Anda di halaman 1dari 9

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan KeAlokasi Waktu : SMPN 1 Malang : Bahasa dan

Sastra Indonesia : VIII/1 : : 4 x 40 menit 6. Mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan bermain peran Kompetensi Dasar Indikator : 6.2 Bermain peran dengan cara improvisasi sesuai dengan kerangka naskah yang ditulis siswa. : 1. Mampu menetapkan tema cerita. 2. Mampu menetapkan tokoh dan perwatakannya. 3. Mampu menyusun kerangka alur cerita. 4. Mampu membagi peran dengan proporsional. 5. Mampu bermain peran berdasar improvisasi. I. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menetapkan tema cerita. 2. Siswa mampu menetapkan tokoh dan perwatakannya. 3. Siswa mampu menyusun kerangka alur cerita. 4. Siswa mampu membagi peran dengan proporsional. 5. Siswa mampu bermain peran berdasar improvisasi. II. Materi Ajar 1. Cara menetapkan tema cerita a. Pilihlah tema yang disukai! b. Batasilah tema yang masih luas tersebut dengan memilih sudut pandang tertentu. Misalnya, tema sosial dibatasi pada kenakalan remaja saat ini karena pengaruh teknologi.

Standar Kompetensi : Berbicara

2.

Cara menetapkan tokoh dan perwatakannya

a. Tulislah tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita! b. Tuliskan pula perwatakan masing-masing tokoh tersebut! c. Deskripsikan ciri-ciri tokoh (ciri biologis, sosiologis, psikologis, dan etika) dalam cerita! Ciri-ciri Tokoh No. 1. 2. 3. Nama Tokoh Biologis Sosiologis Psikologis Etika

3.

Menyusun kerangka alur cerita

a. Tulislah pokok-pokok cerita berdasarkan tema yang telah dipilih! b. Kembangkan pokok-pokok cerita tersebut menjadi sebuah naskah! 4. Pembagian peran Pembagian peran dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan pemain yang paling tepat dalam memerankan seorang tokoh dalam cerita. Pertimbangan yang digunakan untuk melakukan pemilihan peran adalah: a. kemampuan calon aktor/aktris b. kesesuaian postur tubuh, tipe gerak, dan suara yang dimiliki calon aktor/aktris c. kesanggupan calon aktor/aktris dalam memerankan tokohnya. 5. Mengucapkan dialog dengan lafal yang jelas Seorang pemain drama harus bisa mengucapkan dialog dengan lafal yang jelas. Pemain dikatakan mampu bertutur dengan jelas apabila setiap suku kata yang diucapkannya dapat terdengar jelas oleh penonton sampai deretan paling belakang. Selain jelas, pemain harus mampu mengucapkan dialog secara wajar dan tidak dibuat-buat. Perasaan masing-masing pemain pun harus bisa ditangkap oleh penonton. 6. Membaca dialog dengan memerhatikan kecakupan volume suara

Seorang pemain harus bisa menghasilkan suara yang cukup keras. Ketika membaca dialog, suara pemain harus bisa memenuhi ruangan yang dipakai untuk pementasan. Suara pemain tidak hanya bisa didengar ketika panggung dalam keadaan sepi, tapi juga ketika ada penonton yang berisik. Jika suara kalian kurang kuat, penonton tidak akan memerhatikan jalannya pementasan. Salah-salah mereka membuat keributan sendiri sehingga mengganggu jalannya pementasan. Akibatnya, pementasan tidak akan berjalan seperti yang diharapkan. 7. Membaca dialog dengan tekanan yang tepat Kalimat mengandung pikiran dan perasaan. Kedua hal ini dapat ditangkap oleh orang lain bila pembicara menggunakan tekanan secara benar. Tekanan dapat menunjukkan bagian-bagian kalimat yang ingin ditonjolkan. Ada tiga macam tekanan yang biasa digunakan dalam melisankan naskah drama: (1) tekanan dinamik, ialah tekanan yang diberikan terhadap kata atau kelompk kata tertentu dalam kalimat, sehingga kata atau kelompok kata tersebut terdengar lebih menonjol dari kata-kata yang lain. Misalnya, Engkau boleh pergi. Tapi, tanggalkan bajumu sebagai jaminan! (Kata-kata yang bercetak tebal menunjukkan seseorang diperintahkan melepas baju, bukan melepas yang lain). (2) tekanan tempo, ialah tekanan pada kata atau kelompok kata tertentu dengan jalan memerlambat pengucapannya. Kata yang mendapatkan tekanan tempo diucapkan seperti mengeja suku katanya. Misalnya, Engkau boleh pergi. Tapi, tang-gal-kan ba-ju-mu sebagai jaminan! Pengucapan kelompok kata dengan cara memerlambat seperti itu merupakan salah satu cara menarik perhatian untuk menonjolkan bagian yang dimaksud. (3) tekanan nada, ialah nada lagu yang diucapkan secara berbeda-beda untuk menunjukkan perbedaan keseriusan orang yang mengucapkannya. Misalnya, Engkau boleh pergi. Tapi, tanggalkan bajumu sebagai jaminan! bisa diucapkan dengan tekanan nada yang menunjukkan keseriusan atau ancaman jika diucapkan secara tegas dan mantap.

