Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR Alhamdullillahhirobbilalamin puji syukur kehadirat Allah SWT rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang telah tercurahkan

pada penyusun, sehingga penyusun dapat menyusun laporan praktikum dengan bahasan ANALISIS PROKSIMAT. Laporan ini disusun sebagai pemenuhan kontrak setudi mata kuliah BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM . Dalam melaksanakan kegiatan praktikum mahasiswa tidak hanya dituntut untuk melakukan suatu tindakan atau pengamatan, tetapi juga dituntut dalam hal penyusunan laporan.Dengan demikian penyusun menyampaikan laporan tertulis ini, sebagai pemenuhan tuntutan tersebut. Semoga dengan adanya laporan tertulis ini, tidak hanya dapat memenuhi tuntutan tersebut.Namun, juga dapat dijadikan wahana informasi bagi para peminat baca sebagai sumber wawasan dengan mata kuliah terkait. Penyusun menghaturkan terima kasih kepada Ibu Sri Wahyuni, Spt, M.P dan Ibu Yuni Primandini,Spt,M.P selaku dosen dan asisten dosen, yang telah membimbing dari awal sampai kegiatan praktikum ini telah dilaksanakan.Terima kasih kepada para tekhnisi lab yang telah membantu selama pelaksanaan praktikum berlangsung.dan tidak lupa terima kasih kepada Istri tercinta, dorongan dan keikhlasan waktu mendampingi dalam mengerjakan laporan ini Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam berbagai hal dari penyusunan laporan ini, untuk itu diharapkan adanya kritik atau saran sebagai wahana pembenahan maupun penyempurnaan suatu laporan dilain kesempatan.

Semarang, Juli 2011 Penyusun

HASAN ABU WAHID NIM.09.41.0004

RINGKASAN

Laporan Praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum Tentang Analisis Proksimat BR2. (Dosen pengampu: Sri Wahyuni, S.Pt, MP dan Yuni Primandini, S.Pt, MP)

Praktikum ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui komposisi bahan pakan dari BR2 yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat kasar dan kadar bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dengan menggunakan analisis proksimat. Analisis proksimat terdiri dari 5 analisis yaitu analisis kadar air, analisis protein, analisis lemak dan analisis serat kasar. Dalam melakukan praktikum, digunakan 2 sampel atau bahan dengan berat masingmasing 1 gram untuk tiap analisis..Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro (UNDIP) pada tanggal 13, 14 dan 15 Mei 2011.

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................ ................................ .... KATA PENGANTAR ................................ ................................ ............... RINGKASAN ................................ ................................ ........................... DAFTAR ISI ................................ ................................ ............................ DAFTAR LAMPIRAN ................................ ................................ ..............

BAB I : PENDAHULUAN ................................ ................................ ..... A. Latar Belakang ................................ ................................ ..... B. Tujuan dan Manfaat Praktikum ................................ ............ BAB II : TINJAUANPUSTAKA . ................................ ............................ A. Analisis Proksimat ................................ ............................... B. BR2 ................................ ................................ ...................... BAB III : MATERI DAN METODE ................................ ......................... BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ................................ ................... BAB V : PENUTUP ................................ ................................ ................. A. Kesimpulan ................................ ................................ ........... B. Saran ................................ ................................ ..................... DAFTAR PUSTAKA ................................ ................................ ................ LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

A. Hasil Perhitungan Kadar Air B. Hasil Perhitungan Kadar Abu

C. Hasil Perhitungan Kadar Protein D. Hasil Perhitungan Kadar Lemak E. F. Hasil Perhitungan Kadar Serat Kasar Hasil Perhitungan Kadar BETN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Analisis proksimat merupakan analisis yang digunakan untuk

mengetahui komposisi dari bahan pakan. Analisis proksimat terdiri dari analisis kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak dan kadar serat kasar. Dalam melakukan praktikum, bahan yang digunakan untuk analisis proksimat adalah BR2.BR2 merupakan pakan konsentrat yang menga ndung sumber energy.biasa diberikan ke ternak sebagai pakan pokok(ayam pedaging) dan penguat atau pakan tambahan selain pakan

hijauan.(ruminansia) Para peternak menggunakanBR2 untuk memberi makan ternak yang dimiliki. Misal pada ayam potong.menurut Siregr dan Sabrani(1983)sifat ayam pedaging adalah berpotensi besar mengubah pakan menjadi daging secara efisienBR2 juga digunakan untuk membuat ransum pakan ternak ruminansia.

