Presentasi Kws Skala Besar Sulteng 100905
Presentasi Kws Skala Besar Sulteng 100905
Disampaikan Oleh: Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Kementerian Negara Perumahan Rakyat
Batam, Desember Batam, 2 Desember 2005
7. Belum memadainya penyediaan PSD; 8. Belum terintegrasinya pengembangan kawasan perumahan dan permukiman dengan sistem jaringan prasana perkotaan; 9. Lemahnya pengawasan dan pengendalian proses alih fungsi lahan; 10. Meningkatnya luasan kawasan kumuh.
Tujuan Pembangunan Kawasan Permukiman Skala Besar (Kasiba Dan Lisiba Bs)
1. Mengarahkan pertumbuhan permukiman di kawasan perkotaan dan perdesaan agar terbentuk struktur kawasan yang efisien dan efektif; 2. Mengendalikan harga tanah, yang berangkat dari paradigma bahwa lahan bukan hanya komoditi tetapi lahan untuk kepentingan pengembangan sosial ekonomi kota; 3. Menyediakan perumahan yang layak dan terjangkau, sekaligus merupakan strategi pembangunan permukiman di kawasan perkotaan sebagai upaya preventif tumbuhnya permukiman kumuh.
B. Komponen Lisiba
1. Pematangan Tanah 2. Pembangunan Rumah 3. Jaringan Prasarana Lingkungan Permukiman
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 80 Tahun 1999 Tentang Kasiba dan Lisiba BS
Merupakan amanat dari UU Nomor 4 Tahun 1992 Pasal 20, yang mengatur tentang: Lokasi sebagai operasionalisasi RTRK/K; Badan Pengelola/Badan Penyelenggara; Pembangunan prasarana; Pengaturan pembangunan Lisiba/Lisiba BS; Pengaturan besaran Kasiba/Lisiba; Pengaturan waktu pembangunan; Pengaturan peralihan.
1. PP Nomor 80 Tahun 1999 tentang Kasiba dan Lisiba BS baru diterbitkan pada kondisi perekonomian yang sedang krisis, sehingga kapasitas supply dan demand rendah dan perlu dorongan pemerintah; 2. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman PP Nomor 80/1999 dimulai sejak Tahun 2000 hingga Tahun 2003 telah terselenggara di 43 kota/kabupaten;
5. Masih terbatasnya kemampuan penyediaan prasarana (Pusat & Daerah) dalam pengembangan Kasiba dan Lisiba BS;
6. Koordinasi dengan instansi pendukung seperti PLN, PDAM, BPN, dan Dinas Perhubungan yang masih belum dapat berjalan dengan baik; 7. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) belum mengakomodasi lokasi Kasiba/ Lisiba BS.
Mendorong revitalisasi pengembangan perumahan dan permukiman skala besar, dengan kegiatan: 1. Inventarisasi dan Evaluasi Penyelenggaraan Kasiba/Lisiba; 2. Penyelesaian dan konsultasi Publik Peraturan dan Pedoman Penyelenggaraan Kasiba/Lisiba; 3. Bantuan Teknis/pendampingan dalam penyelenggaraan Kasiba/Lisiba; 4. Mendorong percepatan dalam penetapan lokasi Kasiba/Lisiba; 5. Mendorong upaya pencadangan/pendayagunaan tanah untuk Kasiba/Lisiba dan percepatan sertifikasi tanah; 6. Memberikan dukungan penyediaan prasarana dan sarana baik yang bersumber dari pusat maupun daerah.
Meningkatkan penyelenggaraan Kasiba/Lisiba dengan kegiatan;dengan kegiatan: 1. Meningkatkan upaya optimalisasi kawasan terbangun melalui peremajaan kawasan dengan pendekatan Kasiba/Lisiba dan pembangunan Rusun; 2. Pemberian insentif dan disinsentif dalam penyelenggaraan Kasiba/lisiba; 3. Meningkatkan dukungan prasarana kawasan permukiman; 4. Meningkatkan peluang swasta dalam penyelenggaraan Kasiba/Lisiba; 5. Mendukung penyelenggaraan Kasiba/Lisiba pada kawasan khusus (kawasan perbatasan dan kawasan pertumbuhan ekonomi).
6. Penetapan lokasi Kasiba/Lisiba perlu diawali dengan penyiapan skenario pembangunan perumahan dan permukiman dalam bentuk penyusunan RP4D (Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah). 7. Identifikasi ketersediaan lahan (termasuk lahan dengan status HGB dan HPL yang belum dimanfaatkan) dan pendayagunaan lahan-lahan potensial untuk mendukung penyelenggaraan Kasiba/Lisiba berdasarkan informasi RTRW, status tanah, faktor harga tanah, faktor fisik tanah (kelerengan lahan, tingkat kerawanan terhadap bencana, keterkaitan sebagai daerah resapan air, keterkaitan sebagai lahan irigasi teknis); dan faktor prasarana kawasan.
CATATAN PENUTUP
1. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan perumahan dan penataan permukiman yang lebih layak huni khususnya pada daerah perkotaan, maka penerapan pembangunan kawasan permukiman skala besar sudah merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. mendesak. 2. Pemenuhan kebutuhan permukiman perlu diwujudkan melalui pembangunan kawasan permukiman skala besar yang terencana secara menyeluruh dan terpadu dengan pelaksanaan bertahap. bertahap. 3. Untuk mendukung upaya tersebut salah langkah penting adalah penyelesaian RTRW, penyusunan dan RTRW, pengelolaan dan RP4D sebagai acuan bersama dalam rangka pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman di daerah.
Home
RP4D
END
RP4D
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Dan Permukiman Di Daerah
Next
Tujuan RP4D
Mewujudkan pembangunan perumahan dan Permukiman yang terselenggara: 1. Dalam kerangka penataan ruang wilayah; 2. Secara terorganisasi, tertib dan terorganisasi, terencana; terencana; 3. Hasil pembangunan yang berhasil guna dan berdaya guna; guna; 4. Sesuai dengan peraturan perundangan. perundangan.
Back to menu Next
Back to menu
Next
Back to menu
Next
Back to menu
Back to menu
Next
Back to menu
Next
Back to menu
Next
Back to menu
Next
Back to menu
Next
Back to menu
Next
Back to menu
Next
3.
4.
Back to menu
Back to menu
Next
Keterpaduan
Keserasian Kaw.
Home
END