Anda di halaman 1dari 5

PUBLIK SUMMARY RENCANA PENGELOLAAH HUTAN PT NARKATA RIMBA

Disusun Oleh Tim Sertifikasi PT Narkata Rimba

SAMARINDA, MARET 2011

PUBLIK SUMMARY RENCANA PENGELOLAAN HUTAN PT NARKATA RIMBA

Sasaran kegiatan yang terdapat dalam RKUPHHK selama jangka sepuluh tahun PT. NARKATA RIMBA adalah rencana kegiatan secara menyeluruh yang diawali dari kegiatan fisik perencanaan, penebangan, pengolahan dan pemasaran hasil hutan, pembinaan h utan berdasar sistim TPTI yang diterapkan, perlindungan dan pengamanan hutan, penelitian dan pengembangan, kelola lingkungan dan

pembinaan masyarakat sekitar. Secara rinci sasaran kegiatan penyusunan RKUPHHK tersebut disajikan pada Tabel berikut. Tabel Sasaran Kegiatan Rencana Pengelolaan hutan I UPHHK-HA PT. NARKATA RIMBA selama jangka waktu 10 tahun (tahun 2011 s/d 2020).
Uraian Tata Batas Areal Kerja Sat Km Sasaran Cara Penerapan

No 1.

- Terselenggaranya tata batas se- Bekerja sama dengan Planologi Kehutanan dan Dishut panjang 32,43 Km - Pemeliharaan batas sepanjang 79,38 km Terwujudnya pembagian zone kerja di kawasan hutan produksi seluas 41.540 Ha berupa : - Areal Efektif untuk unit produkdsi seluas 36.458 ha (VF+LOA+NH) dan luas efektif 35.493 Ha (FV+LOA) - Kawasan lindung 2.308 Ha - Areal tidak efektif untuk unit produksi 2.773 Ha Penataan zoonasi dilakukan sesuai dengan hasil delineasi areal. KawasanLindung terdiri dari: y Daerah Sempadan Sungai y Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN) y Arboretum y Areal Tegakan Ulin

2.

Zoonasi Areal Kerja

Ha

3.

Sistem Silvikultur

Ha

Terwujudnnya pelaksanaan sistem Permenhut No. P.11/Menhut-II/ silvikultur TPTI pada seluruh areal 2009 tentang Sistem Silvikultur efektif untuk unit produksi dalam Areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Produksi Terlaksananya pembagian areal y Penataan Blok berdasarkan kokerja ke dalam blok RKT dan petak- defikasi petak tebangan seluas 10.994 ha y Penatanaan Areal Kerja Ratarata 1.099,40 ha/ tahun

4.

Penataan Areal Kerja 10 tahun

Ha

5.

Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan

Ha

Terlaksananya ITSP seluas 11.199 Kegiatan ITSP dilakukan : Ha sehingga diperoleh data potensi y Inventori tingkat pohon tegakan serta kondisi fisik areal berdiameter 50 cm 100% dan Inventori Pohon Inti setiap Ha 25 pohon y Pengolahan data dengan sistem GIS dan hasilnya berupa peta tematik untuk bekerja di lapangan Terbukanya jaringan jalan angkutan y Intensitas jalan utama 5 m/ha sepanjang 168.590 km (jalan utama dan jalan cabang 10 m/ha. 56,197 km dan jalan cabang 112,393 Diprioritaskan menggunakan km) untuk mendukung kegiatan jalan yang sudah ada. eksploitasi dn paembinaan hutan y Sistem pembuatan jalan dengan menggunakan Reduce Impacyt Logging (RIL) Road Construction. y Jalan Utama dilakukan pengerasan y Jalan Cabang sebagaian dilakukan pengerasan tergantung kondisi tanah di lapangan

6.

Pembukaan Wilayah Hutan

Km

7.

Penebangan dan Kayu

Penarikan Ha, M Terlaksananya kegiatan penebangan Penebangan: seluas 11.432 Ha dengan volume y Penerapan Reduce Impact 376.134 m atau 37.613 m/th, Limit Logging (RIL) Felling diameter 50 cm up y Pemanfaatan Batang seoptimal mungkin Penarikan: y Penerapan Reduce Impact Logging (RIL) Skiding dengan menggunkan alat berat dan dengan system monocable y Penaerapan Deaktivasi pada bekas-bekas Jalan Sarad Btg Tersedianya kebutuhan bibit jenis unggulan setempat untuk kegiatan penanaman pengayaan, rehabilitasi, kanan kiri jalan dan areal non hutan sebanyak 1.167.188 batang Sudah dibangun persemaian permanen untuk memproduksi dari anakan cabutan, benih dan kebun pangkas.

8.

Pengadaan Bibit

9.

Pemasaran Hasil Hutan

Hasil Produksi kayu log diolah oleh Badan Usaha atau perusahaan perusahaan satu Grup dan sebagian yang ada dalam satu grup antara dijual bebas di pasar. lain : PT. Intertrend Utama PT. Integra Indocabinet PT. Belayan River Timber PT. Global Forestindo Perusahaan di luar Grup PT. Sumalindo Terbuka PT. Tirta Mahakam PT. Sentosa Kalimantan Pratama Tertanamnya areal eks tebangan de- Penamanam menggunakan Jarak ngan kegiatan pengayaan seluas tanam:

10.

Penanaman Pengayaan, rehabilitasi kanan kiri jalan dan areal

Ha

non produktif

113 Ha, rehabilitasi seluas 225 Ha, y Tanaman pengayaan 5 x 5 m, areal kiri kanan jalan seluas 370 Ha y Tanaman Rehabilitasi kanan kiri dan areal tanah kosong seluas 304 jalan dan areal non hutan 3 x 3 Ha. m. Jenis Bibit : y Meranti (Shorea spp) y Sungkai (Peronema canescens) Ha Terpeliharanya tanaman hasil pe- Dilakukan dengan penebasan nanaman hutan pertama seluas atau pembersihan, dan 1.012 ha, pemeliharaan tahun ke-2, penyulaman. seluas 1.055 ha dan pemeliharaan tahun ke-3 seluas 1.10 ha. Selalu tersedia tenaga tetap seba- y Semaksimal mungkin mendayanyak 80 orang dan tenaga borong- gunakan tenaga lokal disekitar an/harian sebanyak 130 orang/th. areal kerja. y Pemenuhan Ketenaga Kerjaan Mengacu terhadap Konvensi ILO tentang Ketenagakerjaan Perundang-undangan Negara Republik Indonesia y Mengacu Terhadap Ketentuan Peraturan Pemenuhan Tenaga Teknis Kehutanan Indonesia (TTKI). Terjaganya kawasan hutan dari Melaksanakan program-program Bahaya kebakaran, perambahan dan perlindungan dan pengamanan pencurian kayu. dan patroli secara berkala di areal: y Efektif untuk produksi y Areal yang dilindungi y Areal yang mempunyai HCV Kelola Sosial terhadap Masyarakat Bentuk Kegiatan CSR terdiri dari: sekitar diwujudkan dalam bentuk y Pembangunan Fasilitas program kegiatan CSR tahunan Umum y Peningkatan Pendapatan Ekanomi y Pemberian Bantuan Beasiswa y Peningkatan Kesjahteraan dengan pemberian fee produksi setiap tahun y Pemberian Bantuan kepada Guru yang Mengajar di Desa Binaan (Desa Dabeq,Diak Lay dan Ben Hes) y Pengakuan dan Menjunjung Tinggi Budaya Lokal y Pengakuan Adanya Hak Ulayat y Pembinaan Kepemudaan Pengelolaan HCV terdiri dari : Bentuk kegiatan Pengelolaan di y Pengelolaan HCV 1, HCV 2, dan lapangan terhadap Flora yang masuk kedalam RTE: HCV 3 y Dilakukan melalui Survei Pohon bersamaan dengan kegiatan ITSP di areal Efektif untuk

11.

Pemeliharaan tanaman hasil pengayaan, rehabilitasi, ka-ki jalan dan areal non hutan

12.

Tenaga Kerja

Org

13.

Perlindungan dan Pengamanan Hutan

Ha

14.

Pengelolaan Bidang Sosial

Pkt

15.

Pengelolaan HCV

Pkt

produksi, Pembuatan Jalur Plot Permanen (JPP), pembuatan bibit di persemaian. y Diterapkannya kegiatan RIL Felling dan RIL Skiding pada saat kegiatan pembalakan. Bentuk kegiatan Pengelolaan di lapangan terhadap Fauna yang masuk kedalam RTE: y Dilakukan survei satwa liar secara periodik baik pada siang hari maupun malam hari. y Dilakukan pelarangan berburu terhadap satwa dilindungi baik oleh masyarakat maupun karyawan. y Tidak melakukan penebangan pohon buah sebagai sumber pakan satwa liar. 16. Sertifikasi PHAPL Pkt Diperolehnya sertifikasi schema FSC Dilakukan peningkatan kinerja sebelum tahun 2012 yang mengikuti standar schema FSC. Terlaksananya kegiatan IHMB ke-2 Berpedoman pada Permenhut tahun 2018 sebanyak 600 plot No. 34/Menhut-II/2007.

17.

IHMB ke II

Plot

Anda mungkin juga menyukai