Anda di halaman 1dari 2

DARAHPUN IKUT MELAYANI PESERTA .

Peristiwa ini terjadi sekitar bulan September tahun 2010,saat itu saya mendonorkan darah bagi seorang bapak yang sudah menjalani suatu operasi dan sangat membutuhkan darah dan kebetulan darah yang di butuhkannya sama dengan darah saya,yaitu golongan darah B. Kisah ini berawal dari aktifitas rutin yang biasa saya kerjakan di askes center RSU Tasikmalaya,mulai dari menerbitkan Surat Jaminan Pelayanan (SJP),melegalisir resep obat,melegalisir permohonan darah buat ke PMI sampai dengan menangani keluhan dari peserta dating ke loket askes center.Disaat pelayanan sedang berlangsung,tepatnya ketika saya sedang melegalisir permohonan permintaan darah,tiba-tiba peserta yang merupakan istri dari pasien bertanya : Cep,punteun manawi gaduh rerencangan nu golongan darahna B ? kaleresan Pun Lanceuk nuju peryogi darah. (Pak,maaf barangkali punya teman yang golongan darahnya B,kebetulan suami Ibu lagi membutuhkan ).Saat itu saya tidak langsung menjawab,tapi hanya diam ( pada waktu itu,terjadi perang batin, antara mau menolong atau tidak. Menolong berarti saya menyatakan kesiapan diri untuk jadi pendonor bagi suami ibu tersebut.Atau sebaliknya,tidak menolongnya dengan mengatakan nanti akan di cari tahu barangkali ada teman saya yang punya golongan darah B).Begitulah manusia,ketika akan melakukan suatu kebaikan,pastilah ada seribu alasan untuk menundanya.Akhirnya,dengan niat yang tulus untuk membantunya,saya memberanikan diri untuk menolongnya,sambil mengatakan : Insya Allah bu,abi bade ngabantos,kaleresan golongan darah abdi B,mudah-mudahan tiasa kaangge ( baca : Insya Allah bu,saya bantu,kebetulan darah saya B,mudah-mudahan bisa terpakai ).Ibu itupun terlihat semangat setelah mendengar kesiapan saya untuk mendonorkan darah bagi suaminya,dan langsung menanyakan kesiapan saya dari segi waktu untuk pergi ke PMI nya..saya langsung bilang : nanti jam 11,setelah loket pendaftaran tutup.Ibu pun langsung bergegas pergi keluar dari askes center untuk menebus darah dari PMI sambil mengucapkan : hatur nuhun Cep sateuacanna,tos bade ngabantos ibu.. (sebelumnya terima kasih Pak,sudah mau membantu Ibu) Ketika jarum jam dinding menunjukan angka 11 lebih 5 menit,akhirnya ibu yang tadi datang,langsung menghampiri saya untuk menanyakan kesiapan saya untuk mendonorkan darah buat suaminya.Saya pun mengiyakannya dan bergegas pergi keluar dari askes center untuk berangkat ke PMI (tentunya dengan seijin Pimpinan saya,karena pada waktu itu masih jam pelayanan).Di tengah perjalanan menuju ke PMI,ibu itu bertanya : Pak,untuk ongkosnya berapa ? .Mendengar itu,saya hanya tersenyum sambil menjawab : sudah Bu,tidak perlu repot-repot sekarang yang penting Bapak terbantu dan cepat pulang ke rumah . Rupanya jawaban saya itu tidak langsung membuat ibu berhenti untuk melontarkan pertanyaan yang sama.Hal itu terlihat ketika saya mau masuk keruangan PMI,tiba-tiba seorang bapak yang di anggapnya sebagai adiknya menanyakan hal yang sama kepada saya,saya pun hanya bilang : sudah Pak,sekarang tinggal berdoa saja mudah-mudahan darah saya bisa berguna bagi Bapak yang sedang di rawat,biar cepat pulang Singkat cerita,setelah selesai donor,saya di antar kembali ke askes center sama adik ibu yang tadi menghampiri saya saat masuk ruang PMI ,ternyata si bapak itu menanyakan kembali tentang ongkos jasa donor saat saya sampai di depan Rumah Sakit.Saya hanya tersenyum sambil bilang : Pak,tadi kan tos nyarios,wios teu kedah ku kaanggena ge tos bingah.mudah-mudahanmah bapak nu di rawat enggal

uih (Pak,tadi saya sudah bilang tidak perlu repot sudah senang bisa membantu juga.semoga bapak yang sedang di rawat bisa cepat pulang ).Dan bapak hanya berucap : Nuhun atuh Cep,kanu bantosanna ( Terima kasih Pak atas bantuannya ). Saya pun pamit dan langsung bergegas pergi menuju askes center untuk melanjutkan aktifitas lagi. Demikian sebagian pengalaman diri saya dalam melayani peserta askes yang tepatnya di wilayah RSU Tasikmalaya dan menjadi kepuasan tersendiri apabila bisa memberikan pelayanan secara prima kepada pelanggan,baik itu pelanggan internal maupun pelanggan eksternal dan menjadi kebahagiaan tersendiri apabila bisa Melayani Pelanggan Melampui Harapan.Kebaikan yang kita tanam hari ini,hasilnya akan kita petik di kemudian hari.Semoga !

Anda mungkin juga menyukai