BAB 2 INFERENSI :DARI SAMPEL KE POPULASI

Lazimnya pembahasan tentang inferensi atau genenrslisasi hasil penelitian dikemukakan menjelang bagian akhir buku metodologi penelitian,setelah pembahasan tentang hal-hal yang mendasar termasuk pengukuran,desain dan uji hipotesis.Namun dalam hal diskusi dengan para calon peneliti,terdapat kesan bahwa sebagian besar dari mereka mengalami kesulitan dengan metedologi oleh karena pemahaman yang kurang antara sampel dan populasi.Para pemula cenderung memandang sampel dan populasi sebagai hal yang terpisah,,jarang yang secara langsung menghubungkan bahwa tiap hasil yang diperoleh pada sampe merupakan refleksi keadaan di populasi yang diwakili oleh sampel.Keadaan ini menyebabkan rentetan kesulitan untuk memahami mengapa dipergunakan formula yang berbeda untuk desain penelitian yang berbeda,mengapa harus dilakukan uji hipotesis dan makna hasil uji hipotesis,apa maksud menghitung interval kepercayaan (confidence interval),dan seterusnya. Contoh kurangnya pemahaman tersebut adalah kencenderungan untuk menulis persentase pada sampel dengan sangat rinci misalnya sampai angka 3 angka di belakang koma,padahal jumlah subyeknya kurang dari 100,Tidak jarang kita jumpai laporan :hanya 11 dari 66 pasien (16,667%) yang termasuk stadium I dan II,selebihnya 55 pasien (88,333%) termasuk stadium lanjut ( IIId an IV).Karena nilai pada sempel hanya merupakan point estimasi nilai pada populasi yang mempunyai rentang tertentu,maka penulisan desimal yang sangat teliti tersebut sangat berlebihan (liat uraian di bawah ). Pembahasan tentang sampel dan populasi sendiri akan diuraikan dalam Bab4 .Dalam bab pendek ini diuraika pengertian pokok hubungan antara sampel dan populasi yang diperlukan sebagai dasar pemahaman inferensi hasil penelitian.Pemahaman ini berguna pula dalam pemilihan desain,estimasi besar sampel dan berbagai aspek lain dalam penelitian.Perhitungan statistika dan angka-angka tidak dihadirkan,kecuali yang sangat sederhana,untuk member gambaran konsep sampel,populasi,dan inferensi sebagai hasil studi.

Sampel dan populasi :statistik dan parameter Dalam bab ini hanya akan ditekankan bahwa seorang yang meneliti karena ingin mengetahui sifat,karekteristik,efek suatu faktor atau hasil perlakuan pada populasi umum ,dengan cara melakukan pengamatan,pengukuran,dan intervensi yang dilakukan pada sampel akan menghasilkan data berupa angka,yang secara umum disebut statistika atau statistics.Dalam bahasa Inggris yang berarti Ilmu-nya.Nilai-nilai pada populasi yang berkaitan dengan statistic disebut sebagai parameter

Perhatikan Gambar 2-1 .Lingkaran bergerigi besar merupakan gambaran populasi umum,atau popullasi target (target populasi ),yakni populasi untuk penerapanhasil penelitian.Populasi target ini dalam penelitian klinis dibatasi oleh karakteristik klinis dan demografis.Misalnya peniliti ingin mengetahui sifat dan hasil pengobatatan kanker payudara di Indonesia.Di Indonesia pasien kanker payudara pada suatu saat ada beberapa puluh ribu,dan jikalau di jumlahkandengan kasus baru,maka dalam waktu tertentu ,misalnya 10 tahun,jumlahnya dapat mencapai ratusan ribu orang.Mereka inilah yang disebut populasi target.Namun kita tidak mungkin meneliti semua pasien kanker payudara yang berobat di RS UMUM PUSAT NASIONAL Dr.Cipto Mangunkusumo (RSCM),Jakarta.Pasien yang berobat di RSCM pun dari waktu ke waktu sangat banyak,sehingga kita hanya dapat menjangkau pasien kanker payudara yang berobat di RSCM selama kurun waktu tertentu,misalnya antara tahun 1990-1999.Kelompok pasien yang dapat kita jangkau ini disebut populasi terjangkau(Accesssible population)atau populasi sumber(source population).populasi terjangkau ini ,selain dibatasi oleh karekteristikklinis dan demografis,juga dibatasi oloh tempat dan waktu.Dengan demikian maka populasi terjangkau penelitian dibatasi oleh: (1) karekteristik klinis,(2) karekteristik demografis,(3)tempat,dan (4) waktu. Tidak semua pasien dalam populasi terjangkau perlu dipilih menjadi subyek penelitian.Misalnya suatu penelitian berdasarkan perhitungan besar