B. Tujuan Dan Manfaat Tujuan mahasiswa melakukan praktikum analisis proksimat BR2 untuk mengetahu nutrisi pada ayam pedaging guna meningkat kan

konversinya.hasil praktikum ini diharapkan dapat memberi informasi dan pengetahuan.sehingga nantinya dapat bermanfaat untuk peneliti dan peternak ayam khususnya,ruminansia umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Analisis Proksimat Usaha pengelompokan bahan pakan pertama kali dirintis oleh Thear pada tahun 1908, selanjutnya metode Thear disempurnakan oleh Hanneberg dan Stohmann. Hanneberg dan Stohmann yang bekerja di Weende Experiment Station yang terletak dekat Universitas Goettingen Jerman pada tahun 1856-1863 telah mengembangkan sistem analisis kimia dan kegunaannya.Sistem atau analisis kimnalisis Weende, namun dalam perkembangan selanjutnya lebih dikenal dengan sistem analisis proksimat.Disebut analisis proksimat karena nilai yang diperoleh mendekati nilai komposisi suatu bahan pakan yang sebenarnya (approximate). Dalam sistem analisis proksimat dibutuhkan suatu bahan pakan.Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan, berupa bahan organ ik maupun anorganik, dapat dicerna sebagian atau keseluruhan tanpa mengganggu kesehatan hewan atau ternak yang memakannya. Komponen bahan pakan disebut sebagai zat pakan atau zat makanan atau zat gizi.Zat pakan ada 6 jenis yaitu air, mineral, protein, lemak, karbohidrat dan vitamin. Melalui sistem analisis proksimat dapat diketahui adanya 6 fraksi bahan pakan yaitu air, abu, protein kasar, lemak kasar (ekstrak ether), serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN). Bahan pakan Air Bahan kering mineral Bahan organik protein bahan organik tanpa N lemak KH SK BETN

Berdasarkan gambar diatas, Nampak bahwa bahan pakan terbagi ke dalam 10 zat pakan.Lima diantaranya (bagian atas pembagian tersebut) diperoleh dengan jalan analisis.Lima lainnya dihitung sebagai selisih.

Air Air merupakan substansi paling sederhana dalam pakan, namun demikian penetapannya bukan yang paling sederhana.Kadar air dihitung berdasarkan kehilangan bobot sampel setelah dikeringkan dalam oven sampai bobotnya tidak susut lagi, pada tekanan 1 atmosfer dengan suhu sedikit diatas titik didih air (105-110oC).pada suhu tersebut, asam-asam organik yang mudah menguap hilang dan terhitung sebagai air. Departement of Nutrition dari Medonald College berusaha mengatasi kelemahan tersebut dan melakukan penetapan kadar iar secara langsung dengan teknik destilasi toluene. Prosedur ini menyebutkan angka koreksi terhadap asam-asam organik yang ikut tertampung bersama air. Kadar air bahan pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan erat hubungannya dengan stadium pertumbuhan tanaman tersebut.Hijauan yang masih muda banyak mengandung air, kira-kira antara 75-95%. Makin mendekati akhir stadium pertumbuhannya makin berkurang kadar airnya. Biji kering dan jerami kering masih mengandung air sebanyak 12-16%. Tumbuhtumbuhan air dan umbi-umbian yang paling banyak mengandung air yaitu 90-98%. Kadar bahan kering (BK) bahan pakan dihitung sebagai selisih antara 100% dengan % air.

