Anda di halaman 1dari 2

FAQs / Hal-hal yang Sering Ditanyakan PARALLEL EVENTS BJ XI Melalui email ini, kami juga merasa perlu untuk

uk mensosialisasikan beberapa "Frequently Asked Questions (FAQs)/Hal yang Sering Ditanyakan" yang kami terima dari pihak-pihak yang belum memahami dengan jelas perihal Parallel Events sebagai salah satu program Biennale Jogja XI 2011. Dalam email ini kami sertakan juga jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dengan demikian, kami harap rekan-rekan sekalian pun mendapatkan pemahaman yang jelas tentang hal-hal berikut: Pertanyaan 1: Apakah program yang saya buat didanai oleh Biennale Jogja? Jawaban: TIDAK. Biennale Jogja tidak mendanai program Parallel Events. Setiap kegiatan yang didaftarkan kepada Parallel Events Biennale Jogja XI adalah diinisiasi, didanai, dan dikelola oleh pihak pendaftar. Yang akan dibiayai/disupport Panitia Biennale Jogja adalah: publikasi umum dalam buku "Panduan Singkat untuk Pengunjung" Pertanyaan 2: Siapa yang bisa ikut/mendaftar dalam program Parallel Events Biennale Jogja? Jawaban: Yang bisa ikut/mendaftar dalam program Parallel Events Biennale Jogja adalah seniman-seniman, galeri-galeri seni rupa, pegiat di ruang-ruang publik, ruang-ruang seni, lembaga-lembaga studi sosial dan kebudayaan, universitas-universitas, serta komunitas-komunitas seni yang tersebar di seluruh Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pertanyaan 3: Bagaimana soal venue dan perijinan? Apakah diusahakan panitia Biennale Jogja? Jawaban: TIDAK. Pendaftar menentukan venuenya sendiri dan mengelola sendiri perijinannya. Panitia Biennale Jogja XI hanya akan menyediakan "Surat Keterangan Telah Terdaftar Sebagai Partisipan Parallel Events Biennale Jogja XI 2011". Surat Keterangan ini akan dikeluarkan Pihak Panitia bagi partisipan yang telah memenuhi seluruh ketentuan dan prasyarat penyelenggaraan Parallel Events Biennale Jogja XI 2011. Pertanyaan 4: keuntungan apa yang saya dapat dengan mengikuti Parallel Events? Jawaban: 1). Mengalami tantangan bekerja dengan kelompok berlatar belakang ilmu berbeda. 2). Mengalami metode baru dalam proses penciptaan karya atau kegiatan. 3) Mengalami tantangan bernegosiasi dengan kelompok lain dalam meng-gol-kan gagasannya. 4). Mengalami tantangan bekerja sama dengan ruang lingkup pergaulan yang lebih luas. 5) Kemungkinan munculnya ide-ide baru dari hasil bertemu dengan kelompok yang berbeda latar belakang ilmu. 6) Kemungkinan memperoleh jaringan kerja yang saling memberi manfaat luas di masa mendatang. 7) Mendapatkan ilmu berorganisasi dan bernegosiasi. (8)

kesempatan menjadi 1 dari 10 nominasi terbaik Parallel Events, dan dibuatkan katalog bersama. (9) kesempatan terpilih menjadi 1 dari 2 penerima penghargaan aktivitas terbaik, yang akan memperoleh uang tunai sebesar Rp 15 juta. Pertanyaan 5: Saya ingin bekerja sendiri, apakah diperbolehkan ikut? Jawaban: Ide bisa muncul dari perseorangan. Tetapi, langkah selanjutnya harus membentuk kelompok atau bekerja sama dengan kelompok lain. Kelompok lain adalah kelompok seniman, lembaga formal dan nonformal, komunitas, dan/atau inisiasi perseorangan yang pada akhirnya menghasilkan output berbasis kerja kolektif/organisatoris. Mengapa demikian? Dengan bekerja secara kolektif maka seluruh kerja penciptaan akan menyentuh aspek organisasi, manajemen event, serta potensi menjalankan proses negosiasi beragam aspek penyelenggaraan kegiatan/event. Elemen-elemen inilah yang akan menjadi faktor penilaian Tim Juri atas penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang berpartisipasi dalam Parallel Events Biennale Jogja XI 2011. Ini merupakan bentuk dorongan yang Biennale Jogja XI lakukan agar terjadi proses regenerasi dan merangsang tumbuhnya elemen infrastruktur seni rupa Indonesia yang berkualitas tinggi, yakni: senimanseniman, organisator-organisator, kurator-kurator, dan penulis-penulis serta kritikus-kritikus seni rupa yang handal dan kompeten. Untuk pertanyaan-pertanyaan lain di luar FAQs di atas, tentu saja kami membuka kemungkinan bagi Anda untuk menanyakannya kepada kami, baik via email, ataupun dengan datang langsung ke Sekretariat Biennale Jogja di Taman Budaya Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai