Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dian Aji Wibowo Reguler: A 1 NIM : P.

17420110007

Perdagangan Perempuan Cederai Kemanusiaan

Jumat, 27 Agustus 2004 07:00 Aam Azmi Al ab

Mina 19 th (bukan nama aslinya) ditawari bekerja sebagai pelayan restoran di Singapura oleh sponsor yang kebetulan tetangganya sendiri. Karena tuntutan ekonomi dan langkanya lapangan kerja, ia menyanggupi tawaran tersebut. Setelah berada di penampungan selama dua bulan lebih, Mina diterbangkan ke Singapura melalui PT. X. Namun baru 20 hari bekerja, ia diberhentikan tanpa alasan yang jelas. Oleh majikan, Mina dipulangkan ke agensi (penyalur TKI) dan berada di sana selama dua bulan. Selama di agensi ia diancam akan dijual dan jika keluarga hendak menebus harus membayar 10 juta rupiah. Keluarga Mina tidak sanggup membayar uang tebusan tersebut. Akhirnya agensi justru memulangkan Mina ke Batam bukan ke desanya. Dalam surat terakhirnya, Mina mengatakan bahwa ia akan dijual. Pihak keluarga kemudian berusaha memulangkan Mina, namun mengalami kesulitan karena tetap diharuskan membayar. Keluarga meminta pertolonngan LSM di Jakarta dan Batam untuk membantu memulangkan Mina. Melalui LSM ini, kasus Mina kemudian ditangani RPK Polres Batam.

Analisa
Sumber : www.SeputarIndonesia.com Permasalahan : Mina dipulangkan ke agensi (penyalur TKI) dan berada di sana selama dua bulan. Karena tuntutan ekonomi dan langkanya lapangan kerja, ia menyanggupi tawaran tersebut dan selama di agensi ia diancam akan dijual/traficking dan jika keluarga hendak menebus harus membayar 10 juta rupiah. Keluarga Mina tidak sanggup membayar uang tebusan tersebut. Akhirnya agensi justru memulangkan Mina ke Batam bukan ke desanya. Seharus masalahnya : Kita hidup di dunia memiliki bermacam-macam hak, seperti hak ingin memperoleh pekerjan yang layak dan memperoleh kesejateraan dalam hidup. Sebagai Agensi (penyalur TKI) tidak bolek sewenang-wenang meminta tebusan uang, karena dalam peraturan yang menyebutkan tentang perdagangan perempuan adalah pasal 297 KUHP yang menyebutkan barang siapa yang memperdagangkan perempuan dan anak laki-laki akan dihukum penjara tujuh tahun. Kesimpulan : Masih banyak kasus menimpa TKI seperti Mina. Karena tuntutan ekonomi dan langkanya lapangan kerja, ia menyanggupi tawaran tersebut. Kasus semacam ini biasa disebut dengan perdagangan perempuan. Kasus perdagangan perempuan di Indonesia masih jarang terungkap karena masih lemahnya Lembaga Penegak Hukum di negeri ini. Selain itu

banyak perempuan korban yang tidak menyadari bahwa dirinya diperdagangkan. Ini karena biasanya yang melakukan adalah orang-orang terdekat dengan diri korban. Pada korban, persoalan perdagangan perempuan berakibat pada buramnya masa depan misalnya: korban mengalami trauma kejiwaan, bahkan korban bisa terjerumus ke dalam dunia prostitusi. Kondisi perempuan yang diperdagangkan sangat menyedihkan. Hak-hak mereka terus dilanggar, ada yang ditawan dilecehkan, dan dipaksa bekerja diluar keinginan mereka . Hal ini mereka dianggap dengan perbudakan. Dimana mereka tidak memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri, hidup dalam situasi ketakutan dengan merasa tidak nyaman.

Anda mungkin juga menyukai