Abu atau mineral Kadar abu ditentukan dengan membakar atau memijarkan sampel pada suhu 400-600oC.Dalam suhu yang demikian tinggi, semua bahan organik terbakar dan akhirnya teruapkan. Abu sisa pembakaran dianggap sebagai mineral bahan

pakan.Selisih antara bahan kering dengan mineral merupakan bahan

organik.Kadar mineral yang ditentukan dengan memijarkan sampel disebut sebagai pengabuan secara kering atau dry ashing.

Protein Dalam analisis proksimat, protein bahan pakan ditentukan menurut metode Kheldhal.Metode ini menganut asumsi bahwa semua nitrogen bahan pakan berasal dari protein dan semua protein bahan pakan mengandung N sebanyak 16%, sehingga bahan pakan ditentukan dengan menganalisis kandungan nitrogennya. Hasil yang diperoleh dikalikan dengan 6,25 yaitu factor kelipatan N yang diperoleh dari 100/16. Ada 3 tahap dalam pelaksanaan analisis kadar protein menurut metode kheldhal yaitu: 1. Proses destruksi, dimana dalam proses ini terjadi peristiwa oksidasi dan perubahan N (protein) menjadi ammonium sulfat ((NH)2SO4 ) yang dilakukan dalam kamar asam (fume hood) 2. Proses destilasi, dimana terjadi pemecahan (NH)2SO4 yang dilakukan oleh basa kuat (NaOH) 3. Proses titrasi, dimana terjadi keseimbangan reaksi asam dan basa. Berbagai zat warna (dyes) kini sering dipakai untuk menentukan kadar protein bahan pakan secara cepat. Hurrel dan Carpenter menggunakan zat warna Acid-Orange 12 untuk menguji protein bahan pakan.Zat warna ini mempunyai gugus fungsional berupa gugus sulfonat (SO3 ) yang dapat berikatan dengan gugus basa asam amino histidine, arginine dan lysine.

Lemak Lemak ditentukan dengan cara ekstraksi petrol ether atau pelarut organik lainnya (benzene, acetone, chloroform, diethyl ether) dengan ekstraktor tipe soxhlet. Lemak adalah trigliserida yaitu ester gliserol dengan asam lemak.Dalam literature, lemak hasil analisis proksimat dinamakan ether extract atau ekstrak

ether. Di Indonesia, hasil analisis tersebut kadang disebut sebagai lemak kasar.

Karbohidrat Karbohidrat bermacam-macam jenisnyadan berbedapula manfaatnya bagi tubuh. Karbohidrat dibagi menjadi 2 fraksi yaitu serat kasar atau crude fiber yang sukar dicerna dan fraksi bahan ekstrak tanpa nitrogen atau nitrogen free extract yang bersifat mudah dicerna. Serat kasar adalah karbohidrat yang sukar larut setelah dimasak berturut-turut dalam larutan H2SO4 0,3 N mendidih selama 30 menit dan larutan NaOH 1,5 N mendidih selama 30 menit. Serat kasar diduga kaya akan lignin dan selulosa sehingga sulit untuk dicerna. Sebaliknya, Bahan ekstrak tanpa nitrogen diharapkan banyak mengandung gula dan pati yang mudah dicerna.

BAB III MATERI DAN METODE

ANALISIS KADAR AIR Tujuan : menentukan kadar air dari suatu sampel atau bahan pakan ( konsentrat ) Prinsip : memanaskan sampel ke dalam oven pada suhu 105 110C selama 4 6 jam smapai didapat berat konstan. Alat yang digunakan : 1. Timbangan analitis 2. Oven 3. Eksikator 4. Botol timbang 5. Pinset Carakerja : 1. Botol timbang dicuci kemudian dikeringkan dalam oven selama 1 jam pada suhu 105 - 110C, setelah itu diambil dengan pinset dan didinginkan dalam eksikator selam 15 menit, kemudian ditimbang dan dicatat beratnya missal X gram. 2. Timbang 1 gram sampel misalnya Y gram, setelah itu masukkan dalam botol timbang dan keringkan dalam oven selama 4 6 jam pada suhu 105 110C. 3. Kemudian ambil dengan pinset dan didinginkan dalam eksikator selama 15 menit lalu ditimbang misalnya Z gram. 4. Pengeringan ini diulang sampai didapat berat sampel yang konstan ( selisih penimbangan maksimal 0,1 mg ). 5. Perhitungan kadar air : Kadar air = X + Y + Z x 100% Y

