Si
Elusi
Fakta: Kromatografi Cair digunakan 90%, Kromatografi Gas hanya 10%, mengapa ?
Karena Kromatografi Cair 1. 2. Mempunyai banyak mekanisme pemisahan Tidak ada persyaratan analit harus menguap, sedangkan sebagian besar senyawa mempunyai titik didih relatif tinggi Jenis alat kromatografinya banyak (lihat Bagan) Teknologi tidak harus tinggi: misal KLT, KKt Tidak harus mahal: KLT, KKt
3. 4. 5.
Pembagian Kromatografi Berdasarkan fase gerak Kromatografi Fase gerak gas Kromatografi Gas Krom. Kolom
KK. Terbuka
KK. Vakum
Mekanisme kromatografi cair apakah dipengaruhi jenis peralatan ? Apakah mekanisme pemisahan dalam KLT pasti berbeda dengan KCKT? Jawab Jenis peralatan tidak mempengaruhi mekanisme pemisahan secara kromatografi Cair Terkadang mekanisme pemisahan dalam KLT sama dengan KCKT
ADSORBSI KCKT KLT Krom. Kertas Krom Kolom SIZE EXCLUSION Kolom FILTRASI GEL PERMEASI GEL Mekanisme PARTISI PERTUKARAN ION KROM. ION PASANGAN ION
Mengapa begitu banyak mekanisme? Apakah dalam satu perangkat alat kromatografi mempunyai bermacam mekanisme?
Jawab Tidak, dalam satu kromatografi hanya terdapat satu mekanisme saja Misal 1. kita bisa memilih KLT dengan mekanisme Adsorbsi Misal 2. kita bisa memilih KLT dengan mekanisme partisi
Farktor apa yang mendasari kita memilih satu mekanisme pemisahan dalam kromatografi?
Jawab Yang mendasari kita memilih satu mekanisme pemisahan dalam kromatografi sifat dan jenis analit yang ingin dipisahkan
KROMATOGRAFI DENGAN MEKANISME ADSORBSI ATAU DIKENAL DENGAN KROMATOGRAFI ADSORBSI Untuk analit yang bagaimana? Jawab: untuk analit yang polar
Bagaimana maksudnya adsorbsi - desorbsi Jawab Anda ingat like disolve like, seperti itulah mekanismenya Perjanjian: dalam kromatografi adsorbsi: fase diam selalu polar (contoh Silika, Alumina, dll)
Berdasarkan perjanjian tersebut Jika fase diam Polar, kemudian Ada campuran analit, dengan sifat Polar dan lainnya non polar, maka yang bersifat polar akan disukai oleh fase diam (dengan kata lain teradsorbsi lebih kuat) dibanding analit lain yang kurang polar.
Analit Lebih polar
Cerita mekanisme adsorbsi Campuran analit pertama-tama dijerapkan pada fase diam, selanjutnya aliran fase gerak akan memaksa analit-analit tersebut untuk bermigrasi (terdesorbsi). Analit yang lebih polar akan lebih terikat kuat pada fase diam yang juga polar, akibatnya kecepatan migrasinya lambat, dibanding analit yang kurang polar. Sehingga => terjadi pemisahan
Jadi Kromatografi dengan mekanisme adsorbsi 1. Digunakan untuk pemisahan analit yang bersifat polar 2. Fase diam yang digunakan bersifat polar: misal Silika dan Alumina 3. Mekanismenya adsorbsi dan desorbsi 4. Jadi kalau kita menggunakan fase diam silika pada KLT atau pun KCKT dll maka mekanismenya adalah adsorbsi
Si
Modifikasi Si
Dilakukan KLT dengan fase diam silika (polar) dan fase gerak heksan. Mana yang akan mempunyai nilai Rf lebih tinggi??
Jawab
Ikatan hidrogen
Non-polar
Apa yang terjadi jika campuran analit tersebut dipisahkan dengan KCKT dengan kolom berisi silika?
kuat SiOH SiOH lemah OH HO
KROMATOGRAFI DENGAN MEKANISME PARTISI ATAU DIKENAL DENGAN KROMATOGRAFI PARTISI Untuk analit yang bagaimana? Jawab: untuk analit yang Non-polar
Apa yang dimaksud dengan partisi? Jawab: Ingatkah anda apa yang akan terjadi jika analit dimasukkan dalam corong pisah yang berisi dua cairan yang tidak saling larut? Analit tersebut setelah terjadi kesetimbangan sebagian akan masuk ke cairan satu dan sebagian lagi akan masuk ke cairan dua.
