Anda di halaman 1dari 4

BHAKTI DARMAWAN 240210090124 V.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN HCN adalah merupakan racun kuat yang dapat mengganggu pengangkutan oksigen ke dalam jaringan tubuh, akibatnya jaringan akan kekurangan oksigen, padahal terdapat organ tubuh yang sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen, yaitu jaringan otak. Gangguan terjadi di susunan syaraf pusat, oleh karena kekurangan oksigen dapat timbul kejang dan kematian karena gagal pernafasan, karena HCN adalah racun yang bekerja dengan sangat cepat, kematian dapat ditimbulkan hanya dalam beberapa menit saja. Gejala biasanya akan timbul antara lain mual, muntah, buang air besar, sesak nafas, pusing, lemah, wajah kebiruan, bahkan bisa kehilangan kesadaran. Pada bahan bahan makanan nabati, HCN terurai dari suatu senyawa glikosida sianogenetik. HCN dikeluarkan bila komoditi tersebut dihancurkan, dikunyah, mengalami pengirisan, atau rusak. Dosis HCN dapat menyebabkan sakit sampai kematian antara 0,5-3,5 mg HCN/kg berat badan. Pada praktikum ini akan diuji kadar HCN pada singkong dan jengkol. Berikut hasil pengujian kadar HCN. sampel Singkong 1 Singkong 2 Jengkol 1 Jengkol 2 ml blanko 26 26 26 26 ml sampel 20,2 20,9 6 0,4 mg sampel 25,00 25,00 25,32 25,03 kadar HCN 0,0125% 0,011016% 0,043% 0,055%

Berdasarkan hasil pengamatan, kandungan HCN pada jengkol jauh lebih tinggi dibandingkan kandungan HCN pada singkong. Berdasarkan literatur, kandungan HCN pada singkong sekitar 50 mg/kg. Kandungan HCN pada singkong dan jengkol ternyata dapat dikurangi dengan cara sebelum diolah, kulitnya terlebih dahulu dikupas, dikeringkan, direndam sebelum dimasak, dan difermentasi selama beberapa hari. Di samping itu HCN akan mudah hilang oleh penggodokan, asal tidak ditutup rapat.

VI. KESIMPULAN HCN adalah merupakan racun kuat yang dapat mengganggu pengangkutan oksigen ke dalam jaringan tubuh. Karena HCN adalah racun yang bekerja dengan sangat cepat, kematian dapat ditimbulkan hanya dalam beberapa menit saja. Gejala biasanya akan timbul antara lain mual, muntah, buang air besar, sesak nafas, pusing, lemah, wajah kebiruan, bahkan bisa kehilangan kesadaran. Dosis HCN dapat menyebabkan sakit sampai kematian antara 0,5-3,5 mg HCN/kg berat badan. kandungan HCN pada jengkol jauh lebih tinggi dibandingkan kandungan HCN pada singkong. Kandungan HCN pada singkong dan jengkol dapat dikurangi dengan cara sebelum diolah, kulitnya terlebih dahulu dikupas, dikeringkan, direndam sebelum dimasak, dan penggodokan.

DAFTAR PUSTAKA Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Anonim.

2011.

Ada

Racun

Disekitar

Anak

Kita.

Available

at

http://hilalahmar.com/artikel/ada-racun-di-sekitar-anak-kita. Diakses pada : 30 Maret 2011 Anonim. 2011. Keracunan Singkong dan Jengkol. Available at :

http://rizkyamrul.blogspot.com/2010/03/keracunan-singkong-danjengkol.html. Diakses pada : 30 Maret 2011

IV. PROSEDUR 1. Menyiapkan bahan yang akan dianalisis secukupnya, kemudian digerus dalam mortar. 2. Memasukkan bahan ke dalam tabung reaksi, tambahkan akuades hingga terendam. 3. Mendestilasi sampai diperoleh destilat 200-300 mL.
4. Menangkap destilat menggunakan Erlenmeyer yang berisi 50 ml larutan

AgNO3 0,02 N dan 1 mL HNO3. 5. Untuk mencegah hilangnya HCN, menggunakan suatu corong atau selang plastic pada ujungnya dan diusahakan agar corong atau selang plastic tercelup dalam larutan penangkap destilat. 6. Memindahkan destilat yang ditangkap secara kuantitatif ke dalam labu ukur 500 ml, tambahkan air sampai garis batas, lalu kocok dan saring.
7. Mengambil 250 mL filtrat, kemudian tambahkan 1 mL larutan FAS lalu

titrasi sisa AgNO3 dengan larutan NH4CNS sampai terbentuk larutan berwarna merah.

Anda mungkin juga menyukai