ANALISIS KADAR ABU Tujuan : menetukan kadar abu dari sampel ( konsentrat BR2 ). Prinsip : menghilangkan semua bahan-bahan organic dari sampel / bahan dengan cara memijarkan dalam tanur listrik pada suhu 400 - 600C selama 4 6 jam. Alat yang digunakan : 1. Timbangan analitis 2. Oven 3. Eksikator 4. Cawan porselin 5. Pinset 6. Tanur listrik atau furnace Cara kerja : 1. Cawan porselin dicuci bersih menggunakan air, kemudisn tiriskan selanjutnya keringkan di dalam oven selama 1 jam pada suhu 105 - 110C, setelah itu diambil menggunakan pinset dan didinginkan di dalam eksikator selama 15 menit dan ditimbang misalnya berat X gram. 2. Timbang 1 gr sampel misalnya Y gr lalu masukkan ke dalam cawan porselin. 3. Kemudian pijarkan dalam tanur listrik selama 4 6 jam. 4. Dibiarkan dingin terlebih dahulu sampai suhu sekitar 120C kemudian ambil cawan dengan pinset lalu masukkan dalam eksikator dan didinginkan selama 15 menit, lalu ditimbang missal beratnya Z gr. 5. Perhitungan kadar abu : Kadar abu = Z - X x 100% Y ANALISIS KADAR SK Tujuan : menentukan kadar SK pada bahan / sampel ( konsentrat BR2 ). Prinsip : melarutkan bahan organic selain SK dengan menggunakan H2SO4 0,3 N dan NaOH 1,5 N yang secara berturut-turut dimasak hingga mendidih selama 30 menit.

Alat-alat yang digunakan : Kompor listrik, beaker glass 250 ml + tutupnya, gelas ukur 50 ml, gelas ukur 25 ml, cawan porselin, pompa vacum, oven, tanur listrik / furnace, timbangan analitis, eksikator, pinset, batang pengaduk, Buchner. Bahan yang digunakan : H2SO4 0,3 N, NaOH 1,5 N, aceton / N-Hexane, aquadest, kertas saring whatman 41. Prosedur 1. Menyiapkan alat-alat dan pereaksi yang akan digunakan kemudian alat alat dicuci terlebih dahulu dan dikeringkan dengan dimasukkan dalam oven dengan suhu 105-110C selama 1 jam, kemudian didinginkan dalam eksikator selama 15 menit dan ditimbang. 2. Kertas saring whatman 41 dikeringkan dalam oven dengan suhu 105110C (1 jam) lalu diambil dengan pinset dan masukkan dalam eksikator dinginkan (15 menit) dan ditimbang ( a gram ). 3. Timbang 1 gram sampel ( X gram ) masukkan dalam beaker glass 250 ml. 4. Tambahkan 50 ml H2SO4 0,3 N dan dimasak hingga mendidih (30 menit). 5. Setelah itu + 25 ml NaOH 1,5 N dan masak hingga mendidih ( 30 menit). 6. Kemudian larutan tersebut disaring dengan kertas saring yang telah dipasang dalam corong Buchner pada pompa vacuum. 7. Kemudian cuci berturut-turut dengan 50 ml aquadest panas + 50 ml H2SO4 0,3 N + 50 ml aquadest panas + 25 ml aceton / N-Hexane. 8. Kertas saring dan isinya dimasukkan dalam cawan porselin lalu dikeringkan dalam oven (105 - 110C, 6 12 jam) . kemudian dinginkan dalam eksikator (15 menit) dan ditimbang (Y gram). 9. Setelah ditimbang, kertas saring dan isinya pada cawan porselin dipijarkan dalam tanur listrik / furnace (400 - 600C, 4 6 jam). Setelah itu, tanur biarkan dingin (120C), kemudian dinginkan dalam eksikator (15 menit) dan ditimbang (Z gram). 10. Perhitungan kadar SK : Kadar SK = Y Z a x 100%