Apakah tidak terjadi abrasi jika terkena aliran fase gerak? Jawab: bisa. Bagaimana caranya biar tidak terkena abrasi? Jawab: cairan tersebut ditambatkan dalam padatan
Bagaimana jika kita menginginkan cairan C18H36 sebagai fase diam? Jawab. Cairan tersebut di reaksikan secara kimia dengan padatan silika.
-Si-C18 H35
Si
Perjanjian: Kromatografi partisi: menggunakan fase diam non polar, dan fase gerak polar
Sistem kromatografi dengan menggunakan fase diam non polar, dan fase gerak polar dikenal sebagai fase balik
Bagaimana mekanisme partisi dalam kromatografi menjelaskan pemisahan kedua analit beikut?
A Jawab:
Ingat perjanjian: fase diam adalah bersifat non polar. Fase diam adalah cairan. Jika campuran analit A dan B dimasukkan ke sistem maka keduanya akan terpartisi masing-masing ke dua cairan, yaitu fase diam dan fase gerak. Senyawa B akan terparisi lebih banyak dalam fase diam karena dia lebih non polar. Akibatnya B akan tertahan lebih lama pada fase diam
Bagaimana interaksi?
Interaksi hidrofobik
Solven polar
Non-polar
Hidrofobisitas
lemah
Bagaimana pembagian mekanisme pemisahan untuk analit ion? Kromatografi pasangan ion Kromatografi penekanan ion Kromatografi pertukaran ion
Dalam satu sistem kromatografi bisa saja terjadi beberapa mekanisme, jika hal tersebut terjadi maka dapat mengakibatkan pemisahan tidak baik, misalnya terjadi pengekoran dan atau puncak pecah.
Molekul ionik bisa dibuat non ionik dengan cara dipasangkan dengan ion lawannya, sehingga mempunyai satu mekanisme, misalnya partisi. Tidak partisi dengan sedikit adsorbsi
Jawab. Agar molekul analit netral sehingga bersifat non polar. Ingat: PARTISI: Pemisahan senyawa non polar dengan fase diam non polar (misal C-18)
Reagen Ion-Pair
Column: Bonded C18 Mobile Phase: H2O/MeOH 1:1 with TetrabutylAmmonium Hydroxide
Mobile Phase: H 2O/MeOH 1:1,with 0.005M ion pairing reagent and 1% HOAc
1 Maleic Acid 2 Phenylephrine 3 Phenylpropanolamine 4 Naphazoline 5 Phenacetin 6 Pyrilamine
N+ R R
Jika analit kation maka fase diam anion, fase gerak kation
SO3
+ + + + + + Sampel + + + + + + +
Penukar ion
Lingkungan biologi (protein, peptide, amino acid analysis) Kromatografi ion
Penukar kation
Strong Cation Exchange Week Cation Exchange (SCX) (R-SO3-) (WCX) (R-COO-)
Penukar anion
Strong Anion Exchange Week Anion Exchange (SAX) (R4N+) (WAX) (DEAE)
Apakah SEC ?
Size
GPC (Gel Permeation Chromatography) terutama untuk sampel polimer GFC (Gel Filtration Chromatography) terutama untuk sampel biologi
Prinsip SEC
Tidak
SEC
Fase diam: partikel berpori Molekul ber BM besar Molekul relatif besar tidak dapat dijebak oleh fase diam, akibatnya waktu tambat singkat Molekul relatif kecil dapat dijebak oleh fase diam, akibatnya waktu tambat lama
Waktu
Kromatografi Afinitas
Pustaka
SusanR.Mikkelsen and Eduardo Corton, 2004, BIOANALYTICAL CHEMISTRY, A JOHNWILEY&SONS, INC., PUBLICATION, New Jersey. PT. Ditek Jaya. Presentation for Shimadzu LC