Anda di halaman 1dari 18

Di susun oleh : Silmi kaaffah 06042/IIIA

Pengaruh

lingkungan terhadap prilaku remaja dalam merokok di SLTP 3 Garut.

Masalah rokok saat ini menjadi topic yang sedang hangat dibicarakan. Telah banyak artikel dalam media cetakdan pertemuan ilmiah, ceramah, wawancara baik di radio maupun televisi serta penyuluhan mengenai bahaya merokok dan kerugian yang ditimbulkan akibat rokok. Bahkan setiap tanggal 31 Mei, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia (word No To Tobbacco Day). Melalui peringatan hari tanpa rokok sedunia ini, diharapkan menjadi kesempatan bagi kita untuk berfikir kembali dan menyadari akan bahaya dan dampak rokok baik bagi perokok itu sendiri maupun lingkungan di sekitarnya.

Rokok

merupakan zat aditif yang mengancam kesehatan karena di dalamnya mengandung zat-zat yang membahayakan tubuh.

ktivitas merokok dianggap sebagai suatu trend di Indonesia. Jumlah perokok di Indonesia menempati urutan terbesar keempat dunia.

Kondisi yang lebih memprihatinkan lagi, bahwa kebiasaan merokok justru dimulai pada usia yang sangat muda. Secara psikologis remaja SLTP (usia 1 -1 tahun) berada pada tahapan perkembangan remaja awal. Periode masa remaja awal dikatakan sebagai masa transisi dimana jiwa anak masih labil.

Banyak

hal yang dapat menjadi resiko timbulnya perilaku merokok pada anak usia remaja

Subanada

(Soetjiningsih, ) mengungkapkan bahwa faktor resiko munculnya perilaku merokok pada remaja dipengaruhi oleh berberapa faktor diantaranya:

Faktor psikologis kepribadian Faktor biologis faktor lingkungan Faktor regulatori Melihat dari faktor-faktor tersebut, dalam kesempatan ini penulis hanya memfokuskan penelitian pada faktor lingkungan yang terdiri dari dukungan keluarga, dukungan teman, dan dukungan iklan.

Berdasarkan

uraian latar belakang di atas, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap prilaku remaja dalam merokok di SLTP 3 Garut.

Tujuan umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh lingkungan terhadap prilaku merokok pada remaja di SLTP 3 Garut. Tujuan khusus dapun tujuan khususnya antara lain sebagai berikut : Untuk mengidentifikasi gambaran prilaku merokok pada remaja di SLTP 3 Garut. Untuk mengidentifikasi gambaran dukungan keluarga untuk merokok pada remaja di SLTP 3 Garut. Untuk mengidentifikasi gambaran dukungan teman untuk merokok pada remaja di SLTP 3 Garut. Untuk mengidentifikasi gambaran dukungan iklan untuk merokok pada remaja di SLTP 3 Garut.

Bagi

peneliti dan penelitian selanjutnya Penelitian ini diharapkan menjadi bahan kajian dan data awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap permasalahan prilaku merokok pada remaja awal. Bagi petugas kesehatan Menjadi masukan penting bagi petugas kesehatan sebagai bahan pokok untuk melakukan penyuluhan terhadap bahaya merokok pada remaja.

dan masalahnya 1. Zat yang terkandung dalam rokok (abadi, 5) 2. Masalah yang ditimbulkan akibat rokok (basyir, 2005) 3. Perilaku terhadap rokok (kartono, 1995) Remaja dan rokok 1. Batasan remaja (hurlock, 1993) 2. Karakteristik remaja (nainggolan, 2000) 3. Factor yang berhubungan dengan prilaku remaja terhadap rokok (soetjiningsih, 2004)
Rokok

Factor lingkungan : 1. Dukungan keluarga 2. Dukungan teman 3. Dukungan iklan

Prilaku remaja terhadap rokok

Dukungan

keluarga pada lingkungan keluarga menurut A.F Muchtar, remaja cenderung merokok apabila orang tua (terutama ayah) atau kakak kandung merokok atau bersikap tidak melarang. dalam penelitian ini dukungan keluarga adalah ada tidaknya anggota keluarga yang merokok serta ada tidaknya larangan.

Dukungan

teman Dukungan teman dalam penelitian ini adalah dorongan atau stimulus yang diberikan oleh anggota kelompok sepermainan kepada siswa untuk melakukan kegiatan merokok. (hurlock;1993)

Dukungan

iklan Dukungan iklan dalam penelitian ini adalah ada tidaknya pengaruh iklan dan pengidolaan artis dalam iklan rokok yang mendorong remaja untuk mengikuti gaya sang idola. (basyir;2005)

Prilaku

remaja terhadap rokok prilaku remaja terhadap rokok dikategorikan menjadi: Remaja perokok (merokok lebih dari 1 batang per hari) Remaja bukan perokok (remaja yang tidak pernah merokok/ merokok lebih dari satu batang per hari) (basyir;2005)

- Populasi Prilaku merokok di kalangan remaja terutama terjadi pada pria sehingga penulis menetapkan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah siswa laki-laki di SLTP 3 Garut. - Sampel Teknik sampel yang digunakan adalah rancangan stratifikasi proportional random sampling

Cara pengumpulan data Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuisioner. Instrument (alat pengumpul data) Instrument yang digunakan adalah angket tertutup dalam bentuk checklist.

Anda mungkin juga menyukai