X Pembuatan reagensia : H2SO4 0,3 N 1000 ml, diketahui N H2SO4 pro analitis 36,7699 N V1 x N1 =V2 x N2

1000 x 0,3 =V2 x 36,7699 V2 =8,2 ml NaOH 1,5 N 1000 ml, diketahui BM NaOH = 40 Berat NaOH yang dibutuhkan = 1,5 grek/liter = 1,5 grol/liter = 1,5 x 40 gram/liter = 60 gram/liter

ANALISIS KADAR LEMAK KASAR Tujuan : menetukan kadar LK dari sampel / bahan. Prinsip : melarutkan lemak dari sampel / bahan dengan zat pelarut organic (diethyl eter). Alat yang digunakan : Timbangan analitis, Oven, Eksikator, Pinset, labu penyaring, soxhlet, pendingin balik / kondensor, water bath. Bahan yang digunakan : kertas saring, pelarut diethyl eter. Cara kerja : 1. Timbang sampel (1 gr), catat beratnya missal X gr. 2. Bungkus sampel dengan kertas saring lalu dioven (105 - 110C, 6 jam). 3. Setelah dioven ambil dengan pinset dan didinginkan dalam eksikator (15 menit) setelah itu ditimbang missal beratnya a gr. 4. Kemudian sampel dimasukkan dalam alat yang telah terpasang pada water bath yang telah dipanaskan dahulu. 5. Tuangkan pelarut diethyl eter ke dalam alat soxhlet selanjutnya pasang alat pendingin balik / kondensor yang dialiri air pendingin. 6. Lakukan penyarian / sirkulasi sampai jenuh (8 10 kali).

7. Selesai ekstraksi, sampel dikeluarakan dengan pinset dari soxhlet dan diangin-anginkan sampai tidak berbau diethyl eter lagi. 8. Kemudian sampel dioven (105 - 110C, 2 jam), setelah itu didinginkan dalam eksikator (15 menit) dan ditimbang (b gr). 9. Penghitungan kadar LK : Kadar LK = ab x 100%

X gr x BK/100

ANALISIS KADAR PROTEIN KASAR Tujuan : menetukan kadar PK dari sampel / bahan. Prinsip : mengetahui PK pada sampel dengan mengalikan 6,25 dari N yang dihasilkan. Dalam hal ini karena protein mengandung 16% N. Alat yang digunakan : Kompor listrik, beaker glass 250 ml, gelas ukur 50 ml, gelas uku r 100 ml, timbangan analitis, labu destruksi / labu kjedahl, pipet volume 25 ml, Erlenmeyer 250 ml, labu destilasi 1000 ml, pendingin balik / kondensor, kompor gas, buret mikro 2 ml, corong gelas. Bahan yang digunakan : Selenium Reagan mixture, H2SO4 teknis, NaOH 45%, H3BO3 4%, indicator campuran MR+MB, HCl 0,1 N, aquadest. Cara kerja : 1. Timbang sampel s 1 gr dan mausukkan dalam labu destruksi. 2. Tambahkan juga s 0,3 gr katalisator selenium Reagan mixture. 3. Tambahkan 10 ml / 15 ml H2SO4 teknis. 4. Setelah itu didestruksi / dipanaskan dalam lemari asam sampai berwarna hijau jernih. 5. Kemudian didinginkan. 6. Siapkan larutan penangkap H3BO3 4% sebanyak 20 ml dan masukkan dalam Erlenmeyer 250 ml kemudian tambahkan 2 tetes indicator campuran MR+MB.

7. Sampel yang telah didestruksi dimasukkan dalam labu destilasi kemudian tambahkan 50 ml aquadest dan 40 ml NaOH 45%. 8. Lakukan proses destilasi sampai larutan penangkap berubah warna dari ungu menjadi hijau. 9. Lakukan titrasi dengan HCl 0,1 N sampai warna berubah dari hijau menjadi ungu. 10. Penghitungan kadar PK : Kadar PK = (titran sampel titran blanko) x NHCl x 0,014 x 6,25 x 100% X gr sampel Pembuatan reagensia : NaOH 45% 100 ml : berarti dibutuhkan 45 gr NaOH dalam 100 ml aquadest. HCL 0,1 N 100 ml : berarti dibutuhkan HCL pro analitis 12,0762 N sebanyak = 0,8280751 ml. V1 x N1 = V2 x N2 100 x 0,1= V2 x 12,00762 V2= 0,8280751 ml Berarti dibutuhkan aquadest untuk pengenceran sebanyak = 99,171925 ml 100 ml - 0,8280751 ml = 99,171925 ml Indicator campuran MR+MB 0,01% 50 ml : Berarti dibutuhkan 212,5 mg MR + 250 mg MB dan dilarutan dalam 50ml alcohol 70%. H3BO3 4% 100 ml : Berati dibutuhkan 4 gr H3BO3 dalam 100 ml aquadest.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang diperoleh ketika melaksanakan Praktikum Analisis Proksimat dengan bahan berupa BR2 di Laboratorium Ilmu Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro (UNDIP) tanggal 13, 14 dan 15 Mei 20011 yaitu: a. Analisis kadar air Sampel keduanya hasil yang didapatkan adalah minus.hal ini sangat mengejut kan,factor lingkungan dan temperature suhu ruang laboratorium juga perlu diperhatikan b. Analisis kadar abu Untuk sampel pertama, hasil yang didapatkan adalah 7,94%. sedang sampel yang kedua 7,91%. Untuk analisis kadar abu digunakan kadar abu rata-rata dan kadar abu ratanya adalah 7,93%. . c. Analisis kadar protein Sampel yang pertama ,hasil yang didapatkan adalah 16,94%. Dan sampel yang kedua 0,61 %. Sampel yang kedua dianggap eror karena hasilnya juga terlalu jauh. Sampel kedua eror karena terjadi kesalahan dalam penambahan NaOH yang seharusnya NaOH 45% tetapi diberi NaOH 1,5 N. d. Analisis kadar lemak Sampel yang pertama, hasil yang didapatkan yaitu 7,06% dan sampel yang kedua 1,87%. Kadar lemak rata-ratanya yaitu 4,46%. e. Analisis kadar serat kasar Sampel yang pertama, hasil yang didapatkan yaitu 382,09% dan sampel yang kedua 4,23%.hasil yang pertama eror, Berdasarkan data diatas penghitungan BETN tidak bias dilakukan ,dimana rata-rata dari masing-masing analisis tidak dapat dimasukkan dalam rumus mencari BETN.

BAB V PENUTUP

A. Pesan dan Saran 1. Ketenangan ,kekompakan ,dan ketelitian. 2. Penguasaan materi sebagai modal penelitian.

LAPORAN PRAKTIKUM
BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM ANALISIS PROKSIMAT

Dosen : Sri Wahyuni, SPt, M.P

Oleh : HASAN ABU WAHID (09410004)

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS DARUL ULUM ISLAMIC CENTER SUDIRMAN GUUPI (UNDARIS) UNGARAN 2011

HALAMAN PENGESAHAN

Praktikum tentang Analisis Proksimat ini, telah disahkan oleh dosen pengampu mata kuliah Bahan Pakan Dan Formulasi Ransum (BPFR), dan dilaksanakan oleh:

Nama NIM Tempat Praktikum

: Hasana Abu Wahid : 09.41.0004 : Laboratorium Ilmu Makanan ternak Universitas

Diponegoro (UNDIP) pada tanggal 13, 14 dan 15 Mei 2011.

Disahkan oleh: Dosen pengampu Asisten dosen

(Sri Wahyuni, S.Pt, MP)

(Yuni Primandini, S.Pt, MP)

DAFTAR PUSTAKA

.http://digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/70620207200907351.pdf . 2011.Hand Out Praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum. UNDARIS, Ungaran. . 2009.Ilmu Nutrisi Ternak Dasar. UNDARIS, Ungaran.

Anda mungkin juga menyukai