Anda di halaman 1dari 11

1.

Latar Belakang Lingkungan adalah suatu system kompleks yang berada di luar individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme. Lingkungan tidak sama dengan habitat. Habitat adalah tempat dimana organisme atau komunitas organisme hidup. Organisme terdapat di laut, di padang pasir, di hutan dan lain sebagainya. Jadi habitat secara garis besar dapat dibagi menjadi habitat darat dan habitat air. Keadaan lingkungan dari kedua habitat itu berlainan. Setiap organisme, hidup dalam lingkungannya masing-masing. Begitu jumlah dan kualitas organisme penghuni di setiap habitat tidak sama. Fakktorfaktor yang ada dalam lingkungan selain berinteraksi dengan organisme, juga berinteraksi sesama faktor tersebut, sehingga sulit untuk memisahkan dan mengubahnya tanpa mempengaruhi bagian lain dari lingkungan itu. Oleh karena itu untuk dapat memahami struktur dan kegiatannya perlu dilakukan penggolongan factor-faktor lingkungan tersebut.

2. Metode pengamatan a. Tempat dan waktu Observasi ini dilakukan; Hari/ Tanggal : Selasa, 31 mei 2011 Waktu Alamat : pukul 09.00 s/d selesai : Jl.Raya serang Km 50 kota Serang Provinsi Banten

b. Alat dan Bahan Alat : alat tulis, kamera

c. Cara kerja a. Mendatangi lokasi di daerah pantai anyer dan karang bolong. b. Mengamati keadaan yang ada di sekitar pantai anyer dan sekitar karang bolong. c. Mencatat tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar tempat observasi. d. Mendokumentasikan organisme yang diamati.

3. Sejarah Anyer adalah sebuah kota pantai di Banten. Ia terletak di Anyer, 38 km dari Kota Serang. Pantainya menghadap ke Barat, sehingga kita dapat melihat pemandangan Gunung. Rakata (sisa / anak Gunung. Krakatau yang meledak pada tahun 1833) dan matahari terbenam. Pantai anyer memiliki banyak pesona unik. Pasir putih memukau banyak wisatawan. Mereka begitu murni, kita bisa merasakan kelembutan pasir. Laut biru yang menarik banyak penyelam di seluruh dunia karena berbagai kehidupan laut begitu benar-benar sempurna Pantai anyer dikenal luas sebagai tempat wisata yang menarik sejak tahun 1980an. Keberadaannya sebagai salah satu dari seven wonders of banten (Tujuh keajaiban banten) dan lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Jakarta, membuat kawasan ini menjelma sebagai salah satu obyek wisata favorit saat ini. Apalagi pemerintah provinsi banten telah berkomitmen mengembangkannnya menjadi obyek wisata bahari terkemuka di Indonesia. Hal ini terbukti dengan adanya berbagai fasilitas pendukung yang relatif lengkap dan representative di kawasan tersebut. Pada awalnya, pantai yang berada di ruas jalan utama Anyer Cinangka Carita ini dikenal dengan Karang Suraga. Nama ini diambil dari Suryadilaga, nama orang sakti mandraguna pada zaman dahulu yang bertapa di tempat ini hingga akhir hayatnya. Meski Suryadilaga telah lama meninggal, masyarakat sekitar pantai ini meyakini bahwa ia masih hidup dan bermukim di pantai tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya, perlahan-lahan nama Karang Suraga memudar dan berganti nama menjadi Karang Bolong. Hal ini disebabkan adanya sebuah batu karang besar yang di tengahnya berlubang (bolong) dan membentuk sebuah lengkungan. Salah satu ujung karangnya berada di tepi pantai, sementara ujung karang yang satu lagi menghadap ke laut lepas. Menurut perkiraan para ahli, lubang yang terdapat pada batu karang ini karena terkikis oleh air laut dalam kurun waktu yang lama. Namun ada juga yang berpendapat, batu karang tersebut berlubang akibat dari letusan dahsyat Gunung Krakatau pada tanggal 27 Agustus 1883 M.

