegawai yang memadai yang belum sehingga dapat mengisi daftar menjamin hadir sejak terlayaninya tanggal 05 perlindungan Agustus 2009, TKI dengan baik. sekalipun yang bersangkutan hadir di kantor; 3) Jam masuk pagi dan jam keluar siang pada daftar hadir bulan Januari s.d Desember masih banyak yang belum diisi; 4) Terdapat pegawai yang sedang melaksanakan perjalanan dinas namun menandatangani daftar hadir. 1. Pengelolaan Dari hasil keuangan oleh penelusuran Bendaharawan aliran uang masih lemah. (pencairan SP2D) yang tercatat dalam rincian SPM dan SP2D Tahun Anggaran 2009 kami jumpai adanya selisih antara saldo uang yang disetor ke Kas Negara pada akhir tahun anggaran

Kami rekomendasik an kepada Kepala BP3TKI selaku Kuasa Pengguna Anggaran agar memberi teguran tertulis kepada Bendahara atas kelalaiannya.

Anda mungkin juga menyukai