Anda di halaman 1dari 13

AVICENNA TELAH LAHIR Di sini pemilik mempunyai angan-angan untuk membantu konsumen agar lebih mudah m encari tugas

berbagai judul ASKEB,, ide tersebut pertama muncul karena seorang i stri yang menjadi mahasiswa kebidanan di suatu universitas swasta yang ada di ka b jombang, yang setiap waktu mengerjakan tugas untuk membuat ASKEB Semoga dengan adanya berbagai judul ASKEB ini bisa membantu semua orang yang membutuhkannya.. . amin jazakumulloh khairon khatsiron assalammualaikum warohmatullohi wabarakatu .... Jumat, 08 April 2011 asuhan keperawatan skabies BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestisasi dan sensitisasi t erhadap sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya. Sinnim dari penyakit ini adalah kudis, the itch, gudig, budukan, dan gatal agogo. Penyakit scabies ini merupakan penyakit menular oleh kutu tuma gatal sarcoptes s cabei tersebut, kutu tersebut memasuki kulit stratum korneum, membentuk kanaliku li atau terowongan lurus atau berkelok sepanjang 0,6 sampai 1,2 centimeter. Akibatnya, penyakit ini menimbulkan rasa gatal yang panas dan edema yang disebab kan oleh garukan. Kutu betina dan jantan berbeda. Kutu betina panjangnya 0,3 sam pai 0,4 milimeter dengan empat pasang kaki, dua pasang di depan dengan ujung ala t penghisap dan sisanya di belakang berupa alat tajam. Sedangkan, untuk kutu jan tan, memiliki ukuran setengah dari betinanya. Dia akan mati setelah kawin. Bila kutu itu membuat terowongan dalam kulit, tak pernah membuat jalur yang bercabang . Syarat obat yang ideal adalah efektif terhadap semua stadium tungau, tidak menim bulkan iritasi dan toksik, tidak berbau atau kotor, tidak merusak atau mewarnai pakaian, mudah diperoleh dan harganya murah. 1. TUJUAN Tujuan dari pembuatan makalah ini asuhan keperawatan ini adalah untuk membahas m engenai cara mendiagnosis dini dan mekanisme terjadinya PENYAKIT SKABIES pada an ak. 1. Manfaat Manfaat dari asuhan keperawatan anak dengan PENYAKIT SKABIES ini bermanfaat untu k melakukuan askep yang valid mulai dari pengkajian, diagnose keperawatan, prose s kaperawatan, implementasi, evaluasi. BAB II TINJAUAN TEORI 1. KONSEP DASAR TEORI A. DEFINISI Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestisasi dan sensitisasi t erhadap sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya. Sinnim dari penyakit ini adalah kudis, the itch, gudig, budukan, dan gatal agogo.

Penyakit scabies ini merupakan penyakit menular oleh kutu tuma gatal sarcoptes s cabei tersebut, kutu tersebut memasuki kulit stratum korneum, membentuk kanaliku li atau terowongan lurus atau berkelok sepanjang 0,6 sampai 1,2 centimeter. PENGKLASIFIKASIAN SKABIES - Scabies pada orang bersih - Scabies nodular - Scabies yang ditularkan melalui hewan - Scabies pada bayi dan anak - Scabies terbaring ditempat tidur - Scabies Norwegia atau scabies krustosa B. ANATOMI FISIOLOGI organ kulit 1)Epidermis (Kutilkula) Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit, yang mem iliki struktur tipis dengan ketebalan sekitar 0,07 mm terdiri atas beberapa lapi san, antara lain seperti berikut : a) Stratum korneum yang disebut juga lapisan zat tanduk. Letak lapisan ini berada paling luar dan merupakan kulit mati. Jaringan epidermi s ini disusun oleh 50 lapisan sel-sel mati, dan akan mengalami pengelupasansecar a perlahan-lahan, digantikan dengan sel telur yang baru. b) Stratum lusidum, yang berfungsi melakukan pengecatan terhadap kulit dan rambut. Semakin banyak melanin yang dihasilkan dari sel-sel ini, maka warna kulit akan menjadi semakin gelap. Coba Anda perhatikan kulit orang suku Dani di Irian dengan suku Dayak di Kalimantan pada Gambar 7.8! Jika dikaitkan dengan hal ini apa yang terjadi pada kulit dari kedua suku terseb ut? Selain memberikan warna pada kulit, melanin ini juga berfungsi untuk melindu ngi sel-sel kulit dari sinar ultraviolet matahari yang dapat membahayakan kulit. Walaupun sebenarnya dalam jumlah yang tepat sinar ultraviolet ini bermanfaat un tuk mengubah lemaktertentu di kulit menjadi vitamin D, tetapi dalam jumlah yang berlebihan sangat berbahaya bagi kulit. Kadang-kadang seseorang menghindari sina r matahari di siang hari yang terik, karena ingin menghindari sinar ultraviolet ini. Hal ini disebabkan karena ternyata sinar ultraviolet ini dapat membuat kuli t semakin hitam. Berdasarkan riset, sinar ultraviolet dapat merangsang pembentukan melanosit menjadi lebih banyak untuk tujuan perlind ungan terhadap kulit. Sedangkan jika kita lihat seseorang mempunyai kulit kuning langsat, ini disebabkan orang tersebut memiliki pigmen karoten. c) Stratum gran ulosum, yang menghasilkan pigmen warna kulit, yang disebut melamin. Lapisan ini terdiri atas sel-sel hidup dan terletak pada bagian paling bawah dari jaringan e pidermis. d) Stratum germinativum, sering dikatakan sebagai sel hidup karena lap isan ini merupakan lapisan yang aktif membelah. Sel-selnya membelah ke arah luar untuk membentuk sel-sel kulit teluar. Sel-sel yang baru terbentuk akan mendoron g sel-sel yang ada di atasnya selanjutnya sel ini juga akan didorong dari bawah oleh sel yang lebih baru lagi. Pada saat yang sama sel-sel lapisan paling luar mengelupas dan gugur.