4. Lokasi Pantai anyer berada dalam wilayah administratif kecamatan anyer, kabupaten serang, provinsi banten Indonesia. Pantai Karang Bolong yang terlertak 50 Km dari kota Serang atau 140 Km dari kota Jakarta, sekitar 11 km kearah selatan anyer atau sekitar 30 km utara labuan. Pantai Karang Bolong, Letaknya yang di pinggir jalan memudahkan para pengunjung menemukan pantai ini.

5. Akses
y

Jakarta pantai anyer berjarak sekitar 160 kilometer dengan waktu tempuh sekitar dua jam, sedangkan dari kota serang, ibu kota provinsi banten, pantai anyer berjarak sekitar 35 kilometer. Dari Jakarta, pengunjung dapat mengambil jalan tol Jakarta merak dan keluar melalui jalan tol cilegon barat. Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju arah anyer. Berbagai papan penunjuk jalan memudahkan pengunjung untuk mencapai lokasi, baik yang menggunakan bus maupun yang menggunakan kendaraan pribadi. Pengunjung dapat juga mengakses pantai anyer dengan dengan naik kereta api jurusan Jakarta merak.

Lokasi dapat ditempuh dengan jalur: Jalan Tol Jakarta Merak - Cilegon Barat Anyer - Karang Bolong,Jakarta, Karangbolong hanya berjarak 140km atau 50km dari kota Serang. Karang bolong ini bisa ditempuh kendaraan pribadi atau angkutan umum. Bagi yang mengendarai kendaraan pribadi, dari Jakarta bisa langsung keluar melalui pintu tol Cilegon Timur, lalu ke arah selatan menyusuri jalan Raya Anyer. Lokasi Pantai Karang Bolong tepatnya di Jl. Raya Karang Bolong Km 35 Anyer Lor Serang Banten

6. Flora dan fauna a. Flora Terdapat beberapa jenis tumbuhan yang kami temui di wilayah ini. Yakni tumbuhan paku-pakuan (paku sarang burung) berjumlah 45 tanaman dan pohon kedondong berj umlah 1 pohon, namun kebanyakan spesies belum kami ketahui nama daerahnya, bahkan warga sekitar pun tidak mengetahuinya,

maka dari itu untuk mempermudah pengamatan, kami member nama sementara untuk beberapa spesies berikut: 1. Spesies 1 Ciri-ciri: Tinggi pohon sekitar 8-10 meter,

ukuran batang cukup besar dengan diameter sekitar 0.8 meter. Daun sangat rimbun. Memiliki jumlah yang terbatas. Tidak berbuah. Karena ukurannya

sangat besar pohon inilah yang paling jelas terlihat daripada spesies lainnya. Jumlah = 2

2. Spesies 2 Ciri-ciri: Memiliki Diameter tinggi batang sekitar sekitar 7-8 0.3 meter. meter.

Tumbuh tegak lurus dari permukaan tanah (batang lurus). Mulai terlihat percabangan pada jarak 4-5 meter dari permukaan tanah, dibawah 5 meter tidak ada percabangan. Jumlah = 2 3. Spesies 3 Ciri-ciri: Tinggi pohon sekitar 3 meter. Diameter batang utama sekitar 15 cm, arah tumbuh

tegak lurus dari permukaan tanah. Daun majemuk, bentuk daun oval. Jumlah = 12 4. Spesies 4 Ciri-ciri: perdu dengan tinggi sekitar 2 meter, daun majemuk. Jumlah= 10

5. Spesies 5

Ciri-ciri: Perdu dengan tinggi sekitar 1.5 2 meter. Bentuk daun bulat. Termasuk jenis yang mendominasi di daerah ini (terlihat dari jumlahnya)

