Anda di halaman 1dari 115

2010 Annual Report

Daftar Isi
02 04 08 09 10 13 16 19 20 22 24 32 35
Profil Perseroan Company Profile

- Table of Content

Visi, Misi dan Nilai-nilai Dasar Vision, Mission and Core Values

Perkembangan Harga Saham Perseroan dalam Dua Tahun Terakhir Changes in the Companys Share Price for The Last Two Years Ikhtisar Data Keuangan Pokok Konsolidasi Consolidated Financial Highlights Penjualan Berdasarkan Produk Sales by Product Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report Laporan Direksi Board of Directors Report Struktur Organisasi PT Voksel Electric Tbk Organization Structure PT Voksel Electric Tbk Analisis dan Pembahasan Umum oleh Manajemen Management Analysis and Discussion Risiko Umum Usaha General Business Risk Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Laporan Komite Audit Audit Committees Report Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen Financial Statements and Independent Auditors Report

PT. Voksel Electric Tbk.

Visi, Misi dan Nilai-Nilai Dasar


- Vision, Mission, and Core Values
V is i Menjadi Produsen kabel terkemuka di Indonesia Mis i Memproduksi kabel berkualitas dengan pengiriman yang cepat, nilai terbaik dan pelayanan prima Berusaha keras mencapai yang terbaik dengan kerjasama lintas fungsi, cara berpikir yang gesit dan perbaikan terus menerus Mencapai pertumbuhan yang mantap dan laba yang sehat sehingga meningkatkan nilai semua pemegang andil dalam perusahaan Melakukan pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja Melakukan pencegahan pencemaran lingkungan

Vision To become a leading cable manufacturer in Indonesia Mission To manufacture quality cables and to provide speediest delivery, superior value, and outstanding service for our customers To strive for excellence through cross-functional team work, agile thinking, and continuous improvement. To achieve steady growth and healthy profit that enhances all stakeholders value. To prevent workplace-related injuries, and illnesses. To prevent environmental pollution.

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

nila i- ni l a i da s a r
Fokus pada pelanggan Kami menghargai pelanggan dan menyadari bahwa bisnis kita akan berhasil bila kita dapat menciptakan sekaligus mempertahankan pelanggan yang ada. Kita harus bisa memberi lebih banyak nilai tambah bagi pelanggan, bukan hanya sebatas pengiriman kabel. Pengiriman yang cepat, pelayanan dengan penuh perhatian, harga yang bersaing dibutuhkan untuk memuaskan para pelanggan integritas dan kejujuran Kami menjaga secara profesional, kejujuran terhadap pemasok, pelanggan, karyawan, pemegang saham dan masyarakat. Kami mengajak para karyawan untuk menunjukkan kejujuran dalam sikap dan pernyataan

Core Value s
CustoMer FoCus We value our customers and recognize that our business can succeed only if it can create and keep customers. In order to expand our customer-base, we are determined to increase customer value through speedy delivery, caring services, and high quality product at the most competitive price. In other words, we are customer-driven.

integrity and honesty We maintain utmost professional integrity in dealing with our suppliers, customers, employees, shareholders as well as other external parties. We encourage our employees to demonstrate honesty in our statements and conducts. We perform ethical and fair business practices. passion For exCellenCe We are committed to excel in everything we do in planning and more importantly in execution. We motivate our people to be the best they can be through continuous improvement and provide them a productive working environment.

seMangat Menjadi yang terbaik Kami berkomitmen untuk melakukan yang terbaik dalam setiap apa yang kami lakukan, dalam perencanaan dan yang lebih penting pelaksanaannya. Kami memotivasi karyawan untuk memberikan yang terbaik dengan perbaikan terus menerus serta menciptakan lingkungan kerja yang produktif yang memungkinkan setiap karyawan menunjukkan kemampuannya yang maksimal akuntabilitas Kami menyadari bahwa dalam jangka panjang sebuah organisasi bisa meraih keberhasilan yang besar hanyalah dengan system pengecekan dan keteraturan untuk memperkecil kemungkinan timbulnya kesalahan yang fatal. Kami akan memperkecil resiko dengan tidak terlalu banyak bergantung hanya pada satu segmen pasar saja, mengatur semua kekayaan perusahaan dengan bijaksana terutama resiko keuangan dan bahan baku. Keputusan yang telah kita buat akan berdasarkan informasi yang akurat, analisis yang teliti dan dilaksanakan tepat waktu. penghorMatan dan pengakuan Kami menghargai setiap karyawan secara sama rata dengan mempercayai dan memperlakukan mereka satu sama lain sebagai anggota sebuah team. Kami menerima, aktif mencari tahu dan merangkul siapa saja yang berfikir, bertindak yang berbeda dengan kami. Kami mengakui dan mengkomunikasikan prestasi individu dan team ke semua ruang lingkup kerja tanggung jawab sosial Kami terlibat dalam program dan aksi kemasyarakatan yang memperlihatkan kepedulian terhadap masyarakat sekitar, memelihara lingkungan kerja yang sehat dan aman serta terlibat dalam aktivitas perlindungan lingkungan. Kami menjamin bahwa aturan ketenaga-kerjaan beserta fasilitasnya mencerminkan warga negara yang bertanggung jawab

aCCountability We believe with an efficient system of check and balances, an organization can achieve great plans without making big mistakes. Besides minimizing business risk by diversifying our markets, we sought to prudently manage our assets by eliminating unnecessary currency risk and commodity pricing risk. Our decision-making process will be based on reliable information, rigorous analysis and timely execution.

respeCt and reCognition We respect and trust every employee equally and treat one another as members of a team. We accept and encourage diversity in the workplace and embrace one anothers cultural and background differences. Team and individual achievements will be acknowledged throughout the company. soCial responsibility We involve in community programs and actions that demonstrates our care for the people around us. We maintain healthy and safe work place and involve in protecting our environment. We ensure that our employment practices and facilities reflect responsible citizenship

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

uMuM PT Voksel Electric Tbk (Perseroan) didirikan pada tanggal 19 April 1971 di Jakarta dan bergerak di bidang industri kabel. Pada tahun 1989, status Perseroan berubah menjadi PMA dengan ditandatanganinya persetujuan kerjasama patungan dengan Showa Electric Wire & Cable Co. Ltd. (Showa), sebuah perusahaan kabel terkemuka di Jepang, yang sejak tahun 2006 berubah menjadi SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd.

general PT Voksel Electric Tbk (the Company) was established in Jakarta on April 19, 1971 and engaged in cable industry. In 1989, the Company became a foreign capital investment through a joint venture agreement with Showa Electric Wire & Cable Co. Ltd. (Showa), a prominent cable company in Japan, which changed its name to SWCC Showa Cable Systems Co. Ltd. since 2006.

Profil Perseroan
- Company Profile
Sejalan dengan perkembangan industri kabel yang meningkat pesat, dan strategi pertumbuhan yang semakin agresif, Perseroan melakukan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) dan Surabaya pada tanggal 20 Desember 1990. Berkat kerja keras dan dukungan dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan, Perseroan telah memposisikan diri sebagai salah satu pabrik kabel yang terkemuka di Indonesia. Kegiatan operasional Perseroan adalah memproduksi kabel listrik, kabel telekomunikasi dan kabel serat optik. Perseroan terus - menerus berupaya untuk mencapai kualitas yang terbaik dan berhasil mendapatkan beberapa sertifikat mutu international seperti ISO9002:1994 pada tahun 1995, ISO-9001:1994 pada tahun 1999, ISO-9001:2000 pada tahun 2003 dan ISO-9001:2008 pada tahun 2009 dari lembaga sertifikasi SGS Yarsley International Certification Services, Ltd. Perseroan juga berhasil memperoleh Sertifikat KEMA yang dikeluarkan oleh KEMA Nederland B.V. pada tahun 2008. Disamping itu, Perseroan memiliki komitmen yang tinggi untuk melakukan pencegahan terhadap pencemaran lingkungan dan meningkatkan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan kerja. Seiring dengan komitmen tersebut, Perseroan telah memperoleh sertifikat ISO- 14001 dan OHSAS 18001 pada bulan Januari 2010. jenis produk Bare Copper: Round Wire, Rectangular Wire, Stranded Wire.

In line with the rapid development of cable industry and more aggressive growth strategy, the Company issued its initial public offering in the Jakarta Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) and Surabaya Stock Exchange on December 20, 1990. The Company soon positioned itself as one of the leading cable manufacturers in Indonesia, through consistent hard work and dedication from all management and employees. The Companys core businesses include manufacturing of power, telecommunication, and fiber optic cables. The Company is continuously pursuit for achieving excellent quality, and was awarded numerous international quality certificates, such as ISO 9002:1994 year 1995, ISO 9001:1994 year 1999 and ISO 9001:2000 year 2003 and ISO 9001:2008 year 2009 from SGS Yarsley International Certification Services, Ltd. In 2008, the Company obtained KEMA Certificate from KEMA Nederland B.V.

The Company is highly committed to prevent environmental pollution and increase the safety and health in the working environment. In line with this commitment, the Company has obtained ISO 14001 and OHSAS 18001 in January 2010.

produCt type Bare Copper: Round Wire, Rectangular Wire, Stranded Wire.

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

Bare Aluminum: Aluminum Wire, Stranded Wire, Aluminum Conductor Steel Reinforced. Power Cable: Cross Linked Polyethylene Insulated Cable tegangan rendah dan menengah, Polyethylene Insulated Cable, Polyvinyl Insulated Cable. Communication Cable: Indoor Cable, Coaxial Cable, Jumper Wire, Burial, Drop Wire, Aerial Cable, Direct Buried Cable, Duct (Conduit) Cable. Optical Fiber Cable: Loose Tube Type of Silica Glass Optical Fiber Cable for Indoor, Aerial, Direct Buried, All dielectric Self Supporting (ADSS) and Duct Installation. pangsa pasar Perseroan memasarkan produk-produknya, baik ke pasar lokal maupun ekspor. Mayoritas penjualan di pasar lokal berasal dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), selain itu Perseroan juga menjual kabel pasaran ke kontraktor dan distributor. Untuk penjualan ekspor, Perseroan telah memasarkan produknya ke berbagai negara seperti : Brunei, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Srilanka, Myanmar, Hong Kong, India, Bangladesh, Jepang, Nepal, Korea, UAE, Yemen, Fiji Island, Australia, Austria, Mesir, Cyprus, Rusia, Brazil, Pakistan, Nigeria, Congo, Uganda, Ethiopia, Haiti, Mauritius, Rwanda, Namibia, Yordania, Timor Leste, dan lain-lain. suMber daya Manusia Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) mulai dari tingkatan Operator sampai dengan General Manager saat ini sebanyak 704 orang, dengan komposisi berdasarkan pendidikan sebagai berikut : S-2 = 1 %, S-1 = 17 %, D-3 = 4 % dan setingkat SLTA sebesar 79 %. Perseroan berkeyakinan bahwa kualitas dan kompetensi sumber daya manusia merupakan faktor-faktor yang sangat penting dalam mendukung pencapaian visi dan misi Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan sangat memperhatikan pengembangan sumber daya manusianya dan secara berkesinambungan melakukan pembelajaran dan pengembangan terhadap semua tingkatan sumber daya manusia, dengan tujuan agar diperoleh sumber daya manusia yang memenuhi kompetensi yang dituntut, baik kompetensi inti, umum maupun teknis. Selain itu, agar Operator dapat memproduksi kabel yang berkualitas, Perseroan mendatangkan tenaga ahli dan Profesional dari Showa, Jepang untuk memberikan pelatihan dan bimbingan kepada mereka. Untuk meningkatkan produktivitas karyawan, dan memberikan penilaian yang obyektif terhadap kinerja karyawan, sejak tahun 2005, Perseroan telah menerapkan Balanced Scorecard (BSC). Perseroan juga berusaha untuk menciptakan suasana lingkungan kerja yang produktif dan menyenangkan bagi semua karyawan dengan menyediakan Asuransi Tenaga Kerja, Fasilitas Ibadah, Kantin, Rekreasi bersama dan Fasilitas Olah Raga, karena Perseroan berpendapat bahwa lingkungan kerja yang menyenangkan akan mendorong karyawan untuk bekerja lebih produktif.

Bare Aluminum: Aluminum Wire, Stranded Wire, Aluminum Conductor Steel Reinforced. Power Cables: Cross-Linked Polyethylene Insulated Cable low and medium voltage, Polyethylene Insulated Cable, Polyvinyl Insulated Cable. Communication Cable: Indoor Cable, Coaxial Cable, Jumper Wire, Burial, Drop Wire, Aerial Cable, Direct Buried Cable, Duct (Conduit) Cable. Optical Fiber Cable: Loose Tube Type of Silica Glass Optical Fiber Cable for Indoor, Aerial, Direct Buried, All Dielectric Self Supporting (ADSS) and Duct Installation. Market segMent The Company markets its products both domestically and internationally. For domestic market, majority sales come from PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) and PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). In addition, the Company also supplies free market cables to contractors and distributors. For export sales, the Company markets its products to various countries such as: Brunei, Philippines, Singapore, Malaysia, Thailand, Cambodia, Vietnam, Srilanka, Myanmar, Hong Kong, India, Bangladesh, Japan, Nepal, Korea, UAE, Yemen, Fiji Island, Australia, Austria, Egypt, Cyprus, Russia, Brazil, Pakistan, Nigeria, Congo, Uganda, Ethiopia, Haiti, Mauritius, Rwanda, Namibia, Jordan, Timor Leste, etc. huMan resourCe Currently, the total number of employees from Operator level up to General Manager is 704 people. Based on the educational background, the composition is as follows: 1% of S-2 graduate, 17 % of S-1, 4 % of D-3, and 79% of Senior High School level graduate. The Company believes that human resource quality and competency are important factors to achieve the Companys vision and mission. Therefore, the Companys much emphasis is placed on continuous learning and development of all Human Resource level to produce employees who excel in core, general and technical competencies. Accordingly, production operators are trained and assisted by professionals from Showa, Japan to produce high quality cable.

To increase productivity and give objective performance appraisal to its employees, the Balance Score Card (BSC) system has been implemented since 2005, and henceforth. The Company provides its employees with Labor Insurance Program, Religious Facility, Canteen and other recreational and Sport Facilities to create comfortable working environment and motivate its employees to be more productive.

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

Pemegang Saham
no. nama pemegang saham name of shareholders

- Shareholders Information

susunan pemegang saham perseroan pada tanggal 31 desember 2010 adalah sebagai berikut: list of the Companys shareholders as of december 31, 2010 are as follows:
jumlah saham number of shares persentase percentage

1 2 3 4. 5. 6.

Standard Chartered Bank (Hongkong) Limited Perfect Prospect Limited Triwise Group Limited SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Lain-lain di bawah 5%

230.141.312 182.588.656 90.746.197 83.302.033 244.342.321 831.120.519

27,69% 21,97% 10,92% 10,02% 29,40% 100,00%

Others Below 5%
Jumlah Total

Total
komisaris dan direksi yang memiliki saham perseroan pada tanggal 31 desember 2010 adalah sebagai berikut: the Commissioners and directors who are also the shareholders of the Company as of december 31, 2010 are as follows:

no.

nama name

jabatan position

jumlah saham number of shares

1 2 3

Budinata Atmadja Ferry Tjandrawinata Michael Tjandrawinata

Komisaris/Commissioner Direktur Utama/President Director Direktur/Director

5.294.710 903.135 285.635

anak perusahaan yang dikonsolidasi 1. PT. Prima Mitra Elektrindo, didirikan pada tanggal 24 Juli 2004 dengan kepemilikan langsung Perseroan sebesar 99%, bergerak dibidang perdagangan umum, pembangunan dan jasa, beralamat di Perkantoran Mitra Matraman Blok C No. 1, Jl. Matraman Raya No. 148 Jakarta 11120. 2. PT. Bangun Prima Semesta, didirikan pada tanggal 29 Agustus 2006, dengan kepemilikan langsung Perseroan sebesar 98%, bergerak dibidang kontraktor umum dan perdagangan dan mulai beroperasi pada tahun 2007. PT. Bangun Prima Semesta berdomisili di Gedung Menara Kadin Lantai 26, suite A-B, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 3, Jakarta 12950. 3. PT. Cendikia Global Solusi, didirikan pada tanggal 06 April 2009. Perseroan mengambil alih 99,8% saham PT. Cendikia Global Solusi pada tanggal 21 Desember 2009, bergerak di bidang jasa penyediaan multimedia dan telekomunikasi, berdomisili di Gedung Menara Kadin Lantai 26, Unit C, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 3, Jakarta 12950.

Consolidated subsidiaries 1. PT. Prima Mitra Elektrindo was established on July 24, 2004 with the Companys direct ownership of 99%, and engaged in trading, development and service, located at Perkantoran Mitra Matraman Blok C No. 1, Jl. Matraman Raya No. 148 Jakarta 11120. 2. PT. Bangun Prima Semesta was established on August 29, 2006, with the Companys direct ownership of 98%, and its core businesses are in general contractor and trading. The company started the operation in 2007 and located at Menara Kadin Building 26 Floor, suite A-B, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 3, Jakarta 12950. 3. PT. Cendikia Global Solusi, established on April 06, 2009, engaged in multimedia services and telecommunication business, where the Company took over 99.8% of the shares on December 21, 2009. It is located in Menara Kadin Building, 26th Floor, suite C, Jl. HR. Rasuna Said Block X-5 Kav. 3, Jakarta 12950.

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

4. PT. Anugrah Bakti Nusa, didirikan pada tanggal 05 Mei 2009, bergerak dibidang pengembang, perdagangan, pembangkit tenaga listrik, dll dengan kepemilikan langsung Perseroan sebesar 99,8%. Berdomisili di Perkantoran Mitra Matraman Blok C, Jl. Matraman Raya No. 148, Jakarta Timur. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, PT. Anugrah Bakti Nusa masih belum beroperasi .

4. PT. Anugrah Bakti Nusa, established on May 5, 2009 with the Companys direct ownership of 99.8%, engaged in developer, trading, and power plant business. It is located at Perkantoran Mitra Matraman Block C, Jl. Matraman Raya No. 148 - Jakarta Timur. As of December 31, 2010, PT. Anugrah Bakti Nusa is not operating yet.

kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham perseroan: the chronology of share listing and the change in Companys number of shares:
tanggal date kronologis pencatatan saham Chronology of sharing listing saham yang dicatatkan total of listed shares nilai nominal per-saham par Value per share

20-12-90 13-08-91 03-07-92 18-02-94

Penawaran Umum Perdana dan pencatatan terbatas Initial Public Offering and partial listing Pencatatan terbatas II (1.500.000 saham) Partial listing II (1,500,000 shares) Pencatatan perusahaan (13.920.000 saham) Company listing Penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (6.000.000 saham) Right issue (6,000,000 shares) Saham bonus (16.000.000 saham) Bonus shares (16,000,000 shares) Saham bonus (21.000.000 saham) Bonus shares (21,000,000 shares) Pemecahan nilai nominal saham dari Rp. 1.000,menjadi Rp. 500,- per saham The change in the nominal value of shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (705.120.519 saham) Capital increases without pre-emptive rights (705,120,519 shares)

4.580.000 6.080.000 20.000.000 26.000.000

Rp. 1.000,Rp. 1.000,Rp. 1.000,Rp. 1.000,-

22-02-94 12-07-96 22-08-97

42.000.000 63.000.000 126.000.000

Rp. 1.000,Rp. 1.000,Rp. 500,-

24-05-06

831.120.519

Rp. 500,-

Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) All shares are listed in Indonesia Stock Exchange (IDX)

leMbaga & proFesi penunjang institutions & supporting proFessionals Bank PT. Voksel Electric Tbk. 1 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. kantor pusat kota bni-wisma 46 2 PT. Bank Central Asia Cabang pangeran jayakarta 3 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang ketapang Akuntan Publik Public Accountant Hendrawinata Gani & Hidayat Intiland Tower lantai 18 Jl. Jenderal Sudirman 32 Jakarta 10220 Notaris Notary Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH. Jl. Panglima Polim V/11 Jakarta 12160

Biro Administrasi Efek PT. Edi Indonesia Share Administration Wisma SMR lantai 10 Bureau Jl. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta 14350 Penasehat Hukum Corporate Lawyer BM & Partners. Wisma Aldiron Lantai Dasar Suite 15B, Jl. Gatot Subroto Kav. 72, Jakarta 12780

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

Perkembangan Harga Saham Perseroan dalam Dua Tahun Terakhir


harga sahaM - share priCe
600.00

- Changes in The Companys Share Price for The Last Two Years

500.00

400.00 harga / price

300.00

200.00

100.00

0.00
Terendah / Low Tertinggi / High Akhir / Closing

Q1-2009
295 320 320

Q2-2009
275 465 440

Q3-2009
400 460 410

Q4-2009
410 410 410

Q1-2010
315 400 400

Q2-2010
400 450 400

Q3-2010
400 400 400

Q4-2010
400 570 450

Periode / Period

indeks harga sahaM indiViual - indiVidual share priCe index


45.000 40.000 35.000 indeks / index 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 0.000
Terendah / Low Tertinggi / High Akhir / Closing

Q1-2009
26.541 28.311 28.311

Q2-2009
24.329 38.927 38.927

Q3-2009
35.388 36.273 36.273

Q4-2009
36.237 36.237 36.237

Q1-2010
35.388 36.273 35.388

Q2-2010
35.388 35.388 35.388

Q3-2010
35.388 35.388 35.388

Q4-2010
38.927 43.351 39.812

Periode / Period

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

Ikhtisar Data Keuangan Pokok Konsolidasi


- Consolidated Financial Highlights
2006
919,537 96,031 38,926 35,597 hasil operasi/operating results penjualan bersih net sales laba kotor gross profit laba (rugi) usaha operating income (loss) laba (rugi) bersih net income (loss) jumlah saham yang beredar total shares laba (rugi) per saham dasar basic earning (loss) per share

2010
1,309,570 153,228 47,287 10,066

2009
1,729,113 197,884 82,477 53,563

2008
2,267,484 254,384 140,636 5,238

2007
1,358,648 177,346 95,086 53,701

penjualan bersih/net sales


2,500,000 2,000,000 1,500,000
1,729,113 53,563 1,237,958 375,454 1,358,648 2,267,484 1,309,570 385,520 1,126,481 10,066

1,000,000 500,000 0
919,537 35,597

831,120,519 831,120,519 831,120,519 831,120,519 831,120,519 12.11 64.45 6.30 64.61 64.38

2006 2007 2008 2009 2010

posisi keuangan/FinanCial position Modal kerja - bersih working Capital - net aset lancar Current assets aset tetap - bersih Fixed assets - net investasi barang Modal Capital expenditure aset pajak tangguhan deferred tax assets aset lain-lain other assets jumlah aset total assets kewajiban lancar Current liabilities jumlah kewajiban total liabilities ekuitas (defisiensi Modal) equity (Capital deficiency)

2010
172,718 891,950 211,047 25,964 6,572 16,912 1,126,481 719,232 740,960 385,520

2009
125,409 969,269 212,644 29,515 6,635 49,409 1,237,958 843,861 862,504 375,454

2008
72,774 904,529 199,374 89,916 6,952 54,272 1,165,128 831,755 850,053 315,075

2007
187,854 667,164 128,707 34,295 7,099 2,104 805,074 479,310 496,252 308,822

2006
150,172

laba bersih/net income


60,000

348,503 107,358 3,388 5,884 10,195 471,940 198,331 212,085 259,855

50,000 40,000 30,000 20,000 10,000


5,238 315,075 1,165,128 53,701 308,822 805,074

5,000 0

2006 2007 2008 2009 2010

jumlah aset/total assets


1,500,000 1,250,000

rasio usaha pokok/key business ratios rasio laba (rugi) bersih terhadap jumlah aset net income (loss) to total assets rasio laba (rugi) bersih terhadap ekuitas (defisiensi Modal) net income (loss) to shareholders equity rasio lancar Current ratio rasio kewajiban terhadap ekuitas (defisiensi Modal) total liabilities to total shareholders equity (Capital deficiency) rasio kewajiban terhadap jumlah aset total liabilities to total assets rasio ekuitas (defisiensi Modal) terhadap jumlah aset shareholders equity (Capital deficiency) to total assets rasio laba kotor terhadap penjualan bersih gross profit to net sales rasio laba (rugi) usaha terhadap penjualan bersih operating income (loss) to net sales rasio laba (rugi) bersih terhadap penjualan bersih net income (loss) to net sales

2010
0.9 2.6

2009
4.3 14.3

2008
0.4 1.7

2007
6.7 17.4

2006
7.5 13.7

1,000,000 750,000
471,940 259,855

500,000 250,000 0

124.0 192.2

114.9 229.7

108.7 269.8

139.2 160.7

175.7 81.6

2006 2007 2008 2009 2010

65.8 34.2

69.7 30.3

73.0 27.0

61.6 38.4

44.9 55.1
400,000 300,000

ekuitas/equity

11.7 3.6

11.4 4.8

11.2 6.2

13.1 7.0

10.4 4.2

200,000 100,000 0

2006 2007 2008 2009 2010

0.8

3.1

0.2

4.0

3.9

Dalam Jutaan Rupiah, kecuali rasio dalam %, lembar saham dalam lembar, laba (rugi) per saham dalam Rupiah In Million Rupiah, except ratios in %, total shares in number, gain (loss) per share in Rupiah

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

Penjualan Berdasarkan Produk


2006* 2007** 2008** 2009** 2010**

- Sales by Product

Dalam Miliar Rupiah / In Billion Rp

kabel listrik/power cable kabel telekomunikasi/telecommunication Cable kabel serat optik/optical Fiber Cable kawat tembaga/Copper wire total

619.26 104.56 20.73 174.99 919.54

933.78 144.82 78.93 201.11 1,358.65

1,698.49 65.30 228.35 275.35 2,267.48

1,312.97 65.58 179.61 170.95 1,729.11

897.77 22.04 126.42 263.33 1,309.57

* 2006: dikonsolidasi dengan PT. Prima Mitra Elektrindo sejak 6 Juli, 2004 * 2006: consolidated with PT. Prima Mitra Elektrindo since July 6, 2004 ** 2007 - 2010: dikonsolidasi dengan PT. Prima Mitra Elektrindo dan PT. Bangun Prima Semesta ** 2007 - 2010: consolidated with PT. Prima Mitra Elektrindo and PT. Bangun Prima Semesta

penjualan per produk - sales per produCt

2500.00
Miliar rp / bilion rp

2000.00 1500.00 1000.00 500.00 0.00 2006* 2007* 2008**


Tahun / Year
Kabel Listrik / Power Cable Kabel Serat Optik / Optical Fiber Cable Total Kabel Telekomunikasi / Telecomunication Cable Kawat Tembaga / Copper Wire

2009**

2010**

10

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

penjualan berdasarkan produk 2010 sales by product 2010

penjualan berdasarkan produk 2009 sales by product 2009

2010
Kawat Tembaga / Copper Wire Kabel Serat Optik / Optical Fiber Cable

2009
Kabel Telekomunikasi / Telecommunication Cable Kabel Listrik / Power Cable

penjualan berdasarkan pangsa pasar 2010 sales by Market segment 2010

penjualan berdasarkan pangsa pasar 2009 sales by Market segment 2009

2010
Ekspor / Export

2009
Lokal / Local

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

11

Dari kiri ke kanan (From left to right): Masaaki Shimazu, Kumhal Djamil, Christianto Wibisono, Budinata Atmadja, Hardi Sasmita

12

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

Laporan Dewan Komisaris


- Board of Commissioners Report
Pemegang Saham Yang Terhormat, Dalam kurun waktu dua tahun terakhir setelah krisis global 2008 / 2009, dimana banyak negara mengalami pertumbuhan negatif, perekonomian Indonesia membukukan pertumbuhan yang positif. Ditengah krisis global tahun 2009 ekonomi Indonesia masih tumbuh 4,5 %. Pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik dan mencatat pertumbuhan 6,0 %. Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bertumpu pada konsumsi domestik, peran ekspor cukup tinggi dan investasi juga mulai menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Seiring dengan kondisi ekonomi yang terus membaik, nilai tukar rupiah bergerak stabil dan menguat. Di saat stabilitas makro ekonomi dan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia sedang berlangsung, Perseroan pada tahun 2010 justru mengalami pencapaian kinerja yang terendah dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Turunnya permintaan pasar, baik pasar domestik maupun ekspor sepanjang tahun 2009, akibat krisis global 2008 terus berlanjut pada tahun 2010, termasuk permintaan dari PLN yang merupakan pelanggan utama Perseroan, telah mengakibatkan volume penjualan semua jenis kabel Perseroan jauh lebih rendah dari tahun tahun sebelumnya. Dari sisi nilai, penjualan kabel tahun 2010 Rp. 1.309,57 miliar, turun Rp. 419,54 miliar atau 24,26 % dibanding tahun 2009 dan turun Rp. 957,91 miliar atau 42,25% dari nilai penjualan 2008. Disisi laba operasional Perseroan, tahun 2010 sebesar Rp 47,29 miliar atau 3,61% terhadap penjualan, turun tajam dibanding tahun 2009 dan 2008, yaitu masing masing Rp 82,48 miliar dan Rp 140,64 miliar atau 4,77 % dan 6,20 % terhadap penjualan.

Dear esteemed shareholders, In the last two years after global financial crisis in 2008/2009, where many countries suffered from negative economic growth, Indonesia was able to have positive growth. During global crisis in 2009, the Indonesian economy still grew 4.5%. In the year 2010, the Indonesian economic growth continued to take a favorable turn and recorded at 6.0%. Although the Indonesian economic growth was still relied on domestic consumption, export market has quite high contribution, besides, investment also showed favorable development. In line with better economic condition, Rupiah currency rate is getting stable and stronger. At the time Indonesian macroeconomic is stabilized and economic growth momentum is taking place, the Companys performance in 2010 on the other hand underwent the lowest performance in the last three years. Due to global crisis in 2008, market demand throughout year 2009 has declined either in domestic or export market. Moreover, throughout year 2010, the market demand kept declining including demand from PLN as the main customer of the Company which consequently decreased the sales volume of all type of cables become much lower than the previous years. In terms of value, cable sales in 2010 was recorded at Rp1,309.57 billion which decreased Rp419.54 billion or 24.26% compared to 2009 and decreased Rp957.91 billion or 42.25% compared to 2008. The Companys operating income in 2010 was recorded at Rp47.29 billion or 3.61% of net sales which decreased significantly compared to 2009 and 2008 of Rp82.48 billion (4.77%) and Rp140.64 billion (6.20%) respectively.