2) Jaringan dermis memiliki struktur yang lebih rumit daripada epidermis, yang terd iri atas banyak lapisan. Jaringan ini lebih tebal daripada epidermis yaitu sekit ar 2,5 mm. Dermis dibentuk oleh serabut-serabut khusus yang membuatnya lentur, y ang terdiri atas kolagen, yaitu suatu jenis protein yang membentuk sekitar 30% d ari protein tubuh. Kolagen akan berangsur-angsur berkurang seiring dengan bertam bahnya usia. Itulah sebabnya seorang yang sudah tua tekstur kulitnya kasar dan k eriput. Lapisan dermis terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri atas bagian-bagian berikut. Folikel ra mbut dan struktur sekitarnya a)Akar Rambut Di sekitar akar rambut terdapat otot polos penegak rambut (Musculus arektor pili ), dan ujung saraf indera perasa nyeri. Udara dingin akan membuat otot-otot ini berkontraksi dan mengakibatkan rambut akan berdiri. Adanya saraf-saraf perasa me ngakibatkan rasa nyeri apabila rambut dicabut. b)Pembuluh Darah Pembuluh darah banyak terdapat di sekitar akar rambut. Melalui pembuluh darah in i akar-akar rambut mendapatkan makanan, sehingga rambut dapat tumbuh. c)Kelenjar Minyak (glandula sebasea) Kelenjar minyak terdapat di sekitar akar ra mbut. Adanya kelenjar minyak ini dapat menjaga agar rambut tidak kering. d)Kelenjar Keringat (glandula sudorifera) Kelenjar keringat dapat menghasilkan keringat. Kelenjar keringat berbentuk botol dan bermuara di dalam folikel rambut. Bagian tubuh yang banyak terdapat kelenja r keringat adalah bagian kepala, muka, sekitar hidung, dan lain-lain. Kelenjar k eringat tidak terdapat dalam kulit tapak tangan dan telapak kaki. e)Serabut Saraf Pada lapisan dermis terdapat puting peraba yang merupakan ujung akhir saraf sens oris. Ujung-ujung saraf tersebut merupakan indera perasa panas, dingin, nyeri, d an sebagainya. Jaringan dermis juga dapat menghasilkan zat feromon, yaitu suatu zat yang memili ki bau khas pada seorang wanita maupun laki-laki. Feromon ini dapat memikat lawa n jenisDermis (Kulit Jangat) C.ETIOLOGI Scabies dapat disebabkan oleh kutu atau kuman sercoptes scabei varian hominis. S arcoptes scabieiini termasuk filum Arthopoda, kelas Arachnida, ordo Ackarina, su perfamili Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei var. hominis. Kecual i itu terdapat S. scabiei yang lainnya pada kambing dan babi. Secara morfologik merupakan tungau kecil, berbentuk oval, punggungnya cembung dan bagian perutnya rata. Tungau ini transient, berwarna putih kotor, dan tidak bermata. D. Manifestasi klinis Diagnosis dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda cardinal berikut : - Pruritus nktuma (gatal pada malam hari) karena aktivitas tungau lebih tinggi p

