Anda di halaman 1dari 5

A.

LATAR BELAKANG MASALAH Sebagaimana kita ketahui bahwa bangsa kita saat ini sedang giat membangun salah satu bidang yang sarananya adalah pembangunan dalam bidang olahraga, hal ini ditunjukan untuk membentuk warga negara yang sehat jasmani dalam rangka pembinaan bangsa Indonesia. Dengan demikian warga Negara yang sehat jasmani merupakan salah satu pokok guna mencapai suatu Negara yang kuat, adil dan makmur berdasarkan UUD 1945. Pembinaan jasmani dan olahraga di Indonesia perlu makin ditingkatkan, agar membentuk manusia-manusia berderazat sehat yang tinggi sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan prestasi suatu cabang olah raga. Dan dampak peningkatan prestasi tersebut di Negara kita akan bergerak menyamai dengan Negara-negara lai, yang nyata-nyata perkembangan olah raganya sudah jauh meninggalkan Negara kita. Terbukti dengan adanya pemecah-pemecah rekor dalam suatu cabang olah raga baik perorangan maupun kelompok/beregu. Prestasi-prestasi yang diciptakan secara gemilang saat ini, hamper merupakan monopoli dari Negara-negaraterkemuka didunia yang sudah maju ilmu pengetahuan dan tehnologinya. Walaupun demikian tidaklah merupakan syarat mutlak bahwa prestasi tersebut merupakan hasil monopoli dari Negaranegara maju saja. Ada juga negara-negara yang berkembang menunjukan prestasi yang tidak kalah gemilangnya. Dalam sejarah perkembangan pretasi olahraga di Indonesia, terdapat beberapa cabang olah raga tersebut, salah satunya adalah cabang olahraga permainan yaitu sepak bola. Permainan ini diperkirakan sejak tahun 1920 telah berkembang di Indonesia dan sudah ada beberapa perkumpulan sepak bola yang muncul seperti VIJ di Jakarta, VVB di Solo, BIVB di Bandung, MVB di Madiun dan lain-lain.

Setelah diadakan beberapa kali pertemuan oleh tokoh-tokoh sepakbola akhirnya disepakati berdirinya induk organisasi sepak bola yang diberi nama Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1931 berkedudukan di Mataram. Kemudian sejak kongres PSSI ke XII kedudukan pengurus besar dipindahkan ke Jakarta. Pada masa ketua umum Ali Sadikin berdirilah Liga sepak bola utama (Galatama) dengan kolumnis Kadir Yusuf sebagai ketuanya. Hadirnya Galatama yang semula diikuti delapan klub, makin berkembang dan meramaikan kompetisi nasional. Banyak prestasi-prestasi yang diraih oleh tim Nasional kita, salah satunya adalah masuk babak kualifikasi piala dunia, hal ini merupakan kebanggan bagi bangsa kita. Tetapi itu merupakan legenda yang sudah using dan merupakan impian yang didambakan, kemungkinan besar berat untuk meraihnya kembali dimasa-masa sekarang, seandainya antara pemerintah, pengurusa, pemain dan masyarakat tidak saling bahu-membahu untuk memajukan persepakbolaan tersebut. Walaupun demikian permainan ini masih merebut tempat di hati masyarakat terutama kalangan remaja, terbukti dengan masih banyak pertandinganpertandingan dari mulai tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat orang dewasa. Dan pertandingan ini digelar di berbagai instansi juga di kampong-kampung yang popular dengan sebutan tarkam. Walaupun minat anak-anak dan para remaja sangat besar terhadap permainan sepakbola, tetapi prestasi sepak bola tim Nasional Indonesia saat ini hanya setingkat Asia Tenggara. Hal ini merupakan kemerosotan prestasi yang sangat buruk. Ada beberapa factor yang menyebabkan kemerosotan tersebut yaitu diantaranya : Faktor motivasi, dedikasi dan yang paling penting adalah keterampilan atau kecakapan penguasaan teknik dasar. Kalau kita perhatikan pemain-pemain kesebelasan nasional kita kurang mempunyai keterampilan individu yang