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

13

The Company is optimist in improving its performance with all the development
Menjelang akhir tahun 2010, dengan bergulirnya kembali pelaksanaan proyek transmisi PLN, permintaan kabel alumunium konduktor mulai menguat. Di penghujung tahun 2010, Perseroan berhasil membukukan pesanan alumunium konduktor yang cukup signifikan untuk tahun 2011. Sementara itu Perseroan juga mulai berhasil menembus pasar ekspor baru, yang meskipun masih dalam jumlah relatif kecil, namun cenderung meningkat. Disamping itu Perseroan juga mulai membukukan peningkatan permintaan dari sektor properti dan pasaran bebas (free market). Semua perkembangan ini dan komitmen PLN untuk memacu penyelesaian proyek pembangkit dan transmisi listrik 10.000 MW beroperasi tahun 2011, mendukung optimisme kinerja Peseroan tahun 2011 akan kembali meningkat. Namun demikian Perseroan perlu berhati hati terhadap perkembangan penguatan harga minyak bumi, tekanan inflasi dan gejolak nilai tukar yang dampak ikutannya cukup besar terhadap bahan baku utama Perseroan yang sebagian besar berasal dari impor. Hal ini tidak saja perlu diwaspadai, tetapi lebih dari itu perlu langkah antisipatif yang sistematis dan kongkrit. Sesuai dengan harapan pemegang saham, Dewan Komisaris secara terus menerus melakukan pengawasan terhadap jalannya Perseroan melalui rapat rutin sekali sebulan dan pertemuan-pertemuan khusus serta kunjungan ke lapangan. Dewan Komisaris mendukung kebijakan Direksi me nerapkan lindung nilai, membuka pasar ekspor baru dan memperkuat jaringan pemasaran di dalam negeri yang telah dilaksanakan selama ini. Pada tahun 2010 dalam rapat-rapat dan pertemuan, ditekankan untuk memperkuat pengelolaan karyawan termasuk peningkatan kompetensi karyawan di semua jenjang, meningkatkan upaya pengendalian biaya serta upaya GCG pada seluruh aspek kegiatan.

Before the end of year 2010, PLN has resumed its transmission project which increased the demand of aluminum conductor cable. In the end of year 2010, the Company booked significant aluminum conductor order for year 2011. Meanwhile, the Company also penetrates new export market, although begins in relatively small amount but will tend to increase. Besides, the company also booked increase demand from property and free market sectors.

The Company is optimist in improving its performance with all the development and PLN commitment to finish 10,000 MW power plant and transmission project to operate in 2011. However, the Company should closely monitor oil price increase, inflation pressure and fluctuation of currency rate which have big effect on the main material of the Company which mainly imported. The Company needs to anticipate all the influences with systematic and concrete action.

The Board of Commissioners continuously oversees the Companys management through monthly routine meeting and special meetings as well as site visit to comply with the shareholders expectation.

The Board of Commissioners supports the Board of Directors policy to implement hedging, penetrate new export market and strengthen domestic market.

In the year 2010 meetings, the emphasis was improving employees management including employees competency in all aspects, improving cost control and also GCG in the Companys activities.

14

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

Memasuki tahun 2011, hampir semua lembaga kajian ekonomi memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik dari tahun lalu, dan perkembangan ekonomi global juga akan semakin kondusif. Kesempatan dan peluang yang lebih terbuka dapat diwujudkan jika didukung oleh peningkatan produktifitas dan efisiensi, dan yang tidak kalah pentingnya adalah kreativitas manajemen, mengingat makin kompleksnya tantangan dan semakin tajamnya persaingan. Untuk meningkatkan kinerja Perseroan, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan daya saing Perseroan. Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada segenap jajaran manajemen dan seluruh karyawan atas dedikasi dan kerja keras yang telah diberikan. Kepada pemegang saham, pelanggan, mitra kerja, kreditur dan masyarakat umum, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan. Semoga Perseroan dapat berkembang lebih baik lagi di tahun tahun mendatang.

Entering year 2011, almost all institutes in economic study predict the Indonesian economic growth will be better than last year and the global economic condition will be more conducive.

Considering the challenge becomes more complex and the competition becomes more severe, more open opportunities can be realized if supported by the improvement of productivity, efficiency and management creativity. Therefore, the Company has to increase its competitiveness to improve its performance. Taking this opportunity, the Board of Commissioners would like to express our gratitude and appreciation to the management and all employees for their dedication and hard work to the Company. We would like to thank the shareholders, customers, business partners,creditors and public for their trust and support. We wish the Company to be more successful in the years to come.

Jakarta, April 2011

kuMhal djaMil
Komisaris Utama / President Commissioner

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

15

Dari kiri ke kanan (From left to right): Fumiaki Nakajima, Heru Gondokusumo, Michael Tjandrawinata, Linda Lius, Muliany Anwar, Masahiko Saegusa.

Laporan Direksi
- Board of Directors Report
Para Pemegang saham Yang Terhormat, Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas nama Direksi, kami menyampaikan Laporan Tahunan sebagai bentuk pertanggungjawaban Perusahaan kepada Pemegang Saham pada khususnya dan publik pada umumnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat menjadi 6.0% di tahun 2010, dibandingkan tahun 2009 sebesar 4.5%, sementara tingkat pertumbuhan ekonomi dunia hanya berkisar 4,2%. Krisis global yang masih berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi dunia mengakibatkan fluktuasi dan peningkatan harga aluminium dan tembaga, bahan baku utama produksi kabel. Harga rata-rata aluminium di tahun 2010 naik menjadi US$ 2.173/ton, dan tembaga menjadi US$ 7.534/ton.

Dear esteemed shareholders On Behalf of the Board of Directors, we would like to thank God for his blessing and we would like to present the Companys Annual Report as the Companys responsibility especially to the shareholders and generally to the public. The Indonesian economic growth increased to 6.0% in 2010 compared to 4.5% in 2009. Meanwhile, the world economic growth was recorded at 4.2% still affected by the global crisis which also caused the increase and fluctuation of Aluminum and Copper price as the main material of cable industry. Average price of Aluminum and Copper in 2010 increased to US$ 2,173/ton and US$ 7,534/ton respectively.

16

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

Total nilai penjualan Perseroan di tahun 2010 sebesar Rp 1,31 triliun, yaitu penjualan ekspor sebesar Rp 120,65 miliar dan penjualan lokal sebesar Rp 1,19 triliun. Pada tahun 2010, beberapa proyek PLN dan Telkom mengalami penundaan sehingga mengakibatkan penurunan penjualan kabel lisitrik, demikian pula dengan penjualan kabel serat optik. Sinergi pemasaran dilakukan Perseroan dengan membentuk divisi penjualan kabel retail untuk meningkatkan volume penjualan domestik, terutama kabel pasaran dan bekerja sama dengan distributor-distributor di seluruh Indonesia. Laba kotor Perseroan di tahun 2010 sebesar Rp 153,23 miliar atau 11,70% dari penjualan dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 11,44% dari total penjualan,sedangkan laba operasi menurun menjadi 3.61% dari total penjualan dibandingkan tahun 2009 sebesar 4,77% dari penjualan. Perseroan juga menjalankan strategi menembus pasar ekspor ke negara-negara berkembang yang sedang membangun kelistrikan. Meskipun pasar ekspor yang baru tidak sebesar pasar Timur Tengah , tetapi dapat menggantikan sebagian pasar Timur Tengah yang turun secara drastis. Walaupun pada tahun 2010 masih menghadapi banyak tantangan, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 10,07 miliar. Perseroan optimis menatap ke depan dengan adanya pemerintahan yang stabil dan membaiknya perekonomian dunia pada umumnya, dan khususnya perekonomian Indonesia. Pemerintah telah menegaskan kembali komitmennya untuk menyelesaikan proyek pembangkit dan transmisi 10.000 MW agar dapat beroperasi sesuai target yang diharapkan. Pemerintah tengah menyiapkan kebijakan agar pihak swasta berperan aktif dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur, termasuk kelistrikan. Infrastruktur dan energi merupakan bagian dari prioritas pemerintah Indonesia dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun periode kedua 2010 2014 dan diharapkan industri kabel akan tumbuh pesat seiring dengan pertumbuhan sektor kelistrikan. Perseroan yakin bahwa operator-operator telekomunikasi akan meningkatkan pembangunan jaringan kabel serat optik dengan adanya kenaikan pendapatan per kapita dan kebutuhan bandwidth yang terus meningkat.

The Company and its subsidiaries recorded consolidated sales of Rp 1.31 trillion in 2010 which consist of export sales of Rp 120.65 billion and local sales of Rp 1.19 trillion. In 2010, PLN and Telkom have postponed some of their projects, consequently, the Companys electrical cable and fiber optic cable sales were decreased. The Company established retail sales division which cooperates with distributors all over Indonesia to increase the volume of domestic sales, especially for free market cable.

The Company and its subsidiaries recorded consolidated gross profit of Rp 153.23 billion or 11.70% of sales in 2010 compared to 11.44% of sales in 2009. The Companys operating profit decreased to 3.61% of sales in 2010 compared to 4.77% of sales in 2009. The Company has strategy to penetrate export market in emerging countries which are developing their electricity. The Company expects that the market in emerging countries can compensate some of Middle East market which decreased significantly. Although there were challenges in 2010, the Company booked its net profit of Rp10.07 billion in 2010. The Company is optimist to face the future with the stable government, the recovery of the world economy in general and Indonesia in particular. The government has explicitly stated its commitment to complete 10,000 MW power plant and transmission project in order to operate timely and as per target expectation. The government is preparing its policy to support private sector to actively participate in infrastructure financing project, including electrical infrastructure. Infrastructure and energy are parts of the Government priority in its Five-Years Development Plan phase II, year 2010-2014 and it is expected cable industry to grow rapidly in line with the development of electrical sector. The company is confident that telecommunication operators will increase the construction of fiber optic network in line with the increase in income per capita and demand of bandwidth.

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

17

The Company will consistently perform continuous improvement, increase production capacity in order to satisfy market demand with high efficiency and productivity as well as to challenge more competitive market.
Sebagai komitmen manajemen terhadap lingkungan dan keselamatan kerja, Perseroan telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Pencegahan Pencemaran Lingkungan dengan diperolehnya sertifikat ISO 14001 dan OHSAS 18001 dari SGS pada tahun 2010. Perseroan melakukan tanggung jawab sosial (CSR) dengan membina hubungan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan masyarakat setempat. Kepedulian Perseroan terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar diarahkan untuk menggali potensi masyarakat agar mampu tumbuh dan berkembang bersama Perseroan. Perseroan menjunjung tinggi kepercayaan publik dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, seperti keterbukaan, akuntabilitas dan pertanggungjawaban karena yakin bahwa elemen - elemen tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang. Perseroan telah mensosialisasikan Panduan Etika Bisnis dan Etika Kerja kepada seluruh insan Perseroan dan menerapkan prinsip- prinsip tersebut dengan sebaik-baiknya. Perseroan akan melakukan program perbaikan terus menerus, meningkatkan kapasitas produksi dalam rangka memenuhi permintaan pasar dengan efisiensi dan produktifitas yang tinggi untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Perseroan akan merumuskan strategi yang efektif untuk menghadapi persaingan. Nilai dasar, visi dan misi Perseroan akan menjadi mercu suar bagi seluruh insan Perseroan untuk melangkah ke masa depan dengan semangat yang tinggi Mewakili seluruh Direksi Perseroan, kami ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pemegang saham, Dewan Komisaris, pelanggan dan mitra usaha serta seluruh karyawan, atas dukungan dan kerjasamanya. Kami yakin dengan dukungan yang tiada henti ini, Perseroan akan mampu meningkatkan kinerjanya untuk mencapai target dan rencana yang telah ditetapkan.

As the Managements commitment to the environment and safety workplace, the Company has implemented Safety and Health Management System and Prevention of Environmental Pollution and achieved ISO 14001 and OHSAS 18001 certificates from SGS in 2010. The Company performs Corporate Social Responsibility (CSR) by maintaining harmonious relationship with the local community. The Companys concern toward the communitys prosperity is aimed to find potentiality which can grow and develop within the Company.

The Company highly appreciates the public trust by implementing good corporate government principals i.e. transparency, accountability and responsibility and believes that those elements will increase the Companys value in long term period. The Company has socialized and implemented the Companys Code of Business and Work Ethics to all Companys employees.

The Company will consistently perform continuous improvement, increase production capacity in order to satisfy market demand with high efficiency and productivity as well as to challenge more competitive market. The Company will formulate effective strategy to face the competitive market. The Companys core values, vision and mission will become our beacon to step into the future with high spirit.

On behalf of the Companys Board of Directors, we would like to thank and highly appreciate the shareholders, Board of Commissioners, customers, business partners and all employees for their support and cooperation to the Company. With the continuous support, we are confident that the Company will be able to improve its performance to achieve target and business plan.

Jakarta, April 2011

heru gondokusuMo Direktur Utama / President Director

18

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

Struktur Organisasi pt. Voksel eleCtriC tbk.


- Organization Structure PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk.

AUDIT COMMITTEE

INTERNAL AUDIT

HR & GA DIVISION

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

FINANCE & ACCOUNTING DEPARTMENT

19

Analisis dan Pembahasan Umum oleh Manajemen


- Management Analysis and Discussion
kinerja usaha Penjualan konsolidasi Perseroan dan Anak Perseroan, PT Prima Mitra Elektrindo (PME) dan PT Bangun Prima Semesta (BPS), di tahun 2010 tercatat sebesar Rp 1,31 triliun atau menurun 24,26% dibandingkan penjualan tahun 2009 sebesar Rp 1,73 triliun, hal ini dikarenakan adanya penurunan kuantitas penjualan karena turunnya permintaan dari pasar lokal terutama dari PLN dan pasar ekspor terutama dari Timur Tengah. Komposisi penjualan kabel pada tahun 2010 tercatat sebesar 90,79% untuk penjualan lokal dan 9,21% untuk penjualan ekspor. Laba kotor Perseroan sebesar 11,70% dari total penjualan pada tahun 2010, sedikit meningkat dibandingkan tahun 2009 yaitu sebesar 11,44% terhadap penjualan bersih. Biaya operasional pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 105,94 miliar atau 8,09% dari penjualan jika dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp 115,41 miliar atau 6,67% dari penjualan. Sedangkan biaya penjualan pada tahun 2010 dibukukan sebesar Rp 59,99 miliar atau 4,58% terhadap penjualan, ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 3,79% terhadap penjualan. Laba usaha pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp 47,29 miliar atau 3,61% terhadap penjualan bersih, yang menurun dari tahun 2009 sebesar 4,77% terhadap penjualan bersih, karena menurunnya nilai penjualan. Pada tahun 2010, Perseroan mencatat laba selisih kurs sebesar Rp 14,36 miliar (1,10% terhadap penjualan bersih) akibat menguatnya Rupiah dari Rp 9.400/USD di tahun 2009 menjadi Rp 8.991/USD di tahun 2010. Namun, di tahun 2010 Perseroan juga mengalami kerugian lindung nilai (hedging) terhadap mata uang asing sebesar Rp 11,74 miliar. Di tahun 2010, Perseroan membukukan biaya bunga sebesar Rp 24,86 miliar atau 1,90% dari penjualan bersih yang menurun dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 40,62 miliar atau 2,35% dari penjualan bersih. Sementara itu, laba bersih setelah pajak pada tahun 2010 turun menjadi sebesar Rp 10,07 miliar atau 0,77% dari penjualan bersih. Sedangkan di tahun 2009, Perseroan membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 53,56 miliar atau 3,10% dari penjualan bersih. Perseroan terus berusaha untuk memperluas pangsa pasar, memproduksi kabel yang berkualitas, meningkatkan efisiensi, serta melakukan perbaikan yang berkelanjutan di semua bagian.

business highlights The Company and its Subsidiaries, PT. Prima Mitra Elektrindo (PME) and PT. Bangun Prima Semesta (BPS), recorded consolidated net sales of Rp 1.31 trillion in 2010 or decreased 24.26% from 2009 of Rp 1.73 trillion, due to the decline in sales quantity as a result of lower demand from local market especially PLN and also export market especially from Middle East market. In terms of market, the composition of cable sales in 2010 was 90.79% local and 9.21% export. The Companys gross profit in 2010 was 11.70% of sales, which was slightly higher than 2009 of 11.44% of sales. Operating expenses in 2010 were Rp 105.94 billion or 8.09% to sales compared to 2009 of Rp 115.41 billion or 6.67% to sales. Selling expense in 2010 was booked at Rp 59.99 billion or 4.58% to sales, which was higher than 2009 of 3.79% to sales. Operating income in 2010 was booked at Rp 47.29 billion or 3.61% of net sales, which declined from 2009 operating income of 4.77% to net sales, due to lower sales achievement. In 2010, the Company recorded foreign exchange gain of Rp 14.36 billion (1.10% of net sales) due to strengthening of Rupiah from Rp 9,400/USD in 2009 to Rp 8,991/USD in 2010. However, in 2010 the Company booked hedging currency loss of Rp 11.74 billion. The Company booked lower interest expense in 2010 of Rp 24.86 billion or 1.90% of net sales, where 2009 interest expense was booked at Rp 40.62 billion or 2.35% of net sales. Meanwhile, net income after tax in 2010 decreased to Rp 10.07 billion or 0.77% of net sales compared to 2009 net income after tax of Rp 53.56 billion or 3.10% of net sales. The Company continuously expands its market share, produces high quality products, increases efficiency, and performs continuous improvement in all sections.

20

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

kinerja keuangan Total aset menurun 9,00% dari Rp. Rp.1,24 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp.1,13 triliun pada tahun 2010 karena penurunan piutang usaha. Sementara itu, investasi barang modal menurun 12,03% dari Rp 29,51 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 25,96 miliar pada tahun 2010. Rasio penjualan terhadap aset pada tahun 2010 sebesar 1,16, lebih rendah daripada tahun 2009 sebesar 1,40 Rasio lancar Perseroan pada tahun 2010 meningkat menjadi 1,24 dari 1,15 di tahun 2009, disebabkan adanya penurunan kewajiban Perseroan. Sementara itu, total hutang menurun sebesar 14,09% di tahun 2010 menjadi Rp 740,96 miliar dari Rp 862,50 miliar di tahun 2009. Jumlah ekuitas Perseroan naik sebesar 2,68% dari Rp 375,45 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 385,52 miliar pada tahun 2010, sehingga laba bersih setelah pajak pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp 10,07 miliar. pinjaMan perseroan Per 31 Desember 2010, saldo pinjaman perseroan dari BNI tercatat sebesar Rp 157,03 miliar, yang terdiri dari pinjaman modal kerja sebesar Rp 94,94 miliar dan L/C yang digunakan (Trust Receipt) sebesar Rp 62,09 miliar, dibandingkan dengan pinjaman bank di tahun 2009 adalah sebesar Rp 263,28 miliar, yang terdiri dari pinjaman modal kerja sebesar Rp 84,23 miliar dan L/C yang digunakan (Trust Receipt) sebesar Rp 179,05 miliar. Perseroan secara finansial mampu memenuhi kewajiban membayar hutangnya, dimana EBITDA (laba usaha + beban depresiasi) pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp 74,85 miliar atau 3,01 kali biaya bunga pada tahun 2010 sebesar Rp 24,86 miliar. Sementara itu, EBITDA di tahun 2009 tercatat sebesar Rp 108,35 miliar atau 2,67 kali biaya bunga pada tahun 2009 sebesar Rp 40,62 miliar.

FinanCial highlights Total assets decreased 9.00% from Rp 1.24 trillion in 2009 to Rp 1.13 trillion in 2010 due to the decrease in accounts receivable. Meanwhile, capital expenditure decreased 12.03% from Rp 29.51 billion in 2009 to Rp 25.96 billion in 2010. Sales to asset ratio in 2010 was 1.16, which was lower than 2009 of 1.40.

The Companys current ratio increased to 1.24 in 2010 from 1.15 in 2009, due to decrease in liabilities. In the meantime, total liabilities decreased 14.09% to Rp 740.96 billion in 2010 from Rp 862.50 billion in 2009. The Companys equity went up 2.68% from Rp 375.45 billion in 2009 to Rp 385.52 billion in 2010, as a result, net income after tax in 2010 recorded at Rp 10.07 billion.

CoMpanys borrowings As of 31 December 2010, the Companys loan from BNI was Rp 157.03 billion, which consisted of working capital loan of Rp 94.94 billion and L/C used (Trust Receipt) of Rp 62.09 billion compared to 2009 bank loan of Rp 263.28 billion, which consisted of working capital loan of Rp 84.23 billion and L/C used (Trust Receipt) of Rp 179.05 billion. The Company is financially capable to serve its loan, and its EBITDA (operating income + depreciation) in 2010 was booked at Rp 74.85 billion or 3.01 times interest expense in 2010 of Rp 24.86 billion. Meanwhile, EBITDA in 2009 was booked at Rp 108.35 billion or 2.67 times interest expense in 2009 of Rp 40.62 billion.

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

21

Risiko Umum Usaha


kebijakan peMerintah Di awal tahun 2011, pemerintah telah menegaskan kembali komitmennya untuk menyelesaikan proyek pembangkit dan transmisi 10.000 MW sehingga dapat beroperasi tepat waktu dan sesuai target yang diharapkan. Pemerintah kini tengah menyiapkan kebijakan agar pihak swasta dapat ikut serta dalam pembiayaan proyek infrastruktur. Pembiayaan infrastruktur yang sangat besar tidak mungkin dapat terpenuhi hanya dari anggaran pemerintah, oleh karena itu peran serta swasta akan mendorong tumbuhnya sektor infrastruktur, yang salah satunya adalah kelistrikan. Infrastruktur dan energi merupakan bagian dari prioritas pemerintah Indonesia dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun periode kedua tahun 2010-2014. Dengan dukungan dari Pemerintah, diharapkan industri kabel dapat tumbuh pesat seiring dengan perkembangan sektor infrastruktur. bahan baku Harga tembaga dan aluminium sebagai bahan baku utama industri kabel sangat dipengaruhi oleh harga LME (London Metal Exchange). Sepanjang tahun 2010 harga tembaga terus meroket terutama di kuartal IV 2010 yang mencapai lebih dari USD9.000/MT, dan merupakan harga tertinggi tembaga sepanjang masa. Sementara, harga aluminium sepanjang tahun 2010 juga meningkat pada kuartal yang sama. Terhadap fluktuasi harga bahan baku, Perseroan menerapkan kebijakan lindung nilai terhadap kontrak penjualan yang sudah didapat agar laba Perseroan tetap dapat terlindungi. risiko nilai tukar Mata uang asing Perseroan melakukan pembelian bahan baku dalam mata uang asing terutama USD yang menyebabkan Perseroan dihadapkan pada risiko laba/rugi selisih kurs. Untuk mengantisipasi risiko tersebut, Perseroan menerapkan kebijakan lindung nilai mata uang asing, terutama USD, dan meningkatkan penjualan ekspor dimana Perseroan menerima pembayaran dalam mata uang USD.

- General Business Risk

goVernMent poliCy In the beginning of 2011, the Government has explicitly stated its commitment to complete 10,000 MW power plant and transmission project in order to operate timely and as per target expectation. The Government is preparing its policy to support private sector to participate in infrastructure financing project. The Government budget will not be able to cater the huge amount of infrastructure financing; therefore, private sector plays an important part in boosting infrastructure sector growth, one of which is electricity sector. Infrastructure and energy are parts of the Government priority in its Five-Years Development Plan phase II, year 2010-2014. With the Government support, cable industry is expected to grow in line with the development of infrastructure sector.

raw Materials As the main materials of cable industry, Copper and Aluminium prices depend on LME (London Metal exchange). During year 2010, Copper price was skyrocketing especially in the 4th quarter which reached its highest price of all time recorded at more than USD9,000/MT. Meanwhile, Aluminium price also increased in the same quarter during year 2010. To anticipate the fluctuation of materials prices, the Company implements hedging materials for confirmed sales order to secure its profit margin.

Foreign exChange risk The Company purchases materials in foreign currency especially in USD currency, so the Company has exposure to foreign exchange risks. To anticipate this risk, the Company implements hedging currency and increases its export sales to do natural hedging, where the Company will receive payment in the USD currency.

22

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

peMasaran Kepuasan pelanggan terutama tergantung kepada pelayanan sebelum dan sesudah penjualan disamping kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan dari produk yang dijual. Marketing terus berusaha untuk menciptakan peluang-peluang dan mengikuti tender-tender baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk pasar lokal, Perseroan terus meningkatkan penjualan kepada pelanggan utama, yaitu PLN dan Telkom. Perseroan juga meningkatkan pemasaran ke sektor swasta melalui kontraktor-kontraktor dan memperluas pasar retail melalui distributor-distributor dan outlet-outlet besar dan menengah yang secara langsung menjangkau konsumen akhir, dimana segmen pasar ini sangat besar dan potensial. Untuk pasar ekspor, Perseroan terus memperluas pemasaran ke negara-negara yang potential di kawasan Asia dan Afrika. prospek usaha Komitmen Pemerintah dalam menyelesaikan proyek pembangkit dan transmisi 10.000 MW merupakan peluang dalam meningkatkan pertumbuhan produksi kabel terutama jenis kabel listrik. Di tahun 2011, PLN juga berencana untuk meluncurkan tender untuk proyek 10.000 MW fase kedua, dimana PLN akan membagi proyek tersebut dengan pihak swasta atau Independent Power Producer (IPP). Rencana proyek PLN tersebut merupakan prospek yang bagus untuk bisnis industri kabel. Disamping itu pesatnya pertumbuhan di sektor telekomunikasi yang ditandai dengan pertumbuhan jumlah pelanggan diharapkan akan memacu pertumbuhan industri kabel telekomunikasi. Permintaan akan kabel pasaran pun diharapkan meningkat seiring dengan pertumbuhan di sektor properti. Disamping pasar lokal, negara-negara berkembang di kawasan Asia dan Afrika yang sedang melakukan pembangunan infrastruktur merupakan sasaran utama industri kabel dalam memasarkan produk nya ke pasar ekspor.

Marketing Customers satisfaction depends on pre sales and after sales service, beside the good quality of the products which can be accountable. Marketing team consistently creates opportunities by participating in local and international tenders. For local market, the Company consistently increases sales to its major customers: PLN and Telkom. Furthermore, the Company also increases sales to private sector through contractors and expands its retail market which are huge and potential, through distributors, large and middle outlets which directly reach the end users. For export market, the Company continuously penetrates to potential market in Asia and Africa.

business prospeCt The Government commitment to complete 10,000 MW power plant and transmission project gives opportunity to increase cable production especially electrical cable. In 2011, PLN plans to launch tender of 10,000 MW phase II, which will be shared with private sector or Independent Power Producer (IPP). This is a good prospect for cable industry business. Moreover, the rapid growth of telecommunication sector indicated by the increased number of customers is expected to boost up the growth of telecommunication cable industry. The demand of free market cable is also expected to increase in line with the growth in property sector.

Beside local market, cable industry also expands to export market mainly to developing countries in Asia and Africa which are increasing their infrastructures.

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

23

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik


- Good Corporate Governance
Salah satu tujuan utama dari ditegakkannya tata kelola perusahaan, adalah untuk menciptakan sistim yang dapat menjaga keseimbangan dalam pengendalian perusahaan sehingga mampu mengurangi peluang terjadinya kesalahan mengelola (mis-management). Perseroan menyadari pentingnya tata kelola perusahaan yang baik guna meningkatkan kinerja dan akuntabilitas perseroan kepada publik. Oleh karena itu, Perseroan telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, baik peraturan yang mengatur Perseroan Terbatas, peraturan pasar modal maupun pedoman-pedoman yang telah disusun oleh lembaga-lembaga yang menangani tata kelola perusahaan. Manajemen menyadari bahwa keberhasilan Perseroan juga didukung oleh terbentuknya nilai-nilai dasar Perusahaan yang dipegang teguh oleh seluruh karyawan, dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik menjadi acuan bagi Manajemen dalam mengelola dan mengendalikan berbagai risiko. Kemampuan pengelolaan dan pengendalian risiko yang baik tersebut diharapkan dapat menciptakan insentif internal yang efektif bagi manajemen dan penggunaan sumber daya yang efisien, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai pemegang saham Perseroan. PT. Voksel Electric Tbk telah memiliki perangkat perangkat penting untuk menerapkan tata kelola perusahaan secara optimal, yaitu: 1. rapat uMuM peMegang sahaM (rups) Berdasarkan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan, RUPS merupakan pemegang kekuasaan tertinggi yang memiliki kekuatan hukum yang sah dan mengikat dalam mengambil keputusan. RUPS Tahunan diselenggarakan satu kali dalam setahun, selambat-lambatnya dalam waktu enam bulan sejak penutupan tahun buku Perseroan, sedangkan RUPS Luar Biasa diselenggarakan sewaktu-waktu apabila diperlukan oleh Direksi. Melalui RUPS, pemegang saham dapat memberikan suaranya dalam menentukan arah pengelolaan perusahaan dan mendapatkan informasi material tentang perkembangan perusahaan. Dalam rapat inilah Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan mempertanggung-jawabkan jalannya Perseroan selama tahun buku sebelumnya untuk

The main objective of the corporate governance implementation is to create a system for balance control in the Company in order to minimize the risk of mismanagement. The Company realizes the important of good corporate governance to improve the Companys performance and accountability to public. The Company implements Good Corporate Governance (GCG) principals according to the current Indonesian law i.e. the Limited Liabilities Company regulation, capital market regulations and also those policies compiled by the institutions which handle the corporate governance.

The Management realizes that the Companys success is supported by the existence of the Companys core values which are firmly held by the employees. The implementation of good corporate governance will be used as guidelines for the Management to manage and control various risks. The Companys ability to manage and control these risks will create effective internal incentive for the management and efficient usage of resources which consequently will increase the investors trust as well as maximize shareholders values.

To optimize corporate governance implementation, the Company has the following organization structures: 1. general shareholders Meeting (gsM) According to the Companys Articles of Association, GSM has the highest authority, which has legal power, and all decisions derived from the meeting are bonded. The General Shareholders Meeting is held annually, latest six months after the Companys fiscal year ended, while the Extraordinary General Shareholders Meeting can be held if necessary. Through GSM, the shareholders can give their opinion for corporate governance direction as well as obtain important information about the Companys performance. During this meeting, the Board of Commissioners and Directors will report and be accountable for the Companys financial operation in the previous year for the shareholders approval and discharge of responsibility. Based on the Companys Articles of Association, the GSM

24

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

mendapat persetujuan dan pembebasan tanggung jawab dari pemegang saham. Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, RUPS juga berhak untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, menentukan besarnya remunerasi, kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi serta menetapkan penggunaan laba Perseroan. 2. dewan koMisaris Dewan Komisaris dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada RUPS. Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi penerapan kebijakan yang disusun oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam mengelola dan menjalankan pengembangan usaha Perseroan, rencana kerja tahunan serta tugastugas yang digariskan dalam anggaran dasar demi kepentingan perusahaan dan pemegang saham. Oleh karena itu, Dewan Komisaris harus mampu untuk memberikan pandangan yang bersifat independen terhadap Direksi. Setiap anggota Dewan Komisaris berperan dalam memberikan persetujuan atas pembuatan rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan. Saat ini, anggota Dewan Komisaris terdiri dari 5 (lima) orang yang diangkat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. remunerasi dewan komisaris Dalam menjalankan tugasnya, setiap anggota Dewan Komisaris menerima remunerasi yang nilainya ditetapkan dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, sesuai wewenang yang ditetapkan oleh RUPS. Selama tahun 2010, total remunerasi Dewan Komisaris adalah sebesar Rp. 1.217.888.800,Susunan anggota Dewan Komisaris per tanggal 31 Desember 2010 terdiri dari: kuMhal djaMil komisaris utama/komisaris independen Warganegara Indonesia, dilahirkan tahun 1938. Pernah menjabat sebagai Dirjen Perdagangan Luar Negeri (1987 - 1988) dan Dalam Negeri (1988 1993) serta menjabat sebagai Komisaris Utama dan Komisaris di berbagai Perusahaan. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2004 sebagai Komisaris, dan sejak bulan Juni 2009 diangkat menjadi Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Perseroan.

has the rights to appoint and substitute the Board of Commissioners and Directors, determine their remuneration and compensation, as well as decide on the use of the Companys profit.

2. board oF CoMMissioners The Board of Commissioners is elected and responsible to GSM. The Board of Commissioners oversees the Board of Directors in implementing the Companys policies. They are also in charge of giving advice to the Board of Directors in relation to the Companys business development, annual working plan and other duties stated in the Companys Articles of Association for the interest of the Company and the shareholders. Therefore, the Board of Commissioners should be able to give independent outlook to the Board of Directors. The Board of Commissioners members also give approval on the Companys work plan and annual budget. The Board of Commissioners comprises of 5 (five) commissioners including the President Commissioner. Members of the board of Commissioners are appointed for a period of 5 (five) years. remuneration of the board of Commissioners The Board of Commissioners receives remunerations which amount is decided in the Board of Commissioners and Directors Meeting, according to the authority decided in the GSM. Total remuneration of the Board of Commissioners in 2010 was Rp. 1,217,888,800,Currently, the composition of the Companys Board of Commissioners is as follows: kuMhal djaMil president Commissioner/ independent Commissioner He is an Indonesian citizen born in 1938. He was once working as General Director of International Commerce in 1987-1988 and National Commerce in 1988-1993. He was also appointed as the President Commissioner and Commissioner in various Companies. He joined the Company since 2004 as Commissioner, and appointed as President Commissioner and Independent Commissioner since June 2009.

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

25

Masaaki shiMazu komisaris Warganegara Jepang, dilahirkan tahun 1948. Pada tahun 1971 lulus dari Akita University, Fakultas Pertambangan, dan langsung bergabung dengan Showa Electric Wire & Cable Co., Ltd. Jepang, terakhir menjabat sebagai Direktur dan General Manager di Electric Wire & Cable Business Unit. Diangkat sebagai Non-Resident Direktur Perseroan sejak tahun 2004, dan menjabat sebagai Non-Resident Komisaris sejak bulan Juni 2009. budinata atMadja komisaris Warganegara Indonesia, dilahirkan pada tahun 1939. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1971 sebagai Direktur Pemasaran, dan sejak bulan Juni 1995 hingga sekarang menjabat sebagai Komisaris Perseroan. hardi sasMita komisaris Warganegara Indonesia, dilahirkan pada tahun 1954, lulus MBA dari World Association University California, USA pada tahun 1999. Menjabat sebagai Direktur Utama PT. Makmur Meta Graha Dinamika sejak 1984 sekarang, Direktur PT. Wisma Calindra (Wisma 76) sejak 2006 sekarang, dan Direktur PT. Daksawira Perdana (Wisma 77) sejak 2009 sekarang. Bergabung dengan Perseroan sejak bulan Juni 2010. Christianto wibisono - komisaris independen Warganegara Indonesia, dilahirkan tahun 1945, lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia. Karier profesionalnya dimulai sebagai anggota dewan redaksi harian KAMI. Kemudian menjadi salah satu pendiri Majalah Ekspres dan Majalah Tempo. Pernah menjadi salah satu asisten pribadi Wakil Presiden H. Adam Malik. Sejak tahun 2007 menjadi CEO dan pendiri Global Nexus Institute, Konsultan Strategic. Bergabung dengan Perseroan sejak Juni 2009 sebagai Komisaris Independen. rapat dewan komisaris: Pada tahun 2010, Dewan Komisaris melakukan 5 (lima) kali Rapat Komisaris dan 12 (dua sebelas) kali rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi dengan data kehadiran sebagai berikut:

Masaaki shiMazu Commissioner He is a Japanese citizen born in 1948. In 1971, he graduated from Akita University, Faculty of Mining and joined Showa Electric Wire & Cable Co., Ltd. Japan. He achieved his career in Showa as the Director and General Manager in Electric Wire & Cable Business Unit. He was appointed as Non-Resident Director of the Company since 2004, and as Non-Resident Commissioner since June 2009. budinata atMadja Commissioner He was born in 1939 as an Indonesian citizen. He joined the Company since 1971 as the Director of Marketing, and since June 1995 until now, he was appointed as the Commissioner of the Company. hardi sasMita Commissioner He was born in 1954 as an Indonesian citizen, MBA graduation from World Association University California, USA in 1999. He was assigned as the President Director of PT. Makmur Meta Graha Dinamika from 1984 now, Director of PT. Wisma Calindra (Wisma 76) from 2006 now, and Director of PT. Daksawira Perdana (Wisma 77) since 2009 now. He joined the Company since June 2010 as Commissioner. Christianto wibisono independent Commissioner He was born in 1945 as an Indonesian citizen, graduated from University of Indonesia-Faculty of Social and Political science. He began his career as the member of editorial board in KAMI daily newspaper. He was one of the founders of Ekspres and Tempo magazines. Then, he became one of the personal assistant of Vice President H. Adam Malik. In 2007, he became the CEO and founder of Global Nexus Institute, Strategic Consultant. He joined the Company since June 2009 as Independent Commissioner. the board of Commissioners Meeting In 2010, the Board of Commissioners Meeting has been held 5 times while the Board of Commissioners and Directors Meeting has been held 12 times. The attendance list for both meetings is as follows:

data kehadiran rapat komisaris dan rapat bersama boC-bod attendance list of the board of Commissioners Meeting (boC) and the board of Commissioners and directors Meeting (boC-bod)
komisaris the board of Commissioners rapat boC boC Meeting rapat boC-bod boC-bod Meeting

Kumhal Djamil Budinata Atmadja Masaaki Shimazu Hardi Sasmita * Christianto Wibisono

100 % 100 % 50 % 50 % 100 %

100 % 100 % 50 % 50 % 100 %

*Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak Juni 2010 *Appointed as Commissioner since June 2010

26

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

3. direksi Direksi adalah pemegang kekuasaan eksekutif di perusahaan. Tugas dan fungsi utama Dewan Direksi adalah mengendalikan operasi/mengelola perusahaan sehari-hari sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar dan RUPS agar dapat mencapai target yang telah ditentukan. Direksi juga mempunyai tugas utama lain, yaitu mengupayakan perusahaan dapat melaksanakan tanggung jawab sosialnya dan memperhatikan kepentingan stakeholder serta senantiasa mendorong penerapan tata kelola yang baik dengan konsisten. Saat ini Direksi Perseroan terdiri dari 6 (enam) orang Direktur yang diangkat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung-jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direktur Utama memimpin Perseroan dan bertanggung jawab atas koordinasi dan sistim pengendalian internal Perseroan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kinerja Perseroan. Direktur Utama juga menyusun strategi jangka panjang, menerapkan tata kelola perusahaan dan memastikan bahwa kegiatan manajemen benarbenar sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Direktur Komersial membawahi Departemen Marketing dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan penjualan dan menyusun strategi penjualan sesuai dengan target yang telah ditetapkan dengan melakukan perencanaan, mengorganisir dan pengontrolan serta evaluasi secara berkala. Direktur Pembelian dan Logistik membawahi Departemen Pembelian dan Logistik, bertanggung jawab dalam mengatur dan menyusun strategi pembelian dan pengadaan bahan baku kabel yang berkualitas, dengan melakukan transaksi lindung nilai untuk mengurangi risiko fluktuasi harga LME. Direktur Manufaktur membawahi Departemen Produksi dan Quality Assurance & Engineering, bertugas mengatur strategi produksi untuk mencapai target kualitas, biaya dan pengiriman serta melakukan peningkatan secara menyeluruh. Direktur Keuangan dan Bisnis Administrasi membawahi Departemen Keuangan dan Akuntansi, bertugas mengawasi dan memastikan bahwa semua fungsi keuangan dan akuntansi telah diatur secara baik untuk mendukung strategi bisnis perusahaan dan meningkatkan nilai pemegang saham. Direktur Keuangan juga mengevaluasi kinerja Departemen Keuangan dan Akuntansi. Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan anggota Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

3. board oF direCtors The Board of Directors holds executive authority in the Company. The duties and main functions of the Board of Directors are to control the Companys daily management according to the Limited Liability Company regulation, Companys Articles of Association, and GSM in order to achieve the target. The Board of Directors also has other main duties, which are to help the Company to perform its social responsibility, pay attention to the stakeholders interest and always consistently implement GCG. The Board of Directors consists of 6 (six) Directors and are appointed for the period of 5 (five) years. Every member of the Board of Directors has to be responsible in performing his/her duties according to the current regulations. The President Director leads the Company and is fully responsible for coordination and the Companys internal control system in order to increase efficiency, productivity, and the Companys performance. The President Director is also responsible for preparing long-term strategy, implementing good corporate governance and ensuring the managements activities according to the Companys vision and mission. Commercial Director leads the Marketing Department and is responsible for overall selling activities as well as preparing marketing strategies according to target by planning, organizing and controlling as well as periodically performing evaluation. Procurement and Logistics Director leads the Procurement and Logistics Department and is responsible for managing and preparing strategies for good quality raw materials procurement through hedging in order to minimize risk caused by the fluctuation of LME price. Manufacturing Director leads the Production Department and Quality Assurance & Engineering Department, responsible for managing manufacturing strategies to ensure total performance of quality, cost and delivery, and to improve them as well. Finance and Business Administration Director leads the Finance & Accounting Department, and responsible for monitoring and ensuring all finance and accounting function is well managed and can support the Companys business strategies and maximize shareholders values. Besides, Finance and Business Administration Director is also responsible for evaluating the performance of Finance & Accounting Department. As of December 31, 2010, the composition of the Board of Directors is as follows:

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

27

Ferry tjandrawinata direktur utama Warganegara Indonesia dilahirkan tahun 1957. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1982 sebagai Komisaris, dan pada tahun 1993 diangkat sebagai Direktur. Pada tahun 1998 menjabat sebagai Komisaris dan sejak bulan Juni tahun 2004 diangkat menjadi Direktur Utama Perseroan. MiChael tjandrawinata direktur Warganegara Indonesia dilahirkan tahun 1951 dan mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1978. Sejak tahun 1985 sampai sekarang diangkat sebagai Direktur. Masato usui direktur Warganegara Jepang, dilahirkan tahun 1959. Pada tahun 1982 lulus dari Meiji Gakuin University, Fakultas Sosiologi, dan langsung bergabung dengan Showa Electric Wire & Cable Co., Ltd. Jepang, saat ini menjabat sebagai General Manager Corporate Strategy Planning Department, SWCC Showa Holdings Co., Ltd. Diangkat sebagai Non-Resident Direktur Perseroan sejak Juni 2009. Masahiko saegusa direktur Warganegara Jepang dilahirkan pada tahun 1952, lulusan Yokohama National University jurusan Electrical Engineering. Bergabung dengan Showa Japan sejak tahun 1976, dan terakhir menjabat sebagai General Manager, General Administration Department di SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Sejak Juni 2009 diangkat sebagai Direktur Manufaktur Perseroan. linda lius direktur Warganegara Indonesia, dilahirkan pada tahun 1983, lulus dari Boston University, Amerika Serikat pada tahun 2003, bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2005 sebagai Financial Advisor, dan pada bulan Juni 2006 diangkat sebagai Direktur Keuangan. heru gondokusuMo direktur Warganegara Indonesia, lahir pada tahun 1958, bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1988 dengan karier awal sebagai Kepala Seksi Maintenance. Kemudian beliau diangkat sebagai Maintenance Manager pada tahun 1992, Manager Produksi pada tahun 1994, Plant Manager di Pabrik Cileungsi pada tahun 1998, dan menjabat sebagai General Manager Marketing pada tahun 2006 2008 sebelum diangkat sebagai Direktur Komersial pada bulan Juni 2008. Catatan: Pada tanggal 17 Januari 2011 Perseroan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang menyetujui pengunduran diri Bapak Ferry Tjandrawinata selaku Direktur Utama Perseroan dan Mr. Masato Usui selaku Direktur Perseroan, dan mengangkat Bapak Heru Gondokusumo sebagai Direktur Utama, dan Ibu Muliany Anwar serta Mr. Fumiaki Nakajima

Ferry tjandrawinata president director He is an Indonesian citizen born in 1957. He joined the Company since 1982 as the Commissioner. In 1993 he was appointed as the Director and in 1998 he was appointed as the Commissioner. Since June 2004, he holds the position as the President Director. MiChael tjandrawinata director He is an Indonesian citizen born in 1951. He joined the Company since 1978 and appointed as Director since 1985 until now. Masato usui director He is a Japanese citizen born in 1959. In 1982, he graduated from Meiji Gakuin University, Faculty of Sociology and joined Showa Electric Wire & Cable Co., Ltd. Japan. He currently achieved his career in Showa as General Manager Corporate Strategic Planning Department, SWCC Showa Holdings Co., Ltd. Since June 2009, he was appointed as Non-Resident Director of the Company. Masahiko saegusa director He is a Japanese citizen born in 1952, graduated from Yokohama National University, majoring in Electrical Engineering. He joined Showa, Japan, since 1976, and his last position was General Manager, General Administration Department in SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. Since June 2009, he was appointed as the Manufacturing Director of the Company. linda lius director She is an Indonesian citizen born in 1983. She graduated from Boston University, United States, in 2003. She joined the Company since 2005 as Financial Advisor and since June 2006, she was appointed as the Finance Director. heru gondokusuMo director He is an Indonesian citizen born in 1958. He joined the Company since 1988, and started his career as the Chief of Maintenance Department. He was appointed as Maintenance Manager in 1992, Production Manager in 1994, and Plant Manager in 1998 in Cileungsi factory. He was the General Manager in Commercial Division from 2006-2008, before he was appointed as the Commercial Director of the Company in June 2008. Note: On 17 January 2011 the Company held an Extraordinary General Shareholders Meeting, which approved the resignation of Mr. Ferry Tjandrawinata as the President Director of the Company, and Mr. Masato Usui as the Director of the Company, and appointed Mr. Heru Gondokusumo as the President Director, and Mrs. Muliany Anwar and Mr. Fumiaki Nakajima as the

28

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

sebagai Direktur Perseroan. remunerasi direksi Direksi menerima remunerasi yang nilainya ditetapkan dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, sesuai wewenang yang yang ditetapkan oleh RUPS. Pada tahun 2010, total remunerasi Direksi adalah sebesar Rp. 3.335.492.516,rapat direksi Selama tahun 2010 Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 12 kali, baik rapat Direksi maupun rapat bersama dengan Dewan Komisaris dengan daftar hadir sebagai berikut:

Directors of the Company. directors remuneration Directors received remuneration which is decided in the Board of Commissioners and Directors Meeting, according to the authority of GSM. In 2010, the Directors received remuneration of Rp.3.335.492.516,the board of directors Meeting In 2010, the Board of Directors has held 12 times BOD meeting and BOC-BOD meeting with attendance list as follows:

direksi the board of directors

rapat boC boC Meeting

rapat boC-bod boC-bod Meeting

Ferry Tjandrawinata Michael Tjandrawinata Masato Usui Linda Lius Heru Gondokusumo Masahiko Saegusa

100% 100% 50% 100% 100% 100%

100% 100% 50% 100% 100% 100%

4. koMite audit Tugas utamanya adalah membantu Komisaris dalam mengevaluasi laporan keuangan dan operasional yang dibuat oleh Direksi, mengidentifikasikan kemungkinan ketidakpatuhan terhadap perundangan, peraturan, pengendalian internal dan ketentuan lain yang berlaku menyangkut aktivitas Perseroan. Pada akhir tahun 2010, susunan anggota Komite Audit adalah sebagai berikut: Kumhal Djamil, Ketua Komite Audit dan merangkap sebagai Komisaris Independen. Andre Adhitya Noor, anggota: Memulai karier sebagai Treasury Supervisor di Tokai Lippo Bank pada tahun 1999 2001, kemudian pada tahun 2002 2004 bekerja di PT. Autocomp Systems Indonesia sebagai Finance & Accounting Supervisor. Sejak 2004 2007 bekerja sebagai Internal Auditor di Bank of China Jakarta. Pada tahun 2007 Sekarang bekerja di PT. Sarana Medica Optindo sebagai Finance dan Accounting Manager. Pada tahun 2010, Komite Audit telah mengadakan rapat dengan Internal Auditor setiap tiga bulan sekali dengan dihadiri oleh Ketua dan anggota-anggota Komite Audit untuk membahas mengenai perencanaan audit, pelaksanaan audit, dan hasilnya dilaporkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

4. audit CoMMittee The Audit Committees main duty is to assist the Board of Commissioners in evaluating financial and operational reports prepared by the Board of Directors, identifying the possibilities of disobedience against the policies, regulations, and internal control as well as other rules related to the Companys activities. In the end of 2010, the structure of Audit Committee is as follows: Kumhal Djamil, Chairman of Audit Committee and also as Independent Commissioner. Andre Adhitya Noor, member: Started his career as Treasury Supervisor at Tokai Lippo Bank in 1999 2001, then in 2002 2004 he worked at PT. Autocomp Systems Indonesia as Finance & Accounting Supervisor. Since 2004 2007, he worked as Internal Auditor in Bank of China Jakarta. In 2007 present, he is working in PT. Sarana Medica Optindo as Finance & Accounting Manager. During the year 2010, the Audit Committee has held quarterly meeting with the Internal Auditor, attended by the Chairman and members of the Audit Committee to discuss the audit planning and audit implementation, where the results are reported to the Board of Commissioners and Directors.

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

29

Data tingkat kehadiran anggota-anggota Komite Audit dalam Rapat:

Attendance list of the Audit Committee members in the meeting:

data tingkat kehadiran anggota-anggota komite audit dalam rapat: attendance list of the audit Committee members in the meeting:

Kumhal Djamil Andre Adhitya Noor (*) Yuli Srimaryati (**) Denise Lie (**)

100 % 70 % 30 % 30 %
(*) Diangkat sebagai Anggota Komite Audit sejak April 2010 (**) Mengundurkan diri sebagai Anggota Komite Audit sejak April 2010 (*) Appointed as Audit Committee member since April 2010 (**) resign as Audit Committee member since April 2010

5. sekretaris perusahaan Sekretaris Perusahaan bertugas memonitor perkembangan yang terjadi di Pasar Modal dan memberikan informasi penting yang berkaitan dengan keuangan dan kinerja Perseroan kepada publik serta memberikan saran kepada Direksi untuk mematuhi peraturan Pasar Modal, dan menjadi penghubung antara Perseroan dengan pihakpihak di luar perusahaan, seperti pemegang saham, institusi pasar modal, bursa efek, media dan pihak lain yang terkait. Sekretaris Perusahaan juga bertugas membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan Direksi, mengadministrasikan dokumen-dokumen resmi dan menyampaikan laporan periodik secara tepat waktu, serta mengkoordinasikan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Saat ini yang menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan adalah Lianawati W., lahir pada tahun 1957, memulai kariernya sebagai Sekretaris Direksi di Perseroan pada tahun 1991 1994, kemudian menjadi Sekretaris Perusahaan di PT. Catur Sentosa Adiprana pada tahun 1994-1997 dan bekerja kembali di Perseroan sebagai Sekretaris Direksi pada tahun 1997 dan sejak tahun 1999 sekarang menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan. 6. Fungsi audit internal Unit Audit Internal merupakan satuan kerja yang independen dari satuan kerja operasional dan telah melaksanakan tugas dan fungsinya secara independen sesuai rencana kerja audit tahunan. Unit Audit Internal melakukan audit berdasarkan risiko dan melaporkan temuan-temuannya kepada Direktur Utama dan Direktur terkait. Unit Audit Internal telah melakukan pemeriksaan secara independen sesuai dengan rencana kerja audit tahunan yang telah disetujui oleh Komite Audit dan Direktur Utama. Dalam pemeriksanaannya, Unit Audit Internal juga melaksanakan penilaian terhadap kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal serta kualitas

5. the Corporate seCretary The Corporate Secretary monitors the development in the Capital Market and discloses important information regarding the Companys financial statement and performance to the public. The Corporate Secretary provides the Board of Directors with suggestions to comply with the capital market regulation as well as becomes the liason/mediator with other parties, such as between the Company and Shareholders, Capital Market Institution, Stock Exchange, media and other related parties. Moreover, the Corporate Secretary is obligated to prepare minutes of BOC and BOD meeting, administer official documents, and in addition, she is also responsible for on time periodic report submission and coordinating the General Shareholders Meeting (GSM). Currently, Lianawati W. is appointed as Corporate Secretary of the Company. She was born in 1957 and began her career as Secretary to Director in the Company in 1991-1994. In 1994-1997, she became the Corporate Secretary in PT Catur Sentosa Adiprana and joined the Company again as Secretary to Director in 1997. Since 1999 till now, she has been the Corporate Secretary. 6. internal audit FunCtion The Internal Audit Unit is an independent working unit of the operational units and performs its tasks and functions independently in accordance with its annual audit business plan. The Internal Audit Unit conducts an audit based on the risks, and the results of audit are submitted to the President Director and related Director. The Internal Audit Unit independently conducts an audit in accordance with the annual audit business plan that was approved by the Audit Committee and the President Director. Throughout its audit, the Internal Audit also evaluates the adequacy and effectiveness of the internal control system and the quality of audit

30

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

kinerja satuan yang diaudit. Hasil pemeriksanaan Unit Audit Internal telah disampaikan kepada auditee dengan tembusan Direktur terkait dan Direktur Utama. Setiap Laporan Hasil Audit selalu dilakukan pembahasan di Komite Audit setiap triwulannya dan selanjutnya diteruskan oleh Komite Audit kepada rapat Dewan Komisaris. Perkembangan pelaksanaan tindak lanjut oleh auditee dipantau, dianalisis dan dilaporkan di dalam Rapat Komite Audit. Lingkup audit internal meliputi pengujian dan pengevaluasian atas kecukupan dan efektivitas dari system pengendalian internal Perseroan dan kualitas pelaksanaannya, yang mencakup: Menelaah keandalan dan integritas dari informasi keuangan dan operasi serta dimaksudkan untuk dapat digunakan dalam mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi tersebut. Menelaah sistem yang sedang berjalan untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan, rencana, prosedur, perundangan, dan peraturan yang mempunyai pengaruh signifikan atas operasi dan laporan serta menentukan apakah Perseroan taat azas. Menelaah bagaimana cara pengamanan harta/ kekayaan dan apabila diperlukan memverifikasi eksistensi dari harta tersebut. Menelaah sistem pengendalian internal untuk memastikan apakah semuanya berfungsi sesuai dengan semestinya. Menelaah dan menilai penghematan dan efisiensi dari sumber daya manusia yang dipekerjakan. Menelaah program yang spesifik atau prakarsa untuk memastikan apakah hasil yang dicapai konsisten dengan tujuan dan sasaran serta program khusus atau prakarsa yang dijalankan sesuai rencana. 7. aktiVitas tanggung jawab sosial perseroan 2010 Pada tahun 2010, Perseroan telah melakukan aktivitas terkait dengan tanggung jawab sosial Perseroan terhadap masyarakat dan lingkungan, dalam bentuk aktivitas sebagai berikut : Pemberian bea siswa kepada putera puteri karyawan Perseroan yang berprestasi belajar di sekolah mulai tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas. Memberikan santunan kepada anak Yatim Piatu yang tinggal di sekitar Perseroan. Kunjungan sekaligus memberikan bantuan kepada Panti Asuhan Nurul Islam di Cileungsi.

performed. The results of the audit are submitted to the auditee and are forwarded to the related Director and the President Director. Every Audit Report is discussed within the Audit Committee on a quarterly basis and is subsequently forwarded by the Audit Committee to the Board of Commissioners Meeting. The follow-up to the audit findings is closely monitored, analyzed and reported to the Audit Committees Meeting. The scope of internal auditing encompasses the examination and evaluation of the adequacy and effectiveness of the Companys internal control system and quality of its implementation, which includes the following scope of works: Reviewing the reliability and integrity of financial and operational information, which can be used to identify, measure, classify, and report such information. Reviewing the existing systems to ensure compliance with those policies, plans, procedures, laws, and regulations that have significant impact on operations and reports, and determining whether the organization is in compliance. Reviewing the way to secure assets and, as appropriate, verifying the existence of such assets. Reviewing internal control system to ascertain whether they are functioning as designed. Reviewing and appraising the cost saving and efficiency of human resource. Reviewing specific programs or initiatives to ascertain whether results are consistent with the established objectives and goals and whether the specific programs or initiatives are being carried out as planned.
7. aCtiVities Corporate soCial responsibility (Csr) 2010

In 2010, the Company has done some activities related to Corporate Social Responsibility as listed below:

Give scholarship to the employees children with outstanding achievement from primary school to senior high school levels. Give donation to orphanage around the Companys area. Visit and give donation to the Nurul Islam Orphanage located in Cileungsi.

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

31

Laporan Komite Audit


Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris dalam upaya meningkatkan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan fungsi Direksi dalam mengelola perusahaan sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan pelaksanaan penerapan Good Corporate Governance. Sesuai dengan Pedoman Komite Audit, tugas dan tanggung jawab Komite Audit diantaranya adalah sebagai berikut: 1 Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti : Laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. 2 Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan Perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. 3 Melakukan penelahaan atas pemeriksaan oleh auditor internal. pelaksanaan

- Audit Committees Report

The Audit Committee was established by the Board of Commissioners in order to assist the Board of Commissioners in the effort to increase the functional control toward the Board of Directors function in managing the Company which in turn to improve the Good Corporate Governance implementation. In accordance to Audit Committees Principle, Audit Committees tasks and responsibilities are as follows: 1 Evaluate the Companys financial information, such as financial reports, projection and other financial information. 2 Evaluate the Companys compliance in implementing capital market regulations and other regulations related to the Companys activities. 3 Perform evaluation on audit implementation by the internal auditor. 4 Report to the Board of Commissioners of all risks faced by the Company and the implementation of risk management by the Board of Directors. 5 Report to the Board of Commissioners of all given assignments and the annual report of implementation of the Audit Committees activities. In the year 2010, Audit Committee held 4 times meeting including 1 time meeting with the Board of Commissioners. In those meetings, Audit Committee evaluated the plan, implementation, and report of the internal audit activity as well as follow up on the internal audit findings. Besides, Audit Committee also reviewed the Companys financial reports.

4 Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi. 5 Membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan dan laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit. Sepanjang tahun 2010, Komite Audit telah mengadakan pertemuan sebanyak empat kali termasuk pertemuan dengan Dewan Komisaris, sebanyak satu kali. Dalam pertemuan tersebut Komite Audit melakukan penelahaan atas rencana, pelaksanaan, pelaporan kegiatan audit internal serta tindak lanjut atas temuan audit internal dan mempelajari laporan keuangan Perseroan.

32

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Komite Audit telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1 Mendiskusikan kinerja Perseroan secara keseluruhan dengan Dewan Komisaris dan Direksi di samping menyampaikan laporan secara periodik kepada Dewan Komisaris. 2 Memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi dengan memantau pelaksanaan etika kerja dan etika bisnis yang diterapkan di Perseroan dan menyarankan serta memberikan masukan-masukan agar Perseroan terus meningkatkan penerapan GCG secara konsisten dan berkelanjutan. 3 Melakukan pertemuan dengan Auditor Internal setiap triwulan untuk meninjau dan mendiskusikan hasil kerja berdasarkan temuannya serta dampaknya terhadap aktivitas operasional Perseroan di samping memberikan masukan atas hal-hal yang signifikan serta memastikan adanya sistim pengendalian internal yang memadai secara keseluruhan. 4 Mendiskusikan dan mengevaluasi laporan keuangan internal dan eksternal yang telah diaudit sebelum diterbitkan. Dari penugasan-penugasan yang telah diuraikan di atas, Komite audit menaruh perhatian yang besar pada upaya peningkatan pengendalian internal, penerapan Etika Bisnis dan Etika Kerja serta memberikan saran perbaikan dan pendapat kepada Direksi Perseroaan melalui Dewan Komisaris. Disamping itu, Komite Audit juga memonitor kecukupan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan Unit Audit Internal serta memastikan dengan Direksi bahwa tindak lanjut hasil pemeriksaan telah dilaksanakan sesuai dengan komitmen dari satuan kerja terkait agar risiko-risiko penting dapat teridentifikasi, terukur dan dapat dimitigasi dengan baik.

In performing their duty and function, Audit Committee has done the following activities: 1 Discussed the overall Companys performance with the Board of Commissioners and Directors as well as presented periodical report to the Board of Commissioners. 2. Ascertained the implementation of GCG in all organizational levels of the Companys working activities by monitoring the implementation of business and work ethic in the Company and suggested the Company to continuously and consistently implement GCG.

3 Arranged meeting with the Internal Auditor quarterly to evaluate and discuss the results based on their findings and the impact to the Companys operational activities. Besides, Audit Committee also gives suggestion on significant matters to ensure sufficient overall internal control system. 4 Discussed and evaluated the audited internal and external financial report before being published. From the above assignments, the Audit Committee focuses on the efforts to improve internal control, implementation of the Business and Work Ethics as well as give suggestion and advice to the Board of Directors through the Board of Commissioners. Besides, Audit Committee also monitors the sufficiency of follow - up implementation to the examination result by the Internal Audit Unit and ensure the Board of Directors that the follow-up to the examination result has been carried out in accordance with the commitment from the working unit concerned in order to identify the important risk, measureable and well mitigation.

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

33

Dewan Komisaris dan Direksi PT. Voksel Electric Tbk. menyetujui dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan 2010 ini.

The Board of Commissioners and the Board of Directors of PT. Voksel Electric Tbk. have approved the content of the Annual Report 2010.

jakarta, april 2011 dewan komisaris/board of Commissioners

kumhal djamil
Komisaris Utama / President Commissioner Komisaris Independen / Independent Commissioner

budinata atmadja
Komisaris / Commissioner

Masaaki shimazu
Komisaris / Commissioner

hardi sasmita
Komisaris / Commissioner

Christianto wibisono
Komisaris Independen / Independent Commissioner

direksi/board of directors

heru gondokusumo
Direktur Utama / President Director

linda lius
Direktur / Director

Michael tjandrawinata
Direktur / Director

Fumiaki nakajima
Direktur / Director

Masahiko saegusa
Direktur / Director

Muliany anwar
Direktur / Director

34

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

Laporan Keuangan Konsilidasian dan Laporan Auditor Independen PT. Voksel Electrik Tbk. dan Anak Perusahaan
31 Desember 2010 dan 2009

Consolidated Financial Statements and Independent Auditors Report PT Voksel Electric Tbk. and Subsidiaries
December 31st, 2010 and 2009

Daftar Isi - Table of Contents


Laporan Auditor Independen Independent Auditors Report Neraca Konsolidasian Consolidated Balance Sheets Laporan Laba Rugi Konsolidasian Consolidated Statements of Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian Notes to Consolidated Financial Statements 1-2 3 4 5-6 7 - 69

Informasi Tambahan Supplementary Information Neraca (induk perusahaan saja) Balance Sheets (Parent only) Laporan Laba Rugi (induk perusahaan saja) Statements of Income (Parent only) Laporan Perubahan Ekuitas (induk perusahaan saja) Statements of Changes in Equity (Parent only) Laporan Arus Kas (induk perusahaan saja) Statements of Cash Flows (Parent only) 70 71 72 73 74 75

PT. Voksel Electric Tbk. I Annual Report - Laporan Tahunan 2010

35

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS As of 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
ASET ASSETS Catatan Notes

2010 Rp

2009 Rp CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash Trade receivables Third parties, net of allowance for doubtful accounts of Rp 8,365,760,242 in 2010 and 2009 Related parties Other receivables Derivative receivables Inventories Prepaid taxes Other current assets Total current assets

ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi Penggunannya Piutang usaha Pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 8.365.760.242 pada tahun 2010 dan 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Piutang derivative Persediaan Pajak dibayar dimuka Aset lancar lainnya Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 270.753.962.003 pada tahun 2010 dan Rp 243.226.602.997 pada tahun 2009 Aset tetap yang tidak digunakan setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.027.907.022 pada tahun 2010 dan Rp 2.995.288.191 pada tahun 2009 Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset pajak tangguhan Proyek dalam pelaksanaan Aset tidak lancar lainnya Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET

2d,2e,2o,3 2d,2e,4 2e,2g,2o,5,25

37.210.123.084 471.087.914

32.824.450.880 9.067.703.173

2e,2o,6,25 2n,24 2h,7 2p,12a 2i

501.847.779.710 52.129.680.905 30.768.258.932 251.280.814.192 3.904.346.829 14.337.497.168 891.949.588.734

566.869.695.087 4.629.687.306 33.359.159.257 47.790.248.036 253.460.666.541 80.534.610 21.187.279.862 969.269.424.752

2u,2j,8

210.898.326.363

212.462.042.571

2k,2s 2p,12d 2p,12e 2l

148.841.062 12.267.928.112 6.572.056.671 2.417.730.581 2.226.283.506 234.531.166.295 1.126.480.755.029

181.459.893 41.857.318.707 6.635.388.129 3.278.661.458 4.273.389.561 268.688.260.319 1.237.957.685.071

Property, plant and equipment, net of accumulated depreciation of Rp 270,753,962,003 in 2010 and Rp 243,226,602,997 in 2009 Unused property, plant and equipment, net of accumulated depreciation of Rp 3,027,907,022 in 2010 and Rp 2,995,288,191 in 2009 Estimated claims for income tax refund Deferred tax assets Projects in progress Other non - current assets Total non - current assets TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued) As of 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY Catatan Notes

2010 Rp

2009 Rp CURRENT LIABILITIES Bank loans Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Taxes payable Accrued expenses Customers deposits Third parties Related parties Current portion of long-term debt finance leases Total current liabilities

KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa Hutang lain-lain Pihak ketiga Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa Bagian jangka pendek dari hutang jangka panjang sewa pembiayaan Jumlah kewajiban lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban imbalan pasca kerja Kewajiban pajak tangguhan Hutang jangka panjang dari sewa pembiayaan Jumlah kewajiban tidak lancar HAK MINORITAS ATAS EKUITAS ANAK PERUSAHAAN EKUITAS Modal saham biasa - modal dasar 2.000.000.000 lembar saham biasa, ditempatkan dan disetor penuh 831.120.519 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 500 (nilai penuh) per Saham Agio saham Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Akumulasi defisit Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

2e,9 2e,10,25

157.032.236.182 320.203.598.093 149.920.213.998

263.280.848.692 229.736.723.654 195.017.112.584 89.251.244.742 5.971.431.056 8.262.013.777 50.417.146.563

2e,11 2p,12b 13 14

51.006.877.281 3.474.820.271 1.485.037.545 34.059.893.131 93.854.545

1.924.150.842 843.860.671.910

2e,2u,15

1.955.238.178 719.231.769.224

2t,16 2p,12e 2e,2u,15

19.581.107.313 9.930.350 1.633.473.698 21.224.511.361

14.587.965.118 4.982.600 3.741.270.872 18.334.218.590

Post-employment benefit obligations Deferred tax liabilities Long-term debt, net of current portion finance leases Total non current liabilities MINORITY INTEREST IN EQUITY OF SUBSIDIARIES EQUITY Common share capital - Authorized capital 2,000,000,000 ordinary shares issued and fully paid 831,120,519 ordinary shares with par value of Rp 500 (full amount) per shares Additional paid-in capital Difference arising from change in Subsidiaries equity Accumulated deficit ` Total equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

1c,2b

504.137.499

308.687.837

17 18 2f

415.560.259.500 940.000.000 1.153.198.004 (32.133.120.559) 385.520.336.945

415.560.259.500 940.000.000 1.153.198.004 (42.199.350.770) 375.454.106.734

1.126.480.755.029

1.237.957.685.071

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN Untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME For the years ended 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan 2010 Notes Rp PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi Jumlah beban usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Beban piutang tidak tertagih Beban bunga Laba selisih kurs, bersih Laba atas penjualan aset tetap Kerugian atas transaksi kontrak derivatif dan lindung nilai Pendapatan (Beban) lain-lain, bersih Jumlah beban lain-lain, bersih 2m,20,25 2m,21,25 Rp NET SALES COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT OPERATING EXPENSES Selling expenses General and administrative expenses Total operating expenses OPERATING PROFIT OTHER INCOME (EXPENSE) Interest income Bad debt expense Interest expense Foreign exchange gain, net Gain on sale of property, plant and equipment Loss on derivatives and hedging contract Other income (expense) net Total other charges, net 2009

1.309.570.310.227 1.729.113.224.781 (1.156.342.353.988) (1.531.229.601.421) 153.227.956.239 197.883.623.360

2m,22 2m,23

(59.987.231.832) (45.954.078.800) (105.941.310.632) 47.286.645.607

(65.571.346.016) (49.835.123.154) (115.406.469.170) 82.477.154.190

2g,5 9,15 2o 2j,8 2n,24

282.981.299 (148.139.378) (24.863.949.663) 14.357.888.612 299.436.186 (11.742.230.661) (8.429.052.923) (30.243.066.530)

307.193.903 (1.563.469.490) (40.619.792.387) 40.372.374.666 42.500.000 (7.909.275.722) 2.484.637.701 (6.885.831.329)

LABA SEBELUM PAJAK DAN HAK MINORITAS BEBAN PAJAK HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2q,26 2p,12f

17.043.579.079 (6.781.899.207)

75.591.322.861 (21.989.138.824)

PROFIT BEFORE TAX AND MINORITY INTEREST TAX EXPENSE MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF SUBSIDIARIES NET INCOME BASIC EARNINGS PER SHARE

2b

(195.449.661) 10.066.230.211 12,11

(38.714.172) 53.563.469.865 64,45

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the years ended 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)

Modal saham

Agio saham

Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Difference arising from change in Subsidiaries equity

Keuntungan (kerugian) komprehensif lain

Akumulasi defisit

Jumlah

Share capital

Additional paid-in capital

Other comprehensive income (loss)

Accumulated deficit

Total

Saldo per 31 Desember 2008 Realisasi pendapatan komprehensif lain Laba bersih periode berjalan Saldo per 31 Desember 2009 Laba bersih periode berjalan Saldo per 31 Desember 2010

415.560.259.500

940.000.000

1.153.198.004

(6.815.482.575 )

(95.762.820.635 )

315.075.154.294

Balance as of 31 December 2008 Realization of other comprehensive income Net income for the period Balance as of 31 December 2009 Net income for the period Balance as of 31 December 2010

6.815.482.575

53.563.469.865

6.815.482.575 53.563.469.865

415.560.259.500

940.000.000

1.153.198.004

(42.199.350.770 ) 10.066.230.211

375.454.106.734 10.066.230.211

415.560.259.500

940.000.000

1.153.198.004

(32.133.120.559 )

385.520.336.945

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For the years ended 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan Notes

2010 Rp

2009 Rp CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers and others Payments to suppliers and others

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan dan lainnya Pembayaran kepada pemasok dan lainnya

884.251.537.083 (644.072.192.807 )

688.784.596.864 (485.398.797.972 )

Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi Penerimaan dari pendapatan bunga Penerimaan dari restitusi pajak Pembayaran pajak, bersih Pembayaran beban operasi Pembayaran beban bunga Pembayaran untuk kegiatan operasi lainnya, bersih Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Penjualan asset tetap Penempatan deposito berjangka, bersih Pembelian aset tetap Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi 2j,8

240.179.344.276 282.981.299 29.796.083.301 (17.863.885.645 ) (8.916.510.464 ) (30.138.884.431 ) (98.417.517.528 )

203.385.798.892 307.193.903 (52.535.608.034 ) (10.481.579.297 ) (40.619.792.387 ) (72.748.847.135 )

Cash provided from operating activities Receipts from interest income Receipt from tax refund Payments of taxes, net Payments of operating expense Payments of interest expense Payments for other operating activities, net Net cash used in operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Decrease in cash and cash equivalents restricted Proceeds from sale of property, plant and equipment Placements of time deposit, net Acquisitions of property, plant and equipment Net cash used in Investing activities

114.921.610.808

27.307.165.942

(8.546.615.259 ) 304.545.457 50.000.000 (26.007.546.680 )

(1.668.319.650 ) 42.500.000 17.625.000 (29.514.556.505 )

2j,8

(34.199.616.482 )

(31.122.751.155 )

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued) For the years ended 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan Notes

2010 Rp

2009 Rp CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Payments of bank loans Principal repayments under finance leases Net cash used in financing activities NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES TO CASH AND CASH EQUIVALENTS NET DECREASE CASH AND CASH EQUIVALENT CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF YEAR

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan hutang bank Pembayaran hutang bank Pembayaran hutang sewa pembiayaan Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan 2u,15

43.687.076.248 (148.248.611.380 ) (1.876.903.393 )

165.237.340.703 (181.549.202.218 ) (458.757.438 )

(106.438.438.525 )

(16.770.618.953 )

PENGARUH PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS

30.102.116.403

4.466.648.318

4.385.672.204

(16.119.555.848 )

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

2d,3

32.824.450.880

48.944.006.728

2c,3

37.210.123.084

32.824.450.880

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M a. Pendirian dan Informasi Umum PT Voksel Electric Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan akta notaris Rachmat Santoso SH, No. 58 tanggal 19 April 1971, pengganti notaris Ridwan Suselo SH. Akta pendirian tersebut telah diubah dengan akta notaris Ridwan Suselo SH, No. 46 dan 85 masing-masing tanggal 16 Oktober dan 20 Desember 1971. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. JA 5/219/17 tanggal 24 Desember 1971 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 99, Tambahan No. 893 tanggal 11 Desember 1973. Pada tahun 1989, Badan Koordinasi Penanaman Modal menyetujui perubahan status Perusahaan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Penanaman Modal Asing (PMA). Berdasarkan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH, No. 21, tanggal 17 Maret 2006, Perusahaan mengajukan perubahan anggaran dasar antara lain sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-11987 HT.01.04.TH.2006 tanggal 27 April 2006. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah perubahan anggaran dasar yang disesuaikan dengan Undang -Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas dan Peraturan Bapepam No : IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok pokok Anggaran Dasar Perusahaan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan ini telah termaktub dalam akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH, No. 31, tanggal 8 Agustus 2008 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU88902.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 21 Nopember 2008. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain meliputi bidang usaha produksi dan distribusi kabel listrik, kabel telekomunikasi, dan kawat enamel serta peralatan listrik dan telekomunikasi. Saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam industri pembuatan kabel listrik, kabel telekomunikasi serta kabel fiber optik. 1. G E N E R A L a. Establishment and General Information PT Voksel Electric Tbk (the Company) was established based on notarial deed No. 58 dated 19 April 1971 of Rachmat Santoso SH, a substitute notary to Ridwan Suselo SH. The deed of establishment was amended by notarial deeds No. 46 and 85 of Ridwan Suselo SH, dated 16 October and 20 December 1971, respectively. The deed of establishment and its related amendments were approved by the Ministry of Justice in its decision letter No. JA-5/219/17 dated 24 December 1971, and was published in the State Gazette No. 99, Supplement No. 893 dated 11 December 1973. In 1989, the Capital Investment Coordinating Board approved the change in the Companys status from a domestic to a foreign capital investment entity. Based on the Notarial Deed No. 21 dated 17 March 2006 of Poerbaningsih Adi Warsito SH, the Companys Articles of Association was amended in relation to the addition of authorized and issued share capital. These amendments were approved by the Ministry of Law and Human Rights in its decision letter No.C-11987.HT.01.04.Th.2006 dated 27 April 2006. The Companys Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was based on notarial deed No. 31 dated 8 August 2008 of Mrs. Poerbaningsih Adi Warsito SH which was in relation to compliance to Law No. 40 year 2007 Limited Liability Corporation and Bapepam regulation No : IX.J.1 dated 14 May 2008 about Principal Articles of Association of Public Companies and Companies who have Conducted Public Equity Offering. The liability amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights in its decision letter No. AHU88902.AH.01.02.Th.2008 dated 21 November 2008.

As stated in Article 3 of its Articles of Association, the Companys scope of activities consists of, among others, manufacturing and distribution of power and telecommunication cables, enameled wires and electrical and telecommunication equipment. Currently, the Company is primarily engaged in the manufacture of power cable, telecommunication cable and fiber optic cable. The Company started its commercial operations in 1973 and domiciled in Jakarta with factory located in Cileungsi. Starting from 14 January 2008, the Companys head office officially moved from Jl. Gajah Mada No. 199, Jakarta Barat to Gedung Menara Karya 3rd Floor Unit D, Jl HR Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2, Jakarta 12950.

Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1973 dan berkedudukan di Jakarta dengan lokasi Pabrik di Cileungsi. Pada tanggal 14 Januari 2008, Perusahaan resmi berpindah kantor pusat dari Jalan Gajah Mada No. 199, Jakarta Barat ke Gedung Menara Karya Lantai 3 unit D, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2, Jakarta 12950.

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Kebijakan Perusahaan yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, adalah sebagai berikut : 1. G E N E R A L (Continued) b. Public Offering of Shares of the Company The Companys corporate actions from the date of its initial public offering up to 31 December 2010, are as follows :

Tanggal Date

Kebijakan Perusahaan Nature of Corporate action

Saham yang dicatatkan Total number of shares listed

Nilai nominal Per saham Par value per share Rp 1.000

20 Desember 1990 20 December 1990 13 Agustus 1991 13 August 1991 3 Juli 1992 3 July 1992 18 Februari 1994 18 February 1994 22 Februari 1994 22 February 1994 12 Juli 1996 12 July 1996 22 Agustus 1997 22 August 1997

Penawaran umum perdana dan pencatatan terbatas Initial public offering and partial listing Pencatatan terbatas II (1.500.000 saham) Partial listing II (1,500,000 shares) Pencatatan perusahaan (13.920.000 saham) Company listing (13,920,000 shares) Penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (6.000.000 saham) Rights issue (6,000,000 shares) Saham bonus (16.000.000 saham) Bonus shares (16,000,000 shares) Saham bonus (21.000.000 saham) Bonus shares (21,000,000 shares) Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham A change in the nominal value of shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share (stock split) Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (705.120.519 saham) Increase in Capital without right issue (705,120,519 shares)

4.580.000

6.080.000

1.000

20.000.000

1.000

26.000.000

1.000

42.000.000

1.000

63.000.000

1.000

126.000.000

500

24 Mei 2006 24 May 2006

831.120.519

500

Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

All of the Companys shares are listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX).

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan) c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi Perusahaan asosiasi Kegiatan usaha Nature of business 1. G E N E R A L (Continued) c. Operasi komersial Commercial operations Consolidated Subsidiaries Persentase kepemilikan Percentage of ownership 2010 2009 % % Jumlah aset sebelum Eliminasi Total assets before Elimination 2010 2009 Rp Rp

Lokasi

Subsidiary

Domicile

PT Prima Mitra Elektrindo (PT PME)

Jakarta

Perdagangan umum, pembangunan dan jasa General trading, development and services Kontraktor umum dan perdagangan General contractor and trading 2004 99% 99% 52.075.936.027 37.941.416.972

PT Bangun Prima Semesta (PT BPS)

Jakarta

2007

98%

98%

25.913.401.164 48.745.914.501

PT Cendikia Global Solusi (PT CGS) PT Anugrah Bakti Nusa (PT ABN) *

Jakarta

Jakarta

Perdagangan umum, jasa General trading, services Perdagangan umum, jasa General trading, services

2010

99%

99%

8.863.287.981

2.274.051.611

*) Belum beroperasi (dormant) d. Karyawan dan Paket Imbalan untuk Direksi dan Komisaris Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : d. Employees and Compensation Package for Directors and Commissioners The members of the Companys board of commissioners and board of directors as of 31 December 2010 and 2009 are as follows : 31 Desember 2009 31 December 2009 Kumhal Djamil Masaaki Shimazu Budinata Atmadja Board of Commissioners : President Commissioner : Commissioners :

31 Desember 2010 31 December 2010 Dewan Komisaris : Presiden Komisaris : Komisaris : Kumhal Djamil Masaaki Shimazu Budinata Atmadja Hardi Sasmita Christianto Wibisono

Komisaris Independen :

Christianto Wibisono

Independent Commissioners :

Dewan Direksi : Presiden Direktur : Direktur :

Ferry Tjandrawinata Masato Usui Michael Tjandrawinata Linda Lius Heru Gondokusumo Masahiko Saegusa

Ferry Tjandrawinata Masato Usui Michael Tjandrawinata Linda Lius Heru Gondokusumo Masahiko Saegusa

Board of Directors : President Director : Directors :

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan) d. Karyawan dan Paket Imbalan untuk Direksi dan Komisaris (Lanjutan) Paket imbalan bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 4,55 miliar dan Rp 5,72 miliar. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebanyak 704 dan 707 karyawan (tidak diaudit). 1. G E N E R A L (Continued) d. Employees and Compensation Package for Directors and Commissioners (Continued) Compensation of Commissioners and Directors for the years ended 31 December 2010 and 2009 amounted to Rp 4.55 billion and Rp 5.72 billion, respectively.

As of 31 December 2010 and 2009, the Company had average total number of employees of 704 and 707, respectively (unaudited).

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), peraturan BAPEPAMLK dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Konsolidasian Emiten atas Perusahaan Publik yang ditetapkan oleh BAPEPAMLK bagi Perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar pengukuran biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran nilai lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah. Dalam penyusunan Laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi :

2. ACCOUNTING POLICIES a. Presentation of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements are presented in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia, which are Statements of Financial Accounting Standard (PSAK) established by the Indonesian Institute of Accountants (IAI), BAPEPAMLK rules and the Guidelines on Presentation and Disclosure of Consolidated Financial Statements for Public Companies established by BAPEPAMLK for Companies that offer their shares to public. The consolidated financial statements have been prepared on the historical cost basis of accounting, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method which classifies the cash flows into operating, investing, and financing activities. The reporting currency used in the preparation of these consolidated financial statements is Indonesian Rupiah. The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires the use of estimates and assumptions that effects : the reported amounts of assets and liabilities and diclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements, the reported amounts of revenues amd expenses during the reporting period.

nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

Although these estimates are based on managements best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates.

10

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan beserta Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian Perusahaan dengan kepemilikan lebih dari 50%, kecuali Anak Perusahaan yang sifat pengendaliannya adalah sementara atau adanya pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan Anak Perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan. Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasian telah dieliminasi. Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai Hak minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan dalam neraca konsolidasian. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak Perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut. Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi. c. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi c. 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Principles of Consolidation The consolidated financial statements comprise the accounts of the Company and all Subsidiaries in which the Company has control and with ownership of over 50%, except for Subsidiary where control is intended to be temporary or there is long-term restrictions which significantly impairing a Subsidiarys ability to transfer funds to the Company. All inter-company accounts and transactions have been eliminated. Minority sharsholders proportionate share in the net income and equity of the Subsidiaries is presented as Minority interest in net assets of subsidiaries in the consolidated balance sheet. When cumulative losses applicable to minority interest exceed the minority shareholders interest in the subsidiarys equity, the excess is charged against the majority shareholders interest and should not be reflected as an asset except in rare cases when minority shareholders have an obligation to cover such losses. Subsequent profits earned by a subsidiary under such circumstances that are applicable to the minority interest should be allocated to the majority interest to the extent of minority losses that have been previously absorbed.

Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards The Company and Subsidiaries has adopted the following revised SFAS effective 1 January 2010 and has applied these standards prospectively: (1) SFAS No. 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures, which contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains, and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS also requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the accounting policies applied to those instruments. This standard superseded SFAS No. 50, Accounting for Certain Investments in Securities.

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK revisi berikut:

(1) PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, yang berisi persyaratan pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan kewajiban keuangan diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan. Standar ini menggantikan PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu.

11

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi (Lanjutan) (2) PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang menetapkandasar-dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak kontrak pembelian atau penjualan instrumen nonkeuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai.

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards (Continued) (2) SFAS No. 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement, which establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell nonfinancial items. This SFAS provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. This standard superseded SFAS No. 55 (Revised 1999), Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities.

Dalam penerapan standar baru di atas, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

In adopting the above new standards, the Company and Subsidiaries has identified the following transition adjustments in accordance with the Technical Bulletin No. 4 concerning the Transition Provisions for the First Adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) as issued by the Indonesian Institute of Accountants. d. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents comprise of cash on hand, amounts repayable on demand with banks which are readily convertible into known amounts of cash without notice, and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement or purchased and available for free use. Cash and cash equivalents are restricted in use are classified as " Restricted cash."

d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari uang kas, uang yang ada di bank yang dengan cepat dapat dijadikan uang kas dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang pada saat penempatan atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan serta tidak dibatasi penggunaannya. Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya diklasifikasikan sebagai Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya. e. Instrumen Keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK 50 dan 55 yang berlaku efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset keuangan atau kewajiban keuangan pada neraca konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan Anak Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.

e. Financial Instruments The Company and Subsidiaries has adopted the following accounting policies in accordance with SFAS No. 50 and SFAS No. 55 effective 1 January 2010. The Company and Subsidiaries recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated balance sheet when it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on settlement date.

12

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal kewajiban keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau kewajiban keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Financial Instruments (Continued) Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.

Transaction costs include those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.

Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Company and Subsidiaries estimate future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.

Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.

13

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan kewajiban lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal neraca konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models) dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai. Laba/Rugi Hari ke-1 Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing masing transaksi, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai. 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Financial Instruments (Continued) The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Company and Subsidiaries classifies their financial instruments in following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-to-maturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL and other financial liabilities; and, where allowed and appropriate, re-evaluate such classifications at every reporting date..

Determination of Fair Value The fair value of financial instruments traded in active markets at the consolidated balance sheet date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models. In the absence of a reliable basis for determining fair value, investments in unquoted equity securities are carried at cost, net of any impairment.

Day 1 Profit / Loss Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Company and Subsidiaries recognize the difference between the transaction price and fair value (a Day 1 profit/loss) in the consolidated statements of income, unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the statements of income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Company and Subsidiaries, determine the appropriate method of recognizing the Day 1 profit/loss amount.

14

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Aset Keuangan (1) Aset keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut: a. penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapattimbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Financial Instruments (Continued) Financial Assets (1) Financial Assets at FVPL

Financial assets at FVPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at FVPL. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivatives are also classified as held for trading, unless they are designated as effective hedging instruments.

Financial assets may be designated at initial recognition at FVPL if the following criteria are met:

a. the designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the financial assets or recognizing gains or losses on them on a different basis; or b. the assets are part of a group of financial assets, financial liabilities or both which are managed and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy; or c. the financial instruments contain an embedded derivative, unless the embedded derivative does not significantly modify the cash flows or it is clear, with little or no analysis, that it would not be separately recorded.

b. asset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, kewajiban keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau c. instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada neraca konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi.

Financial assets at FVPL are recorded in the consolidated balance sheet at fair value. Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statements of income. Interest earned is recorded as interest income, while dividend income is recorded as part of other income according to the terms of the contract, or when the right of payment has been established.

As of 31 December 2010, the Company and Subsidiaries has not classified any financial assets at FVPL.

15

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Aset Keuangan (Lanjutan) (2) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca konsolidasian, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar. Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas, kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan. (3) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dan manajemen memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan dan Anak Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual. 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Financial Instruments (Continued) Financial Assets (Continued) (2) Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets.

After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statements of income. Loans and receivables are included in current assets if maturity is within 12 months after the consolidated balance sheet date, otherwise these are classified as non-current assets. As of 31 December 2010, the financial assets categorized as loans and receivables are presented in cash and cash equivalents, restricted cash, trade receivables and other receivables owned by Company and Subsidiaries . (3) HTM Investments HTM investments are quoted non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Companys management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Company and Subsidiaries sells or reclassifies other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted and reclassified as AFS financial assets.

16

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Aset Keuangan (Lanjutan) (3) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Lanjutan) Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam bentuk investasi dimiliki hingga jatuh tempo. 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Financial Instruments (Continued) Financial Assets (Continued) (3) HTM Investments (Continued) After initial measurement, these investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of income. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the HTM investments are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using the effective interest rate method. As of 31 December 2010, the Company and Subsidiaries has not classified any financial assets as HTM investments.

(4) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield) efektif dari surat berharga hutang tersedia untuk dijual serta dampak penjabaran mata uang asing (untuk surat berharga hutang dalam mata uang asing) diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi bersih yang belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Aset keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca konsolidasian, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar.

(4) AFS Financial Assets AFS financial assets are those which are designated as such or not classified in any of the other categories. They are purchased and held indefinitely and may be sold in response to liquidity requirements or changes in market conditions.

After initial measurement, AFS financial assets are subsequently measured at fair value. The effective yield component of AFS debt securities, as well as the impact of translation on foreign currency-denominated AFS debt securities, is reported in the consolidated statements of income. The unrealized gains and losses arising from the fair valuation of AFS financial assets are excluded from the consolidated statements of income and are reported as net unrealized gains and losses on AFS financial assets in the equity section of the consolidated balance sheet and in the consolidated statement of changes in equity. AFS financial assets are included in current assets if to be realized within 12 months after the consolidated balance sheet date, otherwise these are classified as non-current assets.

17

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Instrumen Keuangan (Lanjutan) (4) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (Lanjutan) Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam laporan ekuitas konsolidasian langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki lebih dari satu jenis surat berharga yang sama, maka diterapkan dasar masuk pertama keluar pertama (first-in, first out basis). Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga efektif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam bentuk aset keuangan tersedia untuk dijual.

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Financial Instruments (Continued) (4) AFS Financial Assets (Continued) When the financial asset is disposed of, the cumulative gains or losses previously recognized in equity is recognized in the consolidated statements of income. When the Company and Subsidiaries holds more than one investment in the same security, these are deemed to be disposed of on a first-in, first-out basis. Interest earned on holding AFS financial assets are reported as interest income using the effective interest rate. The losses arising from impairment of such financial assets are also recognized in the consolidated statements of income.

As of 31 December 2010, the Company and Subsidiaries has not classified any financial assets as AFS financial assets.

Kewajiban Keuangan (1) Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila kewajiban tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagain lindung nilai, atau jika Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk menetapkan kewajiban keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. (2) Kewajiban Keuangan Lain-lain Kategori ini merupakan kewajiban keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Kewajiban keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial Liabilities (1) Financial Liabilities at FVPL

Financial liabilities are classified in this category if these result from trading activities or derivative transactions that are not accounted for as accounting hedges, or when the Company and Subsidiaries elect to designate a financial liability under this category. Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statements of income As of 31 December 2010, the Company and Subsidiaries has not classified any financial liabilities at FVPL.

(2) Other Financial Liabilities This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability. Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest rate method of amortization (or accretion) for any related premium, discount and any directly attributable transaction costs.

18

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kewajiban Keuangan (Lanjutan) (2) Kewajiban Keuangan Lain-lain Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi hutang bank, hutang usaha, hutang lain lain dan biaya masih harus dibayar yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan. f. Investasi Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari 3 (tiga) bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari 3 (tiga) bulan pada saat penempatan disajikan sebagai Investasi jangka pendek. Deposito disajikan sebesar nilai nominal. Investasi jangka panjang dalam bentuk penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia. Investasi saham dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham kurang dari 20% dicatat sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Dalam laporan keuangan induk Perusahaan yang disajikan tersendiri, investasi saham dengan persentase kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak melebihi 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Investasi saham dengan persentase kepemilikan melebihi 50% harus dipertanggungjawabkan dengan menggunakan metode ekuitas sebagaimana diatur pada PSAK No. 4. Laporan Keuangan Konsolidasian. Menurut metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan dan nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi untuk mengakui bagian investor atas laba atau rugi investee setelah tanggal perolehan. Pada saat Perusahaan Anak (yang pencatatannya dengan metode ekuitas), menjual sahamnya kepada pihak ketiga dengan harga yang berbeda dari nilai bukunya, maka nilai penyertaan bersih Perusahaan pada Perusahaan Anak tersebut akan terpengaruh. Perusahaan mengakui perubahan dalam penyertaan bersih pada Perusahaan Anak tersebut dengan mengkredit akun Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan. Perusahaan memiliki 12,8% investasi saham pada PT Alcarindo Prima (PT ACP) yang dicatat dengan nilai nihil karena bagian kerugian Perusahaan sudah melebihi modal disetor. Kepemilikan saham pada PT Alcas Dharma Pratama (PT ADP) dicatat dengan nihil karena Perusahaan tersebut telah menghentikan aktivitas usahanya.

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Financial Instruments (Continued) Financial Liabilities (Continued) (2) Other Financial Liabilities As of 31 December 2010, the Company and Subsidiaries trade payables to third parties, accrued expenses and due to related parties are included in this category.

f.

Investments Time deposits with maturities of less than 3 (three) months by the time of placement but are used as collateral and time deposits with maturities over than 3 (three) months of placement date are presented as Short-term investments. The deposits are presented at nominal value.

Long-term investments in stock with un-available fair value

Investments in stock that the Company holds less than 20% are recorded at cost or net realizable value, whichever is lower. In the Parent Companys stand alone financial statements, investments with percentage of ownership of at least 20% but not exceeding 50% are accounted for under the equity method. Investments with percentage of ownership of more than 50% are accounted for using the equity method, in conformity with PSAK No.4 Consolidated Financial Statement. Under the equity method, the investment is initially recorded at acquisition cost and the carrying amount is increased or decreased to recognize share of profit or loss of the investee, after the date of acquisition.

When a Subsidiary (which is accounted for under the equity method of accounting), sells it shares to third parties at a different price from its book value, the Companys net cost of investment in the subsidiary will be affected. The Company recognizes the change in net cost of investment in the subsidiary by crediting Difference arising from change in Subsidiarys equity. The Company owned 12.8% of shares ownership in PT Alcarindo Prima (PT ACP) which is recorded at nil amount because the Companys loss portion has exceeded the paid - in capital. The Companys ownership in PT Alcas Dharma Pratama (PT ADP) is recorded with nil balance because the investee has ceased its operations.

19

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) g. Penyisihan Piutang Tak Tertagih Penyisihan piutang tak tertagih ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun. h. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Biaya perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penyisihan kerugian untuk persediaan usang dan rusak berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan yang usang dan rusak pada akhir tahun. 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued) g. Allowance for Doubtful Accounts Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year. h. Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost of inventories is determined using weighted average method. The cost consists of expenditures incurred in acquiring the inventories and bringing them to their present location and condition. The Company and Subsidiaries provide an allowance for inventory obsolescence based on a review of the status of the individual inventory items at the end of the year.

i.

Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya.

i.

Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the benefit periods.

j.

Aset Tetap Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan Anak Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya.

j.

Property, plant and equipment Initially, an item of property, plant and equipment is measured at its cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable to bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management, and also includes the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located. Subsequent expenditures such as replacement and major inspection are added to the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits will flow to the Company and Subsidiaries and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of those parts that are replaced or any remaining carrying amounts of the cost of the previous inspection is derecognized. The costs of day-to-day servicing of an asset are recognized as an expense in the period in which they are incurred. Since 2004, depreciation is recognized on a declining balance method basis to write down the depreciable amount of property, plant and equipment, except land.

Sejak tahun 2004, Penyusutan diakui dengan menggunakan metode saldo menurun (declining balance method) untuk menyusutkan nilai aset tetap, kecuali tanah.

Tanah diakui sebesar nilai wajar dan tidak disusutkan. Bebanbeban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sepanjang tahun yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun Aset Lain-lain pada neraca konsolidasian.

Land is stated at fair value and is not depreciated. Certain costs associated with the acquisition or renewal of legal titles on the landrights are deferred and amortized using the straight-line method over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter. These deferred costs are presented under Other Assets in the consolidated balance sheet.

20

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j. Aset Tetap (Lanjutan) Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut: Tahun Years Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin Instalasi listrik, peralatan dan pengangkutan Perabotan dan peralatan Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut. Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikredit ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Namun kenaikan tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Namun, penurunan nilai akibat revaluasi tersebut langsung didebit ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi selama penurunan tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk aset tersebut. 20 20 15 8 5 Landrights Buildings and improvements Machinery Electrical installations, equipment and transportation Furniture and fixtures The residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each balance sheet date to ensure that such residual values, useful lives and depreciation method are consistent with the expected pattern of economic benefits from those assets. If an assets carrying amount is increased as a result of a revaluation, the increase shall be credited directly to equity under the heading of revaluation surplus. However, the increase shall be recognized in the consolidated statements of income to the extent that it reverses a revaluation decrease of the same asset previously recognized in the consolidated statements of income. If an assets carrying amount is decreased as a result of a revaluation, the decrease shall be recognized in the consolidated statements of income. However, the decrease shall be debited directly to equity under the heading of revaluation surplus to the extent of any credit balance existing in the revaluation surplus in respect of that asset. When an asset is disposed of or when no future economic benefits are expected from its use or disposal, the revalued amount and accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any, are removed from the accounts. Any gain or loss from derecognition of an item of property, plant and equipment is included in the consolidated statements of income. The revaluation surplus in respect of an item of property, plant and equipment is transferred to retained earnings when the asset is derecognized. Effective 1 January 2008, the Company and Subsidiaries applied PSAK No. 16 Property, Plant and Equipment (Revised 2007), which supersedes PSAK No. 16 Fixed Assets and Other Assets (1994), and PSAK No. 17 Accounting for Depreciation (1994). Based on the revised PSAK, an entity shall choose either cost model or revaluation model as its accounting policy and shall apply that policy to an entire class of property, plant and equipment. If the entity has property plant and equipment revalued before the application of the revised PSAK and adopts the cost model, the revalued amounts of those assets are considered as deemed cost. The balance of the revaluation surplus of the property, plant and equipment at initial adoption of the revised PSAK must be reclassified to retained earnings. 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued) j. Property, plant and equipment (Continued) The estimated useful lives of the assets are as follows:

Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, nilai revaluasian dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian. Surplus revaluasi aset tetap dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuan.

Efektif sejak 1 Januari 2008, Perusahan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap (Revisi 2007), yang menggantikan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap dan Aset Lain-lain (1994) dan PSAK No. 17 tentang Akuntansi Penyusutan (1994). Berdasarkan PSAK yang telah direvisi ini, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama. Jika entitas tersebut memiliki aset tetap yang direvaluasi sebelum penerapan PSAK revisi ini dan memilih menggunakan model biaya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan. Saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih ada pada saat penerapan pertama kali revisi PSAK ini harus direklasifikasikan ke saldo laba.

21

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j. Aset Tetap (Lanjutan) Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk menerapkan model Biaya, dimana aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan atas penilaian aset tetap. k. Aset Tetap yang Tidak Digunakan Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha karena penutupan divisi dicatat sebesar nilai buku pada saat penutupan divisi tersebut terjadi. Penyusutan aset tetap yang tidak digunakan dari operasi dalam penghentian diakui pada laporan laba rugi konsolidasian sebagai akun Beban lainlain. 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued) j. Property, plant and equipment (Continued) The Company and Subsidiaries chose to adopt the cost model; accordingly, the Company and Subsidiaries property plant and equipment, are carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any. k. Unused property, plant and equipment Unused property, plant and equipment because of closed down division are stated at book value from the time of discontinuance. Depreciation of unusued property, plant and equipment from discontinued operation is represented in the consolidated statements of income under Other expenses account.

l.

Proyek dalam pelaksanaan Proyek dalam pelaksanaan dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan proyek tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing proyek yang bersangkutan pada saat selesai dan siap dipasarkan dan akan disusutkan sesuai dengan masa manfaat pola bagi hasil.

l.

Projects in progress Projects in progress are stated at cost including borrowing costs incurred during construction arising from the debt used for the construction project. The accumulated cost will be transferred to each respective project when completed and ready to be marketed and will be depreciated based on useful life of a revenue sharing scheme.

m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Beban diakui pada saat terjadinya.

m. Revenue and Expense Recognition Local sales are recognized when the goods are delivered to the customers, while export sales are recognized when the goods are shipped. Expenses are recognized when incurred.

n. Instrumen Keuangan Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai Dalam rangka penerapan kebijakan managemen risiko, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi derivatif untuk lindung nilai atas perubahan variabel yang mendasari. Instrument derivatif diakui pertama kali di neraca konsolidasian pada nilai wajar pada saat transaksi dilakukan, dan kemudian secara periodik diukur kembali pada nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian atas instrumen derivatif tergantung pada apakah derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari risiko yang dilindung nilai. Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

n. Derivative Financial Instruments and Hedging Activities In order to implement risk management policies, the Company and Subsidiaries entered into derivative transactions to hedge the changes in underlying variables. Derivative instruments was first recognized in the consolidated balance sheet at fair value at the time of the transaction, and are subsequently remeasured at fair value. The method of recognizing gains or losses on derivative instruments depends on whether the derivative is designated as hedging instruments for accounting purposes and the nature of the risk being hedged. Changes in the fair value of derivatives that do not qualify as hedges for accounting purposes are recognized in the consolidated statements of income.

22

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n. Instrumen Keuangan Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai (Lanjutan) Perubahan nilai wajar dari instrumen derivatif yang dirancang dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi dan bagian yang efektif diakui di ekuitas. Ketika instrumen derivatif itu kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka kerugian atau keuntungan yang sebelumnya dicatat pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

2.

ACCOUNTING POLICIES (Continued) n. Derivative Financial Instruments and Hedging Activities (Continued) Changes in the fair value of derivative instruments that are designed and meet the criteria for cash flow hedges for accounting purposes that are effective and are recognized in equity. When a hedging instrument expires or is no longer qualify as hedges for accounting purposes, the losses or gains previously recorded in equity is recognized in the consolidated statements of income.

o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan Anak Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pos aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca, sebagai berikut :

o. Foreign Currency Transaction and Balances The Company and Subidiaries books and records are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the date of the transactions. Monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at balance sheet date are translated into Rupiah using the middle rate of Bank Indonesia at that date, as follows :

31 Desember 2010 Mata Uang Asing 31 December 2010 Rp Poundsterling Inggris (GBP 1) Euro (EUR 1) Dolar Amerika Serikat (AS$ 1) Yen Jepang (JP 100) Franc Swiss (CH 1) Dolar Singapura (Sin$ 1) 13.893,80 11.955,79 8.991,00 11.028,53 9.600,14 6.980,61

31 Desember 2009 Foreign Currency 31 December 2009 Rp 15.114,36 13.509,73 9.400,00 10.170,43 9.087,49 6.698,52 British Poundsterling (GBP 1) Euro (EUR 1) United States Dollar (US$ 1) Japanese Yen (JP 100) Swiss Franc (CH 1) Singapore Dollar (Sin$ 1)

Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

Gains or losses arising from foreign exchange transactions are credited or charged to the consolidated statements of income in the current year.

23

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued) p. Income Tax Current tax expense is determined based on the taxable income for the year calculated using the prevailing tax rates.

Deferred tax is calculated using the tax rates that have been enacted and expected to be applied when the deferred tax assets are realized or deferred tax liabilities are settled. Any changes in the carrying amount of existing deferred tax assets and liabilities attributable to the changes on tax rates should be charged to the consolidated statements of income in the current period. Deferred tax assets liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and tax losses to the extent that is probable that future taxable income will be available against which the temporary differences and tax lossess can be utilised.

Aset kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal.

q. Laba (Rugi) Per Saham Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih konsolidasian tahun berjalan dengan jumlah ratarata tertimbang dari jumlah saham yang beredar dalam tahun berjalan.

q. Earnings (Loss) Per Share Basic earnings (loss) per share are computed by dividing the consolidated net income (loss) for the period by the weighted average number of shares outstanding during the year.

r.

Informasi Segmen Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan pelaporan segmen sebagai berikut : 1) Segmen usaha (primer), dimana kegiatan usaha Perusahaan dibagi menjadi divisi kabel listrik, kabel telekomunikasi, kabel fiber optik, kawat tembaga dan kawat aluminium.

r. Segment Information The Company and Subsidiaries classifies the segment reporting as follows : 1) Business segment (primary), where the Companys business activities are divided into power cable, telecommunication cable, fiber optic cable, copper wire and aluminum wire. Geographical segment (secondary), which consists of domestic and foreign business activities.

2)

Segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan usaha dalam negeri dan luar negeri.

2)

s.

Penurunan Nilai Aset Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelahaan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai atau pemulihan penurunan nilai. Setiap rugi penurunan nilai atau pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

s. Impairment of Assets The Company and Subsidiaries recognize impairment loss on asset if the recoverable amount of an asset is lower than its carrying amount. At each balance date, the Company and Subsidiaries assess whether there is an indication of impairment or reversal of an impairment loss. Any impairment loss or the reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statemenst of income in the current year.

24

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) t. Imbalan Pasca Kerja Pada tahun 2010 dan 2009, imbalan pasca kerja telah dihitung sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Tenaga Kerja, yang menggantikan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000. Tidak ada pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja tersebut. Pada tahun 2005, Laporan keuangan konsolidasian telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui seluruh imbalan pasca kerja yang diberikan dan menghitung estimasi kewajiban imbalan pasca kerja karyawan berdasarkan Undangundang, ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa tahun lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan pasti diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak. 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued) t. Post-employment benefits In 2010 and 2009, post-employment benefits are calculated based on Man Power Law No. 13/2003 dated 25 March 2003 which superseded Kep-150/Men/2000 dated 20 June 2000. Post-employement benefits are not funded by the Company.and Subsidiaries

In 2005, the Company and Subsidiaries applied Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 24 (2004 Revision) regarding post-employment benefits. This statement requires the Company and Subsidiaries to recognize post-employment benefits and estimate the post-employment benefit obligations based on the Law using actuarial method Projected Unit Credit. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense, if unrecognized net accumulated actuarial net gains and losses at the end of prior year did not exceed 10% of the present value of the defined benefit obligations. Net actuarial gains or losses that exceed 10% of the present value of the defined benefit obligations are amortized on straight-line method based on average remaining working period. Furthermore, prior year past service cost arising from the recognition of defined benefit obligations or changes in defined benefit obligations is amortized until the benefits become vested.

u. Sewa pembiayaan Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan asset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Aset tetap yang diperoleh dengan sewa pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah harga opsi yang harus dibayar pada akhir periode sewa. Kewajiban yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan hutang dan beban keuangan. Aset sewa disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki langsung. Transaksi penjualan dan penyewaan kembali harus diperlakukan sebagai dua transaksi yang terpisah. Selisih antara harga jual dan nilai buku aset harus diakui sebagai keuntungan atau kerugian tangguhan yang harus diamortisasi secara proporsional dengan beban penyusutan aset sewa apabila penyewaan kembali merupakan sewa pembiayaan atau secara proporsional dengan biaya sewa apabila penyewaan kembali merupakan sewamenyewa biasa.

u. Finance leases A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership. A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership.

Property, plant and equipment acquired under finance leases are presented at the present value of all lease payments, plus the purchase option which should be paid at the end of the lease term. A related liability is recognised and each lease payment is allocated to the liability and finance charges. The related assets are depreciated similarly to directly owned assets. Sale and leaseback transaction should be treated as two separate transactions. The difference between the selling price and the book value of the asset sold should be recognised as a deferred gain or loss, which should be amortised in proportion to the depreciation of the leased assets if the leaseback is a finance lease or in proportion to rent expense if the leaseback is an operating lease.

25

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)

3. KAS DAN SETARA KAS 2010 Rp Kas : Dolar Amerika Serikat Rupiah

3. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2009 Rp Cash: United States Dollar Rupiah

223.189.865 136.992.181 360.182.046

266.382.746 344.573.976 610.956.722

Bank : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat Rupiah PT Bank Central Asia Tbk Dolar Amerika Serikat Rupiah PT Bank Mega Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk Rupiah PT Mizuho Indonesia Dolar Amerika Serikat Rupiah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Dolar Amerika Serikat Rupiah Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Rupiah Citibank N.A., Jakarta Dolar Amerika Serikat Rupiah Bank Nusantara Parahyangan Rupiah

1.315.256.587 229.664.962

4.504.024.763 8.982.428.279

20.942.747.641 3.509.035.550 4.644.859.515 3.696.108.032 520.461.368 8.969.745 222.011.744 129.645.048 733.785.450 49.672.162

3.969.787.721 4.015.538.786 4.327.652.108 3.536.144.846 1.263.678.263 9.818.074 139.605.639 470.001.598 49.999.000

556.848.504 26.096.622

534.357.288 49.720.000

94.715.030 127.334.226 41.380.283 1.348.569 36.849.941.038

25.831.823 308.773.080 24.484.321 1.648.569 32.213.494.158 32.824.450.880

Bank : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah United States Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk United States Dollar Rupiah PT Bank Central Asia Tbk United States Dollar Rupiah PT Bank Mega Tbk Rupiah United States Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk Rupiah PT Bank Mizuho Indonesia United States Dollar Rupiah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation United States Dollar Rupiah Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Rupiah Citibank N.A., Jakarta United States Dollar Rupiah Bank Nusantara Parahyangan Rupiah

Jumlah

37.210.123.084

Total

Kas dan setara kas dalam Rupiah memperoleh tingkat bunga jasa giro yang berkisar antara 1,5% sampai dengan 2,5% per tahun pada tahun 2010 dan 2009, sedangkan kas dan setara kas dalam Dolar Amerika Serikat memperoleh tingkat bunga jasa giro yang berkisar antara 0,05% sampai dengan 0,1% per tahun pada tahun 2010 dan 2009.

Cash and cash equivalents in Rupiah earned current account interest rates ranging from 1.5% to 2.5% per annum in 2010 and 2009, whereas cash and cash equivalents in United States Dollars earned current account interest rates ranging from 0.05% to 0.1% per annum in 2010 and 2009.

26

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
4. KAS DAN SETARA KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 2010 Rp Deposito Berjangka PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Rekening escrow PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dolar Amerika serikat Euro Rupiah Jumlah 4. RESTRICTED CASH 2009 Rp Time deposits PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Escrow Account PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk United States Dollar Euro Rupiah Total

104.500.000

154.500.000

227.353.915 75.124.183 64.109.816 471.087.914

8.675.938.022 218.835.335 18.429.816 9.067.703.173

Deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh tingkat bunga yang berkisar antara 5,75% per tahun pada tahun 2010 dan antara 5,75% sampai dengan 6,75% per tahun pada tahun 2009. Deposito berjangka ini digunakan sebagai jaminan tender.

Time deposits in Rupiah earned interest rates ranging of 5.75% per annum in 2010 and 5.75% to 6.75% per annum in 2009. Time deposits are used as collateral for the tender.

5.

PIUTANG USAHA 2010 Rp Pihak ketiga : PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) HG Power Transmission Sdn, Bhd. PT Indonesia Comnet Plus PT Sumi Indo Kabel Tbk PT Delta Sarana Engineering PT Trimaten Gemilang PT Medan Smart Jaya PT Twink Indonesia Buanareksa Bina Perkasa PT Bukaka Teknik Utama PT Sangkan Jaya PT Jaya Darmabakti Arthagraha PT Karya Suminden Indonesia PT Dalima Putra Perdana PT Unitech Mitranusa PT Areva T & D Indonesia PT Wijaya Karya PT Putra Wali Sejati PT Terang Kita Bhutan Power Corporation PT Indomuda Satria Internusa PT QDC Technologies PT Inpar Saka PT Multi Fabrindo Gemilang PT Mega Eltra PT Telekomindo Primakarya PT Tehate Putra Tunggal PT Dharma Kumala Utama PT Brimbun Raya Indah PT Sansaine Exindo PT Horison Komunikasi Montreal Montajes, S.A. Jumlah dipindahkan

5.

TRADE RECEIVABLES 2009 Rp Third parties : PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) HG Power Transmission Sdn, Bhd. PT Indonesia Comnet Plus PT Sumi Indo Kabel Tbk PT Delta Sarana Engineering PT Trimaten Gemilang PT Medan Smart Jaya PT Twink Indonesia Buanareksa Bina Perkasa PT Bukaka Teknik Utama PT Sangkan Jaya PT Jaya Darmabakti Arthagraha PT Karya Suminden Indonesia PT Dalima Putra Perdana PT Unitech Mitranusa PT Areva T & D Indonesia PT Wijaya Karya PT Putra Wali Sejati PT Terang Kita Bhutan Power Corporation PT Indomuda Satria Internusa PT QDC Technologies PT Inpar Saka PT Multi Fabrindo Gemilang PT Mega Eltra PT Telekomindo Primakarya PT Tehate Putra Tunggal PT Dharma Kumala Utama PT Brimbun Raya Indah PT Sansaine Exindo PT Horison Komunikasi Montreal Montajes, S.A. Total carried forward

91.624.724.111 43.004.132.820 31.672.619.315 15.100.432.600 14.645.400.000 14.456.793.890 12.725.510.000 11.276.025.000 11.176.004.785 9.667.056.754 8.650.692.160 8.401.178.655 8.207.874.504 6.688.634.500 6.543.130.000 6.497.782.834 5.886.925.452 5.304.899.310 5.014.013.047 4.715.930.207 4.198.046.045 4.100.226.291 3.303.506.631 3.027.882.000 2.322.241.900 2.199.308.020 931.600.006 824.877.364 250.860.567 342.418.308.768

140.994.375.465 44.960.388.000 13.963.944.206 4.135.142.330 6.553.453.808 6.577.196.758 3.241.502.500 847.782.480 3.105.074.219 7.469.191.287 24.941.469.738 5.005.160.839 6.111.487.358 15.221.131.833 21.423.447.663 11.117.858.418 87.593.964.013 6.552.409.902 5.437.564.809 12.182.451.993 9.206.375.079 8.369.882.200 445.011.254.898

27

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)

5.

PIUTANG USAHA (Lanjutan)

5.

TRADE RECEIVABLES (Continued)

Jumlah pindahan Lain-lain (masing-masing di bawah 5 miliar)

342.418.308.768

445.011.254.898

Total brought forward

167.795.231.184 510.213.539.952

130.224.200.431 575.235.455.329

Others (less than Rp 5 billion each)

Dikurangi : penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah

(8.365.760.242) 501.847.779.710

(8.365.760.242) 566.869.695.087

Less : allowance for doubtful accounts Total

Rincian umur piutang usaha pihak ketiga dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : 2010 Rp Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1 30 hari 31 60 hari Lebih dari 60 hari 380.323.674.325 39.363.934.145 26.162.815.855 64.363.115.627 510.213.539.952 Dikurangi : penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah

Summary of the aging of trade receivables-third parties determined based on the date of invoice is as follows : 2009 Rp 228.176.216.873 84.380.402.349 29.148.727.539 233.530.108.568 575.235.455.329 Less : allowance for doubtful accounts Total Not yet due Over due 1 30 days 31 60 days More than 60 days

(8.365.760.242) 501.847.779.710

(8.365.760.242) 566.869.695.087

Analisa perubahan penyisihan piutang ragu-ragu pihak ketiga adalah sebagai berikut : 2010 Rp Saldo awal tahun Perubahan selama periode berjalan : Penambahan penyisihan Saldo akhir tahun 8.365.760.242 8.365.760.242

Analysis of changes in the allowance for doubtful accounts-third parties are as follows: 2009 Rp 6.802.290.752 1.563.469.490 8.365.760.242 Beginnning balance Changes during the period : Addition Ending balance

28

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)

5.

PIUTANG USAHA (Lanjutan) Rincian piutang usaha pihak ketiga menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : 2010 Rp Rupiah Dolar Amerika Serikat AS$ 7.722.430,80 pada tahun 2010 dan AS$ 13.392.812,18 pada tahun 2009 440.781.164.593

5.

TRADE RECEIVABLES (Continued) The details of trade receivables-third parties based on currencies are as follows: 2009 Rp 449.343.020.824 Rupiah United States Dollar US$ 7,722,430.80 in 2010 and US$ 13,392,812.18 in 2009

69.432.375.359 510.213.539.952

125.892.434.505 575.235.455.329

Dikurangi : penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah

(8.365.760.242) 501.847.779.710 2010 Rp

(8.365.760.242) 566.869.695.087 2009 Rp

Less : allowance for doubtful accounts Total

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : PT Kawat Mas Prakasa Jumlah

4.629.687.306 4.629.687.306

Related party : PT Kawat Mas Prakasa Total

Rincian umur piutang usaha pihak yang mempunyai hubungan istimewa dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : 2010 Rp Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1 30 hari 31 60 hari Lebih dari 60 hari Jumlah

Summary of the aging trade receivables-related party determined based on the date of invoice is as follows : 2009 Rp 4.206.258.691 33.863.340 258.392.652 131.172.623 4.629.687.306 Not yet due Over due 1 30 days 31 60 days More than 60 days Total

29

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Rincian piutang usaha pihak yang mempunyai hubungan istimewa menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : 2010 Rp Rupiah Dolar Amerika Serikat AS$ 214.759,18 pada tahun 2009 Jumlah 5. TRADE RECEIVABLES (Continued) The details of trade receivables-related party based on currencies are as follows : 2009 Rp 2.610.950.987 2.018.736.319 4.629.687.306 Rupiah United States Dollar US$ 214,759.18 in 2009 Total

Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, piutang usaha sejumlah Rp 201.075.865.343 dijaminkan untuk hutang bank (lihat Catatan 9).

Based on the review of collectible status of the individual receivable account at the end of the year, the management are of the opinion that the above allowance for doubtful account is adequate to cover possible losses that may arise from the non-collectible of trade receivables. . As of 31 December 2010 and 2009, trade receivables amounted to Rp 201,075,865,343 are pledged as collateral to secure certain bank loans (see Note 9).

6.

PIUTANG LAIN-LAIN 2010 Rp Pihak ketiga : PT Bank Negara Indonesia (Persero) (Setoran jaminan - L/C) Piutang bunga Lain-lain Tbk 45.928.323.669 360.525 5.749.680.335 51.678.364.529 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : PT Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd., Jepang PT Anugrah Bakti Nusa 337.187.774 93.993.602 20.135.000 451.316.376 Jumlah 52.129.680.905

6.

OTHER RECEIVABLES 2009 Rp Third parties : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Margin Deposit - L/C) Interest receivables Others

25.380.608.838 397.192 3.499.645.513 28.880.651.543

Related parties :

4.358.937.774 119.569.940 4.478.507.714 33.359.159.257

PT Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd., Japan PT Anugrah Bakti Nusa

Total

Berdasarkan penelaahan status masing-masing akun piutang pada akhir tahun, pihak manajemen berpendapat tidak perlu membentuk penyisihan piutang tak tertagih karena berkeyakinan seluruh piutang dapat tertagih.

Based on the review of status of the individual receivable account at the end of the year, the management are of the opinion that it is not necessary to provide allowance for doubtful account because they believe that all receivables are collectible.

30

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
7. PERSEDIAAN 2010 Rp Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu Suku cadang Jumlah 121.242.030.305 44.632.209.448 73.822.480.312 7.350.865.239 4.233.228.888 251.280.814.192 7. INVENTORIES 2009 Rp 96.113.351.327 40.823.981.955 106.691.583.421 5.135.570.594 4.696.179.244 253.460.666.541 Finished goods Work in process Raw materials Supplies Spare parts Total

Pada tahun 2010 dan 2009, persediaan diasuransikan pada PT Asuransi Alianz Utama Indonesia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 235 miliar dan Rp 307 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko-risiko yang dipertanggungkan tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh persediaan dijadikan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat Catatan 9). Berdasarkan hasil penelaahan kondisi fisik dan nilai realisasi bersih atas persediaan tersebut pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan penyisihan atas keusangan atau penurunan nilai atas persediaan tersebut.

In 2010 and 2009, inventories are covered by insurance with PT Asuransi Alianz Utama Indonesia against losses by fire and other risks with total sum insured of Rp 235 billion and Rp 307 billion. The management believes that the amounts of insurance coverage are adequate to cover any possible losses that may arise.

As of 31 December 2010 and 2009, all inventories are used as collateral for bank loans (see Note 9). Based on the results of review of the physical conditions and net realizable values of the above inventories at the end of year, the management believes that no provision for obsolescence or writedown in value of inventories is necessary.

8.

ASET TETAP

8.

PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

2010 Rp Pemilikan langsung Nilai tercatat bruto Akumulasi penyusutan Nilai Tercatat Sewa pembiayaan: Nilai tercatat bruto Akumulasi penyusutan Nilai tercatat Total Nilai tercatat

2009 Rp Direct acquisition Gross carrying amount Accumulated depreciation Carrying value Finance leases : Gross carrying amount Accumulated depreciation Carrying value Total Carrying value

471.996.724.326 (269.145.307.132 ) 202.851.417.194

446.033.081.528 (242.824.287.829 ) 203.208.793.699

9.655.564.040 (1.608.654.871 ) 8.046.909.169 210.898.326.363

9.655.564.040 (402.315.168 ) 9.253.248.872 212.462.042.571

31

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
8. ASET TETAP (Lanjutan) Rincian aset tetap adalah sebagai berikut : 8. Perubahan selama periode berjalan Changes in current period 2010 Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Buildings and improvements Rp Mesin Instalasi listrik, peralatan dan pengangkutan Electrical installations, equipment and transportation Rp PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued) The details of property, plant and equipment are as follows :

Tanah

Perabotan dan peralatan Furniture and fixtures Rp

Total

Land Rp Nilai tercatat bruto : Pemilikan langsung Saldo 1 Januari 2010 Penambahan Pelepasan dan penyesuaian Sewa pembiayaan Saldo 1 Januari 2010 Penambahan Pelepasan dan penyesuaian

Landrights Rp

Machinery Rp

Total Rp G Gross carrying amount: Direct acquisition Balance 1 January 2010 Additions Disposals and adjustment

46.896.487.879 46.896.487.879

83.398.900 83.398.900 83.398.900

56.139.635.232 2.398.497.865 58.538.133.097 58.538.133.097

262.610.997.293 8.354.281.122 (32.361.382 270.932.917.033 9.240.814.040 9.240.814.040 280.173.731.073

72.507.939.323 14.774.982.761 (11.542.500) 87.271.379.584 414.750.000 414.750.000 87.686.129.584

7.794.622.901 479.784.932 8.274.407.833 8.274.407.833

446.033.081.528 26.007.546.680 (43.903.882 471.996.724.326 9.655.564.040 9.655.564.040 481.652.288.366

Finance leases Balance 1 January 2010 Additions Disposals and adjustment

Saldo 31 Desember 2010 Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Saldo 1 Januari 2010 Penambahan Pelepasan Sewa pembiayaan Saldo 1 Januari 2010 Penambahan Pelepasan dan penyesuaian

46.896.487.879

Balance 31 Desember 2010 Accumulated depreciation Direct acquisition Balance 1 January 2010 Additions Disposal Finance leases Balance 1 January 2010 Additions Disposals

83.398.900 83.398.900 83.398.900

13.768.751.847 2.582.864.836 16.351.616.683 16.351.616.683

180.504.385.280 13.856.618.119 (27.252.111) 194.333.751.288 385.033.918 1.106.972.515 1.492.006.433 195.825.757.721

42.325.824.404 9.140.719.932 (11.542.500) 51.455.001.836 17.281.250 99.367.188 116.648.438 51.571.650.274

6.141.927.398 779.611.027 6.921.538.425 6.921.538.425

242.824.287.829 26.359.813.914 (38.794.611) 0 269.145.307.132 402.315.168 1.206.339.703 1.608.654.871 270.753.962.003

Saldo 31 Desember 2010 Jumlah tercatat 31 Desember 2010

Balance 31 Desember 2010 Carrying amount 31 December 2010

46.896.487.879

42.186.516.414

84.347.973.352

36.114.479.310

1.352.869.408

210.898.326.363

32

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
8. ASET TETAP (Lanjutan) Perubahan selama periode berjalan Changes in current period 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

2009 Tanah Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Buildings and improvements Rp Mesin Instalasi listrik, peralatan dan pengangkutan Electrical installations, equipment and transportation Rp Perabotan dan peralatan Furniture and fixtures Rp Total

Land Rp Nilai tercatat bruto : Pemilikan langsung Saldo 1 Januari 2009 Penambahan Pelepasan dan penyesuaian Sewa pembiayaan Saldo 1 Januari 2009 Penambahan Pelepasan dan penyesuaian Saldo 31 Desember 2009 Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Saldo 1 Januari 2009 Penambahan Pelepasan Sewa pembiayaan Saldo 1 Januari 2009 Penambahan Pelepasan dan penyesuaian Saldo 31 Desember 2009 Jumlah tercatat 31 Desember 2009

Landrights Rp

Machinery Rp

Total Rp G Gross carrying amount: Direct acquisition Balance 1 January 2009 Additions Disposals and adjustment Finance leases Balance 1 January 2009 Additions Disposals and adjustment Balance 31 Desember 2009 Accumulated depreciation Direct acquisition Balance 1 January 2009 Additions Disposal Finance leases Balance 1 January 2009 Additions Disposals Balance 31 Desember 2009 Carrying amount 31 December 2009

46.896.487.879 46.896.487.879 46.896.487.879

83.398.900 83.398.900 83.398.900

50.975.189.555 5.164.445.677 56.139.635.232 56.139.635.232

251.137.167.212 11.473.830.081 262.610.997.293 9.240.814.040 9.240.814.040 271.851.811.333

60.770.567.068 11.814.979.005 (77.606.750) 72.507.939.323 414.750.000 414.750.000 72.922.689.323

6.733.321.159 1.061.301.742 7.794.622.901 7.794.622.901

416.596.131.773 29.514.556.505 (77.606.750) 0 446.033.081.528 9.655.564.040 9.655.564.040 455.688.645.568

83.398.900 83.398.900 83.398.900

11.320.666.201 2.448.085.646 13.768.751.847 13.768.751.847

166.497.432.352 14.006.952.928 180.504.385.280 385.033.918 385.033.918 180.889.419.198

34.227.697.655 8.175.733.499 (77.606.750) 42.325.824.404 17.281.250 17.281.250 42.343.105.654

5.306.632.536 835.294.862 6.141.927.398 6.141.927.398

217.435.827.644 25.466.066.935 (77.606.750) 0 242.824.287.829 402.315.168 402.315.168 243.226.602.997

46.896.487.879

42.370.883.385

90.962.392.135

30.579.583.669

1.652.695.503

212.462.042.571

33

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
8. ASET TETAP (Lanjutan) 2010 Rp Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada : Pemilikan langsung : Beban pabrikasi Beban usaha dan administrasi Aset tetap sewa pembiayaan : Beban pabrikasi Beban usaha dan administrasi 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued) 2009 Rp Depreciation expenses are allocated to : Direct acquisition : Manufacturing overhead Operating and administrative expenses Finance leases : Manufacturing overhead Operating and administrative expenses

24.346.360.129 2.013.453.785 26.359.813.914 1.106.972.515 99.367.188 1.206.339.703 27.566.153.617

23.309.570.499 2.156.496.436 25.466.066.935 385.033.918 17.281.250 402.315.168 25.868.382.103

Jumlah Tanah yang dimiliki adalah atas nama Perusahaan.

Total

Land is owned directly by the Company. As of 31 December 2010 and 2009, the Companys property, plant and equipment consisting of 174,407 m2 lands and machineries amounted to Rp 102,824,398,870 were used as collateral for bank loans (see Note 9). The disposal of property, plant and equipment in 2010 represents sales of several machineries to PT Daya Tirtamas and PT Kawat Mas Prakasa. The disposal of property, plant and equipment in 2009 represents sales of several vehicles to Mr. Gunawan Wijaya and Mr. Tugu. 2009 Rp 42.500.000 42.500.000

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, aset tetap Perusahaan berupa tanah masing-masing seluas 174.407 m2 serta mesin-mesin pabrik masing-masing senilai Rp 102.824.398.870 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat Catatan 9). Pengurangan aset tetap di tahun 2010 merupakan penjualan sejumlah mesin kepada PT Daya Tirtamas dan PT Kawat Mas Prakasa. Pengurangan aset tetap di tahun 2009 merupakan penjualan sejumlah kendaraan kepada Tuan Gunawan Wijaya dan Tuan Tugu. 2010 Rp 304.545.457 5.109.271 299.436.186

Harga jual Nilai buku Laba penjualan aset tetap

Selling price Book value Gain on sale of property, plant and equipment

34

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
8. ASET TETAP (Lanjutan) Penyusutan aset tetap yang tidak digunakan dari operasi dalam penghentian diakui pada laporan laba rugi konsolidasian sebesar Rp 32.618.831 pada tahun 2010 dan 2009, dicatat pada akun Beban lain-lain. Pada tahun 2010, aset tetap diasuransikan pada PT Asuransi Alianz Utama Indonesia dan PT Asuransi Tri Pakarta terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan sebesar Rp 248.747.247.000, sedangkan pada tahun 2009, aset tetap diasuransikan pada PT Asuransi Alianz Utama Indonesia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 243.000.700.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko-risiko yang dipertanggungkan tersebut. 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued) Depreciation of unused property, plant and equipment from discontinued operations amounting to RP 32,618,831 in 2010 and 2009 are recorded as Other expense.

In 2010, property, plant and equipment are covered by insurance with PT Asuransi Alianz Utama and PT Asuransi Tri Pakarta Indonesia against losses by fire and other risks with total insurance coverage amounting to Rp 248,747,247,000 while in 2009, property, plant and equipment are covered by insurance with PT Asuransi Alianz Utama with total insurance coverage amounting to Rp 243,000,700,000. The management believes that the amount of insurance coverage is adequate to cover any possible losses that may arise from the insured risks.

9.

HUTANG BANK 2010 Rp Perusahaan : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jumlah 157.032.236.182 157.032.236.182

9.

BANK LOANS 2009 Rp 263.280.848.692 263.280.848.692 The Company : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Total

Pada tanggal 9 Oktober 2007, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai tambahan modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, dimana yang terakhir perpanjangan pada tanggal 20 September 2010 dengan tingkat bunga tingkat bunga 11% pertahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2010. Sampai dengan tanggal pelaporan keuangan, perjanjian ini masih dalam proses perpanjangan untuk tahun 2011. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 jumlah fasilitas yang digunakan adalah sebesar Rp 8.845.996.054 dan Rp 14.518.750.601.

On 9 October 2007, the Company obtained credit facilities for additional working capital from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk with maximum credit limit amounting to Rp 50,000,000,000. this agreement was rolled over for several times, where the last roll over on 20 September 2010 with interest rate of 11% per annum and matured on 20 December 2010. Up to financial reporting date, this agreement is still in the renewal process for 2011 period. As of 31 December 2010 and 2009 total facilities are used amounted to Rp 8,845,996,054 and Rp 14,518,750,601, respectively.

35

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
9. HUTANG BANK (Lanjutan) Pada tanggal 21 September 2007, Perusahaan mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dan fasilitas Letter Of Credit (L/C) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai tambahan modal kerja, dengan jumlah maksimum fasilitas yang diberikan masing-masing sebesar AS$ 9.170.000 dan AS$ 13.000.000. Pada tanggal 29 Mei 2008, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas L/C sebesar AS$ 50.000.000 sehingga jumlah fasilitas L/C yang diterima menjadi AS$ 63.000.000. Pada tanggal 28 Desember 2009, terdapat perubahan konversi Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) Onshore ke Kredit Modal Kerja (KMK) Rupiah. Sehingga pada akhir tahun Perusahaan harus menyesuaikan jumlah fasilitas pinjaman yang telah digunakan dengan kurs mata uang Rupiah yang ditetapkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Perubahan dan konversi ini berlaku sejak terjadi penandatanganan Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit (PPPK). Perjanjian-perjanjian tersebut diatas telah diperpanjang beberapa kali, dimana yang terakhir pada tanggal 20 September 2010 dengan tingkat bunga 11% pertahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2010. Sampai dengan tanggal pelaporan keuangan, perjanjian ini masih dalam proses perpanjangan untuk tahun 2011. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 jumlah fasilitas Kredit Modal Kerja yang digunakan Perusahaan masing-masing adalah sebesar Rp 86.092.341.967 dan Rp 69.712.849.052. Sementara itu, jumlah fasilitas L/C yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 62.093.898.161 dan Rp 179.049.249.039. Atas pembukaan fasilitas L/C tersebut, Perusahaan diwajibkan membayar setoran jaminan sebesar 10% kepada Bank dari setiap L/C yang dibuka dan akan dikembalikan kembali kepada Perusahaan setelah L/C dilunasi. Jumlah ini dicatat pada bagian piutang lain-lain (lihat Catatan 6). Dalam perjanjian-perjanjian pinjaman di atas terdapat beberapa persyaratan dimana Perusahaan tidak diperbolehkan antara lain melakukan penggabungan usaha dan pelepasan usaha ke entitas lain, melakukan investasi atau penyertaan, membagikan laba dan membayar dividen. Pinjaman ini dijaminkan dengan tanah dan bangunan, mesin-mesin pabrik serta piutang usaha dan persediaan tertentu milik Perusahaan (lihat Catatan 5, 7 dan 8). 9. BANK LOANS (Continued) On 21 September 2007, the Company obtained endorsement of credit facility extension and Letter of Credit facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk for working capital purposes. The maximum credit under these facilities amounted to US$ 9,170,000 and US$ 13,000,000, respectively. On 29 May 2008, the Company obtained additional letter of credit facility amounting to US$ 50,000,000 which made the total of credit facility obtained is amounting to US$ 63,000,000. On 28 December 2009, there were conversion changes in the Working Capital Loan Facility (WCL) Onshore to the Working Capital Loan (WCL) of Rupiah. So that at the end of the year Company shall adjust the amount of the loan facility has been used with the Rupiah exchange rate set by PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Changes and conversion was valid since the signing of an Amendment of Credit Agreement (PPPK). The facility has been extended several times, the latest extension on 20 September 2010, with interest rate of 11% per annum and matured on 20 December 2010. Up to financial reporting date, these agreement is still in the renewal process for 2011 period.

As of 31 December 2010 and 2009 total credit facility used by the Company amounted to Rp 86,092,341,967 and Rp 69,712,849,052 respectively. L/C facility used as of 31 December 2010 and 2009 amounting to Rp 62,093,898,161 and Rp 179,049,249,039. In respect of L/C utilization, the Company shall pay margin deposit of 10% to pertinent bank for respect of openings of L/C and will be returned to the Company after the L/C is fully paid. This amount is included in other receivable account (see Note 6).

In the above agreements, there are several limitations and condition whereas the Company is not permitted to merge and sell the business to other entities, invest, distribute income, and pay dividend. The loans were secured by certain Companys land and building, factory machineries, account receivable and certain inventories (see Note 5, 7 and 8).

36

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
10. HUTANG USAHA 2010 Rp Pihak ketiga : PT Karya Sumiden Indonesia PT Tembaga Mulia Semanan Tbk Rio Tinto Aluminium Limited Hydro Aluminium A.S Yangtze Optical Fibre & Cable PT Indonesia Asahan Aluminium Daewoo International Corporation Jetson Co., Ltd. LS Cable Ltd. Dow Chemicals Pasific Pte., Ltd. PT Walsin Lippo Industries PT Titan Petrokimia Nusantara Lain-lain (masing-masing dibawah 5 miliar) 65.033.425.770 64.806.796.228 50.835.396.848 41.504.670.483 7.975.376.640 7.392.006.351 6.868.543.451 6.608.385.000 5.952.173.089 5.344.332.245 5.284.400.715 5.262.971.760 Rp 47.335.119.513 320.203.598.093 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., Jepang PT Alcarindo Prima PT Kawat Mas Prakasa 102.043.042.932 229.736.723.654 9.195.881.331 33.513.385.413 6.876.505.788 29.924.715.074 10.217.411.169 9.473.064.715 20.545.787.552 221.727.651 5.996.641.399 1.728.560.630 10. TRADE PAYABLES 2009 Rp Third parties : PT Karya Sumiden Indonesia PT Tembaga Mulia Semanan Tbk Rio Tinto Aluminium Limited Hydro Aluminium A.S Yangtze Optical Fibre & Cable PT Indonesia Asahan Aluminium Daewoo International Corporation Jetson Co., Ltd. LS Cable Ltd. Dow Chemicals Pasific Pte., Ltd. PT Walsin Lippo Industries PT Titan Petrokimia Nusantara Others (less than Rp 5 billion)

Related parties : SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., Japan PT Alcarindo Prima PT Kawat Mas Prakasa

87.828.639.028 61.954.237.550 137.337.420 149.920.213.998

144.403.786.154 50.613.326.430 195.017.112.584 424.753.836.238

Jumlah

470.123.812.091

Total

Rincian hutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut: 2010 Rp Dolar Amerika Serikat AS$ 50.595.730,84 pada tahun 2010 dan AS$ 41.321.181,42 pada tahun 2009 Rupiah Euro EUR 11.515,81 pada tahun 2010 dan EUR 26.282,21 pada tahun 2009 Dolar Singapura Sin$ 38.444,00 pada tahun 2009 JPY JPY 120,01 pada tahun 2009 Jumlah

The details of trade payables based on currencies are as follows : 2009 Rp United States Dollar US$ 50,595,730.84 in 2010 and US$ 41,321,181.42 in 2009 Rupiah Euro EUR 11,515.81 in 2010 and EUR 26,282.21 in 2009 Singapore Dollar Sin$ 38,444.00 in 2009 JPY JPY120.01 in 2009 Total

454.906.215.932 15.079.915.554

388.419.105.386 35.722.135.183

137.680.605 470.123.812.091

355.065.561 257.517.903 12.205 424.753.836.238

37

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
10. HUTANG USAHA (Lanjutan) Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut : 2010 Rp Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1 30 hari 31 60 hari Lebih dari 60 hari Jumlah 30.293.175.988 101.213.529.998 110.039.625.250 228.577.480.855 470.123.812.091 10. TRADE PAYABLES (Continued) The details of aging trade payables are as follows: 2009 Rp 53.388.694.337 60.715.680.241 57.491.824.791 253.157.636.869 424.753.836.238 Not yet due Over due 1 30 days 31 60 days More than 60 days Total

11. HUTANG LAIN LAIN 2010 Rp Pihak ketiga : PT Twink Indonesia HG Power Transmission Sdn., Bhd. PT Pauwels Indonesia PT Bukaka Teknik Utama Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Jumlah 27.329.631.745 21.217.871.901 399.000.000 2.060.373.635 51.006.877.281

11.

OTHER PAYABLES 2009 Rp 27.329.631.745 26.137.146.921 30.499.355.209 3.720.696.411 1.564.414.456 89.251.244.742 Pihak ketiga: PT Twink Indonesia HG Power Transmission Sdn., Bhd. PT Pauwels Indonesia PT Bukaka Teknik Utama Others (less than Rp 1 billion) Total

Hutang lain-lain adalah pinjaman atas barang jadi, bahan baku, dan konsorsium.

Other payables represents loan from finished goods, raw materials, and consortium.

38

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar Dimuka 2010 Rp Perusahaan Pajak pertambahan nilai Anak Perusahaan Pajak pertambahan nilai 3.762.984.565 12. TAXATION a. Prepaid Tax 2009 Rp The Company Value added tax Subsidiaries Value added tax

141.362.264 3.904.346.829

80.534.610 80.534.610

b. Hutang Pajak 2010 Rp Perusahaan Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 26 Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 Pajak pertambahan nilai Anak Perusahaan Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 Pajak penghasilan pasal 29 Pajak pertambahan nilai Jumlah

b.

Taxes Payable 2009 Rp The Company Income tax article 21 Income tax article 23 Income tax article 26 Income tax article 4 (2) Value added tax Subsidiaries Income tax article 21 Income tax article 23 Income tax article 25 Income tax article 4(2) Income tax article 29 Value added tax Total

141.425.171 25.437.988 2.412.654.389 5.460.606

789.066.781 44.940.563 2.412.654.389 8.955.848 1.103.477.311

4.988.219 111.926.463 56.983.500 19.228.058 307.539.008 389.176.869 3.474.820.271

47.538.802 31.687.403 61.187.300 2.448.000 28.301.194 1.441.173.465 5.971.431.056

39

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan taksiran laba fiskal yang dihitung oleh Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 2010 Rp Laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian Laba Anak Perusahaan sebelum taksiran pajak penghasilan Penyesuaian atas : Penghasilan yang dikenakan pajak final Beban yang dikenakan pajak final Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan tidak final Penyesuaian fiskal terdiri dari: Beda tetap : Beban yang tidak diperkenankan Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final 12. TAXATION (Continued) c. Corporate Income Tax A reconciliation between profit before income tax, as shown in the consolidated statements of income and estimated taxable income which were calculated by the Company for the years ended 31 December 2010 and 2009 is as follows: 2009 Rp Income before estimated income tax per the consolidated statements of income Income of Subsidiaries before estimated income tax Adjustment of : Income subject to final tax Expenses are subject to final tax Income (loss) before income tax of the Company Fiscal adjustments consist of : Permanent differences : Non deductible expenses Interest income subjected to final tax

17.043.579.079 (13.135.834.794) (42.396.618.432) 34.097.497.383

75.591.322.861 (4.819.967.769) (229.693.891.976) 203.838.987.049

(4.391.376.764)

44.916.450.165

18.506.404.605 (152.116.078) 18.354.288.527

6.480.910.157 (177.788.905) 6.303.121.252 (4.800.055.040) 1.563.469.490 3.587.827.156 351.241.606 51.570.813.023 14.439.827.640

Beda waktu : Imbalan pasca kerja karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Sewa pembiayaan

4.993.142.195 (5.246.468.025 ) (253.325.830)

Timing differences : Post employees benefits Doubtful accounts Finance lease

Penghasilan kena pajak tidak final Pajak kini Pajak dibayar dimuka Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25

13.709.585.933 3.427.396.483

Subject taxable income not final Current tax Prepaid taxes Income tax article 22 Income tax article 23 Income tax article 25

(13.330.898.801 ) (39.487.248 ) (13.370.386.049)

(14.927.961.923 ) (390.030.257 ) (1.446.774.006 ) (16.764.766.186) 2.324.938.546

Pajak penghasilan lebih bayar

9.942.989.566

Income tax for over payment

40

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak Penghasilan Badan (Lanjutan) Taksiran laba fiskal dan pajak penghasilan kini tahun 2010 dan 2009 dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dan dilaporkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak. 12. TAXATION (Continued) c. Corporate Income Tax (Continued) Estimated taxable income and current tax for the year 2010 and 2009 are calculated based on estimated taxable income and reported in the Annual Tax Return to the tax office.

d. Rincian taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut :

d. The details of estimated claims for income tax refund are as follows : 2009 Rp 2.324.938.546 39.532.380.161 41.857.318.707 Estimated claim for income tax refund 2010 2009 2008 Total

2010 Rp Estimasi lebih bayar pajak penghasilan 2010 2009 2008 Jumlah 9.942.989.566 2.324.938.546 12.267.928.112

e. Taksiran Pajak Penghasilan Ditangguhkan Perhitungan taksiran pajak penghasilan tangguhan atas perbedaan waktu tahun 2010 adalah sebagai berikut :

e. Estimated Deferred Tax Income (Expenses) The calculation of estimated deferred income tax due to timing differences in 2010 are as follows :

31 Desember 2009

As of 31 December 2009 Rp Perusahaan Aset pajak tangguhan : Imbalan pasca kerja karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Sewa pembiayaan Aset pajak tangguhan Anak Perusahaan Kewajiban pajak tangguhan : Penyusutan aset tetap Kewajiban pajak tangguhan 4.982.600 4.982.600

2010 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasian Credit (charged) to the consolidated statements of income for the year Rp

31 Desember 2010

As of 31 December 2010 Rp The Company Deferred tax assets : Post-employment benefits Doubtful accounts Finance leases Deferred tax assets The Subsidiary Deferred tax liabilities Depreciaton of property, plant and equipment Deferred tax liabilities

3.646.991.279 2.091.440.060 896.956.790 6.635.388.129

1.248.285.548 (1.311.617.006 ) (63.331.458 )

4.895.276.827 2.091.440.060 (414.660.216 ) 6.572.056.671

4.947.750 4.947.750

9.930.350 9.930.350

41

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (Lanjutan) e. Taksiran Pajak Penghasilan Ditangguhkan (Lanjutan) Perhitungan taksiran pajak penghasilan tangguhan atas perbedaan waktu tahun 2009 adalah sebagai berikut : 2009 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasian Credit (charged) to the consolidated statement of income for the year Rp 12. TAXATION (Continued) e. Estimated Deferred Tax Income (Expenses) (Continued) The calculation of estimated deferred income tax due to timing differences in 2009 are as follows :

31 Desember 2008

Penyesuaian

31 Desember 2009

As of 31 December 2008 Rp Perusahaan Aset pajak tangguhan : Imbalan pasca kerja karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Sewa pembiayaan Aset pajak tangguhan Anak Perusahaan Kewajiban pajak tangguhan : Penyusutan aset tetap Kewajiban pajak tangguhan 1.060.360 1.060.360

Adjustment Rp

As of 31 December 2009 Rp The Company Deferred tax assets : Post-employment benefits Doubtful accounts Finance leases Deferred tax assets The Subsidiaries Deferred tax liabilities Depreciaton of property, plant and equipment Deferred tax liabilities

5.047.439.307 1.904.641.410 6.952.080.717

(1.344.015.411 ) 437.771.457 1.004.591.604 98.347.650

(56.432.617 ) (250.972.807 ) (107.634.814 ) (415.040.238 )

3.646.991.279 2.091.440.060 896.956.790 6.635.388.129

3.922.240 3.922.240

4.982.600 4.982.600

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang. Pada bulan September 2008, Pemerintah menetapkan peraturan pajak baru. Peraturan tersebut mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2009 dimana akan dikenakan tarif 28% dalam perhitungan Pajak Badan. Tarif ini kemudian akan mengalami perubahan menjadi 25% di tahun 2010. f. Beban pajak 2010 Rp Perusahaan Beban pajak tangguhan Beban pajak kini Pajak tidak final Pajak final

The management believes that deferred tax assets arising from timing differences can be realized in the future periods.

In September 2008, the government enacted an amendment to the income tax law with effect from 1 January 2009, stipulating that the income tax for corporations will be set to a flat rate of 28% starting in 2009 and further reduced to 25% starting in 2010. f. Tax expenses 2009 Rp The Company Deferred tax expense Current tax expense Non subjective final tax Final tax

63.331.458 3.427.396.483 1.156.271.412 4.646.999.353

316.692.589 14.439.827.639 5.536.026.076 20.292.546.304

Anak Perusahaan Beban pajak tangguhan Beban pajak kini Beban pajak

4.947.750 2.129.952.104 6.781.899.207

3.922.240 1.692.670.280 21.989.138.824

Subsidiaries Deferred tax expense Current tax expense Tax expense

42

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (Lanjutan) f. Beban pajak (Lanjutan) Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak Perusahaan dan jumlah yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut : 2010 Rp Tarif pajak yang berlaku terhadap laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan Penyesuaian terhadap : Penghasilan yang dikenakan pajak final Beban yang dikenakan pajak final 12. TAXATION (Continued) f. Tax expenses (Continued) Reconciliation between the Companys tax expense which was calculated by using applicable tax tariff is as follows: 2009 Rp Tax tariff on income of the Company before income tax Adjustment of : Income subject to final tax Expenses are subject to final tax

976.936.071 (10.599.154.608 ) 8.524.374.346 (1.097.844.191 )

19.815.979.426 (64.314.289.753) 57.074.916.374 12.576.606.047

Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal : Beban yang tidak diperkenankan Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final

4.626.601.158 (38.029.026 ) 4.588.572.132

1.814.654.844 (49.780.902) 14.341.479.989 5.536.026.076 415.040.239 20.292.546.304

Tax effect on non deductible calculated with fiscal : Non deductible expenses Interst income subjected to final tax

Beban pajak final Penyesuaian atas dampak perubahan tarif Pajak Jumlah beban pajak Perusahaan

1.156.271.412 4.646.999.353

Final tax expenses Adjustment for effect from changes on tax rates Companys tax expense

g. Surat Ketetapan Pajak Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa telah menyelesaikan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak No. 00166/406/08/054/10 tanggal 27 April 2010 yang menyetujui kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan sebesar Rp 37.434.360.572. Kelebihan pembayaran tersebut telah dipindah bukukan sebesar Rp 7.638.277.266 atas beberapa surat ketetapan pajak kurang bayar pada tahun pajak yang sama. Sedangkan sisanya sebesar Rp 29.796.083.301 telah diterima secara tunai oleh perusahaan pada tanggal 14 Mei 2010. Selisih antara hasil pencatatan dengan hasil keputusan Dirjen pajak telah dicatat sebagai bagian dari beban lain-lain.

g. Tax Assessment Letters Pursuant to the process of restitution for overpayment of the Corporate Income Tax for fiscal year 2008, the Indonesian Tax Authorities (Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa) completed an examination and issued Tax Assessment Letter No. 00166/406/08/054/10 dated on 27 April 2010, which approved the Companys overpayment for Corporate Income Tax amounting to Rp 37,434,360,572. The overpayment amounted of Rp 7,638,277,266 has been over booked to various underpayment tax assesment letter for the same fiscal year, While the remaining amount of Rp 29,796,083,301 was received by the Company on 14 May 2010. The difference between the claim amunt and the tax assesments result was charged to current other expense.

43

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (Lanjutan) g. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) Pada tahun 2010, Perusahaan juga telah menerima surat ketetapan pajak kurang bayar untuk beberapa jenis pajak dari tahun pajak 2002. Perusahaan telah menyetujui ketetapan pajak tersebut sebesar Rp 5,8 miliar dan telah dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun 2010. Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak pertambahan nilai dalam negeri untuk periode Juni 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa telah menyelesaikan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak No. 00022/407/08/054/08 tanggal 22 Desember 2008 yang menyetujui kelebihan pembayaran PPN Dalam Negeri sebesar Rp 7.985.656.833 dan telah diterima oleh Perusahaan pada tanggal 23 Januari 2009. 13. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2010 Rp Listrik, telepon, air dan gas Beban ekspor, tender, pengadaan dan pengangkutan Gaji, upah , bonus dan tunjangan karyawan Jasa Kontraktor Lain-lain Jumlah 12. TAXATION (Continued) g. Tax Assessment Letters (Continued) In 2010, the Company also received a tax assessment letter confirming an underpayment for various taxes from fiscal year 2002. The company has accepted with these assessments totalling Rp 5,8 billion which has been booked in the 2010 consolidated statement of income. Pursuant to the process of restitution for overpayment of the Value Added Tax local for period June 2008, the Indonesian Tax Authorities (Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa) completed an examination and issued Tax Assessment Letter No. 00022/407/08/054/08 dated on 22 December 2008, which approvede Companys overpayment for Value Added Tax local amounting to Rp 7,985,656,833 and was received by the Company on 23 January 2009. 13. ACCRUED EXPENSES 2009 Rp Electricity, telephone, water and gas Export charges, tender, installment and transportation Salaries, wages, bonus and allowances Contractor Services Others Total

1.124.086.911 287.225.023 58.712.385 15.013.226 1.485.037.545

921.017.328 231.750.080 2.705.399.158 4.378.106.389 25.740.822 8.262.013.777

14.

UANG MUKA PELANGGAN 2010 Rp Pihak ketiga : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk E.GE.C. Sprl PT Putra Wali Sejati PT Wijaya Karya PT Altasia Utama PT Waida Unipessoal Lda PT Lamindo Inter Multikon Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) 5.289.221.247 4.045.950.000 3.466.507.562 2.153.589.687 2.143.060.000 1.325.471.202 1.136.925.917 14.499.167.516 34.059.893.131

14.

CUSTOMERS DEPOSITS 2009 Rp Third parties : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk E.GE.C. Sprl PT Putra Wali Sejati PT Wijaya Karya PT Altasia Utama PT Waida Unipessoal Lda PT Lamindo Inter Multikon Others (less than Rp 1 billion)

9.687.739.373 8.627.590.532 1.447.146.227 30.654.670.431 50.417.146.563

44

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
14. UANG MUKA PELANGGAN (Lanjutan) 14. CUSTOMERS DEPOSITS (Continued)

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : PT Kawat Mas Prakasa

Related party: 93.854.545 93.854.545 50.417.146.563 Total PT Kawat Mas Prakasa

Jumlah

34.153.747.678

Uang muka pelanggan adalah penerimaan atas sejumlah uang dari pelanggan atas penjualan yang belum terealisasi.

Customers deposits account represents money received in advance for the sales order not yet shipped.

15.

SEWA PEMBIAYAAN Perusahaan memiliki perjanjian sewa guna usaha dengan PT Bank Central Asia Finance dan PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ-Bank Rakyat Indonesia Finance untuk pembelian kendaraan bermotor dan mesin. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, pembayaraan minimum sewa dimasa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut : 2010 Rp Dalam satu tahun Antara satu dan dua tahun Antara tiga dan empat tahun Dikurangi: Biaya pembiayaan masa datang Nilai kini sewa Dikurangi: bagian jangka pendek Bagian jangka panjang 2.134.298.628 1.630.192.768 85.717.000 3.850.208.396 (261.496.520) 3.588.711.876 (1.955.238.178) 1.633.473.698

15. FINANCE LEASES Company has lease agreements with PT Bank Central Asia Finance and PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ-Bank Rakyat Indonesia Finance to purchase vehicles and machinery.

At 31 December 2010 and 2009, future minimum payment under the lease agreements are as follows: 2009 Rp 2.231.941.224 2.231.941.224 1.785.388.018 6.249.270.466 (583.848.752) 5.665.421.714 (1.924.150.842) 3.741.270.872 Within one year Between one and two years Between three and four years Less: Future finance charge Present value of finance leases Less: current portion Non-current portion

Aset sewa berupa mesin dan kendaraan, semua transaksi pembiayaan mensyaratkan jaminan deposit sejumlah tertentu sebagai jaminan sehubungan dengan kewajiban sewa pembiayaan.

Leased assets represent machinery and vehicles, all finance lease transaction require a security deposit as collateral in respect of the lease payables.

45

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
16. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA Perhitungan kewajiban imbalan pasca kerja karyawan yang dihitung oleh aktuaris PT Sienco Aktuarindo Utama pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta beban imbalan pasca kerja karyawan yang tercatat dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut : a. Kewajiban imbalan pasca kerja 16. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS Post-employment benefit obligations which was calculated by actuary PT Sienco Aktuarindo Utama on 31 December 2010 and 2009 and provision for post-employment benefits recorded in the consolidated financial statements for the years ended are as follows :

a.

Post-employment benefit obligations

2010 Rp Nilai kini kewajiban imbalan pasti yang seluruhnya tidak didanai Biaya jasa lalu yang belum diamortisasi Kerugian aktuaria yang tidak diakui Nilai bersih kewajiban yang diakui 29.202.089.484 (1.251.415.858) (8.369.566.313) 19.581.107.313

2009 Rp 22.842.394.429 (1.671.258.946) (6.583.170.365) 14.587.965.118 Present value of employees benefit obligations which are not funded Unamortized past service costs Unrecognized actuarial losses Net recognized liabilities

b.

Beban imbalan pasca kerja karyawan 2010 Rp Beban bunga Beban jasa kini Amortisasi biaya masa lalu Amortisasi (keuntungan) kerugian aktuaria Biaya pesangon Pembayaran imbalan pasca kerja Beban yang diakui pada tahun berjalan 2.373.556.351 1.961.838.444 419.843.088 237.904.312 1.319.249.583 (1.319.249.583) 4.993.142.195

b. Employment benefit expenses 2009 Rp 1.934.248.778 2.062.668.247 419.843.088 (7.855.363.949) (3.438.603.836) Interest expenses Current service expenses Amortization of past service cost Amortization of actuarial losses (gain) Employee benefit expenses Payment of employees benefits Recognized expenses for current year

Asumsi utama yang digunakan untuk perhitungan aktuarial tersebut adalah sebagai berikut : 2010 - Tingkat diskonto - Discount rate - Tingkat kenaikan gaji tahunan - Salaries increased rate - Tingkat mortalita - Mortality rate - Usia pension - Retirement age - Metode - Method : : : : : : : : : :

Major assumptions used actuarial calculation are as follows :

2009 10,70% per tahun 10.70% per annum 8% per tahun 8% per annum Tabel Commissioners Standard Ordinary Mortality 1980 Table Commissioners Standard Ordinary Mortality 1980 55 tahun 55 years Projected Unit Credit Projected Unit Credit

8,60% per tahun 8.60% per annum 8% per tahun 8% per annum Tabel Commissioners Standard Ordinary Mortality 1980 Table Commissioners Standard Ordinary Mortality 1980 55 tahun 55 years Projected Unit Credit Projected Unit Credit

46

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
17. MODAL SAHAM Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut : 17. SHARE CAPITAL The composition of the Companys shareholders as of 31 December 2010 and 2009 based on the shareholders list issued by the Stock Administrative Office of listed shares of the Company, PT EDI Indonesia, is as follows : 2010 Persentase kepemilikan Percentage Of ownership %

Pemegang saham

Lembar saham Number of shares

Jumlah Total Rp Shareholders

Standard Chartered Bank (Hong Kong) Ltd Perfect Prospect Ltd., Singapura SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., Jepang Triwise Group Limited Lain-lain (masing-masing di bawah 5%) Jumlah 230.141.312 182.588.656 83.302.033 90.737.697 244.342.321 831.120.519 27,69 21,97 10,02 10,92 29,40 100,00 2009 Persentase kepemilikan Percentage Of ownership % 21,97 10,92 10,02 57,09 100,00 115.070.656.000 91.294.328.000 41.651.016.500 45.368.848.500 237.246.066.500 415.560.259.500

Standard Chartered Bank (Hong Kong) Ltd Perfect Prospect Ltd., Singapore SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., Japan Triwise Group Limited Others (below 5% each) Total

Pemegang saham

Lembar saham Number of shares

Jumlah Total Rp 91.294.328.000 45.368.848.500 Shareholders

Perfect Prospect Ltd., Singapura Triwise Group Limited SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., Jepang Lain-lain (masing-masing di bawah 5%) Jumlah

182.588.656 90.737.697 83.302.033 474.492.133 831.120.519

Perfect Prospect Ltd., Singapore Triwise Group Limited SWCC Showa Cable Systems 41.651.016.500 Co., Ltd., Japan 237.246.066.500 Others (below 5% each) 415.560.259.500 Total

Komisaris dan direksi yang memiliki saham Perusahaan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :

The commissioners and directors who are also shareholders of the Company as of 31 December 2010 and 2009 are as follows:

Jumlah saham Number of shares

Komisaris : Budinata Atmadja Presiden Direktur : Ferry Tjandrawinata Direktur : Michael Tjandrawinata

5.294.710

Commissioner : Budinata Atmadja President Director : Ferry Tjandrawinata Directors : Michael Tjandrawinata

903.135

285.635

47

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
18. AGIO SAHAM Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo akun ini sebesar Rp 940.000.000 adalah sebagai berikut : 18. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL The balance of this account as of 31 December 2010 and 2009 amounting to Rp 940,000,000 arises from the following :

Rp Selisih antara jumlah nilai nominal dari 3.080.000 saham baru yang diterbitkan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana pada tahun 1990 dengan hasil yang diterima Selisih antara jumlah nilai nominal dari 6.000.000 saham baru yang diterbitkan sehubungan dengan Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 1994 dengan hasil yang diterima Kapitalisasi agio saham ke modal saham melalui pembagian saham bonus pada tahun 1994 Kapitalisasi agio saham ke modal saham melalui pembagian saham bonus pada tahun 1996 Saldo Difference between the total par value of 3,080,000 new shares issued in connection with the Initial Public Offering in 1990 and the related total proceeds received

16.940.000.000

21.000.000.000

Difference between the total par value of 6,000,000 new shares issued in connection with the Right Issue in 1994 and the related total proceeds received Capitalization of additional paid-in capital to capital stock through distribution of bonus shares in 1994 Capitalization of additional paid-in capital to capital stock through distribution of bonus shares in 1996 Balance

(16.000.000.000)

(21.000.000.000) 940.000.000

19.

CADANGAN UMUM

19.

GENERAL RESERVE

Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas mengharuskan Perusahaan-perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan belum membentuk cadangan umum sebagaimana dinyatakan oleh Undang-undang.

The Limited Liability Company Law No. 40 year 2007 requires companies to set up a general reserve amounting to at least 20% of the issued and paid-up share capital. There is no set period of time over which this amount should be provided. As of 31 December2010 and 2009 the Company has not yet established a general reserve.

20.

PENJUALAN BERSIH

20. NET SALES

2010 Rp Penjualan lokal Penjualan ekspor Jasa kontraktor Jumlah 1.188.424.567.474 120.654.306.753 491.436.000 1.309.570.310.227

2009 Rp 1.387.018.734.762 327.179.672.819 14.914.817.200 1.729.113.224.781 Local Export Contractor services Total

48

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
20. PENJUALAN BERSIH (Lanjutan) Pada tahun 2010 dan 2009 tidak ada penjualan kepada satu pelanggan, selain pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan jumlah akumulasi nilai penjualan melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih 2010 dan 2009. Penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 220.382.958.959 dan Rp 458.891.938.552 atau setara dengan masing masing 16,82% dan 26,54% dari jumlah penjualan bersih konsolidasian. (lihat Catatan 25). Rincian penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : 20. NET SALES (Continued) In 2010 and 2009, there were no sales to customer, other than to its related parties with cumulative annual amounts exceeded 10% of net sales in 2010 and 2009.

Net sales represent sales to related parties are amounting of Rp 220,382,958,959 and Rp 458,891,938,552 or equivalent to 16.82% and 26.54% from total consolidated net sales (see Note 25). The details of sales to related parties are as follows :

2010 Rp

2009 Rp

PT Alcarindo Prima PT Kawat Mas Prakasa SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., Jepang

169.770.145.150 25.318.458.213 25.294.355.596

282.330.107.015 23.676.379.876 152.885.451.661

PT Alcarindo Prima PT Kawat Mas Prakasa SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., Japan

Jumlah

220.382.958.959

458.891.938.552

Total

21.

BEBAN POKOK PENJUALAN

21. COST OF GOODS SOLD

2010 Rp Bahan baku yang digunakan Beban pabrikasi Upah langsung Beban produksi Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun Beban pokok produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun Jumlah Beban Pokok Penjualan 1.027.828.024.406 72.974.668.453 11.703.618.273 1.112.506.311.132

2009 Rp 1.327.714.035.884 74.326.739.386 11.785.853.602 1.413.826.628.872 Raw materials used Manufacturing overhead Direct labor Manufacturing cost

40.823.981.955 (44.632.209.448) 1.108.698.083.639

73.045.899.379 (40.823.981.955) 1.446.048.546.296

Work in process At beginning of year At end of year Cost of goods manufactured Finished goods At beginning of year Purchases At end of year Total Cost of Goods Sold

96.113.345.327 72.772.955.327 (121.242.030.305) 1.156.342.353.988

137.959.939.707 43.334.460.745 (96.113.345.327) 1.531.229.601.421

49

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
21. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) Dalam tahun 2010 dan 2009, tidak ada pembelian dari satu pemasok, selain pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah akumulasi nilai pembelian tahunan melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih tahun 2010 dan 2009. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh persediaan dijadikan dijaminkan untuk hutang bank (lihat Catatan 9). 21. COST OF GOODS SOLD (Continued) In the year 2010 and 2009, there were no purchases from supplier, other than from its related parties, with cumulative annual amount exceeded 10% of net purchases in the year 2010 and 2009.

As of 31 December 2010 and 2009, all inventories are used as collateral for bank loans (see Note 9).

Pembelian bersih dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 227.664.576.286 dan Rp 412.860.233.708 atau setara dengan masing masing 22,89% dan 31,96% dari jumlah pembelian bersih konsolidasian (lihat Catatan 25).

Purchases represent purchases from related parties are amounting of Rp 227,664,576,286 and Rp 412,860,233,708 or equivalent to 22.89% and 31.96% from total consolidated net purchases (see Note 25).

22.

BEBAN PENJUALAN

22.

SELLING EXPENSES

2010 Rp Distribusi Komisi penjualan Ekspor Tender dan inspeksi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Representasi dan jamuan Perjalanan Iklan dan promosi Denda keterlambatan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Jumlah 18.682.558.927 12.118.324.475 8.695.823.018 5.982.920.274 4.972.920.326 2.882.442.168 1.490.162.699 1.441.157.861 126.578.006 3.594.344.078 59.987.231.832

2009 Rp 14.492.314.999 5.593.393.969 14.665.217.547 7.949.852.954 4.895.739.929 7.574.592.049 1.902.795.659 4.165.968.109 1.434.969.414 7.062.469.496 65.571.346.016 Distribution Sales Commission Export Tender and inspection Salaries, wages and allowances Representation and entertainment Traveling Advertising and promotion Penalty Others (below Rp 1 billion each) Total

23.

BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2010 Rp Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Administrasi bank Imbalan pasca kerja karyawan Representasi dan jamuan Penyusutan Honorarium tenaga ahli Kendaraan Keperluan kantor Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Jumlah 16.785.551.805 8.151.703.964 6.312.391.778 3.275.421.947 2.112.820.973 1.618.954.757 1.357.253.410 464.273.491 5.875.706.675 45.954.078.800

23.

GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2009 Rp 19.828.868.918 12.301.736.160 3.438.603.836 2.840.004.343 2.173.777.686 1.521.250.374 1.165.250.392 1.103.658.113 5.461.973.332 49.835.123.154 Salaries, wages and allowances Bank charges Post-employment benefit Representation and entertainment Depreciation Professional fees Vehicles Office supplies Others (below Rp 1 billion each) Total

50

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
24. INSTRUMEN DERIVATIF 2010 Rp MF Global Pte., Ltd., Singapura Ong First Pte., Ltd., Singapura Jumlah a. Transaksi Swap Komoditas Perusahaan menghadapi risiko harga akibat perubahan harga dimasa yang akan datang untuk rencana pembelian Aluminium dan Tembaga dengan kandungan tinggi (High Concentrate Aluminum and Copper). Oleh karena itu, Perusahaan menggunakan kontrak komoditas berjangka (jual-beli) sehubungan dengan adanya risiko perubahan harga bahan baku tersebut. Menurut kontrak tersebut, Perusahaan harus menempatkan sejumlah uang sebagai nilai awal kontrak, untuk kemudian dikelola oleh Perusahaan Broker. Keuntungan atau kerugian dari setiap transaksi penyelesaian derivatif akan secara otomatis dibukukan dan akan menambah atau mengurangi jumlah nilai awal kontrak yang ada. Nilai kontrak Perusahaan dihitung berdasarkan harga forward swap London Metal Exchange Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai tagihan pada Ong First Pte. Ltd., Singapura, atas kontrak-kontrak swap yang belum terealisasi masing-masing sebesar AS$ 52.600,56 (setara dengan Rp 472.931.675 ) dan AS$ 2.145.362,90 (setara dengan Rp 20.166.411.260). Perusahaan mempunyai tagihan pada MF Global Pte., Ltd., Singapura, atas transaksi derivatif bersih yang belum terealisasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, sebesar AS$ 52.502,90 (setara dengan Rp 472.053.574) dan AS$ 38.706,04 (setara dengan Rp 363.836.776). 30.310.405.833 457.853.099 30.768.258.932 a. 24. DERIVATIVE INSTRUMENTS 2009 Rp 27.623.836.776 20.166.411.260 47.790.248.036 Swap commodity transaction The Company face the price risk associated with price changes in the future to plan the purchase of Aluminum and Copper with high content (High Concentrate Aluminum and Copper). Therefore, the Company uses commodity futures contracts (sell-buy) associated with the risk of changes in raw material prices. Under such contracts, the Company must put a certain amount to the beginning of the contract, then to be managed by a brokerage firm. Gains or losses of any settlement of the derivative transaction will be automatically recorded and will be added to or subtracted from the existing value. The contract value is calculated based on a forward price swap London Metal Exchange. MF Global Pte., Ltd., Singapore Ong First Pte., Ltd., Singapore Total

As of 31 December 2010 and 2009, the Company has the bill in Ong First Pte. Ltd.., Singapore, the swap contracts Unrealized each amounting to US$ 52,600.56 (equivalent to Rp 472,931,675) and US$ 2,145,362.90 (equivalent to Rp 20,166,411,260).

The Company has a claim on MF Global Pte., Ltd., Singapore, the net derivative unrealized on 31 December 2010 and 2009, amounting to US$ 52,502.90 (equivalent to Rp 472,053,574) and US$ 38,706.04 (equivalent to Rp 363,836,776).

51

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
24. INSTRUMEN DERIVATIF (Lanjutan) b. Transaksi Swap mata uang asing Pada tanggal 30 Nopember 2007, Perusahaan menandatangani kontrak forward mata uang asing dengan MF Global Pte., Ltd., Singapura (Perusahaan Broker) atas jual - beli mata uang asing (Dolar Amerika Serikat) pada tanggal tertentu. Kontrak ini merupakan langkah untuk memperkecil eksposure akan perubahan nilai tukar mata uang asing khususnya atas sejumlah hutang dan piutang yang dilaporkan sebagian besar dalam mata uang asing. Menurut kontrak tersebut, Perusahaan harus menempatkan sejumlah uang sebagai nilai awal kontrak, untuk kemudian dikelola oleh Perusahaan Broker. Keuntungan atau kerugian dari setiap transaksi penyelesaian derivatif akan secara otomotis dibukukan dan akan menambah atau mengurangi jumlah nilai awal kontrak yang ada. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki transaksi derivatif bersih sebesar AS$ 3.318.593,50 (setara dengan Rp 29.837.474.159) dan AS$ 2.900.000,00 (setara dengan Rp 27.260.000.000) yang masing-masing dicatat sebagai piutang derivatif. Transaksi-transaksi derivatif diatas tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. 24. INSTRUMENT DERIVATIVE (Continued) b. Swap transaction in foreign currency On 30 November 2007, the Company entered into foreign currency forward contracts with MF Global Pte., Ltd.., Singapore (brokerage firm) for sale - buy foreign currency (U.S. Dollars) on a certain date. This contract is a step to minimize the exposure of foreign currency exchange rates, especially on the amount payable and receivable are reported mostly in foreign currency. Under such contracts, the Company must put a certain amount to the beginning of the contract, then to be managed by a brokerage firm. Gains or losses of any settlement of the derivative transaction will be automatically recorded and will be added to or subtracted from the existing value.

As of 31 December 2010 and 2009, the Company had net derivative transactions amounted to US$ 3,318,593.50 (equivalent to Rp 29,837,474,159) and US$ 2,900,000.00 (equivalent to Rp 27,260,000,000), each of which is recorded as derivative receivables.

Derivative transactions above do not meet criteria as hedging for accounting purposes and recognized in the consolidated statements of income.

25.

TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat dan transaksi yang mempunyai hubungan istimewa :

25. TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES

Nature and transactions with related parties :

Nama pihak yang mempunyai hubungan istimewa Name of related parties Pemegang sahamnya sama : Same stockholder : SWCC Showa Holdings Co., Ltd., Jepang (Showa Holdings) SWCC Showa Holdings Co., Ltd., Japan (Showa Holdings) Manajemennya sama : Same management : SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. (Showa Cable) SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. (Showa Cable)

Sifat hubungan istimewa Nature of related parties

Transaksi Transactions

Perusahaan asosiasi Associated company

Piutang lain-lain Other receivables.

Perusahaan asosiasi Associated company

Pembelian bahan baku, royalti dan penjualan Raw material purchases, royalty and sales

52

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
25. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) PT Kawat Mas Prakasa (PT KMP) 25. TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (Continued)

Perusahaan asosiasi

PT Kawat Mas Prakasa (PT KMP)

Associated company

Pembelian bahan baku, penjualan kawat tembaga, batangan dan kabel listrik Penjualan aset tetap Raw material purchases, sales of copper wire, rod and power cable Sales of property, plant and equipment Pembelian bahan baku dan penjualan Raw material purchases and sales Penjualan Sales Penjualan Sales Penjualan Sales

PT Alcarindo Prima (PT ACP) PT Alcarindo Prima (PT ACP) PT Prima Mitra Elektrindo (PT PME) PT Prima Mitra Elektrindo (PT PME) PT Bangun Prima Semesta (PT BPS) PT Bangun Prima Semesta (PT BPS) PT Cendikia Global Solusi (PT CGS) PT Cendikia Global Solusi (PT CGS)

Perusahaan asosiasi Associated company Anak perusahaan Subsidiary Anak perusahaan Subsidiary Anak perusahaan Subsidiary

Persentase terhadap jumlah aset/ kewajiban/ pendapatan/beban Percentage to total assets/liabilities/ revenues/ expenses 2010 Rp Piutang usaha PT KMP 2009 Rp 2010 % 2009 % Trade receivables PT KMP

4.629.687.306 4.629.687.306

0,37 0,37

Piutang lain-lain PT ACP Showa Holding PT Anugrah Bakti Nusa

4.358.937.774 119.569.940 20.135.000 4.478.507.714

4.358.937.774 119.569.940 4.478.507.714

0,04 0,01 0,01 0,05

0,34 0,01 0,01 0,36

Other receivables PT ACP Showa Holding PT Anugrah Bakti Nusa

Hutang usaha Showa Cable PT ACP PT KMP

87.828.639.028 61.954.237.550 137.337.420 149.920.213.998

144.403.786.154 50.613.326.430 195.017.112.584

7,80 5,50 0,01 13,31

11,68 4,09 15,77

Trade payables Showa Cable PT ACP PT KMP

Penjualan, bersih PT ACP PT KMP Showa Cable

169.770.145.150 25.318.458.213 25.294.355.596 220.382.958.959

282.330.107.015 23.676.379.876 152.885.451.661 458.891.938.552

12,96 1,93 1,93 16,82

16,33 1,37 8,84 26,54

Net sales PT ACP PT KMP Showa Cable

53

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)

25.

TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)

25. TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (Continued)

Pembelian bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang PT ACP Showa Cable PT KMP

199.426.311.125 2.006.127.919 26.232.137.242 227.664.576.286

307.941.842.713 89.749.981.351 15.168.409.644 412.860.233.708

20,05 0,20 2,64 22,89

23,84 6,95 1,17 31,96

Purchases of raw materials, supplies and spare parts PT ACP Showa Cable PT KMP

26.

LABA BERSIH PER SAHAM Berikut adalah perhitungan laba per saham dasar per 31 Desember 2010 dan 2009 :

26. EARNINGS PER SHARE The calculation of basic earnings per share as of 31 December 2010 and 2009 are as follows : Jumlah lembar saham yang beredar Number of outstanding shares Lembar saham/ Number of shares

Laba bersih Net income 2010 Laba bersih per saham dasar Laba saham bersih tersedia untuk pemegang saham biasa Rp

Nilai laba per saham Earnings per share Rp 2010 Basic earnings per share Basic earnings per share available 12,11 for common shareholders

10.066.230.211

831,120,519

Laba bersih Net income 2009 Laba bersih per saham dasar Laba saham bersih tersedia untuk pemegang saham biasa Rp

Jumlah lembar saham yang beredar Number of outstanding shares Lembar saham/ Number of shares

Nilai laba per saham Earnings per share Rp 2009 Basic earnings per share Basic earnings per share available 64,45 for common shareholders

53.563.469.865

831.120.519

54

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
27. KONDISI PEREKONOMIAN Pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat menjadi 6% di tahun 2010, dibandingkan tahun 2009 sebesar 4,5%, sementara tingkat pertumbuhan ekonomi dunia hanya berkisar 4,2%. Krisis global yang masih berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi dunia mengakibatkan fluktuasi dan peningkatan harga aluminium dan tembaga, bahan baku utama produksi kabel. Harga rata-rata aluminium di tahun 2010 naik menjadi AS$ 2.173/ton, dan tembaga menjadi AS$ 7.534/ton. Total nilai penjualan Perusahaan dan Anak Perusahaan di tahun 2010 sebesar Rp 1,3 triliun, yaitu penjualan ekspor sebesar Rp 120,6 miliar dan penjualan lokal sebesar Rp 1,1 triliun. Pada tahun 2010, beberapa proyek PLN dan Telkom mengalami penundaan sehingga mengakibatkan penurunan penjualan kabel lisitrik, demikian pula dengan penjualan kabel serat optik. Sinergi pemasaran dilakukan Perusahaan dengan membentuk divisi penjualan kabel retail untuk meningkatkan volume penjualan domestik, terutama kabel pasaran dan bekerja sama dengan distributor-distributor di seluruh Indonesia. Laba kotor Perusahaan dan Anak Perusahaan di tahun 2010 sebesar Rp 153,2 miliar atau 11,70% dari penjualan dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 11,44% dari total penjualan, sedangkan laba operasi menurun menjadi 3,61% dari total penjualan dibandingkan tahun 2009 sebesar 4,77% dari penjualan. Perusahaan juga menjalankan strategi menembus pasar ekspor ke negara-negara berkembang yang sedang membangun kelistrikan. Meskipun pasar ekspor yang baru tidak sebesar pasar Timur Tengah, tetapi dapat menggantikan sebagian pasar Timur Tengah yang turun secara drastis. Walaupun pada tahun 2010 masih menghadapi banyak tantangan, Perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 10,06 miliar. Perusahaan optimis menatap ke depan dengan adanya pemerintahan yang stabil dan membaiknya perekonomian dunia pada umumnya dan khususnya perekonomian Indonesia. Pemerintah telah menegaskan kembali komitmennya untuk menyelesaikan proyek pembangkit dan transmisi 10.000 MW agar dapat beroperasi sesuai target yang diharapkan. Pemerintah tengah menyiapkan kebijakan agar pihak swasta berperan aktif dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur, termasuk kelistrikan. Infrastruktur dan energi merupakan bagian dari prioritas pemerintah Indonesia dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun periode kedua 2010 2014 dan diharapkan industri kabel akan tumbuh pesat seiring dengan pertumbuhan sektor kelistrikan. 27. ECONOMIC CONDITION Indonesia's economic growth increase to 6% in 2010, compared to the year 2009 by 4.5%, while world economic growth rate is only around 4.2%. The global crisis that still affects the decline in world economic growth and rising prices lead to fluctuations in aluminum and copper, the main raw material for cable production. The average aluminum prices in 2010 rose to US$ 2.173/ton, and copper to US$ 7.534/ton.

Total sales of the Company and Subsidiaries in the year 2010 amounting to Rp 1.3 trillion, which are export sales amounting to Rp 120.6 billion and domestic sales of Rp 1.1 trillion. In 2010, several projects PLN and Telkom has been delayed resulting decline in sales of power cable, as well as sales of fiber optic cable. Marketing synergies made by the Company to establish retail sales cable to increase the volume of domestic sales, particularly the cable market and working with distributors throughout Indonesia. Gross profit of the Company and its subsidiaries in 2010 amounted to Rp 153.2 billion or 11.70% of sales compared to the year 2009 of 11.44% of total sales, while operating profit decreased to 3.61% of total sales compared to year 2009 amounted to 4.77% of sales.

The Company also runs a strategy to penetrate the export markets of developing countries that are building electricity. Although no new export markets for the Middle East markets, but to replace some Middle Eastern markets fell drastically. Although in 2010 still faces many challenges, the Company booked a net profit of Rp 10.06 billion.

The Company is optimistic looking ahead to the existence of a stable government and an improving world economy in general and in particular the Indonesian economy. The Government has reaffirmed its commitment to complete projects of 10,000 MW power plant and transmission in order to operate according to the expected target. The government was preparing a policy for private parties play an active role in financing infrastructure development, including electricity. Infrastructure and energy is part of the Indonesian government's priorities in the Five-Year Development Plan for the period 2010 - 2014 and the cable industry is expected to grow rapidly in line with growth in the power sector.

55

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
27. KONDISI PEREKONOMIAN (Lanjutan) 27. ECONOMIC CONDITION (Continued)

Perusahaan yakin bahwa operator-operator telekomunikasi akan meningkatkan pembangunan jaringan kabel serat optik dengan adanya kenaikan pendapatan per kapita dan kebutuhan bandwidth yang terus meningkat. Sebagai komitmen manajemen terhadap lingkungan dan keselamatan kerja, Perusahaan telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Pencegahan Pencemaran Lingkungan dengan diperolehnya sertifikat ISO 14001 dan OHSAS 18001 dari SGS pada tahun 2010. Perusahaan melakukan tanggung jawab sosial (CSR) dengan membina hubungan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan masyarakat setempat. Kepedulian Perusahaan terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar diarahkan untuk menggali potensi masyarakat agar mampu tumbuh dan berkembang bersama Perusahaan. Perusahaan menjunjung tinggi kepercayaan publik dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, seperti keterbukaan, akuntabilitas dan pertanggungjawaban karena yakin bahwa elemen - elemen tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang. Perusahaan telah mensosialisasikan Panduan Etika Bisnis dan Etika Kerja kepada seluruh insan Perusahaan dan menerapkan prinsip- prinsip tersebut dengan sebaik-baiknya. Perusahaan akan melakukan program perbaikan terus menerus, meningkatkan kapasitas produksi dalam rangka memenuhi permintaan pasar dengan efisiensi dan produktifitas yang tinggi untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Perusahaan akan merumuskan strategi yang efektif untuk menghadapi persaingan. Nilai dasar, visi dan misi Perusahaan akan menjadi mercusuar bagi seluruh insan Perusahaan untuk melangkah ke masa depan dengan semangat yang tinggi

The Company believes that telecommunications operators will increase the development of optical fiber cable network with significant increases in income per capita and the growing bandwidth needs. As a management commitment to the environment and safety, the Company has implemented a Safety Management System and Occupational Health and Prevention of Environmental Pollution by obtaining the ISO 14001 and OHSAS 18001 certification from SGS in 2010. Company social responsibility (CSR) to build harmonious relations, balanced and in accordance with the local community environment. Company Concern for the welfare of surrounding communities are directed to explore the potential of people to be able to grow and grow with the Company.

The Company upholds the public trust by applying the principles of good corporate governance, such as openness, accountability and responsibility in the belief that the elements - these elements will enhance shareholder value over the long term. The company has been disseminating Guide Business Ethics and Work Ethics to all beings of the Company and to apply those principles with the best. The Company will conduct a program of continuous improvement, increase production capacity in order to meet market demand with high efficiency and productivity to face increasing competition. The Company will formulate effective strategies to face competition. Basic values, vision and mission will become a beacon for all beings of the Company to step into the future with high spirits

56

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
28. INFORMASI SEGMEN USAHA Informasi kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan ke dalam segmen primer dan sekunder adalah sebagai berikut : 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) (In thousand Rupiah) INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER) SEGMENT INFORMATION (PRIMARY) Penjualan segmen Segment sales Penjualan eksternal External sales Hasil segmen Segment income Hasil segmen Segment income Biaya usaha Operating expenses Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan Unallocated operating Expenses Laba usaha Operating income Pendapatan lain-lain Other income Beban lain-lain yang tidak dapat dialokasikan Unallocated other expenses Beban pajak Tax expenses Beban pajak yang tidak dapat Dialokasikan Unallocated tax expenses Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan Minority interest in net income of Subsidiaries Laba bersih Net income (2.134.900) 4.528.568 Kabel Listrik Power Cable Rp 000 Kabel Telekomunikasi Telecommunication Cable Rp 000 28. SEGMENT INFORMATION Information of the Company and Subsidiaries activity are classified into primary segment and secondary segment as follows : Kabel Fiber Optik Fiber Optic Cable Rp 000 Kawat Tembaga Copper Wire Rp 000

Perdagangan Trading Rp 000

Eliminasi Elimination Rp 000

Jumlah Total Rp 000

897.774.836

22.038.011

126.423.924

211.639.156

162.112.928 (110.418.543) 1.309.570.310

95.884.680

386.990

20.067.377

9.589.850

27.299.059

153.227.956

(18.691.792)

(18.691.792)

(87.249.519)

47.286.646

4.528.568

(34.771.635)

(2.134.900)

(4.646.999)

(195.450)

10.066.230

57

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
28. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) (In thousand Rupiah) Neraca Balance sheet Aset segmen Segment assets Kas dan setara kas Cash and cash equivalents Piutang usaha Trade receivables Persediaan Inventories Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes Aset tetap, bersih Property, plant and equipment, net Aset yang tidak dapat dialokasikan Unallocated assets Jumlah aset Total assets Kewajiban segment Segment liabilities Kewajiban segmen yang tidak dapat dialokasikan Unallocated segment liabilities Jumlah kewajiban Total liabilities Informasi lain Other information Pengeluaran modal Capital expenditures Pengeluaran modal Capital expenditures Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan Unallocated capital expenditures Jumlah pengeluaran modal Total capital expenditures Kabel Listrik Power Cable Rp 000 Kabel Telekomunikasi Telecommunication Cable Rp 000 28. SEGMENT INFORMATION (Continued) Kawat Tembaga Copper Wire Rp 000

Kabel Fiber Optik Fibre Optic Cable Rp 000

Perdagangan Trading Rp 000

Eliminasi Elimination Rp 000

Jumlah Total Rp 000

7.787.359 44.181.346 86.109.606 1.287.372 10.135.095 49.714.895 18.627.271 3.644.381 65.564.774 13.266.635 34.538.022 21.054.269 5.288.066

7.787.359 44.181.346 165.874.240 3.644.381 139.711.765

7.324.203

765.281.665

151.674.381

14.554.007

44.673.117

70.769.164

86.852.625

1.126.480.755

56.765.782

(53.493.501)

3.272.281 718.097.099

721.369.380

17.675.894

254.590

2.108.612

1.841.873

3.554.911

25.435.880

527.762

25.963.643

58

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
28. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 28. SEGMENT INFORMATION (Continued)

2010 (Dalam Ribuan Rupiah) (In thousand Rupiah)

Kabel Listrik Power Cable Rp 000

Kabel Telekomunikasi Telecommunication Cable Rp 000

Kabel Fiber Optik Fibre Optic Cable Rp 000

Kawat Tembaga Copper Wire Rp 000

Perdagangan Trading Rp 000

Eliminasi Elimination Rp 000

Jumlah Total Rp 000

Penyusutan Depreciation Penyusutan Depreciation Penyusutan tidak dapat dialokasikan Unallocated depreciation Jumlah penyusutan Total depreciation

11.990.539

4.902.819

5.141.931

3.150.020

273.416

25.458.724

2.068.635

27.527.359

2010 (Dalam Ribuan Rupiah) (In thousand Rupiah)

Dalam negeri Domestic Rp 000

Luar negeri Abroad Rp 000

Jumlah Total Rp 000

INFORMASI SEGMEN GEOGRAFIS (SEKUNDER) GEOGRAPHICAL SEGMENT INFORMATION (SECONDARY) Penjualan segmen Segment sales Aset segmen Segment assets Kewajiban segmen Segment liabilities Pengeluaran modal Capital expenditures 1.188.916.003 120.654.307 1.309.570.310