Akan tetapi, kalimat tersebut bisa juga diucapkan dengan nada bergurau jika pengucapannya disertai dengan senyum dengan nada yang ramah. 8. perhatian adalah: 1) ekspresi wajah 2) gerak dan posisi tubuh 3) gerak dan kecepatan kaki 4) gerak tangan sebagai gerak penyerta Jika kalian telah mulai lancar dalam membaca naskah atau bahkan hafal, berlatihlah mengaktingkan lakuan-lakuan tokoh dalam naskah sesuai peran masing-masing! 9. Menampilkan cerita dengan improvisasi Selah berlatih dan siap, tampilkanlah di depan kelas! III. Metode Pembelajaran a. Klasikal b. Pemodelan c. Diskusi d. Unjuk kerja IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama No. 1. Kegiatan Awal a. Guru menciptakan lingkungan dalam kelas, seperti salam pembuka, sapaan, berdoa serta mengabsensi siswa. b. Guru dan siswa bertanya jawab tentang bermain peran dengan cara improvisasi sesuai dengan kerangka naskah yang ditulis. Kegiatan Inti a. Guru menerangkan tentang cara menetapkan tema cerita, menetapkan tokoh dan 60 menit Diskusi Penugasan Kegiatan Waktu 10 menit Metode Tanya jawab Berlatih akting Dalam berlatih akting ada beberapa hal yang perlu mendapat

perwatakannya, menyusun kerangka alur cerita, membagi peran dengan proporsional, dan bermain peran berdasar improvisasi. b. Siswa dibagi menjadi lima kelompok yang tiaptiap kelompok beranggotakan delapan orang. Tiap-tiap kelompok menentukan tema naskah yang berbeda. c. Siswa mulai menetapkan tokoh dan perwatakannya dengan kelompoknya masingmasing, lalu menyusun kerangka alur cerita serta membagi peran dengan proporsional. d. Siswa berlatih bermain peran. e. Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok. Kegiatan Akhir a. Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan belajar mengajar. Apa manfaat yang dapat kita peroleh dari pembelajaran hari ini? Apa kesulitan pembelajaran hari ini? Bagaimana perasaan kalian mendapat tugas ini? b. Siswa diberi tugas untuk melanjutkan latihan dan menampilkan kegiatan bermain peran Pertemuan Kedua No. 1. Kegiatan Awal a. Guru menciptakan lingkungan dalam kelas, seperti salam pembuka, sapaan, berdoa serta mengabsensi siswa. b. Guru dan siswa bertanya jawab mengenai kesulitan yang dialami siswa dalam Kegiatan Waktu 10 menit Metode Tanya jawab 10 menit Tanya jawab

kegiatan bermain peran. c. Siswa duduk dengan kelompoknya dan melakukan persiapan untuk kegiatan penampilan. Kegiatan Inti a. Perwakilan kelompok mengambil nomor undian untuk tampil. b. Tiap kelompok menampilkan dramanya, berurutan sesuai dengan nomor undian. c. Kelompok lain menilai penampilan berdasarkan rubrik penilaian yang diberikan guru. d. Guru mengawasi jalannya diskusi. Kegiatan Akhir a. Rubrik penilaian dikumpulkan oleh ketua kelas. b. Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan belajar mengajar. Bagaimana perasaan kalian setelah melakukan kegiatan bermain peran? Manfaat apa yang dapat kita ambil dari pembelajaran hari ini? c. Guru memberikan pesan moral kepada siswa. d. Sekarang ini sedang musim hujan, jagalah kondisi kalian agar tidak sakit! Jangan lupa makan makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup! Dan yang paling penting, jangan lupa belajar! V. Sumber Belajar/Alat/Bahan 1. Alat Pembelajaran a. b. Laptop LCD 10 menit Tanya jawab 60 menit Penugasan Diskusi

2. a. b.

Sumber Pembelajaran

Buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VIII semester I Power point materi pembelajaran

c. Contoh tema dan kerangka cerita VI. Penilaian a. Teknik : Tes unjuk kerja b. Bentuk instrumen : Tugas kelompok c. Contoh instrumen : 1. Tentukan sebuah tema cerita, kemudian tulis pokok-pokok cerita sesuai dengan tema tersebut! 2. Kembangkan pokok-pokok cerita tersebut! 3. Bagilah tokoh-tokoh tersebut dengan proporsional! 4. Tampilkan di depan kelas! d. Rubrik penilaian 1. Penilaian Proses Aspek No. Nama Siswa Keseriusan Keantusiasan Kerjasama 1. 2. 3. 4. Skor Kategori :

Keterangan skor maksimum 1. Keseriusan 2. Keantusiasan 3. Kerjasama 2. Penilaian Hasil No. : 40 : 30 : 30

Kategori 1. Sangat baik : 86-100 2. Baik 3. Cukup 4. Kurang : 71-85 : 56-70 : 41-55

Hasil Pengamatan Aspek yang Diamati Baik Sedang Kurang

1.

Vokal Kejelasan Kekuatan Ketepatan intonasi Barvariasi sesuai perkembangan emosi

2.

Akting Kelenturan Kesesuaian dengan peran Kesesuaian dengan watak tokoh Bervariasi sesuai dengan perkembangan emosi

Mengetahui Kepala Sekolah

Malang, Guru Mata Pelajaran

Drs. Hadi Hariyanto, M.Pd ................................... NIP.19951027 198603 1 008

Drs. Kasto ...................................... NIP. 24 214 423 6 623 000

Anda mungkin juga menyukai