Jumlah = 41

6. Spesies 6 Ciri-ciri: Pohon dengan tinggi sekitar 5-6 meter. Batang berlekuk-lekuk. Daun hanya ada di ujung batang. Jumlah = 1

7. Spesies 7 Ciri-ciri: Pohon dengan tinggi sekitar 5 meter. Diameter batang sekitar 0.4 meter. Daun majemuk (rimbun) berbentuk segitiga. Jumlah = 1

8. Spesies 8 Ciri-ciri: Semak dengan tinggi sekitar 20-40 cm. daun majemuk berbentuk oval. Berlapis lignin (licin seperti lilin). Berbunga merah di sela-sela tangkai daun.

Jumlah= 1

9. Spesies 9 Ciri-ciri: Tampak seperti benalu yang merambat pada inangnya. Daun majemuk. Jumlah= 1

10. Spesies 10 ( Anak Nakal) Ciri-ciri: Semak setinggi 20 cm.

Jumlah = 30

b. Fauna Hanya sedikit jenis fauna yang kami jumpai di daerah ini. Seperti misalnya beberapa jenis semut, burung hutan, kadal, bunglon, lebah, burung gereja serta wallet. Dalam ekosistem pantai umumnya terdiri dari hutan mangrove, namun pada kenyataannya tidak hanya itu namun terdiri juga: a. Formasi pes-caprae, Yaitu formasi yang di tumbuhi vegetasi pantai yang sedang mengalami proses peninggian di sepanjang pantai. Vegetasi tersebut tumbuh

menutupipasir luas mulai dari batas yang terken ombak sampai ke pemantang pantai yang berpasir. Formasi ini banyak ditemui hampir di seluruh pantai Indonesia dengan komposisi jenis tumbuhan yang hampir sama. Jenis tmbuhan tersebut adalah Ipomea pes-caprae. Tergolong jenis tumbuhan menjalar dan mempunyai bunga yg berwarna ungu. Di daerah ini sering dijumpai biji-biji, buah-buah atau kecambah dari jenis vegetasi pantai yang terbawa arus. Tumbuhan dalam formasi ini mempunyai perakaran yang dalam, memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan dan pasir yang sangat kering. Jenis vegetasi ini juga toleran tehadap air asin, angin serta tanah yang miskin akan unsure hara dan sygy anah yang tinggi b. Formasi barringtonia, Yaitu vegetasi pantai yang sedang mengalami proses pengikisan formasi. Formasi ini termasuk kedalam jenis circum tropic dan di tumbuhi oleh vegetasi yang tahan terhadap siraman air asin, mampu hidup pada tanah miskin serta tahan kekeringan. Biji atau buah darijenis-jenis anggota formasi ini ummnya memiliki struktur yang sesuai untuk penyebaran dengan air, salah satu contoh tumbuhan jnis ini adalah Ardisia elliptica (sejenis semak belukar

yang besar dengan cabang cabang dan daun tang berwarna merah jambu, buah yang berbentk sampan dan terapung). Pada formasi ini terdapat banyak sekali jenis kayu yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, akibatnya terjadi penebangan pohon secara besar besaran. c. Dune (perbukitan pasir) Formasi ini terdapat di pantai-pantai berpasir yang luas. Vegetasi pioneer yang terdapat pada formasi ini termasuk anggota formasi pescaprae. Pada dune yang lebih mantap vegetasinya berupa hutan yang bersifat klimatis klimaks. d. Pantai yang berbatu-batu Jenis ini dijumpai pada daerah pantai yang berbatu keras, dan tahan terhadap benturan ombak laut. Batu pembentuk pantai tersebut, ada yang terdiri dari batu kapur tua, ada juga yang terbentuk dari batu vulcanik, batu granit, dan batu tersier. Jenis vegetasi pada pantai ini tidak ada yang spesifik. Pada pantai berbatu-batu terdiri dari banyak jenis seperti tiram, siput, kepiting batu dan ikan bleni. e. Hutan air payau Hutan ini dapat dijumpai pada daratam hutan mangrove dan merupakan tempat tertinggi yang dapat dicapai air sungai pasang. Pada habitat ini

ditumbuhi vegetasi yang dominant seperti nipah (nypa fructicans) namun terkadang di tumbuhi juga oleh vegetasi dari formasi Barringtonia dan pescaprae, dan ada sejenis palem kurma (Phoenix paludosa).

7. Nilai-nilai biodiversitas
y

Nilai Manfaat Langsung a. Pohon bambu dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat meja, kursi, dan pagar. b. Pohon nangka dapat dikonsumsi buahnya oleh masyarakat c. Beberapa pohon dapat diambil kayunya untuk keperluan warga

Nilai Manfaat Tak Langsung a. Ekosistem alga secara tidak langsung dapat berfungsi sebagai b. Daun kering dapat berfungsi sebagai pupuk organik dan kanopi dari

tanaman berfungsi untuk melindungi organisme tanah dan kapasitas udara serapan air siklus nutrien c. Di sekitar karang bolong terdapat spesies tumbuhan yang beraneka ragam dan memiliki ukuran yang relatif tinggi dan kanopinya yang luas sehingga tempat di sekitarnya terasa sejuk. Tumbuh-tumbuhan juga berfungsi untuk menahan angin. d. Karang bolongdijadikan sebagai alternative tempat rekreasi warga sekitar ataupun pendatang, karena memiliki bantuk yang unik dan menarik, yaitu bentuk karang yang bolong dan diatas karang tersebut banyak di tumbuhi tanaman tanaman sehingga tempat tersebut terasa nyaman dan sejuk.

Nilai pilihan Karang bolong dijadikan sebagai tempat para penjual untuk menjual barang dagangannya, baik dari hasil alam tempat lain misalnya : kelapa muda, otak otak, pakaian, makanan, minuman dan lain lain. Hasil alam dari ekosistem karang bolong itu sendiri misalnya karang, cangkang siput yang di jadikan berbagai macam karya seni, seperti : bingkai, gantungan kunci, tirai dan lain- lain

Nilai eksistensi Keberadaan karang bolong dan tumbuh tumbuhan serta hewan yang membentuk suatu ekosistem alami sehingga banyak orang tertarik untuk mengunjungi tempat tersebut. Karena setiap pengunjung yang dating dikenakan tiket masuk untuk administrasi dan biaya kebersihan kawasan pantai karang bolong . hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan habitat aslinya, kepunahan spesies asli

8. Ancaman
y

Perawatan yang kurang dari pihak pengelola, sehingga lingkungan kurang terjaga kondisinya.

kurangnya kepedulian masyarakat akan kelestarian lingkungan, sehingga banyak dari mereka yang kurang memperhatikan kebersihan sekitar pantai, hal ini dapat menyebabkan tercemarnya ekosistem pantai.

kurangnya perhatian dari pemerintah daerah.

9. Kritik dan saran 1. Kritik


y y y

perawatan yang kurang dari pihak pengelola. kurangnya kepedulian masyarakat akan kelestarian lingkungan. kurangnya perhatian dari pemerintah daerah.

2. Saran Pemerintah daerah khususnya Pihak pengelola harus lebih memperhatikan kondisi lingkngan disekitar tempat atau objek wisata tersebut, dengan memberikan kebijakan dan ketegasan terhadap pengunjung dan masyarakat yang bermata pencaharian di sekitar lokasi.

10. Referensi

1. Irwan, Z.D. 2007. Prinsip prinsip ekologi. Bumi aksara. Jakarta 2. http://wisatamelayu.com/id/object/593/525/pantai-anyer/&nav=geo 3. http://bloginfo99.blogspot.com/2010/12/sejarah-pantai-karangbolongcinangka.html 4. http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2009/12/pantai-karang-bolong.html

Anda mungkin juga menyukai