memadai, seperti yang kita saksikan di layar televise maupun secara langsung dari lapangan hijau. Sering kita lihat para pemain nasional kita melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak seharusnya terjadi seperti halnya tendangan melenceng, sundulan menyamping dan cara memainkan bola belum begitu mahir. Disamping itu, penguasaan teknik individu harus mutlak dikuasai oleh setiap pemain, seperti yang dikemukakan oleh Siregar, (1957 : 16) bahwa teknik adalah Pelaksanaan suatu kegiatan secara efektivitas dan rasional dan memungkinkan tercapainya hasil-hasil yang baik dalam pertandingan. Begitu pula kerjasama tim perlu diperhatikan agar berbentuk tim sepak bola yang solid. Teknik-teknik dalam setiap cabang olah raga berbeda-beda begitu pula teknika dalam permainan sepak bola. Ada beberapa teknik dasar dalam sepak bola tersebut yaitu : teknik passing, stopping,heading,dribbling,dan shooting. Dari semua teknik dasar tersebut, dribling merupakan teknika individu yang harus dikuasai dengan sempurna dalam permainan sepak bola agar memberikan peluang-peluang yang bagus. Maka dari itu, teknik dasar ini harus dilatih sejak dini agar memperoleh pemain-pemain yang mempunya skill yang tinggi. Pembinaan tersebut dapat dilakukan pada tingkat sekolah baik Sekolah Dasar maupun Sekolah Lanjutan Pertama. Yang penulis lihat bahwa pada sekolah tempat penulis mengajat, sering melihat pada permainan sepak bola siswa disaat membawa/mendrible bola mereka selalu kehilangan bola atau dengan kata lain bola dapat di rebut dengan mudah oleh musuh sehingga serangan yang di bangun dengan rapih kandas di tengah jalan, dan para pemain menjadi frustasi. Atas dasar hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti hal ini dengan judul : Perbandingan Latihan Dribling 10 meter dan Dribling 2x5 Meter Terhadap

Keterampilan Dribling Permainan Sepak Bola pada Siswa kelas VI SDN Jaka Sampurna II Bekasi Barat Kota Bekasi. B.BATASAN DAN RUMUSAN MASALAH 1.Batasan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, penulis merasa perlu mengadakan pembatasan masalah agar tidak terjadi penafsiran yang simpang siur membandingkan hasil latihan dribling lurus dengan jarak 10 meter dan latihan dribiling lurus dengan jarak 2x5 meter (bolak-balik) terhadap peningkatan keterampilan dribling sepak bola siswa kelas VI SDN Jaka Sampurna II Bekasi Barat Kota Bekasi. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan kepada latar belakang masalah dan batasan masalah di atas, penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : 1) Berapa besar pengaruh latihan dribling lurus dengan jarak 10 Meter terharap peningkatan keterampilan dribling sepak bola siswa kelas VI SDN Jaka Sampurna II Bekasi Barat Kota Bekasi ? 2) Berapa Besar Pengaruh latihan dribling lurus dengan jarak 2x5 meter (bolakbalik) terhadap peningkatan keterampilang dribling sepak bola siswa kelas VI SDN Jaka Sampurna II Bekasi Barat Kota Bekasi ?| 3) Manakah yang paling berpengaruh/efektif antara latihan dribling lurus dengan jarak 10 meter dan latihan dribling lurus dengan jarak 2x5 meter (bolak-balik) terhadap peningkatan keterampilan dribling sepak bola siswa kelas VI SDN Jaka Sampurna II Bekasi Barat Kota Bekasi?

C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan masalah penelitian diatas maka tujuan penelitian dapat menulis rumusan masalah sebagai berikut : 1. Ingin mengetahui besarnya pengaruh latihan dribling lurus dengan jarak 10 meter terhadap peningkatan keterampilan dribling sepak bola siswa kelas VI SDN Jaka Sampurna II Bekasi Barat Kota Bekasi. 2. Ingin Mengetahui besarnya pengaruh latihan dribling lurus dengan jarak 2x5 meter (bolak-balik) terhadap peningkatan keterampilan dribling sepak bola siswa kelas VI SDN Jaka Sampurna II Bekasi Barat Kota Bekasi. 3. Ingin mengetahui latihan yang lebih berpengaruh/efektif antara latihan dribling lurus dengan jarak 10 meter dan latihan dribling lurus dengan jarak 2x5 meter (bolak-balik) terhadap peningkatan keterampilan dribling sepak bola siswa kelas VI SDN Jaka Sampurna II Bekasi Barat Kota Bekasi.

Anda mungkin juga menyukai