1.095.712.496

30.768.259

1.126.480.755

511.007.690

210.361.690

721.369.380

17.609.362

8.354.281

25.963.643

59

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
28. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 2009 (Dalam Ribuan Rupiah) (In thousand Rupiah) INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER) SEGMENT INFORMATION (PRIMARY) Penjualan segmen Segment sales Penjualan eksternal External sales Hasil segmen Segment income Hasil segmen Segment income Biaya usaha Operating expenses Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan Unallocated operating expenses Laba usaha Operating income Pendapatan lain-lain Other income Beban lain-lain yang tidak dapat dialokasikan Unallocated other expenses Beban pajak Tax expenses Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan Unallocated tax expenses Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan Minority interest in net income of Subsidiaries Laba bersih Net income (1.696.593) 361.630 Kabel Listrik Power Cable Rp 000 28. Kabel Telekomunikasi Telecommunication Cable Rp 000 SEGMENT INFORMATION (Continued) Kabel Fiber Optik Fiber Optic Cable Rp 000 Kawat Tembaga Copper Wire Rp 000

Perdagangan Trading Rp 000

Eliminasi Elimination Rp 000

Jumlah Total Rp 000

1.312.967.229

65.581.293

179.612.460

128.453.173

113.923.166

(71.424.096) 1.729.113.225

142.735.493

(6.226.704)

14.672.817

(2.717.925)

14.578.460

163.042.141

(10.120.122)

(10.120.122)

(70.444.865)

82.477.154

361.630

(3.084.661 )

22.057.995

(1.696.593)

(14.756.520)

(38.714)

53.563.470

60

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
28. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 2009 (Dalam Ribuan Rupiah) (In thousand Rupiah) Neraca Balance sheet Aset segmen Segment assets Kas dan setara kas Cash and cash equivalents Piutang usaha Trade receivables Persediaan Inventories Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes Aset tetap, bersih Property, plant and equipment, net Aset yang tidak dapat dialokasikan Unallocated assets Jumlah aset Total assets Kewajiban segment Segment liabilities Kewajiban segmen yang tidak dapat dialokasikan Unallocated segment liabilities Jumlah kewajiban Total liabilities Informasi lain Other information Pengeluaran modal Capital expenditures Pengeluaran modal Capital expenditures Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan Unallocated capital expenditures Jumlah pengeluaran modal Total capital expenditures Kabel Listrik Power Cable Rp 000 Kabel Telekomunikasi Telecommunication Cable Rp 000 28. SEGMENT INFORMATION (Continued) Kawat Tembaga Copper Wire Rp 000

Kabel Fiber Optik Fibre Optic Cable Rp 000

Perdagangan Trading Rp 000

Eliminasi Elimination Rp 000

Jumlah Total Rp 000

9.121.395 43.046.680 69.906.481 6.788.531 15.255.967 26.915.907 18.722.345 1.001.680 56.939.313 17.667.155 37.436.675 22.069.020 1.394.265

9.121.395 43.046.680 137.589.231 1.001.680 135.506.428

10.205.538

911.692.271

126.845.794

24.455.686

52.692.642

48.984.927

83.491.903

1.237.957.685

66.684.994

(49.047.719)

17.637.275

844.557.615

862.194.890

11.792.767

2.149.611

5.224.839

6.573.645

922.018

26.662.880

2.851.676

29.514.556

61

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
28. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 2009 (Dalam Ribuan Rupiah) (In thousand Rupiah) Kabel Listrik Power Cable Rp 000 Kabel Telekomunikasi Telecommunication Cable Rp 000 28. SEGMENT INFORMATION (Continued) Kawat Tembaga Copper Wire Rp 000

Kabel Fiber Optik Fibre Optic Cable Rp 000

Perdagangan Trading Rp 000

Eliminasi Elimination Rp 000

Jumlah Total Rp 000

Penyusutan Depreciation Penyusutan Depreciation Penyusutan tidak dapat dialokasikan Unallocated depreciation Jumlah penyusutan Total depreciation

12.156.035

3.265.589

5.335.984

3.033.600

164.789

23.955.997

4.706.883

28.662.880

2009 (Dalam Ribuan Rupiah) (In thousand Rupiah)

Dalam Negeri Domestic Rp 000

Luar negeri Abroad Rp 000

Jumlah Total Rp 000

INFORMASI SEGMEN GEOGRAFIS (SEKUNDER) GEOGRAPHICAL SEGMENT INFORMATION (SECONDARY) Penjualan segmen Segment sales Aset segmen Segment assets Kewajiban segmen Segment liabilities Pengeluaran modal Capital expenditures 1.401.933.552 327.179.67 1.729.113.225

1.169.323.203

68.634.482

1.237.957.685

562.040.138

300.154.752

862.194.890

18.040.726

11.473.830

29.514.556

62

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
29. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing yang signifikan, sebagai berikut : 29. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY As of 31 December 2010 and 2009, the Company and Subsidiaries have significant outstanding monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows: 2 0 0 9 Dalam ekuivalen Rupiah Equivalent in Rupiah Rp Assets Current assets AS$ AS$ AS$ AS$ EUR CHF Sin$ 3.045.401,20 7.722.430,80 5.108.255,33 909.074,98 8.301,16 18.533,00 4.900,00 27.381.202.224 69.432.375.359 45.928.323.636 8.173.493.145 26.577.721 177.919.395 34.204.989 2.007.361,80 13.607.654,92 7.784.133,71 73.796,00 350,00 4.900,00 18.869.200.890 127.911.956.223 73.170.856.875 996.961.083 3.180.593 32.822.748 Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Other current assets

Mata uang asing Foreign currency Aset Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lancer lainnya

2 0 1 0 Dalam ekuivalen Rupiah Equivalent in Rupiah Rp

Mata uang asing Foreign currency

Aset tidak lancar Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaanya

Non-current assets AS$ EUR 25.286,83 6.283,50 227.353.916 75.124.183 181.744.659.466 922.972,13 16.198,35 8.675.938.022 218.835.335 242.900.457.271 Restricted cash

Jumlah aset Kewajiban Kewajiban lancar Hutang usaha

Total assets Liabilities Current liabilities Trade payables

Biaya masih harus dibayar Jumlah kewajiban Kewajiban Bersih

AS$ EUR Sin$ JPY AS$

50.595.730,83 11.515,81 1.559,08

454.906.215.932 137.680.605 14.017.706 455.057.914.243 273.313.254.777

41.321.181,42 26.282,21 38.444,00 120,01 57.000,00

388.419.105.386 355.065.561 257.517.903 12.205 535.800.000 389.567.501.055 146.667.043.784

Accrued expenses Total liabilities Liabilities, net

63

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Berbagai aktivitas Perusahaan dan Anak Perusahaan menyebabkan Perusahaan memiliki risiko potensial terhadap berbagai macam risiko-risiko keuangan yaitu: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan berfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan untuk meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak buruk pada kinerja keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan. Perusahaan dan Anak Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif seperti kontrak swap mata uang asing dan kontrak swap komoditas untuk mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Transaksi derivatif Perusahaan digunakan untuk aktivitas lindung nilai (hedging) dan tidak sebagai instrumen yang diperdagangkan atau untuk spekulasi. Direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan menelaah dan meyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini. (i) Resiko Pasar Resiko nilai tukar mata uang asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Exposure Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari hutang usaha dan piutang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan yang sebagian besar dalam Dolar Amerika Serikat. Sebagai bagian dari usaha Perusahaan untuk mengelola eksposur atas mata uang asing, Perusahaan memasuki kontrak swap nilai tukar mata uang asing dengan lembaga-lembaga keuangan internasional. Sebagai hasil dari kontrak tersebut, Perusahaan dan Anak Perusahaan yakin bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengurangi beberapa risiko nilai tukar mata uang asing, meskipun aktivitas lindung nilai yang dilakukan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak mencakup seluruh eksposur mata uang asing. Aset dan kewajiban moneter Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 disajikan pada Catatan 29. 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT The Company and Subsidiaries activities expose it to potential risk of variety financial risks: market risk (including foreign exchange risk, price risk and interest rate risk), credit risk and liquidity risk. Overall, financial risk management program of the Company and subsidiaries focus on the uncertainty of financial markets and to minimize potential loss that adverse effects financial performance of Company and Subsidiaries.

The Company use derivative financial instruments as foreign currency swap contracts and commodity swap contracts to anticipate the risks that may occur. Companies use derivative transactions for hedging activities and not instruments for trading or speculation. Directors of the Company and Subsidiaries reviewed and approved policies for managing risks summarized below.

(i)

Market risk Foreign exchange risk Exchange risk is risk of foreign currency in which the fair value or future cash flows of financial instrument will fluctuate due to changes in foreign currency exchange rate. Exposure of the Company and Subsidiaries against fluctuations in exchange rates primarily from accounts payable and accounts receivable of the Company and Subsidiaries in U.S. Dollars.

As part of efforts to manage exposure of foreign currency, the Company entered into foreign currency swap contracts with international financial institutions. As a result of the contract, Company and Subsidiaries believe that Company and Subsidiaries has reduced some risks from foreign currency exchange rate, although hedging activities done by Company and Subsidiaries does not include all foreign currency exposures.

Net monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at December 31, 2010 and 2009 disclosed in Note 29.

64

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN ( Lanjutan ) (i) Resiko Pasar ( Lanjutan ) 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT ( Continued) (i) Market risk

Risiko Harga Resiko harga adalah risiko kerugian finansial yang disebabkan dari pergerakan harga komoditas bahan baku produksi perusahaan, Perusahaan menghadapi risiko harga akibat perubahan harga dimasa yang akan datang untuk rencana pembelian Aluminium dan Tembaga dengan kandungan tinggi (High Concentrate Aluminum and Copper). Oleh karena itu, Perusahaan menggunakan kontrak komoditas berjangka (jualbeli) dengan lembaga-lembaga keuangan internasional sehubungan dengan adanya risiko perubahan harga bahan baku tersebut. Perusahaan dan Anak Perusahaan yakin bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengurangi beberapa risiko perubahan harga komoditas di masa yang akan datang. Risiko tingkat suku bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko nilai wajar atau arus kas masa depan dari instrumen keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap perubahan tingkat bunga pasar berhubungan dengan hutang bank dan hutang leasing jangka pendek dan panjang. Pada saat ini Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki eksposur terutama pada hutang bank dan hutang leasing jangka pendek, yang berpengaruh pada pengembalian pinjaman tersebut pada saat jatuh tempo. Tabel berikut menampilkan nilai tercatat, serta masa jatuh tempo dari aset dan kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang terkena risiko suku bunga:

Price risk Price risk is the risk of financial loss resulting from commodity price movements of raw materials production company, the Company price risk due to price changes in the future to plan for purchase of Aluminum and Copper with high content (High Concentrate Aluminum and Copper). Therefore, Company uses commodity futures contract (of sale) by international financial institutions in relation to the risk of price changes in raw materials. The Company and Subsidiaries believe that the Company and Subsidiaries have reduced some of the risk of commodity price changes in the future.

Interest rate risk Interest rate risk is the risk of fair value or future cash flows of financial instruments which fluctuate due to changes in market interest rate. Exposure of the Company and Subsidiaries against changes in market interest rates associated with bank loans and debt short-and long-term leasing. At this time the Company and subsidiaries have exposure mainly on bank loans and short-term lease, which effected the loan repayment at maturity.

The following table shows carrying amount and maturity of financial assets and liabilities of the Company and its subsidiaries which exposed to interest rate risk:

Suku Bunga Efektif Effective interest rate % Aset Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya

Kurang dari 1 tahun Less than 1 year Rp

Lebih dari 1 tahun More than 1 year Rp

Total Rp Assets Cash and cash equivalent

1,5 2,5

37.210.123.084

37.210.123.084

5,75

471.087.914

471.087.914

Restricted cash

Kewajiban Hutang Bank Bagian jangka pendek dari sewa pembiayaan Bagian jangka panjang dari sewa pembiayaan 11 6 6 157.032.236.182 1.955.238.178 1.633.473.698 157.032.236.182 1.955.238.178 1.633.473.698

Liabilities Bank loans Short-term portion from finance leases Long-term portion from finance leases

65

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN ( Lanjutan ) (ii) Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan jika pelanggan gagal untuk memenuhi kewajiban sesuai kontrak, tidak ada konsentrasi atas risiko kredit yang signifikan. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batas-batas risiko yang dapat diterima bagi setiap pelanggannya dan memantau eksposur yang terkait dengan pembatasan ini. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan hubungan bisnis hanya dengan pihak ketiga yang memiliki reputasi dan kredibel. Perusahaan dan Anak Perusahaan juga mempunyai kebijakan yang mengharuskan setiap pelanggannya untuk melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi resiko penyisihan piutang ragu-ragu. Tabel berikut menampilkan exposure atas aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang berhubungan dengan risiko kredit dari Perusahaan dan Anak Perusahaan: 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT ( Continued) (ii) Credit risk Credit risk is the risk of financial loss to the Company and Subsidiaries if the customer failed to fill contractual obligations, no concentration of credit risk that significant. The Company and subsidiaries manage and control credit risk by setting limits of acceptable risk for each customer and monitor the exposure associated with this restriction. The Company and Subsidiaries conduct business only with reputable third parties and credible. The Company and subsidiaries also have a policy that requires each customer to go through customer credit verification procedures. In addition, the amount of receivables are monitored continuously to reduce the risk of allowance for doubtful accounts. The following table shows the exposure of financial assets of the Company and Subsidiaries relating to credit risk of the Company and Subsidiaries:

2010 Rp

2009 Rp

Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain lain

37.210.123.084 471.087.914 501.847.779.710 52.129.680.905

32.824.450.880 9.067.703.173 566.869.695.087 33.359.159.287

Cash and cash equivalent Restricted cash Trade receivables Other receivables

Total

591.658.671.613

642.121.008.427

Total

Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh aset keuangan di atas tidak ada yang mengalami penurunan nilai aset atau telah lewat dari masa jatuh tempo dalam setiap tanggal pelaporannya dan selalu memiliki kualitas kredit yang baik.

Management believes that all financial assets above are not impaired or has passed from time of maturity at the reporting date and always have a good credit quality.

66

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN ( Lanjutan ) (iii) Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mengalami kesulitan dalam pencairan dana untuk memenuhi komitmen terkait dengan instrumen keuangan. Kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah untuk secara teratur memantau kebutuhan likuiditas saat ini dan masa depan untuk memastikan bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai cadangan uang tunai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dalam jangka pendek serta jangka panjang. Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal pelaporan akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun berdasarkan nilai tercatat yang disajikan dalam laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan. Tabel di bawah ini menampilkan masa jatuh tempo dari aset keuangan dan kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan berdasarkan pada kontrak pembayaran yang tidak terdiskonto. 1 tahun 1 year Rp Aset Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain - lain Jumlah aset 37.210.123.084 471.087.914 501.847.779.710 52.129.680.905 591.658.671.613 37.210.123.084 471.087.914 501.847.779.710 52.129.680.905 591.658.671.613 1 2 tahun 1 2 year Rp 30. (iii) FINANCIAL RISK MANAGEMENT ( Continued) Liquidity risk Liquidity risk is the risk that Company and Subsidiaries will have difficulty in raising funds to meet commitments associated with financial instruments. The Company and Subsidiaries policy is to regularly monitor current and expected liquidity requirements to ensure that it maintains sufficient reserve of cash to meet its liquidity requirement in short and long term period.

Financial obligations of the Company and Subsidiaries at the reporting date will be due in less than one year based on the carrying value presented in the financial statements of the Company and Subsidiaries. The table below shows the maturity of financial assets and financial liabilities of the Company and Subsidiaries based on contractual undiscounted payments. 3 5 tahun 3 5 year Rp

Total Rp Assets Cash and cash equivalent Restricted cash Trade receivables Other receivables Total assets

Kewajiban Hutang Bank Hutang usaha Hutang lain lain Bagian jangka pendek dari sewa pembiayaan Bagian jangka panjang dari sewa pembiayaan Jumlah kewajiban Kewajiban bersih 157.032.236.182 470.123.812.091 51.006.877.281 1.955.238.178 680.118.163.732 88.459.492.119 1.633.473.698 1.633.473.698 1.633.473.698 157.032.236.182 470.123.812.091 51.006.877.281 1.955.238.178 1.633.473.698 681.751.637.430 90.092.965.817

Liabilities Bank loans Trade payables Other payables Short-term portion from finance leases Llong-term portion from finance leases Total liabilities Liabilities net

67

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN ( Lanjutan ) (iv) Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan 30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT ( Continued) (iv) Fair value of financial assets and liabilities

2010 Nilai tercatat Carrying Value Aset keuangan Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain - lain Piutang derivatif Total 37.210.123.084 37.210.123.084 Nilai wajar Fair Value Nilai tercatat Carrying Value

2009 Nilai wajar Fair Value Financial Assets 32.824.450.880 32.824.450.880 Cash and cash equivalent Restricted cash Trade receivables Other receivables Derivative receivables Total assets

471.087.914
501.847.779.710 52.129.680.905 30.768.258.932 622.426.930.545

471.087.914
501.847.779.710 52.129.680.905 30.768.258.932 622.426.930.545

9.067.703.173
571.499.382.393 33.359.159.257 47.790.248.036 694.540.943.739

9.067.703.173
571.499.382.393 33.359.159.257 47.790.248.036 694.540.943.739

Kewajiban keuangan Hutang Bank Hutang usaha Hutang lain lain Hutang sewa pembiayaan Biaya yang masih harus dibayar Total 157.032.236.182 470.123.812.088 51.006.877.281 3.588.711.876 1.955.238.178 683.706.875.605 157.032.236.182 470.123.812.088 51.006.877.281 3.588.711.876 1.955.238.178 683.706.875.605 263.280.848.692 424.753.836.238 89.251.244.742 5.665.421.714 8.262.013.777 791.213.365.163 263.280.848.692 424.753.836.238 89.251.244.742 5.665.421.714 8.262.013.777 791.213.365.163

Financial Liabilities Bank loans Trade payables Other payables Finance leases Accrued expenses Total

Nilai wajar aset dan kewajiban financial lancar mendekati nilai tercatatnya, karena dampak dari diskonto tidak signifikan. Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan jangka panjang diestimasikan sebesar nilai kini dari arus kas di masa datang, yang didiskontokan dengan tingkat suku bunga pasar.

The fair value of current financial assets and liabilities approximates their carrying amounts, due the impact of the discount is not significant. The fair value of financial assets and liabilities are estimated at the present value of future cash flows, discounted at the market rate interest,

68

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
30. STANDAR AKUNTANSI BARU Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut: Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 1. PSAK No. 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas 3. PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 4. PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tidak Berwujud 5. PSAK No. 23 (Revisi 2010), Pendapatan 6. PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan kesalahan 7. PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset 8. PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontijensi 9. ISAK No. 10, Program Loyalitas Pelanggan 10. ISAK No. 11, Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik 30. NEW ACCOUNTING STANDARDS As of date of completion of the consolidated financial statements, the Indonesia Institute of Accountants has issued the following revised financial accounting standards (SFAS) and interpretations (ISAK). These standards will be applicable to financial statements as follow: Periods beginning on or after January 1, 2011 1. 2. 3. SFAS No. 1 (Revised 2009), Presentation of Financial Statements SFAS No. 2 (Revised 2009), Cash Flow Statementsf SFAS No. 7 (Revised 2010), Related Parties Disclosures

4. 5. 6.

SFAS No. 19 (Revised 2010), Intangible Assets SFAS No. 23 (Revised 2010), Revenues SFAS No. 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors SFAS No. 48 (Revised 2009), Impairment of Assets SFAS No. 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets ISAK No. 10, Customer Loyalty Program

7. 8.

9.

10. ISAK No. 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners

Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012 1. PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum menetukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian

Periods beginning on or after January 1, 2012 1. SFAS No. 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates The Company and Subsidiaries currently evaluating the impact of these revised SFAS and yet determine their impact on the consolidated financial statements

31.

REKLASIFIKASI AKUN Angka komparatif pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah diubah untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

31. RECLASSIFICATION OF ACCOUNT Comparative figures in the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2009 has been amended to conform with the presentation of the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2010.

32.

PENYAJIAN DAN PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 18 Maret 2011.

32. PREPARATION AND COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS The Directors and Subsidiaries of the Company are responsible for preparation of the consolidated financial statements which was completed on 18 March, 2011.

69

INFORMASI TAMBAHAN PT VOKSEL ELECTRIC Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA NERACA 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) SUPPLEMENTARY INFORMATION PT VOKSEL ELECTRIC Tbk PARENT ONLY BALANCE SHEETS 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
ASET ASSETS

2010 Rp ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 8.365.760.242 pada tahun 2010 dan 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Piutang derivatif Persediaan Pajak dibayar dimuka Aset lancar lainnya Jumlah aset lancar INVESTASI ASET TIDAK LANCAR Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 270.090.582.209 pada tahun 2010 dan Rp 242.836.639.021 pada tahun 2009 Aset tetap yang tidak digunakan setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.027.907.022 pada tahun 2010 dan Rp 2.995.288.191 pada tahun 2009 Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lainnya Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET

2009 Rp CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash Trade receivables Third parties, net of allowance for doubtful accounts of 526.435.378.703 Rp 8,365,760,242 and in 2010 and 2009 23.612.412.961 9.067.703.173

29.422.764.579

471.087.914

464.151.645.467

35.584.475.228 57.775.335.978 30.768.258.932 232.653.542.965 13.705.974.130 11.971.992.044 876.505.077.237 29.572.775.384

35.878.986.784 45.267.517.812 47.790.248.037 234.738.321.444 2.324.938.546 17.386.306.595 942.501.814.055 18.784.925.105

Related parties Other receivables Derivative receivables Inventories Prepaid taxes Other current assets Total current assets INVESTMENT NON CURRENT ASSETS Property, plant and equipment, net of accumulated depreciation of Rp 270,090,582,209 in 2010 And Rp 242,836,639,021 in 2009 Unused property, plant and equipment, net of accumulated depreciation of Rp 3,027,907,022 in 2010 and Rp 2,995,288,191 in 2009 Estimated claims for income tax refund Deferred tax assets Other non - current assets Total non - current assets TOTAL ASSETS

205.610.260.677

210.455.472.489

148.841.062

2.324.938.546 6.572.056.671 1.960.456.296 216.616.553.252


1.122.694.405.873

181.459.893 39.532.380.161

6.635.388.129 1.915.299.812 258.720.000.484


1.220.006.739.644

70

INFORMASI TAMBAHAN PT VOKSEL ELECTRIC Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA NERACA (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) SUPPLEMENTARY INFORMATION PT VOKSEL ELECTRIC Tbk PARENT ONLY BALANCE SHEETS (Continued) 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

2010 Rp KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa Hutang lain-lain Pihak ketiga Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Bagian jangka pendek dari hutang Jangka panjang - sewa pembiayaan Jumlah kewajiban lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban imbalan pasca kerja Hutang jangka panjang dari sewa pembiayaan Jumlah kewajiban tidak lancar EKUITAS Modal saham biasa - modal dasar 2.000.000.000 lembar saham biasa, ditempatkan dan disetor penuh 831.120.519 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 500 (nilai penuh) per saham Agio saham Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Kerugian komprehensif lain Akumulasi defisit Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

2009 Rp CURRENT LIABILITIES Bank loans Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Taxes payable Accrued expenses Customers deposits Current portion of long-term debt finance lease Total current liabilities NON CURRENT LIABILITIES Post-employment benefit obligations Long-term debt, net of current portion finance leases Total non current liabilities EQUITY Common share capital - Authorized capital 2,000,000,000 ordinary shares issued and fully paid 831,120,519 ordinary shares with par value of Rp 500 (full amount) per shares Additional paid-in capital Difference arising from change in Subsidiaries equity Other comprehensive loss Accumulated deficit ` Total equity

157.032.236.182 317.930.430.075 151.545.425.374 50.460.375.897 3.697.300.000 2.584.978.153 1.485.037.545 29.268.466.513 1.955.238.178 715.959.487.917

263.280.848.692 223.189.842.617 197.629.476.176 88.636.791.534 1.001.680.000 4.359.094.892 4.574.740.820 41.626.771.347 1.924.150.842 826.223.396.920

19.581.107.313 1.633.473.698

14.587.965.118 3.741.270.872

21.214.581.011

18.329.235.990

415.560.259.500 940.000.000 1.153.198.004 (32.133.120.559 ) 385.520.336.945

415.560.259.500 940.000.000 1.153.198.004

(42.199.350.770 ) 375.454.106.734

1.122.694.405.873

1.220.006.739.644

EQUITY

71

INFORMASI TAMBAHAN PT VOKSEL ELECTRIC Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN LABA RUGI Untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) SUPPLEMENTARY INFORMATION PT VOKSEL ELECTRIC Tbk PARENT ONLY STATEMENT OF INCOME For the years ended 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)

2010

2009

Rp PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi Jumlah beban usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Bagian laba bersih Anak Perusahaan Beban piutang tidak tertagih Beban bunga Rugi selisih kurs, bersih Laba (rugi) atas penjualan aset tetap Kerugian atas transaksi kontrak derivatif dan lindung nilai Pendapatan lain-lain, bersih Jumlah beban lain-lain, bersih LABA SEBELUM PAJAK DAN HAK MINORITAS BEBAN PAJAK LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

Rp

1.257.875.925.927 (1.131.947.028.427) 125.928.897.500

1.686.614.154.663 (1.503.308.991.552) 183.305.163.111

NET SALES COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT OPERATING EXPENSES Selling expenses General and administrative expenses Total operating expenses OPERATING PROFIT OTHER INCOME (EXPENSE) Interest income Gain (loss) on subsidiaries Bad debt expense Interest expense Foreign exchange loss, net Gain (loss) on sale of property, plant and equipment Loss on derivatives and hedging contract Other income, net Total other charges, net PROFIT BEFORE TAX AND MINORITY INTEREST TAX EXPENSE NET INCOME BASIC EARNINGS PER SHARE

(48.915.161.726) (38.334.356.963) (87.249.518.689) 38.679.378.811

(58.117.378.242) (47.168.968.465) (105.286.346.707) 78.018.816.404

152.116.078 10.805.485.279 (24.863.949.663 ) 14.606.008.219 299.436.186 (11.742.230.661 ) (13.223.014.685 ) (23.966.149.247) 14.713.229.564

177.788.905 3.084.661.076 (1.563.469.490 ) (40.619.792.387 ) 40.822.432.301 42.500.000 (7.909.275.722 ) 1.802.355.083 (4.162.800.234) 73.856.016.170

(4.646.999.353) 10.066.230.211 12,11

(20.292.546.305) 53.563.469.865 64,45

72

INFORMASI TAMBAHAN PT VOKSEL ELECTRIC Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) SUPPLEMENTARY INFORMATION PT VOKSEL ELECTRIC Tbk PARENT ONLY STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the years ended 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Difference arising from change in Subsidiaries equity

Modal saham

Agio saham

Keuntungan (kerugian) komprehensif lain

Akumulasi defisit

Jumlah

Share capital Saldo per 31 Desember 2008 Realisasi pendapatan komprehensif lain Laba bersih periode berjalan Saldo per 31 Desember 2009 Realisasi pendapatan komprehensif lain Laba bersih periode berjalan Saldo per 31 Desember 2010 415.560.259.500

Additional paid-in capital 940.000.000

Other comprehensive income (loss)

Accumulated deficit (95.762.820.635)

Total 315.075.154.294 Balance as of 31 December 2008 Realization of other comprehensive income Net income for the period Balance as of 31 December 2009 Realization of other comprehensive income Net income for the period Balance as of 31 December 2010

1.153.198.004 (6.815.482.575 )

415.560.259.500

940.000.000

1.153.198.004

6.815.482.575 )

53.563.469.865 (42.199.350.770)

6.815.482.575 53.563.469.865 375.454.106.734

415.560.259.500

940.000.000

1.153.198.004

10.066.230.211 (32.133.120.559)

10.066.230.211 385.520.336.945

73

INFORMASI TAMBAHAN PT VOKSEL ELECTRIC Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN ARUS KAS Untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) SUPPLEMENTARY INFORMATION PT VOKSEL ELECTRIC Tbk PARENT ONLY STATEMENT OF CASH FLOW For the years ended 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)

2010 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan dan lainnya Pembayaran kepada pemasok dan karyawan

2009 Rp CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers and others Payments to suppliers and employees

884.293.772.532 (679.637.425.434)

659.337.713.829 (470.497.156.023)

Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi Penerimaan dari pendapatan bunga Penerimaan dari restitusi pajak Pembayaran pajak, bersih Pembayaran beban bunga Pembayaran untuk kegiatan operasi lainnya, bersih Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Penjualan aset tetap Pembelian asset tetap Penempatan deposito berjangka, bersih Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi

204.656.347.098 152.116.078 29.796.083.301 (16.959.556.700) (24.863.949.663) (80.016.547.402)

188.840.557.806 177.788.905 (51.255.837.470) (40.619.792.387) (68.150.134.919

Cash provided from operating activities Receipts from interest income Receipt from tax refund Payments of taxes, net Payments of interest expense Payments for other operating activities, net Net cash provide used in operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Decrease in restricted cash Proceeds from sale of property, plant and equipment Purchase of property, plant and equipment Placements of time deposit, net Net cash used in investing activities

112.764.492.712

28.992.581.935

(8.546.615.259) 304.545.457 (22.452.635.258) 50.000.000

(1.668.319.650) 42.500.000 (29.282.450.487) 17.625.000

(30.644.705.060)

(30.890.645.137)

74

INFORMASI TAMBAHAN PT VOKSEL ELECTRIC Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) Untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) SUPPLEMENTARY INFORMATION PT VOKSEL ELECTRIC Tbk PARENT ONLY STATEMENT OF CASH FLOW (Continued) For the years ended 31 December 2010 and 2009 (In Rupiah, unless otherwise stated)

2010 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan hutang bank Pembayaran hutang bank Pembayaran hutang sewa pembiayaan Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan

2009 Rp CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Payments of bank loans Principal repayments under finance leases Net cash used in financing activities NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES TO CASH AND CASH EQUIVALENTS NET DECREASE CASH AND CASH EQUIVALENT CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF YEAR

43.687.076.248 (148.248.611.380 ) (1.876.903.393 )

165.237.340.703 (181.549.202.218 )
(458.757.438 )

(106.438.438.525 )

(16.770.618.953 )

PENGARUH PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS

30.129.002.491

4.466.648.318

5.810.351.618

(14.202.033.837 )

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

23.612.412.961

37.814.446.798

29.422.764.579

23.612.412.961

75

www.voksel.co.id

EXECUTIVE OFFICE

FACTORY & OPERATIONAL OFFICE

Menara Karya Level 3, Suite D Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 1-2 Jakarta 12950, Indonesia Ph 62-21 5794 4622 Fx 62-21 5794 4649

Jl. Raya Narogong Km. 16 Desa Limusnunggal. Kec. Cileungsi, Kab. Dati II Bogor 16820, Indonesia Ph 62-21 823 0525, 823 0771-72 Fx 62-21 823 0177, 823 0526 em ve@voksel.co.id, sales@voksel.co.id

Anda mungkin juga menyukai