ada suhu yang lembab dan panas. - Umumnya ditemukan pada sekelompok manusia, misalnya mengenai seliruhanggota el uarga. - Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna puti h atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1cm, pada uung menjadi pimorfi (pustu, ekskoriosi). Tempat predileksi biasanya daerah dengan stratum komeum tpis, yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bag ian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, aerola mammae dan lipat glutea, umbilicus, bokong, genitalia eksterna, dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang bagian telapak tangan dan telapak kaki bahkan seluruh permukaan ulit. Pada remaja dan orang dewasa dapat timbul pada kulit kepala dan wajah. - Menemukan tungau merupakan hal yang paling diagnostk. Dapat ditemikan satu ata u lebih stadium hidup tungau ini. Pada pasien yang selalu menjaga hgiene, lesi yang timbul hanya sedikit sehingga diagnosis kadang kala sulit ditegakkan. Jia penyakit berlangsung lama, dapat tmb ul likenifikasi, impetigo, dan furunkulsis. E. Patofisiologi Skabies Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya dari tungau scabies, akan tetapi jug a oleh penderita sendiri akibat garukan. Dan karena bersalaman atau bergandengan sehingga terjadi kontak kulit yang kuat,menyebabkan lesi timbul pada pergelanga n tangan. Gatal yang terjadi disebabkan leh sensitisasi terhadap secret dan eksk ret tungau yang memerlukan waktu kira-kira sebulan setelah infestasi. Pada saat it kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemuannya papul, vesikel, dan u rtika. Dengan garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta, dan infeksi sekund er. Kelainan kulit dan gatal yang terjadi dapat lebih luas dari lokasi tungau. Tungau scabies penderita sendiri dan digaruk Kontakkulit kuat Bersalaman bergandengan Timbul lesi Pergelangan tangan Gatal Sensitivitas terhadap secret Waktu 1 bulan setelah infestasi Timbul papul,vesikel,urtika timbul erosi,eks koriosi, krusta Digaruk infeksi skunder Kelainan kulit dermatitis menyebar luas F. Penatalaksanaan Syarat obat yang ideal adalah efektif terhadap semua stadium tungau, tidak menim bulkan iritasi dan toksik, tidak berbau atau kotor, tidak merusak atau mewarnai pakaian, mudah diperoleh dan harganya murah.

Jenis obat topical : - Belerang endap (sulfur presipitatum) 4-20% dalam bentuk salep atau krim. Pada bayi dan orang dewasa sulfur presipitatum 5% dalam minyak sangat aman dan efekti f. Kekurangannya adalah pemakaian tidak boleh kurang dari 3 hari karena tidak ef ektif terhadap stadium telur, berbau, mengotori pakaian dan dapat menimbulkan ir itasi. - Emulsi benzyl-benzoat 20-25% efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama 3 kali. Obat ini sulit diperoleh, sering memberi iritasi, dan kadan g-kadang makin gatal setelah dipakai. - Gama benzena heksa klorida (gameksan) 1% daam bentuk krim atau losio, termasuk obat pilihan arena efektif terhadap semua stadium, mudah digunakan, dan jarang memberi iritasi. Obat ini tidak dianurkan pada anak dibawah umur 6 tahun dan wan ta hamil karena toksi terhadap susunan saraf pusat. Pemberiannya cup sekali dala m 8 jam. Jika masihada gejala, diulangi seminggu kemudian. - Krokamiton 10% dalamkrim atau losio mempunyaidua efek sebagai antiskabies dan antigatal. Harus dijauhkan dari mata, mulut, dan uretra. Krim( eurax) hanya efet if pada 50-60% pasien. Digunakan selama 2 malam berturut-turut dan dbersihkan se telah 24 jam pemakaian terakhir. - Krim permetrin 5% merupakan obat yang paling efektif dan aman arena sangat mem atikan untuk parasit S.scabei dan memiliki toksisitas rendah pada manusia. - Pemberian antibitika dapat digunakan jika ada infeksi sekunder, misalnya berna nah di area yang terkena (sela-sela jari, alat kelamin) akibat garukan. 1. KONSEP DASAR ASKEP A. PENGKAJIAN I. Biodata a. Identitas pasien b. Identitas penanggungjawab II. Riwyat kesehatan a. Keluhan utama Pada pasien scabies terdapat lesi dikulit bagian punggung dan merasakan gatal te rutama pada malam hari. b. Riwayat kesehatan sekarang Pasien mulai merasakan gatal yang memanas dan kemudian menjadi edema karena garu kan akibat rasa gatal yang sangat hebat. c. Riwayat kesehatan dahulu Pasien pernah masuk Rs karena alergi d. Riwayat kesehatan keluarga Dalam keluarga pasien ada yang menderita penyakit seperti yang klien alami yaitu kurap, kudis.

