Anda di halaman 1dari 2

Sulsel Butuh 1500 Pekerja Sosial MAKASSAR, CAKRAWALA-Kebutuhan pekerja sosil di Sulawesi Selatan ternyata sangat besar yakni

mencapai 1500 orang. Jumlah itu diperkiran akan terus bertambah. Hal itu diungkapkan sekertaris daerah pemprov sulsel Andi Muallim seusai melakukan penandatangan MoU dengan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung, Sel asa, 11 Juni lalu. Ia mengharapkan dengan adanya kerjasama ini kebutuhan itu bis a terpenuhi. Menurut kepala STKS Bandung, Wawan Heryana, pihaknya siap menyediakan tenaga pek erja sosial di setiap kabupten kota meski belum bisa memenuhi kebutuhan Sulsel s ecara menyeluruh. Menurutnya, tenaga pekerja sosial ini berstatus Pegawai Negeri Sipil dan akan bekerja di instansi pemerintah secara profesional dalam menangan i kegiatan-kegitan sosial. "Mereka sudah disertifkasi jadi profesinalismenya kam i jamin," katanya. Lanjutnya kouta yang akan di pekerja sosial di pemprov/kab di seluruh Indonesia sangat terbatas yakni hanya 120 orang per tahun. Untuk sementara, tingkat provin si hanya dapat kuota 3-4 orang. MoU ini sendiri akan berlangsung lima tahun dan berakhir 2016 nanti. Di Sulawesi untuk sementara baru sulsel yang menadatangi MoU. "Namun beberapa provinsi lain nya seperti Sulteng dan sulut juga sudah mengajukan," katanya. Wawan mengakui kebutuhan pekerja sosial memang lebih banyak dari kota yang disia pkan. Oleh karena itu, pihaknya akan mengusulakan kepada kemenpan penambahan kot a dari 120 menjadi 150 per tahunnya. "Sebenarnya prinsipnya bukan pada kuantitas , tapi keberlanjutan program ini," tambahnya.ilo -------------------------------------------------------------Komaruddin Hidayat Akan Sosialisasikan Masyarakat Mandiri MAKASSAR, CAKRAWALA-Rektor UIN Syrief Hidayatullah, Komaruddin Hidayat akan dija dwalkan memberikan ceramah tentang Masyarakat mandiri, 26 Juli di Al Marqas Isla mic Center. Ceramah tersebut akan menyoalisasikan masyarakat mandiri ekonomi dan kesehatan. Dr. Amelia Fauziah, MA, Sekertaris Lembaga Penelitian UIN Syrief Hidayatullah, s eusai bertemu Wagub Sulsel, Rabu 13 Juli kemarin. "Kegiatan tersebut juga akan d irangkaikan dengan bebagai kegiatan seperti, donor darah, pasar murah, rumah sak it bersalin cuma-cuma (RSBC), lembaga kesehatan cuma (LKC), asuransi kesehatan, dompet duafa dan berbagai kegiatan sosial lainnya," katanya. Ameliah menambahkan, pihaknya akan mengusahan kegiatan sosial ini dihadiri 3000 orang dari berbagai kalangan antara lain, mahasiswa, LSM, pengusaha dan pegawai kesehatan. Kegiatan ini juga menggandeng beberapa organisasi sosial seperti, Pusat Ingkubas i Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk), ICMI dan Tabungan Kesehatan Masyarakat (Bungkesma s). Menurut Amelia, program di pertama digelar di Indonesia. "Alasan utamanya ad alah kami melihat Sulsel dalam penanganan kesehatan cukup baik. Oleh karena itu kami ingin agar masyarakat dalam menganani kesehatan dan ekonominya mampu secara mandiri," katanya. Masyarakat mandiri ini akan dibina secara kontinu dalam dua tahun. "Kami akan si apkan modal dan melihat bagaimana mereka mengelolanya," katanya. Lanjutnya, jika dalam dua tahun ada peningkatan program masyarakat mandiri ini akan kami perlua s ke seluruh kabupaten kota. Amelia mengatakan, ini merupakan pilot project yang sudah disusun secara bersama

sejak Agustus 2010 lalu. "Jadi jika sukses maka kami akan menggelar ditempat la in. Setelah di sni kami akan menyoalisasikan di Jogjakarta dan kalimantan," kata nya. ilo

Anda mungkin juga menyukai