III. Pola fungsi kesehatan a. Pola persepsi terhadap kesehatan Apabila sakit, klien biasa membeliobat di tko obat terdeat atauapabila tidak ter jadi perubahan pasien memaksakan diri ke puskesmas atau RS terdekat. b. Pola aktivitas latihan Aktivitas latihan selama sakit : Aktivitas 0 1 2 3 4 Makan Mandi Berpakaian Eliminasi Mobilisasi di tempat tidur c. Pola istirahat tidur Pada pasien scabies terjadi gangguan pola tidur akibat gatal yang hebat pada mal am hari. d. Pola nutrisi metabolik Tidak ada gangguan dalam nutrisi metaboliknya. e. Pola elimnesi Klien BAB 1x sehari, dengan konsitensi lembek, wrna kuning bau khas dan BAK 4-5x sehari, dengan bau khas warna kuning jernih. f. Pola kognitif perceptual Saat pengkajian kien dalam keadaan sadar, bicara jelas, pendengaran dan pengliha tan normal. g. Pola peran hubungan i. Pola konep diri j. Pola seksual reproduksi Pada klien scabies mengalami gangguan pada seksual reproduksinya. k. Pola koping 1. Masalah utama yang terjadi selama klien sakit, klien selalu merasa gatal, dan pasien menjadi malas untuk bekerja. 2. Kehilangan atau perubahan yang terjadi perubahan yang terjadi klien malas untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

3. Takut terhadap kekerasan : tidak 4. Pandangan terhadap masa depan klien optimis untuk sembuh B. Diagnosa keperawatan Diagnosa Keperawatan dan Prioritas Masalah 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biolgi 2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri 3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dalam penampian sekunder 4. Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan 5. resiko infeksi berhubungan dengan jaringan kuit rusak dan prosedur infasif 6. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema C. INTERVENSI KEPERAWATAN Dx1 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biolgi Tujuan dan karakteristik Intervensi RasionaI Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama . X24jam, diharapkan nyeri k lien dapat teratasi dengan KH: - nyeri terkontrol - gatal mulai hilang - puss hilang - kulit tidak memerah kaji TTV INTERVESI: - kaji intensitas nyeri, karakteristik dan catat lokasi - berikan perawatan kulit dengan sering, hilangkan rangsangan lingungan yang kur ang menyenangkan - kolaborasi dengan dokter pemberi analgesic - koaborasi pemberian antibiotika DX2 2. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama . X24jam diharapkan tidur klien tida terganggu dengan KH : - mata klien tidak bengkak lagi

- klien tidak sering terbangun dimalam hari - klien tidak pucat kaji tidur klien - berikan kenyamanan pada klien (kebersihan tempat tidur klien) - klaborasi dengan dokter pemberia analgeti - catat banyaknya klien terbangun dimalam hari - berika lingkungan yang nyamandan kurangi kebisingan - berikan minum hangat (susu) jika perlu - beian musik klasik sebagai pengantar tidur DX 3 3. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama . X24jam diharapkan klien tidak mengalami gangguan dalam cara penerapan citra diri dengan KH : - mengungkapan penerimaan atas penyakit yang di alaminya - mengakui dan memantapkan kembali system dukungan yang ada - Dorong individu untuk mengekspresian perasaan khususnya mengenai pikiran, pand angan dirinya - Dorong individu untuk bertanya mengenai masalah penanganan, perkembangan keseh atan DX4 4. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama . X24jam diharapkan klien tidak cemas lagi dengan KH : - Klien tidak resah - Klien tampak tenang dan mampu menerima kenyaataan - Lien mampu mengidentifiasi dan mengungkapkan gejala cemas - Postur tubuh ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan be kurangnya kecemasan - Identifiasi kecemasan - Gunakan pendekatan yang menenangan - Temani pasien untuk memberian keamanan dan mengurangi takut - Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan - Berikan informasi faktual tentang diagnosis, tindakan prognosis - Berikan obat untuk mengurangi kecamasan DX5

5. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama . X24jam diharapkan klien tidak terjadi resiko infeksi dengan KH : - Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi - Menunjukan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi - Menunjukkan perilaku hidup sehat - Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan dan penatalaksanaannya Monitor tanda dan gejala infeksi - Monitor kerentanan terhadap infeksi - Batasi pengunjung bila perlu - Instruksikan pada pengunjung untk mencuci tangan saatberkunjung dan setelah me ninggalkan pasien - Pertahankan lingkngan aseptic selama pemasangan alat - Berikan perawatan kulit pada area epidema - Inspeksi kulit dan membrane mukosa terhadap kemerahan,panas - Inspeksi kondisi luka - Berikan terapi anibiotik bila perlu - Ajarkan cara menghindari infeksi DX6 6. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan elama . X24jam diharapkan lapisa n kulit klien terlihat normal, dengan KH : - Integritas kulit yang bak dapat dipetahankan (sensasi, elastisitas, temperatur ) - Tidak ada luka atau lesi pada kulit - Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembapan kulit serta perawatan ala mi - Perfusi jaringan baik Anjurkan pasien menggunakan pakaian yang longgar - Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering - Monitor kulit akan adanya kemerahan - Mandikan pasien dengan air hangat dan sabun D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN 1. Mengkaji intensitas nyeri, karakteristik dan catat lokasi -2. Memberikan perawatan kulit dengan sering, hilangkan rangsangan lingungan yan g kurang menyenangkan 3. Berkolaborasi dengan dokter pemberi analgesic

4.Ber kolaborasi pemberian antibiotika E. EVALUASI KEPERAWATAN Masalan gangguan rasa nyaman nyeri dikatakan teratasi apabila : - nyeri terkontrol - gatal mulai hilang - puss hilang - kulit tidak memerah kaji TTV BAB III PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN Penyakit scabies ini merupakan penyakit menular oleh kutu tuma gatal sarcoptes s cabei tersebut, kutu tersebut memasuki kulit stratum korneum, membentuk kanaliku li atau terowongan lurus atau berkelok sepanjang 0,6 sampai 1,2 centimeter. Akibatnya, penyakit ini menimbulkan rasa gatal yang panas dan edema yang disebab kan oleh garukan. Kutu betina dan jantan berbeda. Kutu betina panjangnya 0,3 sam pai 0,4 milimeter dengan empat pasang kaki, dua pasang di depan dengan ujung ala t penghisap dan sisanya di belakang berupa alat tajam. Sedangkan, untuk kutu jan tan, memiliki ukuran setengah dari betinanya. Dia akan mati setelah kawin. Bila kutu itu membuat terowongan dalam kulit, tak pernah membuat jalur yang bercabang . Syarat obat yang ideal adalah efektif terhadap semua stadium tungau, tidak menim bulkan iritasi dan toksik, tidak berbau atau kotor, tidak merusak atau mewarnai pakaian, mudah diperoleh dan harganya murah. DAFTAR PUSTAKA Arief, M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, ED : 3 jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI. Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal. Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis Anonim. 2007. Skabies (kulit gatal bikn sebel). http://www.cakmoki86.wordpress.c om Anonim. 2008. Skabies. Carpenito, Linda Juall. 2001. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC Diposkan oleh aangcoy13 di 22:13 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbag i ke Google Buzz 0 komentar: Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langgan: Poskan Komentar (Atom) BIODATA Foto Saya aangcoy13 Lihat profil lengkapku Powered By Blogger GRAFIK KEMAJUAN PENGUNJUNG Sparkline 7579 DATA ASKEB TERBARU * 2011 (195) o Juni (65) + ASUHAN KEPERAWATAN GLOMERULONEFRITIS DAN PIELONEFR... + ASKEP DENGAN FRAKTUR HUMERUS + ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS TETANUS + ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SIST... + ASKEP SINUSITIS + ASKEP STRUMA + ASKEP PYELONEFRITIS + ASKEP HIPERTROPI PROSTAT + ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN PROTEIN DAN ENERGI ... + ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GLUMERULONEFRITIS A... + ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA MAMMA + ASKEP TUBERKULOSIS PARU + ASKEP ASMA BRONKHIALE + ASKEP SEKSIO CAESARIA (EKLAMSIA) + ASKEP NEOPLASMA OTAK / TUMOR OTAK + ASUHAN KEPERAWATAN PADA KARSINOMA TIROID + ASKEP MIASTENIA GRAVIS + ASKEP STROKE + Menstruasi dan Dismenore + ASKEP Tuberkulosis (TBC) + ASKEP NEONATUS dengan RESPIRATORY DISTRESS SYNDROM... + asuhan keperawatan Infark miokardium + ASKEP ENDOKARDITIS + ASKEP ENDOKARDITIS + ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn H DENGAN ISOLASI SOSIAL... + ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN EMFISEMA + Efektivitas Pemberian Tablet Zat Besi dengan Anemi... + managemen asuhan keperawatan medikal bedah + KEPERAWATAN PERIOPERATIF + ASUHAN KEPERAWATAN ASMA BRONKHIAL + asuhan keperawatan pada pasien fraktur + ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIAEN DENGAN DIAG NOSA D... + ASUHAN KEPERAWATAN HERPES ZOSTER + ASKEB PATOLOGIS KEHAMILAN POSTMATU + Askep Solusio Plasenta + FARMAKOLOGI + ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN SINUSITIS + STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN JIWA + ASKEP HALUSINASI PENDENGARAN + ASKEP OTITIS MEDIA KRONIK + ASKEP Ca. Laring + PENATALAKSANAAN DIET& NUTRISI PADA ANAK AUTISME + ASKEP PADA KLIEN DENGAN HIPERTENSI + PENERAPAN PANCASILA DALAM PROFESI KEPERAWATAN + ASKEP BAYI SEPSIS + ASKEP BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA (BPH)

+ ASKEB KEHAMILAN GANDA + askep PREEKLAMPSIA / EKLAMPSIA + RESIKO KEHAMILAN + ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFEKSI NIFA... o Mei (20) o April (63) + askeb IUFD + ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN IUFD + SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) + Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Berat Badan L... + Panduan Senam Hamil + ASKEB NEONATUS PADA PERSALINAN PATOLOGI. + ASUHAN KEBIDANAN. POST PARTUM NORMAL HARI INI DENG... + ASKEB ANEMIA PADA NEONATUS + ASKEB ANC + ASKEB Kehamilan post mature + ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN PATOLOGIS + ASKEB DIARE PADA ANAK + Asuhan Kebidanan Pada Ny W P30003 NIFAS + ASKEB BBL + DASAR ASKEB KOMUNITAS + Pengkajian Fisik Keluarga Dalam Askeb Komunitas + Analisis Kebutuhan Materi MK. ASKEB Komunitas pada... + HO-Askeb Komunitas + STRATEGI PELAYANAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS + LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS + Pengetahuan Ibu Nifas tentang Gizi + Judul Judul KTI + Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) + SOAL SOAL KEBIDANAN + Penyebab Telat Haid + ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS LENGKAP + KONSEP ASUHAN KEBIDANAN + Askeb Konsep Dasar Keluarga + Konsep Dasar Keperawatan Keluarga + asuhan keperawatan GBS + asuhan keperawatan skabies + asuhan keperawatan variola + asuhan keperawatan marasmus + asuhan keperawatan Poliomilitis + ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPEREMES... + KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN + askeb komunitas + Asuhan Keperawatan Klien dengan Luka Bakar + ASKEP CEDERA KEPALA + ASKEP HALUSINASI PENDENGARAN + ASKEP OTITIS MEDIA + ASKEP PADA KLIEN DENGAN HIPERTENSI + ASKEP HIDROCEPHALUS + ASKEP PADA KLIEN DENGAN GE (Gastroentritis) + ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KARSINOMA LARING + ASKEP PADA ANAK DENGAN DHF + Asuhan Keperawatan (ASKEP) HALUSINASI + SOAL UJIAN DOKTER + ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK H UMUR 3 TAHUN DENGA... + INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) + Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Etiolog... + ASUHAN PADA KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG DISERTAI... + PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT INFEKSI SALURAN... + ASUHAN KEPERAWATAN PADA NEONATUS DENGAN INFEKSI SA...

+ Askep Neonatus dengan Infeksi Saluran Nafas + ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL) + Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Peru... + ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL + KONSEP DASAR ASKEB KOMUNITAS + gangguan psikologi pada masa kehamilan + Perdarahan pervagina pada kehamilan muda + ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS + ASKEB Solusio Plasenta o Maret (47) SEMUA WILAYAH ADA DI SINI KALENDER INDONESIA JANGAN DI LIHAT DOSA Template Picture Window. Didukung oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai